Anda di halaman 1dari 136

Alat alat Berat II

-Kontrak belajar -Definisi -Tujuan

sutrisna_sttnas@yahoo.com

Alat-alat Berat II (1)


Definisi :
- sistem mekanisme pergerakannya

- sistem penerusan daya termasuk mesin


dan peralatannya - sistem hidrolis - sistem pneumatis

Tujuan :
Efisiensi dalam arti teknis maupun ekonomis yg tinggi.

Tugas 1
Pneumatik dan Hidrolik (harjuna) Manajemen (aris) Maintenance (mantang) Haidul (hydrolic whell loader) Januar (hydrolic chamshell)

Penilaian Akhir
1. Tugas-tugas (0 30) 20 % 2. Ujian Tengah Semester (20 50) 30 % 3. Ujian Akhir Semester 50 % Jumlah 100 %

Dimensi, kehomogenan dimensi, dan satuan


Sudah dipelajari dlm mk fisika dan mekanika fluida, mekanika benda padat, mekanika benda tegar Subjek yang luas dalam mekanika fluida secara umum dibagi statika fluida dan dinamika fluida

Ukuran-ukuran massa dan berat fluida


1. Kerapatan (density)

lambang rho () didefinisikan sebagai massa fluida per satuan volume, dengan satuan kg/m3. 2. Berat jenis lambang gamma () didefinisikan sebagai berat fluida per satuan volume, satuan N/m3.
6

3. Viskositas (viscosity) viskositas akan menentukan tahanan dalam fluida untuk mengalir viskositas rendah jika mudah mengalir, begitu juga sebaliknya satuan dalam N.s/m2 atau dyne.s/cm2. penentuan nilai viskositas oli: viskositas absolute (poise), viskositas kinematik (centistokes=cSt), dan viskositas relatif (Saybolt Universal Second=SUS)atau angka koefisien SAE
7

Hukum Archimedes
Karena luas penampang bagian atas dan bawah silinder sama besar, yaitu A, maka besar gaya ke bawah adalah F1= P1A, dimana P1 = Patm + gh1; sedangkan besar gaya keatas yang bekerja pada silinder adalah F2= P2A, dimana P2= Patm+ gh2. Dengan demikian, selisih gaya yang bekerja pada silinder adalah yang bertindak sebagai gaya apungnya, yang besarnya adalah : F apung = F2 F1 = P2A - P1A = (Patm + gh2)A (Patm+ gh1)A = ghA (h2-h1)

Gambar 1. Benda silinder dalam

Dari gambar kita tahu bahwa A(h2-h1) sama dengan volume silinder, sehingga : F apung = gV (1) Kita tahu bahwa massa adalah massa jenis dikalikan volumenya.
Dengan demikian, massa fluida yang dipindahkan adalah m = V

akhirnya persamaan 1 dapat dituliskan

sebagai : F apung = mg .. (2) Dimana mg adalah berat fluida yang dipindahkan. Ingat berat berat adalah massa dikalikan gravitasi. Kesimpulan yang dapat diambil dari persamaan 2 ini dikenal sebagai Hukum Archimedes yang menyatakan bahwa gaya apung yang bekerja pada sebuah benda

yang dibenamkan sama dengan berat fluida yang dipindahkan

Terapung, tenggelam, melayang


Berdasarkan hukum Archimedes kita bisa menentukan syarat sebuah benda untuk terapung, tenggelam, atau melayang di dalam sebuah fluida. Perhatikan Gambar 2 yang menunjukkan sebuah balok kayu yang terapung pada suatu fluida. Pada saat terapung, besarnya gaya apung F apung sama dengan berat benda w = mg. Perlu dicatat bahwa pada peristiwa ini, hanya sebagian volume benda yang tercelup di dalam fluida sehingga volume fluida yang dipindahkan lebih kecil dari volume total benda yang mengapung. F apung = w

m fluida g = m benda g

Gambar 2 Balok kayu terapung

fluida V dipindahkan = benda V benda V dipindahkan = benda V benda fluida ..(3 )

10

Persamaan (3) ini menyatakan rasio bagian volume benda yang tercelup ke dalam fluida. Sebagai contoh, sebuah kayu yang memiliki massa jenis 600 kg/m3. berdasarkan persamaan (3), kita bisa menentukan berapa bagian balok kayu yang tercelup, yaitu sama dengan volume air yang dipindahkan

V dipindahkan = ( benda / fluida) x V benda = ((600 kg/m3 )/(1000 kg/m3)) x V balok kg m x V balok V dipindahkan = 0,6 V balok Dengan demikian, volume balok yang tercelup ke dalam air adalah 0,6 bagian volume total balok (atau 60 % volumenya). Jadi, secara umum benda akan terapung jika massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis fluida

Syarat terapung : fluida > benda.(4)

11

Sekarang kita akan meninjau kasus tenggelam, spt pd gambar dibawah.


Sekarang kita akan meninjau kasus tenggelam, seperti tampak pada gambar 3. Pada saat tenggelam berlaku gaya apung F apung lebih kecil daripada gaya berat w = mg. Karena benda tercelum seluruhnya ke dalam fluida, maka volume fluida yang dipindahkan sama dengan volume benda

Gambar 3 Balok kayu tenggelam

F apung < w m fluida g < m benda g fluida V dipindahkan < benda V benda Karena V dipindahkan = V benda , maka Syarat tenggelam : fluida < benda (5) Pernyataan (5) merupakan syarat sebuah benda agar tenggelam seluruhnya ke dalam fluida, yaitu massa jenis benda lebih besar dari massa jenis fluida

12

Pada keadaan melayang, berlaku bahwa gaya apung sama dengan berat benda dan volume benda yang dipindahkan sama dengan volume benda yang melayang, seperti terlihat pada gambar 4. Pada keadaan ini berlaku : F apung = w m fluida g = m benda g fluida V dipindahkan = benda V benda karena V dipindahkan = V benda , maka Syarat melayang : fluida = benda ... (6)

Gambar 4 Balok kayu melayang

Pernyataan (6) merupakan syarat sebuah benda agar bisa melayang di dalam fluida, yaitu massa jenis benda harus sama dengan massa jenis fluida.

