Anda di halaman 1dari 7

Pengertian PGA dan LGA

PGA adalah singkatan dari Pin Grid Array, adalah tipe koneksi pada prosesor yang secara fisik berupa deretan pin yang tersusun sedemikian teratur yang tertancap pada permukaan chip prosesor, yang didesain untuk dipasangkan pada soket yang kompatibel(pasangannya) pada mainboard. Pin-pin tersebut membentuk matriks 2 dimensi. Susunan, letak dan jarak antar pin sama persis dengan susunan, letak, dan jarak antar lubang yang terdapat pada soket. Bentuk pin-pin pada desain tipe PGA bisa menghasilkan koneksi yang tak sempurna prosesor dengan motherboard, karena lubang-lubang yang terdapat pada soket prosesor kurang menjamin sistem kontak (sentuhan) yang sempurna antara permukaan pin itu sendiri dengan jalur-jalurnya dimotherboard. Koneksi tidak sempurna ini bisa terjadi karena posisi pin membengkok atau tidak lurus lagi. Bengkoknya pin bisa dikarenakan sistem pemasangan yang kurang tepat (ceroboh), seringnya lepas pasang dari/ke soket, sentuhan/tekanan jari ke pin yang terlalu keras, atau sebab-sebab yang lain.

Sedangkan LGA (Land Grid Array) adalah tipe koneksi pada prosesor yang tidak memiliki pin sama sekali sebagaimana PGA, tetapi tipe LGA ini memiliki landasan untuk koneksi dengan pin-pin yang yang terdapat pada soket prosesor dimotherboard. Secara elektris, LGA memberikan performa yang lebih baik karena desain koneksi tipe LGA mampu memberikan distribusi power ke prosesor yang lebih bagus dibandingkan desain koneksi tipe PGA. Model LGA menjamin akurasi antar titik pin pada soket di motherboard dengan titik koneksi dipermukaan mikroprosesornya. Sehingga koneksi antar motherboard dengan prosesornya terjadi lebih sempurna, tidak seperti tipe PGA sebagaimana yang sudah dijelaskan di atas. Dan juga mikroprosesor tipe LGA memiliki sistem transfer/penyebaran panas yang lebih baik dari pada mikroprosesor tipe PGA. Hingga tahun 2010, sebagian besar mikroprosesor golongan x86 yang aru diproduksi, didesain menggunakan soket LGA karena model ini mampu menyediakan desain titik yang lebih banyak dan lebih padat dibandingkan model PGA. Sehingga bila menggunakan desain model PGA akan memerlukan ruang lebih besar.

Pada awalnya kita menganal motherboard dengan menggunakan socet, baik motherboard untuk Pentium MMX, Intel Pentium 1, intel Pentium 2 sampai Motherboard socet 478 untukjenis processor intel Socet. Pada Motherboard genera itu lebih dikenal dengan Motherboard Socet PGA singkatan Pin Grid Array.

Generasi motherboard selanjutnya adalah jenis Motherboard LGA [Land Grid Array]. Jenis Motherboard LGA dimulai dari motherboard LGA dengan Chipset 940. Motherboard jenis ini mampu membaca processor Pentium 4 LGA, baik itu intel celleron maupun intel pentium. Generasi Motherboard jenis LGA dimulai sekitar tahun 2005 dan masih bertahan hingga sekarang. Hal ini mungkin cukup beralasan. Pada Motherboard socet LGA kekuatan hantar konektor lebih sempurna, dan hal ini mampu mengurangi suhu panas pada pprocessor dan motherboard. 1. Motherboard socet intel PGA singkatan dari [Pin Grid Array]

Motherboard for socet Intel PGA

Pada gambar diatas, adalah motherboard untuk socet intel PGA. Pada motherboard tersusun lubang-lubang kecil yang fungsinya sebagai tempat pin/kaki yang ada pada processor. Motherboard jenis ini menurut pakar komputer kurang bagus. 2. Motherboard Socet Intel LGA singkatan dari [Land Grid Array]

Landasan Motherboard untuk Proc Socet LGA

Pada keterangan gambar diatas menggunakan contoh Motherboard LGA untuk jenis processor LGA socet 775 dan 1155. Perbedaan menonjol dari motherboard untuk socet PGA dan LGA terletak pada bentuk fisik pin. Pada motherboard jenis LGA, perbedaannya berdanding terbalik dengan motherboard jenis PGA. Pada motherboard LGA pin/kaki konektor yang menghubungkan processor dengan motherboard ada pada motheboard. Pada Motherboard Jenis PGA konektor pin ada pada processor

