Anda di halaman 1dari 4

Dasar Hukum Pemilihan Ketua RT

Masa jabatan Ketua RT dan RW adalah sebuah hal yang kerap diabaikan dan dianggap tidak penting oleh
masyarakat Indonesia.

Padahal sebenarnya kedudukan RT dan RW dalam sistem kemasyarakatan di Indonesia cukup penting
mengingat mereka adalah ujung tombak yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Fungsinya adalah sebagai mitra pemerintah, dalam hal ini Desa dan Kelurahan dalam hal, seperti:
1. Pelayanan administrasi dan pendataan kependudukan;
2. Pemeliharaan keamanan, ketertiban dan kerukunan di sebuah wilayah; dan
3. Menggerakkan aspirasi dan swadaya murni masyarakat.
Oleh karena itulah maka Lembaga RT dan RW mendapatkan perhatian dan payung hukum tersendiri,
yaitu Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) no 5 Tahun 2007.
Dalam Permendagri ini diatur berbagai hal yang terkait dengan pembentukan sebuah RT atau RW,
termasuk tatacara pelaksanaan pemilihannya.
Secara hukum, RT atau Rukun Tetangga dan Rukun Warga didefinisikan sebagai sebuah Lembaga
Kemasyarakatan yang dibentuk melalui musyawarah warga di sebuah daerah.

Secara umum, pengaturan tentang Rukun Tetangga (RT) dapat dilihat Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 18 Tahun 2018 tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat Desa. 

Tetapi pada peraturan ini tidak ada ketentuan mengenai prosedur pemilihan Ketua RT yang baru jika Ketua
RT yang lama mengundurkan diri.
Mekanisme pemilihan Ketua RT yang baru jika yang lama mengundurkan diri ini di masing-masing daerah
berbeda-beda.
Oleh karena itu, harus merujuk kembali pada peraturan daerah setempat.

Penjelasan lebih lanjut dapat di simak dalam ulasan di bawah ini:


Mengenai Rukun Tetangga (RT) dapat dilihat pengaturannya dalam:
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2018 tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa dan
Lembaga Adat Desa
(Permendagri 18/2018).

RT sebagai Lembaga Kemasyarakatan Desa


RT merupakan salah satu jenis Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD). LKD berdasarkan Pasal 1 angka 2
Permendagri 18/ 2018  didefinisikan sebagai berikut:
Lembaga Kemasyarakatan Desa yang selanjutnya disingkat LKD adalah
Wadah partisipasi masyarakat, sebagai mitra Pemerintah Desa, ikut
serta dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
pembangunan, serta meningkatkan pelayanan masyarakat Desa.
Dalam Pasal 150 ayat (1)
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor
6 Tahun 2014 tentang Desa
(PP 43/ 2014)
sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor
43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(PP 47/ 2015),
dan Pasal 3 ayat (1) Permendagri 18/ 2018, disebutkan bahwa LKD dibentuk atas prakarsa Pemerintah
Desa dan masyarakat.
Jenis LKD paling sedikit meliputi:
1. Rukun Tetangga;
2. Rukun Warga;
3. Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga;
4. Karang Taruna;
5. Pos Pelayanan Terpadu; dan
6. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat.
Pengurus LKD terdiri atas:
1. ketua;
2. sekretaris;
3. bendahara; dan
4. bidang sesuai dengan kebutuhan.

Masa Jabatan Ketua RT


Salah satu hal penting yang tercantum di dalam Permendagri ini adalah tentang masa jabatan Ketua RT dan
RW

Pada pasal 20 ayat 3 dan 4 disebutkan


(Pasal 3) 
Masa bakti pengurus Lembaga Kemasyarakatan di desa selama 5 (lima) tahun terhitung sejak pengangkatan dan dapat dipilih
kembali untuk periode berikutnya.
(Pasal 4) 
Masa bakti pengurus Lembaga Kemasyarakatan di kelurahan selama 3 (tiga) tahun terhitung sejak pengangkatan dan dapat
dipilih kembali untuk periode berikutnya.

