Anda di halaman 1dari 73

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PETANI DI KELURAHAN TUNGGURONO, KECAMATAN BINJAI TIMUR TERHADAP PENGARUH PAPARAN SINAR ULTRAVIOLET

BAGI KULIT TAHUN 2011

OLEH: SHELLA NOVITA 080100240

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

ii

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PETANI DI KELURAHAN TUNGGURONO, KECAMATAN BINJAI TIMUR TERHADAP PENGARUH PAPARAN SINAR ULTRAVIOLET BAGI KULIT TAHUN 2011

KARYA TULIS ILMIAH OLEH: SHELLA NOVITA 080100240

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

iii

LEMBAR PENGESAHAN Judul: Tingkat Pengetahuan dan Sikap Petani di Kelurahan Tunggurono, Kecamatan Binjai Timur terhadap Pengaruh Paparan Sinar Ultraviolet bagi Kulit Tahun 2011 Nama : Shella Novita Nim : 080100240

Pembimbing

Penguji

(dr. Nelva Karmila Jusuf, SpKK(K)) NIP. 19670915 199702 2 001

( dr. Aliandri, SpTHT-KL ) NIP. 19660309 200012 1 007

dr. Tri Widyawati, Msi )

NIP. 19760709 200312 2 001

Medan, 14 Januari 2012 Mengetahui Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

(Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, SpPD-KGEH)

iv

NIP. 19540220 198011 1 001

ABSTRAK Indonesia merupakan negara tropis dengan matahari bersinar cerah sepanjang hari. Sinar matahari dapat memberikan efek yang menguntungkan dan merugikan bagi manusia. Salah satu efek merugikan sinar matahari bagi manusia adalah gangguan kesehatan kulit seperti perubahan struktur dan komposisi kulit, hilangnya kelenturan kulit, penebalan kulit, kulit kemerahan, dan mempercepat proses penuaan kulit bahkan keganasan pada kulit. Gangguan kulit akibat sinar matahari sering mengenai mereka yang bekerja di luar ruangan (outdoor works) seperti petani. Pengetahuan dan sikap yang baik mengenai efek yang ditimbulkan sinar matahari bagi kulit akan meningkatkan kesadaran pekerja agar mengambil tindakan untuk melindungi kulitnya dari sinar matahari. Hal tersebut mendasari peneliti melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap petani di Kelurahan Tunggurono, Kecematan Binjai Timur terhadap pengaruh paparan sinar ultraviolet bagi kulit. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan besar sampel 76 petani. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner dan analisis data dilakukan dengan statistik deskriptif dengan menggunakan program komputer. Hasil uji tingkat pengetahuan dan sikap petani di Kelurahan Tunggurono, Kecamatan Binjai Timur menunjukkan mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan dalam kategori cukup (52.6%) dan sikap dalam kategori baik (72.4%) Dari hasil penelitian tersebut, untuk meningkatkan pengetahuan petani mengenai pengaruh paparan sinar ultraviolet bagi kulit sebaiknya dinas kesehatan setempat memberikan penyuluhan mengenai pengaruh paparan sinar ultraviolet bagi kulit dan cara menjaga kesehatan kulit saat bekerja. Kepada kepala setiap kelompok tani sebaiknya membina anggotanya agar memperhatikan kesehatan kulit saat bekerja di bawah paparan sinar matahari dan kepada petani agar terus meningkatkan pengetahuan dan mempertahankan sikapnya mengenai pengaruh paparan sinar ultraviolet bagi kulit karena pekerjaannya tidak lepas dari paparan sinar matahari. Kata kunci : pengetahuan, sikap, petani, sinar ultraviolet

ABSTRACT

Indonesia is a tropical country with the sun shining brightly all day. Sunlight can provide a beneficial and harmful effects for humans. One of the detrimental effects of sunlight for human health is a skin disorder such as changes in structure and composition of the skin, loss of skin elasticity, thickening skin, redness, accelerate the aging process of skin and even malignancy in the skin. Skin disorders due to sunlight often about those who work outdoors like a farmer. Knowledge and good attitude about the effects of sunlight on the skin will increase the awareness of workers to take action to protect their skin from the sun. This finding encourage researchers conducted a study that aims to determine the level of knowledge and attitudes of farmers in the village Tunggurono, Subdistrict of East Binjai to the effects of ultraviolet light exposure for the skin. This study used descriptive research method with sample size of 76 farmers. Sampling techniques using consecutive sampling. The data was collected by distributing questionnaires and data analysis done with descriptive statistics using computer program. The results of the test level of knowledge and attitudes of farmers in the village Tunggurono, Subdistrict of East Binjai shows the majority of respondents have a sufficient level of knowledge (52.6%) and a good attitude (72.4%) From the results of these studies, to increase farmers' knowledge on the effects of skin exposure to ultraviolet light for the local health department should provide counseling about the effects of ultraviolet light exposure for the skin and how to maintain healthy skin when working. To the head of every farmer groups should foster their members to pay attention to skin health while working under exposure of sunlight and to the farmers to continue improve their knowledge and maintain their attitudes about ultraviolet light exposure for the skin because of his work can not be separated from exposure of sunlight. Keywords: Knowledge, Attitudes, farmer, ultraviolet light

vi

KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan sarjana kedokteran Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Karya tulis ilmiah ini berjudul Tingkat Pengetahuan dan Sikap Petani di Kelurahan Tunggurono, Kecamatan Binjai Timur terhadap Pengaruh Paparan Sinar Ultraviolet bagi Kulit Tahun 2011. Dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada: 1. 2. Bapak Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Dr. Nelva Karmila Jusuf, Sp.KK(K), selaku dosen pembimbing yang telah memberi arahan dan masukan kepada penulis sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik. 3. 4. Bapak Drs. Sugiono, selaku Kepala Kelurahan Tunggurono yang telah membantu penulis dalam pengumpulan data. Ibunda dan Ayahanda tercinta, Hj. Fauziah Irianti dan H. Idris Thaher yang selalu mendoakan dan memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan. 5. 6. 7. Teman seperjuangan Desiliani, Ahmed, Anggi, Dila, dan yang terkasih Abdi yang selalu memberikan motivasi. Seluruh staf pengajar dan civitas akademika Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Seluruh teman-teman angkatan 2008 Fakultas Kedokteran Univeristas Sumatera Utara yang tidak dapat ditulis satu per satu.

vii

8.

Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna.

Untuk itu penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat berguna bagi kita semua.

Medan, 9 Mei 2011 Penulis

Shella Novita

viii

DAFTAR ISI

Halaman Lembar Pengesahan ........................................................................................... iii Abstrak................................................................................................................. iv Abstract................................................................................................................. v Kata Pengantar.................................................................................................... vi Daftar Isi .............................................................................................................. ............................................................................................................................... viii Daftar Tabel ........................................................................................................ x Daftar Lampiran................................................................................................. xi BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang.................................................................................... 1.2. Rumusan Masalah............................................................................... 1.3. Tujuan Penelitian................................................................................ 1.4.............................................................................................................. Manfaat Penelitian............................................................................... 1 2 2 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 4 2.1.............................................................................................................. Kulit..................................................................................................... 4 2.1.1. Anatomi Kulit.................................................................... 4 2.1.2. Fungsi Kulit....................................................................... 5 2.2.............................................................................................................. Sinar Ultraviolet...6 2.2.1. Pengertian Sinar Ultraviolet............................................... 6 2.2.2. Radiasi UV dan Kulit......................................................... 6 2.2.3. Efek Menguntungkan dari Radiasi Ultraviolet.................. 7 2.2.4. Efek Merugikan dari Radiasi Ultraviolet........................... 8 2.2.5. Pencegahan Efek Buruk Radiasi Ultraviolet......................12 2.3.............................................................................................................. Pengetahuan......................................................................................... 12 2.3.1. Pengukuran Pengetahuan ..................................................13 2.4.............................................................................................................. Sikap ......................................................................... 14 2.4.1. Pengukuran Sikap..............................................................14 BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL............... 15

ix

3.1. Kerangka Konsep Penelitian............................................................... 15 3.2. Definisi Operasional........................................................................... 15 BAB 4 METODE PENELITIAN....................................................................... 18 4.1. Jenis Penelitian................................................................................... 18 4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian.............................................................. 18 4.3..............................................................................................................Po pulasi dan Sampel Penelitian...............................................................18 4.3.1. Populasi.............................................................................18 4.3.2. Sampel...............................................................................18 4.4..............................................................................................................M etode Pengumpulan Data.....................................................................19 4.4.1. Data Primer........................................................................19 4.4.2. Data Sekunder...................................................................19 4.4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas.............................................19 4.5. Pengolahan dan Analisis Data ...........................................................20 BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................................... 22 Hasil Penelitian................................................................................... 22 5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian.................................................... 22 5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden........................................ 22 5.1.3. Hasil Analisis Data................................................................. 23 Pembahasan........................................................................................ 29 5.2.1. Tingkat Pengetahuan.............................................................. 29 5.2.2. Sikap ...................................................................................... 31 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN............................................................... 33 6.1. iiiKesimpulan ............................................................................. 33 ................................................................................................ 6.2. iiiiSaran........................................................................................ 33 ............................................................................................................ DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................34 LAMPIRAN

DAFTAR TABEL Nomor 3.1 4.1 5.1 5.2 5.3 5.4 5.5 5.6 5.7 5.8 Judul Variable, definsi operasional, cara ukur, alat ukur, hasil ukur, dan skala ukur Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan usia Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan pendidikan Distribusi frekuensi jawaban responden pada variabel pengetahuan Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan Distribusi frekuensi jawaban responden pada variabel sikap Distribusi frekuensi sikap Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan berdasarkan jenis kelamin Halaman 17 20 22 23 23 24 24 25 26 26

xi

5.9 5.10 5.11 5.12 5.13

Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan berdasarkan usia Distribusi frekuensi pendidikan tingkat pengetahuan berdasarkan

26 27 27 28 28

Distribusi frekuensi sikap berdasarkan jenis kelamin Distribusi frekuensi sikap berdasarkan usia Distribusi frekuensi sikap berdasarkan pendidikan

LAMPIRAN

Lampiran 1. Lampiran 2. Lampiran 3. Lampiran 4. Lampiran 5. Lampiran 6.