13

Contoh :
1. Berapa besarnya gaya yang diperlukan untuk menekan sebuah benda kayu agar tenggelam ke dalam air ? Massa balok 7 kilogram dan massa jenisnya 750 kg/m3. Gunakan nilai g = 9,8 m/s2
2. Seseorang akan menjual sebongkah emas dengan harga murah. Ketika ditimbang, massa emas = 14,7 kg. Karena ragu-ragu, pembeli menimbangnya di air, dan mendapatkan bahwa massa bongkahan tersebut = 13,4 kg. Akhirnya pembeli, menyatakan bongkahan bukan emas murni. Bagaimana penjelasannya ?

14

Penyelesaian :
1. Pada saat balok tenggelam, berlaku prinsip kesetimbangan tiga gaya, yaitu gaya berat mg, gaya apung F apung, dan gaya tekan F.

F + mg = F apung
Sesuai dengan Persamaan (1), F apung = air g V balok Gaya berat mg = m balok g = balok V balok g Dengan demikian berlaku:

F = F apung - mg
air g V balok - balok g V balok g( mbalok/ balok) .{ air - balok }

F = (9,8) (7)/ 750 (1000 750) =22,9 N

15

Penyelesaian :
2. Berat semu bongkahan, yaitu beratnya ketika ditimbang di dalam air sama dengan w di mana w=WFapung

w' = w air g V wW' = air gV


Akhimya bisa kita tuliskan (w /w-w)= ( benda g V benda/ air g V benda)=( benda/ air) Berdasarkan data pada soal : (w /w-w)= ( benda/ air) ((14,7 )g)/((14,7kg)g (13,4)g)= ( benda/ 1000 kg/m3) 14,7/ 1,3 = benda/ 1000

benda =11.300kg/m3
Dari data massa jenis emas, ternyata diperoleh bahwa massa jenis emas sama dengan 19.300 kg/m3. Dengan demikian, bongkahan tersebut bukan emas murni.

16

Aplikasi hukum Archimedes


Aplikasi hukum Archimedes dapat kita jumpai dalam berbagai peralatan dari yang sederhana sampai yang canggih, misalnya hydrometer, kapal laut,kapal selam, galangan kapal, balon udara, dan jembatan ponton. Hidrometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur massa jenis suatu zat cair. Gambar bagan sebuah hidrometer dapat dilihat pada gambar 5.Anda dapat membuat sebuah hidrometer sederhana dengan cara berikut. Ambilah sebuah sedotan minuman yang terbuat dari plastik. Berilah pada salah satu ujung sedotan tersebut sebuah pemberat, misalnya logam atau aspal.
17

Gambar 5 Hidrometer

Selanjutnya, buatlah skala pada hidrometer ini, misalnya setiap 1 mm. Kemudian, cobalah pada air yang memiliki massa jenis 1000 kg/m3. Kemudian, cobalah untuk zat cair lain yang massa jenisnya telah Anda ketahui. Dari percobaan ini, Anda bisa memberikan angka pada skala hidrometer, dan hidrometer Anda siap untuk digunakan. Pada dasarnya, sebuah kapal selam mempunyai bagian yang disebut bagian pemberat. Bagian pemberat ini berupa sebuah tangki yang dapat diisi air. Ketika ingin menyelam ke dalam laut, bagian pemberat diisi dengan air laut, sehingga gaya ke atas yang bekerja pada kapal lebih kecil daripada berat kapal selam. Akibatnya kapal tenggelam. Ketika ingin muncul ke permukaan, air yang mengisi bagian pemberat dikeluarkan, sehingga kapal bisa muncul ke permukaan. Sebuah galangan kapal merupakan sebuah tempat untuk memperbaiki bagian bawah kapal. Pertama kali, galangan berisi penuh dengan air sehingga kapal dari laut bisa masuk ke dalamnya. Selanjutnya, ketika kapal sudah berada di galangan, air di dalam galangan dikeluarkan sehingga galangan terangkat naik, dan bagian bawah kapal bisa diperbaiki dengan baik.

18

Pada balon udara, udara kita anggap sebagai zat cair. Ketika sebuah balon udara diisi dengan zat yang massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis udara, maka berat udara yang dipindahkan sama dengan gaya ke atas pada balon. Akibatnya, balon tertekan keatas sehingga balon dapat mengapung di udara. Jembatan ponton adalah jembatan yang terbuat dari drum-drum kosong yang berisi udara. Tentu saja drum-drum tersebut harus selalu dijaga agar tertutup rapat sehingga tidak ada air yang masuk ke dalamnya. Jembatan ponton bisa digunakan untuk keperluan-keperluan darurat.

19

Tentu Anda pernah mengamati seekor nyamuk yang bisa terapung di permukaan air. Atau berangkali, Anda pernah mencoba mengapungkan sebuah pisau silet atau sebuah jarum jahit diatas permukaan air. Jika diletakkan dengan hati hati, pisau silet dan jarum bisa terapung di permukaan walaupun menurut hukum Archimedes, keduanya harus tenggelam karena massa jenis keduanya lebih besar dari massa jenis air. Lalu apa yang menahan nyamuk, pisau silet, atau jarum sehingga tetap terapung di permukaan air? Gejala ini disebut tegangan permukaan pada fluida. Molekul-molekul dalam suatu fluida akan selalu mengalami gaya tarikmenarik dengan molekul-molekul sejenis lainnya. Gaya ini disebut gaya kohesi. Namun molekul-molekul yang berada pada permukaan atau sangat dekat dengan permukaan lebih banyak mengalami gaya ke bawah karena lebih banyak molekul-molekul lain yang menarik ke bawah dibandingkan yang menarik ke atas, seperti diilustrasikan pada Gambar 6

Tegangan permukaan

20

Akibat lebih besarnya gaya ke bawah ini,permukaan zat cair akan cenderung mengerut dan membentuk luas permukaan sekecil mungkin. Dengan demikian, permukaan zat cair tersebut mengalami suatu tegangan, yang disebut tegangan permukaan.

Gambar 6 Resultan gaya ke bawah yang bekerja pada molekulmolekul di permukaan atas di dekat permukaan
21

Untuk volume zat cair tertentu, luas permukaan terkecil yang mungkin yang mencakup volumenya adalah bola. Amati bagaimana tetesan air yang keluar dari sebuah pipet atau yang menetes dari ujung-ujung daun (Gambar 7).

Gambar 7 Tetesan air yang berbentuk bola

22

Bentuk tetesan itu berupa bola-bola kecil. Ini merupakan salah satu bukti adanya tegangan permukaan. Amati pula tetesan-tetesan raksa pada suatu permukaan kaca yang bersih, seperti yang tampak pada Gambar 8. Gambar 8 Tetesan air di permukaan kaca Tetesan yang paling kecil adalah bola, sementara tetesan yang lebih besar berbentuk bola yang digepengkan. Berat raksa pada tetesan yang besar menyebabkan tetesan tersebut berupa bola gepeng Untuk menghitung besarnya tegangan permukaan ini, misalnya sebuah kawat kecil yang panjangnya L terapung di permukaan suatu zat cair.