Jadi, masa jabatan Ketua RT dan RW akan tergantung:


Apakah berada di desa atau kelurahan?
1. Tiga tahun jika berada di bawah kelurahan; dan 
2. Lima tahun jika berada di bawah desa.
Apa bedanya Desa dengan Kelurahan?
Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa adalah kesatuan masyarakat hukum
yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam
sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
SEDANGKAN
Kelurahan adalah wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah kabupaten/ kota dalam wilayah kerja
kecamatan.

Aturan Pengunduran Diri Menjadi Ketua RT


Pengurus LKD (dalam hal ini Ketua RT) memegang jabatan selama 3 (lima) tahun terhitung sejak tanggal
ditetapkan.

Pengurus LKD (dalam hal ini Ketua RT) dapat menjabat paling banyak 2 (dua) kali masa jabatan secara
berturut-turut atau tidak secara berturut-turut.

Tetapi pada Permendagri 18/ 2018 ini tidak ada ketentuan mengenai prosedur pemilihan Ketua RT yang
baru jika Ketua RT yang lama mengundurkan diri.

Sistem Pemilihan Ketua RT


Sistem Pemilihan Ketua RT. 15 RW. 02 Kel. Jepara Surabaya Periode 1 Januari 2020 Sampai Dengan 31 Desember 2022
Pemilihan Ketua RT dan Wakil Ketua RT di Wilayah RT. 15 RW. 02 Kel. Jepara Surabaya yang akan
dilaksanakan oleh suatu Panitia yang dibentuk oleh Kepala Kelurahan Jepara Surabaya dan Ketua RW. 02
Kel. Jepara Surabaya.

Dan dikukuhkan dengan Surat Keputusan Kelurahan berdasarkan usulan dari Kepala Keluarga di


lingkungan RT. 15 RW. 02 Kel. Jepara Surabaya melalui Ketua RW. 02 Kel. Jepara Sutabaya yang
diketahui Kepala Kelurahan setempat yang terdiri dari:
1. Ketua;
2. Wakil Ketua; dan
3. Sekretaris;
Beberapa anggota yang ditentukan oleh Ketua bila dipandang perlu dengan ketentuan sebanyak-banyaknya
3 (tiga) orang yang di sebut dengan Tim Tiga Penyelenggara Pemilihan Ketua RT di Wilayah RT. 15 RW.
02 Kel. Jepara Surabaya.
Panitia pemilihan Ketua dan Wakil Ketua RT tidak dapat dicalonkan sebagai Ketua dan Wakil Ketua RT.

Tugas dan Wewenang Panitia Penyelengagara Pemilihan Ketua RT


1. Mencari dan mengumpulkan nama calon Ketua dan Wakil Ketua RT berdasarkan usulan dari para
Kepala Keluarga di lingkungan RT setempat;
2. Memeriksa dan meneliti nama-nama dan persyaratan calon dalam surat penclonan dan surat suara
pemilihan;
3. Menyelenggarakan pemilihan dengan mengutamakan musyawarah untuk mufakat;
4. Mengumpulkan surat-surat suara dan mengumpulkan nama calon yang telah dipilih dengan suara
terbanyak;
5. Mengawasi dan menjamin pelaksanaan pemilihan secara tertib, bebas dan rahasia;
6. Melaporkan berita acara hasil pemilihan kepada Kepala Desa melalui Ketua RW yang diketahui
Kepala Dusun setempat untuk mendapatkan pengesahan dari Kepala Desa.
Pelaksanaan Pemilihan
Tahap Pertama
Ketua dan Wakil Ketua RT dipilih oleh para Kepala Keluarga setempat dalam suatu pemilihan yang
dihadiri sedikitnya 2/3 (dua pertiga) Kepala Keluarga du lingkungan RT setempat.

Tahap Kedua
Dalam pelaksanaan pemilihan, Ketua RT yang terpilih berdasarkan urutan suara terbanyak kedua.

Hal ini terkecuali jika suara berjumlah sama, maka penentuan Ketua dan Wakil Ketua RT ditentukan oleh
panitia pemilihan dengan memperhatikan pendidikan, kewibawaan, pengalaman hidup bermasyarakat dan
lama tinggal sebagai penduduk setempat.

