NO RM :
Umur : 2 bulan Ruang : Melati Kelas : II-12 : Perempuan : 2 bulan : 32 tahun : SMP : 30 tahun : SMP
ANAMNESIS
Nama lengkap Tempat dan tanggal lahir Nama Ayah Pekerjaan ayah Nama ibu Pekerjaan ibu Alamat Masuk RS tanggal
: Pelas 1/8 Gedong, Karanganyar : 15 Februari 2013 Jam : 07.29 Diagnosis masuk : GEA-DRS
Tanggal : 15 Februari 2013 (Alloanamnesis) di Bangsal Melati KELUHAN UTAMA KELUHAN TAMBAHAN 1. Riwayat penyakit sekarang 4 Hari Sebelum Masuk Rumah Sakit, pasien mengeluhkan badan panas (+), batuk (+), dan pilek (+). Pasien tidak diare dan tidak muntah. Orang tua pasien hanya memberikan madu kepada pasien. Kondisi pasien tidak membaik. 2 Hari Sebelum Masuk Rumah Sakit, pasien mengeluhkan badan panas (+), batuk (+), pilek (+), dan diare (+) cair (+), lendir (-), darah (-). Orang tua pasien membawa pasien ke bidan. Badan panas turun, namun nai lagi. Pasien masih diare. Hari Masuk Rumah Sakit, pasien mengeluhkan diare cair (+) > 10x, badan panas (+), batuk (+), pilek (+), muntah (+) 3x terutama setelah minum susu, BAK dari semalam hanya 1x. Pasien menginginkan untuk minum terus-menerus dan pasien juga rewel. Orang tua pasien khawatir karena kondisi pasien semakin lemas, dan akhirnya memutuskan untuk dibawa ke IGD RSUD Karanganyar. : Buang air besar cair : Demam, muntah, batuk, pilek
2. Riwayat penyakit pada keluarga yang diturunkan Riwayat sakit serupa: disangkal Riwayat batuk pilek : disangkal Riwayat asma : disangkal
1
NO RM :
Riwayat alergi : disangkal Riwayat kontak dengan penderita dengan gejala yang sama : disangkal
Kesan : tidak terdapat riwayat penyakit yang sama yang ditularkan dari keluarga dan lingkungan kepada pasien.
3. Pohon keluarga
Keterangan: Laki-laki :
Perempuan :
Pasien
RIWAYAT PRIBADI 1. Riwayat kehamilan dan persalinan a. Riwayat kehamilan ibu pasien Ibu G2P1A0 Hamil saat usia 29 tahun. Ibu memeriksakan kehamilannya rutin ke bidan, Ibu tidak pernah mual dan muntah berlebihan, tidak ada riwayat trauma maupun infeksi saat hamil, sesak saat hamil (-), Merokok saat hamil (-), kejang saat hamil (-). Ibu hanya minum obat penambah darah dan vitamin dari bidan. Tekanan darah ibu dinyatakan normal. Berat badan ibu dinyatakan normal dan mengalami kenaikan berat badan selama kehamilan. Perkembangan kehamilan dinyatakan normal. b. Riwayat persalinan ibu pasien Ibu melahirkan pasien dibantu oleh bidan, umur kehamilan 9 bulan, persalinan normal,
2
NO RM :
presentasi kepala, bayi langsung menangis dengan berat lahir 2600 gram, tidak ditemukan cacat bawaan saat lahir. c. Riwayat paska lahir pasien Bayi laki-laki BB 2600 gr, setelah lahir langsung menangis, gerak aktif, warna kulit kemerahan, tidak ada demam atau kejang. ASI keluar hari ke-1, bayi dilatih menetek dari hari pertama keluar ASI Kesan : Riwayat ANC baik, riwayat persalinan baik, riwayat PNC baik.
