Anda di halaman 1dari 74

PROFIL , VISI MISI DAN PROGRAM PASANGAN CALON NONOR URUT 1 KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

KABUPATEN GRESIK Profil Calon Kepala Daerah : NAMA : H. BAMBANG SUHARTONO TEMPAT LAHIR : GRESIK, JAWA TIMUR TANGGAL LAHIR : 29 MEI 1964 JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI AGAMA : ISLAM ALAMAT : JL. WAHIDIN SUDIROHUSODO NO. 328 KEBOMAS, GRESIK PEKERJAAN : ANGGOTA DPRD JAWA TIMUR TAHUN 2009-2014 STATUS PERKAWINAN : SUDAH KAWIN NAMA ISTRI : SITI MUAFIYAH JUMLAH ANAK : 3 ORANG (CHESY BIMA LAKSANA, MEGA TITTI RAHAYU, CAHYA KARTIKA AYU) RIWAYAT PENDIDIKAN : 1. MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK, PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG, TAHUN 2004-2007 2. SARJANA TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA, 19831991 3. SMA KARTINI GRESIK, TAHUN 1980-1983 4. SMP NEGERI I GRESIK, TAHUN 1976-1980 5. SD NEGERI KEBANGSAAN GRESIK, TAHUN 1971-1976 RIWAYAT PEKERJAAN :

1. KETUA KOMISI D DPRD JAWA TIMUR, TAHUN 2009-SEKARANG 2. KETUA KOMISI D DPRD JAWA TIMUR, TAHUN 2004-2009 3. KETUA DPRD KABUPATEN GRESIK, TAHUN 1999-2004 PENGALAMAN ORGANISASI : 1. WAKIL KETUA BIDANG POLITIK DAN PEMENANGAN PEMILU DEWAN PIMPINAN DAERAH (DPD) PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN (PDIP) JAWA TIMUR, 2010-2015. 2. KETUA KOMISI INVESTASI DAN PENANAMAN MODAL KADIN JATIM, 20092013. 3. BENDAHARA DEWAN PIMPINAN DAERAH (DPD) PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN (PDIP) JAWA TIMUR, 2005-2010. 4. WAKIL KETUA DEWAN PIMPINAN DAERAH (DPD) PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN (PDIP) JAWA TIMUR, 2001-2005. 5. KETUA DEWAN PIMPINAN CABANG (DPC) PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN (PDIP) GRESIK, 1996-2001. LAIN-LAIN : 1. PROGRAM SHORT COURSE MASALAH TRANSPORTASI DI BOURGONE UNIVERSITY, DIJON, PERANCIS, JUNI-JULI TAHUN 2008; 2. PROGRAM SHORT COURSE TENTANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI UNIVERSITY OF WEST AUSTRALIA, TAHUN 2001.

Profil Calon Wakil Kepala Daerah : Nama : H. ABDULLAH QONIK Tempat Lahir : GRESIK Tanggal LAHIR : 27 AGUSTUS 1969 Alamat tinggal : Dsn. KRAJAN O2, RT/RW 01/07 PANGKAH WETAN, UJUNGPANGKAH, GRESIK Jenis Kelamin : Laki Laki Agama : Islam Status Perkawinan : sudah kawin nama istri : NUR HASANAH jumlah anak : 2 orang Pekerjaan : Wiraswasta Riwayat Pendidikan : 1. UPN Surabaya lulus tahun 1993

2. SMA Negeri 1 Gresik lulus tahun 1988 3. SMP Negeri 1 Sidayu Gresik lulus tahun 1985 4. SDN 1 Pangkah Wetan Gresik lulus tahun 1982 RIWAYAT Pekerjaan : 1. Agen DAN SUPLIER Pakan 2. Kontraktor 3. Anggota DPRD KABUPATEN Gresik, 2004-2009 Pengalaman Organisasi :

1. Bendahara DPC PKB Gresik tahun 2007 2008 2. Wakil Bendahara PengURUS kabUPATEN KONI Gresik tahun 2007 3. Wakil Bendahara DPC PKB Gressik tahun 2002 2007 4. Wakil Bendahara GAPEKNAS Gresik tahun 2003 5. Sekretaris PC GP Ansor Gresik periode 2000 2002 6. Sekretaris PC LP2NU Gresik 1998 -2005

VISI MISI DAN PROGRAM Pendahuluan Pembangunan Kabupaten Gresik ke depan menghadapi tantangan yang cukup serius, terutama menghadapi dampak globalisasi, ketidakstabilan harga minyak dunia dan krisis global. Dilain pihak dampak kebijakan dari pemerintah pusat seringkali tidak sinkron dan menjadi faktor kendala tersendiri bagi pembangunan Kabupaten Gresik. Sementara secara internal, pembangunan Kabupaten Gresik selama sepuluh tahun terakhir mengalami stagnasi. Oleh karena itu, menghadapi tantangan-tantangan tersebut, pembangunan Kabupaten Gresik ke depan harus memiliki Visi, Misi dan Program yang jelas, tepat dan bermanfaat. Visi : Mewujudkan Gresik yang Makmur, Berbudaya, Berakhlak, Agamis, Humanis dan Dinamis Misi : Membangun Dan Makmur Bersama Wong Cilik Program : 1. AGENDA PEMBANGUNAN BIDANG INFRASTRUKTUR Pembangunan di bidang infrastruktur bertujuan untuk mendukung pembangunan dan pengembangan ekonomi lokal serta pembangunan sumberdaya manusia melalui pembangunan network infrastructure dan point infrastructure di Kabupaten Gresik. Berdasarkan tujuan tersebut, prioritas pembangunan infrastruktur mendatang adalah :

1. Pembangunan dan perbaikan infrastruktur untuk pencegahan banjir yang dipadukan dengan pengembangan infrastruktur irigasi untuk pengembangan sektor pertanian dan perikanan; Program ini ditempatkan sebagai prioritas pembangunan infrastruktur, karena secara topografi Kabupaten Gresik dilalui oleh dua sungai besar, yaitu Bengawan Solo dan Kali Lamong. Ketika debit air sungai meningkat secara signifikan pada musim hujan maka terjadi banjir di wilayah Gresik Selatan yang diakibatkan meluapnya air Kali Lamong. Kasus yang sama terjadi di wilayah Gresik utara yang diakibatkan meluapnya Bengawan Solo. Banjir di dua wilayah Kabupaten Gresik ini, sangat merugikan masyarakat akibat harta benda yang hilang atau rusak, serta akibat gagal panen bagi usaha pertanian dan pertambakan. 1. Pembangunan Dan Perbaikan Infrastruktur Perhubungan; Pembangunan dan perbaikan infrastruktur perhubungan di prioritaskan pada infrastruktur yang bersifat jaringan (network), dengan arahan pada penyediaan akses hubungan antar wilayah dan antar komunitas dalam masyarakat. Misalnya jalan poros desa yang menghubungkan antar wilayah desa di Kabupaten Gresik. 1. Pembangunan dan Peningkatan Infrastruktur Pelayanan Publik Pembangunan dan peningkatan infrastruktur pelayanan publik dapat digolongkan sebagai upaya pembangunan point infrastructure. Pembangunan point infrastructure lebih banyak ditujukan pada pengembangan dan peningkatan infrastruktur yang dapat meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat. Pembangunan ini akan ditekankan pada upaya-upaya peningkatan penyediaan sistem air bersih, sistem sanitasi, sistem pembuangan air kotor, baik di pedesaan maupun perkotaan. Selain itu pembangunan dan peningkatan penerangan jalan desa juga menjadi prioritas, untuk meningkatkan aktivitas dan mobilitas penduduk pedesaan serta produktivitasnya. 1. Pengembangan energi alternatif berbasis pemanfaatan limbah, baik limbah industri, ternak maupun manusia untuk keperluan rakyat miskin; Dari sekian banyak energi alternatif yang telah dikembangkan, energi alternatif bio-gas paling memungkinkan dijadikan model pemenuhan energi, terutama bagi rakyat miskin. Karena energi bio-gas dapat dkembangkan dengan biaya yang murah dan teknologi yang sangat sederhana. Hal ini juga mendukung terlaksananya revolusi hijau (green revolution) dalam konsep pembangunan berkelanjutan. Energi bio-gas dapat dikembangkan pada skala rumah tangga yang dipadukan dengan sistem sanitasi rumah tangga. Bio-gas pada skala ini dapat dibuat melalui proses anaerobic pada tinja manusia yang dikenal dengan metode biological waste treatment. Selanjutnya produksi bio-gas untuk komunal berasal dari kotoran hewan (ayam dan sapi). 1. Pembangunan Infrastruktur Olahraga; Infrastruktur olahraga ini menjadi strategis karena merupakan bagian dari pembangunan sumberdaya manusia di Kabupaten Gresik. Contoh hal yang paling mudah, sampai sejauh ini Kabupaten Gresik belum memiliki stadion olahraga sendiri yang dapat dikelola dan

dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat. Sementara sepanjang perhelatan kompetisi sepakbola di Indonesia, Gresik memiliki nama besar di kancah persepakbolaan nasional. Oleh karena itu keberadaan stadion olahraga menjadi strategis sebagai upaya mendukung pembangunan sumberdaya manusia. 1. Pembangunan Infrastruktur Perkotaan Dan Penataan Ruang; Persoalan mendesak yang saat ini dihadapi oleh kota Gresik diantaranya, permasalahan lalu lintas dan penggunaan tanah dan tata ruang. Kedua persoalan ini saling bertautan menjadi sebab dan akibat yang saling mempengaruhi, serta menjadi hubungan yang sangat kompleks. Kondisi lalu lintas di kota Gresik saat ini telah mengalami kesesakan dan kepadatan. Namun kondisi ini tidak dibarengi dengan pelayanan prasarana yang memberikan kenyamanan dan keamanan berlalu lintas, akibat pertumbuhan kota. Sebagai contoh, adanya mix function dan mix traffic untuk jalan arteri yang melintas di kota Gresik. Terjadinya mix function karena arteri yang melayani kota berfungsi sebagai arteri primer sekaligus arteri sekunder (Arteri Primer adalah arteri pada sistem jaringan primer yang menghubungkan antar daerah pada struktur wilayah sedang. Arteri Sekunder adalah jalan arteri pada sistem jaringan sekunder yang melayani hubungan antar wilayah dalam kota). Akibat mix function ini berakibat pada terjadinya mix traffic, berbaurnya berbagai modes of transport, yaitu kendaraan cepat jarak jauh tercampur dengan kendaraan kota yang relatif lebih lambat dan jarak dekat. Kendaraan besar bercampur dengan kendaraan kecil yang satu sama lain saling merugikan. Dampak dari persoalan ini adalah menurunnya tingkat kenyamanan, tingkat keamanan dan tingkat kecepatan sehingga disamping naiknya resiko berkendara dalam kota juga menimbulkan inefisiensi sebagai akibat naiknya penggunaan bahan bakar. Hal ini tidak lagi bisa dihindari, karena persoalan yang terjadi tersebut bukan hanya sebagai akibat adanya mix function antara jaringan primer dan sekunder semata. Tetapi juga sebagai akibat pertumbuhan kawasan industri yang kurang mendapatkan pelayanan yang memadai untuk kebutuhan lalu lintas. Disisi lain terjadi pula persoalan penggunaan atau pemanfaatan tanah dan tata ruang lainnya. Kondisi ini bila dibiarkan berlangsung tanpa ada upaya pengendalian, maka kota Gresik akan menjadi kota yang tidak menarik bagi investor untuk menanamkan modalnya. Sekaligus berarti pula mempersempit peluang terciptanya lapangan kerja bagi masyarakat Gresik. Dengan kata lain, telah terjadi konflik kepentingan antara menarik masuknya investasi ke Gresik dengan keterbatasan bearing capacity fasilitas yang ada saat ini yang rasanya sudah sangat berat untuk menerima beban tambahan lagi. Sementara itu, penggunaan tanah dalam kota Gresik dengan berbagai aktivitasnya menjadikan Gresik kota yang tidak teratur, tidak tertib dan tidak nyaman, sebagai akibat terjadinya konflik kepentingan antara kegiatan yang satu dengan yang lain. Agar kota dapat berperan secara optimal dalam menjalankan fungsinya sebagai pusat pemerintahan, pendidikan, perdagangan, industri, pusat pertumbuhan wilayah, pusat distribusi barang dan jasa bagi daerah sekitarnya, maka kota Gresik sangat memerlukan adanya pemisahan yang jelas antara Pelayanan Fungsi Sekunder dan Pelayanan Fungsi Primer. Pelayanan Sekunder adalah pelayanan yang diperlukan oleh warga kota untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Sedang Pelayanan Primer adalah pelayanan yang diberikan oleh kota Gresik kepada daerah sekitarnya dalam memenuhi kebutuhan barang dan jasa. Pemisahan ini dapat terjadi bilamana diberikan fasilitas bagi pelayanan primer dengan jalan

membangun kawasan primer. Fungsi kawasan primer ini adalah melayani kebutuhan barang dan jasa baik bagi kota Gresik sendiri maupun wilayah sekitarnya. Kegiatan yang masuk dalam pelayanan primer ini meliputi terminal angkutan penumpang dan terminal angkutan barang, pergudangan, pusat grosir, hutan kota, sport centre yang didalamnya terdapat pula youth centre (gelanggang remaja). Untuk mengatasi masalah perkotaan tersebut dibutuhkan terobosan yang mampu menjawab persoalan di atas dengan memanfaatkan potensi yang masih dapat direalisasikan menjadi kekuatan yang nyata dan secara tepat dapat mengenai inti masalah yang dihadapi. Sejumlah potensi yang sekiranya masih dapat dimanfaatkan adalah : 1. Adanya tanah eks jalur jalan PJKA dari Suci sampai ke Ambeng-ambeng Watangrejo yang saat ini kondisinya belum termanfaatkan sama sekali kecuali hanya untuk melayani jalur pipa air PT Petro Kimia Gresik dari Babat ke Gresik. 2. Rencana jaringan jalan lingkar barat dari perempatan jalan Segoromadu sampai ke desa Banjarsari dan menembus jalan negara Surabaya-Jakarta di sekitar tikungan tajam dari arah Duduk sampeyan. 3. Tersedianya lahan yang cukup luas dan potensial dimanfaatkan untuk menunjang pembangunan kota Gresik. 4. Tersedianya waduk bunder yang masih dimungkinkan untuk membangun beberapa fasilitas kota tanpa mengurangi fungsinya sebagai prasarana irigasi. Pembangunan fasilitas ini sekaligus dapat mengurangi kesesakan kegiatan dalam kota Gresik, dan menambah daya tarik untuk menyerap arus investasi yang masuk ke Gresik. 5. Tersedianya sumber daya masyarakat dan pengusaha yang cukup dari sektor swasta yang mampu digerakkan dan diajak bersama-sama untuk menunjang pembangunan kota Gresik, melalui stimulasi yang dipelopori oleh Pemerintah Daerah. Prioritas utama bagi pembangunan kota Gresik dalam jangka menengah ini adalah pembangunan prasarana transportasi untuk melayani lalu lintas jaringan primer dan sekaligus memberikan kemudahan bagi kawasan industri. Selain itu, membangun kawasan primer untuk meningkatkan pelayanan dan fungsi kota Gresik sekaligus mengatasi persoalan-persoalan yang tengah dihadapi oleh kota Gresik. Pembangunan prasarana transportasi ini yang utama adalah pembangunan Jalan Lingkar Barat. Karena jalan ini juga merupakan fasilitas jalan bagi sistem jaringan jalan primer maka dalam pelaksanaannya diprogram untuk bekerja sama dengan Departemen Pekerjaan Umum yang membidangi masalah perkotaan. Ruas Jalan Lingkar Barat dimaksud adalah ruas jalan yang dibangun dari Simpang Empat Segoromadu menuju ke barat menembus Desa Banjarsari sebelah Lembaga Permasyarakatan, kemudian tembus ke barat sampai ke tikungan di Jalan Negara Surabaya-Jakarta. Sedang kawasan primer yang layak dibangun adalah lokasi yang terletak diantara ruas-ruas Jalan Lingkar Barat, jalan negara dan jalan Bunder-Cerme yang membentuk lahan segitiga. Dalam hal pembangunan kawasan primer ini Pemerintah Kabupaten Gresik perlu bekerja sama dengan para investor dengan memberikan kemudahan perjanjian, menerbitkan peraturan penunjang yang mampu menjamin amannya investasi yang dilakukan, memberlakukan asas insentif dan disinsentif bagi para investor, dan memberikan stimulasi dengan bantuan

pembangunan sebagian prasarana dasarnya. Disamping prioritas utama tersebut pemberdayaan kawasan yang telah dibuat seperti misalnya Kawasan Industri Gresik (KIG) maupun kawasan lain yang perencanaannya telah selesai di susun tetap dijalankan. Untuk Kawasan Industri Gresik (KIG) kebutuhan utamanya adalah jalan dari Jl. Gubernur Suryo menuju KIG. Dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Gresik hanya perlu berperanan sebagai fasilitator untuk pembebasan tanah, sedang pelaksanaan fisiknya dapat dilaksanakan sendiri oleh KIG. Bila jalan ini terealisasi maka KIG akan mendapatkan akses yang sangat baik melalui Jl. Gubernur Suryo, jadi tidak akan mengganggu arus lalu lintas dalam kota. Bahkan jalan ini pula dapat dimanfaatkan oleh PT Petrokimia Gresik dan semua industri yang ada dalam kawasan tersebut. Semua kendaraan yang dari dan menuju KIG dan PT Petrokimia Gresik Group dapat memanfaatkan jalan lingkar yang ada dan jalan tol. Untuk mengurangi beban lalu lintas yang disebabkan oleh jaringan kolektor primer (jalan propinsi) yang melintas di jalan Dr. Sutomo dan Jl. Gubernur Suryo, maka perlu dibangun Jalan Lingkar Barat II dengan memanfaatkan tanah eks jalan PJKA sebagai Jalan Lingkar Barat II, mengingat Jl. KH. Syafii (Suci - Bunder) kondisinya sudah sangat rawan untuk dilintasi arus lalu-lintas antar wilayah. Jalan ini pula nantinya akan menjadi jalan yang melayani arus lalu lintas menuju Jalan Lingkar Utara menuju dan dari Pelabuhan Gresik. Dengan dibangunnya jalan ini akan memungkinkan pengembangan kota Gresik, dengan terbukanya lahan baru bagi investasi yang masuk, dan ini memperbesar peluang terbukanya kesempatan kerja bagi masyarakat. Oleh karena itu pembangunan Jalan Lingkar Barat Gresik serta jalan-jalan yang lain tersebut di atas, akan menjadi strategis dalam kerangka pengembangan kawasan Gresik. Rencana pembangunan jalan ini merupakan trigger bagi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gresik. B. AGENDA PEMBANGUNAN BIDANG SUMBER DAYA MANUSIA Tujuan pembangunan di bidang sumber daya manusia adalah meningkatkan dan memperbaiki kualitas sumber daya manusia dalam rangka meningkatkan peran dan produktifitasnya dalam pembangunan, agar mereka mempunyai hak yang sama dan saling menghargai dalam partisipasi dan memanfaatkan pembangunan. Sehingga tujuan akhir untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat akan dapat dicapai. 1. Meningkatkan aksesibilitas pelayanan pendidikan yang murah dan bermutu untuk semua demi peningkatan kualitas sumber daya manusia. Upaya meningkatkan aksesibilitas pelayanan pendidikan yang murah dan bermutu untuk semua menjadi prioritas pembangunan pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Gresik. Untuk mencapai itu, digunakan model mekanisme demand side financing maupun supply side financing. Pada dasarnya perbedaan antara demand side financing dengan supply side financing terletak pada apakah anggaran pemerintah untuk membiayai barang-barang publik yang harus disediakan oleh pemerintah, seperti sarana dan prasarana pendidikan, akan diterima langsung oleh masyarakat atau penyedianya. Jika masyarakat membeli barang-barang publik yang dimaksud, dengan uang yang diberikan oleh pemerintah, seperti halnya program BOS dan BOSDA, maka hal itu dikatakan sebagai demand side financing. Jika pemerintah membeli langsung kepada penyedianya, misalnya, untuk Tunjangan Fungsional Guru (TFG), peningkatan sarana dan prasarana sekolah, maka hal itu

