Anda di halaman 1dari 6

WUJUD PERAN PERAWAT DALAM KOMUNITAS

WUJUD PERAN PERAWAT DALAM KOMUNITAS I. PENDAHULUAN Saat ini kesehatan masyarakat semakin meningkat. Hal ini dikarenakan masyarakat mampu mencegah dan melakukan upaya peningkatan kesehatan mereka. Peningkatan kesehatan itu berkaitan dengan adanya kemajuan dan perkembangan keperawatan. Keperawatan adalah kegiatan yang memperhatikan manusia secara menyeluruh dan membantu individu, keluarga dan kelompok dalam mempertahankan tingkat kesehatan yang optimal (Neuman dan Young, 1972). Asuhan keperawatan dilakukan oleh perawat yaitu mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimilikinya yang diperoleh melalui pendidikan keperawatan (Undang-Undang Kesehatan No. 23, 1992). Keperawatan berhubungan dengan peran dan fungsi perawat. Fungsi perawat yang paling mendasar yaitu melakukan pengkajian bukan hanya kepada individu, tapi juga kepada keluarga dan komunitas baik yang sehat maupun sakit dimana segala aktivitas yang dilakukan berguna untuk kesehatan atau pemulihan kesehatan berdasarkan pengetahuan yang dimiliki. Saat ini peran perawat dalam komunitas belum begitu banyak dikenal namun disadari atau tidak, peran perawat mampu meningkatkan status kesehatan masyarakat. Peran perawat di dalam suatu komunitas ada enam yaitu perawat sebagai pendidik, advokat, peneliti, konsultan, pemberi perawatan secara langsung, dan pemasaran kesehatan pada masyarakat atau social merketer. Melihat pentingnya peran perawat tersebut maka penulis tertarik untuk mengangkat masalah peran perawat di komunitas. Oleh karena itu, makalah ini dibuat untuk menjelaskan bahwa peran perawat dalam komunitas sangatlah penting terutama untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan sebagai upaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. II. WUJUD PERAN PERAWAT DALAM KOMUNITAS Peran adalah pola perilaku seseorang dalam kelompok sosial atau situasi tertentu (Potter & Perry, 2005). Peran dimiliki setiap orang termasuk perawat, peran perawat tidak hanya ada di lingkungan rumah sakit atau di lembaga kesehatan lainnya seperti puskesmas, klinik dan lainnya. Perawat juga dapat langsung berperan dalam komunitas. Komunitas adalah sekumpulan orang yang mempunyai persamaan nilai dan merupakan kelompok khusus yang memiliki batas-batas geografi yang jelas dengan norma dan nilai yang telah

melembaga (Sumijatun & dkk, 2005). Peran perawat di dalam komunitas itu sangat bervariasi dan setiap peran mempunyai tujuannya masing-masing yang sangat penting. Peran perawat di komunitas itu antara lain peran sebagai pendidik yaitu peran perawat yang memberikan informasi masyarakat untuk memberikan informasi yang berupa pengajaran mengenai pengetahuan dan keterampilan dasar yang digunakan sebagai sarana untuk mencapai sasaran pemberian keperawatan yang efektif biaya, aman dan berkualitas tinggi sedangkan perawat sebagai pendidik di institusi pendidikan keperawatan untuk membentuk perawat-perawat baru yang berkualitas. Manfaat yang diperoleh bagi komunitas adalah meningkatkan kualitas kesehatan / mempertahankan tingkat kesejahteraan yang optimum, mencegah penyakit, menangani penyakit, menurunkan ansietas pasien, memaksimalkan kemandirian dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari, meningkatkan perubahan perilaku pasien, mengembangkan keterampilan sehingga bisa memberikan perawatan pendukung bagi anggota keluarga yang sakit, dan secara aktif akan mengurangi insiden komplikasi penyakit (Bastable, 2002). Manfaat ini didukung dari pengamatan National League for Nursing (NLN) sejak tahun 1918 yang menyatakan arti penting pendidikan kesehatan sebagai suatu fungsi didalam lingkup praktek keperawatan, termasuk tanggung jawab promosi kesehatan dan pencegahan penyakit di lingkungan sekolah, rumah, rumah sakit, dan industri. Contoh peran perawat sebagai pendidik ini yaitu memberikan penyuluhan kepada masyarakat yang terserang diabetes beserta keluarganya untuk mengetahui cara mengatasi diabetes, manfaat dan tujuan diperlukannya penyuntikan insulin, cara penggunaannya suntikan, kebutuhan insulin yang diperlukan, dan informasi lainnya yang berhubungan dengan masalah tersebut sehingga mereka dapat melakukannya secara mandiri tanpa ada pengawasan dari pihak kesehatan.