Kesan : Pasien mendapat ASI dan susu formula 3. Perkembangan dan kepandaian : Perkembangan dan kepandaian pasien sampai usia 2 bulan : Motorik kasar, motorik halus, bahasa, personal sosial belum terlihat. 4. Vaksinasi Jenis HEPATITIS B BCG DPT POLIO CAMPAK I 0 bulan 1 bulan 1 bulan II III IV V VI -
Kesan : Pasien belum melakukan imunisasi DPT I dan Hepatitis II, Polio II, karena jadwal imunisasi saat pasien opname
5. Riwayat penyakit dahulu : Riwayat sakit serupa Riwayat kejang dengan demam Riwayat Kejang tanpa demam Riwayat Sesak sebelumnya Riwayat Batuk sebelumnya Riwayat Batuk lama Riwayat Alergi : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal
Kesan : Tidak Terdapat riwayat penyakit dahulu yang berhubungan dengan penyakit sekarang 3
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 6. Sosial, ekonomi, dan lingkungan: Sosial dan ekonomi
NO RM :
Ayah (32 tahun, pedagang) dan ibu (30 tahun, karyawati pabrik), penghasilan keluarga tidak menentu sekitar Rp.1.000.000-Rp.1.500.000,- /bulan memenuhi kebutuhan sehari-hari) Lingkungan Pasien tinggal bersama kakek, nenek, ayah, ibu dan kakak. Rumah terdiri dari ruang tamu, dapur, kamar mandi dan 3 kamar tidur. WC menyatu dengan kamar mandi. Sumber air berasal dari air sumur. Air minum menggunakan sumber air yang direbus, Atap terbuat dari genteng, dinding dari semen, lantai rumah dari keramik. Sumur ada, tidak ditutup dan berjarak < 8 meter dari septic tank. Ventilasi udara dan penerangan cukup. Sampah dibakar langsung tiap hari. Kesan : keadaan sosial ekonomi kurang & kondisi lingkungan rumah cukup. 7. Anamnesis sistem : Cerebrospinal Kardiovaskuler Respiratorius Gastrointestinal Urogenital Muskuloskeletal Integumentum Otonomik : kejang (-), delirium (-) : sianosis (-), biru (-) : batuk (+), pilek (+), nyeri tenggorokan (-), sesak (-) : muntah (-), BAB (+) cair > 10x : BAK (+) hanya 1x sejak tadi malam, bengkak kemaluan (-) : kelainan bentuk (-) nyeri sendi (-), nyeri otot (-) : bintik merah (-), ikterik (-) : demam (+) (keluarga merasa kurang cukup untuk
NO RM :
PEMERIKSAAN JASMANI
: sawo matang, pucat(-), sianosis(-), petekie(-), : Tidak terdapat pembesaran limfonodi : Kelemahan (-),atrofi(-),nyeri otot (-), : Tidak ada deformitas tulang : Gerakan bebas
Kesan : Kulit, kel limfe, Otot, Tulang dan Sendi dalam batas normal
PEMERIKSAAN KHUSUS Kepala Mata Hidung Mulut Faring Gigi : ukuran normocephal, rambut warna hitam, lurus, jumlah cukup. Bentuk mesocephal. UUB cekung (+) : mata cowong (+/+), air mata (+/+), CA (-/), SI (-/-), reflek cahaya (+/+), pupil isokor, edema palpebra (-/-) : sekret (+/+), epistaksis (-/-), nafas cuping hidung (-/-) : mukosa bibir dan lidah basah (+), sianosis (-) : hiperemis (-), tonsil membesar (-) : caries (-), calculus (-)
Kesan : Mata cowong dan produksi air mata kurang, mukosa mulut basah, hidung terdapat sekret dan faring dalam batas normal, 5
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Leher Thorak Jantung Inspeksi Palpasi Perkusi : batas kanan atas batas kanan bawah batas kiri atas batas kiri bawah Auskultasi
NO RM :
: SIC II linea parasternalis dextra : SIC IV linea parasternalis dextra : SIC II linea parasternalis sinistra : SIC IV linea midclavicula sinistra : BJ I-II intensitas reguler (+), bising jantung (-)
Kesan : Tidak terdapat pembesaran kelenjar limfonodi di region sub mandibula dextra dan sinistra, thorak dan jantung dalam batas normal Paru :