disebut supply side financing. Dalam menunjang pelaksanaan program wajib belajar 9 tahun yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat, yang diperluas oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur menjadi program wajib belajar 12 Tahun, maka model pembiayaan pendidikan dan pemberian subsidi biaya pendidikan di Kabupaten Gresik dapat merupakan kombinasi antara mekanisme demand side financing dengan supply side financing. Implementasinya, mekanisme demand side financing ini nantinya dipergunakan untuk menutup subsidi biaya pendidikan yang belum tercukupi dari program BOS dan BOSDA Jawa Timur, khususnya dalam pemberian subsidi biaya pendidikan bagi keluarga miskin di Kabupaten Gresik. Sedangkan mekanisme supply side financing, dipergunakan untuk menunjang peningkatan prasarana dan sarana sekolah serta pengeluaran-pengeluaran lain yang berhubungan dengan penyelenggaraan sekolah, misalnya TFG, dan lain-lain, dengan tujuan pokok meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Gresik. 1. Meningkatkan aksesibilitas pelayanan kesehatan yang murah dan memadai untuk peningkatan produktivitas sumber daya manusia Pembangunan kesehatan merupakan upaya memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu hak rakyat memperoleh akses atas kebutuhan pelayanan kesehatan yang murah dan memadai. Pembangunan kesehatan juga harus dipandang sebagai suatu investasi dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pembangunan ekonomi, serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Upaya pembangunan kesehatan harus dilakukan sejak dini dan berkesinambungan. Secara ringkas, permasalahan yang dihadapi di bidang kesehatan ini adalah masih relatif rendahnya kemampuan masyarakat untuk mengakses pelayanan kesehatan. Di pihak lain prasarana dan sarana kesehatan masih belum memadai atau juga belum mampu dijangkau oleh masyarakat disamping masih belum baiknya kondisi kesehatan lingkungan. Berdasarkan kondisi tersebut, maka upaya meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang murah dan memadai, akan ditempuh dengan dua sisi kebijakan, yaitu kebijakan yang diarahkan pada sisi permintaan (demand) dan kebijakan yang diarahkan pada sisi pasokan (supply) pelayanan kesehatan dan pebaikan-perbaikan lingkungan yang mendukung kesehatan lingkungan. Kebijakan dari sisi permintaan (demand) dimaksud sebagai upaya untuk memberi bantuan subsidi biaya kesehatan bagi masyarakat terutama untuk keluarga miskin, misalnya dengan pemberian voucher untuk berbagai jenis layanan kesehatan yang berlaku sebagai alat pembayaran di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan yang ada, baik rumah sakit umum, puskesmas maupun pos-pos kesehatan. Sedangkan kebijakan dari sisi pasokan (supply) akan ditempuh melalui pengembangan prasarana dan sarana kesehatan pada wilayah-wilayah yang memang belum tersedia atau minim. Di samping dilakukan perbaikan-perbaikan kesehatan lingkungan, seperti sanitasi, MCK, perbaikan lingkungan perumahan bagi keluarga miskin, sistem pembuangan air kotor, dan nutrisi akan dilakukan sejalan dengan kebutuhan. 1. Reformasi Birokrasi Permasalahan di bidang birokrasi yang dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Gresik sampai saat ini adalah bersumber dari adanya sistem pemerintahan yang belum menjamin adanya

akuntabilitas dan transparansi. Padahal sistem pemerintahan yang menjamin adanya akuntabilitas dan transparansi menjadi syarat mutlak untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan. Berdasarkan kondisi tersebut, reformasi birokrasi untuk menciptakan sistem pemerintahan yang menjamin adanya akuntabilitas dan transparansi dalam pemerintahan Kabupaten Gresik akan menjadi prioritas pembangunan sumberdaya manusia di Kabupaten Gresik. 1. Pengembangan budaya Gresik sebagai pusat pengembangan sejarah Agama Islam Kebudayaan yang berkembang di masyarakat Gresik, adalah kebudayaan Islam yang dikembangkan para penyebar-penyebar Agama Islam pada jaman dahulu, yang hingga akhir hayatnya para penyebar Agama Islam itu wafat dan dimakamkan di Gresik. Misalnya makam Sunan Giri, Sunan Syekh Maulana Malik Ibrahim, Nyai Ageng Pinatih, dan lain-lain. Tidak mengherankan jika Gresik juga dikenal sebagai kota santri dengan kebudayaan Islam yang berkembang kuat, selain didukung oleh adanya pondok pesantren di sejumlah kecamatan. Permasalahan budaya yang dihadapi adalah adanya perkembangan dan kemajuan jaman yang dikenal dengan gejala modernisasi, yang dikhawatirkan akan semakin menggerus kebudayaan Islam sebagai kebudayaan yang selama ini berkembang di Gresik. Strategi untuk menghadapi ancaman tersebut adalah dengan pengembangan fasilitasi sumber daya manusia agar tetap mampu mempertahankan berkembangnya kebudayaan Islam di Gresik. Cara-cara yang dapat di tempuh adalah melalui pembinaan dan fasilitasi kelompok-kelompok kesenian tradisi Islam seperti Qasidah, yang pernah dimiliki oleh Kabupaten Gresik di era Tahun 1970-an. Pembinaan dan fasilitasi kelompok-kelompok seniman pelukis, untuk merevitalisasi lukisan khas Gresik yang dikenal dengan damar-kurung. Pembinaan dan fasilitasi kelompokkelompok kebudayaan lainnya yang beragam yang akrab dengan kebudayaan Islam. 1. Meningkatkan kualitas kesalehan sosial melalui peningkatan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Agama, dan budi pekerti Pembangunan kesalehan sosial diarahkan untuk memantapkan fungsi dan peran agama sebagai landasan moral dan etika dalam pembangunan, membina akhlak mulia, budi pekerti, memupuk etos kerja, menghargai prestasi, dan menjadi kekuatan pendorong guna mencapai Kabupaten Gresik makmur dan berakhlak. Selama ini telah tumbuh kesadaran yang kuat di kalangan para pemuka agama di Kabupaten Gresik untuk membangun harmoni sosial, dan hubungan internal dan antar-umat beragama yang aman, damai, dan saling menghargai. Dimensi kerukunan ini sangat penting dalam upaya membangun masyarakat Kabupaten Gresik yang memiliki kesadaran mengenai realitas multikulturalisme dan memahami makna kemajemukan sosial, sehingga tercipta suasana kehidupan masyarakat yang penuh toleransi, tenggang rasa dan harmonis. Permasalahan yang berkembang saat ini adalah masih belum semua lapisan masyarakat mengaktualisasikan pemahaman agamanya ke dalam bentuk perilaku sehari-hari. Masih banyak dijumpai perilaku negatif yang membelakangi norma-norma agama, seperti perilaku asusila, praktik KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), penyalahgunaan narkoba, dan perjudian. Selain itu, meningkatnya angka perceraian, ketidakharmonisan keluarga, pornografi, dan pornoaksi menunjukkan, akhlak masyarakat masih jauh dari sempurna, dan semakin melemahnya sendisendi moral agama. Berbagai perilaku masyarakat yang bertentangan dengan moralitas dan etika keagamaan itu menggambarkan masih adanya kesenjangan antara pemahaman dan nilai-nilai ajaran agama dan pengamalannya dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Berdasarkan kondisi tersebut, pembangunan sumber daya manusia dengan pemahaman dan kualitas kesalehan sosial yang semakin meningkat dapat dilakukan dalam beberapa cara dan pendekatan; yaitu peningkatan kualitas pendidikan agama dan pendidikan keagamaan pada semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan. Selain itu melalui peningkatan kualitas penataan dan pengelolaan sarana dan prasarana, serta kepentingan seluruh lapisan umat beragama dengan akses yang sama bagi setiap pemeluk agama. Upaya meningkatkan kualitas dan kapasitas Lembaga Sosial Keagamaan dan Lembaga Pendidikan Keagamaan, juga harus dlakukan. 1. Peningkatan kualitas kehidupan dan peran perempuan di semua bidang dan terjaminnya kesetaraan Gender. Mengingat betapa pentingnya kesetaraan Gerder dalam pembangunan Kabupaten Gresik, maka dituntut kepedulian nyata yang lebih besar dengan menempatkannya sebagai salah satu bidang program dengan tujuan kian mempercepat terciptanya kesetaraan Gender dalam seluruh sendi kehidupan masyarakat di Kabupaten Gresik. Upaya ini dilakukan secara luas dalam proses perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kebijakan, program dan proyek pembangunan. Masalah utama dalam pembangunan pemberdayaan perempuan adalah rendahnya kualitas hidup dan peran perempuan, terutama di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan politik. Di bidang ekonomi, kemampuan perempuan untuk memperoleh peluang kerja dan berusaha masih rendah. Demikian halnya akses terhadap sumber daya ekonomi, seperti teknologi, informasi pasar, kredit dan modal kerja. Tingkat pengangguran pada perempuan lebih tinggi dibanding laki-laki. Besaran upah/gaji yang diterima penduduk perempuan di sektor non-pertanian lebih kecil dibanding laki-laki. Selain itu banyak perempuan yang bekerja pada pekerjaan marginal sebagai buruh lepas, atau pekerja keluarga tanpa memperoleh upah, atau dengan upah rendah. Mereka tidak memperoleh perlindungan hukum dan kesejahteraan. Dalam krisis ekonomi yang berkepanjangan, perempuan dan anak-anak merupakan kelompok yang paling rentan terkena dampak. Berdasarkan pada kondisi-kondisi seperti itu, maka upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan peran perempuan, serta kesetaraan Gender dilaksanakan melalui beberapa cara : 1. Meningkatkan keterlibatan perempuan dalam proses politik dan jabatan publik; 2. Meningkatkan taraf kehidupan, dan layanan kesehatan, serta bidang pembangunan lainnya, untuk mempertinggi kualitas hidup dan sumber daya kaum perempuan; 3. Penguatan kelembagaan, koordinasi, dan jaringan pengarustamaan Gender dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi dari berbagai kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan di segala bidang, termasuk penyediaan data dan statistik gender, serta peningkatan partisipasi masyarakat. 4. Peningkatan Prestasi Olahraga Dan Pembinaan Kepemudaan Salah satu faktor yang mempengaruhi tercapainya pembangunan yang berkelanjutan adalah kesiapan generasi muda untuk menerima tongkat estafet pembangunan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka pembangunan pendidikan dan kesehatan menjadi faktor yang utama. Namun demikian, selain kedua faktor tersebut, faktor lain yang juga cukup berpengaruh adalah pembinaan kepemudaan dan keolahragaan.

Dalam konteks yang seperti ini, pembinaan olahraga sepak bola di Kabupaten Gresik menjadi prioritas pembinaannya, karena olah raga sepak bola saat ini, kenyataannya sudah menjadi alat marketing komunikasi yang efektif untuk membangun citra Kabupaten Gresik di mata komunitas nasional. Di samping sepak bola, cabang-cabang olah raga yang lain perlu mendapat perhatian serius karena ini memberi kontribusi yang besar kepada dunia olahraga di Jawa Timur, seperti cabang olahraga Ski Air dan Panjat Tebing. Atlet-atlet dua cabang olahraga tersebut yang merupakan putra daerah Gresik, mampu menorehkan prestasi baik di tingkat nasional maupun tingkat Asia dan Dunia. Untuk mencapai tujuan-tujuan ini maka revitalisasi fungsi Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Gresik menjadi strategis dan harus dilakukan. 1. Peningkatan keamanan dan ketertiban, supremasi hukum dan HAM Penegakan hukum dan ketertiban merupakan syarat mutlak bagi upaya-upaya penciptaan Kabupaten Gresik yang damai dan sejahtera. Apabila hukum ditegakkan dan ketertiban diwujudkan, maka kepastian, rasa aman, tenteram, ataupun kehidupan yang rukun dan damai akan dapat terwujud. Sementara penghormatan terhadap hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan suatu keharusan, dan tidak perlu ada tekanan dari pihak manapun untuk melaksanakannya. Pembangunan pada dasarnya juga ditujukan untuk memenuhi hak-hak asasi rakyat. Dalam rangka untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban, maka cara-cara yang dapat ditempuh melalui : 1). Revitalisasi sistem keamanan berbasis komunitas untuk mewujudkan keamanan lingkungan, termasuk mencegah permasalahan yang berkaitan dengan penggunaan dan penyebaran narkoba; 2). Meningkatkan kemampuan mencegah, menangkal dan menindak kejahatan, terutama melalui deteksi dini dengan melibatkan para tokoh masyarakat; 3). Meningkatkan kerja sama dengan institusi penanggung jawab keamanan dalam upaya menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat; 4). Pemberian teladan praktik penegakan hukum non-diskriminatif yang dapat mendorong kepercayaan masyarakat untuk mematuhi hukum, dan membangun community policing (pemolisian masyarakat) untuk menciptakan keamanan dan ketertiban lingkungannya. Selanjutnya dalam rangka untuk meningkatkan penegakkan supremasi hukum dan HAM. Cara yang ditempuh dapat melalui : 1). Meningkatkan upaya pemajuan, perlindungan, penegakan, pemenuhan dan penghormatan HAM; 2). Menegakkan hukum secara adil, konsekuen, tidak diskriminatif, dan memihak pada rakyat kecil; 3). Penggunaan pada budaya-budaya lokal sebagai salah satu sarana mewujudkan terciptanya kesadaran hukum masyarakat; 4). Meningkatkan kerjasama yang harmonis antara kelompok atau golongan dalam masyarakat, agar mampu saling memahami dan menghormati keyakinan dan pendapat masing-masing; serta 5). Memperkuat dan melakukan konsolidasi demokrasi, terutama demokrasi yang partisipatoris. C. AGENDA PEMBANGUNAN BIDANG EKONOMI Tujuan pembangunan di bidang ekonomi adalah : meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah; meningkatkan lapangan kerja dan mengurangi tingkat pengangguran; meratakan distribusi pendapatan, dengan tujuan akhir meningkatkan pendapatan seluruh masyarakat. Maka pembangunan ekonomi akan ditekankan pada pengembangan ekonomi kerakyatan yang berbasis pada pengembangan ekonomi kreatif; Semua aktifitas ekonomi yang menghasilkan barang dan jasa yang bersumber dari kekuatan potensi pengetahuan, teknologi, kreatifitas, seni, dan budaya.

Prioritas Pembangunan Ekonomi Berdasarkan tujuan-tujuan pembangunan dibidang ekonomi seperti tersebut diatas, maka prioritas-prioritas pembangunan ekonomi adalah : 1. Pembangunan Sektor Pertanian dengan melalui pencapaian keseimbangan antara on-farm dan off-farm Tidak dapat dipungkiri lagi, Bahwa potensi Kabupaten Gresik adalah sektor pertanian (termasuk sub-sektor perikanan). Oleh karena itu prioritas pembangunan sektoral di Kabupaten Gresik akan ditempatkan pada pembangunan sektor pertanian. Langkah awal yang perlu dilakukan adalah mengatasi masalah penyediaan air untuk pertanian (dan hal ini sudah dijelaskan pada program pembangunan infrastruktur). Langkah berikutnya adalah mengatasi problem seputar saprodi (sarana produksi), misalnya pengadaan pupuk yang kerap kali terjadi kelangkaan, dapat dipecahkan melalui kerjasama dan fasilitasi antara Pemerintahan Kabupaten Gresik dan PT Petrokimia Gresik atau dengan produsen-produsen pupuk lainya sehingga ada jaminan bahwa sektor pertanian di Kabupaten Gresik tidak mengalami masalah kelangkaan pupuk. Ketika masalah-masalah sektor pertanian pada tingkat on-farm sudah dapat diselesaikan maka penanganan berikutnya adalah pada tingkat off-farm-nya. Pembinaan melalui pendidikan dan pelatihan pembuatan produk kreatif yang berbahan baku hasil pertanian di Kabupaten Gresik akan terus dikembangkan melalui kerjasama dengan perguruan tinggi atau lembaga-lembaga lainnya. Dengan kondisi yang seperti ini maka akan tercapai keseimbangan antara sektor pertanian pada tingkat on-farm dan off-farm. 1. Pembangunan sektor industri kecil dan kerajinan, dengan titik berat pada pengembangan produk unggulan Dari sisi pembinaan dan pengembangan produksi, industri kecil dan kerajinan akan difasilitasi melalui pendidikan dan pelatihan untuk memproduksi produk-produk kreatif yang mempunyai nilai tambah yang tinggi dan mampu dipasarkan, dengan melalui kerjasama dengan perguruan tinggi atau lembaga-lembaga lainnya. Sedangkan pembinaan dan pengembangan pemasaran akan dilakukan fasilitasi dan kerjasama dengan berbagai lembaga baik domestik maupun luar negeri untuk meningkatkan promosi penjualan baik untuk pasar domestik maupun pasar ekspor. 1. Pembangunan sektor perdagangan dengan meningkatkan peran perdagangan produk-produk lokal Pembangunan sektor perdagangan akan diarahkan pada fasilitasi dan pengembangan produkproduk lokal yang merupakan produk unggulan di Kabupaten Gresik. Pembangunan fasilitasfasilitas pusat promosi dan penjualan di tempat-tempat tujuan wisata yang ada di Kabupaten Gresik akan menjadi pusat perhatian yang utama, di samping pembinaan melalui pendidikan dan pelatihan untuk pembuatan kemasan dan pembangunan jaringan (supply chain) produk-produk unggulan melalui manajemen pengetahuan (knowledge management).

