Anda di halaman 1dari 28

PERMASALAHAN OCL 150

Power amplifier 150 watt OCL merupakan kit legendaris yang dijual
dipasaran. Kit Power OCL 150 watt ini sudah menjadi favourite para
penggemar audio rakitan sejak lama, hingga saat ini malah makin
banyak saja produsen PCB dan modul yang menjualnya driver ocl 150
watt ini dengan berbagai variannya. Tak heran banyak pecinta audio
baik itu yang amatir hingga profesional yang memanfaatkan power OCL
ini. Keunggulan utama yaitu : Mudah dirakit, sederhana, biaya murah,
namun dapat menghasilkan kualitas audio yang cukup memuaskan.
Berikut sekilas cerita mengenai driver power 150 watt OCL; Karakter
audio Flat: Memiliki karakter suara flat, merupakan karakter power yang
banyak dicari ada di KIT ini; Namun sebetulnya mengenai karakter suara
bisa disesuaikan sendiri dengan merubah nilai capasitor input, misalnya
ingin karakter yang cenderung low mid maka nilai capasitor input harus
di tambah hingga mencapai karakter yang diinginkan.

Driver Class A/B: POWER OCL 150 dibuat dengan topografi penguatan
yang bekerja pada class penguatan driver amplifier class A/B. Sebagian
teknisi audio profesional juga menggunakan power yang simpel ini untuk
keperluan audio lapangan mereka, namun tentunya dengan beberapa
modifikasi penting supaya bisa memiliki kemampuan yang setara
dengan power buatan pabrik/build-up.

Mudah dimodifikasi : Beberapa modifikasi yang dilakukan tentunya


bertujuan untuk meningkatkan daya, yaitu dengan cara menaikkan
tegangan dan mengganti transistor untuk mencapai spesifikasi daya
yang diinginkan. Modifikasi lain yang  dilakukan oleh penggemar audio
umumnya termasuk merekayasa settingan tegangan bias, menambah
tingkatan penguatan signal menjadi 3 tingkat (TEF), dan tentunya juga
disertai dengan penambahan TR final untuk memperoleh kekuatan daya
yang besar. Tapi yang perlu diingat adalah memodifikasi power OCL
150 watt tentu harus disesuaikan dengan kebutuhan kita, misalnya
hanya untuk kebutuhan audio ruangan tamu maka KIT yang standard
saja sudah cukup bagus.

Cocok bagi pemula: Rangkaian driver 150 watt OCL cukup sederhana
serta menggunakan komponen yang banyak tersedia dipasaran
sehingga cocok bagi pemula; merupakan alasan lain mengapa power
OCL 150 watt ini kepopulerannya tak pernah tergantikan hingga kini.
Murah, awet, hasil mantab : Beda dengan power ampli yang
menggunakan IC misalnya jenis TDA, power OCL 150 tak membutuhkan
banyak biaya namun hasilnya cukup bagus plus lebih tahan banting.
Power IC memang bagus kualitasnya, namun biasanya harga ICnya
mahal dan mudah sekali jebol jika kurang hati-hati dan kurang benar
memberikan asupan tegangan dan pendingin.

Ada beberapa kerusakan pada driver power amplifier 150 watt ini yang
terkadang cukup membingungkan kita; tapi jangan khawatir mari kita
bahas seluruhnya dibawah percontoh kasus. Beberapa Kerusakan
Umum Pada POWER OCL 150 Watt: Meskipun kit power OCL 150W
tegolong sebagai kit yang sederhana, tetap saja ada sejumlah
permasalahan yang sering ditemui. Beberapa masalah umum power
OCL tersebut terkadang lumayan pelik juga dan membuat bingung.
Berikut beberapa problem umum power OCL 150 yang sering dijumpai
dan cara mengatasinya: Tendangan Suara Low/Bass Terdengar Brek-
Brek Pada Speaker Tegangan tak cukup: Biasanya kondisi semacam ini
hanya disebabkan oleh kurang arus dari power supply pendukung yaitu
ampere dari travo yang kurang memadai. Jadi tak seimbang antara trafo
dan kebutuhan daya untuk mendorong speaker. Misalnya Kamu
menggunakan speaker 150watt R/L, akan tetapi kamu menggunakan
trafo 5A kecil kebawah maka daya yang dihasilkan power ampli tak
cukup kuat untuk mendorong speaker dengan watt tersebut – sehingga
dampaknya adalah suara nada rendah yang tak maksimal misalnya
brek-brek/nggebrek. Power 150 standard menggunakan final TIP
3055/TIP 2955, dan agar cukup bisa mendorong speaker 150watt maka
setidaknya trafo harus 5A murni dengan tegangan 30VDC
simetris(menyesuaikan spesifikasi Tansistor final). Untuk lebih jelas
silahkan baca : CARA MENGHITUNG TEGANGAN POWER SUPPLY
terhadap WATT Output Power Amplifier ELCO supply yang kurang
besar atau sudah rusak : Hal ini juga bisa menyebabkan suara bass
kurang maksimal sehingga terdengar nggebrek pada putaran potensio
volume diatas setengah putaran. Lalu berapa kapasitas elco supply
yang baik?,,, Usahakan diatas 4700uf misalnya 10000uf dengan voltase
yang disesuaikan dengan tegangan dari supply; biasanya 80v keatas.
Hati-hati banyak elco abal-abal, pastikan elco adalah asli atau sesuai
dengan kapasitas yang sesungguhnya.