23

Jika gaya yang tegak lurus terhadap kawat ini dan terletak di permukaan zat cair adalah F, lihat gambar 2.9(a), maka tegangan permukaan didefinisikan Sebagai =L/F.. (7) Dengan kata lain, tegangan permukaan adalah gaya per satuan panjang yang bekerja pada permukaan yang tegak lurus terhadap kawat.

Gambar 2.9 (a) Tegangan permukaan yang dialami oleh sebuah kawat L. (b)tegangan permukaan pada kawat L oleh dua permukaan

24

Pada gambar 9(b), sebuah kawat dibengkokkan sehingga berbentuk huruf U. Kemudian, kawat AB dibuat sedemikian rupa sehingga bisa digerakkan sepanjang kawat berbentuk U. Jika kawat ini kita celupkan ke dalam air sabun kemudian kita angkat, maka akan terbentuk suatu lapisan sabun. Karena lapisan sabun ini memiliki dua permukaan, maka tegangan yang dialami oleh kawat AB sama dengan

25

Tegangan Permukaan dalam Sehari-hari Ketika mencuci pakaian, air sendiri tidak efektif untuk membersihkan permukaan pakaian yang berminyak. Air tidak bisa ditarik oleh minyak sehingga tidak membasahi permukaan pakaian yang berminyak. Bahkan, air cenderung akan membentuk bola-bola kecil ketika menyentuh permukaan pakaian akibat tegangan permukaan pada air. Sabun dan detergen yang dicampurkan pada air akan memperkecil permukaan air, sehingga larutan air dan sabun ini bisa membasahi pakaian dan menarik partikel-partikel kotoran pada pakaian. Tegangan permukaan pada air juga berkurang dengan bertambahnya suhu air. Inilah sebabnya, mencuci pakaian di air yang hangat lebih mudah dibandingkan mencuci pakaian di air yang dingin. Pada kain tenda digunakan bahan-bahan yang anti-air. Ketika hujan turun, air tidak bisa menembus tenda karena suatu lapisan tipis air terbentuk di antara bahan-bahan yang anti-air ini. Namun demikian, jika seseorang meyentuh tenda dari dalam, maka air bisa merembes masuk dan membasahi tenda sehingga tenda akan bocor. Ini terjadi akibat pecahnya lapisan tipis air di antara bahanbahan yang anti-air. Bahan-bahan pembuat sabun ditambahkan pada larutan pembasmi insektisida yang digunakan oleh petani. Bahan sabun ini akan menambah daya resap larutan pembasmi insektisida ke dalam air karena mengurangi tegangan permukaan air. Akibatnya, larutan pembasmi insektisida bisa menyebar lebih luas pada suatu permukaan daun.
26

SISTEM PNEUMATIK
1.1. Umum.
Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan suatu kerja disebut dengan sistem Pneumatik. Dalam penerapannya, sistem pneumatic banyak digunakan sebagai sistem automasi.

27

A. Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :


a. b. c.
d.

Rem Buka dan tutup Pintu Pelepas dan penarik rodaroda pendarat pesawat. Dan lain-lain.

28

B. Kelebihan sistem Pneumatik antara lain :


a.

b. c. d.

e.

Fluida kerja mudah didapat dan ditransfer. Dapat disimpan dengan baik Penurunan tekanan relatif lebih kecil dibandingkan dengan sistem hidrolik. Viskositas fluida yang lebih kecil sehingga gesekan dapat diabaikan. Aman terhadap kebakaran.

29

C. Sedangkan kekurangan dari sistem Pneumatik antara lain:


a. b. c. Gangguan suara yang bising Gaya yang ditransfer terbatas Dapat terjadi pengembunan.

30

Sistem Tekanan Tinggi


Untuk sistem tekanan tinggi, udara biasanya disimpan dalam tabung metal (Air Storage Cylinder) pada range tekanan dari 1000 3000 Psi, tergantung pada keadaan sistem. Tipe dari tabung ini mempunyai 2 Klep, yang mana satu digunakan sebagai klep pengisian, dasar operasi Kompresor dapat dihubungkan pada klep ini untuk penambahan udara kedalam tabung. Klep lainnya sebagai klep pengontrol. Klep ini dapat sebagai klep penutup dan juga menjaga terperangkapnya udara dalam tabung selama sistem dioperasikan.
31

Sistem Tekanan Sedang.


Sistem Pneumatik tekanan sedang mempunyai range tekanan antara 100 150 Psi, biasanya tidak menggunakan tabung udara. Sistem ini umumnya mengambil udara terkompresi langsung dari motor kompresor.

32

Sistem Tekanan Rendah.


Tekanan udara rendah didapatkan dari pompa udara tipe Vane. Demikian pompa udara mengeluarkan tekanan udara secara kontinu dengan tekanan sebesar 1 10 Psi. ke sistem Pneumatik.

33

KOMPONEN SISTEM PNEUMATIK

34

Kompresor
Kompresor digunakan untuk menghisap udara di atmosfer dan menyimpannya kedalam tangki penampung atau receiver. Kondisi udara dalam atmosfer dipengaruhi oleh suhu dan tekanan.

35

Oil and Water Trap


Fungsi dari Oil and Water Trap adalah sebagai pemisah oli dan air dari udara yang masuk dari kompresor. Jumlah air persentasenya sangat kecil dalam udara yang masuk kedalam sistem Pneumatik, tetapi dapat menjadi penyebab serius dari tidak berfungsinya sistem.

36

Dehydrator.
Fungsi unit ini adalah sebagai pemisah kimia untuk memisahkan sisa uap lembab yang mana boleh jadi tertinggal waktu udara melewati unit Oil and Water Trap.

37

The Air Filter


Setelah udara yang dikompresi melewati unit Oil and Water Trap dan unit Dehydrator, akhirnya udara yang dikompresi akan melewati Filter untuk memisahkan udara dari kemungkinan adanya debu dan kotoran yang mana munkin tedapat dalam udara.

38

Pressure Regulator.
Sistem tekanan udara siap masuk pada tekanan tinggi menambah tekanan pada bilik dan mendesak beban pada piston.