1. Pembangunan sektor pariwisata dengan memanfaatkan semua potensi pariwisata yang dimiliki oleh Kabupaten Gresik, terutama untuk tujuan wisata religius dan Pulau Bawean. Kabupaten Gresik mempunyai potensi wisata yang cukup baik. Banyak situs-situs penyebaran Agama Islam yang tesebar di Kabupaten Gresik, misalnya makam Sunan Giri, Sunan Malik Ibrahim, Nyai Ageng Pinatih dan lain-lain. Setiap saat tempat-tempat tersebut banyak didatangi pengunjung atau peziarah dari seluruh Indonesia. Pengembangan tempat-tempat tujuan wisata religius akan dilakukan melalui penataan ruang dengan penekanan pada lingkungan disekitar tempat-tempat tujuan wisata tersebut. Sehingga akan menciptakan kenyamanan bagi pengunjung yang sekaligus dapat menjadi pusat promosi dan penjualan produk-produk unggulan Kabupaten Gresik. Di Kabupaten Gresik juga terdapat potensi wisata pantai yang dapat dikembangkan yang berpotensi untuk menandingi Wisata Bahari Lamongan, misalnya pantai Dalegan di Kecamatan Panceng. Lebih dari itu, Pulau Bawean mengandung potensi wisata yang sangat eksotik dan bahkan pantainya bisa menandingi pantai di Pulau Bali. Dengan mempertimbangkan berbagai aspek sosial ekonomi serta budaya Kabupaten Gresik, potensi-potensi alam di Kabupaten Gresik tersebut bisa dikembangkan dan dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kerjasama dengan investor (pihak ketiga). 1. Peningkatan peran wilayah pedesaan sebagai aktor penggerak ekonomi daerah Ketika terjadi perubahan paradigma perencanaan pembangunan dari top-down blueprint ke bottom-up learning, maka pada saat itulah desa memiliki peranan utama dan semakin diperhitungkan sebagai ujung tombak pembangunan. Karena dalam konteks pendekatan perencanaan bottom-up learning ini wilayah pedesaan secara otomatis berfungsi sebagai inisiator pembangunan. Implikasinya adalah bahwa pertanian wilayah pedesaan sebagai faktor penggerak perekonomian daerah menjadi suatu keharusan. Untuk mancapai itu, maka wilayah pedesaan harus diberi stimulus-stimulus yang mampu mengangkat aktivitas perekonomian daerah, berupa : 1). Pemberian bantuan operasional perangkat desa; 2). Pemberian hibah yang langsung diberikan dan dikelola oleh pemerintahan desa yang dapat dipergunakan untuk menggerakkan perekonomian desa; 3). Peningkatan tunjangan-tunjangan untuk perangkat desa. 1. Meningkatkan peran investasi swasta di Kabupaten Gresik dalam penyerapan tenaga kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah Investasi swasta adalah salah satu sumber pembiayaan pembangunan, selain investasi pemerintah yang didanai dari anggaran pemerintah. Maka meningkatkan investasi swasta akan sangat membantu menyerap tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi daerah. Untuk mencapai hal itu, dapat dilakukan dengan melakukan perbaikan-perbaikan prosedur dan mekanisme pemberian perijinan bagi investasi dan penyediaan infrastruktur yang memadai di Kabupaten Gresik. 1. Meningkatkan penyediaan skim-skim pembiayaan alternatif dan pengembangan lembaga keuangan mikro di pedesaan

Upaya-upaya meningkatkan dukungan sektor finansial akan dilakukan dengan melalui peningkatan penyediaan berbagai skim pembiayaan alternatif kepada masyarkat untuk membiayai usahanya, dengan melalui penyediaan pinjaman dana bergulir, pinjaman-pinjaman tanpa jaminan asset, sampai pada pengembangan lembaga keuangan mikro di pedesaan. Dalam konteks yang seperti ini, peningkatan pinjaman dana bergulir akan dilakukan dengan pembentukan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang berfungsi sebagai penyedia dan pengelola seluruh jenis program pinjaman dana bergulir di Kabupaten Gresik. Sedangkan untuk meningkatkan pinjaman-pinjaman tanpa agunan asset, akan dilakukan dengan pembentukkan Lembaga Penjaminan Kredit Rakyat (LPKR) di Kabupaten Gresik, yang nantinya lembaga inilah yang menjamin kredit yang diminta oleh dunia usaha maupun masyarakat kepada Lembaga Keuangan Bank dan bukan bank. Sejalan dengan itu, pengembangan lembaga keuangan mikro di pedesaan akan dilakukan dengan meningkatkan kapasitas Perusahaan Daerah Bank Pasar Kabupaten Gresik melalui pengembangan jaringan cabang-cabang sampai tingkat kecamatan dan pendirian kantor cabang pembantu atau kantor kas, sampai di tingkat desa. Dengan upaya-upaya yang seperti ini maka akan sangat membantu masyarakat dan dunia usaha ketika menghadapi masalah-masalah finansial. Sehingga masyarakat tidak lagi terjebak dalam perangkap bank thitil atau rentenir dengan tingkat bunga yang sangat tinggi dan mencekik. D. AGENDA KHUSUS : PENANGGULANGAN KEMISKINAN Kemiskinan dipahami tidak sebatas ketidakmampuan ekonomi memenuhi kebutuhan fisik (physiological deprivation), tapi juga kegagalan memenuhi hak-hak dasar, dan perbedaan perlakuan bagi seseorang atau sekelompok orang dalam menjalani kehidupan secara bermartabat (sociological deprivation). Hak-hak dasar yang harus dipenuhi adalah kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan dan berusaha, perumahan dan sanitasi, air bersih, pertanahan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, rasa aman dari perlakuan atau ancaman tindak kekerasan, serta hak berpartisipasi dalam kehidupan sosial politik, baik bagi laki-laki maupun perempuan. Kemiskinan harus dipahami sebagai bersifat multidimensional, yang tidak hanya diukur dari penghasilan tetapi juga mencakup hal yang lebih luas, yakni kerentanan orang atau sekelompok orang, laki-laki maupun perempuan untuk menjadi miskin, serta keterbatasan akses masyarakat miskin dalam penentuan kebijakan publik yang berdampak pada kehidupan mereka. Kemiskinan yang mendera kehidupan masyarakat ini lebih bersifat struktural. Mereka miskin bukan karena mereka malas bekerja, tetapi karena struktur sosial memiskinkan mereka, sehingga tidak dapat ikut memanfaatkan sumber-sumber pendapatan yang sebenarnya tersedia bagi mereka. Penanggulangan kemiskinan tanpa mengubah struktur sosial hanya menciptakan ketergantungan. Kompleksitas masalah kemiskinan tentu tidak bisa dijawab melalui program pembangunan yang bersifat parsial apalagi kontradiktif. Tetapi diperlukan sebuah rumusan kebijakan yang bersifat holistik, terdapat keterkaitan antara satu sama lain meskipun tidak bisa menghindari pendekatan sektoral. Rumusan kebijakan pembangunan hendaknya disatukan oleh dua isu sentral dan mendasar yaitu penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja. Program yang khusus ditujukan untuk mengatasi masalah kemiskinan diorientasikan pada upaya peningkatan pendapatan dan pengurangan beban masyarakat miskin melalui pendekatan pemberdayaan usaha, pemberdayaan manusia dan pemberdayaan lingkungan. Implementasi pendekatan program disesuaikan dengan potensi dan masalah yang dihadapi oleh masyarakat miskin setempat, dengan menghindari penyeragaman program. Variabel makro ekonomi mempunyai andil yang sangat besar. Tingginya laju inflasi, rendahnya investasi, disparitas

pertumbuhan ekonomi antara desa dan perkotaan serta aksesibilitas sumber-sumber ekonomi, secara langsung akan mempengaruhi kerawanan tingkat kemiskinan. Usaha pengentasan kemiskinan hendaknya disadari sebagai kewajiban semua pihak, bagian dari tanggung jawab sosial dan tanggung jawab negara yang tidak bisa disekat oleh waktu, karena kemiskinan itu sendiri bagian dari ornamen dunia yang tidak mungkin dapat dibebaskan. Tugas kita adalah mengurangi jumlah, agar tidak terjadi kesenjangan terlalu tajam antara si kaya dan si miskin. Sasaran penanggulangan kemiskinan dalam tiga tahun mendatang adalah berkurangnya jumlah penduduk miskin laki-laki dan perempuan serta terpenuhinya hak-hak dasar masyarakat miskin secara bertahap. 1. Menurunnya presentasi penduduk yang berada dibawah garis kemiskinan; 2. Terpenuhinya kecukupan pangan yang bermutu dan terjangkau; 3. Terpenuhinya pelayanan dan jaminan pelayanan kesehatan keluarga miskin secara gratis dan bermutu; 4. Terpenuhinya pelayanan pendidikan dasar secara gratis, bermutu dan merata; 5. Terpenuhinya kebutuhan perumahan dan sanitasi yang layak dan sehat, serta kebutuhan air bersih bagi masyarakat miskin; 6. Terbukanya kesempatan kerja dan berusaha; 7. Terbukanya akses permodalan dalam menciptakan dan mengembangkan usaha; 8. Terbangunnya pusat pengembangan cluster ekonomi kawasan pedesaan dan pembelajaran masyarakat miskin dalam pengembangan potensi ekonomi pedesaan; 9. Peningkatan kapasitas kelembagaan desa dan kapasitas kelompok masyarakat (pokmas) dalam mengelola usaha baik secara mandiri maupun kolektif; 10. Terbukanya akses masyarakat miskin dalam pemanfaatan SDA dan terjaganya kualitas lingkungan hidup; 11. Meningkatnya partisipasi masyarakat miskin dalam pengambilan keputusan; 12. Terjaminnya integrasi program sektoral yang secara tegas beorientasi pada penciptaan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan. Memahami kompleksitas masalah kemiskinan dan kerentanan yang ada pada setiap proses upaya pengentasannya, menyadarkan kita betapa pemecahan masalah ini tidak bisa dilakukan secara sektoral, tetapi secara multidimensi dalam program lintas pembangunan yang menyangkut sinergitas peran pemerintah, dunia usaha dan masyarakat. Secara umum kebijakan pembangunan pemerintah Kabupaten Gresik nantinya diarahkan pada upaya pengentasan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja melalui berbagai program yang mampu meningkatkan pendapatan dan meringankan beban masyarakat miskin. Sedangkan secara spesifik kebijakan penanganan kemiskinan diarahkan pada :

Penyempurnaan berbagai kebijakan yang merintangi aksesibilitas dan lebih berpihak kepada rakyat miskin serta konsisten dalam pelaksanaannya; Mendorong partisipasi masyarakat dan dunia usaha melalui kebijakan yang mampu mengentaskan kemiskinan; Penajaman program pembangunan lintas sektor dan lintas pelaku yang diarahkan pada desa-desa dan kantong-kantong komunitas miskin; Peningkatan pemenuhan dan aksesibilitas masyarakat miskin terhadap ketersediaan pangan yang memadai dan bermutu; Peningkatan aksesibilitas dan layanan kesehatan bagi masyarakat miskin secara gratis melalui program jaminan pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin, dan program-program lain yang berkelanjutan; Peningkatan aksesibilitas dan layanan pendidikan dasar secara gratis dan bemutu melalui peningkatan Angka Partisipasi Murni (APM), pengurangan beban operasional sekolah, mempersempit kesenjangan pendidikan antara kawasan perdesaan dan perkotaan, penyelarasan kurikulum sekolah kejuruan dengan dunia usaha, serta peningkatan anggaran pendidikan secara proporsional dan memadai; Peningkatan ketersediaan dan akses masyarakat miskin terhadap rumah murah, sanitasi dan lingkungan yang sehat serta ketercukupan fasilitas air bersih, dan pemberian legalitas penduduk musiman bagi pendatang; Penataan dan pengembangan sektor informal perkotaan melalui penyediaan fasilitas tempat usaha yang strategis, sehat dan tidak menggangu sektor dan penyedia/ pengguna jasa lainnya. Peningkatan akses dan layanan permodalan dan pengembangan usaha bagi masyarakat miskin dengan memberikan skim khusus (bunga rendah) tetapi tetap memperhatikan mekanisme pasar yang ada; Pemeliharaan dan pengembangan kesempatan kerja yang didukung oleh tenaga kerja yang terampil dalam suasana hubungan kerja yang harmonis antar pelaku produksi, adanya perlindungan kesehatan dan keamanan kerja serta peningkatan upah buruh berdasarkan standar kebutuhan hidup minimal; Pengembangan potensi wilayah dan cluster ekonomi pedesaan baik pada daerah pesisir, sekitar hutan, persawahan, pertambakan dan daerah-daerah sekitar kawasan industri dengan mengembangkan produk unggulan yang spesifik dan kompetitif serta mempunyai dampak langsung terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja; Pemenuhan kebutuhan infrastruktur dasar dan sarana ekonomi sesuai dengan karakteristik kebutuhan, sehingga mampu membuka akses dan

meningkatkan peluang bagi kelompok masyarakat miskin untuk meningkatkan produktivitas sesuai dengan basis mata pencahariannya;

Pengintegrasian semua program sektoral yang diikat oleh orientasi utama pengentasan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja yang terukur kualitas dan kuantitas kontribusinya pada setiap periode. Integrasi program baik antar sektor dalam lingkungan Pemerintah Kabupaten Gresik maupun dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Pusat, dengan pembagian peran dan tanggung jawab pembiayaannya; Pengembangan kapasitas yang diorientasikan pada penguatan peran pemerintah sebagai fasilitator dan katalisator pembangunan serta pengembangan sinergi dengan kalangan LSM dan perguruan tinggi dalam rangka fasilitasi atas pemberdayaan masyarakat miskin dan evaluasi program; Peningkatan keterlibatan masyarakat miskin dalam pengambilan keputusan pembangunan terutama yang secara langsung menyangkut kepentingan dan eksistensinya melalui forum dialog yang kondusif.

PROFIL , VISI MISI DAN PROGRAM PASANGAN CALON NOMOR URUT 2

KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KABUPATEN GRESIK

Profil Calon Kepala Daerah : 1. Nama : KH. MUJI TABAH, SH, MM. 2. Tempat dan tanggal : GRESIK,Lahir / Umur 05, AGUSTUS, 1960 / 49 TAHUN 3. Alamat tempat tinggal : HULAAN, RT : 18, RW : 07, MENGANTI - GRESIK 4. Jenis Kelamin : LAKI - LAKI 5. Agama : ISLAM 6. Status perkawinan : a. SUDAH KAWIN b. nama istri : 1. SISWATIM 2. ESTER DENNY. S 3. MASRUFAH JULIANA c. jumlah anak : SEBELAS (11) Orang 1. ERVAN AINUL YAQIN 2. ERVILAILY. MP 3. ERSYAD AYATULLAH 4. TIARA FILLANTIA 5. ERMALA MAHARANI. MP 6. ERWATI AISYAH. MP 7. ERMILA JAINAWATI. MP 8. ERWAN MUKAMAR KADAFI. MP 9. ERLISAH RAHMAWATI. MP 10. ERLITA SURAYYA MP. 11. ERVA YUSI AIDA, S.KED 7. Pekerjaan 8. Riwayat pendidikan*) : WIRA SWASTA : a. TAMAT SD II TH 1975 MENGANTI b. TAMAT SMP SEMANGAT TH 1979 MENGANTI c. TAMAT SMA KARTINI GRESIK TH 1986 d. S1. FAK, HUKUM. UNIVERSITAS KARTINI

SBY, TH 1992 e. S2. SEKOLAH TINGGI EKONOMI ARTA BODY ISUARA SURABAYA, TAHUN 2005 9. Riwayat organisasi **) : a. KETUA UMUM ANSOR KEC. MENGANTI, GRESIK b. ANGGOTA NU KEC. MENGANTI, GRESIK c. PEMANGKU PON PES AINUL YAKIN GRESIK d. PELINDUNG P.S TENAGA DALAM WALI 9 e. KETUA JARINGAN MASYARAKAT PEMILIH INDEPENDEN 10. Riwayat pekerjaan dan : a. DIREKTUR CENTRAL EMAS ASIA. SURABAYA b. DEWAN KOMISARIS PT. KARISMA JAYA SBY

c. PEMBINA YAYASAN ABDI INDONESIA 11. Lain-lain :

Profil Calon Wakil Kepala Daerah : 1. Nama : SUWARNO 2. Tempat dan tanggal : GRESIK, Lahir / Umur 09, SEPTEMBER, 1960 / 49 TAHUN 3.. Alamat tempat tinggal : DUNGUS, RT : 03, RW : 01, CERME, GRESIK 4.. Jenis Kelamin : LAKI - LAKI 5. Agama : ISLAM 6. Status perkawinan : a. SUDAH KAWIN b. nama istri : SITI FATIMAH c. jumlah anak : TIGA (3) Orang 1. NURHAENI SULISTIO 2. MAIKA LUSIANA 3. ANDIK MANDALA PUTRA 7. Pekerjaan : WIRA SWASTA 8. Riwayat pendidikan*) : a. TAMAT SD TH 1974 DUNGUS, CERME b. TAMAT SMP TH 1977 DHARMA, CERME c. TAMAT STM TH 1981 SIANG, SURABAYA 9. Riwayat organisasi **) : 10.Riwayat pekerjaan dan : a. MENJABAT KEPALA DESA 16 TAHUN Alamat pekerjaan b. DESA DUNGUS, CERME, GRESIK

VISI, MISI, DAN PROGRAM

A. VISI Mewujudkan Gresik yang Sejahtera, Makmur dan Berkeadilan Sosial. B. MISI Meningkatkan fungsi APBD untuk Pemenuhan Hak-hak Dasar Warga Di Kabupaten Gresik Tujuh (7) misi utama yang akan dijalankan adalah: 1. Peningkatan layanan, mutu dan akses serta pemerataan kesempatan pendidikan 2. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan mempertimbangkan aspek-aspek keterjangkaun baik ditingkat harga, lokasi, maupun ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai. 3. Pengembangan lapangan kerja melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang disesuaikan dengan ketersediaan lahan dan bahan baku di masing-masing wilayah berupa peningkatan fungsi saluran irigasi, ketersediaan pupuk, revitalisasi KUD dan kemudahan akses modal bagi industri

kecil dan menengah yang bersifat padat karya. 4. Pemeliharaan kualitas lingkungan hidup sebagai upaya-upaya pencegahan perusakan/kerusakan lingkungan 5. Reformasi birokrasi dalam rangka meningkatkan produktifitas, efektifitas dan efisiensi fungsi pelayanan publik 6. Kualitas moral sosial dan penghargaan terhadap kekayaan tradisi melalui kegiatan-kegiatan keagamaan, pengamalan nilai-nilai agama demi terciptanya keselarasan dalam kehidupan bermasyarakat. 7. Membangun kesadaran dibidang keamanan, ketertiban supremasi hukum dan penegakan HAM (Hak Azazi Manusia). C. PROGRAM KERJA 1. Bidang Pendidikan a. Penuntasan program wajib belajar 12 tahun dengan memberikan prioritas bagi masyarakat miskin, anak putus sekolah dan anak jalanan. b. Mendorong Lembaga Penyelenggara pendidikan membuat standard pelayanan minimal yang disusun dan disepakati bersama stakeholders tentang mekanisme dan sistem pelayanan minimal yang harus dipenuhi c. Meningkatkan perbaikan fasilitas gedung sekolah yang rusak dan tak layak pakai, peningkatan sarana dan prasarana penunjang pedidikan serta pembangunan sekolah didaerah terpencil. d. Meningkatkan perlindungan sosial bagi kelompok rentan melalui peningkatan sarana dan prasarana pendidikan khusus bagi anak berkemampuan berbeda (defable) dan anak jalanan e. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan pendidikan, perencanaan, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pendidikan. f. Memberdayakan kelembagaan masyarakat untuk meningkatkan partisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan alternatif dan pelatihan bagi masyarakat miskin g. Peningkatan kualitas guru dengan pendidikan dan pelatihan (Diklat) yang difasilitasi secara penuh oleh pemerintah daerah. h. Meningkatkan kualitas program penunjang pendidikan berupa penambahan alokasi anggaran yang disertai dengan kajian terhadap efektifitas serta pengendalian program. 2. Bidang Kesehatan a. Peningkatan dan perbaikan sarana puskesmas dan jaringanya, serta perbaikan mutu layanan, keterjangkauan terutama untuk warga miskin. b. Mendorong Lembaga penyedia layanan kesehatan membuat standard pelayanan minimal bersama stakeholders tentang mekanisme dan sistem pelayanan minimal yang harus dipenuhi. c. Meningkatkan upaya penanggulangan masalah kesehatan masyarakat, seperti malaria, TBC, rendahnya status gizi, busung lapar, dan akses pelayanan kesehatan reproduksi termasuk di wilayah kepulauan Bawean. d. Meningkatkan pengetahaun masyarakat tentang pencegahan penyakit menular, pentingnya lingkungan sehat, kelangsungan dan perkembangan anak serta perilaku hidup sehat. e. Pemenuhan kebutuhan masyarakat atas layanan perumahan dan sanitasi yang layak dan sehat serta pengadaan air bersih didaerah-daerah krisis air bersih.

f. Meningkatkan kerja sama antara pemerintah, swasta dan masyarakat dalam menunjang ketersediaan fasilitas air bersih didaerah-daerah terpencil. 3. Bidang Lapangan Kerja a. Memberikan kemudahan investasi bagi sektor riil dan pertambangan melalui kebijakan usaha dan perbaikan infrastruktur guna mendorong kesinambungan dan keseimbangan pertumbuhan ekonomi (Growth balance) antara sektor pertanian, agribisnis dan sektor manufacture demi peningkatan dan penciptaan lapangan kerja. b. Mengarahkan kebijakan investasi pada pengembangan agrobisnis dengan prioritas pengembangan sektor pertanian dan perikanan. c. Menggunakan fungsi stabilisasi, selain alokasi dan distribusi dalam kebijakan fiskal (APBD) dengan membelanjakan anggaran secara optimal dalam mendorong dan menciptakan permintaan terhadap produk-produk agrobisnis yang tentunya berdampak pada peningkatan produktifitas di sektor pertanian dan perikanan, d. Memperluas akses masyarakat miskin terhadap permodalan dan kredit melalui kebijakan yang lebih kooperatif berupa sistem perbankan alternatif. e. Memberikan perlindungan kepada tenaga kerja indonesia TKI maupun TKW melalui kerjasama-kerjasama antara dinas tenaga kerja, kementrian HAM dan meningkatkan sistem koordinasi antara Pemerintah, Pekerja (TKI dan TKW) dan Masyarakat f. Mendorong pembentukan dan pembinaan BUMDes yang berorientasi pada aktifitas produksi berbasis rakyat/komunitas. g. Mendorong pelaku industri untuk turut serta melakukan permberdayaan masyarakat melalui progran CSR (Corporate Social responsibility 4. Bidang Lingkungan Hidup a. Meningkatkan upaya konservasi pesisir dan laut, serta merehabilitasi ekosistem yang rusak dengan menggiatkan kemitraan antara Pemerintah, masyarakat dan swasta dalam pengelolaan sumberdaya pesisir, mengurangi abrasi dan penanaman bakau. b. Mengembangkan sistem hukum yang dapat mencegah atau mengatasi pencemaran sumberdaya air dan lingkungan hidup. c. Memberdayakan kelembagaan masyarakat melalui kebijakan yang diarahkan pada peningkatan partisipasi warga dalam perencanaan dan pelaksanaan tata ruang d. Realisasi hutan kota sebagai upaya mengurangi dampak polusi dan penurunan kualitas air.