Tahap Ketiga
Apabila dalam suatu pelaksanaan pemilihan Ketua dan Wakil Ketua RT tidak dihadiri sedikitya 2/3 (dua
pertiga) jumlah Kepala Keluarga sebagaimana dimaksud pada huruf a, maka:
1. Atas dasar pertimbangan panitia pemilihan dengan pemuka masyarakat dan Kepala Dusun serta
Ketua RW setempat;
2. Waktu pelaksanaan pemilihan dapat ditunda paling lama 15 (lima belas) hari kemudian; dan 
3. Selanjutnya diadakan pelaksanaan pemilihan walaupun jumlah yang hadir tidak mencapai jumlah
sedikitnya 2/3 (dua pertiga) Kepala Keluarga di lingkungan RT setempat.

Tahap Keempat
Sekretaris, Wakil Sekretaris, Bendahara, Wakil Bendahara dan Seksi dipilih oleh Ketua dan Wakil Ketua
RT.
Tahap Kelima
Hasil pemilihan Ketua dan Wakil Ketua RT berserta staf diajukan panitia pemilihan kepada Kepala
Kelurahan melalui Ketua RW yang diketahui Kepala Kecamatan Setempat guna mendapatkan pengesahan
dengan keputusan Kepala Kelurahan.
Tahap Keenam
Ketua dan Wakil Ketua berserta staf dikukuhkan oleh Kelurahan Jepara.

Sistem Pemilihan Ketua RT


Bagi Anda di manapun berada yang aktif dalam kepengurusan RT, atau sebagai warga yang peduli terhadap
kehidupan lingkungan sekitarnya, ketentuan pemilihan Ketua RT dibawah ini mungkin bisa di terapkan di
lingkungan Anda:
1. Calon Ketua RT yang berhak dipilih adalah semua warga tetap dan sekurang-kurangnya memiliki
Ijazah SMA Sederajat;
2. Hak pilih diberikan kepada warga, dengan perhitungan 1 (satu) Kepala Keluarga mendapatkan 1
(satu) hak suara;
3. Sebagai tahap awal, pemilihan akan dilaksanakan melalui Angket untuk memperoleh 5 (lima) orang
Bakal Calon;
4. Kepada seluruh warga diharapkan partisipasinya dengan mengisi Angket pemilihan;
5. Angket yang telah diisi akan diambil selambat-lambatnya tanggal yang ditentukan;
6. Perhitungan hasil angket akan dilaksanakan oleh panitia dengan disaksikan oleh sekurang-
kurangnya 2 (dua) orang warga dan Pengurus RT, pada hari yang ditentukan, bertempat di Kantor RT;
7. Pemilihan Ketua RT Tahap Ke-2 akan dilaksanakan secara langsung terhadap 5 (lima) Bakal Calon
terpilih, pada waktu yang ditentukan Panitia.
8. Semua Bakal Calon wajib hadir pada waktu pemilihan. Apabila bakal calon tidak hadir pada
waktunya tetap mendapat hak suara (masih dapat dipilih);
9. Ketua RT terpilih untuk periode pemilihan adalah Bakal Calon yang memperoleh suara terbanyak
pada saat pemilihan tahap akhir, dengan jumlah pemilih minimal 75% dari jumlah warga; dan
10. Ketentuan lain yang belum tertuang dapat ditetapkan kemudian berdasarkan hasil musyawarah
dengan warga.
Tentunya semua dapat disesuaikan dengan kondisi dan kesepakatan antar warga di lingkungan masing-
masing.

Persyaratan Pengurus RT. 15 RW. 02 Kel. Jepara Surabaya


Setiap calon pengurus RT harus memenuhi syarat:
1. Beragama;
2. Sebagai penduduk setempat minimal 1 (satu) tahun secara terus menerus dan dibuktikan dengan
KK/ KTP;
3. Usia minimal 21 (dua puluh satu) tahun atau 17 (tujuh belas) tahun yang sudah/ pernah menikah ;
4. Kepala Desa dan perangkat Desa tidak diperbolehkan merangkap menjadi pengurus RT di wilayah
kerjanya;
5. Mempunyai kemampuan dan sanggup menggerakkan swadaya gotong royong masyarakat dalam
pembangunan; dan
6. Sehat jasmani dan rohani.

Anda mungkin juga menyukai