Proses Perencanaan
1.
Proses Politik : Pemilihan langsung dipandang sebagai proses perencanaan karena menghasilkan rencana pembangunan dalam bentuk Visi, Misi, dan Program yang ditawarkan Presiden / Kepala Daerah terpilih selama kampanye.
2. Proses Teknokratik : Perencanaan yang dilakukan oleh perencana profesional, atau oleh lembaga / unit organisasi yang secara fungsional melakukan perencanaan
3. Proses Partisipatif : Perencanaan yang melibatkan para pemangku kepentingan pembangunan (stake holders) Antara lain melalui pelaksanaan Musrenbang 4. Proses Bottom-Up dan Top-Down : Perencanaan yang aliran prosesnya dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas dalam hirarki pemerintahan
Slide - 3
Slide - 4
Aspirasi Masyarakat
RPJPN 2005-2025
Platform Presiden
Background Study
Rancangan Teknokratik RPJMN
1
RANCANGAN RPJMN
RPJMN 2015-2019
TRILATERAL MEETING
Penelaahan
RENSTRA K/L
Pembagian Tugas
PEMERINTAH DAERAH
RPJMD
2013
Agustus 2014
November 2014
Desember 2014
Januari 2015
Februari 2015
Slide - 5
RPJMN 2010-2014
Perpres 5 Tahun 2010
BUKU I : PENCAPAIAN SASARAN PRIORITAS NASIONAL Tema : Mewujudkan Indonesia Sejahtera, Demokratis dan Berkeadilan Visi, Misi, Agenda, Prioritas Nasional, dan Kerangka Makro BUKU II : STRATEGI PEMBANGUNAN BIDANG Sinergi pembangunan antarbidang Strategi lintas bidang dan mainstreaming: 9 bidang (sosbud, ekonomi, iptek, politik, hukum dan aparatur, hankam, infrastruktur, wilayah dan tataruang, lingkungan hidup) BUKU III : STRATEGI PENGEMBANGAN WILAYAH Sinergi pembangunan pusat daerah dan antardaerah Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Wilayah (Sumatera, Jawa-Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua)
6
Sinergi rencana pembangunan dan rencana tata ruang dilakukan melalui penyusunan Buku III RPJMN 2010-2014
KOORDINASI PERENCANAAN
PERENCANAAN MAKRO
Prioritas Kementerian/ Lembaga * Regulasi * Pendanaan Mobilisasi Sumberdaya Lokal Prioritas Wilayah
Spasial, lokasi dan tanah PERENCANAAN Efektivitas kebijakan REGIONAL Efisiensi sumberdaya (Keterkaitan antarsektor) Kapasitas Kelembagaan
PERENCANAAN MAKRO
RPJP, RPJMN, RKP Target Nasional
Slide - 9
Arahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 Dalam Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah
Misi 2 Mewujudkan Bangsa Yang Berdaya Saing
Penataan persebaran dan mobilitas penduduk diarahkan menuju persebaran penduduk yang lebih seimbang sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan melalui pemerataan pembangunan ekonomi dan wilayah dengan memperhatikan keragaman etnis & budaya serta pembangunan bekelanjutan.
Perekonomian dikembangkan dengan memperkuat perekonomian domestik serta berorientasi dan berdaya saing global melalui perekonomian yang berkeunggulan kompetitif. Interaksi antar daerah didorong dengan membangun keterkaitan sistem produksi, distribusi, dan pelayanan antar daerah yang kokoh.
Pembangunan industri diarahkan untuk mewujudkan industri yang berdaya saing serta mendorong perkembangan ekonomi di luar Pulau Jawa. Pembangunan aparatur negara dilakukan melalui reformasi birokrasi untuk meningkatkan profesionalisme aparatur negara dan untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik, di pusat maupun di daerah agar mampu mendukung keberhasilan pembangunan di bidang-bidang lainnya Pembangunan transportasi diarahkan untuk mendukung kegiatan ekonomi, sosial, dan budaya serta lingkungan dan dikembangkan melalui pendekatan pengembangan wilayah agar tercapai keseimbangan dan pemerataan pembangunan antardaerah...
