Anda di halaman 1dari 10

KEPUTUSAN PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA DESA MARGOREJO KECAMATAN PARENGAN KABUPATEN TUBAN NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG

TATA TERTIB PEMILIHAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA MARGOREJO, Menimbang . 1. Bahwa dalam rangka mengatur tata cara pelaksanaan pemilihan Kepala Desa Margorejo Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban, maka sebagai dasar pelaksanaannya perlu ditetapkan dalam suatu Tata Tertib pemilihan Kepala Desa. 2. Bahwa untuk memberikan kepastian hokum, maka dipandang perlu untuk menetapkan keputusan Panitia Pemilihan Kepala Desa tentang Tata Tertib Pemilihan Kepala Desa Margorejo Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban. . 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa. 3. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban, Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Desa. 4. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban, Nomor 10 Tahun 2006 Tentang Tentang Pencalonan, Pemilihan Dan Pelantikan Kepala Desa. 5. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 03 Tahun 2007 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 10 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan Dan Pelantikan Kepala Desa. 6. Peraturan Bupati Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Tuban Nomor 12 Tahun 2007 Tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 10 Tahun 2006. 7. Peraturan Bupati Tuban Nomor 15 Tahun 2013 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Bupati Tuban Nomor 12 Tahun 2007 Tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 10 Tahun 2006 Tentang Pencalonan, Pemilihan Dan Pelantikan Kepala Desa. . Hasil Musyawarah Panitia Pemilihan Kepala Desa Margorejo pada hari Minggu tanggal 30 April 2013. MEMUTUSKAN . Keputusan Panitia Pemilihan Kepala Desa Margorejo tentang Tata Tertib Pemilihan Kepala Desa Margorejo Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban Tahun 2013 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan istilah . 1. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai kewenangan untuk mengatur kepentingan masyarakat hukum setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem Pemerintahan Nasional dan berada di Daerah Kabupaten Tuban yaitu Desa Margorejo Kecamatan Parengan. 2. Pemerintahan Desa adalah kegiatan pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dan BPD. 3. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa Margorejo, sebagai unsur penyelenggaraan Pemerintahan Desa. 4. Badan Permusyawaratan Desa, selanjutnya disebut BPD adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam menyelenggarakan Pemerintahan Desa sebagai unsur penyelenggaraan Pemerintah Desa Margorejo. 5. Kepala Desa adalah Kepala Desa Margorejo Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban. 6. Peraturan Desa adalah peraturan desa Margorejo, Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban yang merupakan peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh BPD bersama Kepala Desa. 7. Pegawai negeri adalah Pegawai negeri Sipil, TNI, dan POLRI. 8. Bakal calon Kepala Desa adalah warga Desa dan atau putra desa yang mengikuti atau mendaftarkan diri dalam Pemilihan Kepala Desa pada tahap penjaringan calon. 9. Calon Kepala Desa adalah warga desa yang berdasarkan penjaringan oleh Panitia Pemilihan Kepala Desa ditetapkan sebagai calon Kepala Desa Margorejo. 1
Jujur, Adil, Efektif, Efisien dan Transparan

Mengingat

Memperhatikan

Menetapkan

10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.

Calon Kepala Desa yang berhak dipilih adalah calon yang telah ditetapkan oleh BPD sebagai calon yang akan dipilih pada Pemilihan Kepala Desa setelah dinyatakan lulus dalam penyaringan. Calon Kepala Desa terpilih adalah calon yang mendapatkan suara terbanyak dalam pemilihan Kepala Desa Margorejo. Pemilih adalah penduduk Desa Margorejo dan telah memenuhi persyaratan untuk mempergunakan hak pilih yang terdaftar dalam daftar pemilih. Hak pilih adalah hak yang dimiliki oleh pemilih untuk menentukan sikap pilihannya. Penjaringan adalah suatu upaya yang dilakukan oleh Panitia Pemilihan untuk mendapatkan bakal calon dari warga masyarakat Desa Margorejo. Penyaringan adalah seleksi yang dilakukan oleh Panitia Pemilihan baik dari segi administrasi, kemampuan dan kepemimpinan pada bakal calon. Panitia adalah Panitia Pemilihan Kepala Desa Margorejo Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban yang dibentuk oleh BPD Margorejo dengan surat Keputusan BPD Margorejo, Nomor 01 Tahun 2013. Anggaran pendapatan dan Belanja Desa selanjutnya disebut APBDes adalah rencana keuangan tahunan Pemerintah Desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Desa dan BPD yang ditetapkan dengan Peraturan Desa. Sumbangan Pihak Ketiga, adalah pemberian pihak ketiga kepada Desa secara ikhlas tidak mengikat baik berbentuk uang atau yang disamakan dengan uang maupun barang bergerak atau barang tidak bergerak. Tata tertib adalah tata tertib bagi panitia, calon Kepala Desa dan hak pilih dalam pelaksanaan pemilihan Kepala Desa Margorejo. BAB II TENTANG KEPANITIAAN DAN MEKANISME KERJA Pasal 2

1)