Daftar Riwayat Hidup Lembar Penjelasan Kepada Subjek Penelitian Lembar Persetujuan Subjek Penelitian Kuesioner Penelitian Surat Izin Penelitian dan Surat Keterangan Lurah Data Induk Responden/Master Data

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis dengan matahari bersinar cerah

sepanjang hari (sekitar 2000-2500 jam/tahun). Sinar matahari merupakan salah satu unsur yang penting bagi kehidupan manusia. Hampir semua makhluk hidup membutuhkan sinar matahari. Ditinjau dari sudut komponen, sinar matahari terdiri dari sinar ultraviolet (panjang gelombang antara 100nm 400nm), sinar inframerah (panjang gelombang antara 770nm 10.000 nm), dan sinar tampak (panjang gelombang antara 400nm 700nm) (Adoe, 2006). Sinar matahari dapat memberikan efek yang menguntungkan dan merugikan bagi manusia. Manfaat sinar matahari bagi kesehatan manusia antara lain membantu proses pembentukan vitamin D, membantu proses pembentukan dan perbaikan tulang, serta dapat membunuh bakteri, virus, dan jamur (Adoe, 2006). Disamping berguna bagi kesehatan manusia, paparan sinar matahari dalam intensitas tinggi dapat membahayakan kesehatan. Radiasi ultraviolet dari sinar matahari dapat mengakibatkan perubahan struktur dan komposisi kulit, hilangnya kelenturan kulit, penebalan kulit, kulit kemerahan, dan mempercepat proses penuaan kulit. (Adoe, 2006). Radiasi ultraviolet juga diduga sebagai penyebab keganasan pada kulit. Penelitian yang dilakukan oleh Suharyo pada tahun 2003 menunjukkan bahwa keganasan pada kulit menempati urutan ke 3 dari seluruh keganasan yang diperiksa pada 17 laboratorium Patologi Anatomi di seluruh Indonesia. Gangguan kulit akibat sinar matahari sering mengenai mereka yang bekerja di luar ruangan (outdoor works) seperti petani, pelaut, pekerja tambang dan bangunan. Mereka yang bekerja di luar ruangan akan terkena sinar ultraviolet secara tidak sengaja. Paparan tertinggi akan terjadi pada siang hari. Pekerja harus menyadari hal ini dan mengambil tindakan antara lain mengenakan alat pelindung diri seperti pakaian lengan panjang, celana panjang, topi, kacamata anti sinar

ultraviolet, dan pemakaian tabir surya. (WHO 2005 dan AAD 2008) Pengetahuan yang baik mengenai efek yang ditimbulkan sinar matahari bagi kulit akan meningkatkan kesadaran pekerja agar mengambil tindakan untuk melindungi kulitnya dari sinar matahari. Dari penelitian Fatemeh Mousavi MD pada tahun 2010 tentang pengetahuan, sikap dan tindakan orang dewasa di Iran mengenai perlindungan kulit dari sinar matahari menyebutkan bahwa orang dengan tingkat pendidikan yang tinggi memiliki pengetahuan dan perilaku yang baik terhadap perlindungan kulit dari sinar matahari. Melihat petani merupakan salah satu kelompok yang beresiko mengalami gangguan kulit akibat sinar matahari maka penelitian ini perlu dilakukan untuk menilai tingkat pengetahuan dan sikap petani terhadap paparan sinar ultraviolet bagi kulit.

1.2.

Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang akan dibahas dalam

penelitian ini adalah bagaimana tingkat pengetahuan dan sikap petani di Kelurahan Tunggurono, Kecamatan Binjai Timur terhadap pengaruh paparan sinar ultraviolet bagi kulit.

1.3.

Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah memperoleh informasi mengenai tingkat pengetahuan dan sikap petani di Kelurahan Tunggurono, Kecamatan Binjai Timur terhadap pengaruh paparan sinar ultraviolet bagi kulit.

1.3.2. TujuansKhusus

1. Diketahuinya bagi kulit.

tingkat pengetahuan petani di Kelurahan Tunggurono,

Kecamatan Binjai Timur terhadap pengaruh paparan sinar ultraviolet

2. Diketahuinya sikap petani di Kelurahan Tunggurono, Kecamatan Binjai Timur terhadap pengaruh paparan sinar ultraviolet bagi kulit. 1.4. ManfaataPenelitian 1. Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran bagi petani dalam wiimemahami pengaruh paparan sinar ultraviolet bagi kulit. 2. Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran bagi pihak Dinas Kesehatan setempat agar melaksanakan program penyuluhan kepada petani tentang pengaruh paparan sinar ultraviolet bagi kulit. 3. Menambah wawasan bagi penulis dalam bidang penelitian.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1.

Kulit

2.1.1. Anatomi Kulit Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia. Luas kulit orang dewasa 1.5m dengan berat kira-kira 15% berat badan. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Kulit juga sangat kompleks, elastik dan sensitif, bervariasi pada keadaan iklim, umur, seks, ras, dan juga bergantung pada lokasi tubuh. Kulit bervariasi mengenai lembut, tipis dan tebalnya; kulit yang elastik dan

longgar terdapat pada palpebra, bibir dan preputium, kulit yang tebal dan tegang terdapat di telapak kaki dan tangan dewasa. Kulit yang tipis terdapat pada muka, yang lembut pada leher dan badan, dan yang berambut kasar pada kepala (Wasitaatmadja, 2008). Pembagian kulit secara garis besar tersusun atas tiga lapisan utama yaitu: 1. Lapisan epidermis Lapisan epidermis terdiri atas stratum korneum, stratum lusidum, stratum granulosum, stratum spinosum, dan stratum basale. 2. Lapisan dermis Lapisan dermis adalah lapisan di bawah epidermis yang jauh lebih tebal daripada epidermis. Lapisan ini terdiri atas lapisan elastik dan fibrosa padat dengan elemen-elemen selular dan folikel rambut. Secara garis besar dibagi menjadi dua yakni pars papilare dan pars retikulare. 3. Lapisan subkutis Lapisan subkutis adalah kelanjutan dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak didalamnya (Wasitaatmadja, 2008). 2.1.2. Fungsi Kulit Fungsi utama kulit ialah: 1. Mencegah terjadinya kehilangan cairan tubuh yang esensial. Stratum korneum, dengan sel-sel nya yang saling tumpang tindih dan lemak interselularnya, menghalangi terjadinya difusi air keluar tubuh. 2. Melindungi dari masuknya zat-zat kimia beracun dari lingkungan dan mikroorganisma. Keutuhan stratum korneum juga melindungi terhadap adanya invasi mikroorganisma. 3. Fungsi- fungsi imunologis. Kulit merupakan suatu organ yang kompeten secara imunologis dan berperan penting bagi pertahanan tubuh. Bukan hanya sel-sel Langerhans, tetapi juga keratinosit mempersiapkan antigen eksternal untuk

dipresentasikan pada limfosit T, yang kemudian akan meningkatkan respon imun (Graham, 2005). 4. Melindungi dari kerusakan akibat radiasi UV. Kulit dilindungi dari radiasi ultraviolet oleh melanin. Melanin adalah produk dari melanosit yang memberikan warna (pigmen) kecoklatan pada kulit. Melanin dibentuk oleh melanosit dengan enzim tirosinase memainkan peranan penting dalam proses pembentukannya. Sebagai akibat dari kerja enzim tironase, tiroksin diubah menjadi 3,4 dihidroksiferil alanin (DOPA) dan kemudian menjadi dopaquinone, yang kemudian dikonversi dan melalui beberapa tahap transformasi menjadi melanin. Setelah terbentuk melanin akan ditransfer ke keratinosit yang merupakan sel-sel pembentuk jaringan epidermis. Melanin akan berakumulasi di dalam sitoplasma tepatnya di atas inti sel keratinosit. Akumulasi melanin di atas inti sel keratinosit bertujuan melindungi nukleus dari efek radiasi ultraviolet. Nukleus yang mengandung DNA di dalamnya dapat bermutasi apabila terpapar radiasi ultraviolet (Junqueira, 2007).