Peran perawat sebagai advokat yaitu tindakan perawat dalam mencapai suatu tujuan yang bersifat untuk kepentingan masyarakat atau bertindak untuk mencegah kesalahan yang tidak diinginkan ketika pasien sedang menjalankan pengobatan. Sebagai advokat perawat juga berperan penting dalam memberi pendapat dan kemudian mendukung keputusan yang diambil pasien. Hal ini didukung oleh Murpy dan Hunter (1984) yang mengatakan, tidak ada seorang pun yang dapat memerintahkan moral dan etika perawat. Pendapat perawat sangatlah penting terutama ketika keputusan dibuat walaupun tidak semurni keputusan medis tetapi keputusannya memperhatikan nilai dan kepercayaan . Peran perawat advokat ini dapat kita temukan saat perawat memberikan informasi tambahan

mengenai terapi medis kepada pasien, efek samping, manfaat dan tujuannya namun pasien bingung dan berusaha memutuskan tindakan yang terbaik bagi kesehatannya, untuk itu perawat dibutuhkan memberikan informasi lengkap bagi pasien dan berusaha menolak bila tindakan itu membahayakan kondisi pasien dan melanggar hak-hak pasien. Bila dihubungkan dengan teori kerangka kerja dari Milio (1976) tentang promosi kesehatan dan pencegahan penyakit, dan teori sosial kritis, hal ini mengharuskan perawat untuk mengambil tindakan yang tepat dan berpikir kritis bagi kesehatan pasien. Perawat sebagai peneliti yaitu peran perawat yang menerjemahkan temuan riset, bertanggung jawab untuk melakukan penelitian, mengidentifikasi, menganalisis data, memecahkan masalah klinis dengan menerapkan prinsip dan metode penelitian. Penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan ilmu / pendidikan dan praktik keperawatan dan meningkatkan mutu asuhan atau pelayanan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk jawaban terhadap pertanyaan, solusi penyelesaian masalah baik melalui produk teknologi atau metode baru maupun berupa produk jasa, penemuan dan penafsiran fakta baru, pengujian teori berdasarkan kondisi atau fakta baru dan perumusan teori baru (Leddy & Pepper, 1993 dikutip dari Hamid, A.Y., 1996). Perawat ini juga biasanya berkolaborasi dengan bagian farmasi, gizi, obat-obatan dan lainnya untuk membantu penelitiannya. Perawat sebagai konsultan yaitu peran perawat yang bertugas sebagai tempat konsultasi pasien dalam pemberian informasi, dukungan atau memberi ajaran tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan. Konsultasi ini dilakukan oleh beberapa profesional kesehatan yang secara bersama-sama membuat keputusan dengan hati-hati dengan memberikan saran-saran secara langsung kepada pasien. Perawat ini mempunyai 4 fungsi yaitu sebagai fungsi klinis sebagai pemberi nasehat dalam lingkungan praktek klinis dan membantu mengembangkan keahlian dalam lingkungan praktek, fungsi strategis sebagai bertanggung jawab untuk meningkatkan pelayanan dan mempromosikan pengembangan standar-standar praktek terbaik dalam kerangka klinis pemerintahan, fungsi pendidikan sebagai penerjemah teori dalam praktik keperawatan dan fungsi penilai yaitu memastikan setiap perubahan dalam prakteknya dapat memberikan perbaikan kualitas bagi para pasien (Fontaine, 2008). Perawat sebagai pemberi perawatan secara langsung yaitu peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan secara langsung kepada individu, keluarga dan kelompok dengan menggunakan energi dan waktu seminimal mungkin. Perawat ini langsung mengkaji kondisi kesehatan pasien, merencanaan, mengimplementasi dan mengevaluasi asuhan keperawatan. Perawat secara langsung terlibat dalam proses