Jumlah Panitia Pemilihan Kepala Desa Margorejo sebanyak 7 (Tujuh) orang, dan dibantu oleh 4 (empat) orang yang dipilih atas kesepakatan antara Panitia Pemilihan dan BPD. 2) Kepanitiaan pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) susunannya terdiri dari. a. Ketua merangkap anggota. b. Sekretaris merangkap anggota. c. Bendahara merangkap anggota. d. Bebarapa anggota yang jumlahnya 4 (Empat) orang. 3) Panitia Pemilihan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada BPD. 4) Sekretariat pemilihan berada di lingkungan Kantor Kepala Desa. Pasal 3 1) Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 mempunyai tugas. a. Menyusun program kerja, tata tertib, mengusulkan besarnya anggaran biaya pemilihan dan jadwal waktu pemilihan Kepala Desa serta mengumumkannya kepada masyarakat desa Margorejo. b. Membuat pengumuman pendaftaran dan melakukan penjaringan bakal calon Kepala Desa Margorejo. c. Menerima pendaftaran Bakal Calon Kepala Desa. d. Melakukan penelitian persyaratan dan berkas Bakal Calon Kepala Desa. e. Melakukan penyaringan Bakal Calon Kepala Desa. f. Menetapkan dan mengumumkan Calon Kepala Desa yang berhak dipilih. g. Melaksanakan pendaftaran pemilih dan pengesahan Daftar Pemilih Sementara, Daftar Pemilih Tetap maupun Pemilih Tambahan. h. Mengumumkan secara terbuka Daftar Pemilih Sementara dan Daftar Pemilih Tetap. i. Mengatur pelaksanaan kegiatan kampanye Calon Kepala Desa yang berhak dipilih. j. Melaksanakan pemungutan dan penghitungan suara. k. Membuat berita acara pemilihan dan melaporkan pelaksanaan pemilihan Kepala Desa kepada BPD. 2) Dalam menjalakan tugasnya panitia dapat dibantu oleh Pimpinan dan anggota BPD dan Pejabat Kepala Desa atau Perangkat Desa. Pasal 4 Apabila di antara anggota panitia pemilihan ada yang mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon Kepala Desa atau berhalangan, maka keanggotaannya digantikan oleh unsur Perangkat Desa, Pengurus Lembaga Pemasyarakatan dan Tokoh Masyarakat yang diteatapkan dengan keputusan BPD. Pasal 5 BPD dan Kepala Desa atau Pejabat Kepala Desa tidak diperbolehkan duduk dalam keanggotaan Panitia Pemilihan. 2
Jujur, Adil, Efektif, Efisien dan Transparan

BAB III HAK MEMILIH DAN DIPILIH Pasal 6 1) Yang dapat memilih kepala desa adalah penduduk Desa Margorejo Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban yang telah memenuhi persyaratan, antara lain . a. Terdaftar sebagai penduduk Desa Margorejo secara sah paling singkat 6 (enam) bulan dengan tidak terputus-putus dan terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap yang ditetapkan oleh Panitia dan diketahui oleh Kepala Desa Margorejo atau Pejabat Kepala Desa Margorejo, Ketua BPD serta Calon Kepala Desa Margorejo. b. Yang dimaksud terdaftar penduduk yang sah sebagaimana dimaksud huruf (a) adalah sudah tercatat di Kartu Keluarga Desa Margorejo atau sudah mempunyai Kartu Tanda Penduduk Desa Margorejo atau sudah mempunyai surat mutasi masuk keDesa Margorejo dari Desa lain minimal 6 (enam) bulan sebelum pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa tanggal 15 Juli 2013. c. Sudah berusia 17 (tujuh belas) tahun atau sudah / pernah kawin / nikah yang dibuktikan dengan Surat Nikah / Akta Perkawinan. d. Tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. 2) Penduduk yang sudah memasuki usia 17 (tujuh belas) tahun pada tanggal 15 Juli 2013 atau pemilih yang lahir sebelum tanggal 16 Juli 1996, atau sudah / pernah kawin dan belum pernah terdaftar sebagai pemilih mempunyai hak untuk memilih dan selanjutnya disebut pemilih pemula. 3) Yang dapat dipilih dalam Pemilihan Kepala Desa adalah Bakal Calon Kepala Desa yang telah dinyatakan lulus persyaratan. BAB IV PERSYARATAN Pasal 7 1) Yang dapat menjadi Calon Kepala Desa Margorejo adalah penduduk desa warga Desa Margorejo Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban, yang memenuhi syarat-syarat . 1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Setia kepada Pancasila sebagai Dasar Negara, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta Pemerintah. 3. Berpendidikan paling rendah tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan atau sederajat dibuktikan dengan foto kopi Ijazah yang dilegalisir. 4. Berumur paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun dan paling tinggi 56 (lima puluh enam) tahun, terhitung mulai tanggal pendaftaran ditutup. 5. Sehat jasmani dan rohani. 6. Berkelakuan baik. 7. Tidak pernah dihukum penjara karena melakukan tindak pidana kejahatan dengan hukuman paling singkat 5 (lima) tahun. 8. Tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. 9. Bersedia dicalonkan menjadi Kepala Desa. 10. Belum pernah menjabat sebagai Kepala Desa paling lama 10 (sepuluh) tahun atau 2 (dua) kali masa jabatan secara berturut-turut. 11. Terdaftar sebagai penduduk desa yang bersangkutan secara sah dan berdomisili di desa tersebut paling singkat 2 (dua) tahun dengan tidak terputus-putus. 12. Tidak pernah diberhentikan tidak dengan hormat (tidak atas permintaan sendiri dari Perangkat Desa, PNS/ TNI/ POLRI, BUMN/ BUMD). 2) Panitia Pemilihan Kepala Desa dapat melakukan klarifikasi faktual pada lembaga/instansi terkait terhadap persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1). 3) PNS/ TNI/ POLRI, BUMN/ BUMD dan Tenaga Honorer, yang mencalonkan sebagai Kepala Desa selain harus memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), juga harus memiliki surat ijin/ surat persetujuan tertulis dari atasannya yang berwenang untuk keperluan dimaksud, apabila terpilih menjadi Kepala Desa yang bersangkutan harus berhenti dari jabatan organiknya. 4) Sekretaris Desa dan Perangkat Desa lainnya yang tidak berstatus PNS yang mencalonkan sebagai Kepala Desa selain harus memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) juga harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Kepala Desa atau Pejabat Kepala Desa. 5) Pimpinan dan anggota BPD yang mencalonkan sebagai Kepala Desa harus mendapatkan persetujuan/ ijin dari Bupati. 6) Bagi calon Kepala Desa yang terpilih dan ditetapkan menjadi Kepala Desa, terhitung mulai tanggal pelantikan sebagai Kepala Desa harus bertempat tinggal di desa yang bersangkutan. 7) Penjabat (PJ) Kepala Desa dilarang mencalonkan atau dicalonkan dalam pemilihan Kepala Desa.