5.

Mengatur suhu tubuh. Respon kulit terhadap dingin adalah dengan vasokonstriksi dan banyak mengurangi aliran darah, sehingga akan mengurangi transfer panas ke permukaan tubuh. Respon terhadap panas adalah dengan vasodilatasi, peningkatan aliran darah, dan pelepasan panas keluar tubuh.

6. 7.

Sintesis vitamin D. Vitamin D dibentuk di kulit oleh aktivitas sinar UV. Berperan penting dalam daya tarik seksual dan interaksi sosial (Graham,2005).

2.2.

Sinar Ultraviolet

2.2.1. Pengertian Sinar Ultraviolet

Radiasi Ultraviolet (UV) adalah

bagian dari spektrum (cahaya)

elektromagnetik yang mencapai bumi dari matahari. (The Skin Cancer Foundation, 2011) Ilmuwan menglasifikasikan radiasi UV dalam tiga tipe yaitu UVA, UVB, dan UVC. Beberapa dari radiasi tersebut diserap oleh lapisan ozon, namun tidak secara keseluruhan. 1. UVA : iPanjang gelombang 320-400nm. Tidak diserap oleh lapisan ozon. 2. UVB :iPanjang gelombang 290-320nm. Kebanyakan diserap oleh lapisan aaaaaaaozon, namun beberapa dapat mencapai permukaan bumi. 3. UVC : Panjang gelombang 100-290nm. Sepenuhnya diserap oleh lapisan ozon XXXXidan atmosfer (US EPA, 2010).

2.2.2 1.

Radiasi UV dan Kulit Radiasi UVA (320-400nm) Radiasi UVA memiliki panjang gelombang terpanjang spektrum UV yang

mempunyai efek biologis kurang daripada UVB, gelombang UVA bertanggung jawab sebagai penyebab eritema akibat sinar matahari. Radiasi UVA sebagiannya akan diabsorpsi oleh epidermis dan sebanyak 20-30% akan mencapai bagian bawah dermis. 1. Radiasi UVB (290-320 nm) Radiasi UVB memiliki keaktifan biologis tertinggi pada sinar matahari dan penyebab reaksi eritema setelah pajanan sinar matahari. Disebut juga UV gelombang tengah atau sunburn UV radiation. Sebanyak 70% radiasi UVB akan diabsorpsi oleh stratum korneum, 20% dapat mencapai epidermis dan hanya 10% yang dapat mencapai bagian atas dermis. 2. Radiasi UVC (100-290 nm)

Radiasi ini tidak ditemukan dalam spektrum sinar matahari pada permukaan bumi karena disaring oleh ozon dan air. Radiasi UVC disebut juga radiasi germisidal karena dapat membunuh mikroorganisme (Soebarya dan Jacoeb, 2008). 2.2.3 1. Efek Menguntungkan dari Radiasi Ultraviolet Stimulasi produksi vitamin D Radiasi UVB penting bagi tubuh untuk menstimulasi produksi vitamin D. Vitamin D memiliki fungsi yang penting untuk meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfor dari makanan dan memiliki peranan penting dalam pertumbuhan tulang, fungsi imun dan pembentukan sel darah. 2. Terapi penyakit Radiasi UV telah berhasil digunakan untuk mengobati beberapa penyakit. Pengobatan tersebut tidak dapat menyingkirkan efek samping negatif dari radiasi UV namun hal itu dilakukan di bawah pengawasan medis untuk memastikan bahwa keuntungan pengobatan lebih besar dibandingkan dengan resiko. a. Riketsia

cccccciRiketsia menyebabkan tulang anak menjadi rapuh karena tidak mendapatkan kalsium yang cukup. Salah satu penyebabnya adalah kekurangan vitamin D. Vitamin D meningkatkan penyerapan kalsium dari makanan dan sebagai alat transportasi ion-ion dari usus ke tulang. Paparan radiasi UV akan menstimulasi produksi vitamin D. b. Lupus vulgaris Penyakit lupus vulgaris akan menghasilkan luka yang besar di wajah dan leher yang sulit disembuhkan dan sering meninggalkan bekas luka yang buruk. Seorang dokter ahli dari Denmark bernama Neils Finzen mengembangkan lampu UVB yang berhasil menyembuhkan penyakit tersebut dan memenangkan hadiah Nobel pada tahun 1903 (WHO, 2011).

2.2.4 1.

Efek Merugikan dari Radiasi Ultraviolet Efek pada kulit Beberapa penyakit kulit akibat radiasi UV : a. Terbakar matahari (sunburn) Sunburn disebut juga sebagai eritema ultraviolet. Sunburn merupakan reaksi fotosensitif kutan yang dapat terjadi pada setiap individu, terutama ras yang memiliki sedikit pigmen kulit. Eritema akibat sunburn merupakan contoh peradangan kulit dan dapat dipacu oleh ketiga spektrum radiasi ultraviolet, yaitu UVA, UVB, dan UVC, UVB dan UVC akan diabsorpsi epidermis, sedangkan UVA memenetrasi epidermis (50%). Eritema akibat sunburn adalah hasil pajanan kulit dengan sinar UV sehingga terjadi dilatasi pembuluh darah di dermis, tepat di bawah kulit yang terpajan sinar. Berikut ini akan diuraikan eritema akibat paparan UVB dan UVC.

Eritema akibat pajanan UVB

UVB biasa disebut sebagai sinar sunburn. Berlainan dengan UVC, sinar UVB dapat mencapai permukaan bumi dan memacu terjadinya eritema di kulit. Pacuan tersebut akan dipengaruhi antara lain oleh lingkungan, musim, waktu, dan lamanya pajanan. Sifat eritema akibat pajanan UVB ialah berbatas tegas antara daerah terpajan dan daerah tidak terpajan. Terdapat periode laten yang berkisar antara 8-16 jam sebelum tampak eritema secara klinis, sehingga teori direct hit yang mendasari terjadinya eritema tidak dapat diterapkan. Teori lain ialah adanya mediator vasoaktif yang dalam masa laten akan berdifusi ke pembuluh darah dermis dan menyebabkan vasodilatasi. Banyak protein di dalam epidermis yang dapat mengabsorpsi sinar UVB, misalnya asam nukleat. Eritema akibat pajanan UVB akan tampak dalam waktu 2-6 jam setelah radiasi, mencapai maksimum dalam 2436 jam, dan menghilang dalam 72-120 jam disertai jejas pigmentatik,

10

sebagai

akibat

meningkatnya

sintesis

melanin.

Peningkatan

melanogenesis tersebut merupakan perlindungan terhadap kerusakan kulit karena melanin merupakan zat yang dapat mengabsorpsi UVB secara efektif. Reaksi pigmentasi tersebut merupakan contoh reaksi adaptasi biologis yang berguna sebab UVB merupakan penyebab kelainan kronik akibat pajanan sinar matahari misalnya keratosis aktinik dan keganasan pada kulit. Eritema akibat pajanan UVC

Akibat adanya lapisan ozon yang akan mengabsorpsi gelombang pendek ini, maka pancaran UVC tidak akan mencapai bumi, sehingga eritema jenis ini hanya akan terjadi apabila kulit terpajan dengan sinar UVC artifisial, misalnya dengan lampu merkuri. Eritema akibat pajanan UVC akan terjadi 4-6 jam setelah pajanan dan akan menghilang secara cepat dalam waktu 12-36 jam. Sebagian besar sinar UVC diabsorpsi di stratum korneum atau sel-sel epidermis bagian atas (99%), meskipun demikian yang 1% sisanya akan mampu memicu eritema pada kulit akibat absorpsi oleh pembuluh darah di dermis setelah berpenetrasi melewati epidermis. Eritema dan deskuamasi akibat pajanan sinar UVC biasanya tidak meninggalkan jejas pigmentatik (Soebaryo,2008). b. Kanker kulit Kebanyakan kanker kulit berkembang di daerah kulit yang terpapar sinar matahari seperti wajah, leher, telinga, lengan bawah, dan tangan. Karsinoma sel basal dan karsinoma sel skuamosa adalah yang paling umum, tetapi melanoma adalah yang paling mematikan. (AAD, 2008) Persoalan yang erat sekali hubungannya dengan penyakit neoplastik kulit ialah hubungan antara sinar ultraviolet khususnya UVB yang terdapat dalam matahari dan pigmentasi kulit. Ultraviolet merangsang pertumbuhan kanker serta sebaliknya terjadinya pigmentasi mencegah

11

penyakit neoplastik kulit. Ternyata DNA menyerap ultraviolet terbanyak pada panjang gelombang 290nm yaitu UVB yang merupakan penyebab kerusakan biokemis yang paling poten. Perubahan yang timbul sebagai akibat sinar ultraviolet yang perlu diperhitungkan pada tumor-tumor yang terjadi di daerah-daerah dengan kelainan kulit yang kronik seperti pada bekas luka bakar, bekas vaksinasi, dan lain-lain. Keganasan tersebut banyak ditemukan pada nelayan, petani, atau pekerja lapangan (Rata, 2008). c. Photoaging Photoaging adalah suatu bentuk perubahan kulit yang diakibatkan oleh paparan sinar matahari kronik. Gambaran photoaging pada kulit berupa kulit kasar, berkerut, bercak- bercak pigmentasi yang tidak merata, pelebaran pembuluh darah, dan dapat timbul neoplasma jinak maupun ganas. Pencegahan dari paparan sinar matahari adalah cara yang paling efektif sebagai pengobatan photoaging. Selain itu, memakai pakaian berlengan panjang, memakai topi berukuran lebar, dan menggunakan tabir surya dapat mencegah photoaging. Penggunaan tretinoin atau asam alpha hidroksi dalam formulasi krim dapat memperbaiki gejala klinis dan perubahan histologis photoaging (Gawkrodger, 2003).

d.