Phase pada speaker yang terbalik : juga bisa menyebabkan suara


power menjadi brek-brek pada tendangan bass; maka pastikan terminal
positif negatif speaker sudah betul. Kondisi spul speaker yang sudah
gosong/rusak/bergeser juga bisa menjadi penyebabnya. Ketahui juga :
Cara Membuat Box Speaker PLANAR, Skema & kelebihannya
Terdengar Serak Pada Suara Midle Pada intinya suara serak
disebabkan oleh kecacatan signal (cacat crossover), dan ini bisa
ditimbulkan oleh bermacam persoalan. Suara serak juga bisa
disebabkan oleh kondisi eksternal dari rangkaian yaitu speaker yang
kurang baik atau mungkin rusak. Untuk mencari masalah pada
rangkaian, penting untuk mengetahui skema rangkaian power OCL 150
berikut :   Suara serak pada power 150 watt yang disebabkan masalah
cacat signal bisa terjadi oleh beberapa hal, termasuk rusaknya TR
diferential ada 2 buah (Q1 dan Q2) jenis PNP biasanya tr A564 atau tr
A733, plus  ditambah dg (Q3)tr A733 yang membentuk rangkaian supply
tegangan sekitar 1.3V untuk tr diferential. Pastikan juga R6 10K sudah
benar nilainya. Dan TR bias (Q4) (biasanya D400, D438, atau C945).
Tegangan bias yang tidak tepat biasanya jika lebih dari 2V
menyebabkan over bias yangmenyebabkan cacat signal. Tegangan bias
berlebihan pada power OCL bisa disebabkan resistor R10, R11, R12.
Transistor atau dioda yang agak-agak short/bocor atau memang cacat
bisa menyebabkan tegangan bias yang terlalu besar. Perlu diperhatikan
juga bahwa elco yang kurang bagus dan nilai resistor yang salah
terutama(R8) 33K bisa mempengaruhi suara, sebaiknya jangan lebih
besar dari 33K untuk tegangan 32V. Hindari kesalahan komponen :
Mungkin saja ada R yang tidak sesuai dengan skema, mungkin karena
kesalahan membaca skema atau bagaimana. R yang tidak sesuai bisa
menyebabkan cacat karena supply tegangan bias yang tidak pas
terutama R2, R3, R4, R10, dan R11. Capasitor C4 berperan sebagai
feedback serta menahan arus AC, untuk memfilter frekwensi 20hz
keatas. Lalu C5 bekerja menyesuaikan tegangan bias. Terutama sangat
penting untuk memastikan kedua capasitor ini apakah masih baik atau
sudah kering. Capasitor yang lain bukan berarti tidak penting, tapi tidak
berpengaruh untuk kasus suara serak. Suara serak juga bisa
disebabkan oleh TR driver yang setengah short atau setengah mati atau
nilai Hfe-nya kurang atau istilahnya bocor alus. Ini bisa juga menimpa
TR Final atau penguat akhir. Catatan : Coba pakai resistor yang memiliki
toleransi minimal emas 5%, dan pastikan semua transistor dan dioda
masih bagus. Dan pastikan juga power supplynya tak ada kesalahan,
lalu pastikan komponen seperti elco dan dioda masih baik dan bisa
mengeluarkan tegangan simetris secara seimbang. Lihat Juga : 
Mengenal Perbedaan Kelas atau Class dalam Driver Power Amplifier
Berdengung, Tapi Suara Normal Berdengung dalam hal ini ketika power
dalam keadaan tanpa input yang seharusnya tidak ada suara sama
sekali, tapi ada suara humm yang terdengar meskipun kecil. Hal ini bisa
dipastikan ada tegangan DC yang keluar dari output baik driver, bias,
maupun final. Untuk mengeceknya harus satu persatu mulai dari
tegangan bias, driver, dan final. Pastikan tidak ada tegangan DC yang
bocor dari output bias atau output driver ke speaker, dan jika ada
kebocoran tegangan DC maka bisa dipastikan jika TR Vas, driver atau
final bermasalah. Hal ini selain menyebabkan suara dengung juga
menyebabkan suara cacat seperti suara serak dan brek-brek. Transistor
Panas Tidak Merata, Tapi Suara Normal. Hfe setiap transistor bisa
berbeda-beda meskipun kondisinya normal. Hfe adalah nilai
perbandingan yang tercatat pada datasheet, tapi meskipun Type TR
sama, namun Hfe bisa berbeda. Nah perbedaan inilah yang bisa
menyebabkan panas sebelah atau berbeda-beda. Hal ini normal saja
asalkan transistor diberi heatsink yang memadai, namun jika Anda tak
menginginkan kondisi panas sebelah seperti ini, maka sebaiknya
memiliki Hfe sama untuk setiap TR daya – tapi ini sepertinya sulit untuk
komponen yang banyak beredar sekarang. Catatan: Jika TR final lebih
dari 1 set, sebaiknya masukan ke setiap basis final di beri resistor 10
Ohm. Solusi : Jika lebih dari 1set final, maka tiap basis bisa diberi
tahanan sebesar 10Ω. Dan selanjutnya cukup berikan pendinginan yang
bagus serta tegangan masukan yang sesuai. Tr Final Panas Berlebihan,
Namun Suara Normal Tegangan yang diberikan terlalu tinggi tentunya
bisa menyebabkan transisitor terlalu panas, namun jika tegangan yang
diberikan masih dalam batas yang sesuai, maka panas yang berlebihan
bisa disebabkan karena over bias. Namun ini hanya dalam teori saja,
tapi TR 1k dan TR 220 bisa diganti dengan trimpot untuk dapat
mencapai DCO dan bias yang sesuai. Jika anda pusing dengan nilai
bias dan DCO, sebaiknya asalkan suara normal tidak cacat dan TR final
diberi pendingin yang memadai maka tidak perlu dikhawatirkan karena