39

Restrictors
Restrictor adalah tipe dari pengontrol klep yang digunakan dalam sistem Pneumatik, Restrictor yang biasa digunakan ada dua (2) tipe, yaitu tipe Orifice dan Variable Restrictor.

40

Perawatan Sistem Pneumatik.

41

Perawatan sistem Pneumatik terdiri dari memperbaiki, mencari gangguan, pembersihan dan pemasangan komponen, dan uji coba pengoperasian. Tindakan pencegahan untuk menjaga udara dalam sistem selalu terjaga kebersihannya. Saringan dalam komponen harus selalu dibersihkan dari partikel-partikel metal yang mana hal tersebut dapat menyebabkan keausan pada komponen.
Setiap memasang komponen Pneumatik harus dijaga kebersihannya dan diproteksi dengan pita penutup atau penutup debu dengan segera setelah pembersihan. Memastikan ketika memasang kembali komponen tidak ada partikel metal yang masuk kedalam sistem.
42

Sangat penting mencegah masuknya air, karena dapat menjadi penyebab sistem tidak dapat memberikan tekanan. Operasi dalam temperatur rendah, walaupun terdapat jumlah air yang sangat kecil dapat menjadi penyebab serius tidak berfungsinya sistem. Setiap tahap perawatan harus memperhatikan masuknya air kedalam sistem. Kebocoran bagian dalam komponen, selama kebocoran pada O-Ring atau posisinya, yang mana ketika pemasangan tidak sempurna atau tergores oleh partikel metal atau sudah batas pemakaian.

43

SISTEM HIDROLIK

44

Umum
Bertahun-tahun lalu manusia telah menemukan kekuatan dari perpindahan air, meskipun mereka tidak mengetahui hal tersebut merupakan prinsip hidrolik. Sejak pertama digunakan prinsip ini, mereka terus menerus mengaplikasikan prinsip ini untuk banyak hal untuk kemajuan dan kemudahan umat manusia. Hidrolik adalah ilmu pergerakan fluida, tidak terbatas hanya pada fluida air. Jarang dalam keseharian kita tidak menggunakan prinsip hidrolik, tiap kali kita minum air, tiap kali kita menginjak rem kita mengaplikasikan prinsip hidrolik.

45

Keuntungan
Sistem hidrolik banyak memiliki keuntungan. Sebagai sumber kekuatan untuk banyak variasi pengoperasian. Keuntungan sistem hidrolik antara lain: a. Ringan b. Mudah dalam pemasangan c. Sedikit perawatan d. Sistem hidrolik hampir 100 % efisien, bukan berarti mengabaikan terjadinya gesekan fluida.

46

Pengertian Hidrolik
Untuk mengerti prinsip hidrolik kita harus mengetahui perhitungan dan beberapa hukum yang berhubungan dengan prinsip hidrolik.

47

Area adalah ukuran permukaan (in2, m2)

A.

Area.

Force
Force adalah jumlah dorongan atau tarikan pada objek (lb.in/s2, kg.m/s2)

48

Unit Pressure
Unit pressure adalah jumlah kerkuatan dalam satu unit area (lb/in2, Psi)

Stroke
Stroke (panjang) adalah diukur berdasarkan jarak pergerakan piston dalam silinder (in, m)
49

Volume diukur berdasarkan jumlah dalam in3, m3 yang dihitung berdasarkan jumlah fluida dalam reservoir atau dalam pompa atau pergerakan silinder.

Volume

Fluida
Fluida yang digunakan dalam bentuk liquid atau gas. Fluida yang digunakan dalam sistem hidrolik umumnya oli. 50

Hukum Pascal
Suatu aliran didalam silinder yang dilengkapi dengan sebuah penghisap yang mana kita dapat memakaikan sebuah tekanan luar po tekanan p disuatu titik P yang sebarang sejarak h dibawah permukaan yang sebelah atas dari cairan tersebut diberikan oleh persamaan. p = po + gh. Prinsip Pascal, tekanan yang dipakaikan kepada suatu fluida tertutup diteruskan tanpa berkurang besarnya kepada setiap bagian fluida dan dinding-dinding yang berisi fluida tersebut. Hasil ini adalah suatu konsekuensi yang perlu dari hokumhukum mekanika fluida, dan bukan merupakan sebuah prinsip bebas.
51

Hubungan dari Istilah-istilah Dengan Diagram Segitiga

52

Tekanan
Sebagai contoh, diketahui gaya sebesar 100 lbs mendorong piston dengan luas permukaan 4 in2 maka dapat kita ketahui tekanan F/A = 25 lbs/in2 (psi).

53

Volume
Jika piston mempunyai luas permukaan 8 in2 bergerak dengan jarak 10 in dalam silinder. Berapa volume fluida yang dibutuhkan untuk menggerakan piston, menggunakan diagram segitiga diatas maka v = A.l, jadi v= 80 in3.

54

Keuntungan Mekanik
Dapat kita lihat ilustrasi dari keuntungan mekanik, ketika gaya 50 lbs dihasilkan oleh piston dengan luas permukaan 2 in2, tekanan fluida dapat menjadi 25 psi . dengan tekanan 25 psi pada luas permukaan 10 in2 dapat dihasilkan gaya sebesar 250 lbs.

55

56

Komponen Sistem Hidrolik

57

Motor Hidrolik
Motor hidrolik berfungsi untuk mengubah energi tekanan cairan hidrolik menjadi energi mekanik.

58

Pompa Hidrolik.
Pompa umumnya digunakan untuk memindahkan sejumlah volume cairan yang digunakan agar suatu cairan tersebut memiliki bentuk energi.

59

Katup (Valve)
Katup pada sistem dibedakan atas fungsi, disain dan cara kerja katup

60

Perawatan Sistem Hidrolik


Perawatan dari sistem hidrolik, memerlukan penggunaan fluida hidrolik yang layak, pemilihan tube dan seal yang layak. Dan kita harus dapat mengetahui bagaimana pengecekan untuk kebersihan nya yang layak.
Perbaikan pada sistem hidrolik, adanya satu prosedur perawatan dilakukan pada mekanik hidrolik. Sebelum perbaikan dimulai, spesifikasi tipe fluida harus diketahui . warna dari fluida pada sistem dapat juga digunakan sebagai penentu dari tipe fluida.

61

Perawatan efektif dari sistem hidrolik yang diperlukan adalah melihat kelayakan seal, tube, selang yang digunakan. Untuk sistem hidrolik (3000 psi) digunakan tube stainless steel, dan untuk sistem hidrolik tekanan rendah dapat digunakan tube dari alumunium alloy.