Kelebihan Moherboard Socket LGA


Motherboard Socet LGA adalah generasi motherboard socet PGA untuk processor intel pentium. LGA merupakan kepanjangan dari Land Grid Array dimana kaki-kaki terletak pada papan motherboard. Motherboard Socet LGA merupakan kebalikanya dari Motherboard Socet PGA. Perkembangan Motherboard Socet LGA dimulai pada awal tahun 2002 dengan menggunakan Chipset 915i yang hanya mampu membaca Processor P4 jenis LGA. Pada perkembangan Motherboard Socet LGA sampai saat ini masih bertahan hingga sekarang. Dari berbagai perusahaan pengembang Hardware ternama seperti Gigabyte, Intel, ASUS, MSI, ECS, Biostar berlomba-lomba meningkatkan performa terbaik dalam mengembangkan kualitas motherboard yang lebih baik. Hal ini disupport dengan semakin banyaknya permintaan pasar terhadap perkembangan teknologi saat ini.Perkembangan Motherboard LGA mengalami perkembangan sangat pesat dengan dimulainya Motherboard Socet LGA 775.

Motherboard Soccet LGA. image by Gigabyte

Generasi Motherboard Socet LGA dari tingkatan yang paling atas 1. Motherboard Socet 2011 2. Motherboard Socet 1366 3. Motherboard Socet 1155 4. Motherboard Socet 1156 5. Motherboard Socet 775 Ada beberapa kelebihan yang dimiliki motherboard Socet LGA 1. PIN Socet tertanam Pada Motherboard Kelebihan motherboard LGA mampu meredam panas yang berlebih pada processor. Hal ini karena pada Socet memiliki celah rongga sebagai sirkulasi keluar masuknya udara yang mampu meredam panas. Panas yang berlebih pada processor karena kurangnya sirkulasi udara bisa menyebabkan eror pada processor maupun motherboard. Kita lebih mengenal Over head processor (panas yang berlebihan pada processor) 2. Dengan rata-rata FBS 1333/1066/800 MHz FSB mempu bekerja Lebih Cepat Motherboard yang baik akan menghasilkan kinerja lebih cepat pada processor. ini dimiliki pada motherboard LGA yang memiliki FBS 800 keatas. FBS dikategorikan sebagai External Bus yang

mampu mendorong dan memaksimalkan kecepatan processor. 3. Sata Hardisk Drive Slot Berbeda dengan motherboard jenis lama yang kebanyakan menggunakan IDE Hardisk Connection. Penggunaan Slot Sata pada Drive berpengaruh pada transfer kecepatan data. Data yang dieksekusi melalui sistem operasi mampu bekerja secara maksimal dengan support perangkat keras lainya. Jika dibandingkan dengan Slot IDE, perbedaan akan terlihat jauh pada saat mengkopi file dari hardisk yang menggunakan Slot IDE dan Sata. Ini karena pada Sata lebih efisiensi pada proses transfer data.
Terdapat beberapa desain tipe pin pada prosesor. Pin-pin yang ada pada prosesor (sering disebut kaki-kaki prosesor), adalah jalur-jalur yang berfungsi sebagai konektor yang menghubungkan prosesor dengan motherboard. Tipe-tipe pin tersebut antara lain: PGA (Pin Grid Array) yang terdiri dari: PPGA (plastic pin grid array) FCPGA (flip-chip pin grid array CPGA (Ceramic pin grid array) OPGA (Organic pin grid array). LGA (Land Grid Array) 1. PGA (Pin grid array) PGA kependekan dari Pin Grid Array, adalah tipe koneksi (pada prosesor) yang secara fisik berupa deretan pin yang tersusun teratur sedemikian rupa, yang didesainkan pada prosesor untuk dipasangkan pada soket yang ada pada motherboard. Soket yang dimaksud adalah soket yang kompatibel dengannya, dengan kata lain soket yang menjadi pasangannya. Pin-pin tersebut berupa deretan semacam jarum pendek dan tumpul atau semacam kawat pendek terbuat dari logam seperti terlihat pada gambar berikut. Hingga kini, terdapat beberapa varian (jenis/macam/versi) PGA, antara lain PPGA (plastic pin grid array) dan FCPGA (flip-chip pin grid array). Kedua varian atau versi PGA tersebut dibuat oleh perusahaan Intel yang diaplikasikan pada produk prosesornya, yaitu Pentium. Varian yang lain adalah CPGA (Ceramic pin grid array) dan OPGA (Organic pin grid array). Kedua varian tersebut banyak digunakan oleh perusahaan AMD yang diaplikasikan pada produk prosesornya, yaitu AMD Athlon Thunderbird dan AMD Duron yang keduanya bertipe CPGA dan didesain menggunakan soket A, serta Athlon XP yang bertipe OPGA.

