Anda di halaman 1dari 14

TATA TERTIB

PENCALONAN DAN PEMILIHAN


KEPALA DESA ..............
SERENTAK/BERGELOMBANG
TAHUN 2023

KECAMATAN ...........
KABUPATEN TANAH BUMBU

ALAMAT
.............................................................................
..............................................................................
...............................................................................

TATA TERTIB
PENCALONAN DAN PEMILIHAN KEPALA DESA
DESA ............... KECAMATAN ............ KABUPATEN
TANAH BUMBU

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam tata tertib ini yang dimaksud dengan :


1. Desa adalah Desa ........ Kecamatan .................... Kabupaten Tanah Bumbu.
2. Desa adalah desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa,
adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul dan/atau hak tradisional yang diakui
dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Kepala Desa adalah Kepala Desa ....... yang memimpin penyelenggaraan pemerintahan
desa yang dipilih secara langsung oleh masyarakat melalui pemilihan kepala desa.
4. Kepala Desa adalah pejabat Pemerintah Desa yang mempunyai wewenang, tugas dan
kewajiban untuk menyelenggarakan rumah tangga Desanya dan melaksanakan tugas
dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
5. Panitia Pengawas adalah panitia pengawas pencalonan dan pelaksanaan pemilihan
Kepala Desa di Kabupaten Tanah Bumbu yang berkedudukan ditingkat Kecamatan
6. BPD adalah Badan Permusyawaratan Desa, Desa ...........
7. Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa yang selanjutnya disebut Panitia Pemilihan
adalah Panitia yang dibentuk oleh BPD untuk menyelenggarakan proses Pemilihan
Kepala Desa yang keanggotaannya berasal dari warga Desa setempat.
8. Pemilihan Kepala Desa Serentak adalah pemilihan yang dilaksanakan pada hari yang
sama diseluruh Desa pada wilayah Kabupaten.
9. Pemilihan Kepala Desa Bergelombang adalah pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa
yang dilaksanakan paling banyak 3 (tiga) kali dalam jangka waktu 6 (enam) tahun
10. Bakal Calon Kapala Desa adalah warga masyarakat desa setempat yang mendaftarkan
diri pada Pemilihan Kepala Desa.
11. Calon Kepala Desa adalah Bakal Calon yang telah ditetapkan oleh Panitia Pemilihan
sebagai calon yang berhak dipilih menjadi Kepala Desa.
12. Calon Kepala Desa Terpilih adalah calon yang memperoleh suara terbanyak dan
ditetapkan oleh Panitia Pemilihan.
13. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai
negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah.
14. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut PNS adalah warga negara Indonesia
yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh
pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.
15. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja selanjutnya disebut PPPK adalah Warga
Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian
kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
16. Pegawai Non-ASN adalah pegawai non-Pegawai Negeri Sipil (PNS), non-Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan eks-Tenaga Honorer Kategori II.
17. Pemilih adalah penduduk desa ........... yang telah memenuhi persyaratan untuk
menggunakan hak pilihnya;

18. Daftar Pemilih Sementara yang selanjutnya disebut DPS adalah daftar pemilih yang
disusun berdasarkan data Daftar Pemilih Tetap Pemilihan Umum terakhir yang telah
diperbaharui dan dicek kembali atas kebenarannya serta ditambah dengan pemilih baru
19. Daftar Pemilih Tambahan adalah daftar pemilih yang disusun berdasarkan usulan dari
pemilih karena yang bersangkutan belum terdaftar dalam Daftar Pemilih Sementara.
20. Daftar Pemilih Tetap yang selanjutnya disebut DPT adalah daftar pemilih yang telah
ditetapkan oleh Panitia Pemilihan Kepala Desa sebagai dasar penentuan identitas
pemilih dan jumlah pemilih dalam pemilihan Kepala Desa.
21. Kampanye adalah suatu kegiatan yang dilakukan hanya Calon Kepala Desa/Pasangan
Calon Kepala Desa untuk meyakinkan para pemilih dalam rangka mendapatkan
dukungan
22. Tempat Pemungutan Suara, selanjutnya disingkat TPS, adalah tempat dilaksanakannya
pemungutan suara
23. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara yang selanjutnya disebut KPPS adalah
penyelenggara pemungutan suara di masing-masing Tempat Pemungutan Suara (TPS).
24. Tempat Pemungutan Suara yang selanjutnya disebut TPS adalah tempat
dilaksanakannya pemunguan suara
25. Bencana Non Alam adalah bencana yang timbul diluar akibat bencana alam
26. Hari adalah hari kerja sesuai dengan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.

BAB II
PEMILIHAN KEPALA DESA
Pasal 2

(1) Pemilihan Kepala Desa .......... dilaksanakan karena berakhir masa jabatan Kepala Desa.
(2) Kepala Desa .......... dipilih langsung oleh penduduk Desa .......... yang telah memenuhi
persyaratan.
(3) Pemilihan Kepala Desa .......... bersifat langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
(4) Pemilihan Kepala Desa .......... dilaksanakan melalui tahapan pencalonan dan pemilihan.