62

Simbol yang umum digunakan


Garis tebal - Konduktor utama :

Garis putus-putus - Pilot atau drain :


Garis sumbu - batas komponen dalam suatu unit :

Garis silang :
Garis yang menyambung :

63

Lingkaran dan semi lingkaran (Pompa, motor, alat ukur)


Lingkaran besar dan kecil bisa digunakan untuk memberikan tanda bahwa satu komponen adalah utama dan yang lainnya adalah pembantu. Segi tiga (Transmisi power dan energi):

Tanda panah (simbol arah aliran) :


Bujur sangkar (katup dengan satu bujur sangkar untuk setiap posisi katup) :

64

Diamond (unit penkondisian cairan - filter, cooler, drain) : Empat persegi panjang (silinder, reservoir, dan beberapa katup) :

Sebuah tanda panah melalui simbol kira-kira 45 derajat menunjukkan bahwa komponen-komponen dapat disetel atau dirubah.
Poros yang berputar disimbolkan dengan suatu tanda panah yang menunjukkan arah perputaran (katakanlah tanda panah dekat poros) : Garis fleksibel :
65

Port yang disumbat :

Pemutusan cepat tanpa Check Tersambung

Putus

Pemutusan cepat dengan dua Check Tersambung

Putus

66

Selang pembalik dibawah level cairan (Reservoir)

Selang pembalik diatas level cairan (Reservoir)

Akumulator (a) Akumulator, Dibebani dengan pegas

(b) Akumulator, Diisi dengan gas

(c) Akumulator, Diberi berat


67

Energi Simbol ini digunakan untuk menunjukkan sumber power cairan yang mana bisa berupa pompa, kompresor, atau sistem lain yang berhubungan.

Kondisioner cairan

Filter - Strainer

68

Alat pengubah panas (pendingin)

69

Silinder, Hidrolik dan Pneumatik (a) Gerakan tunggal

(b) Gerakan ganda

(c) Single End Rod

(d) Double End Rod

70

(e) Cushion tetap, maju dan mundur

(f) Cushion yang dapat disetel, hanya maju

Gunakan simbol ini apabila diameter batang yang dibandingkan dengan diameter lubang adalah cukup (silinder diferensial).

Non Cushion

Cushion, maju dan Mundur

71

Aktuator dan kontrol Pegas

Kancingan penahan
(Menunjukkan notch untuk setiap kancingan pada komponen yang diberi simbol. Garis pendek menunjukkan yang mana kancingan tersebut digunakan.) Kancingan bisa diposisikan pada ujung simbol yang lain

Manual

Tombol tekan
72

Lever

Pedal atau injakan

Mekanis

Solenoid listrik (lilitan tunggal)

73

Tekanan pilot (a) Remote Supply

(b) Internal Supply

(c) Aktuasi dengan tekanan yang dilepaskan

(d) Pilot yang terkontrol, senter pegas simbol yang telah disederhanakan

Simbol yang lengkap

74

Pilot solenoid Solenoid dan Pilot

Penggabungan aktuator Solenoid dan pilot atau manual override yang menyebabkan alat beroperasi.

75

Alat yang berputar 105 Simbol dasar

(a) Dengan Port

(b) Dengan poros yang berputar, Dengan kontrol dan dengan Drain

76

Pompa hidrolik (a) Displacement tetap

(b) Displacement variabel Unidirectional

Bidirectional

77

Motor hidrolik (a) Displacement tetap

(b) Bidirectional

(c) Displacement variabel Unidirectional

Bidirectional

Silinder semi-rotari

78

Motor, Engine (a) Motor listrik

(b) Engine panas (mis. Mesin Dengan Pembakaran Internal)

Instrument dan Asesori (a) Tekanan (b) Temperatur

(c) Alat ukur aliran

Asesori Sakelar tekanan

79

Katup (Valve) Simbol dasar katup tersusun dari satu atau lebih kotak dengan garis di bagian dalam kotak tersebut yang bertujuan menunjukkan arah aliran dan konditioner diantara port-port. Sistem tiga simbol digunakan untuk menunjukkan jenis-jenis katup: kotak sederhana, posisi tetap dan tidak tetap, kontak multiple, posisi tidak tetap. 1. Kotak

2. Port

80

Katup dua arah (Katup 2 Ported) On-Off (Shut Off secara manual)

Check

Check, Pilot-Operated sampai Terbuka

Check, Pilot-Operated sampai tertutup

81

Katup Dua Arah (a) Dua posisi

Secara normal tertutup

Secara normal terbuka

(b) Posisi tidak tetap

Terbuka normal

Tertutup normal

82

Katup Tiga Arah (a) Dua Posisi

Terbuka normal Check valve ganda

Tertutup normal

Katup empat arah (a) Dua posisi

Normal
83

Digerakkan (b) Tiga posisi

(c) Arah aliran untuk kondisi senter katup tiga posisi.

84

Katup Kontrol Tekanan (a) Relief Tekanan

(c) Pengurang Tekanan

Simbol yang disederhanakan (b) Programa/rangkaian

(d) Pengurang dan Pembuangan Tekanan

85

Posisi Tidak Tetap Pada Katup Tiga Arah

Posisi Tidak Tetap Pada Katup Empat Arah

86

Katup Kontrol Aliran (a) Dapat disetel, Nonkompensasi (Kontrol Aliran pada masing-masing Arah)

(b) Dapat disetel dengan Bypass

(c) Dapat disetel dan Tekanan yang Terkompensasi dengan bypass

87

d. Dapat disetel, Temperatur dan Tekanan yang terkompensasi


Simbol komposite yang ditunjukkan Ruang komponen tertutup

88

Ruang komponen tertutup bisa dikelilingi oleh simbol yang sempurna atau sekelompok simbol yang menunjukkan suatu asembli. Simbol ini biasa digunakan untuk memberikan lebih banyak infomasi tentang sambungan dan fungsi komponen. Ruang tertutup menunjukkan ujung komponen atau asembli. Port eksternal diasumsikan dalam garis tertutup dan menunjukkan sambungan komponen. Pompa, Displacement ganda, displacement tetap, Satu Isap dan Dua Pembuang

89

PREVENTIVE MAINTENANCE pada Alat-Alat Berat

90

Preventive Maintenance (PM)


adalah pemeliharaan dasar yang dilakukan terhadap alat dan kelengkapannya dengan jadwal dan frekuensi pemeliharaan yang baku. Tujuan utama melakukan PM adalah agar umur alat menjadi lebih panjang, jarang rusak dan tetap produktif didalam pencapaian target dengan biaya yang murah
91

PM dimulai dari yang sederhana, seperti: - Pembersihan - Pelumasan - sampai Penyetelan hingga yang komplek (overhaul) Tugas pemeliharaan dilaksanakan untuk menjaga alat tidak break down/rusak di tengah jalan pada waktu dioperasikan
92

Mengapa program PM ini harus dilakukan?