Kanan Simetris(+),retraksi subcostae, intercostae suprasternal Ketinggalan fremitus (+) Sonor SD normal Kanan Simetris (+), Ketinggalan fremitus (+) Sonor SDV, Rh (-), Whz (-)
Kesan : Paru dalam batas normal
kiri Simetris (+),retraksi subcosta, intercosta suprasternal Ketinggalan fremitus (+) Sonor SD normal kiri Simetris (+) Ketinggalan fremitus (+) Sonor SDV, Rh (-), Whz (-) gerak (-), gerak (-) dan (-),
gerak
gerak
(-),
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Abdomen : Inspeksi Auskultasi Perkusi Palpasi Hepar Lien Anogenital
NO RM :
: distended (-), sikatrik (-), purpura (-) : peristaltik meningkat : hipertimpani (+), pekak beralih (-), : turgor kulit turun, nyeri tekan (-), : tidak teraba membesar : tidak teraba membesar : tidak ada kelainan
Kesan menurun
Ekstremitas
tungkai kanan Gerakan Tonus Trofi Klonus Tungkai : : : : bebas normal entrofi (-) kiri bebas normal eutrofi (-) kanan bebas normal eutrofi (-)
Reflek patella (+) normal, achiles (+), normal, tricep (+) normal Babinski (-), chaddock (-), Oppenheim (-), gordon (-) Kaku kuduk (-), Brudzinski I (-), Brudzinski II (-), kernig (-) Dalam batas normal
PEMERIKSAAN LABORATORIUM DARAH RUTIN ( 15 Februari 2013) No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Parameter Leukosit Eritrosit Hemoglobin Hematokrit MCV MCH MCHC Jumlah 9.900 2.690.000 10,2 27,6 102,6 37,9 37,0 Satuan uL uL gr/dl % femtoliter Pikograms g/dl Nilai Rujukan 5000-1000 /uL 4,0-5,5 / uL 11,5-13,5 g/dl 37-43% 82-92 fl 27-31 pg 32-36 g/dl
8. 9. 10. 11.
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 410.000 Trombosit uL Limfosit Monosit N. Segmen 36,9 21,0 42,1 % % %
NO RM :
150.000-450.000/uL
Kesan : leukopenia Hb, Hct, eritrosit turun MCV, MCH, MCHC naik Monosit naik
RINGKASAN ANAMNESIS 4 Hari Sebelum Masuk Rumah Sakit, pasien mengeluhkan badan panas (+), batuk (+), dan pilek (+). Pasien tidak diare dan tidak muntah. Orang tua pasien hanya memberikan madu kepada pasien. Kondisi pasien tidak membaik. 2 Hari Sebelum Masuk Rumah Sakit, pasien mengeluhkan badan panas (+), batuk (+), pilek (+), dan diare (+) cair (+), lendir (-), darah (-). Orang tua pasien membawa pasien ke bidan. Badan panas turun, namun nai lagi. Pasien masih diare. Hari Masuk Rumah Sakit, pasien mengeluhkan diare cair (+) > 10x, badan panas (+), batuk (+), pilek (+), muntah (+) 3x terutama setelah minum susu, BAK dari semalam hanya 1x. Pasien menginginkan untuk minum terus-menerus dan pasien juga rewel. Orang tua pasien khawatir karena kondisi pasien semakin lemas, dan akhirnya memutuskan untuk dibawa ke IGD RSUD Karanganyar. Tidak terdapat riwayat penyakit dahulu yang berhubungan dengan penyakit sekarang, Terdapat riwayat penyakit pada keluarga dan lingkungan yang ditularkan pada pasien. Pasien mendapatkan ASI + susu formula Riwayat ANC baik, Persalinan spontan, Riwayat PNC baik. Perkembangan dan kepandaian belum bisa dinilai. Pasien belum melakukan imunisasi DPT I dan Hepatitis II, Polio II, karena jadwal imunisasi saat pasien opname Keadaan sosial ekonomi kurang & kondisi lingkungan rumah cukup
RINGKASAN PEMERIKSAAN FISIK KU: CM, rewel, tampak lemas Vital sign dalam batas normal
8
NO RM :
Status gizi baik menurut WHO. Kepala: mata cowong (+/+), air mata kurang, CA -/-, SI -/ Pada pemeriksaan leher dan pemeriksaan thorax dalam batas normal Abdomen: terdapat peristaltik meningkat, hipertimpani, dan turgor kulit yang sedikit menurun Extremitas superior et inferior, dan Status neurologis dalam batas normal.