power OCL 150 pada dasarnya sudah jadi alias didesain tanpa perlu
setting bias atau DCO. R yang tidak sesuai bisa menyebabkan cacat
karena menyebabkan tegangan bias yang tidak pas terutama R2, R3,
R4, R10, dan R11. ganti dengan resistor yang lebih akurat misalnya
bertoleransi gelang emas. Panas yang berlebihan bisa juga disebabkan
impedansi speaker yang salah, namun hal ini hanya mungkin terjadi
ketika anda menggunakan speaker lebih dari 1 untuk power mono. Yang
perlu diperhatikan adalah impedansi speaker harus sesuai, namun yang
aman adalah 4 ohm dan 8 ohm. JIka ada memparalel 2 buah speaker 8
ohm, maka akan didapatkan impedansi 4 ohm. Jika 4 ohm dihubungkan
seri maka akan didapatkan 8 ohm, hal ini tidak masalah. Namun jangan
sampai speaker 8 ohm dihubungkan secara seri, karena bisa menjadi 16
ohm dan bisa menyebakan TR final terlalu panas. Nila 4 ohm bisa
meningkatkan daya, namun konsekwensinya TR lebih panas namun hal
ini juga masih wajar – asalkan pendinginan yang cukup tak menjadi
masalah. Berdengung Ketika Ditambahkan Accesories/Tone Control
Jika sebelum ditambahkan tone control power diam, namun berdengung
saat diberi tone control maka kesalahan mungkin terdapat pada bagian
TC-nya, bukan powernya!. Maka pastikan jalur input output
menggunakan kabel head/skerm, berikan ground pada body potensio.
Bisa jadi medan magnet/flux dari trafo yang mengotori signal suara pada
modul aksesoris, maka jauhkan trafo dari tone control dsb. Apakah
tegangan yang menuju aksesoris seperti tone control sudah teregulasi
dengan baik? Tegangan yang kurang bersih pada aksesoris berpotensi
menyebabkan dengungan. Maka pastikan tegangan TC teregulasi
dengan baik. Berdengung, Daun Speaker Maju Atau Mundur, Tidak Ada
Suara Audio Yang Keluar Hal ini karena terjadi karena arus DC
nyelonong menuju speaker. Jika menemui kasus semacam ini
sebaiknya langsung matikan powernya karena bisa membuat lilitan
speaker terbakar. Kondisi ini bisa disebakan oleh TR final/driver yang
short akibat konslet, atau kalau baru saja merakit sendiri bisa saja
terbalik pin-nya – bisa juga salah menempatkan VCC alias strum terbalik
. TR final yang sudah terlalu panas(overheat) juga bisa, ketika tiba-tiba
mati tanpa sebab. Sekedar diketahui: TR final yang masih baru belum
pernah dipakai bisa saja sudah short dari sononya, untuk itu serbaiknya
test pakai avo sebelum membayarnya kepada kasir toko dan membawa
pulang. Muncul Suara Kresek-Kresek Secara Terus-Menerus, Tapi
Suara Normal Hal ini jarang terjadi, namun masalah suara kresek-kresek
yang teratur dan sangat mengganggu ini selalu disebabkan oleh
transistor penguat misalnya A733 atau TR bias C945 juga bisa.
Kerusakan pada transistor seperti ini tidak bisa diketahui dengan
multitester biasa. Solusinya: Dengan asumsi kresek-kreseknya bukanlah
disebabkan oleh potensio,  elco yang rusak, atau penyolderan yang
kurang bagus,  maka transistor diferensial kemungkinan besar yang
sudah  agak rusak;  transistor kecil ini ada 3 buah, karena harganya
murah maka menurut hemat saya ganti saja semuanya. Lain-Lain:
Suara Bass Kurang Mantab Bisa jadi ini hanya karena tone control. Tapi
kalau tone controlnya bagus, bisa disebabkan kualitas speaker dan box
yang kurang memadai. Koil/Spul speaker yang sudah gosong atau
sudah diganti(spul ulang) juga bisa. Watt speaker yang terlalu
besar/kecil alias tidak sesuai dengan power ampli bisa menyebabkan
bass tidak maksimal. Dan jika kualitas speaker dijamin bagus(yang
bagus biasanya manget besar dan spul besar) dan sesuai dengan
power, box-nya juga desain yang bagus, maka periksa crossover
passive jika pakai. Jika semua diatas bisa dipastikan bagus dan
memadai, maka kualitas bass bisa ditentukan oleh kualitas TR final. TR
final abal-abal biasanya tidak bisa memberikan kualitas bass yang
maksimal. Terakhir, jika TR final, TR driver bagus, maka bass yang tidak
maksimal bisa disebabkan oleh kurangnya arus dari trafo. Maka kualitas
trafo juga perlu dipertanyakan. Idealnya jika Power 150watt standar
pakai TIP/2N3055/2955;  jika ingin mendapatkan bass yang memadai,
maka minimal arus dari trafo 5A murni dengan tegangan 25-
32VAC(trafo) serta speaker yang memiliki kapasitas daya minimal
100watt maksimal 150watt  diameter maksimal 10″. Summary Secara
umum langkah awal sebelum memeriksa komponen, sebaiknya kamu
memeriksa terlebih dulu kesesuaian tegangan mulai dari power supply,
grounding, pengabelan serta penyolderan. Pastikan semuanya dalam
kondisi yang benar lebih dulu sebelum kamu mulai memeriksa
komponen apabila ada kerusakan seperti suara serak, kresek-kresek,
dengung tapi suara normal, dan atau suara bass brek-brek. Saya kira
hanya itu-itu saja permasalahan pada power amplifier OCL 150W sejak
dari dulu. Demikian beberapa masalah atau kerusakan umum pada
power OCL 150 watt,