Alasan utama program PM dilakukan ialah untuk menekan cost peralatan antara lain melalui: - Mengurangi kerugian waktu produksi karena alat jarang-jarang rusak - Umur alat menjadi lebih panjang, investasi alat lebih menguntungkan - Mengurangi biaya lembur mekanik dan alat lebih ekonomi - Pemeliharaan alat menjadi lebih teratur sesuai jadwal 93

- Total biaya pemeliharaan akan menurun


- Kondisi alat dan keselamatan kerja lebih

terjamin Program PM ini dilaksanakan, kinerja alat akan membaik, alat selalu siap operasi dan target mechanical availability dan physical availability akan tercapai.

94

Mechanical availability (MA) dan Physical availability (PA)


M echanical Availabili ty (M A) WH MA x 100% WH SH RH Physical Availabili ty (PA) WH StH PA x 100% WH SH RH StH keterangan : WH Working Hours SH Service Hours RH Rep air Hours StH Stanbdy Hours

95

Target MA & TA
Target MA & TA dikatakan baik jika diatas 80% Yang menjadi kendalan dlm pemeliharaan/perawatan alat berat adalah pengertian biaya yang serendah-rendahnya atau seefisien mungkin. Akibat biaya perawatan ditekan serendahrendahnya jauh dibawah biaya minimal yang dibutuhkan untuk perawatan, dan mereka menganggap hal ini sebagai langkah yang baik untuk efisiensi, padahal yang terjadi sebaliknya.
96

Dengan menekan biaya perawatan sampai jauh dibawah titik minimal maka kondisi alat berat tersebut menjadi sangat rentan terhadap kerusakan dan akan membuat alat berat tersebut rusak sebelum waktunya (prematur) sehingga mengakibatkan biaya perbaikan menjadi tinggi, dan tentunya secara keseluruhan biaya down time, biaya operasi dan biaya kepemilikan alat berat tersebut akan menjadi tinggi
97

Bila kita melihat biaya perawatan tersebut sebagai komponen biaya saja dan kita cenderung untuk menekan atau memperkecil biaya perawatan tersebut, maka kita akan kecewa besar karena dengan memperkecil biaya perawatan maka biaya perbaikan yang berada dibawa permukaan justru akan berubah menjadi sangat besar. Hal ini terjadi karena, dengan memperkecil biaya perawatan maka berarti kita mengabaikan perawatan maka alat berat akan mudah rusak, sehingga biaya perbaikan yang ditimbulkan akan sangat besar, sebagai contoh sederhana sbb:
98

Contoh 1
Oli engine harus diganti setiap 250 jam, karena ingin menghemat oli, baru diganti 400 jam; akibatnya kualitas oli menjadi rendah, kekentalan berkurang, sifat pembersihnya hilang, dsb, sehingga oli tidak bisa lagi melumasi engine tersebut dengan sempurna, akibatnya komponen utama engine yang mahal-mahal seperti crankshaft, connecting rod dsb bisa rusak sebelum waktunya.
99

Contoh 2
Oli filter seharusnya sudah dua kali penggantian oli (2 x 250 jam) belum diganti, akibatnya: filter oleh dapat mampet, aliran kurang atau filter sobek yang berakibat kotoran-kotoran minyak akan ikut tersirkulasi ke semua bagian mesin dan mengakibatkan saluran buntu atau menimbulkan scratch pada metal crankshaft.

100

Contoh 3
Joint-joint dan/atau bearing-bearing pada
alat berat harus dilumasi secara teratur dengan grease pada waktu-waktu yang telah ditentukan, karena ingin hemat maka waktu pelumasan diperpanjang, akibatnya joint-joint ataupun bearing-bearing tersebut menjadi kering dan rusak jauh sebelum waktunya.
101

Filosofi perawatan adalah


Melaksanakan perawatan alat berat secara teratur, dengan sempurna dan dengan menggunakan biaya yang wajar untuk mendapatkan tingkat mechanical availability yang tinggi dan untuk menghindari atau mengurangi biaya perbaikan tak terduga semaksimal mungkin.

102

Perbedaan jenis pekerjaan pada perawatan dan perbaikan pada umumnya adalah:
Perawatan 1. Teknik sederhana 2. Perawatan sederhana 3. Waktu yang dibutuhkan sedikit 4. Biaya yang dibutuhkan murah 5. Resiko perbaikan rendah Perbaikan 1. Teknik pengerjaan rumit 2. Peralatan rumit 3. Waktu yang dibutuhkan banyak 4. Biaya yang dibutuhkan tinggi 5. Resiko perbaikan tinggi

Dari penjelasan diatas, bahwa perawatan alat berat memegang peranan penting untuk menjaga dan meningkatkan mechanical availability dari setiap alat berat, dan perawatan alat beras harus diutamakan.
103

MANAJEMEN PERALATAN pada Alat-Alat Berat

104

Biaya Alat-alat Berat


Biaya alat-alat berat meliputi 2 hal yaitu: A. Owning cost (biaya kepemilikan) B. Operating cost (biaya operasi) Sering disebut dengan O & O cost (owning and operating cost)

105

Owning cost
Secara pasti sulit ditentukan karena dipengaruhi oleh : - Umur ekonomi alat yang tidak dapat diramalkan dengan tepat, - Suku bunga - Pajak - Asuransi - Yang setiap waktu dapat berubah-ubah besarnya
106

Operating cost
Besarnya dipengaruhi oleh : - Pemakaian bahan bakar - Minyak pelumas untuk mesin dan hidrolis - Umur ban - Reparasi atau pemeliharaan - Penggantian suku cadang khusus - Upah operator
107

A. Owning cost
ialah biaya kepemilikan alat yang harus diperhitungkan selama alat yang bersangkutan dioperasikan, apabila alat tersebut milik sendiri. Alat semakin lama berkurang produksinya dan bahkan akhirnya tidak bisa digunakan, yang disebut depresiasi