penyembuhan pasien tidak hanya secara fisik saja tapi holistik yaitu penyembuhan kesehatan emosi, spiritual, dan sosial. Perawatan yang dilakukan mulai dari seluruh kebutuhan pasien dirumah sakit, perawatan seperti penyuntikan, pemasangan infus, pemberian obat hingga keterlibatan perawat dalam terapi fisik pasien. Peran perawat ini dilakukan sendiri oleh perawat atau berkolaborasi dengan keluarga pasien dan dalam keadaan tertentu perawat juga dapat bekerja sama dan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan profesional yang lain (Keeling dan Ramos, 1995). Perawat sebagai pemasaran kesehatan pada masyarakat atau social marketer yaitu peran perawat dalam mempromosikan kesehatan atau gaya hidup sehat. Kegiatan promosi ini bersifat sosial dan dibuat berdasarkan kesukarelaan. Peran ini dapat kita lihat ketika perawat langsung datang ke tempat terpencil yang mempromosikan ke rumah-rumah penduduk tentang manfaat Keluarga Berencana (KB), cara melakukan KB, dan informasi lengkap lainnya yang mendukung program KB. Peran perawat diatas sangatlah penting dan diharapkan bahwa setiap perawat mempunyai perannya masing-masing karena peran perawat memberikan manfaat tersendiri dalam kesehatan selain itu juga untuk peningkatan asuhan keperawatan dalam komunitas. Namun peran yang sejak dulu dianggap sebagai komponen utama / pokok dalam pemberian perawatan standar oleh perawat yaitu peran perawat sebagai pendidik. Ini didukung dari pernyataan American Nurses Association selama bertahun-tahun telah menyebarluaskan pernyataan mengenai fungsi, standar, kualifikasi untuk praktek keperawatan yang mengutamakan pemberian pengajaran pasien menjadi aspek integralnya. Selain itu Council of Nurses juga mendukung pendidikan kesehatan sebagai syarat mendasar dari pemberian asuhan keperawatan (Bastable, 2002). Dari pernyataan itu dapat kita ketahui bila masyarakat dibekali informasi kesehatan yang cukup akan kemungkinan besar masyarakat akan mematuhi rencana pengobatan medis dan mendapatkan cara mengatasi gejala penyakit, sehingga dapat dipastikan untuk mengalami komplikasi akan semakin kecil dengan demikian tercapailah kemandirian dalam perawatan diri dalam masyarakat. III. KESIMPULAN Peran perawat sangat bervariasi dan peran ini lebih ditekankan pada peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit serta memandang klien secara komprehensif. Peran perawat ada enam dan masing-masing peran mempunyai manfaat tersendiri bagi kesehatan pasien. Peran-peran tersebut antara lain peran perawat sebagai pendidik yaitu sebagai pemberi pengajaran, peran perawat sebagai advokat yaitu sebagai pembela hak-hak pasien dan memberikan informasi yang lengkap untuk membantu pasien untuk mengambil suatu

keputusan, peran perawat sebagai peneliti yaitu perawat yang meneliti untuk memecahkan suatu masalah yang terjadi, peran sebagai konsultan yaitu perawat yang memberikan saran-saran secara langsung kepada masyarakat, peran sebagai pemberi perawatan secara langsung yaitu perawat yang secara langsung memberikan perawatan kepada masyarakat melalui proses penyembuhan, peran sebagai pemasaran kesehatan kepada masyarakat atau social marketer yaitu perawat yang bertugas mempromosikan kesehatan tentang gaya hidup sehat. Semua peran itu sangat penting, namun di dalam komunitas peran perawat sebagai pendidik merupakan komponen utama karena informasi yang diberikan akan menghindari keluhan pasien yang paling sering di utarakan yaitu mereka tidak dibekali informasi yang memadai. Selain itu juga pengajaran yang diberikan dari peran perawat sebagai pendidik mempunyai manfaat yang lebih dalam peningkatan perawatan diri di masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Bangfat. (2008, September 19). Peran dan fungsi perawat. Retrieved March 27, 2008, from http://www.fadlie.web.id/bangfad/peran-dan-fungsi-perawat.html Bustable, S. B. (2002). Perawat Sebagai Pendidik. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC. Daniels, Rick. (2004). Nursing Fundamental: Caring & Clinical Decision Making: Delmar Cengage Learning. Ellis,P. (2007). Role of the nurse advacote. Jurnal of Ethical and legal. Retrieved Maret 12, 2009, from http://ezproxy.library.uph.ac.id:2104/ehost/detail?vid=23&hid=106&sid=97f19c1a-196149bf-85748b878aee6b01%40sessionmgr3&bdata=JnNpdGU9ZWhvc3QtbGl2ZQ%3d%3d#db=c8h &AN=1992147023#db=c8h&AN=1992147023#db=c8h&AN=1992147023 Fontaine.(2008). The four functions of a consultant nurse. Jurnal of Advanced Nursing. Retrieved March 16,2009, from http://ezproxy.library.uph.ac.id:2104/ehost/detail?vid=19&hid=102&sid=d4af129f-3b694b08-8c974e28fbc45610%40sessionmgr107&bdata=JnNpdGU9ZWhvc3QtbGl2ZQ%3d%3d#db=c8 h&AN=2009694688 Gaffar, L.O.J.(1999). Pengantar Keperawatan Profesional. Jakarta: EGC.

Halloran. (1997).Virginia A. Henderson: nurse educator, researcher, author and humanitarian. Jurnal of Advanced Nursing. Retrieved March 16, 2009, from Texthttp://ezproxy.library.uph.ac.id:2104/ehost/detail?vid=8&hid=16&sid=97f19c1a1961-49bf-85748b878aee6b01%40sessionmgr3&bdata=JnNpdGU9ZWhvc3QtbGl2ZQ%3d%3d#db=c8h &AN=1997044330 Potter,P.A. Griffin, P. A. (1997). Fundamental of Nursing: Concept, Process, and Practice, 4/E. Jakarta: EGC. Sumijatun., Suliswati., Payapo,T.A.,Maruhawa, J., Sumartini,M. (2005).Konsep dasar keperawatan komunitas. Jakarta: EGC. Tyo. (2008, May 16). Peran dan Fungsi Perawat. Retrieved February 27, 2008, from http://akhtyo.blogspot.com/2008/10/peran-dan-fungsi-perawat-peran-perawat.html

Anda mungkin juga menyukai