Erupsi polimorfik akibat sinar matahari (polymorphic light eruption) Kelainan yang umum terjadi ini diagnosisnya sering dikelirukan dengan biang keringat atau prickly heat. Perempuan lebih sering terkena daripada laki-laki, dan biasanya kelainan ini mulai timbul pada waktu remaja atau pada usia dewasa dini. Gambaran klinis berupa erupsi yang timbul pada permukaan kulit yang terpapar sinar matahari, di mana yang paling sering adalah wajah, lengan, tungkai, dan daerah berbentuk V pada leher. Lesi pada masing-masing orang

12

bentuknya bermacam-macam, mulai dari papula sampai plak. Pengobatan yang diberikan adalah pemberian PUVA. Obat-obat anti malaria mungkin mempunyai beberapa keuntungan, sedangkan tabir surya dan pakaian akan membantu mencegah terjadinya erupsi pada beberapa orang. e. Pelagra Ruam fotosensitif yang didapatkan pada orang-orang yang mengalami malnutrisi sebaiknya dicurigai sebagai pelagra. f. Prurigo aktinik Prurigo aktinik merupakan kelainan pada anak-anak yang jarang terjadi, dimana daerah-daerah eksematosa pada wajah dan punggung tanga timbul pada setiap musim panas, dan menghilang pada musim dingin. Penyebabnya belum diketahui, sedangkan pengobatan yang diberikan biasanya tidak efektif (Graham, 2005).

2.2.5

Pencegahan Efek Buruk Radiasi Ultraviolet 1. 2. Berlindung ditempat yang teduh khususnya antara pukul 10 pagi sampai 4 sore. Menggunakan tabir surya yang memberikan perlindungan dari radiasi UVA dan UVB. Tabir surya merupakan suatu substansi yang formulanya mengandung senyawa kimiawi aktif yang dapat menyerap, memantulkan atau menghamburkan energi sinar matahari yang mengenai kulit manusia. (Widiansyah, 2002) 3. Menggunakan pakaian pelindung, seperti kemeja lengan panjang, celana panjang, topi bertepi lebar, dan kacamata hitam.

13

4.

Melindungi anak-anak dari paparan sinar matahari dengan bermain di tempat teduh, mengenakan pakaian pelindung, dan memberikan tabir surya.

5. 6. 2.3.

Dapatkan vitamin D melalui pola makan yang sehat atau konsumsi suplemen vitamin. Hindari berjemur di bawah sinar matahari. (AAD, 2008)

Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior). 2.3.1. Tingkat Pengetahuan di dalam domain kognitif Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 2.3.2. Tahu (know) Memahami (comprehension) Aplikasi (application) Analisis (analysis) Sintesis (synthesis) Evaluasi (evaluation ) ( Notoatmodjo, 2007) Pengukuran Pengetahuan Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau

14

responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin diketahui atau diukur dapat disesuaikan dengan tingkatan-tingkatan di atas. ( Notoatmodjo, 2007) Penilaian pengetahuan dapat dilihat dari setiap item pertanyaan yang akan diberikan peneliti kepada responden. Menurut Arikunto, kategori pengetahuan dapat ditentukan dengan kriteria : 1. Pengetahuan baik 2. Pengetahuan cukup 3. Pengetahuan kurang : jika jawaban benar 76 100 % : jika jawaban benar 56 75 % : jika jawaban benar 55 % (Arikunto, 2007)

2.4.

Sikap Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek. a. Berbagai Tingkatan Sikap 1. Menerima (receiving) 2. Merespon (responding) 3. Menghargai (valuing) 4. Bertanggung jawab (responsible) (Notoatmodjo, 2007)

2.4.1.

Pengukuran Sikap Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung ataupun tidak

langsung. Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau pernyataan responden terhadap suatu objek. Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan-pernyataan hipotesis, kemudian ditanyakan pendapat responden. (Notoatmodjo, 2003) Pendapat responden tersebut diukur dengan skala Likert yang telah dimodifikasi yaitu responden diminta untuk menyatakan pendapatnya setuju,

15

kurang setuju atau tidak setuju. Masing-masing skala diberi skor dengan ketentuan untuk pertanyaan yang favourable jawaban setuju diberi skor 3, jawaban kurang setuju diberi skor 2 dan jawaban tidak setuju diberi skor 1. Sedangkan untuk pertanyaan yang unfavourable jawaban setuju diberi skor 1, jawaban kurang setuju diberi skor 2 dan jawaban tidak setuju diberi skor 3. Hasil penjumlahan dari skor yang didapat dari jawaban responden tersebut diubah kedalam data kualitatif berupa baik, cukup, atau kurang baik dengan kriteria sebagai berikut: 1. Sikap baik : jika jawaban benar 76 100 % dari skor tertinggi;

2. Sikap cukup baik : jika jawaban benar 56 75 % dari skor tertinggi; 3. Sikap kurang baik : jika jawaban benar 55 % dari skor tertinggi (Arikunto, 2007).

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1.

Kerangka Konsep Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam

penelitian ini adalah:

16

Pengetahuan Petani Pengaruh paparan sinar ultraviolet Sikap Petani bagi kulit

3.2. a.

Definisi Operasional Pengetahuan petani adalah segala sesuatu yang diketahui petani di lokasi penelitian terhadap sinar ultraviolet dan pengaruhnya bagi kulit. Penilaian terhadap pengetahuan petani tentang sinar ultraviolet dan pengaruhnya bagi kulit dilakukan dengan mengajukan pertanyaan dalam bentuk angket (kuesioner) kepada responden dengan skor 1 untuk setiap jawaban yang benar dan 0 untuk jawaban yang salah, tidak menjawab maupun tidak tahu. Penilaian pengetahuan dapat dilihat dari setiap item pertanyaan yang akan diberikan peneliti kepada responden. Kategori pengetahuan dapat ditentukan dengan kriteria (Arikunto, 2007): 1. 2. 3. Baik Kurang : jika jawaban benar 76 100 % : jika jawaban benar 55 % Cukup : jika jawaban benar 56 75 %

b.

Sikap petani adalah respon atau reaksi petani di lokasi penelitian yang masih

tertutup terhadap sinar ultraviolet dan pengaruhnya bagi kulit. Penilaian sikap petani diukur dengan skala Likert yang telah dimodifikasi yaitu responden diminta untuk menyatakan pendapatnya setuju, kurang setuju atau tidak setuju. Responden diberi pertanyaan dalam bentuk angket (kuesioner) kepada dengan skor sebagai berikut: pertanyaan nomor 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 untuk jawaban setuju skor 3, jawaban kurang setuju skor 2, dan jawaban tidak setuju skor 1. Hasil penjumlahan dari skor yang didapat dari

17

jawaban responden tersebut selanjutnya dikategorikan atas baik, sedang, kurang dengan ketentuan sebagai berikut (Arikunto, 2007): 1. 2. 3. c. Baik Cukup Kurang : jika skor yang diperoleh 76 100 % dari skor tertinggi; : jika skor yang diperoleh 56 75 % dari skor tertinggi; : jika skor yang diperoleh 55 % dari skor tertinggi.

Pengaruh paparan sinar ultraviolet bagi kulit adalah bagian dari spektrum (cahaya) elektromagnetik yang mencapai bumi dan mengenai kulit yang dapat menimbulkan efek menguntungkan dan efek merugikan.

