Anda di halaman 1dari 3

Beberapa beras merah dari pasar tradisional di Jawa Barat (kiri).

Selain berasnya berwarna merah dan berkadar protein relatif lebih tinggi dari IR64, galur hasil persilangan padi tipe baru BP140F dengan varietas Silugonggo dan padi jenis Oryza glaberrima juga toleran kekeringan dan berumur genjah (kanan).

Daftar Isi
Padi Beras Merah: Pangan Bergizi yang Terabaikan? Empat Kultivar Kelapa Genjah Unggul, Siap Dilepas Bagaimana Prospek Cooperative Farming Berbasis Padi-Palawija? Membuat Kompos Kotoran Sapi Lebih Berkualitas Kerbau Sumber Daging dan Susu, Mungkinkah? Bagaimana Prospek Pengembangan Cabai Ta n j u n g - 2 ? Merah 14 15 17 1 3 6 8 9 12

P adi Beras Merah: P angan Bergizi yang T erabaikan? Terabaikan?


Di Indonesia telah dilepas lebih dari 180 varietas unggul padi, tetapi baru satu yang berasnya berwarna merah. Itu pun tidak berkembang, padahal beras merah bergizi tinggi dan kalau dikonsumsi secara teratur dapat mencegah berbagai penyakit.

Membuat Susu Pasteurisasi Beraroma Si Manis Madu dari Sleman Audit Teknologi, Langkah Awal Meningkatkan Efisiensi Pabrik Gula Jalur Karir Baru "Jabatan Fungsional Pranata Humas"

19

adi memiliki bentuk dan warna yang beragam, baik tanaman maupun berasnya. Di Indonesia, padi yang berasnya berwarna merah (padi beras merah) kurang mendapat perhatian dibandingkan dengan padi yang berasnya berwarna putih (padi beras putih), padahal beras merah mengandung gizi tinggi. Dari sekitar 180 varietas padi yang

telah dilepas sampai saat ini, hanya satu yang berasnya berwarna merah, yaitu varietas Bahbutong dan itu pun kulit arinya saja yang berwarna merah. Penelitian di Cina menunjukkan, ekstrak larutan beras merah mengandung protein, asam lemak tidak jenuh, beta-sterol, camsterol, stigmasterol, isoflavones, saponin,

Zn dan Fe, lovastatin, dan mevinolin-HMG-CoA. Unsur yang disebut terakhir adalah reduktase inhibitor yang dapat mengurangi sintesis kolesterol di hati. Menurut hasil analisis di Departemen Kesehatan RI, beras merah tumbuk mengandung protein 7,3%, besi 4,2%, dan vitamin B1 0,34%. Bubur beras merah dicampur susu formula 30 cc adalah salah satu resep makanan bayi berumur 4-12 bulan. Banyak produk makan-

P embaca

Yth.,

Mulai volume 27 nomor 1 tahun 2005, Warta Penelitian dan Pengembangan Per tanian menyediakan ruang khusus untuk pembaca yaitu "Interaktif Inovasi" sebagai media komunikasi antara pembaca dan redaksi. Dalam ruang tersebut pembaca dapat menuliskan pengalaman dalam menerapkan inovasi teknologi pertanian yang mungkin perlu diketahui oleh pembaca lain dengan cara mengajukan pertanyaan atau saran ke redaksi. Pengalaman, per tanyaan atau saran ditulis secara singkat maksimum satu halaman ketik 2 spasi dengan mencantumkan nama pengirim, dan dikirimkan ke alamat redaksi melalui pos, e-mail atau fax dengan alamat:

Redaksi War ta Penelitian dan Pengembangan Pertanian Jalan Ir. H. Juanda No. 20 Bogor 16122 Te l e p o n : (0251) 321746 F a k s i m i l e : (0251) 326561 E-mail : pustaka@pustaka-deptan.go.id

an bayi yang beredar di pasar, beberapa di antaranya menggunakan beras merah sebagai bahan baku utama. Bahkan ada produk makanan sehat yang bahan bakunya dari 100% tepung beras merah. Mengandung karbohidrat, lemak, serat, asam folat, magnesium, niasin, fosfor, seng, besi, protein, vitamin A, B, C, dan B komplek, tepung beras merah pecah kulit dapat mencegah berbagai penyakit, di antaranya kanker usus, batu ginjal, beri-beri, insomnia, sembelit, wasir, gula darah, dan kolesterol. Warna merah pada beras terbentuk dari pigmen antosianin yang tidak hanya terdapat pada perikarp dan tegmen, tetapi juga bisa di setiap bagian gabah, bahkan pada kelopak daun. Nutrisi beras merah sebagian terletak di lapisan kulit luar (aleuron) yang mudah terkelupas pada saat penggilingan. Jika butiran dipenuhi oleh pigmen antosianin maka warna merah pada beras tidak akan hilang. Padi yang berkembang di petani dewasa ini umumnya dari jenis Oryza sativa . Padi jenis O. glaberrima memiliki beberapa sifat yang tidak dipunyai oleh O. sativa , antara lain berasnya berwarna merah yang meliputi hampir seluruh butiran, toleran kekeringan, dan berumur sangat genjah. Jenis padi ini sudah dibudidayakan di Afrika Barat sejak ribuan tahun lalu. West Africa Rice Development Association (WARDA) telah merakit padi beras merah melalui persilangan antara padi jenis O. sativa dengan O. glaberrima . Turunan dari persilangan tersebut dilepas dengan nama New Rice for Africa (NERICA). Selain berasnya berwarna merah,