Untuk bisa memperbaiki amplifier OCL menjadi cukup penting karena


sistem ini mendominasi amplifier-amplifier berdaya besar pada saat ini.
Berikut ini adalah ulasan mengenai perbaikan amplifier OCL namun
sebelumnya didahului dengan sedikit uraian tentang apa itu amplifier
OCL.

Sekilas tentang OCL.


OCL adalah singkatan dari Ouput Capacitor Less, sebuah sistem audio
amplifier yang meniadakan penggunaan kondensator (capacitor) kopel
untuk melimpahkan daya kepada beban speaker.
Sistem ini menjadi populer menindak lanjuti pendahulunya, yaitu sistem
OTL sebagai amplifier yang mempunyai kemampuan menghasilkan
audio hi-fi dengan baik namun tanpa melibatkan kondensator-
kondensator berkapasitas besar.
Amplifier OCL memerlukan power-supply tegangan terbelah, berikut
adalah contoh skema rangkaiannya :
Ciri dari amplifier OCL adalah :
 Menggunakan power-supply tegangan terbelah atau power-supply
tegangan simetrik, yaitu power supply yang mempunyai tegangan
positif, tegangan negatif dan 0 Volt (ground).
 Tidak ada kondensator kopel kepada speaker dari titik tengahnya
(titik X)

 Pada tahap depan biasanya diterapkan “differential-amplifier”.

Gambar pertama memperlihatkan contoh power-amplifier OCL yang


diadopsi dari deck Polytron Big-Band.
Q1 dan Q2 membentuk differential-amplifier yang emitornya saling
berhubungan.  R3 merupakan resistor emitor yang mengalirkan arus
bagi kedua emitor Q1 dan Q2.

Basis Q1 menjadi jalan masukan (input) non-inverting sedangkan basis


Q2 menjadi input inverting.
Penguatan keseluruhan ditentukan oleh nilai resistansi R4 (resistor
basis) dan R5.  Namun biasanya R4 dibuat sama dengan R1.  Apabila
R4 dibesarkan maka penguatan amplifier akan bertambah.  Tetapi jika
R4 terlalu dibesarkan maka akan dapat mengakibatkan kerja rangkaian
menjadi tidak stabil.  Karena itu R4 dipilih tidak terlalu besar.
R5 memperkecil atau membatasi umpan balik negatif, di mana apabila
nilai resistansinya dikecilkan maka penguatan amplifier juga akan
bertambah.