5. Bidang Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik a. Meningkatkan kualitas sumberdaya dan dan kualitas akhlaq aparatur melalui perencanaan dan pengembangan pelatihan yang efektif dan relevan b. Meningkatkan sistem pengawasan untuk memacu terciptanya kondisi aparatur pemerintah yang profesional dengan penanaman prinsip-prinsip efektif, efisien dan akuntabel. c. Pelibatan organisasi sosial kemasyarakatan non pemerintah dalam perumusan dan pengambilan kebijakan.

6. Bidang Kesalehan Sosial dan Kearifan Lokal a. Meningkatkan kualitas pelayanan keagamaan bagi seluruh lapisan masyarakat dalam memperoleh hak-hak dasar dalam memeluk agama dan beribadat sesuai dengan kepercayaan masing-masing b. Mendorong aktifitas lembaga pendidikan untuk turut serta menumbuhkan rasa kebanggaan, kebangsaan, penanaman akhlaq mulia serta kemampuan peserta didik dalam beinteraksi secara positif di lingkungan masyarakat yang beragam c. Meningkatkan jaringan kerjasama antar umat beragama dan antar budaya 7. Bidang Supremasi Hukum, Keamanan dan Ketertiban serta Penegakan HAM a. Menggiatkan kembali sistem keamanan swakarsa berbasi komunitas untuk mewujudkan keamanan lingkungan. b. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam menciptakan rasa aman melalui optimalisasi fungsi lembaga ketahana sipil. c. Mengedepankan langkah-langkah yang bersifat kooperatif dalam melakukan pendekatan dan sosialisasi yang berkaitan dengan penanganan konflik. d. Melakukan pemberdayaan organisasi-organisasi sosial kemasyarakatan dalam melakukan evaluasi kinerja isntitusi penegak hukum sebagai bentuk penguatan masyarakat sipil. e. Memberikan perlindungan dan perlakuan yang adil, tidak diskriminatif dan manusiawi bagi masyarakat yang berurusan dengan aparat pemerintah, hukum dan kepolisian f. Menata dan melakukan sinkronisasi peraturan daerah dengan peraturan diatasnya untuk mencegah terjadinya kontradiksi peraturan dengan memperhatikan hierarki perundang-undangan dan landasan aturanya. g. Memberdayakan organisasi kemasyarakatan dan lembaga swadaya masyarakat dalam mencegah, mengevaluasi ketidakadilan, diskriminasi serta pelanggaran HAM lainya sebagai penguatan masyarakat madani (civil society).

KERANGKA PIKIR

PROFIL , VISI MISI DAN PROGRAM PASANGAN CALON NOMOR URUT 3 KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KABUPATEN GRESIK Profil Calon Kepala Daerah : 1. Nama Lengkap : Dr. H. SAMBARI HALIM RADIANTO, Ir.,ST., M.Si : Gresik, 07 Agustus 1959 : a. Diretur PT. Kembar Group Gresik

2. Tempat,Tgl Lahir 3. Jabatan

b. Dosen Di Perguruan Tinggi c. Komisaris PT. Dana Artha Sesama (PT. DAS group) 4. 5. 6. 7. 8. Kebangsaan Agama Golongan Darah Nama Isteri Anak : INDONESIA : ISLAM :B : Hj. MARIA ULFAH : 1. Citra Bagus Pratama (19 tahun/L) 2. Thoriq Majiddanoor (15 tahun/L) 3. Jihan Farahiya (08 tahun/P) 4. Taufiqul Najwan (04 tahun/L)

9.

Alamat

: Jl. Awikoen 1 No. 01 Gresik 1. SD Negeri Sidomoro 1 2. SMP Negeri 1 Gresik 3. SMU Negeri 2 Surabaya Tahun 1976 Tahun 1980

10. Pendidikan Formal : Gresik Tahun 1973

4. S-1 UPN Veteran/Negeri Kedinasan Surabaya 5. S-2 Ekonomi Unair Surabaya 6. S-1 Teknik Sipil ITPS Surabaya 7. S-3 UNAIR Surabaya 11. Pendidikan Non Formal: Kepemimpinan (P2K) Tahun 1987 Tahun 2001 Tahun 2004 Tahun 2008 1. Penataran Pengembangan Tahun 1977 2. Kursus Pembina Pramuka Bagian Dasar Tahun 1980 3. Kursus Pengembangan Pramuka Tahun 1985 4. Kursus Pembina Pramuka Mahir Jawa Timur Tahun 1986 5. Pendidikan dan Latihan Dasar (LATSAR) Keprajuritan "MAHASURYA" Jatim Tahun 1983 6. Kursus Perbanyakan Tanaman dan Pengelolaan Pembibitan Buah-buahan di Malang Tahun 1988 7. Lokakarya Dasar-dasar Manajemen Bagi Pengusaha Kecil Tahun 1988 8. Short Course Evaluasi Proyek Pertanian Tahun 1989 9. Whorkshop Capacity Building Depdagri Tahun 2000 10. Diklat Kepemimpinan Pemerintah (LocalGovernment Leadership Course) Bagi Kepala Daerah 12. Jabatan 1. Ketua Dewan Kerja Cabang Pramuka, /Kegiatan - Gresik. Kegiatan (Organisasi 2. Panitia PW ASPAC, Lebakharjo Sosial, Malang. Politik) 3. Panitia Raimuna Nasional III, Malang. 4. Pengurus Komite Nasional Pemuda Tahun 2003 1975 1985 1978 1978 1981

MENWA

Indonesia (KNPI) DPD II Kabupaten Gresik, Bag.Pembang. Masyarakat. 5. Pinkoncab Raimuna Nasional IV, Cibubur Jakarta. 6. Pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) DPD II Kabupaten Gresik, Wakil Sekretaris. 7. Pinkoncab Raimuna Nasional V, Cibubur Jakarta.. 8. Andalan Cabang Urusan Putra, Gresik. 9. Pengurus RT Kelurahan Singosari, Ketua. 10. Pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) DPD II Kabupaten Gresik, Wakil Ketua. 11. Andalan cabang Urusan Saka, Gresik. 12. Anggota Kwarcab, Gresik. 13. Pengurus ICMI Gresik, SekBid. Pemberdayaan Umat. 14. Pinkoncab Commdeca/Dunia, Lebakharjo Malang. 15. Pengurus KONI kabupaten Gresik, Ketua Bidang Usaha Dana. 16. Pengurus Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) DPD II Kabupaten Gresik, Ketua. 17. Ka. Lemcadika, Gresik.

1982 1985 1985 1985 1988 1987 1988 2006 1988 1991 1992 1995 1992 1993 1993 1994 1995 1998 1997

18. Pengurus Penyantunan Anak Yatim Piatu Yayasan Azzubairiyah Gresik, Ketua. 19.Anggota DPRD Kabupaten Gresik, 1997 Anggota (Komisi B). 20. Pengurus Ikatan Pencak Silat Seluruh 1998 Indonesai (IPSI) Gresik, Wakil Ketua. 21. Pengurus Ikatan Alumni UPN Veteran Surabaya, Ketua. 22. Pengurus DPD II Golkar kabupaten Gresik, Wakil Ketua. 23. Pengurus Koperasi Dharma Nusa Utama, Wakil Utama. 24. Waka 3 Kwarcab, Gresik. 1998 1998 1998

1998 2001

25. Waka Mabicab, Gresik. 26. Ketua DPD Partai Golkar 27. Ketua DPD Partai Golkar 13. Tanda 1. Latsar Menwa, Kodam V Brawijaya Penghargaan yang 2. Seminar Nasional Iskara, UGM telah Jogyakarta dimiliki 3. Kursus Hortikultura, Departemen Pertanian 4. Akta V, Universitas Muhammadiyah

2001 2006 2005 2010 2010 2015 26 Peb 1983 22 Jan 1987

16 April 1988 21 Agst 1988 5. Lokakarya Manajemen, IPPM 17 Nop 1988 6. Evaluasi Proyek Pertanian, YP-4 15 Juli 1989 7. Workshop Capacity Building, Depdagri 19 Sept 2000 8. Seminar Pelayanan Masyarakat, UGM 23 Sept 2000 9. Pelatihan Manajemen Strategis, 10 Agst Depdagri 2001 10. Workshop Mind Setting, Depdagri 11 Juli 2002 11. Lencana Dharma Bhakti, Kwarnas 16 Agst Gerakan Pramuka 2002 12. Local Government Leadership, Depdagri25 Okt 2003 1. Strategic Human Recource Practices Top Management Team Social Networks, And Firm Performance : The Role Of Human Resources Practice In Creating Organizaional Competitive Adventage. 2. Pengaruh Kewibawaan Pimpinan Terhadap Motivasi Kerja Dan Hubungannya Dengan Kinerja Pegawai Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Gresik. 3. Prospektif Implementasi Otonomi Daerah Dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Dan Prospek Pemulihan Ekonomi Secara Restrukturisasi Kebijaksanaan Sektoral Dan Perwilayahan Dalam Rangka Menyongsong Milenium III. 4. Sejarah Perkembangan Nilai Tukar Di Indonesia

14. Makalah / : Buku yang pernah ditulis

Dan Implementasi Kebijakan Fiskal Dan Moneter Dalam Rangka Stabilisasi Nilai Tukar. 5. Kebijakan Pembangunan Daerah Dan Perubahan Struktur Ketenaga Kerjaan Di Kabupaten Gresik. 6. Ekonomi Kerakyatan Sebagai Jawaban Atas Ancaman Globalisasi. 7. Tahapan-Tahapan Pelaksanaan Liberalisasi Perekonomian Dan Nilai Tukar : Kenyataan Dan Gambarannya. 8. Ekonomi Lingkungan Sebagai Salah Satu Sarana Untuk Mencapai Pembangunan Yang Berkesinambungan. 9. Gusurlah Kemiskinan, Jangan Menggusur Orang Miskin. 10. Kegagalan Pasar Dan Peranan Pemerintah Daerah. 11. Pembangunan Daerah Dan Kesejah-teraan Rakyat (Prespektif Sektor Pertanian dan Industri). Diterbitkan Pustaka Eureka Surabaya Profil Calon Wakil Kepala Daerah : Nama : Drs. H. MOH. QOSIM, M.Si. Lahir : Lamongan, 21 Maret 1958 Kebangsaan : INDONESIA Agama : ISLAM Nama Orang Tua : Bapak H. Masum (alm) Ibu Hj. Siti Fatimah (alm) Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah Maarif 1972 PGA 1977 IKIP Malang 1981 S2 UNTAG Surabaya 1999 S3 Program Pasca Sarjana di UNTAG Surabaya Isteri : Hj. Zumrotus Solikha, S.Ag. Lahir : Lamongan, 15 Juni 1067 Nama Orang Tua : Bapak Sakur Ismail (alm) Ibu Hj. Kasinem (alm) Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah Maarif 1980 SLTP 1983 SMA 1986 Sarjana Pendidikan Agama (IKIP) 1992 Anak : 1. Widya Diningsih Qosim Lahir : Lamongan, 23 April 1985 Pendidikan : FKU Muhammadiyah Malang 2. Widya Paramita Qosim Lahir: Lamongan, 1 Januari 1989 Pendidikan : FKU Unibraw Malang 3. Moh. Widya Utomo Qosim (alm)

4. Widya Pramudita Qosim Lahir: Lamongan, 18 April 1993 Pendidikan : SMA Negeri 3 Malang 5. Moh. Widya Arjuna Qosim Lahir: Gresik, 15 Oktober 2002 Pendidikan : MINU Trate Gresik Riwayat Pekerjaan : a. Sebagai guru di SMA Negeri 2 Lamongan th 1981, merangkap sebagai kepala Sekolah SMA Wachid Hasyim Parengan Lamongan b. Sebagai wakil kepala SMAN Sukodadi Lamongan th. 1988 s/d th. 1990 c. Sebagai kepala SMAN 1 Ngimbang-Lamongan ( Januari 1991 s/d Juni 1991 ) d. Sebagai kepala SMAN 1 Babat-Lamongan ( Juli 1991 s/d Agustus 1997 ) e. Sebagai kepala SMAN Gresik ( th. 1997 s/d th. 2000 ) f. Sebagai kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gresik ( th. 2001 s/d th. 2007 ) g. Sebagai kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kab. Gresik ( Mei 2007 s/d Desember 2008 ) h. Sebagai Asisten Administrasi Pemerintahan Umum Sekda Gresik ( Januari 2009 s/d Desember 2009 ) Prestasi yang Pernah diraih : ~ Ketika belajar baik di Madrasah Ibtidaiyah, PGA maupun di Perguruan tinggi, saya menempati peringkat pertama. ~ Ketika bekerja, sebagai guru, saya terpilih sebagai guru Teladan Prop. Jawa Timur pada tahun 1991. ~ Ketika menjadi Kepala Sekolah, saya berhasil mengantarkan sekolah yang saya pimpin baik di Lamongan maupun di Gresik menjadi sekolah terbaik ~ Ketika menjadi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Gresik, saya berhasil mengantarkan Kabupaten Gresik memperoleh penghargaan tingkat Nasional 6 kali, dalam bentuk, Widya Krama, Grand Widya Krama, Aksara dan Adiwiyata, dan Prestasi Akademis melalui UNAS tahun 2005/2006, SD, SMP, SMA, SMK, secara kelembagaan menempati peringkat I di JATIM Pengalaman Organisasi ~ Wakil ketua OSIS di PGAN Bojonegoro ~ Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa FKSS IKIP Malang ~ Ketua AMPI kecamatan Sekaran Lamongan ~ Wakil ketua DPD AMPI Kabupaten Lamongan ~ Sekretaris MWC NU Kecamatan Sekaran Lamongan ~ Ketua Bidang Dikmenum, LP Maarif Kab. Lamongan ~ Wakil Ketua Tanfidziyah NU Kab. Lamongan ~ Ketua Musyawarah Kerja Kepala SMA Negeri Prop. Jatim ~ Ketua Paguyuban Kepala Dinas Pendidikan se JATIM ~ Ketua PELTI Kab. Gresik ~ Ketua PERCASI Kab. Gresik

~ ~

Sekretaris Umum KONI Kab. Gresik Ketua Harian Gerakan Pramuka Kab. Gresik

Visi Misi Dan Program : BAB 1 PENDAHULUAN Memahami sejarah masa silam Kabupaten Gresik, yang penuh dengan sinar kejayaan, baik sebagai kota bandar, kota perdagangan maupun kota santri yang sangat bernuansa agamis nan harmonis dengan berperadaban unggul adalah pijakan awal untuk berfikir dan bertindak secara visioner dan revolusioner. Meningkatnya angka kemiskinan dan pengangguran, menurunnya produktifitas ekonomi dan daya beli masyarakat, merambahnya pornografi, bahaya narkotika dan pelanggaran hak asasi manusia, problem mutu dan kualitas pendidikan serta kesejahteraan pendidik, persoalan infrastruktur dan sarana prasarana, minimnya fasilitas dan pelayanan kesehatan, maraknya penyalahgunaan kekuasaan, korupsi, kolusi dan nepotisme, panjangnya mata rantai birokrasi, pupusnya budaya ketimuran, menipisnya kesadaran demokrasi politik, kerusakan lingkungan, ketertinggalan ilmu pengetahuan dan teknologi, membutuhkan penyelesaian yang bersifat segera untuk mengambil langkah-langkah cerdas, agar Kabupaten Gresik yang lebih berintegritas dapat segera terwujud. Seiring dengan langkah Indonesia membangun dan Jawa Timur bergerak maju, strategi pembangunan dan pemberdayaan yang akan dilakukan di Kabupaten Gresik haruslah selaras dengan Otonomi Daerah. Dengan berusaha dan bekerja keras yang dilandasi dengan iktikad baik, kesungguhan dan dengan tetap bersandar kepada Allah S.W.T, kita buka lembaran baru Kabupaten Gresik yang penuh dengan limpahan kekayaan alam, untuk mewujudkan kemakmuran masyarakat. Akhirnya, Kami, Dr. H. Sambari Halim Radianto, Ir., S.T., M.Si, dan Drs. H. Moh. Qosim, M.Si. dengan segala kerendahan hati dan dengan didorong oleh sebuah harapan melihat Kabupaten Gresik yang Makmur, Religius dan Berperadaban unggul, serta ditopang dengan kemauan yang keras untuk dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan dan pemberdayaan Kabupaten Gresik, kami mengajak seluruh komponen masyarakat, pemerintah, wartawan, dan pengusaha, serta investor untuk dapat saling bahu membahu, merajut kejayaan dan menyongsong masa depan Kabupaten Gresik yang penuh dengan harmoni dan keunggulan, dengan keseimbangan kemakmuran duniawi dan ukhrowi.

BAB 2 VISI DAN MISI

2.1 Visi
Bersama seluruh komponen masyarakat dan pemerintah (eksekutif, legislatif dan yudikatif, baik sipil maupun militer) MENUJU KABUPATEN GRESIK ADIL, MAKMUR,

AGAMIS DAN KEHIDUPAN BERKUALITAS, dengan berlandaskan semangat kebersamaan, kerakyatan, keadilan hati nurani, humanisme universal, transparansi, demokrasi dan hak asasi manusia, toleransi, profesionalisme dan anti KKN, anti teror serta perbaikan dan penyempurnaan dalam multidimensional aspek.

2.2

Misi

Menciptakan, menjaga dan mengembangkan tatanan hidup dan kehidupan masyarakat, pemerintah dan potensi daerah Kabupaten Gresik mencakup aspek keagamaan, sosial, ekonomi, budaya, pendidikan, kesehatan, pariwisata, politik, lingkungan hidup, kemajuan teknologi, olahraga dan keamanan secara harmonis, berdaya, produktif dan berintegritas tinggi serta dinamis dengan berbasis pada prinsip-prinsip kemakmuran, religius dan bervisi masa depan.

2.3 Tujuan
Mewujudkan peningkatan dan pengembangan kapasitas, kualitas dan kuantitas serta integritas potensi daerah, pemerintah dan masyarakat Kabupaten Gresik yang adil, berkemakmuran, agamis dan berperadaban unggul, mandiri, maju dan berkelanjutan.

2.4
1.

Sasaran
Sasaran pembangunan dan pemberdayaan Kabupaten Gresik mencakup:

Seluruh komponen masyarakat Kabupaten Gresik dari berbagai lapisan.