3
Jujur, Adil, Efektif, Efisien dan Transparan

BAB V BIAYA PEMILIHAN Pasal 8 1) Biaya pemilihan Kepala Desa berasal dari . 1. APBD Kabupaten Tuban Tahun 2013 2. APBDes Desa Margorejo 3. Swadaya Masyarakat 4. Bantuan sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat. 2) Bantuan APBD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut oleh Bupati. 3) Biaya pemilihan Kepala Desa yang bersumber dari Pemerintah Desa diatur lebih lanjut dalam APBDes. 4) Biaya pemilihan Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipergunakan untuk . 1. Biaya Administrasi (pengumuman, undangan, pembuatan kotak dan surat suara, pembuatan tanda gambar calon dan sebagainya) dan pengadaan alat tulis kantor. 2. Biaya panitia Pendaftaran pemilih. 3. Pembuatan bilik / kamar tempat pemilihan. 4. Penelitian persyaratan calon. 5. Honorarium panitia, konsumsi dan biaya rapat. 6. Honorarium petugas dan 7. Biaya pengamanan. BAB VI PENJARINGAN, PENYARINGAN DAN PENETAPAN CALON KEPALA DESA YANG BERHAK DIPILIH Paragraf 1 Penjaringan Pasal 9 1) Panitia pemilihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 melakukan pendaftaran, penjaringan Bakal Calon Kepala Desa. 2) Yang dimaksud Penjaringan Bakal Calon Kepala Desa adalah. a. Pengumuman Pendaftaran Bakal Calon Kepala Desa dilakukan secara tertulis dan diumumkan kepada masyarakat melalui media cetak atau elektronik. b. Pengumuman memuat waktu pendaftaran, tempat pendaftaran, syarat-syarat pendaftaran. c. Pengumuman pendaftaran Bakal Calon Kepala Desa dilakukan selama 14 (empat belas) hari yang selanjutnya disebut tahap ke I (satu). d. Apabila dalam pengumuman tahap I (satu) sebagaimana dimaksud huruf (c) belum ada bakal calon yang mendaftar atau hanya terdapat 1 (satu) bakal calon pendaftar, maka pendaftaran dibuka kembali selama 7 (tujuh) hari yang selanjutnya disebut tahap II (dua). e. Apabila dalam pengumuman tahap II (dua), sebagaimana dimaksud huruf (d) belum ada bakal calon yang mendaftar atau masih terdapat 1 (satu) bakal calon pendaftar, maka pendaftaran dibuka kembali selama 7 (tujuh) hari yang selanjutnya disebut tahap III (tiga). f. Apabila dalam pengumuman pendaftaran Bakal Calon Kepala Desa tahap I (satu) atau II (dua) sudah terdapat lebih dari 1 (satu) bakal calon yang mendaftar, maka proses dilanjutkan pada tahapan berikutnya dan tidak membuka pengumuman tahp II (dua) atau III (tiga). g. Apabila setelah III (tiga) kali tahapan pengumuman sebagaimana dimaksud huruf (e) tetap tidak ada Bakal Calon yang mendaftar, maka panitia mengkonsultasikan dengan Tim Penanganan Masalah Pemerintah Desa Kabupaten Tuban. h. Apabila dalam III (tiga) tahapan pengumuman pendaftaran Bakal Calon Kepala Desa hanya terdapat 1 (satu) pendaftar maka proses akan dilanjutkan pada tahapan berikutnya. i. Pada saat mendaftar, sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 (delapan), Bakal Calon harus hadir dan menyampaikan surat Permohonan Pencalonan Kepala Desa kepada BPD melalui Ketua Panitia Pemilihan Kepala Desa di sekretariat Panitia Pemilihan dengan ditulis tangan sendiri, dan dilampiri: 1. Daftar Riwayat Hidup. 2. Surat pernyataan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (bermateri 6000). 3. Surat Pernyataan setia dan taat kepada Pancasila, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia Serta Pemerintahan Republik Indonesia (bermateri 6000). 4. Foto Copy Ijazah atau surat keterangan pengganti ijazah dari dinas terkait (ijazah pertama sampai terakhir dan ijazah terakhir minimal SLTP atau sederajat) yang telah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang dan menunjukan aslinya pada saat pendaftaran. 5. Berusia sekurang-kurangnya 25 tahun dan paling tinggi 56 tahun pada saat pendaftaran yang dibuktikan dengan foto copy akta kelahiran yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang atau foto copy e-KTP yang dilegalisir oleh Camat. (bagi calon kepala desa yang proses e-KTP nya belum selesai harus dikuatkan dengan surat keterangan dari Camat). 4
Jujur, Adil, Efektif, Efisien dan Transparan