Dua dioda 1N4148 di antara basis Q5 dan Q4 berfungsi sebagai sensor


panas karena sifat dioda yang akan menurun tegangan majunya apabila
terkena panas pada batas suhu tertentu.
Dua dioda ini berada dekat dengan keping pendingin (heatsink)
transistor-transistor akhir.  Di sini dua transistor akhir adalah dari tipe
yang sama, yaitu 2N3055.
Apabila transistor menjadi terlalu panas maka tegangan maju dioda
akan turun sehingga tegangan di antara basis Q5 dan Q4 akan turun
juga.  Ini berefek mengurangi besar arus yang sedang mengalir di antara
transistor-transistor akhir karena setelan arus stasionernya telah
berubah mengecil.  Dengan demikian kompensasi terhadap panas yang
berlebihan tetap berjalan.
Setelan arus stasioner dalam kondisi normal tanpa sinyal input disetel
oleh trimpot 1k.

Adapun dua dioda di basis Q4 berfungsi sebagai “limiter” apabila


pembebanan terhadap amplifier terlalu kuat atau terjadi hubung singkat
di jalur speaker.

Titik X merupakan titik tengah power-amplifier, dari titik ini


disambungkan speaker.  Normalnya, di titik ini tidak terdapat tegangan
DC (nol Volt) terhadap ground, karenanya aman disambungkan secara
langsung kepada speaker.   Ini dimungkinkan karena penerapan suplai
tegangan terbelah.  Bagi tegangan DC titik X seolah sama dengan
ground (jalur 0V) tetapi bagi sinyal-sinyal ac audio yang telah dikuatkan
oleh amplifier, titik X mempunyai perbedaan potential yang besar
terhadap ground, maka yang akan mengalir pada speaker hanyalah
sinyal-sinyal ac audio.

Pada gambar kedua diperlihatkan skema rangkaian power-amplifier


lokal yang banyak beredar.  Berbagai merk amplifier lokal, amplifier
rakitan dan speaker aktif menggunakan rangkaian tersebut dengan
variasi yang sangat sedikit.
Q1 dan Q2 membentuk differential-amplifier namun peran resistor emitor
diambil alih oleh kolektor-emitor Q3. Jadi, Q3 di sini berperan sebagai
penyedia arus bagi kedua emitor Q1 dan Q2.  Dengan adanya D1 dan
D2 di basis Q3 maka arus yang dialirkan kepada emitor Q1 dan Q2
besarnya akan tetap, tidak berubah-ubah.
Sebagai driver digunakan transistor pasangan komplementer BD139
(NPN) dan BD140 (PNP), berbeda dengan power-amplifier yang
pertama, di sini digunakan transistor akhir dengan pasangan
komplementer juga, yaitu MJ2955 (PNP) dan 2N3055 (NPN).
Mengenai hal-hal yang lainnya tidak diterangkan lagi di sini karena telah
diterangkan sebelumnya.

Kerusakan umum amplifier OCL.


1.Tidak ada suara tapi power hidup
2.Ada suara tetapi cacat dan kecil disertai dengung
3.Mati total

Kerusakan pertama dan kerusakan kedua biasa disebabkan oleh


adanya transistor driver atau transistor akhir yang rusak.  Perlu
ditekankan bahwa jika sebuah amplifier OCL rusak, jangan langsung
mengetesnya dengan speaker karena speaker itu bisa saja jadi ikut
rusak.
Yang pertamakali harus dilakukan adalah memeriksa dengan DC
Voltmeter (AVO-meter pada posisi DCV 50) apakah di terminal keluaran
untuk sambungan ke speaker terdapat tegangan DC atau tidak.
Pemeriksaan dilakukan tanpa sinyal input, yaitu dengan pengatur
volume berada pada posisi paling minimal dan ketika dilakukan
pemeriksaan speaker harus dilepas.  Pada saluran keluaran ke speaker
(titik X) tidak boleh ada tegangan DC meskipun kecil, harus nol Volt.  
Jika di situ terdapat tegangan DC maka berarti ada transistor-transistor
akhir dan transistor driver yang telah rusak, perlu diperiksa satu persatu
mana sajakah yang rusak untuk diganti dengan yang baru.