BAB III
PANITIA PEMILIHAN
Pasal 3

(1) BPD membentuk Panitia Pemilihan setelah melakukan koordinasi dengan Panitia
Pemilihan Kabupaten dan Panitia Pengawas Pemilihan.
(2) Panitia pemilihan Kepala Desa dibentuk oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa
.......... pada hari .......tanggal Januari 2022, melalui rapat yang dihadiri oleh anggota
BPD, perangkat desa, lembaga kemasyarakatan desa, tokoh masyarakat dan pengawas
tingkat kecamatan.

Pasal 4

(1) Panitia pemilihan Kepala Desa dari unsur perangkat desa, pengurus lembaga
kemasyarakatan dan tokoh masyarakat dengan jumlah ......... orang yang disesuaikan
dengan jumlah DPT Desa...... sebanyak .............. berdasarkan Pemilihan Presiden dan
Wakil Presiden/Pemilihan Kepala Daerah/Pemilihan Legislatif Periode terakhir dengan
susunan keanggotaan panitia pemilihan sebagai berikut :
a. Ketua;
b. Sekretaris;
c. Bendahara; dan
d. Anggota.

(2) Susunan Kepanitian sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dalam
Keputusan BPD Desa ...........
(3) Panitia Pemilihan Kepala Desa .......... dalam melaksanakan tugasnya bertanggung
jawab kepada BPD Desa ..........
Pasal 5

(1) Panitia Pemilihan Kepala Desa........... mempunyai tugas :


a. Merencanakan, mengkoordinasikan, menyelenggarakan, mengawasi dan
mengendalikan semua tahapan pelaksanaan pemilihan (Tata Tertib Pemilihan Kepala
Desa dan Jadwal Kegiatan bersama Pemerintah Desa dan BPD);
b. Merencanakan dan mengajukan biaya pemilihan kepada Bupati melalui camat dan
BPD;
c. Melakukan pendaftaran dan penetapan pemilih;
d. Mengadakan penjaringan dan penyaringan bakal calon;
e. Menetapkan calon yang telah memenuhi persyaratan;
f. Menetapkan tata cara pelaksanaan pemilihan;
g. Menetapkan tata cara pelaksanaan kampanye;
h. Memfasilitasi penyediaan peralatan, perlengkapan dan tempat pemungutan suara;
i. Melaksanakan pemungutan suara;
j. Menetapkan hasil rekapitulasi penghitungan suara dan mengumumkan hasil pemilihan;
k. Menetapkan calon Kepala Desa terpilih; dan
l. Melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pemilihan
(2) Panitia Pemilihan Kepala Desa berkewajiban:
a. Memperlakukan calon Kepala Desa secara adil dan setara, netral serta tidak memihak
kepada salah satu calon Kepala Desa atau kelompok tertentu;
b. Menetapkan kebutuhan barang dan jasa berkaitan dengan penyelenggaraan pemilihan;
c. Menyampaikan laporan kepada BPD untuk setiap tahap pelaksanaan pemilihan dan
menyampaikan informasi kegiatannya kepada masyarakat;
d. Memelihara arsip dan dokumen pemilihan;
e. Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran pemilihan Kepala Desa kepada BPD dan
Bupati; dan
f. Melaksanakan semua tahapan pemilihan tepat waktu, kecuali terjadi suatu hal yang membuat
pemilihan Kepala Desa tersebut ditunda.
(3) Guna kelancaran pelaksanaan tugasnya, Panitia Pemilihan Kepala Desa dibantu
petugas sesuai kebutuhan yang ditetapkan dengan keputusan Panitia Pemilihan Kepala
Desa
(4) Apabila Panitia Pemilihan Kepala Desa berhenti, keanggotaannya diganti dari unsur
yang sama

BAB IV
PENETAPAN PEMILIH
Pasal 6

(1) Yang berhak memilih Kepala Desa adalah penduduk desa .......... yang memenuhi
persyaratan :
a. Penduduk Desa yang pada hari pemungutan suara pemilihan Kepala Desa sudah
berumur 17 (tujuh belas) tahun atau sudah atau pernah menikah ditetapkan sebagai
pemilih dengan melampirkan Kartu Tanda Penduduk atau Kartu Keluarga atau Buku
Nikah;
b. Tidak sedang terganggu jiwa atau ingatannya;
c. Tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap; dan

d. Berdomisili atau bertempat tinggal di desa sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan


sebelum disahkannya daftar pemilih sementara yang dibuktikan dengan Kartu Tanda
Penduduk Elektronik.
e. Bukan anggota TNI atau POLRI aktif
(2) Panitia pemilihan melakukan pemutakhiran dan validasi sesuai data penduduk
Desa........dikarenakan:
a. Memenuhi syarat usia pemilih, yang sampai dengan hari dan tanggal pemungutan
suara pemilihan sudah berumur 17 (tujuh belas) tahun;
b. Belum berumur 17 (tujuh belas) tahun, tetapi sudah atau pernah menikah;
c. Meninggal dunia;
d. Pindah domisili ke desa lain; atau
e. Belum terdaftar
(3) Berdasarkan daftar pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Panitia Pemilihan
menyusun dan menetapkan Daftar Pemilih Sementara diumumkan pada tempat yang
mudah dijangkau masyarakat pada tanggal 13-15 Februari 2023.
(4) Panitia pemilihan menerima usul, saran atau perbaikan DPS mengenai penulisan nama
dan/atau identitas lainnya dan mencatat data pemilih tambahan yang belum terdaftar
dan memenuhi syarat pada tanggal 16-22 Februari 2023.
(5) Panitia Pemilihan menetapkan dan mengumumkan Daftar Pemilih Sementara yang
sudah diperbaiki dan Daftar Pemilih Tambahan sebagai Daftar Pemilih Tetap dan
diumumkan di tempat yang strategis di Desa untuk diketahui oleh masyarakat pada
tanggal 23-27 Februari 2023.
(6) Panitia Pemilihan menyampaikan DPT kepada Dinas Pemberdayaaan Masyarakat dan
Desa Kabupaten Tanah Bumbu pada tanggal 28 Februari 2023.

BAB V
BAKAL CALON KEPALA DESA
Pasal 7

(1) Calon Kepala Desa .......... yang berhak dipilih wajib memenuhi persyaratan :
a. warga negara Republik Indonesia;
b. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
c. memegang teguh dan mengamalkan pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta mempertahankan dan memelihara
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika;
d. berpendidikan paling rendah tamat Sekolah Menengah Pertama atau sederajat;
e. berusia paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun pada saat mendaftar;
f. bersedia dicalonkan menjadi Kepala Desa;
g. tidak sedang menjalani hukuman pidana penjara;
h. tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam
dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun atau lebih, kecuali 5 (lima) tahun
setelah selesai menjalani pidana penjara dan mengumumkan secara jujur dan terbuka
kepada publik bahwa yang bersangkutan pernah dipidana serta bukan sebagai pelaku
kejahatan berulang-ulang;
i. tidak sedang dicabut hak pilihnya sesuai dengan putusan pengadilan yang mempunyai
kekuatan hukum tetap;
j. berbadan sehat;
k. tidak pernah sebagai Kepala Desa selama 3 (tiga) kali masa jabatan; dan (dimuat
dipenjelasan berturut-turut atau tidak berturut-turut)
l. memenuhi Kelengkapan Persayaratan Pencalonan Kepala Desa.
(2) Pegawai Non-ASN yang ingin mencalonkan diri menjadi bakal Calon Kepala Desa,
wajib menunjukkan surat izin dari Pejabat Pembina Kepegawaian setelah mendapat
rekomendasi dari Pimpinan SKPD dan bilamana terpilih harus mengundurkan diri
sebagai Pegawai Non-ASN.

(3) Dalam hal Pegawai Non-ASN sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak mendapat
surat izin dari Pejabat Pembina Kepegawaian tetapi tetap ingin mencalonkan diri maka
diberhentikan sebagai Pegawai Non-ASN.
(4) Pegawai PPPK yang ingin mencalonkan diri menjadi bakal Calon Kepala Desa, wajib
menunjukkan surat izin dari Pejabat Pembina Kepegawaian setelah mendapat
rekomendasi dari Pimpinan SKPD dan bilamana terpilih harus mengundurkan diri
sebagai Pegawai PPPK.
(5) Dalam Pegawai PPPK sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak mendapat surat izin
dari Pejabat Pembina Kepegawaian tetapi tetap ingin mencalonkan diri maka
diberhentikan sebagai Pegawai PPPK.
(6) PNS yang mencalonkan diri menjadi bakal Calon Kepala Desa wajib menunjukkan surat
izin tertulis dari Pejabat Pembina Kepegawaian setelah mendapat rekomendasi dari
Pimpinan Instansi Induk.
(7) Dalam hal PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (6) terpilih menjadi Kepala Desa,
maka wajib mengajukan pembebasan sementara dari jabatannya melalui Instansi
Induk.
(8) Pegawai BUMN/BUMD yang mencalonkan diri sebagai bakal Calon pemilihan Kepala
Desa wajib mendapatkan izin tertulis dari Pimpinan tempat yang bersangkutan bekerja.
(9) Pengurus Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Ekonomi Desa yang
mencalonkan diri sebagai Bakal Calon Kepala Desa wajib mengundurkan diri.
(10) BPD yang mencalonkan diri sebagai Bakal Calon Kepala Desa wajib mengundurkan diri
atau diberhentikan.

BAB VI
TATA CARA PENDAFTARAN
Pasal 8

Panitia Pemilihan mengumumkan Pendaftaran Bakal Calon Kepala Desa.......di tempat-


tempat yang strategis di Desa untuk diketahui oleh masyarakat pada tanggal 30 Januari
2023.
Pasal 9

Waktu dan tempat pendaftaran :


(1) Tanggal : 30 Januari s/d 9 Februari 2023
(2) Waktu : 08.00 WITA s/d 15.00 WITA
(3) Tempat : Sekretariat Panitia/Kantor Desa ...........