Tabel 3.1: Variabel, Definisi Operasional, Cara Ukur, Alat Ukur, Hasil Ukur dan Skala ukur

18

Variabel Pengetahua n petani

Definisi operasional

Cara Ukur

Alat Ukur Kuesioner dengan jumlah pertanyaan sebanyak 9

Hasil

Ukur

Skala Ukur

Segala sesuatu Angke yang diketahui t petani di Kelurahan Tunggurono terhadap sinar ultraviolet dan pengaruhnya bagi kulit

Baik, apabila Ordinal pertanyaan dijawab dengan benar sebanyak >76% Skor (79) Jawaban Cukup, apabila benar diberi pertanyaan skor 1 dijawab dengan benar sebanyak Jawaban 56-75% Skor (5salah diberi 6) skor 0 Kurang, apabila pertanyaan dijawab dengan benar sebanyak 55% Skor (14) Kuesioner dengan jumlah pertanyaan sebanyak 6 Baik, apabila Ordinal pertanyaan dijawab dengan benar sebanyak >76% Skor (14-18)

Sikap petani

Respon atau Angke reaksi petani di t Kelurahan Tunggurono yang masih tertutup terhadap sinar ultraviolet dan pengaruhnya bagi kulit

Jawaban yang setuju Cukup, apabila diberi skor pertanyaan 3 dijawab dengan benar sebanyak Jawaban 56-75% Skor yang kurang (11-13) setuju diberi skor 2 Kurang, apabila pertanyaan Jawaban dijawab dengan yang tidak benar sebanyak setuju diberi 55% Skor skor 1 (<11) (Arikunto,2007)

BAB 4

19

METODE PENELITIAN

4.1.

Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian survey yang bersifat deskriptif dengan

pendekatan cross sectional study (studi potong silang) yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap petani di Kelurahan Tunggurono, Kecamatan Binjai Timur mengenai pengaruh paparan sinar ultraviolet bagi kulit.

4.2.

Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Tunggurono, Kecamatan Binjai

Timur. Lokasi dipilih karena petani di kelurahan tersebut adalah petani yang bekerja di sawah sehingga paparan sinar ultraviolet terhadap petani tersebut lebih besar. Penelitian ini berlangsung selama 10 bulan, sejak peneliti menentukan judul, menyusun proposal, hingga seminar hasil yang berlangsung mulai bulan Februari hingga Desember 2011.

4.3. 4.3.1.

Populasi dan Sampel Penelitian Populasi Populasi dari penelitian ini adalah petani di Kelurahan Tunggurono dengan

kriteria inklusi yaitu petani yang masih aktif bekerja di sawah. Didapati jumlah populasi sebanyak 313 orang petani.

4.3.2.

Sampel Sampel dari penelitian ini adalah sebagian dari petani di Kelurahan

Tunggurono. Perhitungan jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan rumus (Notoatmodjo, 2005)

20

n=

N 1 + N (d 2 )

n N d

= besar sampel = besar populasi = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan

313 n= 1 +313 (0.1) 2 n =76

Dengan tingkat kepercayaan yang dikehendaki sebesar 10%, maka jumlah sampel yang diperoleh dengan memakai rumus tersebut adalah sebanyak 76 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling. Setiap petani di Kelurahan Tunggurono yang memenuhi kriteria dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah sampel minimal terpenuhi.

4.4.

Metode Pengumpulan Data

4.4.1. Data Primer Data primer adalah data yang berasal dari sampel penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen kuesioner. Kuesioner yang telah selesai disusun akan dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. 4.4.2. Data Sekunder

21

Data sekunder adalah data yang didapatkan dari pihak kelurahan yang berhubungan dengan jumlah kelompok tani di kelurahan tersebut.

4.4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini telah diuji validitas dan reliabilitasnya dengan menggunakan teknik korelasi product moment dan uji Cronbach (Cronbach Alpha) dengan menggunakan program komputer. Sampel yang digunakan dalam uji validitas ini menggunakan sampel yang memiliki karakteristik yang hampir sama dengan sampel dalam penelitian. Jumlah sampel dalam uji validitas dan reliabilitas ini sebanyak 30 orang. Setelah uji validitas dilakukan, hanya pada soal-soal yang dinyatakan valid saja yang diuji reliabilitasnya. Hasil uji validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1. Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner Variabel No. Total Pearson Correlatio n 0.612 0.567 0.394 0.648 0.672 0.532 0.598 0.612 0.546 0.785 0.565 0.737 0.842 0.614 0.842 Status Alpha Status

Pengetahuan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Sikap 1 2 3 4 5 6 4.5.

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

0.74

0.825

Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel

Pengolahan dan Analisis Data

22

Pengolahan data dilakukan melalui beberapa tahapan, tahap pertama editing yaitu mengecek nama dan kelengkapan identitas maupun data responden serta memastikan bahwa semua jawaban telah diisi sesuai petunjuk, tahap kedua coding yaitu memberi kode atau angka tertentu pada kuesioner untuk mempermudah waktu mengadakan tabulasi dan analisa, tahap ketiga entry yaitu memasukkan data dari kuesioner ke dalam program komputer, tahap ke empat adalah melakukan cleaning yaitu mengecek kembali data yang telah di entry untuk mengetahui ada kesalahan atau tidak. Untuk mendiskripsikan tingkat pengetahuan dan sikap petani di Kelurahan Tunggurono terhadap paparan sinar ultraviolet bagi kulit tahun 2011. Hasil penelitian ini akan ditampilkan dalam bentuk tabel dan selanjutnya akan diuraikan dalam bentuk narasi.

23

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1.

Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Tunggurono yang terletak di dalam Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai, Sumatera Utara. Terdapat tujuh kelompok tani di Kelurahan Tunggurono yaitu kelompok tani Tani Jaya, Ola Kisat, Pancar, Cenderawasih, Karia Manis, Pahlawan, dan Sepakat Tani dengan jumlah petani seluruhnya adalah 313 petani. 5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden Dalam penelitian ini responden yang terpilih sebanyak 76 responden. Dari keseluruhan responden, gambaran karakteristik responden yang diambil meliputi jenis kelamin, usia, dan pendidikan terakhir. 5.1.2.1. Jenis Kelamin Data lengkap bila ditinjau dari segi jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 5.1. Tabel 5.1. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentase %

24

Laki-laki Perempuan Jumlah

58 18 76

76.3 23.7 100

Dari tabel di atas terlihat bahwa kelompok terbesar adalah kelompok lakilaki yaitu sebesar 76.3% dan terendah pada kelompok perempuan yaitu sebesar 23.7% 5.1.2.2. Usia Data lengkap bila ditinjau dari segi usia dapat dilihat pada tabel 5.2. Tabel 5.2. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan usia Usia Jumlah Persentase % 20-29 2 2.6 30-39 5 6.6 40-49 19 25.0 50-59 33 43.4 60-69 17 22.4 Jumlah 76 100 Dari tabel di atas terlihat bahwa kelompok terbesar pada usia 50-59 tahun yaitu sebesar 43.4% dan terendah pada kelompok usia 20-29 tahun yaitu sebesar 2.6% 5.1.2.3. Pendidikan Data lengkap bila ditinjau dari segi pendidikan dapat dilihat pada tabel 5.3 Tabel 5.3. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan ipendidikan Pendidikan Jumlah Persentase % Tidak sekolah 0 0 SD 48 63.2 SMP 28 36.8 SMA 0 0 Jumlah 76 100 Dari tabel di atas terlihat pendidikan terakhir responden terbanyak yaitu SD sebesar 63.2% sedangkan pendidikan terakhir SMP sebesar 36.8%

25

5.1.3. Hasil Analisa Data Data lengkap distribusi frekuensi jawaban kuesioner responden pada variabel pengetahuan dapat dilihat pada tabel 5.4 Tabel 5.4. Distribusi frekuensi jawaban responden pada variabel pengetahuan Jawaban Responden No. Pernyataan/pertanyaan Benar Salah f 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Sinar ultraviolet berasal dari matahari Sinar matahari hanya memiliki dampak merugikan Sinar matahari menghasilkan vitamin D Sinar ultraviolet penyebab kanker kulit Bagian tubuh yang beresiko terkena kanker kulit Warna kulit yang lebih rentan terkena kanker kulit Tanda-tanda kulit menua Perubahan warna kulit setelah terpapar sinar matahari Paparan sinar matahari pukul 10 pagi hingga 4 sore adalah waktu yang tidak baik untuk kulit 61 32 46 37 60 45 51 49 57 % f % 19.7 57.9 39.5 51.3 21.2 40.8 32.9 35.5 25.0

80.3 15 42.1 44 60.5 30 48.7 39 78.9 16 59.2 31 67.1 25 64.5 27 75.0 19

Berdasarkan tabel di atas pada pertanyaan/pernyataan yang paling banyak dijawab dengan benar adalah pada nomor 1 yaitu sebesar 80.3%. Sedangkan yang paling banyak dijawab salah yaitu pada nomor 2 yaitu sebesar 57.9%. Berdasarkan hasil uji tersebut maka tingkat pengetahuan seputar pengaruh paparan sinar ultraviolet bagi kulit dapat dikategorikan pada tabel 5.5.