2. Seluruh potensi dan sumberdaya alam Kabupaten Gresik. Baik dalam aspek kebijakan dan upaya perbaikan serta penyempurnaan di segala bidang, meliputi unsur keagamaan, sosial, ekonomi, budaya, pendidikan, politik, lingkungan hidup, kesehatan, pariwisata, teknologi dan keamanan secara fisik maupun non fisik. 2 Dalam satu periode ke depan (2010-2015), kita hendaknya mencanangkan target pembangunan dan pemberdayaan Kabupaten Gresik kearah sebuah kesuksesan yang berorientasi pada perubahan pembangunan yang lebih baik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

2.5

Program dan Kebijakan

Dalam satu periode ke depan (2010-2015), kita hendaknya mencanangkan target pembangunan dan pemberdayaan Kabupaten Gresik ke arah sebuah kesuksesan yang berorientasi pada perubahan pembangunan yang lebih baik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

2.5.1 KEGIATAN SOSIAL SEBELUM DILANTIK MENJADI BUPATI DAN WAKIL BUPATI Jika Allah SWT mentaqdirkan SAMBARI-QOSIM menjadi Bupati-Wakil Bupati Gresik 20102015, maka sebelum dilantik, Sambari-Qosim akan melakukan kegiatan dengan biaya sendiri (bukan dari APBD) antara lain; mengadakan pendataan anak yatim piatu, fakir miskin, lanjut usia dan yang tidak terurus (purnawirawan TNI/POLRI, wredatama, Veteran/pejuang yang tidak berdaya secara ekonomi), penyandang cacat dan tuna sosial, bekerja sama dengan lembaga keagamaan. Data ini digunakan sebagai data awal untuk melaksana-kan program penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. 2.5.2 KEBIJAKAN DAN PROGRAM UTAMA A. Penanggulangan Kemiskinan, melalui Program: 1. Peningkatan pendapatan masyarakat miskin. 2. Pengurangan beban pengeluaran masyarakat miskin. 3. Perluasan lapangan kerja. 4. Pembinaan pelayanan dan perlindungan sosial dan hukum kepada masyarakat miskin dan yang menyandang masalah sosial. B. Revitalisasi Birokrasi, melalui Program: 1. Standarisasi pelayanan kepada masyarakat, guna terciptanya pelayanan yang mudah, murah, terjangkau dan merata yang berorientasi pada keberpihakan masyarakat miskin. 2. Penempatan pegawai yang memenuhi syarat kompetensi dan profesionalisme (sesuai dengan keahliannya). C. Pembangunan Ekonomi Daerah dengan titik berat ekonomi kerakyatan melalui Program: 1. Rehabilitasi dan revitalisasi pasar-pasar tradisional. 2. Bantuan Subsidi Bunga Bank. 3. Bantuan Promosi dan membangun pasar bagi produk-produk pertanian, Koperasi dan UKM. 4. Peningkatan Keterampilan tenaga kerja sektor UKM. D. Revitalisasi Pelayanan Pendidikan Dasar dan Menengah, melalui Program: 1. Perbaikan ruang belajar yang rusak ringan dan berat. 2. Pengadaan sarana dan prasarana kelengkapan dan penunjang belajar. 3. Peningkatan kompetensi dan kesejahteraan tenaga pendidik, baik negeri maupun swasta (insentif yang selama ini sudah diterima, akan ditingkatkan). 4. Biaya pendidikan gratis mulai TK sampai SLTA/MA untuk sekolah yang berstandar nasional dan beasiswa bagi anak didik berprestasi. E. Revitalisasi Pelayanan Kesehatan, melalui Program: 1. Pembangunan dan pemugaran PUSKESMAS dan PUSTU, pembentukan Poskeskel/Poskesdes, serta peningkatan dan perbaikan kesejahteraan tenaga medis dan para medis 2. Biaya pengobatan gratis bagi yang tidak mampu. 3. Pasien rawat inap, jangan dipulangkan (oleh pihak Rumah Sakit) sebelum sembuh, kecuali permintaan dari pasien/keluarga. 2.5.3 KEBIJAKAN DAN PROGRAM KHUSUS A. BIDANG SOSIAL KEMASYARAKATAN 1. Santunan Kematian, proses pencairan bantuan 1 juta rupiah dari Pemerintah tidak perlu lagi menunggu selama tiga bulan atau lebih, ahli waris bisa langsung menerima santunan saat

musibah itu terjadi karena akan disediakan dana talangan. 2. Santunan Anak Yatim Piatu & Fakir Miskin, semua yatim piatu, fuqoro, masakin dan kaum dhuafa akan didata dan ditanggung oleh Pemerintah Daerah. B. BIDANG AGAMA & PENDIDIKAN 1. Pemerataan dan peningkatan bantuan ponpes dan lembaga pendidikan formal, Negeri/Swasta secara adil dan merata di seluruh kecamatan. 2. Peningkatan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan baik berupa insentif, tunjangan fungsional, THR maupun yang lainnya. 3. Pembebasan seluruh biaya pendidikan bagi masyarakat miskin dan pemberian bea siswa bagi siswa berprestasi sampai dengan lulus Sarjana S-1 sebanyak + 300 siswa setiap tahun. 4. Mengusahakan RSBI di setiap jenjang di seluruh kecamatan di kabupaten Gresik. 5. Membangun indikator Gresik sebagai Kota Santri, Kota Wali dalam bentuk membangun Islamic Center dan memberdayakan Jamiyatul Quro wal Huffadl. 6. Pungutan Dilarang; seluruh kebutuhan belajar dan mengajar akan dicukupi Pemerintah lewat APBN/APBD Provinsi dan APBD Gresik agar tidak ada lagi pungutan kepada siswa dan wali murid dengan dalih apapun. C. BIDANG KESEHATAN 1. Jamkesmas Paripurna 2. Layanan kesehatan melalui program Jamkesmas dan Jamkesmasda bersifat paripurna (pasien akan dirawat sampai benar-benar dinyatakan sehat). 3. Pelayanan Air Bersih 4. Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan air bersih/Air Minum dan penyambungan langganan PDAM gratis bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah (MBR). D. BIDANG EKONOMI Akan mengedepankan pertumbuhan ekonomi kerakyatan, melalui pengembangan home industri, mega industri dan pembangunan pasar, termasuk pasar hasil bumi, pasar ikan dan pasar ternak. E. BIDANG KETENAGAKERJAAN 1. Peraturan Daearah tentang Tenaga Kerja 2. Membuat Peraturan Daerah yang mengharuskan perusahaan/ industri untuk menerima tenaga kerja yang berasal dari Gresik. 3. Kemudahan Investasi 4. Mendorong dan membuka seluas-luasnya investor masuk ke Kab. Gresik dengan memberikan beberapa kemudahan baik perijinan, keamanan, mempercepat pelayanan, memberikan tax holiday dan after tax. Bagi investor yang menginvestasikan modalnya, sehingga tercipta lapangan kerja. F. BIDANG PERTANIAN Kebijakan Sambari-Qosim dalam bidang Pertanian, akan mengedapankan produktifitas, melalui revitalisasi infrastruktur pertanian, pemenuhan kebutuhan bibit, obat-obatan, pupuk dan membuat dan atau memperbaiki irigasi (petani tambak), pemberdayaan penyuluh dengan membentuk Kelembagaan Penyuluh. G. BIDANG PEMUDA, OLAH RAGA & KESENIAN 1. Lapangan Olah Raga Tiap Kecamatan 2. Akan dibangun lapangan sepak bola dan olah raga lain di setiap Kecamatan dan Kabupaten untuk menjaring bakat, minat untuk meningkatkan prestasi olah raga. 3. Gedung Kesenian 4. Karena di Gresik beraneka ragam kesenian, baik yang bersifat religi maupun tradisional, maka

perlu dibangun Gedung Kesenian yang memadai (kesenian yang ada di daratan maupun di kepulauan/ Bawean) H. BIDANG PEMERINTAHAN 1. Penataan Pejabat Birokrasi 2. Penataan jabatan di birokrasi Pemerintahan didasarkan pada DUK, senioritas, kemauan, kemampuan dan profesionalitas. 2.5.4 PEMBANGUNAN PULAU BAWEAN Pembangunan Pulau Bawean, melalui Program: 1. Kelistrikan. 2. Pengembangan dan pembangunan sarana dan prasarana perhubungan darat (jalan lingkar dan jalan melintang pulau), perhubungan laut (pengadaan kapal penumpang), dan perhubungan udara (melanjutkan pembangunan lapangan terbang). 3. Pengembangan potensi pariwisata yang dimiliki pulau Bawean agar dapat menjadi icon Jawa Timur. 4. Meningkatkan pengolahan hasil tambang batu onyx, perikanan dan perkebunan.

BAB 3 KESIMPULAN Mendasar pada garis besar program yang telah kami paparkan di muka, visi dan misi pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Kabupaten Gresik yang berorientasi pada peningkatan kapasitas, kualitas, kuantitas, kapasitas integritas masyarakat, pemerintah dan potensi serta sumberdaya daerah Kabupaten Gresik, harus dikelola secara terencana, terpadu, sistematis dan harus mendapatkan dukungan dari semua fihak baik stake holders maupun share holders, harus menggunakan strategi pembangunan dan pemberdayaan yang bertumpu pada kerakyatan, keterbukaan dan demokrasi, strategi menumbuhkembangkan investasi serta efesiensi, harus dijalankan dengan sebuah pemerintahan yang profesional bersih dan berdaulat, harus melihat latar kesejarahan, realitas problematika dan visi masa depan yang lebih baik dan sempurna, harus menumbuh kembangkan potensi lokal dan mengembangkan kearah standar internasional, harus mengembangkan nilai-nilai budaya yang bersendikan keagungan ruh religius, harus mengarahkan pembangunan dan pemberdayaan Kabupaten Gresik menuju pada masyarakat merdeka, cerdas dan sejahtera, harus memperhatikan keselarasan dengan pemerintah pusat, regional, kebutuhan dan aspirasi lokal serta lingkungan hidup, serta harus mendistribusikan hasil pembanguan dan pengelolaan potensi serta sumberdaya alam untuk kemakmuran bersama secara merata. Demikian paparan visi dan misi pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Kabupaten Gresik, semoga dapat dijadikan bahan untuk diskusi dan acuan serta ajuan bagi pelaksanaannya.

PROFIL , VISI MISI DAN PROGRAM PASANGAN CALON NOMOR URUT 4 KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KABUPATEN GRESIK Profil Calon Kepala Daerah : 1. IDENTITAS DIRI 1. Nama SH, MH. 2. Tempat/tanggal lahir 3. Jenis Kelamin Golongan darah : 4. Alamat Kab. Gresik 5. Agama 6. Pekerjaan 7. Kewarganegaraan : Drs. Mohammad Nashihan, : Gresik, 17 Juni 1956 : Laki-laki : Desa Sumurber Kec. Panceng : Islam : Advokat : INDONESIA

1. KELUARGA 2. Istri : Vilda Ariesya, SH 3. Anak : 1. Muhammad Surga Savero

2. Muhammad Adimas Firdaus 3. Muhammad Jannah Akhsanul Khuluk 4. Muhammad Ziad Fawwaz

1. ORANG TUA Ayah : M. Lasrun (Alm) Ibu : Kamaliyah Anak ke-4 dari 9 bersaudara 1. RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Madrasah Ibtidaiyah Nahdlotul Ulama (MINU/SD) Desa Sumurber Panceng Gresik 1. Sekolah Menengah Islam Nahdlotul Ulama (SMINU/SLP) Gresik 1. Santri Pondok Pesantren Sabilul Muttaqin (Pengasuh Hadlrotussyaikh Romo KH. Achyat Halimy) Mojokerto 1. Pendidikan Guru Agama Negeri 6 Th. / SLTA Mojokerto 2. Sarjana S-1 Pendidikan IKIP Negeri Surabaya 3. Sarjana Muda Fakutas Hukum UNDAR Jombang 4. Sarjana S-1 Fakultas Hukum UNDAR Jombang 5. Sarjana S-2 Hukum Universitas Borobudur Jakarta 1. PENGALAMAN ORGANISASI / PEKERJAAN

(Tamat Th. 1970)

(Tamat Th. 1973)

(Th. 1974 s/d Th. 1979)

(Tamat Th. 1975) (Tamat Th. 1981) (Tamat Th. 1983) (Tamat Th. 1986) (Tamat Th. 2008)

1. Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Asosiasi Pemberdayaan Ekonomi Pesantren (ASPEP) Seluruh Indonesia 1. Advokat 2. Dosen Fakultas Hukum Universitas Borobudur Jakarta 3. Sekretariat Dewan Penyantun Universitas Islam Darul Ulum Lamongan

(Th. 2007 s/d sekarang)

(Th. 2007 s/d sekarang) (Th. 2006 s/d sekarang) (Th. 2005 s/d sekarang)

1. Ketua Advokasi Lembaga Pemantau Penyelenggara Negara RI ((Th. 2007 s/d sekarang)

(LPPNRI) 1. Nara Sumber & Praktisi Hukum TVRI 2. Nara Sumber & Praktisi Hukum Metro TV 3. Nara Sumber TV One 4. Dewan Pengawas Yayasan AL-KHIDMAH Ponpes ALFITHRAH Surabaya 1. Staf Khusus Pribadi Sekretaris Wapres RI (Mayjend TNI Mochtar) 1. Staf Khusus Pribadi Ketua Yayasan Jodi Oetomo, Ny. Isti Darosofiah / Istri Mantan KaBakin / Letjen TNI Soedibyo 1. Perwira Penerangan Mabes ABRI 2. Instruktur / Tenaga Pendidikan Polisi Padang Besi Padang Sumbar 1. Kepala Sekolah Tsanawiyah Al-Karimi Tebuwung Dukun (Th. 1979 s/d 1981) Gresik 1. Ketua Umum Senat Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Surabaya (Th. 1977 s/d 1979) (Th. 1989 s/d 1994) (Th. 1987 s/d 1989) (Th. 1994 s/d 1999) (Th. 1995 s/d 1999) (Th. 2001 s/d sekarang) (Th. 2008 s/d sekarang) (Th. 2009 s/d sekarang) (Th. 1994 s/d 2000)

Profil Calon Wakil Kepala Daerah : 1. IDENTITAS DIRI 1. Nama 2. Tempat / tanggal lahir 3. Jenis Kelamin 4. Alamat Telp/No HP. 031-7994914 1. Agama 2. Pekerjaan : Islam : Wiraswasta : H. Syamsul Maarif : Gresik, 1 April 1954 : Laki-laki Golongan darah :

: Desa Moromudi Kec. Cerme Kab. Gresik

3. Kewarganegaraan 1. RIWAYAT HIDUP

: INDONESIA

1. MI Moromudi Cerme Gresik 2. KMI Pondok Modern Gontor Ponorogo 3. SMP Negeri Cerme Gresik 4. SP IAIN Sunan Ampel Surabaya 5. IAIN Sunan Ampel Surabaya

Lulus 1965 Lulus 1967 Lulus 1969 Lulus 1971 Lulus 1976 (Sarmud)

1. RIWAYAT/PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus PMII Komisariat Fakultas Adab IAIN SA Surabaya 2. Pengurus KNPI Kab. Gresik 1984) 3. Bankomcat Golkar Kec. Cerme 1990) 4. Ketua bagian OKK DPD Golkar Kab. Gresik 1993) 5. Ketua AMPI Kec. Cerme 1988) 6. Ketua AMPI Kab. Gresik 1993) 7. Bendahara Amubra Kab. Gresik 1993) 8. Wakil Bendahara KNPI Kab. Gresik 1984) 9. Sekretariat HKTI Kab. Gresik 1989) 10. Pengurus MWC NU Kec. Cerme Kab. Gresik 1985) 11. Pengurus MDI Kab. Gresik 12. Pengurus KUKMI Kab. Gresik 1989)

(1974-1976) (1979(1976(1990(1979(1988(1991(1979(1984(1980(1979-1984) (1984-

13. Pengurus GUPPI Kab. Gresik 1989) 14. Wakil Ketua DPD Golkar Kab. Gresik 1998) 15. Ketua DPD Golkar Kab. Gresik 2004) 16. Pengurus Remaja Islam Al Amal Propinsi Jatim 17. Dewan Penasehat (Wansehat) Golkar Kab. Gresik 2009) 1. RIWAYAT PENGALAMAN PEKERJAAN 1. Wiraswasta (usaha peternakan) 2. Wakil Kepala Sekolah SMP PGRI Cerme Kab. Gresik 3. Manager KUD Kec. Cerme Kab. Gresik 4. Ketua KUD Kec. Cerme Kab. Gresik 5. Komisaris BPR Bank Bali Kab. Gresik 6. Anggota DPRD Kab. Gresik 7. Ketua Komisi D DPRD Kab. Gresik 8. Ketua FKP DPRD Kab. Gresik 9. Ketua F-Gab DPRD Kab. Gresik 10. Wakil Ketua DPRD Kab. Gresik

(1984(1993(1998(1984-1989) (2006-

(1976-1980) (1979-1984) (1978-1980) (1980-1998) (1995-1999) (1979-2009) (1994-1997) (1997-1999) (1999-2004) (2004-2009)

Wisi Misi Dan Program : LATAR BELAKANG

1. GAMBARAN UMUM KABUPATEN GRESIK a. Luas wilayah kab. Gresik 1.194.07 km2 / 119.407 Ha terdiri dari daratan 8 kecamatan (16 Kecamatan di daerah Pulau Jawa dan 2 Kecamatan di Pulau Bawean).

b. Penduduk Kab. Gresik berdasarkan data sensus penduduk tahun 1997 berjumlah 1.029.885 jiwa (laki- laki 548.155 dan Perempuan 554.314) dengan kepadatan penduduk rata-rata 87.661 jiwa/km2 c. Mata pencaharian penduduk antara lain: buruh industri, nelayan, petani, pengrajin, wiraswasta dan PNS/TNI/Polri d. Sebagian besar penduduk Kab. Gresik beragama Islam dan lainnya adalah Kristen, Katolik, Hindu dan Budha

2. POTENSI WILAYAH DAN INVESTASI KABUPATEN GRESIK a. Potensi Wilayah Gresik sebagai salah satu Pelabuhan utama dan Kota Dagang sejak abad 14 dan menjadi tempat persinggahan kapal kapal perdagangan dari Maluku menuju Sumatera, Asia, India, dan Persia. b. Sektor penopang utama ekonomi daerah adalah: industri, perdagangan (Hotel dan Restoran) serta sektor pertanian c. Kab. Gresik sebagai kota industri, terdapat lebih dari 420 industri besar dan menengah serta percepatan pertumbuhan industri baru memacu perekonomian daerah karena mampu menyerap tenaga kerja dan menggerkkan ekonomi masyarakat. d. Kegiatan industri mendominasi struktur perekonomian hingga diatas 45%. Daerah industri besar dan sedang terkonsentrasi di Kec. Driyorejo, Cerme, Gresik, dan Kebomas. Sedangkan pusat industri ikan di Kec. Sidayu e. Sektor perdagangan hotel dan restoran menempati urutan kedua dalam kontribusinya terhadap PDRB Kab. Gresik f. Sektor Pertanian menempati urutan ketiga setelah sektor perdagangan. Komoditi tanaman pangan mencakup bahan makanan pokok seperti; jagung, ubi kayu, ubi rambat, kacang tanah, kedelai dan kacang hijau.

VISI DAN MISI VISI

Bersatu Membangun Gresik, mewujudkan Kehidupan Masyarakat yang SADAR (Sejahtera, Adil, Demokratis, Aman Religius) melalui tata kelola pemerintahan yang bersih dan amanah (Good and Clean Governance) yang berlandaskan pada nilai semangat persatuan, demokrasi, penegakan hukum (Law Enforcement) dan keadilan yang merata. MISI 1. Mewujudkan Gresik yang adil dan sejahtera yang ditopang fondasi ekonomi yang kokoh bagi pembangunan yang berkelanjutan dan penyerapan tenaga kerja yang luas. 2. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan amanah yang mampu menjalankan roda pembangunan secara efektif berdasarkan aspirasi rakyat. 3. Mewujudkan tegaknya hukum (Law Enforcement) secara adil tanpa diskriminasi bagi semua lapisan masyarakat tanpa membedakan latar belakang profesi, status, budaya dan agama 4. Mewujudkan Gresik yang aman, stabil dan dinamsi guna menopang iklim sosial yang harmonis dan iklim usaha yang produktif

PRINSIP DASAR KEBIJAKAN 1. KONTINUITAS DAN DISKONTINUITAS Meneruskan kebijakan positif dan produktif dari pemerintahan sebelumnya dan menghentikan kebijakan kontra produktif 2. KONSISTENSI Menjalankan Kebijakan sesuai dengan aturan dan garis besar kebijakan yang dicanangkan 3. TEROBOSAN (BREAKTROUGH) Menciptakan peluang peluang dan inovasi baru seluas luasnya untuk akselerasi pembangunan dan sebesar besarnya untuk kesejahteraan rakyat Gresik

STRATEGI DASAR 1. Menata kembali iklim usaha dan investasi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan daerah 2. Menata kembali tata kelola pemerintahan yang memungkinkan terwujudnya efisiensi, akuntabilitas dan profesionalitas diberbagai bidang layanan dasar secara sinergi

3. Membangun tata aturan yang mendukung terciptanya iklim usaha dan investasi serta pemerintahan yang bersih 4. Merevitalisasi upaya upaya penegakan hukum, baik kelembagaaan maupun produk hukum itu sendiri 5. Membangun sistem kerja dan pengawasan yang efektif, komunikasi yang dialogis diantara lembaga pemerintahan dengan masyarakat guna mewujudkan stabilitas yang dinamis.