6. Surat keterangan Sehat dari rumah sakit atau Puskesmas terkait. 7. Surat pernyataan bersedia dicalonkan menjadi Kepala Desa. 8. Surat keterangan terdaftar sebagai penduduk desa Margorejo dan bertempat tinggal di Desa yang Margorejo sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun terakhir dengan tidak terputus- putus dari Kepala Desa, bagi warga yang tercatat sebagai penduduk desa Margorejo dan menempuh pendidikan atau bekerja diluar desa tetapi tidak diterbitkan surat pindah masih dianggap bertempat tinggal tetap dan tidak terputus-putus, kecuali bagi TKI di luar Negeri. 9. Surat Keterangan tidak pernah dihukum penjara karena melakukan tindak pidana kejahatan dengan hukuman paling singkat 5 (lima) tahun, dari Pengadilan Negeri. 10. Surat Keterangan tidak sedang dicabut hak pilihnya dari Pengadilan Negeri. 11. Surat pernyataan belum pernah menjabat sebagai kepala desa paling lama 10 tahun atau dua kali masa jabatan. 12. Surat pernyataan tidak pernah diberhentikan tidak dengan hormat (tidak atas permintaan sendiri dari Perangkat Desa BUMN/BUMD dan PNS/ TNI/ POLRI). 13. Berkelakuan baik yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari Kepolisian setempat. 14. Surat pernyataan mentaati tata tertib pemilihan Kepala Desa Margorejo tahun 2013 (bermaterai 6000). 15. Bagi calon yang berasal dari perangkat harus melampirkan Foto Copy SK/ Surat Keputusan pengangkatan Perangkat Desa yang dilegalisir oleh camat. 16. Surat keterangan persetujuan/Ijin tertulis dari pejabat yang berwenang bagi PNS, anggota TNI/POLRI, karyawan BUMN/ BUMD serta tenaga honorer dan pemberitahuan tertulis dan surat cuti bagi Kepala Desa dan Perangkat dan BPD. 17. Surat pernyataan bersedia mengundurkan diri dari kesatuannya dan diketahui Komandan/ Kepala Kesatuannya bagi anggota TNI/POLRI, apabila terpilih menjadi kepala Desa. 18. Surat pernyataan bersedia mengundurkan diri dari jabatanya dan ketahui oleh pimpinannya bagi PNS, Perangkat Desa, BUMN/ BUMD, dan Tenaga Honorer apabila terpilih menjadi Kepala Desa. 19. Pas Photo berwarna terbaru ukuran 4x6 hitam putih dan warna, masing-masing sebanyak 2 (dua) lembar dengan memakai baju berkerah dan menyerahkan CD berisi photo calon. j. Persyaratan sebagaimana dimaksud huruf (g) masing-masing dibuat rangkap 2 (dua) dengan berkas pertama asli. Paragraf 2 Penyaringan Pasal 10 1) Panitia melakukan penelitian berkas administrasi persyaratan bakal calon sebagaimana dimaksud pasal (11) selama 5 (lima) hari sejak pendaftaran ditutup. 2) Dalam proses penyaringan sebagaimana dimaksud ayat (1) terdapat salah satu calon yang kurang persyaratan administrasinya, maka Panitia memberikan waktu selama 3 (tiga) hari sejak diterimanya pemberitahuan untuk melengkapi kekurangan persyaratannya. 3) Panitia melakukan penelitian ulang berkas administrasi sebagaimana dimaksud ayat (2) selama 2 (dua) hari sejak diberitahukan kekurangan kelengkapan persyaratan bakal Calon. 4) Apabila kelengkapan tidak dipenuhi sebagaimana dimaksud ayat (3), maka bakal calon dinyatakan gugur. 5) Bakal calon yang sudah memenuhi persyaratan administrati akan dilakukan penyaringan melalui seleksi ujian tertulis dengan materi meliputi. 1. Pengetahuan Agama. 2. PPKn. 3. Bahasa Indonesia. 4. Pengetahuan Umum 6) Materi ujian tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (5) distandartkan dengan pendidikan setingkat SLTP. 7) Peserta yang mendapatkan nilai tertinggi sebagaima yang dimaksud ayat (5) akan diberikan kebebasan untuk menentukan nomor urut calon. 8) Apabila Bakal Calon pada saat pelaksanaan ujian tertulis tidak dapat mengikuti seluruh materi ujian dinyatakan gugur. 9) Hasil ujian tertulis akan di umumkan secara tertulis kepada masyarakat Desa Margorejo. 10) Ketentuan mengenai ujian tertulis diatur lebih lanjut dalam tata tertib panitia. Paragraf 3 Penetapan Pasal 11 1) Bakal Calon Kepala Desa yang dinyatakan lulus dalam seleksi administrasi dan mengikuti ujian tertulis, ditetapkan oleh Panitia Pemilihan sebagai Calon Kepala Desa yang berhak dipilih. 5
Jujur, Adil, Efektif, Efisien dan Transparan