Pasal l0

(1) Bakal calon Kepala Desa mendaftarkan diri secara pribadi kepada Panitia pemilihan,
dengan surat permohonan atau lamaran ditulis tangan dengan tinta hitam diatas kertas
double folio bermaterai 10.000 yang ditujukan kepada Ketua Panitia pemilihan Kepala
Desa .......... dengan dilampiri syarat-syarat sebagai berikut :
a. Surat pernyataan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa yang dibuat oleh yang
bersangkutan di atas kertas bermaterai 10.000,- ;
b. Surat pernyataan setia dan taat kepada Pancasila sebagai Dasar Negara, Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia serta Pemerintah yang dibuat oleh yang bersangkutan di atas
kertas bermaterai 10.000,- ;
c. Memperlihatkan ijazah asli dan melampirkan fotokopi ijazah formal dari tingkat dasar
sampai dengan ijazah terakhir yang telah dilegalisir oleh instansi yang berwenang atau
Surat Keterangan yang dikeluarkan oleh Pejabat yang berwenang bagi yang tidak
dapat menunjukan ijasah asli atau bagi yang ijasahnya hilang atau rusak;

d. Fotokopi Akte kelahiran yang dilegalisir Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Tanah Bumbu;
e. Surat keterangan berbadan sehat dan bebas Narkoba dari dokter Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Kabupaten Tanah Bumbu;
f. Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari Kepolisian dimana yang
bersangkutan berdomisili;
g. Surat keterangan dari Pengadilan Negeri yang menyatakan tidak pernah dihukum
penjara karena melakukan tindak pidana kejahatan dengan hukuman paling singkat 5
(lima) tahun;
h. Daftar riwayat hidup;
i. Surat pernyataan bersedia dicalonkan menjadi Kepala Desa yang dibuat di atas kertas
bermaterai 10.000,-;
j. Fotokopi kartu tanda penduduk (KTP) dan Kartu keluarga (KK) dan telah dilegalisir
oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dikecualikan untuk KTP dan KK yang
telah menggunakan sistem tanda tangan Elektronik;
k. Pas foto berwarna terbaru ukuran 4 x 6 cm latar belakang merah sebanyak 4 (empat)
lembar;
l. Surat pernyataan tidak pernah sebagai Kepala Desa selama 3 (tiga) kali masa jabatan
diatas kertas bermaterai 10.000,- ;
m.Surat pernyataan bersedia mengganti seluruh biaya penyelenggaraan pemilihan,
apabila calon mengundurkan diri yang dibuat di atas kertas bermaterai 10.000,- ;
n. Surat pernyataan siap menerima dan mengakui hasil proses pemilihan Kepala Desa
dengan sadar dan penuh tanggung jawab di atas kertas bermaterai10.000,-;
o. Surat pernyataan tidak akan melakukan politik uang di atas kertas bermaterai 10.000,-;
p. Bagi bakal calon Kepala Desa yang berasal dari luar Desa setempat melampirkan
surat pernyataan bersedia berdomisili di Desa setelah ditetapkan sebagai Kepala Desa
di atas kertas bermaterai 10.000,- ; dan
q. Naskah visi dan misi yang dibuat oleh bakal calon Kepala Desa.
(2) Berkas persyaratan kelengkapan administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dibuat rangkap 3 (tiga) Asli/legalisir (Dinas PMD, Kecamatan dan Desa)
(3) Panitia Pemilihan menetapkan dan mengumumkan Bakal Calon Kepala Desa...........dan
menyampaikan kepada Bupati melalui camat serta tembusan untuk DPMD pada tanggal
10 Februari 2023.
(4) Dalam hal bakal calon yang memenuhi persyaratan kurang dari 2 (dua) orang, Panitia
Pemilihan Kepala Desa memperpanjang waktu pendaftaran selama 20 (dua puluh) Hari.

BAB VII
PENJARINGAN, PENYARINGAN DAN PENETAPAN
BAKAL CALON KEPALA DESA
Pasal 11

(1) Kegiatan Penjaringan Bakal Calon Kepala Desa dan ketentuan waktu pendaftaran
harus diumumkan oleh Panitia Pemilihan kepada masyarakat desa secara luas dan
terbuka
(2) Panitia Pemilihan melakukan penelitian kelengkapan persyaratan administrasi dan
klarifikasi pada tanggal 13-21 Februari 2023
(3) Dalam penelitian berkas persyaratan administrasi, Panitia Pemilihan dapat melakukan
koordinasi, meminta keterangan dalam rangka membuktikan keabsahan berkas-berkas
bakal calon kepada pihak-pihak yang berwenang.
(4) Hasil penelitian terhadap berkas lamaran Bakal calon kepala Desa yang dinyatakan
memenuhi syarat sebagai Bakal Calon Kepala Desa dibuatkan berita acara yang
ditandatangani oleh Panitia Pemilihan.
(5) Panitia Pemilihan menyampaikan Daftar Bakal Calon Kepala Desa yang akan mengikuti
Ujian Tertulis. (bagi desa yang Bakal Calon Kepala Desa lebih dari 5 orang) pada
tanggal 22 Februari 2023.
(6) Panitia Pemilihan memfasilitasi Bakal Calon Kepala Desa mengikuti Ujian Tertulis di
Kabupaten (bagi desa yang Bakal Calon Kepala Desa lebih dari 5 orang) pada tanggal
23 Februari 2023
(7) Penetapan Calon Kepala Desa, dilakukan dalam rapat yang diselenggarakan khusus
untuk itu dan hasilnya dituangkan dalam berita acara serta ditetapkan dengan
Keputusan Panitia Pemilihan.