DAFTAR MASALAH AKTIF / INAKTIF AKTIF T Demam (+) Diare > 10X, cair (+) Muntah (+) 3x, terutama setelah minum susu BAK (+) dari malam hanya 1x Batuk (+) berdahak Pilek (+) Pasien ingin minum terus-terusan Rewel (+) Terdapat tanda-tanda dehidrasi : mata cowong dan turgor kulit perut menurun, kehausan (+) serta produksi urine yang kurang. Hasil Lab DR : Leukositopenia. Penurunan: Hb, Hct, dan eritrosit. Kenaikan MCV, MCH,
MCHC, dan Monosit
NO RM :
Status Gizi Baik RENCANA PENGELOLAAN Rencana Tindakan Obsevasi KU dan VS Bed rest Rehidrasi cairan Mencukupi intake cairan per oral
Rencana Terapi Terapi Suportif dan Simptomatis Rencana tindakan Tanpa komplikasi Obsevasi KU dan VS Bed rest Cukup intake cairan peroral. Rehidrasi : inf KaeN3A 250 cc selama 3 jam (1/2 flab) Maintenance inf KaeN3A 15 tpm mikro Inj. Dexamethason 1 mg/12 jam Inj. Ulceranin 8 mg/12 jam Inj. Ondane 1 mg/12 jam Zinc 1 x 10 mg L-Bio 1 x 1 Elzasim 3 x 1/6 Mucos drop 3 x 0,2 cc
Rencana Edukasi Jika anak mencret (terjadi perubahan dalam konsistensi dan frekuensi berak) segera bawa ke layanan kesehatan. Mengingatkan ibu untuk kontrol bersama anak sesuai tanggal yang ditentukan. Obat tablet zink harus dihabiskan. Berikan ASI dengan maksimal. Berikan oralit 100cc setiap anak mencret.
10
NO RM :
Mengenali tanda dehidrasi berat seperti mata cowong, bibir kering, rewel, tidak mau minum, nafas terengah-engah, turgor kulit lambat, kencing sedikit/ tidak kencing. Segera dibawa kedokter bila anak mengalami gejala-gejala tersebut.
Menasihati ibu untuk menjaga kebersihan baik lingkungan maupun makanan dan bahan
masakan. PROGNOSIS Quo ad vitam Quo ad fungsionam Quo ad sanam : ad bonam : ad bonam : dubia ad bonam
11
NO RM :
Tgl
15 Feb 2013
S
Badan panas (+), diare (+) cair > 10x, muntah 3x, BAK sedikit hanya 1x, ingin minum terus, rewel (+)
O
KU: lemas, CM Kepala: mata cowong (+/+), UUB cekung (+), air mata (-/-) Leher: PKGB (-) Thoraks: BJ I&II murni reguler, SDV (+/+), Rh (-/-), Wz, (-/-) Abdomen: turgor menurun, peristaltik meningkat, hipertimpani Ekstremitas : akral hangat
A
GEA Dehidrasi Ringan Sedang Status Gizi Baik
P
Pemberian cairan rehidrasi : inf KaeN3A 250cc selama 3 jam (1/2 flab) Maintenance inf KaeN3A 15 tpm mikro Inj. Dexametason 1 mg/12 jam Inj. Ulceranin 8 mg/ 12 jam Inj. Ondane 0,5 mg/12 jam Zink 1 x tab L-Bio 1 x 1 Elsazym 3x1/6 sachet Mucos drop 3x0,2 cc
GEA 16 Feb 2013 Diare (+) 1x, muntah (-), Panas (+) naik turun, batuk (+), pilek (+), ASI (+) KU: lemas, CM Kepala: mata cowong (-/-), UUB cekung (-), air mata (+/+) Leher: PKGB (-) Thoraks: BJ I&II murni reguler, SDV (+/+), Rh (-/-), Wz, (-/-) Abdomen: kembung (+) Ekstremitas : akral hangat
12
Maintenance inf KaeN3A 15 tpm mikro Inj. Dexametason 1 mg/12 jam Inj. Ulceranin 8 mg/ 12 jam Inj. Ondane 0,5 mg/12 jam Zink 1 x tab L-Bio 1 x 1 Elsazym 3x1/6 sachet Mucos drop 3x0,2 cc
NO RM :