AGENDA DAN PROGRAM KERJA A. BIDANG EKONOMI DAN KESEJAHTERAAN

1. Membuka lapangan kerja baru dengan investasi dan revitalisasi industri 2. Meningkatkan ekspor 3. Revitalisasi pelabuhan 4. Meningkatkan kerjasama regional dan antar pulau 5. Intensifikasi dan ektensifikasi pendapatan daerah 6. Pengembangan kerjasama Pemerintah dan Badan Swasta 7. Menerbitkan obligasi dan pinjaman daerah 8. Meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur ekonomi dan sosial, termasuk infrastuktur pertanian, pedesaan, dan kelautan 9. Revitalisasi pertaniaan dan industri kecil pedesaan 10. Mengembangkan aktifitas ekonomi nelayan dan kawasan pesisir 11. Mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) membuka seluas luasnya akses terhadap sumber- sumber permodalan, informasi serta kapasitas kelembagaan dan perlindungan hukum 12. Restrukturisasi dan profesionalisasi Badan Usaha Milik Negara 13. Pengembangan industri manufaktur, pariwisata dan IT yang memiliki daya saing dan responsif terhadap penyerapan tenaga kerja lokal

14. Pembangunan sentra-sentra industri kecil yang representatif, nyaman dan aman serta ditunjang penyediaan sarana transportasi yang memadai untuk memudahkan akses jangkauan 15. Pengembangan wisata alam di kepulauan Bawean dengan membangun sarana dan prasarana pendukung seperti penginapan, restoran serta transportasi laut yang aman, nyaman dan menyenangkan 16. Pembangunan pusat hiburan seperti aneka mainan anak-anak, sarana olahraga, rekreasi, dan sarana hiburan untuk orang dewasa. 17. Pengembangan jasa transportasi khususnya transporatasi antar pulau seiring dengan pembangunan kawasan industri di Gresik Utara, serta pengembangan Pulau Bawean sebagai tujuan wisata 18. Penyediaan program kredit usaha yang kompetitif melalui peningkatan jumlah lembaga perbankan dan jasa keuangan lainnya 19. Mewujudkan pendidikan gratis 20. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan dan keterampilan yang berkualitas 21. Pengembangan fasilitas pendidikan serta peningkatan kesejahteraan dan kualitas pendidik, baik pendidikan formal, non formal, maupun informal 22. Mewujudkan layanan kesehatan berkualitas dan gratis bagi golongan keluarga miskin (GASKIN) 23. Merevitalisasi sistem jaminan kesehatan bagi keluarga miskin 24. Memperbaiki secara menyeluruh pengelolaan sumber daya lokal dan pelestarian mutu lingkungan hidup 25. Mengarahkan pemberian subsidi subsidi agar lebih tepat sasaran

B. BIDANG PEMERINTAHAN (GOOD AND CLEAN GOVERNANCE) 1. Menciptakan pemerintahan yang bersih 2. Perbaikan kualitas, proses dan pelaksanaan kebijakan publik 3. Perbaikan sistem pelayanan publik yang efektif dan efisien 4. Peningkatan pengawasan publik untuk mewujudkan pemerintahan yang bebas KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme)

5. Peningkatan hubungan dan kerjasama regional, nasional dan internasional 6. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan aparatus daerah

C. BIDANG HUKUM DAN KEADILAN (LAW ENFORCEMENT) 1. Meningkatkan silaturahmi dan komunikasi antara kelompok masyarakat 2. Penegakan hukum dan ketertiban secara tegas, adil, dan non diskriminatif 3. Pencegahan dan pemberantasan kriminalitas, termasuk meningkatkan sistem keamanan berbasis masyarakat 4. Meningkatkan pengawasan dan perlindungan anak dan perempuan dari tindak kekerasan dan perbuatan melawan hukum lainnya.

PENUTUP Demikian Visi, Misi, Strategi dan Program Aksi ini kami rancang sebagai gambaran dan arah kebijakan pemerintah daerah untuk masa lima tahun mendatang jika kami terpilih guna mewujudkan Gresik yang SADAR (Sejahtera, Adil, Demokratis, Aman dan Religius). Semoga Allah SWT melimpahkan rahmatNYA dan meridhoi segala perjuangan kita. Amin.

PROFIL , VISI MISI DAN PROGRAM PASANGAN CALON NOMOR URUT 5 KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KABUPATEN GRESIK Profil Calon Kepala Daerah : 1. Nama : Dr. Husnul Khuluq, Drs., MM 2. Tempat dan Tanggal Lahir : Gresik, 14 Agustus 1959 3. Alamat tempat tinggal : Jl Belitung III No. 9

Perum GKB Gresik 1. Jenis Kelamin 2. Agama 3. Status Perkawinan : : : Laki Laki Islam a. nama istri : Dra. Kustianah b. jumlah anak : 2 ( Dua ) Orang 1. Pekerjaan 2. Riwayat Pendidikan : : a. MI Hidayatul Mubtadiin, Bungah Gresik TH. 1969 b. MTs. Assaadah, Bungah, GResik TH. 1975 c. MA. Assaadah, Bungah, Gresik TH. 1977 d. IKIP Malang ( S1 ) TH. 1982 e. UNTAG, Surabaya ( S2 ) TH. 1997 f. UNIBRAW, Malang ( S3 ) TH. 2007 1. Pengalaman Organisasi : Ketua Koms. PMII IKIP Malang TH. 1979-1981 Ketua PCNU Gresik TH. 2000-2005 dan 2005-2010 Ketua PMI Kab. Gresik TH. 2007-2012 Ketua STIE NU Trate Gresik Ketua Tamir Masjid Agung, Gresik 2006-2011 Ketua Harian KONI Kab. Gresik Ketua Gresik United Football Club 2006-2011 1. Pengalaman Pekerjaan : Balitbangda Kab. Gresik Kabid. Pengkajian Masalah Strategis Daerah Pegawai Negri Sipil

Asisten Administrasi, Sekratariat Daerah Kab. Gresik Kepala Dinas Pendapatan Kab. Gresik Sekretaris Daerah Kab. Gresik

Profil Calon Kepala Daerah :

1. 2. 3.

Nama : H. M. Musyaffa Noer, S. Ag,. SH., MM Tempat dan Tanggal Lahir : Tuban, 12 Juni 1963 Alamat tempat tinggal : Jl Raya Wonorejo III / I Rungkut Surabaya 4. Jenis Kelamin : Laki Laki 5. Agama : Islam 6. Status Perkawinan : a. nama istri : Hj. Elok Fauziyah b. jumlah anak : 3 ( Tiga ) Orang 7. Pekerjaan : Dosen 8. Riwayat Pendidikan : a. MI Hidayatul Islamiyah Tuban TH. 1976 b. MTs. Falahiyah Tuban TH. 1980 c. MA / SMA.Islamiyah Surabaya TH. 1983 / 1987 d. STIT Taruna Surabaya ( S1 ) TH. 1998 e. STIE ABI Surabaya ( S2 ) TH. 2006 f. Universitas Yos Sudarso Surabaya ( S1 ) TH. 2007 9.Pengalaman Organisasi : Ketua GP. Ansor Kec. Plumpang Tuban TH. 1981- 1984 Sekretaris IPNU Kec. Rungkut Surabaya TH. 1986-1990 Pengurus PC. GP Ansor Surabaya TH. 1994-1998 Pengurus PW. LDNU Jawa Timur TH 1992-1997 Wakil Ketua DPD KNPI Jawa Timur TH. 1995-2006 Wakil Ketua GMPI Jawa Timur TH. 1996-2002 Wakil Ketua DPC PPP Tuban TH. 1995-2000 Ketua DPC PPP Tuban TH. 2000 - Sekarang Ketua DPW (Plt) PPP Jawa Timur TH. 2009- Sekarang 10.Pengalaman Pekerjaan : Anggota DPRD Propinsi Jawa Timur TH. 1999 - 2009 Wiraswasta ( Properti ) Sampai Sekarang Dosen Unita Surabaya - Sekarang

Visi Misi Dan Program : I. VISI MISI DAN ARAH KEBIJAKAN 1. VISI MEWUJUDKAN GRESIK SEJAHTERA, CERDAS, ADIL DAN RELIGIUS. 1. MISI 2. Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara berkesinambungan; 3. Mewujudkan perekonomian daerah yang berdaya saing global ; 4. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang terampil, kreatif dan inovatif;

5. Memantapkan kepemerintahan yang baik. 6. Mengintegrasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan sosial

MOTTO Bekerja Bersama, Mewujudkan Gresik Sejahtera JARGON ''Doing Good ( Berbuat dengan Benar), Bekerja Untuk Semua NILAI PERJUANGAN Smile, Smart, Silaturrahim for Succes through survive 1. KEBIJAKAN, TUJUAN DAN SASARAN 2. Kebijakan Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan. 3. Meningkatkan Kualitas dan Pemerataan Kesehatan serta Jaminan Pelayanan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin. Tujuan. 1. Meningkatkan pelayanan kesehatan dengan upaya standarisasi sarana dan prasarana kesehatan; 2. Meningkatkan pengetahuan dan perilaku masyarakat di bidang kesehatan secara berhasilguna dan berdayaguna; 3. Meningkatkan kinerja pengawasan obat & makanan serta ketersediaan perbekalan kesehatan. Sasaran. 1. Pengembangan segala upaya-upaya standarisasi sarana dan prasana serta pelayanan Kesehatan Masyarakat; 2. Terwujudnya mutu lingkungan hidup lebih sehat; 3. Meningkatnya keberdayaan individu, keluarga, dan masyarakat agar mampu menumbuhkan perilaku hidup sehat dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat; 4. Meningkatnya ketersediaan, pemerataan, mutu, keterjangkauan obat dan perbekalan kesehatan termasuk obat tradisional, perbekalan kesehatan rumah tangga, dan kosmetika; 5. Terpenuhinya persyaratan mutu, keamanan dan kemanfaatan/khasiat produk terapetik/obat, perbekalan kesehatan rumah tangga, obat tradisional, kosmetika, produk komplemen dan produk pangan dalam rangka perlindungan konsumen/masyarakat b. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Tujuan. Meningkatkan status sosial ekonomi keluarga pra sejahtera hingga memiliki derajat kehidupan yang layak diatas garis kemiskinan; Sasaran. Meningkatnya jumlah dan mutu pelayanan dan rehabilitasi kesejahtraan sosial termasuk bagi lanjut usia terlantar, penyandang cacat, dan anak terlantar, untuk kelangsungan hidup dan tumbuh kembangnya.

1. Kebijakan Bidang Ekonomi. a. Pengembangan Pertanian, Perikanan, Kelautan, Industri, Perdagangan, Koperasi, UMKM dan Pariwisata Tujuan. Meningkatkan kinerja dan kapasitas seluruh entitas di bidang Pertanian, Perikanan, Kelautan, Industri, Perdagangan, Koperasi, UMKM dan Pariwisata Sasaran. 1. Meningkatnya keberlanjutan ketahanan pangan secara berkelanjutan; 2. Meningkatnya pemanfaatan potensi sumber daya perkebunan dan Kehutanan rakyat seoptimal mungkin, adil dan berkelanjutan; 3. Meningkatnya produksi perikanan budidaya dan perikanan tangkap serta terbinanya usaha perikanan; 4. Meningkatnya pemanfaatan sumber daya pesisir, pantai dan laut sekaligus terjaga keberlanjutannya 5. Meningkat dan berkembangnya usaha, pemasaran dan investasi agribisnis; 6. Terwujudnya kemantapan struktur ndustry daerah; 7. Meningkatnya pertumbuhan investasi di daerah; 8. Meningkatnya kuantitas dan kualitas ndustry kecil dan menengah; 9. Terwujudnya Iklim Usaha yang kondusif bagi Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah; 10. Berkembangnya pariwisata melalui pengelolaan tempat tujuan wisata dan aset-aset budaya secara optimal. b. Peningkatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Pemerintah Daerah Tujuan. Meningkatkan volume perputaran keuangan di daerah Kabupaten Gresik. Sasaran. 1. Terwujudnya optimalisasi fungsi lembaga penge lolaan keuangan daerah; 2. Meningkatknya nilai pendapatan asli daerah; 3. Meningkatnya kinerja manajemen akuntasi keuangan daerah; c. Meningkatkan Pengelolaan Sumber Daya Alam sesuai potensi Tujuan. Optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan sehingga memberikan kontribusi yang layak bagi pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat; Sasaran. 1. Meningkatnya eksplorasi, eksploitasi Sumber Da- ya Alam yang ada secara optimal namun tetap memperhatikan kelestarian lingkungan; 2. Mengembangkan Instrumen Pendukung Pem- bangunan Sumber Daya Alam. d. Meningkatkan Pengelolaan infrastrutur Daerah Tujuan. Meningkatkan pemeliharaan dan pemanfaatan infrastruktur daerah secara optimal dan berkesinambungan; Sasaran.

1. Meningkatnya Pengelolaan Sumber Daya Buatan Bidang Perhubungan (Darat, Laut dan Udara) agar tetap terjaga dan memberikan manfaat secara berkelanjutan; 2. Meningkatnya pengelolaan Sumber Daya Buatan Bidang Ke-PU-an (Pengairan, Kebinamargaan, Kecipta-karyaan); 3. Terwujudnya pengembangan Ketenaga Listrikan dan Energi; 4. Meningkatnya pelayanan Pos dan Telekomunikasi 5. Terwujudnya pengembangan Instrumen Pendukung Pembangunan Sumber Daya Buatan. e. Meningkatkan Pengelolaan Lingkungan Hidup Tujuan. Menjaga kelestarian lingkungan hidup dan memu- lihkan kondisi lingkungan hidup yang menurun akibat pesatnya aktivitas pembangunan Sasaran. 1. Terwujudnya pengendalian dan Pelestarian Ling- kungan Hidup 2. Terwujudnya pengembangan Instrumen Pendu- kung Pengelolaan Lingkungan Hidup f. Peningkatan Kesempatan Kerja Tujuan. Meningkatkan jumlah kesempatan kerja secara berkelanjutan. Sasaran. 1. Meningkatnya jumlah dan kesempatan kerja bagi masyarakat; 2. Meningkatnya kualifikasi SDM pencari kerja; 3. Meningkatnya perlindungan terhadap perusahaan dan tenaga kerja; g. Pengembangan Produk Unggulan Daerah yang Berdaya Saing Global Tujuan. Meningkatkan daya saing global bagi produk Unggulan Daerah Gresik serta meningkatnya peranan ekspor barang dan jasa. Sasaran. Meningkatnya daya saing global bagi produk Unggulan Daerah Gresik serta meningkatnya peranan ekspor barang dan jasa 1. Kebijakan Bidang Pendidikan dan SDM.

a. Peningkatan Perluasan dan Pemerataan Pendidikan Usia Dini, Non Formal, dan Khusus. Tujuan. Meningkatkan kesempatan dan pelayanan pendi- dikan yang terstruktur dan berjenjang, yaitu pada pendidikan dasar dan menengah, juga pada jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat pula dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang Sasaran. 1. Terciptanya kesempatan bagi semua anak usia dini untuk tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya serta perkembangan tingkat usia sebagai persiapan mengikuti pendidikan dasar

2. Terciptanya layanan pendidikan sebagai pengganti, penambah dan pelengkap pendidikan formal serta memberikan pelayanan kepada peserta didik yang kurang mampu b. Peningkatan Perluasan dan Pemerataan Wajib Belajar 12 Tahun ( Pendidikan Dasar, Menengah dan Kejuruan) Tujuan. Meningkatkan kesempatan dan pelayanan pendi- dikan yang terstruktur dan berjenjang, yaitu pada pendidikan dasar dan menengah. Sasaran. Meningkatnya akses dan pemerataan pelayanan pendidikan dasar yang bermutu dan terjangkau c. Peningkatan Perluasan dan Pemerataan Pendidikan Menengah dan Tinggi Tujuan. Meningkatkan kesempatan dan pelayanan pendi- dikan yang terstruktur dan berjenjang, terutama sekolah menengah dan tinggi Sasaran. 1. Meningkatnya akses dan pemerataan pelayanan pendidikan menengah yang bermutu dan terjangkau; 2. Meningkatnya kerjasama perguruan tinggi deng- an pemerintah daerah. d. Peningkatan Pelayanan Pendidikan untuk masyarakat Tujuan. Meningkatkan kesempatan dan layanan pendi- dikan bagi warga masyarakat agar dapat memperoleh layanan pendidikan sebaik-baiknya. Sasaran. Meningkatnya minat baca dan kualitas layanan perpustakaan sekolah dan perpustakaan umum daerah e. Peningkatan Relevansi Pendidikan dengan Kebutuhan Pembangunan Tujuan. Meningkatkan kompetensi pendidikan kejuruan dan pendidikan non formal guna mewujudkan kualitas lulusan dalam rangka memasuki dunia kerja. Sasaran. Terciptanya sinkronisasi kebutuhan pembangun- an yang ada dengan jenis pendidikan yang harus disiapkan f. Peningkatan Partisipasi Pemuda, Seni dan Budaya Tujuan. Meningkatkan kualitas dan partisipasi pemuda serta menumbuh kembangkan seni dan budaya. Sasaran. 1. Meningkatnya pemberdayaan pemuda sebagai subyek pembangunan dalam rangka peningkatan prestasi daerah; 2. Terwujudnya kelestarian seni budaya daerah dan khasanah sejarah serta nilai tradisional sebagai sumber nilai kearifan lokal yang merupakan modal dan mewujudkan jati diri masyarakat Gresik

1. Kebijakan Pemerintahan.

a. Melanjutkan dan memantapkan reformasi birokrasi Tujuan. Mewujudkan profil birokrat yang memiliki etika moralitas tinggi serta amanah. Sasaran. Meningkatnya kompetensi SDM aparatur yang dilandasi oleh moral dan etika. b. Meningkatkan kualitas pelayanan publik secara cepat, tepat dan pasti Tujuan. Mengembangkan manajemen dan peningkatan kualitas pelayanan public. Sasaran. Berkembangnya manajemen dan peningkatan kualitas pelayanan publik. c. Peningkatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Pemerintah Daerah. Tujuan. Meningkatkan volume perputaran keuangan dan pengelolaan aset daerah. Sasaran. Terwujudnya optimalisasi fungsi lembaga penge- lolaan keuangan daerah dan pengelolaan aset daerah d. Pengembangan Kapasitas Pemerintah dalam rangka Otonomi Daerah Tujuan. Meningkatkan secara bersama-sama kemampuan sistem, lembaga dan sumber daya manusia aparatur pemerintah daerah dalam penyelenggaraan. Sasaran. Meningkatkan Kapasitas Sistem, Kelembagaan dan SDM Pemerintah Daerah pemerintahan daerah e. Membangun masyarakat yang demokratis Tujuan. Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pem- bangunan sesuai dengan Hak dan Kewajiban Sasaran Meningkatnya keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan f. Meningkatkan Keamanan dan Ketertiban Daerah Tujuan. Mewujudkan sistem keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat yang mampu melindungi keseluruhan warga masyarakat dari gangguan ketertiban dan keamanan. Sasaran. 1. Terciptanya Ketentraman dan Ketertiban Umum masyarakat serta meningkatnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap peraturan daerah; 2. Mengembangkan strategi pengamanan daerah secara berkesinambungan.