BAB VIII
PENETAPAN CALON DAN PENGUNDIAN NOMOR
URUT CALON KEPALA DESA
Pasal 12

(1) Penetapan calon Kepala Desa paling sedikit 2 (dua) orang dan paling banyak 5 (lima)
orang calon.
(2) Penetapan calon Kepala Desa dan pengundian nomor urut calon kepala desa
ditetapkan dengan Keputusan Panitia Pemilihan pada tanggal 24 Februari 2023
(3) Pengambilan nomor urut calon Kepala Desa, berdasarkan nomor urut pendaftaran.
(4) Pengundian nomor urut dihadiri oleh:
a. Calon Kepala Desa;
b. Perwakilan Anggota BPD;
c. Panitia Pemilihan; dan
d. Perwakilan Panitia Pengawas Pemilihan
(5) Dalam hal terdapat unsur yang tidak hadir sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
dituangkan dalam berita acara dan tidak membatalkan pengundian nomor urut.
(6) Pengundian nomor urut, nama dan nama calon yang telah ditetapkan dituangkan
dalam berita acara.
(7) Calon Kepala Desa membuat pernyataan bersama diatas materai 10.000,- yang berisi
diantaranya berkenaan dengan komitmen pemilihan kepala desa secara damai, tidak
melakukan politik uang, mendukung pemilihan kepala desa secara Jujur, Adil, Bebas
dan Rahasia, serta siap menerima hasil pemilihan kepala desa dengan sadar dan
penuh tanggung jawab.
(8) Panitia pemilihan mengumumkan nomor urut, nama dan nama calon yang telah
ditetapkan di tempat-tempat strategis 7 (tujuh) hari sejak tanggal ditetapkan.
(9) Panitia Pemilihan menyampaikan Keputusan Panitia tentang Penetapan Calon Kepala
Desa dan tanda gambar Calon Kepala Desa ke Kabupaten ( dilampiri softcopy foto
calon ) pada tanggal 28 Februari 2023 – 3 Maret 2023

BAB X
PEMBENTUKAN KPPS
Pasal 13

(1) Panitia Pemilihan Kepala Desa membentuk KPPS dan pengambilan sumpah pada
tanggal 1-6 Maret 2023.
(2) Panitia Pemilihan membentuk KPPS yang terdiri dari Ketua dan Anggota dengan jumlah
sebanyak 5 (lima) orang setiap TPS
(3) KPPS mendapatkan penjelasan tata cara pemungutan dan perhitungan suara pada
tanggal 7-9 Maret 2023

(4) KPPS dibagi dalam beberapa penugasan, meliputi:


a. penerima undangan;
b. pemegang Daftar Pemilih Tetap;
c. pemberi surat suara;
d. pemegang stok surat suara;
e. pengarah bilik dan penjaga kotak suara;
f. penjaga tinta;
g. pengamanan pemungutan suara di TPS;
h. penghitungan surat suara; dan
i. pembuat berita acara.

BAB X
KAMPANYE DAN MASA TENANG
Pasal 14

(1) Kampanye calon Kepala Desa dilaksanakan selama 3 (tiga) hari sebelum dimulainya
masa tenang yaitu tanggal 10, 13 dan 14 Maret 2023.
(2) Pemasangan Atribut Kampanye dilakukan setelah penetapan calon Kepala Desa.
(3) Kampanye dilakukan dengan prinsip jujur, terbuka, dialogis serta bertanggung jawab.
(4) Hari pertama tanggal 10 Maret 2023, kampanye dilakukan dalam rapat BPD dengan
agenda penyampaian visi dan misi dari masing-masing calon secara berurutan dengan
durasi waktu yang sama.
(5) Kampanye selanjutnya dapat dilaksanakan melalui:
a. pertemuan terbatas;
b. tatap muka;
c. dialog;
d. penyebaran bahan kampanye kepada umum;
e. pemasangan alat peraga di tempat kampanye dan di tempat lain yang ditentukan oleh
Panitia Pemilihan Kepala Desa; dan
f. kegiatan lain yang tidak melanggar ketentuan peraturan perundang- undangan
(6) Dalam kampanye calon kepala desa dilarang :
a. mempersoalkan dasar Negara Pancasila, Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan bentuk Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
b. melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
c. menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon dan / atau calon yang lain.
d. menghasut dan mengadu-domba perseorangan atau masyarakat, mengganggu
keamanan, ketrentaman dan ketertiban umum.
e. mengancam untuk melalukan kekerasan atau menganjurkan penggunaan kekerasan
kepada seseorang, kelompok anggota masyarakat, dan / atau calon yang lain,
merusak dan / atau menghilangkan alat peraga kampanye calon.
f. menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan,
menggunakan anggaran pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah daerah, dan /
atau pemerintah desa.
g. mengikutsertakan kepala desa, perangkat desa dan anggota badan permusyawaratan
desa.
h. membawa atau menggunakan gambar dan / atau atribut calon lain selain gambar dan
/ atau atribut calon yang bersangkutan.
i. melakukan pawai atau arak-arakan yang dilakukan dengan berjalan kaki atau dengan
kendaraan di jalan umum serta memberikan dan / atau menjanjikan akan memberikan
sesuatu, baik langsung maupun tidak langsung, dengan nama atau dalih apapun
dalam usaha untuk memenangkan dirinya dalam pilkades.