Bagi yang belum mengerti tentang pengetesan transistor (atau diode)


dengan AVO-meter dapat mengikuti tulisan terkait, silahkan telaah dan
pilih ulasannya dalam : Daftar Isi .
Transistor-transistor akhir yang rusak “short” akan meloloskan tegangan
DC dari Vcc + atau Vcc - ke saluran speaker, apabila di situ dipasang
speaker maka speaker akan teraliri arus DC yang cukup besar sehingga
akan rusak.  Pengetesan dengan speaker yang terpasang hanya
dilakukan apabila sudah dipastikan bahwa pada saluran speaker sudah
tidak terdapat tegangan DC.
Pada amplifier yang “berkelas” biasanya dipasang rangkaian speaker-
protector atau setidaknya sikring (fuse) pengaman di saluran speaker. 
Tetapi pada amplifier-amplifier murahan hal ini tidak diperhatikan.
Sang perancangnya mungkin berfikir : “Jika amplifier ini rusak maka
speaker harus ikut rusak juga. Rusaklah bersama-sama!”

Kembali kepada gambar kedua di atas, menyertai kerusakan driver dan


transistor-transistor akhir perlu juga diperiksa D4, D5, R13, R14, R15
dan R16 apakah ikut rusak atau tidak.  Di beberapa rancangan power-
amplifier OCL yang lain peran sensor panas D3, D4 dan D5 dilakukan
oleh sebuah transistor.  Transistor ini juga perlu diperiksa karena
kerusakan yang parah pada tingkat akhir biasanya mengikut-sertakan
transistor ini untuk ikut rusak.

Kerusakan ketiga adalah kerusakan yang sudah mengancam bagian


power-supply.  Tidak cukup hanya dengan mengganti sikring/fuse yang
putus dengan yang baru.
Komponen bagian power supply seperti transformator daya dan dioda-
dioda penyearah perlu diperiksa juga, jika ada yang rusak diganti
dengan yang baru karena bagian ini perlu diperbaiki terlebih dahulu.
Setelah itu bagian power-amplifier diperiksa.  Kerusakannya tidak akan
jauh dari seperti yang telah disebutkan di atas.  Apabila kerusakan pada
kedua bagian ini telah diperbaiki maka sikring-sikring bisa dipasang dan
lalu dilakukan pengetesan dengan sumber AC 220V yang terhubung.

Kerusakan lain.
Ada kalanya bagian power-amplifier dipastikan tidak rusak, cara paling
mudah misalnya dengan menyentuhkan ujung jari ke input power-
amplifier.  Pada dua gambar contoh di atas ujung jari disentuhkan ke
salah satu solderan kaki elektroda C1, maka pada speaker akan
terdengar suara “hum”.  Jika begitu maka berarti power-amplifier masih
berfungsi dengan baik.  Tetapi ini dilakukan hanya apabila telah
dipastikan bahwa pada titik X memang tidak terdapat tegangan DC.
Namun apabila suara dari sumber sinyal audio tidak ada padahal power-
amplifier masih bagus, kerusakan seperti ini bisa disebabkan oleh
sambungan perkabelan atau pensaklaran input atau pensaklaran
speaker yang tidak benar.  Apabila semua itu setelah diperiksa ternyata
tidak bermasalah, maka kemungkinan kerusakan terjadi pada tingkat
depan, yaitu bagian tone-control.  Rangkaian tone-control yang
menerapkan IC bisa saja rusak dan ketika rusak yang terjadi akan
seperti itu.

Rangkaian IC OCL.
Setiap rangkaian OCL mempunyai ciri khas menggunakan power-supply
tegangan terbelah dan tidak menggunakan kondensator kopel dari titik X
(titik tengah amplifier) ke speaker.
Untuk mengetahui apakah sebuah IC OCL masih baik atau tidak, cukup
ukur antara titik X-nya dengan ground menggunakan DCV, jika ternyata
terdapat tegangan DC (besar atau kecil) maka dipastikan IC tersebut
telah rusak dan perlu diganti. Begitu saja, lebih mudah langkah
pemeriksaannya.
Gambar di atas memperlihatkan contoh skema rangkaian IC dalam
konfigurasi OCL.  Skema rangkaiannya diadopsi dari datasheet
TDA2050 SGS Thomson.
Titik X berada pada pin 4.  Untuk IC yang lain mungkin akan berbeda,
tetapi di sinilah kuncinya...
Jika bisa mengenali manakah titik X di dalam sebuah rangkaian IC,
sangat mudah untuk memastikan bahwa sebuah IC OCL itu telah
rusak...
Modifikasi agar suara menjadi jernih
Kita coba modifikasi agar Power OCL memiliki suara bass yang bulat,
bening, bersih, suara nyaring dan mirip asli seperti power built up,
power ini juga bisa enak didengar dikuping, karakter suara lengkap.

Mulai modif, kalo bisa beli power OCL yang belum dimodif jadi masih
rakitan asli, nominal yang dipakai tidak dirubah oleh pembuat.