26

Tabel 5.5. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan Pengetahuan frekuensi Baik Cukup Kurang Total 19 40 17 76

Persentase % 25.0 52.6 22.4 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan dengan kategori cukup memiliki persentase paling besar yaitu 52.6%, tingkat pengetahuan yang dikategorikan kurang sebanyak 22.4%, tingkat pengetahuan yang dikategorikan cukup sebanyak 52.6%, dan tingkat pengetahuan yang dikategorikan baik sebanyak 25.0%. Data lengkap distribusi frekuensi jawaban kuesioner responden pada variabel sikap dapat dilihat pada tabel 5.6. Tabel 5.6. Distribusi frekuensi jawaban responden pada variabel sikap No. 1 2 3 Pernyataan Melindungi kulit dari paparan sinar matahari saat bekerja di bawah sinar matahari Mencari tempat untuk berteduh ketika beristirahat dari pekerjaan Mengingatkan orang lain untuk melindungi kulitnya dari paparan sinar matahari saat bekerja Melarang anak saya bermain di tempat yang terpapar sinar matahari Ikut berpartisipasi apabila dinas kesehatan setempat melakukan penyuluhan tentang kesehatan kulit petani Menerima masukan dari teman saya tentang perlindungan kulit Kurang setuju f % 5 38 30 6.6 50 39.5 Tidak setuju f % 0 0 7 0 0 9.2

Setuju f % 71 38 39 93.4 50 51.3

4 5

44

57.9

15

19.7

17

22.4

30 40

39.5 52.6

17 18

22.4 23.7

29 18

38.2 23.7

27

dari sinar matahari dan bersedia melakukannya Dari tabel di atas terlihat bahwa pernyataan yang paling banyak dijawab setuju adalah pada pernyataan nomor 1 yaitu sebesar 93.4%, pernyataan yang paling banyak dijawab kurang setuju adalah nomor 2 yaitu sebesar 50%, dan pernyataan yang paling banyak dijawab tidak setuju adalah nomor 5 yaitu sebesar 38.2% Berdasarkan hasil uji tersebut maka sikap seputar pengaruh paparan sinar ultraviolet bagi kulit dapat dikategorikan pada tabel 5.7. Tabel 5.7. Distribusi frekuensi sikap Sikap frekuensi Baik Cukup Kurang Total 55 21 0 76

Persentase % 72.4 27.6 0 100

Dari tabel 5.7. Dapat dilihat bahwa sikap yang dikategorikan baik memiliki persentase yang paling besar yaitu 72.4% kemudian diikuti kategori cukup sebesar 27.6% Distribusi frekuensi hasil uji tingkat pengetahuan berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 5.8. Tabel 5.8. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan berdasarkan ijenis kelamin Tingkat Pengetahuan Total Jenis Baik Cukup Kurang kelamin f % f % f % f % Laki-laki 17 29.3 30 51.7 11 19.0 58 100 Perempuan 2 11.1 10 55.6 6 33.3 18 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden laki-laki dan perempuan paling banyak berada dalam kategori cukup dengan persentase tingkat pengetahuan laki-laki sebesar 51.7% dan perempuan 55.6%.

28

Distribusi frekuensi hasil uji tingkat pengetahuan berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 5.9. Tabel 5.9. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan berdasarkan usia Tingkat Pengetahuan Total Baik Cukup Kurang Usia 20-29 30-39 40-49 50-59 60-69 f 1 1 9 5 3 % 50 20 47.4 15.2 17.6 f 1 4 9 17 9 % 50 80 47.4 51.5 52.9 f 0 0 1 11 5 % 0 0 5.3 33.3 29.4 f 2 5 19 33 17 % 100 100 100 100 100

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan yang dikategorikan baik paling banyak pada kelompok usia 20-29 tahun yaitu sebesar 50%, tingkat pengetahuan yang dikategorikan cukup paling banyak pada kelompok usia 30-39 tahun yaitu sebesar 80%, sedangkan tingkat pengetahuan yang dikategorikan kurang paling banyak pada kelompok usia 50-59 tahun yaitu sebesar 33.3% Distribusi frekuensi hasil uji tingkat pengetahuan berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada tabel 5.10. Tabel 5.10. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan berdasarkan Ipendidikan Tingkat Pengetahuan Total Pendidika Baik Cukup Kurang n f % f % f % f % SD 7 14.6 24 50.0 17 35.4 48 100 SMP 12 42.9 16 57.1 0 0 28 100

29

Tabel di atas menunjukkan bahwa kategori tingkat pengetahuan responden dengan pendidikan terakhir SD dan SMP adalah cukup. Responden dengan pendidikan terakhir SD, 50% responden berada dalam kategori cukup, sedangkan responden dengan pendidikan terakhir SMP, 57.1% responden berada dalam kategori cukup. Distribusi frekuensi hasil uji sikap berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 5.11. Tabel 5.11. Distribusi frekuensi sikap berdasarkan jenis kelamin Sikap Jenis Baik Cukup Kurang kelamin f % f % f % Laki-laki 43 74.1 15 25.9 0 0 Perempuan 12 66.7 6 33.3 0 0

Total f 58 18 % 100 100

Tabel di atas menunjukkan bahwa sikap responden laki-laki dan perempuan paling banyak berada dalam kategori baik dengan persentase sikap laki-laki sebesar 74.1% dan perempuan 66.7%. Distribusi frekuensi hasil uji sikap berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 5.12. Tabel 5.12. Distribusi frekuensi sikap berdasarkan usia Sikap Baik Cukup Kurang Usia 20-29 30-39 40-49 50-59 60-69 f 2 5 15 20 13 % 100 100 78.9 60.6 76.5 f 0 0 4 13 4 % 0 0 21.1 39.4 23.5 f 0 0 0 0 0 % 0 0 0 0 0 f 2 5 19 33 17

Total % 100 100 100 100 100

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa sikap responden yang dikategorikan baik paling banyak pada kelompok usia 20-29 tahun dan 30-39 tahun yaitu

30

masing-masing sebesar 100%, sikap responden yang dikategorikan cukup paling banyak pada kelompok usia 50-59 tahun yaitu sebesar 39.4% Distribusi frekuensi hasil uji sikap berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada tabel 5.13. Tabel 5.13. Distribusi frekuensi sikap berdasarkan pendidikan Sikap Baik Cukup Kurang Pendidikan SD SMP f 29 26 % 60.4 92.9 f 19 2 % 39.6 7.1 f 0 0 % 0 0 f 48 28

Total % 100 100

Tabel di atas menunjukkan bahwa kategori sikap responden dengan pendidikan terakhir SD dan SMP adalah baik. Responden dengan pendidikan terakhir SD, 60.4% responden berada dalam kategori baik, sedangkan responden dengan pendidikan terakhir SMP, 92.9% responden berada dalam kategori baik. 5.2. Pembahasan

5.2.1. Tingkat Pengetahuan Dari hasil analisis data, dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan petani di Kelurahan Tunggurono mengenai pengaruh paparan sinar ultraviolet bagi kulit paling banyak berada dalam kategori cukup. Pada tabel distribusi frekuensi hasil uji tingkat pengetahuan berdasarkan jenis kelamin (tabel 5.8), dapat dilihat bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari tingkat pengetahuan antara responden laki-laki dan perempuan. Tingkat pengetahuan responden paling banyak berada pada kategori cukup. Disini terlihat bahwa tingkat pengetahuan seseorang tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin. Beberapa faktor yang lebih dominan dalam mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang antara lain pendidikan, usia, dan pekerjaan (Notoatmodjo, 2003)

31

Hasil uji tingkat pengetahuan berdasarkan usia (tabel 5.9) terlihat bahwa terdapat perbedaan antara tingkat pengetahuan diantara kelompok usia.Tingkat pengetahuan yang dikategorikan baik paling banyak pada kelompok usia 20-29 tahun, tingkat pengetahuan yang dikategorikan cukup paling banyak pada kelompok usia 30-39 tahun, sedangkan tingkat pengetahuan yang dikategorikan kurang paling banyak pada kelompok usia 50-59 tahun. Menurut Nursalam dan Pariani (2001) tingkat pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh usia. Orang yang lebih muda mempunyai daya ingat yang lebih kuat dan kreativitas lebih tinggi dalam mencari dan mengenal sesuatu yang belum diketahui dibandingkan dengan orang yang lebih tua. Disamping itu kemampuan untuk menyerap pengetahuan baru lebih mudah dilakukan pada usia yang lebih muda karena otak berfungsi maksimal pada usia muda. Pernyataan tersebut mendukung hasil penelitian ini karena dapat dilihat pada responden yang usianya lebih muda memiliki tingkat pengetahuan yang lebih baik dibandingkan dengan responden yang usianya lebih tua. Pada distribusi frekuensi tingkat pengetahuan berdasarkan pendidikan (tabel 5.10) didapatkan bahwa tingkat pengetahuan responden dengan pendidikan terakhir SD dan SMP tidak berbeda yaitu keduanya dalam kategori cukup. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Fatemeh Mousavi MD (2010) yang menyatakan bahwa orang dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi memiliki pengetahuan dan sikap yang baik terhadap perlindungan kulit dari sinar matahari. Hasil penelitian tersebut juga tidak sesuai dengan pernyataan di dalam Departemen Kesehatan RI tahun 1997 yang menyebutkan bahwa tingkat pendidikan seseorang akan membantu orang tersebut untuk lebih mudah menangkap dan memahami suatu informasi. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka tingkat pemahaman juga meningkat. Pada tabel 5.4 terlihat bahwa pernyataan/pertanyaan pada kuesioner yang paling banyak dijawab dengan benar adalah pernyataan/pertanyaan mengenai sinar ultraviolet berasal dari matahari. Sedangkan pernyataan/pertanyaan yang paling banyak dijawab salah adalah pernyataan/pertanyaan mengenai sinar matahari hanya memiliki dampak merugikan bagi manusia. Hal ini menunjukkan

32

bahwa masih kurangnya pengetahuan petani mengenai dampak menguntungkan dari sinar matahari.