(7) Apabila calon yang sudah ditetapkan melanggar aturan kampanye akan mendapat
surat teguran sampai 3 kali dari panitia pemilihan Kepala Desa.
(8) Dalam pelaksanaan kampanye, para calon kepala desa harus mengarah pada hal-hal
yang bersifat positif dan menunjang kelancaran penyelenggaraan pemerintah dan
pelaksanaan pembangunan dengan cara membacakan program kerja calon kepala
desa ditempat yang telah ditetapkan oleh panitia pemilihan dan materi mengenai
penanganan Corona Virus Disease 2019 dan dampak sosial ekonomi di Desa.

Pasal 15

(1) Masa tenang dalam pemilihan kepala desa adalah 3 (tiga) hari sebelum hari dan
tanggal pemungutan suara yaitu tanggal 15-17 Maret 2023.
(2) Selama hari tenang tidak diperkenankan lagi melaksanakan bentuk-bentuk kampanye.
(3) Panitia pengawas pemilihan mengintruksikan kepada para calon Kepala Desa untuk
menurunkan atribut kampanye calon Kepala Desa sebelum dimulainya masa tenang.
(4) Apabila intruksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak dilaksanakan maka Panitia
Pemilihan Kepala Desa dan Panitia Pengawas Pemilihan berwenang menurunkan
secara paksa atribut kampanye

BAB XI
PERSIAPAN PEMILIHAN
Pasal 16

(1) Panitia Pemilihan menyampaikan undangan kepada pemilih (DPT) dilaksanakan pada
tanggal 15-17 Maret 2023.
(2) Panitia Pemilihan sudah harus menyampaikan surat undangan kepada pemilih
selambat-lambatnya 1 hari sebelum pelaksanaan pemungutan suara.
(3) Surat undangan yang dimaksud pada ayat (1) diberikan nomor urut pada daftar pemilih
yang sudah ditetapkan.
(4) Surat undangan wajib dibawa dan diserahkan oleh pemilih pada panitia pada saat akan
menggunakan hak pilihnya.
(5) Untuk membuktikan keabsahan pemilih pada saat akan menggunakan hak pilihnya
panitia mengadakan kroscek nama yang bersangkutan dengan nama di Daftar Pemilih
Tetap (DPT).
(6) Daftar Pemilih Tetap (DPT) bersifat statis dan baku untuk dipedomani dalam
pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa.
(7) Panitia Pemilihan menyiapkan Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan wilayah
pemilihan pada tanggal 14-17 Maret 2023
(8) Jumlah TPS disesuaikan dengan jumlah DPT (1TPS =1.000 DPT, kondisi normal dan 1
TPS = 500 DPT Kondisi Bencana Non Alam).
(9) TPS dan wilayah pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (8) terdiri dari :
a. TPS 1 meliputi wilayah pemilihan ; RT/RW 02/02, 04/02, 05/02, dan 06/02 bertempat
di.......dengan jumlah bilik suara ...buah, .......kotak suara dengan jumlah
pemilih ..........orang
b. TPS 2 meliputi wilayah pemilihan; RT/RW 01/02, 03/02, 02/01, dan 05/01 bertempat
di....... dengan jumlah bilik suara ...buah, .......kotak suara dengan jumlah
pemilih ..........orang
c. TPS 3 meliputi wilayah pemilihan; RT/RW 01/01, 03/01, 04/01, 6/1 dan 07/01
bertempat di....... dengan jumlah bilik suara ...buah, .......kotak suara dengan jumlah
pemilih ..........orang