2) Apabila hanya terdapat 1 (satu) bakal Calon Kepala Desa yang lulus dalam seleksi administrasi dan mengikuti ujian tertulis, maka bakal calon tersebut ditetapkan sebagai Calon tunggal dan akan melawan kursi kosong, hal ini akan dituangkan dalam Berita Acara tersendiri oleh Panitia Pemilihan. 3) Calon Kepala Desa yang berhak dipilih diumumkan kepada masyarakat ditempat-tempat yang terbuka sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat. BAB VII KAMPANYE CALON Pasal 12 1) Kampanye dilaksanakan selama 5 (lima) hari dan berakhir 4 (empat) hari sebelum hari dan tanggal pemungutan suara atau pada tanggal 6 sampai 10 Juli 2013. 2) Calon Kepala Desa wajib menyampaikan materi kampanye tentang visi dan misi serta program kerja jika terpilih kepada masyarakat dalam rapat umum yang difasilitasi panitia dan menyerahkan naskah kampanye tersebut kepada Panitia Pemilihan. 3) Pada saat masa kampanye Calon Kepala Desa dapat melaksanakan kampanye selain yang difasilitasi Panitia Pemilihan, dalam bentuk: 1. Pertemuan terbatas. 2. Tatap muka dan dialog. 3. Penyebaran pamflet. 4. Pemasangan alat peraga. dan 5. Kegaitan lain yang tidak melanggar peraturan perundang-undangan. 4) Bentuk kampanye sebagaimana dimaksud ayat (3) harus dalam pengawasan atau melakukan pemberitahuan kepada panitia dan Materi kampanye hanya sebatas penyampaian Visi, Misi, Program Kerja dan dilakukan secara tertib, aman, terkendali dan apabila apabila dalam pelaksanaanya menimbulkan keresahan masyarakat panitia dapat menghentikan pelaksanaan kampanye. 5) Untuk menjaga ketertiban umum, pemasangan photo atau pamflet masing-masing calon harus memperhatikan kesopanan dan dihindari sikap permusuhan dengan calon lain. 6) Jika ada salah satu calon yang melanggar ketentuan kampanye dan dapat dibuktikan oleh panitia, atas pelanggaran dimaksud dituangkan dalam berita acara dengan dilengkapi bukti, selanjutnya Panitia dapat mengusulkan kepada BPD untuk membatalkan pencalonan. BAB VII MASA TENANG Pasal 13 1) Masa tenang pemilihan kepala desa ditetapkan 4 (empat) hari sebelum pelaksanaan hari pemungutan suara. 2) Selama masa tenang sebagaimana dimaksud ayat (1) Para Calon Kepala Desa dilarang melakukan kegiatan kampanye sebagaimana dimaksud dalam pasal (12) dan semua atribut selama kampanye harus sudah dibersihkan oleh Panitia Pemilihan Kepala Desa beserta Calon yang bersangkutan kecuali yang dipasang pada halaman dan atau pekarangan rumah masing-masing Calon Kepala Desa dan tempat pemungutan suara. 3) Dalam hal Calon Kepala Desa tidak bersedia melepas atribut kampanye, Panitia Pemilihan Kepala Desa berhak untuk melepas atribut kampanye tanpa memberitahukan kepada Calon Kepala Desa yang bersangkutan. BAB VIII PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA Paragraf 1 Pemungutan Suara Pasal 14 1) Setelah Panitia Pemilihan menetapkan calon yang berhak dipilih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1), sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) hari sebelum pemungutan suara dilaksanakan, panitia pemilihan memberitahukan kepada masyarakat desa tentang tempat dan waktu pelaksanaan pemilihan Calon Kepala Desa. 2) Tempat pemungutan suara berada di 1 (satu) tempat yaitu di kantor balai desa Margorejo. 3) Pemungutan suara dilaksanakan pada tanggal 15 Juli 2013 dan dimulai dari jam 07.00 hingga jam 13.00 WIB. 4) Paling lambat 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan pemungutan suara, panitia pemilihan sudah harus menyampaikan undangan kepada para pemilih yang memuat tentang nomor urut pada daftar pemilih, waktu dan tempat untuk menggunakan hak pilihnya. 5) Panitia berkewajiban menjamin Pelaksanaan pemungutan suara dilakukan secara demokratis, langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil, tertib, aman dan lancer. 6) Dalam pelaksanaan pemungutan suara, Calon Kepala Desa yang berhak dipilih wajib hadir di tempat pemungutan suara hingga proses penghitungan suara dimulai dan tidak boleh diwakilkan kepada siapapun. 6
Jujur, Adil, Efektif, Efisien dan Transparan