g. Meningkatkan Penegakan hukum Tujuan. Mewujudkan kesadaran hukum masyarakat dan HAM sehingga berkurangnya pelanggaran hukum. Sasaran. 1. Terciptanya berbagai perangkat produk hukum yang akan menjadi landasan hukum untuk berperilaku tertib dalam rangka penyelengga- raan pemerintah daerah. 2. Meningkatkan kesadaran dan perlindungan hukum masyarakat dan HAM termasuk para penyelenggara pemerintahan. h. Pengembangan Kapasitas Pemerintah dalam rangka Otonomi Daerah Tujuan. Meningkatkan secara bersama-sama kemampuan sistem, lembaga dan sumber daya manusia aparatur pemerintah daerah dalam penyelenggaraan Sasaran. 1. Meningkatkan Kapasitas Sistem, Kelembagaan dan SDM Pemerintah Daerah pemerintahan daerah; 2. Terwujudnya efektivitas sistem pengawasan dan audit serta akuntabilitas kinerja penyelengga raan pemerintahan daerah; 3. Berkembangnya manajemen dan peningkatan kualitas pelayanan public; 4. Terwujudnya efektivitas sistem pengawasan dan audit serta akuntabilitas kinerja penyelengga- raan pemerintahan daerah.

i. Peningkatan Manajemen Pembangunan Daerah Tujuan. Mewujudkan semakin mantapnya manajemen pembangunan daerah dan keterpaduan program. Sasaran. Mencapai ketersediaan kuantitas dan kualitas dokumen perencanaan daerah serta terciptanya keterpaduan substansi dan kepentingan perencanaan. j. Meningkatkan Keamanan dan Ketertiban Daerah Tujuan. Mewujudkan sistem keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat yang mampu melindungi keseluruhan warga masyarakat dari gangguan ketertiban dan Sasaran. 1. Terciptanya Ketentraman dan Ketertiban Umum masyarakat serta meningkatnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap peraturan daerah; 2. Mengembangkan strategi pengamanan daerah secara berkesinambungan. k. Peningkatan Penegakan dan Kepastian Hukum Tujuan. Mewujudkan kesadaran hukum masyarakat dan HAM sehingga berkurangnya

pelanggaran hukum Sasaran. 1. Terciptanya berbagai perangkat produk hukum yang akan menjadi landasan hukum untuk berperilaku tertib dalam rangka penyelengga- raan pemerintah daerah; 2. Meningkatkan kesadaran dan perlindungan hukum masyarakat dan HAM termasuk para penyelenggara pemerintahan. l. Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Kecil berkualitas Tujuan. Meningkatkan keefektifan kebijakan tentang kependudukan hingga nyata berkonsekuensi pada dampak posistif terbentuknya keluarga kecil berkualitas Sasaran. 1. Menurunnya laju pertumbuhan penduduk dan menciptakan keluarga kecil yang harmonis dan berkualitas. 2. Tertatanya administrasi kependudukan. m. Meningkatkan Kualitas SDM Aparatur Tujuan. Meningkatkan standar kualitas birokrat yang mumpuni dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai abdi pelayan masyarakat. Sasaran. Terwujudnya sistem pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia aparatur sesuai dengan kebutuhan dalam melaksanakan tugas kepemerintahan n. Mengembangkan Etika Moral Tujuan. Mewujudkan profil birokrat yang memiliki etika moralitas tinggi serta amanah. Sasaran. Mewujudkan profil birokrat yang memiliki eti- ka moralitas tinggi serta amanah 1. Kebijakan Agama

a. Penguatan pengamalan keagamaan Tujuan. Meningkatkan pelayanan dan kemudahan bagi umat beragama dalam melaksanakan ajaran agama, mendorong dan meningkatkan partisipa- si masyarakat dalam kegiatan pelayanan kehi- dupan beragama. Sasaran Meningkatnya pelayanan dan kemudahan bagi umat beragama dalam melaksanakan ajaran agama, mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan pelayan- an kehidupan beragama.

b. Peningkatan Kualitas Pelayanan dan Pemahaman Agama serta Kehidupan Beragama Tujuan. Meningkatkan pemahaman nilai-nilai ajaran agama dan mendorong dilaksanakannya ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. Sasaran. Meningkatnya pemahaman, penghayatan, pengamalan, dan pengembangan nilai-nilai ajaran agama bagi setiap individu, keluarga, masyarakat, dan penyelenggara Negara. c. Peningkatan Kerukunan umat Beragama Tujuan. Mewujudkan kerukunan internal dan antar umat beragama Sasaran. Terwujudnya kemantapan dasar-dasar kerukun- an intern dan antar umat beragama yang dilandasi nilai-nilai luhur agama untuk mencapai keharmonisan social kemasyarakatan.

II. PROGRAM 1. PROGRAM PRIORITAS (UNGGULAN) 1. Kesehatan. Meningkatkan kualitas dan pemerataan kesehatan serta jaminan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin; 2. Kesejahteraan. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat 3. Ekonomi. 1. Pengembangan Pertanian, Perikanan, Kelautan, Industri, Perdagangan, Koperasi, UMKM dan Pariwisata 2. Pengembangan Produk Unggulan Daerah yang Berdaya Saing Global 4. Infrastruktur. Meningkatkan Pengadaan dan Pengelolaan infrastrutur Daerah. 5. Ketenagakerjaan. Perluasan dan Peningkatan Kesempatan Kerja 6. Pendidikan. 1. Peningkatan Mutu, Perluasan dan Pemerataan Pendidikan Usia Dini, Non Formal, dan Kebutuhan Khusus 2. Peningkatan Perluasan dan Pemerataan Wajib Belajar 12 Tahun ( Pendidikan Dasar, Menengah dan Kejuruan )

3. Peningkatan Partisipasi Pemuda, Seni dan Budaya 7. Pemerintahan. 1. Melanjutkan dan memantapkan reformasi birokrasi 2. Meningkatkan kualitas pelayanan publik secara cepat, tepat dan pasti 3. Pengembangan Kapasitas Pemerintah dalam rangka Otonomi Daerah 8. Agama Peningkatan Kualitas Pelayanan dan Pemahaman Agama serta Kehidupan Beragama 1. PROGRAM 100 HARI 1. Sektor Kesehatan. Peningkatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat tidak mampu. 2. Sektor Kesejahteraan Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat pedesaan 3. Sektor Ekonomi 1. Program peningkatan penerapan teknologi pertanian /perkebunan. 2. Program pengembangan budidaya perikanan dan perikanan tangkap. 3. Program Pengembangan dan system pendukung usaha bagi Industri Kecil dan Menengah melalui penguatan centra, permodalan dan jaringan pemasaran. 4. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah. 5. Program Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan. 6. Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan. 4. Sektor KetenagaKerjaan Program Peningkatan Kesempatan Kerja 5. Sektor Pendidikan 1. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan. 2. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan. 3. Program peningkatan peran serta kepemudaan 6. Sektor Pemerintahan Meningkatkan kualitas pelayanan publik secara cepat, tepat dan pasti.

7. Sektor Agama. Peningkatan Pemahaman, Penghayatan, Pengamalan dan Pengembangan Nilai-Nilai Keagamaan 1. PROGRAM 100 HARI KERJA 1. Sektor Kesehatan. Peningkatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat tidak mampu. 2. Sektor Kesejahteraan Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat pedesaan 3. Sektor Ekonomi 1. Program peningkatan penerapan teknologi pertanian /perkebunan. 2. Program pengembangan budidaya perikanan dan perikanan tangkap. 3. Program Pengembangan dan system pendukung usaha bagi Industri Kecil dan Menengah melalui penguatan centra, permodalan dan jaringan pemasaran. 4. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah. 5. Program Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan. 6. Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan. 4. Sektor KetenagaKerjaan Program Peningkatan Kesempatan Kerja 5. Sektor Pendidikan 1. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan. 2. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan. 3. Program peningkatan peran serta kepemudaan 6. Sektor Pemerintahan Meningkatkan kualitas pelayanan publik secara cepat, tepat dan pasti. 7. Sektor Agama. Peningkatan Pemahaman, Penghayatan, Pengamalan dan Pengembangan Nilai-Nilai Keagamaan

1. PELAKSANAAN PROGRAM 1 TAHUN PERTAMA 1. Sektor Kesehatan 1. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan.

2. Program Pengembangan Lingkungan Sehat 3. Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita 4. Program Pengawasan Obat dan Makanan 5. Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia 6. Program Keluarga Berencana. 7. Program pelayanan kontrasepsi. 8. Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang madiri. 2. Sektor Kesejahteraan 1. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahtera- an Sosial. 2. Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa. 3. Sektor Ekonomi 1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 2. Program pemberdayaan penyuluh pertanian /perkebunan lapangan 3. Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir 4. Program pengembangan sistem Penyuluhan perikanan 5. Program Pengembangan sentra-sentra industri potensial. 6. Program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif. 7. Program Pengembangan Kemitraan 8. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah 9. Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan 4. Sektor Infrastruktur 1. Program pembangunan infrastruktur perdesaan. 2. Program Pengembangan Perumahan. 3. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ. 4. Program peningkatan pelayanan angkutan. 5. Program peningkatan dan pengamanan lalu lintas.

6. Program Pembangunan turap/talud/brojong. 5. Ketenagakerjaan Program Peningkatan Kualitas dan Produktivi tas Tenaga Kerja. 6. Pendidikan 1. Program Pendidikan Anak Usia Dini 2. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 3. Program upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba. 4. Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga. 5. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga. 7. Pemerintahan 1. Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/ wakil kepala daerah. 2. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH 3. Program Peningkatan Profesionalism tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan. 4. Program Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat. 5. Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa. 8. Agama Peningkatan Kerukunan Intern dan Antar umat Beragama 1. RENCANA PROGRAM 3 TAHUN 1. Kesehatan 1. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya. 2. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat 3. Program Perbaikan Gizi Masyarakat. 4. Program Pengembangan Obat Asli Indonesia. 5. Program Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan. 6. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular. 7. Program peningkatan penanggulangan narkoba, PMS termasuk HIV/ AIDS. 8. Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan.

9. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak. 10. Program Kesehatan Reproduksi Remaja. 11. Program promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok kegiatan di masyarakat. 12. Program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan. 13. Program peningkatan kegiatan budaya kelautan dan wawasan maritim kepada masyarakat. 2. Kesejahteraan 1. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial 2. Program pembinaan anak terlantar 3. Program peningkatan peran perempuan di perdesaan 3. Ekonomi 1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan. 2. Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan. 3. Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan. 4. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak. 5. Program peningkatan produksi hasil peternakan. 6. Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan. 7. Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan. 8. Program pemanfaatan kawasan baton industry. 9. Program pembinaan dan penertiban industri hasil hutan. 10. Program perencanaan dan pengembangan baton. 11. Program peningkatan kesadaran dan penegakan hukum dalam pendayagunaan sumberdaya laut. 12. Program peningkatan mitigasi bencana alam laut dan prakiraan iklim laut. 13. Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi 14. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri. 15. Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan. 16. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor.

17. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi 18. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata. 19. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata. 4. Infrastruktur 1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan. 2. Program Pembangunan saluran drainase/ gorong-gorong 3. Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan. 4. Program pengendalian banjir 5. Program penyediaan dan pengolahan air baku. 6. Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh. 7. Program Lingkungan Sehat Perumahan. 8. Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor. 9. Program inspeksi kondisi Jalan dan Jembatan. 10. Program rehabilitasi/pemeliharaan talud/ bronjong. 5. Ketenagakerjaan Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan 6. Pendidikan 1. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. 2. Program Pendidikan Non Formal. 3. Program Pendidikan Luar Biasa. 4. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun. 5. Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda. 6. Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda. 7. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga 8. Program Pengembangan Nilai Budaya 7. Pemerintahan 1. Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah. 2. Program Penataan dan Penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan.

3. Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah. 4. Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur. 5. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur. 8. Agama Peningkatan Pelayanan kehidupan social keagamaan 1. RENCANA PROGRAM 5 TAHUN 1. Kesehatan 1. Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata. 2. Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata. 3. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan. 4. Program Upaya Kesehatan Masyarakat. 5. Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR. 6. Program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak. 7. Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga. 8. Program pengembangan model operasional BKB-Posyandu-PADU. 2. Kesejahteraan 1. Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma 2. Program pembinaan panti asuhan/ panti jompo. 3. Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya. 3. Ekonomi 1. Program peningkatan penerapan teknologi petemakan 2. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan 3. Program rehabilitasi hutan dan lahan 4. Program Penataan Struktur Industri. 5. Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional.

4. Infrastruktur 1. Program Pembangunan sistem informasi/data base jalan dan jembatan 2. Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya. 3. Program pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai, danau dan sumber daya air lainnya. 4. Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah. 5. Program Pemberdayaan komunitas Perumahan. 6. Program perbaikan perumahan akibat bencana alam/social. 7. Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran. 8. Program pengelolaan areal pemakaman. 9. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan. 10. Program tanggap darurat Jalan dan Jembatan 11. Program rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan. 5. Ketenagakerjaan 1. Program pelatihan kualitas tenaga kerja 2. Perlindungan hukum tenaga kerja

6. Pendidikan 1. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya 2. Program Pengelolaan Keragaman Budaya. 3. Program pengembangan kerjasama pengelolaan kekayaan budaya. 7. Pemerintahan. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan 8. Agama Penguatan dialog antar dan intern agama

PROFIL , VISI MISI DAN PROGRAM PASANGAN CALON NOMOR URUT 6 KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KABUPATEN GRESIK Profil Calon Kepala Daerah :

Nama : HM, SASTRO SHOEWITO, SH.M.Hum Tempat, tanggal lahir : Gresik, 01 januari 1950 Alamat : Dsn. Krajan RT-002/001 Ds. Wringinanom Gresik

Jenis kelamin Status perkawinan Istri Anak

: Laki laki :

: Hj. Ruchoiyah :

1. Dadang rachtomowitto yuniarto 2. Dodiet withchaksono putro 3. Dyah ayu putri perwitosari

Pekerjaan :

Wakil bupati gresik 2005 2010

Pendidikan Formal :

SD di wringinanom tahun 1962 STM di krian tahun 1965 STM di mojokerto tahun 1965 sarjana hokum (S1) di surabayah tahun 1986 pasca sarjana ( S2) di surabayah tahun 2000 candidate doctor (S3) Administrasi public

Riwayat Pekerjaan o kasi PUGR LSD kantor PMD Surabaya tahun 1976-1981
o o o o o o o o o o

kasi PPD pada kantor PMD kodya Surabaya tahun 1981 1990 kepala kantor PMD kodya mojokerto tahun 1990 1994 ketua BABPEDA kodya mojokerto tahun 1994 1997 kepala BP-7 kodya mojokerto tahun 1997 kasubdin penyuluhan dinas pariwisata propinsi jawa timur tahun 1998 kabag TU dinas pariwisata propinsi jawa timur tahun 1998 sekertaris BALITBANG propinsi jawa timur tahun 1999 - 2001 kabis ekonomi BALITBANG propinsi jawa timur tahun 2001 2003 kabid PLS dinas P Dan K propinsi jawa timur tahun 2003 2005 wakil bupati gresik tahun 2005 2010

Pengalaman Organisasi

GP, ansor Kec. Wringanom tahun 1964 Sekertaris generasi muda MKGR jawa timur tahun 1977 1982 Seketaris AMPI kodya Surabaya 1982 1987 Wakil ketua KNPI kodya Surabaya tahun 1982 1985 Sekertaris persatuan sepak bola mojokerto tahun 1992 1997 Pembina KORPRI kantor PMD kodya mojokerto 1990 1994

Pembina KORPRI BAPPEDA kodya mojokerto tahun 1994 1997 Pembina KORPRI kantor BP-7 kodya mojokerto tahunn 1997 1998 Ketua KORPRI dinas pariwisata propinsi jawa timur tahun 1998 1999 Ketua KORPRI BALITBANG propinsi jawa timur tahun 1999 2003 Pengurus persatuan sepak takraw jawa timur tahun 2002 2005 Ketua KONI kabupaten gresik tahun 2005 2010 Ketua PSSI kabupaten gresik tahun 2005 2010 Ketua badan penanggulangan narkotika kabupaten ( BNK ) kab. Gresik Penasehat barindo gresik tahun 2007 sekarang Dewan penasehat Indonesia bisa Ketua tim kemengan SBY-Bdiono

Profil Calon Wakil Kepala Daerah : 1. Nama lengkap : H. SAMWIL, Drs. SH 2. Tempat dan tanggal : Gresik, lahir/umur : 06 Agustus 1968 / 41 tahun; 3. Jenis Kelamin : Laki-laki 4. Agama : Islam 5. Pekerjaan : Wiraswasta 6. Alamat tempat tinggal : Golokan Rt. 05 Rw. 04 Golokan Sidayu Gresik 7. Status Perkawinan : Kawin 8. Riwayat Pendidikan : a. SDN. Kepuh Teluk II Tambak Bawean Gresik b. SMP Darul Ulum I Jombang c. MAN Rejoso Peterongan Jombang d. Universitas Darul Ulum ( UNDAR ) Jombang 9. Riwayat Organisasi : a. Tahun 1997 - Ketua Asindes (asosiasi industri Es) ( Lamongan,Gresik, Tuban, Bojonegoro ) b. Tahun 1998 - Ketua IPNU Bawean c. Tahun 1999 Ketua Pemuda Gresik d. Tahun 2002 Ketua Persegres Gresik e. Tahun 2003 Ketua Pordasi Gresik f. Tahun 2004 Anggota DPRD Gresik g. Tahun 2005 Calon wk Bupati Kab Gresik h. Tahun 2007- Ketua DPC Partai Demokrat Gresik.