BAB XII
PEMUNGUTAN SUARA DAN PENGHITUNGAN SUARA
Pasal 17
(1) Pemungutan suara dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2023 ditetapkan dengan
Keputusan Bupati
(2) Pelaksanaan pemungutan suara dimulai pada pukul 08.00 WlTA dan diakhiri pada
pukul 13.00 WlTA.
(3) Pelaksanaan perhitungan suara dimulai pada pukul 14.00 WITA sampai selesai.
(4) Pemilihan dinyatakan sah apabila jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya paling
sedikit 50% (lima puluh persen) ditambah 1 (satu) dari jumlah pemilih yang telah
disahkan.
(5) Apabila pada saat berakhirnya pemilihan, jumlah pemilih belum memenuhi quorum, maka
panitia memperpanjang pemilihan paling lama selama 3 (tiga) jam.
(6) Apabila sampai batas waktu penundaan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) quorum
belum juga terpenuhi, pemilihan dinyatakan sah
(7) Sebelum melaksanakan pemungutan suara, KPPS melakukan kegiatan bersama
Panitia,Calon, saksi-saksi calon:
a. pembukaan kotak suara;
b. pengeluaran seluruh isi kotak suara;
c. pengidentifikasian jenis dokumen dan peralatan; dan
d. penghitungan jumlah setiap jenis dokumen dan peralatan.
e. selanjutnya memastikan bahwa kotak suara dalam keadaan kosong, serta mengunci
dan menyegelnya
(8) Setelah menerima kartu suara pemilih memeriksa/menelitinya, dan apabila terdapat
kerusakan, pemilih berhak meminta ganti surat suara kepada Panitia.
(9) Panitia Pemilihan Kepala Desa hanya mengganti surat suara rusak sebanyak-banyaknya
1 (satu) kali.
(10)Pemilih yang akan menggunakan hak pilihnya wajib membawa surat undangan untuk
ditukar dengan kartu suara.
(11)Apabila surat undangan hilang, harus menunjukkan KTP /KK Asli dan terdaftar di
Daftar Pemilih Tetap (DPT).
(12)Pemberian suara untuk pemilihan dilakukan di dalam bilik suara yang disediakan
dengan mencoblos salah satu tanda gambar yang terdapat pada surat suara.
(13)Kartu suara yang telah dicoblos, dilipat kembali dan dimasukkan ke dalam kotak suara
oleh pemilih.
Pasal 18

(1) Pemilih tunanetra, tunadaksa, atau yang mempunyai halangan fisik lain pada saat
memberikan suaranya di TPS dapat dibantu oleh petugas yang ditunjuk oleh Panitia
Pemilihan Kepala Desa didampingi saksi.
(2) Dalam hal pemilih pada ayat (1) tidak bisa berhadir ke TPS, petugas yang dimaksud
pada ayat (1) membawa kertas suara dan kotak suara didampingi oleh saksi dan
petugas keamanan.
(3) Petugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2), wajib merahasiakan pilihan
pemilih yang bersangkutan.

Pasal 19

(1) KPPS melakukan Penghitungan suara di TPS setelah pemungutan suara berakhir.
(2) Sebelum penghitungan suara dimulai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) KPPS
menghitung :

a. Jumlah pemilih yang memberikan suara berdasarkan salinan daftar pemilih tetap
untuk TPS;
b. jumlah pemilih dari TPS lain;
c. jumlah surat suara yang tidak terpakai; dan
d. jumlah surat suara yang dikembalikan oleh pemilih karena rusak atau keliru dicoblos.
(3) Penghitungan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dilakukan dan selesai di
TPS oleh KPPS dan dapat dihadiri dan disaksikan oleh saksi calon, BPD, Pengawas
dan warga masyarakat.
(4) KPPS membuat berita acara hasil penghitungan suara yang ditandatangani oleh ketua
dan sekurang kurangnya 2 (dua) orang anggota serta dapat ditandatangani calon atau
saksi calon.
(5) KPPS memberikan salinan Berita Acara hasil penghitungan suara sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) kepada masing-masing saksi calon yang hadir sebanyak 1
(satu) eksemplar dan menempelkan 1 (satu) eksemplar sertifikat hasil penghitungan
suara di tempat umum.
(6) Berita acara beserta kelengkapannya sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dimasukkan
dalam sampul khusus yang disediakan dan dimasukkan kedalam kotak suara yang pada
bagian luar ditempel label atau segel.
(7) Calon Kepala Desa dan saksi calon Kepala Desa yang hadir sebagaimana dimaksud
pada ayat (3), dapat mengajukan keberatan terhadap jalannya penghitungan surat suara
kepada KPPS apabila ternyata terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang- undangan.
(8) Dalam hal keberatan yang diajukan oleh calon Kepala Desa dan saksi calon Kepala
Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (7), dapat diterima, KPPS mengadakan
pembetulan dan dituangkan dalam berita acara.
(9) KPPS menyerahkan berita acara hasil penghitungan suara, surat suara, dan alat
kelengkapan administrasi pemungutan dan penghitungan suara kepada Panitia
Pemilihan Kepala Desa, setelah selesai penghitungan suara.
(10) Mengumumkan hasil perhitungan suara.