7) Apabila Calon Kepala Desa yang berhak dipilih tidak dapat hadir karena alasan yang dapat dipertanggungjawabkan pada saat pemungutan suara, dapat digantikan dengan sebuah foto berukuran 10 R, ditempatkan di atas tempat duduk calon yang bersangkutan. 8) Pelaksanaan Pemungutan suara selain dihadiri oleh masyarakat yang memiliki hak pilih, calon yang berhak dipilih dan seluruh panitia pemilihan, juga dapat dihadiri oleh: a. Anggota tim pemantau pelaksanaan pemilihan kepala desa kabupaten b. Camat setempat atau pejabat yang ditunjuk. c. Pemerintah Desa. Pasal 15 1) Seorang pemilih hanya memberikan suaranya kepada 1 (satu) orang calon yang berhak dipilih. 2) Seorang pemilih yang berhalangan hadir karena sesuatu alasan, tidak dapat diwakilkan dengan cara apapun dan oleh siapapun. 3) Pemilih tunanetra atau yang mempunyai cacat/ halangan fisik untuk memberikan suara dapat dibantu anggota panitia atas permintaan pemilih. Pasal 16 Sebelum melaksanakan pemungutan suara, panitia pemilihan membuka kotak suara dan memperlihatkannya kepada para pemilih bahwa kotak suara dalam keadaan kosong serta menutupinya kembali, mengunci dan menyegel dengan menggunakan kertas yang dibubuhi cap atau stempel panitia pemilihan. Pasal 17 1) Pemilih yang hadir menyerahkan surat panggilan/undangan sesuai dengan identitasnya dan setelah diteliti oleh Panitia Pemilihan diberikan selembar surat suara. 2) Surat suara yang diterima oleh pemilih harus sudah ada tanda tangan dari ketua panitia atau yang mewakili dan berstempel panitia 3) Setelah menerima surat suara, pemilih harus memeriksa atau meneliti dan apabila surat suara dimaksud dalam keadaan cacat atau rusak, pemilih berhak menyerahkan kembali surat suara yang rusak atau cacat kepada panitia pemilihan untuk diganti dengan surat suara yang baru. 4) Penggantian surat suara yang baru harus dibuka dan diteliti oleh Pemilih dihadapan Panitia Pemilihan. Pasal 18 1) Masing-masing Calon kepala desa berhak menunjuk 1 (satu) orang untuk menjadi saksi dalam proses pemungutan suara secara tertulis sesuai dengan ketentuan panitia. 2) Waktu dan tempat saksi sebagaimana dimaksud ayat (1) diatur oleh panitia. 3) Saksi sebagaimana dimaksud ayat 1 (satu) berhak mengklarifikasi atau mempertanyakan pada panitia jika mengindikasi terjadinya proses pemungutan suara yang melanggar tata tertib. 4) Apabila terjadi hal sebagimana dimaksud ayat 3 (tiga) Panitia berhak menghentikan proses pemungutan suara sementara untuk memferifikasi pertanyaan atau klarifikasi dari saksi. Pasal 19 Anggota BPD dan panitia pemilihan yang mempunyai hak pilih serta calon yang berhak dipilih dalam pemilihan calon Kepala Desa tetap mempunyai hak untuk menggunakan hak pilihnya. Pasal 20 1) Pemungutan Suara pemilihan Kepala Desa dilakukan dengan mencoblos kertas suara yang memuat foto, nama dan nomor calon yang berhak dipilih, dihadiri paling sedikit 2/3 (dua pertiga) dari jumlah pemilih yang telah terdaftar dalam daftar pemilih tetap. 2) Apabila pada saat berakhirnya pemungutan suara quorum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) belum tercapai, perhitungan suara dapat diundur paling lama 1 (satu) jam dengan ketentuan quorum 1/2 (satu perdua) dari jumlah pemilih yang telah terdaftar dalam daftar pemilih tetap dan dimuat dalam Berita Acara. 3) Apabila sampai batas waktu pengunduran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) quorum belum juga tercapai, proses pemilihan calon Kepala Desa dilanjutkan tanpa memperhatikan quorum. Pasal 21 1) Untuk kelancaran pelaksanaan pemilihan, panitia pemilihan menyediakan. 1. Papan pengumuman yang memuat nama-nama calon yang berhak dipilih. 7
Jujur, Adil, Efektif, Efisien dan Transparan

