No:
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (selanjutnya disebut Perjanjian) ini ditandatangani pada hari ini oleh dan antara: 1 Nama Jabatan Bertindak untuk dan atas nama Alamat (PT) : : : :
(selanjutnya disebut Perusahaan atau Pihak Pertama); dan 2 Nama Tempat/Tanggal Lahir No KTP Alamat : : : :
Bertindak untuk dan atas nama diri sendiri. (selanjutnya disebut sebagai Pekerja atau Pihak Kedua). Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat untuk membuat Perjanjian ini dengan ketentuanketentuan sebagai berikut :
2. Pihak Pertama berhak untuk memindahkan atau memutasikan Pihak Kedua ke bagian lain dan atau daerah lain sepanjang diperlukan oleh Pihak Pertama dengan tidak mengurangi upah yang diterima oleh Pihak Kedua.
Page 1 of 5
Pasal 4 Pengupahan
1. Pihak Pertama akan memberikan/membayarkan upah kepada Pihak Kedua dengan komponennya sebagai berikut : a. Upah Pokok b. Tunjangan Lokasi c. Uang Makan : Rp. : Rp. : Rp. 0 -
dan dibayarkan di tiap akhir bulan melalui bank atau rekening pekerja. Perincian komponennya akan tercantum pada Surat Offering Letter yang merupakan bagian dari Perjanjian Kerja ini. 2. Apabila Pekerja atau Pihak Kedua mangkir atau tidak masuk kerja tanpa surat keterangan tertulis yang dilengkapi bukti yang sah, Pihak Pertama dapat memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan peraturan perusahaan.
Page 2 of 5
Page 3 of 5
d. Hal-hal lain yang diatur di dalam Peraturan Perusahaan atau Perjanjian Kerja Bersama yang berlaku di tempat kerja Pihak Kedua dan ketentuan Undang-undang Ketenagakerjaan yang dapat mengakibatkan seorang Karyawan diputuskan hubungan kerjanya. 2. Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat, sebelum masa Perjanjian Kerja Waktu Tertentu sebagaimana tersebut dalam pasal 1 (satu) berakhir, apabila Pihak Kedua mengundurkan diri atas kemauan sendiri dan atau diputuskan hubungan kerjanya oleh Pihak Pertama disebabkan kesalahan Pihak Kedua yang melakukan tindakan sebagaimana tersebut dalam ayat 1 (satu) di atas, maka kepada Pihak Kedua akan diberlakukan sanksi ganti kerugian kepada Pihak Pertama sebesar sisa upah yang belum dibayarkan sampai masa kerja kerja berakhir. 3. Apabila Pihak Pertama melakukan pemutusan hubungan kerja kepada Pihak Kedua selama masa perjanjian ini belum berakhir dan bukan dikarenakan kesalahan Pihak Kedua, maka Pihak Kedua tidak berkewajiban untuk membayar ganti kerugian kepada Pihak Pertama sebagaimana tersebut di ayat 2 (dua) dan Pihak Pertama akan membayar sanksi ganti kerugian kepada Pihak Kedua sebesar sisa upah yang belum dibayarkan sampai masa kerja berakhir 4. Apabila Pihak Pertama melakukan pemutusan hubungan kerja kepada Pihak Kedua selama masa perjanjian ini belum berakhir dan dikarenakan berakhirnya kontrak kerja antara Perusahaan dengan Pemberi Kerja, maka Pihak Kedua tidak berkewajiban untuk membayar ganti kerugian kepada Pihak Pertama sebagaimana tersebut di ayat 2 (dua) dan Pihak Pertama akan membayar sanksi kerugian kepada Pihak Kedua sebesar sisa upah yang belum dibayarkan pada bulan berjalan secara proposional. 5. Tata Cara dan Persyaratan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akan mengikuti Ketentuan Undang-Undang ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 jo. Peraturan Perusahaan atau Perjanjian Kerja Bersama.
Pasal 11 Perselisihan
1. Semua bentuk perselisihan antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua akan diselesaikan secara kekeluargaan dan dengan cara musyawarah mufakat. 2. Jika tidak terdapat kesepakatan dalam penyelesaian perselisihan antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua, maka kedua belah pihak sepakat untuk meminta bantuan kepada pihak LPPHI (Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial) untuk mencari penyelesaiannya.
Page 4 of 5
Pasal 12 Penandatanganan
1. Surat Perjanjian ini ditanda tangani dalam keadaan sadar oleh kedua belah pihak dan tanpa paksaan dari pihak manapun. 2. Surat Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua), yaitu 1 (satu) untuk Pihak Pertama dan 1 (satu) Pihak Kedua, yang masing-masing memiliki kekuatan hukum yang sama. 3. Dengan ditandatanganinya Surat Perjanjian ini maka kedua belah pihak sepakat untuk melaksanakan ketentuanketentuan dalam perjanjian kerja ini dan dengan demikian kedua belah pihak terikat demi hukum dalam suatu hubungan kerja.
Mengetahui,
Page 5 of 5