Pasal 20

(1) Calon Kepala Desa yang memperoleh suara terbanyak dari jumlah suara sah ditetapkan
sebagai Calon Kepala Desa terpilih.
(2) Dalam hal Calon Kepala Desa yang memperoleh suara terbanyak lebih dari 1 (satu)
orang, calon terpilih ditetapkan berdasarkan wilayah perolehan suara sah yang lebih luas.
(3) Panitia wajib melaporkan hasil pemilihan pada BPD pada tanggal 20 Maret 2023.
(4) BPD menetapkan dan menyampaikan Calon Kepala Desa terpilih sebagaimana pada
ayat (1) ditetapkan dengan keputusan BPD dan menyampaikan kepada Bupati Tanah
Bumbu melalui Camat. (21-24 Maret 2023)

Pasal 21

(1) Dalam kondisi pandemi Corona Virus Disease 2019 proses perhitungan suara
dilaksanakan secara bersamaan sesuai dengan masing-masing wilayah pemilihan dan
dihadiri oleh :
a. Calon Kepala Desa dan/atau saksi yang ditunjuk Calon Kepala Desa;
b. panitia pemilihan;
c. BPD yang terdiri dari ketua, wakil ketua dan anggota maksimal 3 (tiga) orang;
d. Perwakilan panitia pemilihan;
e. Perwakilan panitia pengawas pemilihan;
f. Perwakilan yang memiliki kemampuan di bidang kesehatan atau tim dari satuan tugas
penanganan Corona Virus Disease 2019 Desa; dan
g. Perwakilan masing-masing dari Lembaga Kemasyarakatan Desa.

(2) Dalam hal terdapat unsur yang tidak hadir tidak membatalkan hasil penghitungan suara.
(3) Pada saat penghitungan suara, Calon Kepala Desa dapat meninggalkan tempat yang
telah disediakan oleh panitia pemilihan tanpa menggugurkan status yang bersangkutan
sebagai Calon Kepala Desa dan tetap bertanggungjawab terhadap proses pelaksanaan
Pilkades.

BAB XIII
SAKSI
Pasal 22

(1) Seseorang dapat menjadi saksi apabila:


a. berusia sekurang-kurangnya 20 tahun dan setinggi-tingginya 50 tahun dengan
dibuktikan KTP atau akta kelahiran;
b. menunjukkan surat mandat dari salah satu calon Kepala Desa yang dibubuhi dengan
meterai 10.000,-;
c. setiap calon boleh menunjuk 1 sampai 9 orang saksi;
(2) Saksi mengikuti proses awal pemungutan sampai perhitungan suara selesai.
(3) Saksi menjaga kelancaran dan ketertiban proses pemungutan suara dan
perhitungan suara.
(4) Apabila saksi tidak dapat memenuhi/melanggar peraturan sebagai mana pada ayat (1),
(2), (3) maka saksi dinyatakan gugur.

BAB XIV
PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
Pasal 23

(1) Penyelesaian sengketa Pemilihan Kepala Desa dengan selisih suara maksimal 2%
(dua persen).
(2) Batas untuk melaporkan keberatan kepada Panitia Pengawas paling lama 3 (tiga) Hari
kerja terhitung sejak selesainya perhitungan suara di TPS.
(3) Penyelesaian sengketa Pemilihan Kepala Desa terlebih dahulu dilaksanakan melalui
musyawarah mufakat antara Panitia Pemilihan, para Calon dan saksi, BPD, KPPS
difasilitasi oleh Panitia Pengawas Pemilihan yang dituangkan dalam Berita Acara.
(4) Apabila penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat (3), menemui jalan
buntu maka Panitia Pengawas Pemilihan menyerahkan rekomendasi kepada Bupati
melalui Panitia Pemilihan Kabupaten dalam hal:
a. hasil pemilihan dibatalkan;
b. hasil pemilihan disahkan;
c. ditunda pelantikan; dan/atau
d. pemungutan suara ulang.

BAB XV
BIAYA PEMILIHAN KEPALA DESA
Pasal 24

(1) Besarnya biaya pelaksanaan pemilihan Kepala Desa .......... ditetapkan oleh BPD Desa
.......... atas usulan panitia pemilihan Kepala Desa.
(2) Besarnya Rencana Anggaran Biaya pemilihan Kepala Desa .......... ditetapkan pada
rapat Panitia Pemilihan tanggal ..... Januari 2023 (Rencana anggaran biaya terlampir)

(3) Biaya pemilihan Kepala Desa sebagaimana pada ayat 2 bersumber dari :
a. Bantuan dari Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (APBD);
b. APBDesa.
BAB XVI
HAL-HAL YANG BELUM DIATUR DALAM TATA TERTIB INI
Pasal 25

(1) Apabila ada kekeliruan dalam Tata Tertib ini akan ditinjau kembali.
(2) Hal-hal yang belum diatur dalam Tata Tertib ini akan diatur lebih lanjut dengan mengacu
Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 1 Tahun 2022 tentang Pemilihan
Kepala Desa dan Peraturan Bupati Tanah Bumbu Nomor 122 Tahun 2022 tentang
Peraturan Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 1 Tahun
2022 tentang Pemilihan Kepala Desa

Pasal 26

Tata Tertib pemilihan Kepala desa .......... Kecamatan .......... Kabupaten Tanah Bumbu
berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di.................
pada tanggal Januari 2023

KETUA BPD, KETUA PANITIA PEMILIHAN,

(......................................) (..........................................)

Mengetahui,
Pj. KEPALA DESA...................

(...................................)

Anda mungkin juga menyukai