5.2.2. Sikap Dari hasil analisa data dapat dilihat bahwa sikap petani di Kelurahan Tunggurono mengenai pengaruh paparan sinar ultraviolet bagi kulit paling banyak berada dalam kategori baik. Pada tabel distribusi frekuensi sikap berdasarkan jenis kelamin (tabel 5.11), terlihat bahwa sikap responden baik laki-laki dan perempuan berada dalam kategori baik. Dari hasil uji tersebut dapat dilihat bahwa jenis kelamin tidak berpengaruh dalam pembentukan dan pengambilan sikap seseorang. Pada tabel distribusi frekuensi sikap berdasarkan usia (tabel 5.12) dapat dilihat bahwa sikap dengan kategori baik paling banyak pada kelompok usia 2029 tahun dan 30-39 tahun, sedangkan sikap dengan kategori cukup paling banyak pada kelompok usia 50-59 tahun. Dari hasil uji tersebut dapat dikatakan bahwa kelompok usia yang lebih muda memiliki sikap yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok usia yang lebih tua. Hasil uji tersebut bertentangan dengan pendapat Notoatmodjo (2007) yang mengatakan bahwa semakin sering seseorang terpapar suatu stimulus atau objek, akan semakin mempengaruhi seseorang menilai ataupun bersikap terhadap stimulus atau objek tersebut. Hasil uji sikap berdasarkan pendidikan (tabel 5.13), terlihat bahwa baik responden dengan tingkat pendidikan terakhir SD dan SMP keduanya berada dalam kategori baik. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Fatemeh Mousavi MD (2010) yang menyatakan bahwa orang dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi memiliki pengetahuan dan sikap yang baik terhadap perlindungan kulit dari sinar matahari. Menurut Nursalam dan Pariani (2001) semakin tinggi pendidikan seseorang maka tingkat pemahaman juga meningkat serta tepat dalam pengambilan sikap. Namun pernyataan tersebut tidak mendukung hasil penelitian

33

ini. Hal ini dapat terjadi karena pendidikan bukan satu-satunya yang menentukan pembentukan sikap. Menurut Azwar (2005) pembentukan sikap juga dipengaruhi oleh pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, kebudayaan, emosional, dan media masa. Pada tabel distribusi frekuensi jawaban responden pada variabel sikap (tabel 5.6) pernyataan yang paling banyak dijawab setuju adalah pernyataan mengenai melindungi kulit dari paparan sinar matahari saat bekerja. Hal ini sesuai dengan petani yang melindungi kulitnya dari paparan sinar matahari saat bekerja seperti menggunakan lengan panjang, penutup kepala saat peneliti menyebar kuesioner. Berarti dapat disimpulkan sikap petani yang setuju untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari saat bekerja dapat dilihat dari tindakannya menggunakan alat pelindung diri saat bekerja. Pernyataan yang paling banyak dijawab kurang setuju adalah pernyataan mengenai mencari tempat untuk berteduh ketika beristirahat dari pekerjaan. Hal ini berkaitan dengan kurangnya penyediaan tempat berteduh di area pertanian tersebut. Sedangkan pernyataan yang paling banyak dijawab tidak setuju adalah pernyataan mengenai ikut berpartisipasi apabila dinas kesehatan setempat melakukan penyuluhan tentang kesehatan kulit petani. Hal ini mungkin dikarenakan petani tersebut tidak menyadari bahwa dengan berpartisipasi dalam sebuah penyuluhan mereka akan mendapatkan pengetahuan yang nantinya akan menimbulkan kesadaran dan akhirnya bersikap sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.

34

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1.

Kesimpulan Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

a)

Tingkat pengetahuan petani di Kelurahan Tunggurono mengenai pengaruh paparan sinar ultraviolet bagi kulit mayoritas pada kategori cukup yaitu sebesar 52.6%

b)

Sikap petani di Kelurahan Tunggurono mengenai pengaruh paparan sinar ultraviolet bagi kulit mayoritas pada kategori baik yaitu sebesar 72.4%

6.2.

Saran Berdasarkan kesimpulan dan hasil penelitian, maka disarankan sebagai

berikut: a) Kepada Dinas Kesehatan setempat agar memberikan penyuluhan kepada petani mengenai pengaruh paparan sinar ultraviolet bagi kulit baik dari segi yang menguntungkan ataupun dari segi yang merugikan guna meningkatkan pengetahuan petani mengenai hal tersebut. b) Kepada kepala setiap kelompok tani untuk membina anggotanya agar memperhatikan kesehatan kulit saat bekerja di bawah paparan sinar matahari.

35

c)

Kepada petani agar terus meningkatkan pengetahuan dan mempertahankan sikapnya mengenai pengaruh paparan sinar ultraviolet bagi kulit karena pekerjaannya tidak lepas dari paparan sinar matahari.

DAFTAR PUSTAKA

Adoe, D.N., 2006. Perbedaan fragilitas eritrosit antara subjek yang jarang dengan yang sering terpapar sinar matahari. Karya tulis ilmiah, Universitas Diponegoro. American Academy of Dermatology, 2008. The Sun and Your Skin. Available from : http://www.aad.org/public/publications/pamphlets/sun_sun.html. [Accessed 12 March 2011]. Arikunto, S., 2007. Analisi Data Penelitian Deskriptif. Dalam: Arikunto, S., ed. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 262-296 Azwar S., 2005. Sikap manusia: teori dan pengukurannya. Edisi 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 3-59 Gawkrodger, D.J., 2003. Dermatology an Ilustrated Colour Text.3rd ed.UK: University of Sheffield, 100-101 Graham , R.B., Burns T., 2005. Lecture Notes Dermatology. 8th ed. Jakarta: Erlangga, 8-9 Junqueira, L.C., Carneiro J., 2007. Histologi Dasar Teks & Atlas. Jakarta: EGC, 358-360

36

Mousavi, F., 2010. Knowledge, Attitude, and Practice of Adults to the Protective Actions against Sun in Northwest Tehran, Iran. Original Article of KAP Study on Sun Protection, 20 November, pp. 126-131. Notoatmojo, S., 2007. Konsep Perilaku dan Perilaku Kesehatan. Dalam : Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta :Rineka Cipta, 139-144 Nursalam., Pariani Siti., 2001. Pendekatan Praktis Metodelogi Riset

Keperawatan. Jakarta: CV. Sagung Seto, 46-52 Rata, I.G.A.T., 2008. Tumor Kulit. Dalam : Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 5 . Jakarta: FK UI, 233-238 Soebaryo, R.W., 2008. Fotosensitivitas. Dalam : Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 5 . Jakarta: FK UI, 182-185 Soebaryo, R.W., Jacoeb T.N.A., 2008. Fotobiologi. Dalam: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 5 . Jakarta: FK UI, 177-181 Suharyo., 2003. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kekambuhan karsinoma epidermoid kulit. Tesis, Universitas Diponegoro. The Skin Cancer Foundation, 2011. UV Information. Available from: http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en| id&u=http://www.skincancer.org/understanding-uva-and-uvb.html. [Accessed 12 March 2011]. United States Environmental Protection Agency, 2010. Ultraviolet Radiation. Available from : http://www.epa.gov/sunwise/doc/uvradiation.html. [Accessed 12 March 2011]. Wasitaatmadja, S. M., 2008. Faal Kulit. Dalam : Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 5 . Jakarta: FK UI, 3-4.