108

Depresiasi
Nilai depresiasi ditentukan oleh : - harga alat waktu didatangkan beserta pelengkapanya - prakiraan umur ekonomi alat - nilai residu alat (harga jual pada akhir umur ekonomi) - nilai produksi alat
109

Metode penentuan depresiasi


a. Straight line method

ialah metode untuk menentukan nilai depresiasi alat tiap tahunnya sama besar atau sering disebut dengan metode garis lurus. Pada metode ini, nilai depresiasi tiap tahun diperoleh dengan membagi nilai reproduksi dengan umur ekonomi alat
110

Contoh 1.
Harga beli alat : Rp. 100.000.000,Umur ekonomi : 5 tahun Nilai residu : Rp. 20.000.000,Nilai reproduksi : = Rp. 100.000.000,- - Rp. 20.000.000,= Rp. 80.000.000,Depresiasi = Rp. 80.000.000,-/5 = Rp. 16.000.000,- per tahun
111

Metode ini sangat sesuai digunakan apabila alat bekerja kontinyu setiap tahun, misalnya dapat diperkirakan alat bekerja selama 2000 jam per tahunnya

112

b. Reducing charge method


adalah metode untuk menentukan jumlah depresiasi alat yang menurun atau berkurang jumlahnya untuk setiap tahunnya Pertimbangan cara ini adalah semakin tua alat, akan semakin menurun produksinya, metode ini dibedakan 2, yaitu : 1. declining balance method 2. sum of years digit method 113

b.1.declining balance method


ialah metode untuk menentukan jumlah depresiasi dari tahun ke tahun adalah sebesar persentase tertentu dari nilai buku alat pada tahun yang bersangkutan. Besarnya persentase dapat dihitung berdasarkan harga beli, nilai residu dan umur ekonomi alat. Nilai buku adalah harga beli alat dikurangi depresiasi yang telah diperhitungankan
114

Contoh 2
Harga beli alat Depresiasi/th Umur ekonomi alat Nilai residu : : : : Rp. 30.000.000,40% dari nilai buku 5 tahun Rp. 4.000.000,= = = = = Rp. 30.000.000,Rp. 12.000.000,Rp. 18.000.000,Rp. 7.200.000,Rp. 10.800.000,-

Harga beli alat Depresiasi tahun ke-1 = 40%*Rp. 30.000.000,Nilai buku tahun ke-2 Depresiasi tahun ke-2 = 40%*Rp. 18.000.000,Nilai buku tahun ke-3 dan seterusnya dapat dilihat pada tabel 1

115

Selanjutnya dapat dilihat tabel dibawah


Tabel 1. Depresiasi dengan declining balance method tahun ke
1 2 3 4 51) 52)

% depresiasi
40 40 40 40 40 -

depresiasi (Rp)
12,000,000 7,200,000 4,320,000 2,592,000 1,555,200 -

nilai buku (Rp)


30,000,000 18,000,000 10,800,000 6,480,000 3,888,000 4,000,000

Dari tabel 1 dapat dilihat nilai tidak lagi mengalami depresiasi setelah mencapai nilai residu yang telah diperkiraan seperti pada contoh diatas sebesar Rp. 4.000.000,- sehingga nilai buku yang digunakan adalah nilai buku pada tahun ke 52) untuk kasus yang lain mungkin berlaku pada nilai tahun ke-51)
116

b.2. sum of years digit method


ialah metode untuk menentukan besarnya depresiasi tiap tahun berdasar pada jumlah angka-angka tahun dari umur ekonomi alat yang bersangkutan sebagai koefisien pembagi, dan didasarkan pada sisa umum ekonomi dari alat

117

Contoh 3
Nilai beli alat = Rp.100.000.000,Prakiraan umur ekonomi = 5 tahun Nilai residu = Rp. 25.000.000,Berdasarkan umur ekonomi, jumlah angka dlm tahun = 1+2+3+4+5=15 Nilai reproduksi = Rp.100.000.000 Rp. 25.000.000 = Rp. 75.000.000,118

Selanjutnya dapat dilihat tabel dibawah


Tabel 2. Depresiasi berdasar nilai angka tahun tahun ke
0 1 2 3 4 5

rasio depresiasi
0 5/15 4/15 3/15 2/15 1/15

nilai reproduksi (Rp)


75,000,000 75,000,000 75,000,000 75,000,000 75,000,000 75,000,000

depresiasi (Rp)
0 25,000,000 20,000,000 15,000,000 10,000,000 5,000,000

nilai buku (Rp)


100,000,000 75,000,000 55,000,000 40,000,000 30,000,000 25,000,000

Dari tabel 2 dapat dilihat nilai buku pada tahun ke-5 pada akhir umur ekonomi alat besarnya Rp. 25.000.000,- sesuai dengan prakiraan nilai residu
119

Untuk menghitung owning cost, disamping menentukan depresiasi harus juga diperhitungkan suku bunga, pajak, asuransi dan biaya penyimpanan. Cara menentukan besarnya hal tesebut diatas tiap-tiap negara berbeda tergantung di negara mana alat tersebut dipergunakan Nilai rerata untuk hal tersebut per tahun didasarkan pada rerata alat selama umur ekonomi. Rumus dibawah digunakan untuk menghitung nilai depresiasi dengan metode garis lurus

120

P(n 1) S(n 1) P 2n keterangan :

P biaya rerata yang dikeluarka n per tahun P harga beli alat S salvage value (nilai residu) n prakiraan umur ekonomi alat

121

Contoh 4
Harga beli alat Nilai residu Umur ekonomi misal : = Rp. 100.000.000,= Rp. 25.000.000,= Rp. 5 tahun(2000 jam/th) suku bunga = 15% pajak = 2,5% asuransi,dll = 2,5% total annual rate = 20%

Rp.100.000.000(5 1) Rp.25.000.000(5 1) 2(5) Rp.70.000.000,per tahun, atau Rp.35.000,per jam sehingga suku bunga, pajak dan asuransi dihitung Rp. 35.000 * 20% Rp. 7.000 per jam P

122

B. Operating cost
Operating cost atau biaya operasi alat adalah biayabiaya yang dikeluarkan selama alat tersebut digunakan. Biaya ini meliputi: 1. Bahan bakar 2. Minyak pelumas atau minyak hidrolik 3. Pengganti ban 4. Perbaikan atau pemeliharaan 5. Pengganti suku cadang khusus (misal mata pisau pada dozer) 6. Gaji operator
123