2. Surat suara yang memuat foto, nama dan nomor calon calon yang berhak dipilih yang telah ditanda tangani oleh Ketua Panitia Pemilihan atau yang mewakili dan dibubuhkan stempel panitia Pemilihan sebagai tanda surat suara yang sah. 3. Sebuah kotak suara atau lebih yang besarnya disesuaikan kebutuhan berikut kuncinya. 4. Bilik suara atau tempat khusus untuk pelaksanaan pemberian suara. 5. Alat pencoblos di dalam bilik suara. 6. Papan tulis untuk menghitung suara. 2) Bentuk dan model surat suara. Pasal 22 1) Pemilih yang keliru mencoblos surat suara, diberikan kesempatan 1 (satu) kali menukar dengan surat suara baru, setelah menyerahkan surat suara yang keliru kepada panitia pemilihan. 2) Apabila dalam satu hal panitia mengalami kekurangan surat suara maka panitia dapat memfoto copy surat suara dengan pengawasan dari pihak saksi calon dan kepolisian pada saat proses foto copy, dan hal ini akan dibuatkan berita acara tersendiri oleh panitia. Paragraf 2 Perhitungan suara Pasal 23 1) Setelah pemilih yang hadir menggunakan hak pilihnya dan waktu pemungutan suara dinyatakan berakhir, masing-masing calon yang berhak dipilih harus sudah menunjuk 1 (satu) orang pemilih untuk menjadi saksi dalam penghitungan suara secara tertulis sesuai ketentuan panitia. 2) Saksi sebagaimana yang dimaksud ayat 1 (satu) boleh orang yang sama maupun berbeda dengan saksi pemungutan suara. 3) Saksi sebagaimana dimaksud ayat 1 (satu) berhak mengklarifikasi atau mempertanyakan pada panitia jika mengindikasi terjadinya proses penghitungan suara yang melanggar tata tertib. 4) Apabila terjadi hal sebagimana dimaksud ayat 3 (tiga) Panitia berhak menghentikan smentara proses penghitungan suara untuk memverifikasi pertanyaan atau klarifikasi dari saksi. 5) Dalam hal calon tidak menunjuk saksi tidak mengurangi keabsahan hasil penghitungan suara pemilih kepala desa. Pasal 24 1) Panitia pemilihan membuka kotak suara dan menghitung surat suara 2) Setiap lembar surat suara diambil dan diteliti satu demi satu untuk mengetahui suara yang diberikan kepada calon yang berhak dipilih 3) Panitia pemilihan membaca dan menyebutkan nama calon yang mendapat suara tersebut serta mencatatnya di papan tulis yang dapat dilihat dengan jelas oleh pemilih yang hadir. Pasal 25 1) Surat suara dinyatakan sah, apabila: b. Surat Suara ditanda tangani oleh ketua panitia atau yang mewakili; c. Tanda coblos hanya terdapat pada 1 (satu) kotak segi empat yang memuat foto, nama dan nomor, calon;. d. Tanda coblos lebih dari satu, tetapi masih dalam salah satu kotak segi empat yang memuat foto, nama dan nomor calon yang telah ditentukan; atau e. Tanda coblos terdapat pada salah satu garis kotak segi empat yang memuat foto, nama dan nomor calon yang telah ditentukan; f. Ketentuan pada huruf a sampai e berlaku pula bagi calon tunggal. 2) Surat suara dianggap tidak sah, apabila: a. Tidak memakai surat suara yang telah ditentukan oleh panitia; b. Ditanda tangani atau memuat tanda tangan dan/ atau memuat hal-hal lain yang menunjukan identitas pemilih. c. Memberikan suara untuk lebih dari satu calon yang berhak dipilih. d. Menentukan calon lain selain calon yang berhak dipilih yang telah ditentukan. e. Kartu suara tidak terdapat tanda tangan ketua panitia atau yang mewakili dan stempel panitia pemilihan. f. Mencoblos diluar garis atau foto, nama dan nomor salah satu calon yang berhak dipilih; g. Mencoblos surat suara tidak menggunakan alat coblos yang disediakan oleh panitia. 3) Alasan-alasan yang menyebabkan surat suara tidak sah diumumkan kepada pemilih pada saat pemungutan suara.