Apa saja yang perlu diganti :


Ganti saja 3 buah elco yang digunakan ke 22uf 50V, aslinya pake 47uf
50V, elco yang diganti ada 6 buah perhatikan power OCL diatas secara
mono, kan bentuknya segitiga kalo ditarik garis, nah yang diganti yang
sudut-sudutnya saja, sedangkan yang dibawah tengah-tengah itu bukan
untuk 22uf 50V.
Elco yang di bawah tengah-tengah itu ganti dengan 10uf 50V aslinya
47uf 50V, ada total 2 buah yang di channel Left dan Right
Input Capasitor 100n yang warna hijau itu, diganti dengan 22n
(223J100V), ada sebanyak 2 buah untuk suara bass lantang mantap,
atau ganti dengan 220n (224J100V) untuk suara bass yang lebih rendah
didapat, ini lebih direkomendasikan karena suara bass terdengar seperti
aslinya sangat rata di speaker, dan halus terdengar ditelinga.
Resistor input 100k paralel kan dengan capasitor 10n (103J100V) bisa
disolder ke bagian belakang seperti pada gambar
Pada power Supply, Elco Minimal 2x 4700uf/80V
Produk suara yang dikeluarkan tidak kalah dengan power built up
dengan watt yang rendah juga. Hasil sangat memuaskan.

Bisa Power OCL ini dinaikkan wattnya, seperti TIP 3055 dan 2955 ini
memproduksi suara 90W masing-masing total 180W stereo, nah kalo
mau bikin jadi 400W bisa menggunakan transistor Sanken 2SC2922 dan
pasangannya 2SA1216, nanti jadi 400W dengan penambahan daya dan
arus dari trafo, penambahan arus juga perlu diketahui, untuk mengetahui
berapa volt kebutuhan power kamu, nah kalo udah pake Sanken kan
jadi 400W maka ada lagi perubahannya:
Lakukan semua perubahan pada langkah Power diatas
Ganti resistor R10k dengan yang 1watt atau 2watt
Ganti resistor 100 ohm yang ada disamping transistor BD139 dan
BD140 dengan R100 ohm yang 1watt atau 2watt
Ganti BD139 dan BD140 dengan TIP31 dan TIP32

Tambah arus dari trafo untuk mengangkat kemampuan transistor


sanken yang berdaya 400W stereo, lihat cara menambah arus trafo di
sini

Bahan-bahan yang digunakan (streo):


Elco 22uf50V:6buah.
Elco10uf/50V:2buah
Capasitor220n:2buah
Capasitor10n:2buah

Sumber : http://www.raihanjaya.net/2014/04/maksimalkan-suara-power-ocl-
200w.html
Versi2 Modif versi Low voltage (32Vct):
1.  Ganti kapasitor 100nF dengan 22nF (khusus OCL 150W). Ini
untuk menyaring sinyal infra bass yang tak terdengar dan suka
mengganggu/menggetar-getarkan daun speaker. 

2. Ganti kapasitor elko 47uF/50V yang bawah-tengah (kapasitor


resonansi) dengan 22uF/16-50VFungsi sama dengan no.1, dan
membantu menaikkan hentakan sinyal bass (cocok untuk semua
nada bass).Dua point ini berfungsi untuk menjaga daun speaker
dari guncangan bass yang berlebihan tanpa mengurangi produksi
suara (bass-med-treble).

3. Parallel R 100K dengan kramik 1nF (input to ground). Ini penting


untuk kesetabilan sinyal, mengurangi noise yang mungkin masuk,
mengurangi tingkat. kerusakan speaker/twiter dan sebagai limiter
sehingga output lebih powerful

Modif versi High voltage (42-47Vct) :


1. Pindahkan kaki kanan resistor 10K ke ground. Ini untuk
menghemat listrik, dan menghindarkannya dari panas

2. Kapasitor elko power supply 2x4700uF 63V(trafo max 45V ct),


4700uF/80V(untuk tegangan lebih dari 45V ct) 

3. Ganti ke-3 elko dengan 22uF/100V. Bingung elko yang mana?


Ganti semua elko dengan 22uF/100v

4. Ganti transistor A564 (ECB)) dengan 2N5401 (basis tengah EBC).


Transistor D438 diganti dengan MJE340. D313/B507 diganti
dengan MJE340/MJE350 (pemasangan terbalik). Power Transistor
menggunakan Sanken C2922 (sebaiknya dua set tiap speaker)

Kesimpulan
Pada eksperimen versi Low voltage Jernih, bass cukup nendang dan
pulen, daun speaker lebih stabil dari sebelum dimodif.

Eksperimen High voltage Cukup nendang, stabil, bass kental, rendah


distorsi. Cocok untuk speaker dengan diameter 15" atau lebih.

Labeli stiker pada casing amplifier low voltage "Stereo Amplifier


2x250Watt" dan Stereo Amplifier 2x500Watt" untuk High voltage.