varietas NERICA juga berkadar protein tinggi, toleran kekeringan, dan berumur genjah. Di India telah dilepas pula varietas padi beras merah dengan nama Deepthi. Adaptif di dataran tinggi (9001.200 m dpl), varietas Deepthi mampu berproduksi 6,9 t/ha, setara dengan hasil padi di lahan sawah irigasi di Indonesia. Di Indonesia belum tersedia varietas unggul padi beras merah, kecuali varietas Bahbutong yang dilepas tahun 1985 dan itu pun tidak meluas pengembangannya. Oleh karena itu, beras merah yang diperdagangkan di berbagai daerah diduga berasal dari impor atau dari padi gogo lokal yang umumnya berdaya hasil rendah dan berumur dalam. Di Jakarta dan Bogor, harga beras merah di beberapa toko swalayan saat ini mencapai Rp7.000/ kg, atau dua kali lipat harga beras putih berkualitas tinggi. Untuk menghasilkan varietas unggul padi beras merah, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian telah melakukan persilangan dengan memanfaatkan sumber daya genetik padi yang sudah diidentifikasi sifat-sifat pentingnya, antara lain galur BP140F, varietas Silugonggo, dan O. glaberrima. BP140F adalah galur padi tipe baru ( new plant type ) berdaya hasil tinggi, sedangkan Silugonggo adalah varietas unggul padi lahan tadah hujan berumur genjah. Dalam pengujian, galur-galur turunan dari persilangan BP140F, Silugonggo, dan O. glaberrima memiliki beberapa sifat penting, antara lain toleran kekeringan, berumur sangat genjah, dan berasnya

Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian diterbitkan enam kali dalam setahun oleh Badan Penelitian dan Pengembangan enyunting: Erru Getarawan, Sulusi Prabawati, Sofyan Iskandar, Bambang Pertanian. P engarah: Tjeppy D. Soedjana; Tim P Penyunting: elaksana: Drajat, Prasetyo Nugroho, Ashari, Hermanto, Dyah Pitaloka, Wiwik Hartatik, Suhardi. M. Djazuli; P enyunting P Pelaksana: erbit: No. 635/SK/DITJEN PPG/STT/1979; Alamat P enyunting: Pusat Endang Setyorini, Usep Pahing Sumantri; Tanda T Terbit: Penyunting: Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Per tanian, Jalan Ir. H. Juanda No. 20, Bogor 16122, Telepon: (0251) 321746, Faksimile: 62-251-326561, E-mail :pustaka@pustaka-deptan.go.id. Selain dalam bentuk tercetak, Warta tersedia dalam bentuk elektronis yang dapat diakses secara on-line pada http://www.pustaka-deptan.go.id Redaksi menerima artikel tentang hasil penelitian serta tinjauan, opini, ataupun gagasan berdasarkan hasil penelitian terdahulu dalam bidang teknik, rekayasa, sosial ekonomi, dan jasa ser ta berita-berita aktual tentang kegiatan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Artikel disajikan dalam bentuk ilmiah populer. Jumlah halaman naskah maksimum 6 halaman ketik 2 spasi.

berwarna merah dengan kadar protein 2-5% lebih tinggi dari padi O. sativa . Kadar protein galur turunan F3 yang ditanam pada MH 2003/2004 mencapai 21,4%, lebih tinggi dibandingkan dengan protein varietas Silugonggo yang hanya 16,1%, atau sekitar 3% lebih tinggi dari O. glaberrima atau 5,1% lebih tinggi dari IR64. Turunan F4 yang ditanam pada MK 2004, kadar proteinnya turun menjadi 15,3%, namun tetap lebih tinggi dari Silugonggo (11,3%) dan IR64 (9,9%). Dibandingkan dengan padi beras merah varietas lokal, ukuran beras galur-galur turunan persilangan BP140F, Silugonggo, dan O. gla-

berrima relatif lebih kecil tetapi umurnya pada musim hujan ratarata 30 hari lebih genjah dan pada musim kemarau sekitar 10 hari lebih genjah dari IR64. Beberapa galur turunan persilangan ini telah dikirimkan ke Balai Penelitian Tanaman Padi untuk diuji lebih lanjut, terutama dari aspek daya hasil dan adaptasi. Dari pengujian tersebut diharapkan dapat dilepas varietas unggul padi beras merah berdaya hasil dan bergizi tinggi, toleran kekeringan, berumur genjah, dan beradaptasi baik di lahan sawah. Umur genjah dan toleran kekeringan merupakan sifat penting yang diperlukan oleh ta-

naman padi yang akan dikembangkan di lahan sawah tadah hujan beriklim kering ( Didi Suardi K. ) .

Untuk informasi lebih lanjut hubungi: enelitian dan Balai Besar P Penelitian P engembangan Bioteknolo gi dan Bioteknologi Sumberdaya Genetik P er tanian Per ertanian Jalan Tentara Pelajar No. 3A Bogor 16111 Telepon : (0251) 3 2 8 8 2 0 327975 333440 Faksimile : (0251) 323440 E-mail : borif@indo.net.id

Anda mungkin juga menyukai