B.1. Bahan bakar


Konsumsi bahan bakar alat tergantung dari : - Besar kecilnya daya mesin yang digunakan - Kondisi medan yang ringan atau berat Pabrik pembuat alat biasanya memberikan prakiraan konsumsi bahan bakar sesuai daya mesin Dalam beroperasi alat mesin tidak selalu bekerja 100%, waktu mengali 100% dan kosong biasanya yang dipakai 12 15%

124

B.2. Minyak pelumas atau minyak hidrolik


Kebutuhan minyak ini tergantung dari besarnya bak karter (crank case) Lamanya pengantian minyak biasanya antara 100 sampai 200 jam pemakaian. Penggunaan minyak tergantung kondisi medan, adapun kondisi ada 3
a.

ringan: gerakan-gerakan teratur banyak istirahat, tidak membawa muatan penuh b. sedang: gerakan-gerakan teratur muatan tidak penuh c. berat: bekerja terus menerus dengan mesin penuh

125

Jika dari pabrik tidak diberikan prakiraan konsumsi minyak pelumas, maka dapat diprakiran dengan rumus sbb:
q HP * 0,6 * 0,006 C 7,4 t keterangan :

Atau biasanya diambil banyaknya penggunaan minyak pelumas antara 0,35 0,60% dari HP alat dalam satu jam
126

q kebutuhan minyak pelumas(ga lon/jam) HP daya mesin (HP) C kapasitas bak karter (galon) t waktu pemakaian ( jam)

B.3. Biaya Ban


Biaya ban tergantung dari, - Harga ban di tempat ban tersebut dioperasikan - Prakiraan umur ban menurut pengalaman - Menurut rekomendasi pabrik pembuatan Besarnya biaya penggantian ban dg rumus:
Harga ban(rupah) 12,5 17,5% * harga alat rupiah/jam atau prakiraan umur ban (jam) 100 * 2000 jam

127

B.4. Biaya perbaikan/pemeliharaan


Untuk menjaga kondisi alat agar bekerja normal dan baik maka perlu adanya pemeliharaan, pengantian suku cadang dengan yang baru. Faktor yang mempengaruhi besarnya biaya perbaikan alat adalah: - kondisi pemakaian alat - Kecakapan operator - Adanya perawatan yang memadai 128

Besarnya faktor untuk menentukan biaya perbaikan dan pemeliharaan sdh rekomendasi dari pabrik, yaitu dg rumus:
Faktor perbaikan/pemeliharaan * (Harga alat - harga ban) prakiraan umur ekonomi alat (jam) 6,25 8,75% * harga alat 100 * 2000 jam

atau

129

B.5. Pengganti suku cadang khusus (misal mata pisau pada dozer)
Suku cadang khusus yang dimaksud adalah - bajak, - ujung mata pisau pada buldozer dan - alat-alat khusus lainnya yang kerusakaanya lebih cepat dibanding suku cadang lainnya, waktu kerusakannya tidak tertentu, tergantung pemakaian dan medan kerja Untuk menghitung ini tidak masuk pos perbaikan dan pemeliharaan tetapi dihitung dalam pos tersendiri
130

B.6. Gaji operator


Dalam penentuan gaji atau upah operator dipengaruhi: - Kecakapan dan pengalaman operator - Kemampuan pemilik alat - Kondisi sosial negara yang bersangkutan

131

Biaya sewa
Dipengaruhi oleh umur ekonomi alat dan penetapan tarif sewa sesuai umur alat yang bersangkutan Dari buku Pedoman Tata Cara Penggunaan Peralatan dari DPU Biaya sewa tersebut belum termasuk biaya untuk bahan bakar, minyak pelumas dan minyak hidrolis, penggantian ban, biaya untuk suku cadang khusus dan upah operator
132

Contoh 5
Buldozer caterpillar D4-D harga beli Rp. 53.000.000,Ukur ekonomi alat 5 tahun (5*2000=10.000 jam) Jumlah biaya pemeliharaan selama umur ekonomi 90% Dari tabel buku DPU - Pada tahun sewa ke 1, faktor pengali 252.00 - Pada tahun sewa ke 2, faktor pengali 231.00 - Pada tahun sewa ke 3, faktor pengali 214.20 - Pada tahun sewa ke 4, faktor pengali 201.60 - Pada tahun sewa ke 5, faktor pengali 193.20

133

Untuk menghitung besarnya sewa per jam, dengan rumus:


Faktor pengali * Harga beli alat Biaya sewa 1.000.000 sehingga biaya sewa pada : 252,00 * Rp. 53.000.000 tahun ke1 Rp.13.356,per jam 1.000.000 231,00 * Rp. 53.000.000 tahun ke2 Rp.12.242,per jam 1.000.000 214,20 * Rp. 53.000.000 tahun ke3 Rp.11.353,per jam 1.000.000

Biaya sewa tersebut belum termasuk biaya untuk bahan bakar, minyak pelumas dan minyak hidrolis, penggantian ban, biaya untuk suku cadang khusus dan upah operator
134

Alat berat bulldozer 100 HP, umur ekonomi 5 th alat berat dengan depresiasi tahun pertama Rp. 25.000.000,- dalam 1 th beroperasi 2000 jam. Harga alat Rp. 100.000.000,-. , harga bahan bakar 450,-/liter, harga pelumas Rp. 4.000,-/liter, upah operator Rp. 4.700,-/jam dan upah pembantu operator Rp. 3.500,-/jam. Hitunglah biaya operasi total per jam alat tersebut.

Contoh 6.

135

1. Biaya Tetap : owning cost


2. Biaya Operasi: 12,5% * Rp.100.000.000 Rp.6.250, /jam 100 * 2.000 jam 6,25% * Rp.100.000.000 b. Workshop Rp.3.125, /jam 100 * 2.000 jam c. Bahan bakar dan pelumas : - bahan bakar 12% * HP * harga bahan bakar 0,12 *100 * Rp.450,- Rp.5.400,-/jam - pelumas 0,35% * HP * harga pelumas 0,0035 *100 * Rp.4.000,- Rp.1.400,-/jam d. Operator Rp. 4.700,-/ja m e. Pembantu Operator Rp. 3.500,-/ja m Biaya Operasi Rp.6.250, Rp.3.125, Rp.5.400, Rp.1.400, Rp.4.700, Rp.3.500, Rp. 24.375,-/jam sehingga, Total Biaya Operasi Rp.12.500,- Rp. 24.375,- Rp. 36.875,-/jam a. Spare parts dan ban
136

Rp.25.000.000 Rp.12.500, /jam 2.000 jam

Anda mungkin juga menyukai