8
Jujur, Adil, Efektif, Efisien dan Transparan

Pasal 26 1) Dalam hal calon kepala desa dan atau saksi yang ditunjuk meninggalkan tempat sebelum berakhirnnya perhitungan suara, maka ketua panitia pemilihan meneruskan proses perhitungan suara sampai dengan selesai. 2) Dalam hal penghitungan suara telah selesai, calon kepala desa atau saksi yang ditunjuk tidak bersedia menandatangani berita acara perhitungan suara, maka tidak mengurangi keabsahan hasil penghitungan suara 3) Dalam hal terjadi pelaksanaan perhitungan suara sebagaimana ayat (1) dituangkan dalam berita acara oleh panitia pemilihan Pasal 27 1) Calon yang berhak dipilih yang memperoleh suara terbanyak dinyatakan sebagai calon terpilih. 2) Apabila calon yang berhak dipilih yang memperoleh suara terbanyak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) lebih dari satu orang dengan jumlah yang sama, maka untuk menentukan calon yang berhak menjadi kepala desa diadakan pemilihan ulang. 3) Pemilihan ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan hanya untuk calon-calon yang mendapat suara terbanyak dalam jumlah yang sama, paling lambat 14 (empat belas) hari sejak penandatanganan berita acara pemilihan. 4) Dalam hal pemilihan ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (3) hasilnya tetap sama, maka untuk menetapkan calon terpilih diadakan pemilihan ulang kedua, dengan ketentuan sebagaimana pemilihan ulang yang pertama. 5) Apabila dalam pemilihan ulang kedua tidak diperoleh calon terpilih maka pemilihan di ulang kembali hingga memperoleh suara terbanyak. Pasal 28 Dalam hal pemilihan kepala desa hanya ada 1 (satu) calon/ calon tunggal dan tidak mendapat dukungan suara terbanyak, maka panitia menuangkan dalam berita acara dan melaporkan kepada BPD, selanjutnya pelaksanaan pemilihan ditutup dan dibuka kembali tahap pencalonan. BAB IX PENETAPAN CALON TERPILIH Pasal 29 1) Setelah penghitungan suara selesai, panitia pemilihan menyusun, menandatangani dan membacakan berita acara pemilihan 2) Calon kepala desa yang dinyatakan terpilih adalah calon yang mendapatkan dukungan suara sah terbanyak. 3) Laporan pelaksanaan pemilihan calon kepala desa dan berita acara pemilihan disampaikan pada BPD pada hari itu juga dengan dilampiri berita acara pemungutan suara dan berita acara penghitungan suara. 4) Laporan pertanggungjawaban biaya pemilihan disampaikan oleh panitia pemilihan kepada BPD, selambat-lambatnnya 14 (empat belas) hari terhitung sejak tanggal pelaksanaan pemilihan Kepala Desa. Pasal 30 1) Berdasarkan laporan pelaksanaan pemilihan sebagaimana diamksud pada pasal 31 ayat (3) BPD menetapkan Calon Kepala Desa terpilih dengan keputusan BPD. 2) BPD mengusulkan pengangkatan dan pelantikan kepala desa terpilih kepada bupati melalui camat, paling lama 3 (tiga) hari setelah pelaksanaan pemilihaan kepala desa. BAB X PENGANGKATAN DAN PELANTIKAN KEPALA DESA Paragraf 1 Pengangkatan Kepala Desa Terpilih Pasal 31 1) Calon Kepala Desa terpilih sebagaimana dimaksud dalam pasal 52 oleh BPD disampaikan kepada Bupati melalui Camat untuk diterbitkan keputusan Bupati tentang pengesahan pengangkatan Kepala Desa. 2) Bupati menerbitkan keputusan Bupati tentang pengesahan pengangkatan Calon Kepala Desa paling lama 15 (tiga belas) hari terhitung tanggal diterimanya penyampaian hasil pemilihan dari BPD.

9
Jujur, Adil, Efektif, Efisien dan Transparan

Paragraph 2 Pelantikan Kepala Desa Terpilih Pasal 32 3) Pekepala desa terpilih dilantik oleh bupati paling lama 15 (lima Belas) hari terhitung sejak tanggal penerbitan Surat Keputusan Bupati. 4) Pelantikan kepala desa dapat dilaksanakan didesa bersangkutan dihadapan masyarakat atau ditempat lain yang ditentukan oleh bupati. 5) Apabila dalam penandatanganan berita acara serah terima jabatan Kepala Desa atau penjabat Kepala Desa yang lama tidak hadir, serah terima jabatan dianggap sah dan harus dijelaskan dalam uraian Berita acara serah terima jabatan. BAB XI MEKANISME PENGADUAN DAN PENYELESAIAN MASALAH Pasal 33 1) Apabila terjadi pelanggaran atau penyimpangan dalam proses pemilihan kepala desa, maka calaon kepala desa, saksi, dan/atau masyarakat dapat menyampaikan laporan atau pengaduan kepada panitia pemilihan kepal desa. 2) Pengaduan dilakukan secara tertulis sejak terjadinya pelanggaran dan paling lambat 2 (dua ) hari sejak selesainya penghitungan suara. 3) Panitia harus sudah mengambil keputusan selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sejak pengaduan diterima. 4) Panitia dalam mengambil keputusan sebagaimana dimaksud ayat (3) dapat berkonsultasi dengan camat atau anggota muspika lainya. 5) Apabila keputusan panitia sebagimana dimaksud ayat (4) tidak memuaskan pelapor/pengadu maka pelapor/pengadu diperbolehkan untuk melaporkan/mengadukan pada pihak/instansi terkait yang memiliki kekuatan hukum. BAB XII KETENTUAN PERALIHAN DAN PENUTUP Pasal 34 1) Peraturan-peraturan sebagaimana dimaksud pada pasal-pasal tersebut diatas akan menjadi pedoman panitia pemilihan Kepala Desa Margorejo Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban 2) Hal hal yang belum diatur dalam Peraturan tersebut diatas, maka akan diataur lebih lanjut oleh panitia. 3) Keputusan panitia ini berlaku sejak tanggal ditetapkanya dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya maka akan diadakan penyempurnan lebih lanjut.

Disahkan di Pada Tanggal No 1 2 3 4 5 6 7 Nama ABDUL RATIP MUHAMMAD JAENUL ARIFIN JUWANI MOKHAMAD SAHLAN BAMBANG EDI KACUNG M. FAIZIN MUHAIMIN

: Margorejo : 30 April 2013 Tanda tangan . . . . . . .

Jabatan KETUA SEKRETARIS BENDAHARA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA

10
Jujur, Adil, Efektif, Efisien dan Transparan

Anda mungkin juga menyukai