Visi Misi Dan Program : Bab I Pendahuluan 1.1 Umum Kabupaten Gresik berada di jalur utara Propinsi Jawa Timur. Secara geografis Kabupaten Gresik berada pada koordinat 1120248 112038 Bujur Timur, 605055 702337 Lintang Selatan memiliki luas sekitar 1.191,25 Km2, yang sebagian besar wilayahnya merupakan dataran rendah dengan ketinggian 2-25 meter di atas permukaan laut. Sepertiga bagian dari wilayah Kabupaten Gresik merupakan daerah pesisir pantai. Secara administratif pemerintahan, wilayah Kabupaten Gresik terdiri dari 18 Kecamatan, 330 Desa dan 26 Kelurahan, dengan jumlah penduduk pada tahun 2008 sebesar 1.223.278 jiwa, serta tingkat kepadatan penduduk sebesar 971 jiwa/km2, dengan batas-batas sebagai berikut :

Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan Sebelah Barat

: Laut Jawa : Selat Madura dan Kota Surabaya : Kabupaten Sidoarjo, Mojokerto dan Kota Surabaya : Kabupaten Lamongan

Luas lahan Kabupaten Gresik sebesar 117.407 Ha. Penggunaan lahan di Kabupaten Gresik adalah sawah, ladang/tegal/kebun, hutan, danau/rawa, tanah tandus, permukiman, tambak garam, tambak ikan, empang kolam dan lain-lain. Sawah dan ladang mendominasi penggunaan lahan di Kabupaten Gresik dengan prosentase 36% untuk sawah dan 27% untuk ladang/tegal. Sedangkan untuk permukiman 9%, hutan 5%, danau/rawa sekitar 0,02%, tanah tandus 0,08%, tambak garam 0,5%, tambak ikan 15%, empang 0,1% dan lain-lain 7,3%. 1.2 Kedudukan, Maksud, Dan Tujuan Gresik Membangun merupakan suatu himpunan pemikiran strategis ke depan tahun 2010-1015 sebagai dokumen perencanaan strategis daerah yang disusun secara cermat dengan mengakomodasi aspirasi, perkembangan dan keinginan masyarakat Kabupaten Gresik. Sebagai blue print pembangunan Kabupaten Gresik, yang diharapkan beberapa persoalan yang ada sekarang ini dapat diselesaikan secara bertahap, dengan maksud sebagai upaya untuk mengarahkan semua kekuatan untuk menentukan strategi yang tepat mencapai tujuan, sasaran dalam program-program pembangunan yang didasarkan pada prinsip-prinsip good governance. Bab II Visi, Misi, DAN Motto 2.1 Visi, Misi, Motto, dan Nilai 2.1.1 Visi Visi dirumuskan untuk menentukan tujuan atau kehendak masa depan yang secara khusus yang diharapkan dapat memotifasi semangat dalam membangun, seperti halnya dibawah ini ;

Terwujudnya Masyarakat Gresik yang Beriman, Cerdas, Demokratis dan Sejahterah melalui Pemerintahan yang Bersih, Transparan, Akuntabel dan Amanah yang Berkelanjutan. Visi tersebut menegaskan, bahwa Pemerintah Kabupaten Gresik memiliki sifat kedepan (futuristic), imaginable, bersifat share vision yang modern, aman, adil (equity), dan nilai-nilai spiritualitas, cerdas, demokratis yang tinggi, serta memiliki tingkat berlanjutan (sustainability), karena berorientasi pada kepentingan masyarakat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat (welfare for the people). 2.1.2 Misi Misi merupakan penjabaran visi dalam bentuk rumusan tugas, kewajiban dan rancangan tindakan yang jelas dan spesifik, serta dijadikan arahan untuk kepentingan Pemerintah Kabupaten Gresik dalam mewujudkan keinginan masyarakat. Sehubungan dengan rumusan visi di atas, Pemerintah Kabupaten Gresik merumuskan dan menetapkan misi berikut: 1. Menciptakan rasa aman dan situasi yang kondusif untuk memberikan dorongan bagi tumbuhnya prakarsa dan kepercayaan diri masyarakat. 2. Mewujudkan masyarakat yang beriman, bertaqwa dan berakhakul karimah. 3. Mengembangkan good local governance, yang berorientasi pada aspek dignity, life esteem, autencity, and personal feedom, menuju masyarakat madani. 4. Menciptakan keadilan (justice) yang seimbang dan merata berdasarkan nilai dan norma yang berlaku. 5. Meningkatkan pembangunan ekonomi daerah dengan titik berat pada hubungan sinergitas sektor industri dan ekonomi kerakyatan. 6. Menciptakan kesejahteraan dalam bentuk welfare local government melalui desentralisasi dan otonomi pemerintah daerah yang bersih, bebas korupsi, kolosi, dan nepotisme. 7. Melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development), yang mampu meneruskan program-program pembangunan dengan memobilisasi human and non human capital secara terus-menerus. 2.1.3 Motto Motto merupakan internalisasi dari suatu misi yang dijabarkan dalam suatu kalimat yang dapat memberikan suatu dorongan bagi suatu institusi ataupun masyarakat. Pemerintah Kabupaten Gresik harus memiliki benchmark untuk menentukan kualitas yang diinginkan dalam mencapai tujuan. Oleh sebab itu dalam upaya mencapai tujuan yang telah menjadi sasaran, perlu dirumuskan suatu motto agar semua potensi dan orientasi dapat diarahkan pada sasaran yang telah ditetapkan. Motto ini berfungsi untuk memberikan dorongan motivasi seseorang, atau sekelompok orang dalam organisasi pemerintahan agar memiliki etos kerja yang tinggi dalam melaksanakan tugas. Motto: KERJA KERAS UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT

1. Paradigma Pembangunan Paradigma pembangunan adalah konstruksi pikiran (mindset) tentang realitas yang terdapat dalam masyarakat yang dikonseptualisasikan sebagai cara pandang untuk mencapai tujuan dalam pembangunan. Dengan demikian paradigma dipandang sebagai dasar filosofi (basic philosophy) agar arah dan tujuan pembangunan tetap berjalan sesuai jalan yang benar (on the right track) dalam pencapaian kesejahteraan masyarakat (welfare society). Paradigma pembangunan Kabupaten Gresik ini lebih diorientasikan pada paradigma yang berwajah manusiawi (humanizing development paradigm). Suatu paradigma yang menekankan pada aspek; bahwa pembangunan harus berorientasi pada to be more, bukan to have more, aspek empowerment, desentralisasi-otonomi daerah, self esteem, personal freedom, security and trust, self actualization, life sustenance, authencity, identity, dignity, respect, and recognition. Bab III Problema Pembangunan 3.1 Permasalahan Pokok Pembangunan 1. Persoalan Kemiskinan. Data PBB menunjukkan bahwa 6 miliar penduduk dunia, 1,2 miliar penduduk dunia di bawah garis kemiskinan. Mereka hidup di bawah Rp. 10.000,- atau 1 Dolar per hari, jika mereka hidup di bawah Rp. 20.000,- atau 2 Dolar per hari, maka ada 2 miliar penduduk miskin. Sedangkan di Indonesia menunjukkan pada tahun 1970: 70 juta/60% penduduk miskin; tahun 1990: 7,7juta/15,08% penduduk miskin; tahun 2005: 35,10 juta, dan tahun 2007: 39,05 juta. Sedangkan jumlah penduduk miskin di Kabupaten Gresik cenderung mengalami kenaikan, yaitu pada tahun 2006: 174.882/15,61; tahun 2007: 220.620/19,30%; tahun 2008: 244.696/20,99%. Persoalan kemiskinan di Kabupaten Gresik bukan saja persoalan welfare (kesejahteraan), kemiskinan merupakan bentuk dari vulnerability (kerentanan), powerlessness (ketidakberdayaan), tertutupnya akses terhadap, peluang kerja, konsumsi yang besar, tingginya dependency ratio dan culture of poverty. 3.1.2 Persoalan Ketimpangan. Persoalan ketimpangan merupakan persoalan global, di dalam global inequality terdapat ketimpangan pendapatan per kapita, yaitu Negara Miskin: $ 307.56; Negara Sedang: $ 2.351.21; Negara Kaya: $ 21.740.00, disamping itu juga terdapat ketimpangan-ketimpangan yang lainnya. Demikian juga dalam konteks indonesia terdapat spatial inequality; Jakarta: 5,65%; Sulsel: 8,97%; Bali: 9,46%; Kalbar: 20,05%; Irja: 24,16%; Maluku: 23,93%. Demikian juga persoalan ketimpangan di Kabupaten Gresik, khususnya wilayah pesisir dan wiyah daratan, Gresik Utara dan Selatan. Ketimpangan ini terjadi karena beberapa hal, yaitu perekonomian masyarakat, sumber daya manusia atau sumber daya alam yang tidak dapat dimanfaatkan, infrastruktur yang terbatas, kelembagaan keuangan daerah, aksesibilitas, karakteristik daerah dan kondisi geografis, daerah rawan bencana dan konflik social, efek kebijakan pembangunan yang tidak tepat. Disamping itu efek difusi atau penebaran pembangunan tidak terjadi, karena pembangunan cenderung menempatkan kota sebagai growth pool policy, yang menjadikan kota sebagai sarat beban (over

burden), seperti halnya di Ibu Kota Provinsi Jawa Timur, yang menjadikan Surabaya sarat akan persoalan-persoalan pembangunan yang tidak berlangsung dengan baik. Untuk mengatasi ketimpangan ini perlu dilakukan upaya-upaya perbaikan redistribusi pertumbuhan, yaitu investement redistribution, income redistribution, serta pengembangan ekonomi lokal, pemberdayaan masyarakat, perluasan kesempatan untuk membuka keterisolasian, peningkatan kapasitas kelembagaan dan sumberdaya manusia pemerintah dan masyarakat di daerah tertinggal, peningkatan mitigasi dan rehabilitasi 3.1.3 Persoalan Pengangguran. Angka pengangguran di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, tahun 1997 sejumlah 5,15 juta orang, tahun 2000 sejumlah 8,44 juta orang, tahun 2006: 10,9 juta (10,3%). Pada tahun 2003 di Jawa Timur jumlah angkatan kerja telah mencapai 18.098.250 orang, tahun 2004 jumlah pencari kerja sebesar 429 orang, sedangkan jumlah kesempatan kerja sebesar 17.128.150 orang lebih, sehingga jumlah angka pengangguran mencapai sebesar 870.094 orang dari jumlah penduduk Jawa Timur sebesar 36,2 juta orang, dan angka jumlah orang menganggur semakin meningkat tiap bulannya. Jumlah pengangguran di Kabupaten Gresik pada tahun 2006 sebesar 7,88%, dan pada tahun 2007 meningkat menjadi 8,14%. Beberapa faktor yang menyebabkan pengangguran adalah rendahnya kualitas tenaga kerja, tingginya pengangguran terbuka, karakteristik pengangguran yang tidak menjadi pilihan pengusaha, meluasnya tenaga kerja yang bekerja dibawah kemampuan, ekspansi sektor informal, pertumbuhan angkatan kerja diperkotaan yang sangat cepat, miskinnya kondisi bekerja secara keseluruhan, pertambahan upah disektor formal diluar pertumbuhan produktivitas, tinggi dan semakin besarnya disparitas upah antara sektor formal dan informal, untuk gender, serta antar wilayah, persoalan struktural tenaga kerja. 3.1.4 Persoalan Kerusakan Lingkungan Kerusakan lingkungan atau deteriorasi ekologis disebabkan oleh 2 (dua) hal yaitu; pertama, poverty, yang mengakibatkan deforestasi, desertifikasi, floading dan soil depletion. Kedua, affluence society yang mengakibatkan pollution, acid rain, deforestasi, desertifikasi, floading, soil depletion bocornya lapisan ozon, green house effect, dan global warming, yang semuanya itu memberikan dampak terhadap kerusakan lingkungan. 3.2 Faktor-Faktor Keberhasilan Pembangunan Berbagai faktor keberhasilan pembangunan di Kabupaten Gresik dapat diidentifikasi sebagai faktor penentu, yaitu faktor yang nampak (tangible) dan faktor yang tidak nampak (intangible). 3.2.1 Penduduk (Population) Dengan jumlah penduduk pada tahun 2007 sebesar 1.223.278 jiwa, serta tingkat kepadatan penduduk sebesar 971 jiwa/km2 merupakan faktor yang potensial dalam pembangunan, khususnya dengan karakter masyarakat yang terbuka, dinamis, dan agamis, serta keragaman budaya. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Gresik tahun 2006 sebesar 72,46 dan pada tahun 2007 sebesar 71,78. 3.2.2 Sumber Daya Alam (Natural Resources) Potensi sumber daya alam yang selama ini digunakan sebagai kegiatan ekonomi sangat

menentukan program-program pembangunan di Kabupaten Gresik. Pada tahun 2007 Kabupaten Gresik memiliki 151 industri besar dan 333 industri kecil, dengan jumlah total industri sebesar 484. Suatu kondisi potensial untuk menggerakkan perekonomian Kabupaten Gresik. Oleh sebab itu eksploitasi yang selama ini dilakukan jangan sampai mengakibatkan deteriorasi ekologis, yaitu kerusakan lingkungan yang lebih parah, yaitu pemanasan global (global warming). 3.2.3 Faktor ekonomi Kondisi ekonomi Kabupaten Gresik tidak terlepas dari situasi ekonomi makro. Oleh sebab itu perkembangan moneter yang stabil, inflansi yang rendah, dan tingkat suku bunga yang rendah akan mendorong percepatan perekonomian Kabupaten Gresik, yang secara geografis merupakan pintu distribusi barang dan jasa untuk kawasan Indonesia Timur terhadap produk lokal maupun internasional. Namun demikian tingkat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gresik masih cukup tinggi yaitu pada tahun 2005 sebesar 6,91%, tahun 2006 sebesar 6,81%, dan tahun 2007 sebesar 7,42%. Hal ini berbeda dengan tingkat pertumbuhan ekonomi nasional yang rata-rata dalam tahun 2006-2007 sebesar 5,8%. 3.2.4 Kualitas Pemerintahan Kualitas pemerintahan sangat menentukan program-program pembangunan yang lain. Sistem pemerintahan yang demokratis akan mempengaruhi tingkat pengambilan keputusan yang melibatkan banyak pihak. Oleh sebab itu pemilihan kepala daerah yang selama ini dilakukan cenderung mengapresiasi pada proses tersebut. Modal dasar inilah yang dapat memberikan jaminan akan terciptanya good governance dan terbentuknya civil society. 3.3 Pembangunan Jangka Pendek, Jangka Menengah dan Jangka Panjang. Sasaran jangka pendek pembangunan di Kabupaten Gresik adalah menciptakan stabilitas keamanan dan memulihkan kondisi ekonomi yang belum pulih secara 100% akibat krisis moneter tahun 1998 yang memberikan dampak terhadap segala komponen masyarakat di Kabupaten Gresik. Oleh sebab itu, pembangunan diarahkan untuk mengejar pertumbuhan ekonomi, yaitu peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan industri, baik industri besar maupun kecil, yang berorientasi ekspor untuk mendapatkan devisa. Sedangkan sasaran pembangunan jangka panjang adalah terciptanya kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat, serta terwujudnya welfare state (local goverment) yang berfungsi untuk mengontrol, mengendalikan dan mendayagunakan sumber daya sosial ekonomi untuk kepentingan publik, menjamin distribusi kekayaan negara secara adil dan merata, mengurangi kemiskinan, menyediakan asuransi sosial (pendidikan dan kesehatan) bagi masyarakat miskin, menyediakan subsidi untuk layanan sosial dasar bagi masyarakat kurang beruntung (disadvantage people), memberi proteksi sosial bagi setiap warga. Bab IV Misi Pembangunan Misi merupakan penjabaran visi dalam bentuk rumusan tugas, kewajiban dan rancangan tindakan yang jelas dan spesifik, serta dijadikan arahan untuk kepentingan Pemerintah Kabupaten Gresik dalam mewujudkan keinginan masyarakat. Misi merupakan cara bagaimana mewujudkan visi. Dengan demikian, sebagai suatu bentuk perwujudan pembangunan, maka misi pembangunan Kabupaten Gresik dapat direalisasikan.

Berdasarkan atas misi yang dijelaskan di bawah ini, maka orientasi pembangunan Kabupaten Gresik dalam kurun waktu tahun 2010-2015 dapat terwujudkan dan dapat menjalankan pemerintahan yang baik dengan dukungan berbagai komponen. 4.1 Menciptakan rasa aman dan situasi yang kondusif untuk memberikan dorongan bagi tumbuhnya prakarsa dan kepercayaan diri masyarakat 4.2 Mewujudkan masyarakat yang beriman, bertaqwa dan berakhakul karimah. 4.3 Meningkatkan daya saing bangsa melalui pembangunan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) dan aparatur (Human Resources Development), serta meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan sarana pembangunan 4.4 Mengembangkan good local governance, yang berorientasi pada aspek dignity, life esteem, autencity, and personal feedom, menuju masyarakat madani 4.5 Menciptakan keadilan (justice) yang seimbang dan merata berdasarkan nilai dan norma yang berlaku 4.6 Meningkatkan pembangunan ekonomi daerah dengan titik berat pada hubungan sinergitas sektor industri dan ekonomi kerakyatan. 4.7 Menciptakan kesejahteraan dalam bentuk welfare local government melalui desentralisasi dan otonomi pemerintah daerah yang bersih, bebas korupsi, kolosi, dan nepotisme; 4.8 Melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development), yang mampu meneruskan program-program pembangunan dengan memobilisasi human and non human capital secara terus-menerus. Orientasi pembangunan berkelanjutan merupakan suatu keharusan yang dilakukan agar tidak terjadi involusi, dengan demikian harus dijaga dan dilestarikan. Konsep sustainable develoment ini merupakan sikap keprihatinan masyarakat yang memandang adanya konsekuensi jangka panjang dari adanya tekanan yang eksesif terhadap daya dukung alami yang terbatas, oleh sebab itu diperlukan adanya penemuan-penemuan baru untuk memberikan daya dukung alami tersebut

Bab V Agenda dan Program Pembangunan 2010-2015 Agenda dan program pembangunan 2010-2015 merupakan agenda yang terprogram dalam periodisasi 5 (lima) tahun, yang meliputi; arah kebijakan pembangunan yang bersifat umun, kemudian agenda kebijakan pembangunan yang bersifat lebih terarah, serta program pembangunan yang lebih spesifik.

Dengan agenda dan program pembangunan akan menghantarkan pada upaya-upaya yang dilakukan selama 5 tahun ke depan agar memiliki arah dan tujuan. Program ini merupakan interaksi yang selama ini dilakukan dengan masyarakat, sehingga diharapkan apa yang akan dilakukan pemerintah akan mendapatkan dukungan yang penuh dari masyarakat. 5.1. Program Pembangunan 5.2.1 Agenda menciptakan rasa aman dan situasi yang kondusif untuk memberikan dorongan bagi tumbuhnya prakarsa dan kepercayaan diri masyarakat. a. Menciptakan keamanan dan situasi kondusif pada semua struktur dan masyarakat. 1. Menciptakan ketertiban dan pencegahan, serta penanggulangan kriminalitas. 2. Mengantisipasi timbulnya anarkhisme massa 3. penanggulangan gerakan separatisme. 1. Meningkatkan rasa saling percaya dan harmoni sosial. 5.2.2 Agenda mewujudkan masyarakat yang beriman, bertagwa dan berakhalakul karimah. 1. Meningkatkan kesadaran kolektif antar masyarakat yang didasarkan atas nilainilai agama. 2. Meningkatkan dan mewujudkan keimanan masyarakat secara kolektif. 3. Meningkatkan dan mewujudkan ahlakul karimah masyarakat secara kolektif. 4. Meningkatkan dan mewujudkan rasa persaudaraan seiman. 5. Meningkatkan dan mewujudkan saling menghormati antar umat bergama 6. Peningkatan sumber daya manusia di bidang pendidikan.

5.2.3 Agenda menciptakan kesejahteraan dalam bentuk welfare local government melalui desentralisasi dan otonomi pemerintah daerah yang bersih, bebas korupsi, kolosi, dan nepotisme. 1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi 2. Melakukan redistribusi pertumbuhan. c. Melakukan pemerataan dan kesejahteraan sosial. 1. Menciptakan pemerintahan yang bersih dan berwibawa. 2. Melaksanakan desentralisasi dan otonomi daerah dengan penuh tanggungjawab.

Bab VI Sasaran Pembangunan 2010-2015

6.1 Menciptakan rasa aman dan situasi yang kondusif untuk memberikan dorongan bagi tumbuhnya prakarsa dan kepercayaan diri masyarakat. 6.2 Agenda mewujudkan masyarakat yang beriman, bertagwa dan berakhalakul karimah. 6.3 Meningkatkan daya saing bangsa melalui pembangunan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) dan aparatur (Human Resources Development), serta meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan sarana pembangunan. 6.4 Mengembangkan good local governance, yang berorientasi pada aspek dignity, life esteem, autencity, and personal feedom, menuju masyarakat madani. 6.5 menciptakan keadilan (justice) yang seimbang dan merata berdasarkan nilai dan norma yang berlaku.

Bab VII Penutup Masa depan pembangunan Kabupaten Gresik dapat berlangsung secara terus-menerus, terpadu dan progresif menjadi lebih baik akan dapat terwujud tergantung pada suatu upaya kerja keras untuk mencapainya. Oleh sebab itu harus dilandasi oleh suatu landasan ke depan yang jelas, dengan visi, misi, agenda, strategi, dan program pembangunan yang realistis. Landasan ke depan adalah visi yang berorientasi pada apa yang menjadi filosofi dasar pembangunan, misi yang menjadi acuan untuk mencapai pembangunan, paradigma yang menjadi dasar pembangunan, nilai yang menjadi jiwa pembangunan, agenda dan strategi adalam cara untuk melaksanakan pembangunan, serta program pembangunan yang riil dan implementatif untuk dilaksanakan. Dalam mewujudkan pembangunan Kabupaten Gresik tahun 2010-2015 tentu saja memerlukan berbagai komponen untuk mencapainya, yaitu perlu interaksi secara terus-menerus dan kolaborasi antara masyarakat, birokrasi pemerintah dan sektor swasta dalam konteks good local governance dan terbentuknya civil society. Dengan semangat dan keinginan yang tinggi, maka Gresik Membangun dipersembahkan untuk melakukan perubahan ke depan menuju pada kondisdi yang lebih baik, adil dan sejahtera secara permanen.

Anda mungkin juga menyukai