10
Arahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 Dalam Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah
Misi 5 Mewujudkan Pembangunan Yang Lebih Merata dan Berkeadilan
Pengembangan Wilayah diselenggarakan dengan memperhatikan potensi dan peluang keunggulan sumber daya darat/laut di setiap wilayah.....dan terintegrasi dengan semua sektor dan bidang dan dijabarkan dan disinkronkan dengan rencana tata ruang yang konsisten. Percepatan pembangunan dan pertumbuhan wilayah-wilayah strategis dan cepat tumbuh sehingga dapat mengembangkan wilayah-wilayah tertinggal di sekitarnya Peningkatan keberpihakan pemerintah terhadap wilayah tertinggal dan terpencil dengan berbagai pendekatan pembangunan melalui...., penguatan keterkaitan kegiatan ekonomi dengan wilayah cepat tumbuh dan strategis dalam satu sistem wilayah pengembangan ekonomi Wilayah-wilayah perbatasan dikembangkan dengan mengubah arah kebijakan pembangunan yang selama ini cenderung berorientasi inward looking menjadi outward looking Kapasitas pemerintah daerah terus dikembangkan melalui peningkatan Kapasitas aparat pemerintah daerah, kapasitas kelembagaan pemerintah daerah, kapasitas keuangan pemerintah daerah, serta kapasitas lembaga legislatif daerah Peningkatan kerja sama antardaerah akan terus ditingkatkan dalam rangka memanfaatkan keunggulan komparatif maupun kompetitif setiap daerah; menghilangkan ego pemerintah daerah yang berlebihan; serta menghindari timbulnya inefisiensi dalam pelayanan publik RTR sebagai acuan kebijakan spasial pembangunan di setiap sektor, lintas sektor maupun wilayah. Penyempurnaan penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah. Pelaksanaan land reform serta penciptaan insentif/ disinsentif perpajakan
11
2025
DAYA SAING BERBASIS INOVASI
Keunggulan Kompetitif
2013 Keunggulan
Komparatif DAYA SAING BERBASIS FAKTOR INPUT
Ekonomi kreatif Pusat Inovasi, Riset dan Pengembangan Daerah Tenaga profesional Kerjasama: PemdaUniversitas dan Swasta SDM terampil dan terdidik Infrastruktur dasar: jalan, air bersih, listrik, telekomunikasi dan informasi Infrastruktur ekonomi: pasar, bank, pusat perdagangan Jaringan transportasi darat, laut dan udara
12 12
Sumber Daya Alam: Pertanian, Kelautan dan Perikanan, Pertambangan Pariwisata: Wisata Alam, Wisata Seni dan Budaya, Wisata Kuliner
Efisiensi Produktivitas
Kesempatan kerja Nilai Tambah Pendapatan
Kesejahteraan
Pengembangan Keunggulan Berbasis Seni dan Budaya, dan Sumber daya Lokal MICE (Meeting, Incentive,
Keadilan
13
Memantapkan pem-bangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keung-gulan kompetitif perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas, serta kemampuan iptek
Step 2: Proyeksi
Step 5: Skenario
Kesenjangan antarwilayah: sosial, ekonomi, prasarana, SDH& LH, Hankam, dll Lemahnya keterkaitan antarwilayah
Mempercepat Pembangunan Wilayah Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua Mempertahankan Momentum Pembangunan Wilayah Jawa-Bali dan Sumatera
14
STRATEGI PENDANAAN
Dana Dekonsentrasi/TP + Dana Perimbangan + Dana Otsus + Pinjaman/Hibah+ Swasta
Pemerintah Pusat
(+) (+) (+) (+) (+)
Pemda
(+)
Pemda
(+)
Pemda
Dampak alokasi sumberdaya terhadap perkonomian daerah
Pemda Pemda
Pemda Pemda
(+)
Pembangunan
(+)
Pembangunan
Wilayah SUMATERA
(+)
Wilayah
KALIMANTAN
(-)
Pembangunan
Wilayah MALUKU
Wilayah SULAWESI
(-)
Pembangunan
(-)
Wilayah PAPUA
(-)
Pembangunan Wilayah
NUSA TENGGARA
Seluruh alokasi sumber daya didorong untuk meningkatkan produktivitas, nilai tambah, dan daya saing daerah
Alokasi sumber daya K/L, swasta dan perbankan harus memperhatikan prioritas wilayah
16 16
TW5% TW6%
Wilayah 7: Sumatera
17 Format RKP dan RAPBN selain pagu menurut K/L juga pagu menurut wilayah
Format RKP dan RAPBN selain pagu menurut K/L juga pagu menurut
18
19
TERIMA KASIH
20