GEA 17 Feb 2013 Diare (+) 2x cair, panas (+), batuk KU: lemas, CM (+), pilek (+), muntah (-), ASI Kepala: mata cowong (-/-), (+), formula (+), BAK (+) UUB cekung (-), air mata (+/+) Leher: PKGB (-) Thoraks: BJ I&II murni reguler, SDV (+/+), Rh (-/-), Wz, (-/-) Abdomen: kembung (+) Ekstremitas : akral hangat GEA 18 Feb 2013 Diare (+) 2x lembek, panas (+) turun, batuk (+), pilek (+), muntah (-), ASI (+), formula (+), BAK (+) KU: lemas, CM Kepala: mata cowong (-/-), UUB cekung (-), air mata (+/+) Leher: PKGB (-) Thoraks: BJ I&II murni reguler, SDV (+/+), Rh (-/-), Wz, (-/-) Abdomen: kembung (+) Ekstremitas : akral hangat GEA 19 Feb 2013 Diare (+) 3x lembek, panas (+) turun, batuk (+), pilek (+), muntah (-), ASI (+), formula (+), BAK (+) KU: lemas, CM Kepala: mata cowong (-/-), UUB cekung (-), air mata (+/+) Leher: PKGB (-) Thoraks: BJ I&II murni reguler, SDV (+/+), Rh (-/-), Wz, (-/-) Abdomen: kembung (+) Ekstremitas : akral hangat Maintenance inf KaeN3A 15 tpm mikro Inj. Amoxicillin 150 mg/ 12 jam Inj. Dexametason 1 mg/12 jam Inj. Ulceranin 8 mg/ 12 jam Inj. Ondane 0,5 mg/12 jam Zink 1 x tab L-Bio 1 x 1 Elsazym 3x1/6 sachet Mucos drop 3x0,2 cc Maintenance inf KaeN3A 15 tpm mikro Inj. Amoxan 175 mg/ 12 jam Inj. Dexametason 1 mg/12 jam Inj. Ulceranin 8 mg/ 12 jam Inj. Ondane 0,5 mg/12 jam Zink 1 x tab L-Bio 1 x 1 Elsazym 3x1/6 sachet Mucos drop 3x0,2 cc Maintenance inf KaeN3A 15 tpm mikro Inj. Dexametason 1 mg/12 jam Inj. Ulceranin 8 mg/ 12 jam Inj. Ondane 0,5 mg/12 jam Zink 1 x tab L-Bio 1 x 1 Elsazym 3x1/6 sachet Mucos drop 3x0,2 cc
GEA
13
NO RM :
20 Feb 2013
Diare (+) 2x lembek, panas (+) turun, batuk (+), pilek (+) muntah (-), ASI (+), formula (+), BAK(+)
KU: lemas, CM Kepala: mata cowong (-/-), UUB cekung (-), air mata (+/+) Leher: PKGB (-) Thoraks: BJ I&II murni reguler, SDV (+/+), Rh (-/-), Wz, (-/-) Abdomen: kembung (+) Ekstremitas : akral hangat
Maintenance inf KaeN3A 15 tpm mikro Inj. Amoxicillin 150 mg/ 12 jam Inj. Dexametason 1 mg/12 jam Inj. Ulceranin 8 mg/ 12 jam Inj. Ondane 0,5 mg/12 jam Zink 1 x tab L-Bio 1 x 1 Elsazym 3x1/6 sachet Mucos drop 3x0,2 cc BLPL
14
NO RM :
DISKUSI
Diagnosis pada pasien ini yaitu GEA Dehidrasi Ringan Sedang berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Seorang perempuan usia 2 bulan datang diantar keluarganya dengan keluhan BAB cair > 10x, muntah 3x, demam, batuk, dan pilek. Dalam kepustakaan, diare lebih praktis didefinisikan sebagai meningkatnya frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali sehari atau konsistensinya menjadi lebih lunak. Diare dan muntah adalah upaya tubuh untuk mengeluarkan racun dan mengeluarkan virus atau/kuman yang ada di dalam saluran cerna3. Muntah dapat disebabkan oleh dehidrasi, iritasi usus atau gastritis karena infeksi, ileus yang menyebabkan fungsi usus atau mual yang berhubungan dengan infeksi sistemik4. Dari pemeriksaan fisik didapatkan : KU tampak rewel, compos mentis, gizi kesan baik; VS : N = 150x/menit, reguler, isi cukup; RR = 48x/1; S = 38,5 C. Kepala: Mata: cowong (+/+), air mata (-/-); Mulut : Mukosa basah (+). Thorax, cor dan pulmo dalam batas normal; Abdomen : datar, lemas, hipertimpani, turgor kembali lambat, hepar tidak teraba, lien tidak teraba, bising usus meningkat. Pada pasien ditemukan adanya tanda dehidrasi. Bising usus meningkat menandakan bahwa peristaltik usus meningkat sehingga terjadi diare pada pasien. Patogenesis E. hystolitica diyakini tergantung pada 2 mekanisme, yaitu kontak sel dan pemajanan toksin. Amoeba dapat mengeluarkan protein