Daya amplifier 500watt ini cukup besar, bisa setara dengan amplifier
rakitan lain yang katanya 1.000watt hingga 3.000watt.

Versi3.
Pengembangan dari modifikasi OCL 150Watt  versi terakhir...

Tiga transistor yang dibaut di papan PCB tidak panas, hanya model
saja. Pada awal pendesainan pcb, tiga transistor ini dipasang di bawah
pcb atau dibaut di main heatsink dan rangkaian diset mendekati kelas A.
Tiga dioda base-base tadinya mau dijadikan sensor panas, tapi susah
dipasang di heatsink. Jalur ground sebaiknya jangan disolder di pcb, tapi
dikaki ground dua potensio volume (stereo), ini untuk menghindari
dengung/hum.
Output Daya Amplifier ini berdaya maksimum 500Watt rms dengan
supply tegangan 45vct pada beban 2x speaker. Setara dengan
PA3600w pada amplifier rakitan lain.

Penggunaan
Didalam dan di luar ruangan, Power supply Trafo dengan kekuatan arus
minimal setengah dari nominal tegangannya, ini untuk mengimbangi
beban 2x 4 ohm (4x speaker) seperti amplifier stereo standar
profesional, misal trafo 40Vct 20Amper. Tegangan supply minimal 40vct,
jika disearahkan akan menjadi lebih dari 50vdc, transitor-transistor
power akan mengeluarkan tenaganya (lebih hidup) jika disuply dengan
tegangan 50Vdc (40vct=vac).
Speaker 2x 500Watt (12", 15") per mono blok amplifier, total speaker 4
unit untuk 1 stereo amplifier.
Disarankan untuk menggunakan speaker berdaya 500W (12", 15")
sebanyak mungkin, ini lebih efektif meningkatkan gain dari pada
menggunakan speaker besar >1.000Watt (18", 21") dengan jumlah
sedikit.

Tansistor Final disarankan menggunakan seri sanken 3 set.


Terlalu banyak transistor final tanpa menambah kekuatan supply trafo
dapat memperlemah dentuman bas dan suara kurang stabil, serak dll.

Hati-hati seri sanken banyak pemalsuan, misal sanken 2SC2922-5DY


(kualitas tidak stabil dan tidak sesuai dengan harga). Transistor driver
juga harus yang asli! Kalau hasil ada masalah seperti SERAK, resistor
300 terbakar dll ini bisa karena komponen PALSU.

Resistor dan kapasitor tidak terlalu jadi masalah. Yang jadi masalah
adalah kapasitor elektrolit, elko. Maaf rata-rata elko
rubycon/marcon/nichicon (asli) kurang cocok diterapkan sini, karena dia
lebih cocok kerja di arus dc, yang cocok untuk ini adalah elko merek
nippon chemicon (tidak semua), dan elko lain yang stabil kerja di
frekuensi audio/ac.
Hampir semua amplifier rakitan hanya berdaya asli 500Watt secara
teoritis dan praktis di atas kertas dan meja tes, tetapi secara power
musik daya yang ditransfer ke speaker hanya beberapa puluh watt saja!
Bukti: heatsink adem/tidak panas, suara sudah keras. Sesuaikan daya
speaker dengan daya amplifier yang dipakai!.
Karakter dan keistimewaan: Hifi fullrange dengan gain bass 2~4 kali lipat
dari amplifier biasa. Efektif untuk produksi bas seperti amplifier kelas-h &
BTL.
Daun speaker lebih stabil, tidak terlalu maju dan tidak terlalu mundur
walaupun terkena guncangan bass, harapan speaker dan power
transitror lebih awet.
Nilai-nilai komponen sudah diset sedemikian rupa sehingga tenaga trafo
lebih efisien. Tenaga trafo tidak terbuang sia-sia, tidak berubah menjadi
dengung/sinyal liar/osilasi, dll.
Suara bisa menempuh jarak jauh di lapangan karena
mempertimbangkan efek doppler.
Dengan pemasangan model 2 trafo di bawah ini (pengetesan 2013),
sinyal hp tidak masuk sedikitpun saat ada sms/panggilan masuk
walaupun hp disimpan di atas trafo, ini salah satu keistimewaan,
amplifier built-up belum tentu.
OCL versi onsemi TO-3: Mampu dibebani speaker sampai 4 unit/ch,
transistor jengkol on/mexico tidak panas, yang panas itu jengkol st
malaysia Kit driver = pcb + komponen, belum tr final
Versi Sanken:
Mampu dibebani speaker sampai 3 unit/ch

Stereo dengan toroid rakitan:


Trafo cikapundung Bandung:

Sumber :http://elektronikakreatif.blogspot.co.id/
Untuk Transistor final Bisa menggunakan Toshiba C5198 + A1941
dengan datasheet 100-200watt tegangan maksimal 200V

Anda mungkin juga menyukai