2. CPGA Prosesor yang didesain menggunakan sistem koneksi CPGA umumnya berbentuk lempengan persegi. Salah satu permukaannya terbuat dari bahan keramik (ceramic) tempat terpasangnya atau tertancapnya pin-pin prosesor. Bila prosesor dipasang pada soket yang ada di motherboard, pin-pin itulah yang masuk atau menyelip ke lubang soket yang tersedia. Lubang-lubang soket didesain kompatibel dengan pin-pin prosesor baik jarak maupun ukuran lubangnya, sehingga setiap pin bisa tepat terpasang masuk ke setiap lubang soket yang menjadi pasangannya. Jumlah pin pada setiap jenis prosesor belum tentu sama, bergantung varian prosesor dan pabrik pembuatnya. Begitu pula jenis soketnya. 3. OPGA Prosesor yang didesain menggunakan sistem koneksi OPGA umumnya berbentuk lempengan persegi, mirip seperti bentuk prosesor CPGA Salah satu permukaannya terbuat dari bahan plastik organik (organic plastic) tempat terpasangnya atau tertancapnya pin-pin prosesor. 4. LGA Tidak seperti prosesor tipe PGA, prosesor tipe LGA tidak memiliki pin sama sekali, tetapi memiliki tempat landasan untuk sentuhan atau koneksi dengan pin-pin berupa tonjolan-tonjolan yang ada pada soket di motherboard. Di sisi lain, dudukan prosesor type LGA sebenarnya tidak cocok disebut dengan istilah soket, sebab istilah soket mengandung arti dudukan prosesor (tempat tertancapnya prosesor pada motherboard) yang pada dudukan itu terdapat lubang-lubang kecil berjajar membentuk deretan matriks. Lubanglubang tersebut tempat tertancapnya pin-pin (kaki-kaki) prosesor. Sedangkan dudukan prosesor type LGA tidak memiliki lubang-lubang pin seperti pada socket, sebaliknya memiliki tonjolan-tonjolan yang akan melekat atau menyentuh titik-titik yang tepat pada permukaan bagian bawah prosesor jika prosesor diletakkan pada dudukan tersebut. Desain model LGA mampu memberikan distribusi power yang lebih bagus ke prosesor dibandingkan desain PGA. Secara elektris, LGA memberikan performa yang lebih baik.. Bentuk pin-pin pada desain PGA bisa menghasilkan koneksi yang tak sempurna antara prosesor dengan motherboard, hal ini dikarenakan lubang-lubang pada soket tempat pin tertancap kurang menjamin sistem kontak (sentuhan/perekatan) yang sempurna (akurat) antara permukaan pin itu

sendiri dengan jalur-jalurnya di motherboard. Koneksi tidak sempurna ini bisa terjadi karena posisi pin sedikit membengkok atau tidak lurus lagi. Bengkoknya pin (tidak lurusnya pin) bisa dikarenakan sistem pemasangan yang agak ceroboh (kurang profesionalnya teknisi), seringnya lepas pasang prosesor dari/ke soketnya, sentuhan/tekanan jari ke pin yang terlalu keras, atau sebab-sebab lainnya. Pada dudukan tipe LGA, resiko seperti tadi dapat dikurangi. Model LGA menjamin akurasi perekatan antara titik pin pada motherboard dengan titik koneksi (titik pin) di permukaan prosesornya. Sehingga koneksi antara motherboard dengan prosesor terjadi lebih sempurna. Prosesor tipe LGA diberitakan memiliki sistem transfer panas/ penyebaran panas yang lebih baik dari pada prosesor PGA. Prosesor AMD yang menggunakan desain LGA antara lain prosesor server AMD Opteron (Barcelona dan Santa Rosa) yang menggunakan soket F (soket 1207), dan prosesor dual core Athlon 64 FX Windsor stepping F3 yang menggunakan soket 1207FX. AMD memilih menggunakan soket tipe LGA karena tipe ini mampu menyediakan desain titik koneksi yang lebih banyak dan lebih padat (soket F memiliki 1207 titik koneksi). Bila digunakan desain PGA akan memerlukan ruang yang lebih besar.secara garis besar ditahun 2010 ini intel menggunakan soket LGA 775,11xx dan 1366 sedangkan amd menggunakan soket am2 dan am3.semoga berguna

Anda mungkin juga menyukai