pembentuk pori yang membentuk saluran pada membrane sel sasaran hospes. Bila trofozoid E. histolytica menginvasi usus, akan menyebabkan tukak dengan sedikit respon radang lokal. Organisme memperbanyak diri dan menyebar di bawah usus untuk menimbulkan ulkus yang khas. Lesi ini biasanya ditemukan pada coecum, colon transversum dan kolon sigmoid.5 Pada pemeriksaan laboratorium darah didapatkan: Hemoglobin: 10,2 g/dl; Hematokrit: 27,6 %; Leukosit: 9.900 L; Trombosit: 410.000 L. Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium darah rutin, pasien anemia makrositik hipokromik dan mengalami leukositopenia. Leukosit yang menurun menandakan adanya infeksi. Pada penderita ini diberikan dexamethason, ondane, zinkid dan L-Bio, elzasim, mucos drop. Tambahan obat ini dimaksudkan sebagai perawatan suportif dan simptomatis bagi pasien ini.
15
NO RM :
Pada dasarnya antibiotik tidak diberikan pada kasus diare akut kecuali pada diare berdarah dan kolera. Pemberian antibiotik dapat memperpanjang lamanya diare karena akan menggangu keseimbangan flora usus dan Clostridium dificile yang akan tumbuh dan menyebabkan diare sulit disembuhkan.2,7 Ulceranin dan elsazym, diberikan untuk memelihara lambung dan mencegah terjadinya tukak lambung. Ondane merupakan nama dagang dari ondansetron. Ondansetron memiliki indikasi untuk mengurangi muntah.8 Dosis ondansetron 0,15mg/KgBB sehingga pada anak ini sudah menggunakan dosis yang sesuai. Tiap tablet mengandung zink 20 mg, untuk indikasi penatalaksanaan diare dan rekomendasi WHO untuk terapi diare sehingga dapat memperpendek durasi diare akut, mencegah berubahnya diare akut ke diare kronik, mengurangi keparahan diare, epitalisasi usus yang rusak2. Dosis zink untuk anak di bawah 6 bulan adalah 10 mg (1/2 tablet) per hari, diberikan selama 10-14 berturutturut terbukti mengurangi lama dan beratnya diare, mencegah berulangnya diare selama 2-3 bulan7. Zink berperan menjaga keutuhan epitel usus dan juga berperan dalam aktivasi limfosit T2. Mucos drop diberikan sebagai simptomatis, pada pasien ini terdapat batuk dan pilek. Prognosis pada pasien ini adalah baik, karena penegakkan diagnosis sudah tepat, penatalaksanaan penyakit menggunakan obat yang efektif dan pada pasien ini tidak ditemukan adanya komplikasi.
16
NO RM :
17
NO RM :
18
NO RM :
DAFTAR PUSTAKA
1. Departemen Kesehatan RI Direktorat Jendral Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman.1999. Buku Ajar Diare. Departemen Kesehatan RI. Jakarta 2. Richard E. 2005. Diarrhea. Departement of Pediatrics. Shands Hospital. University of Florida. Florida 3. Departemen Kesehatan RI. 2005. Muntah dan Diare Akut. www.pediatrik.com 4. Departemen Kesehatan RI bekerjasama dengan WHO dan UNICEF. 1997. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Departemen Kesehatan RI. Jakarta 5. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 1985. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak 1. Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Indonesia, Jakarta 6. Tjan Hoan Tjay, Kirana Rahardja. 2002. Obat-obat Penting, Khasiat, Penggunaan dan Efekefek sampingnya. Edisi Kelima. Cetakan Pertama. PT Elex Media Komputindo. Kelompok Gramedia. Jakarta
19