37

Widiansyah, A. 2002. Uji banding waktu pemakaian ulang tabir surya SPF 15 dan SPF 30 yang paling efektif pada pemain tenis diluar lapangan. Laporan penelitian, Universitas Diponegoro World Health Organization, 2005. Exposure to Artificial UV Radiation and Skin Cancer.oAvailablewfrom:ehttp://www.who.int/uv/health/uv_health2/en/in dex.html. [Accessed 12 March 2011]. World Health Organization, 2011. Ultraviolet Radiation. Available from: http://www.who.int/uv/health/uv_health2/en/index.html. March 2011]. [Accessed 12

38

LAMPIRAN 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Tempat / Tanggal Lahir Agama Alamat Medan Riwayat Pendidikan

: Shella Novita : Lhokseumawe / 28 September 1989 : Islam : Komplek Griya Riatur Indah Blok. D No. 24 : i1. Sekolah Dasar Harapan 2 Medan (1996-2002) 2. Sekolah Lanjut Tingkat Pertama Harapan 2 iMedan (2002-2005) 3. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Medan (2005-2008) 4. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (2008-Sekarang)

Riwayat Organisasi Riwayat Pelatihan

: : 1. Peserta Seminar dan Workshop Basic Life Support dan Traumatology Tahun 2010 2. Panitia Pengabdian Masyarakat PEMA Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2010

39

LAMPIRAN 2 LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN Assalamualaikum Wr Wb/ Salam Sejahtera Dengan hormat, Kepada Bapak/Ibu, sebelumnya saya ucapkan terima kasih atas kesediaannya meluangkan waktu untuk mengisi surat persetujuan dan kuesioner ini. Pertama-tama ijinkan saya memperkenalkan diri. Nama saya Shella Novita. Saya berkuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FKUSU), stambuk tahun 2008 dengan Nomor Induk Mahasiswa: 080100240. Saat ini saya sedang mengerjakan penelitian guna melengkapi Karya Tulis Ilmiah yang menjadi kewajiban saya untuk menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kedokteran. Adapun judul penelitian saya adalah Tingkat Pengetahuan dan Sikap Petani di Kelurahan Tunggurono, Kecamatan Binjai Timur Terhadap Pengaruh Paparan Sinar Ultraviolet bagi Kulit Tahun 2011. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh informasi mengenai tingkat pengetahuan dan sikap petani di Kelurahan Tunggurono, Kecamatan Binjai Timur terhadap pengaruh paparan sinar ultraviolet bagi kulit. Sinar ultraviolet itu adalah bagian dari sinar matahari yang memiliki pengaruh yang menguntungkan dan merugikan bagi manusia. Pengaruh merugikan dari sinar ultraviolet bagi manusia salah satunya dapat merusak kulit. Dan sinar ultrviolet lebih berbahaya bagi kulit saat jam 10 pagi sampai 4 sore. Dari data yang ada, petani merupakan salah satu pekerjaan yang kemungkinan besar terkena sinar matahari karena bekerja ditempat yang terbuka seperti di sawah, sehingga lebih beresiko terkena penyakit kulit akibat sinar matahari. Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan pula Bapak/Ibu dapat lebih memahami hal tersebut dan dapat mengambil tindakan untuk melindungi kulit dari bahaya sinar matahari saat bekerja.

40

Agar terlaksananya penelitian ini, saya mengharapkan kepada Bapak/Ibu untuk bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini dengan mengisi pertanyaan yang ada pada kuesioner. Partisipasi Bapak/Ibu bersifat bebas dan tanpa paksaan. Bapak/Ibu berhak menolak untuk berpartisipasi. Pada penelitian ini identitas Bapak/Ibu akan disamarkan. Kerahasiaan data Bapak/Ibu akan dijamin sepenuhnya. Demikianlah informasi ini saya sampaikan. Atas bantuan dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.

Peneliti

(Shella Novita)

41

LAMPIRAN 3 LEMBAR PERSETUJUAN SUBJEK PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Umur Jenis Kelamin Pendidikan terakhir : : : :

Menyatakan bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian ini tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. Saya akan menjawab dengan jujur seluruh pertanyaan yang diberikan oleh peneliti.

Medan,

Juli 2011

Yang membuat pernyataan

( ........................................ )

42

LAMPIRAN 4 KUESIONER JUDUL PENELITIAN: TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PETANI DI KELURAHAN TUNGGURONO, KECAMATAN BINJAI TIMUR TERHADAP PENGARUH PAPARAN SINAR ULTRAVIOLET BAGI KULIT TAHUN 2011

I. Data Responden Nama Umur Jenis kelamin Pendidikan terakhir : : : : *pilih salah satu

No.Kuesioner:

a. Tidak sekolah b. SD

c.SMP d.SMA

II. Pengetahuan Petani Terhadap Paparan Sinar Ultraviolet Bagi Kulit Berilah tanda () pada salah satu jawaban yang menurut Anda benar! NO. 1 2 3 Pertanyaan Sinar ultraviolet berasal dari sinar matahari Sinar matahari hanya memiliki dampak yang merugikan bagi manusia Sinar matahari yang mengenai kulit membantu menghasilkan vitamin D yang berfungsi untuk pertumbuhan 4 5 tulang Sinar ultraviolet dapat menyebabkan kanker kulit Bagian wajah, leher, telinga dan tangan Benar Salah

43

merupakan bagian yang beresiko 6 terkena kanker kulit Orang yang berkulit putih lebih rentan terkena kanker kulit dibandingkan 7 dengan orang berkulit hitam Tanda-tanda dari kulit menua akibat sinar matahari berupa kulit kasar, berkerut, dan bercak- bercak kehitaman 8 di kulit Perubahan warna kulit menjadi lebih kecoklatan setelah terpapar sinar matahari merupakan suatu gambaran 9 penyakit kulit. Paparan sinar matahari pada kulit pada pukul 10 pagi hingga 4 sore adalah waktu yang tidak baik untuk kesehatan kulit

III. Sikap Petani Terhadap Paparan Sinar Ultraviolet Bagi Kulit Berilah tanda () pada salah satu jawaban yang menurut Anda benar! No 1 Pernyataan Saya akan melindungi kulit saya dari paparan sinar matahari saat bekerja di 2 3 bawah sinar matahari Saya akan mencari tempat untuk berteduh ketika beristirahat dari pekerjaan Saya akan mengingatkan orang lain untuk melindungi kulitnya dari paparan sinar 4 matahari saat bekerja Saya akan melarang anak saya bermain di tempat yang terpapar sinar matahari Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

44

Saya akan ikut berpartisipasi apabila dinas kesehatan setempat melakukan penyuluhan tentang kesehatan kulit petani Saya akan menerima masukan dari teman saya tentang perlindungan kulit dari sinar matahari dan bersedia melakukannya

45 LAMPIRAN 5 Surat izin penelitian

46 Surat Keterangan Lurah

47

LAMPIRAN 6 HASIL UJI VALIDITAS ANGKET PENGETAHUAN


P1 P1 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N P2 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N P3 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N P4 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N P5 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N P6 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N P7 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N P8 Pearson Correlation 30 .473
**

Correlations P7 -.093 .626 30 .049 .797 30 -.167 .379 30 .530** .003 30 -.113 .552 30 .272 .146 30 1 30 -.134 P8 .695
**

P2 1 .473
**

P3 .557
**

P4 .263 .161 30 .139 .465 30 .471


**

P5 .308 .098 30 .429


*

P6 -.152 .424 30 .280 .134 30 -.272 .146 30 .289 .122 30 .431


*

P9 1.000
**

P10 .371
*

TOTAL .612** .000 30 .567** .001 30 .394* .031 30 .648** .000 30 .672** .000 30 .532** .002 30 .326 .079 30 .598**

.008 30 1 30 .196 .299 30 .139 .465 30 .429


*

.001 30 .196 .299 30 1 30 .471** .009 30 .050 .792 30 -.272 .146 30 -.167 .379 30 .356

.000 30 .288 .122 30 .356 .053 30 .378* .039 30 .443


*

.000 30 .473
**

.043 30 .049 .797 30 .111 .559 30 .000 1.000 30 .641


**

.008 30 .557
**

.018 30 .050 .792 30 .053 .780 30 1 30 .431* .017 30 -.113 .552 30 .443
*

.008 30 .557
**

.001 30 .263 .161 30 .308 .098 30 -.152 .424 30 -.093 .626 30 .695
**

.009 30 1 30 .053 .780 30 .289 .122 30 .530


**

.001 30 .263 .161 30 .308 .098 30 -.152 .424 30 -.093 .626 30 .695
**

.018 30 .280 .134 30 .049 .797 30 .288

.017 30 1 30 .272 .146 30 .055

.014 30 .055 .775 30 -.134 .481 30 1

.000 30 .272 .146 30 -.042 .827 30 .200

.003 30 .378
*

48 HASIL UJI VALIDITAS ANGKET SIKAP


Correlations P1 P1 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N P2 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N P3 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N P4 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N P5 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N P6 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N TOTAL Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N 30 .048 .803 30 .463
**

P2 1 .048 .803 30 1 30 .309 .097 30 .099 .604 30 .921** .000 30 .099 .604 30 .565** .001 30

P3 .463
**

P4 .921
**

P5 .099 .604 30 .921** .000 30 .373


*

P6 .921
**

TOTAL .785** .000 30 .565** .001 30 .737** .000 30 .842** .000 30 .614** .000 30 .842** .000 30 30 1 .000 30 .099 .604 30

.010 30 .309 .097 30 1 30 .533


**

.000 30 .099 .604 30 .533


**

.533

**

.010 30 .921
**

.002 30 1 30 .148 .436 30 1.000


**

.042 30 .148 .436 30 1 30 .148 .436 30 .614** .000 30

.002 30 1.000
**

.000 30 .099 .604 30 .921


**

.002 30 .373* .042 30 .533


**

.000 30 .148 .436 30 1

.000 30 .785** .000 30

.002 30 .737** .000 30

.000 30 .842** .000 30

.842** .000 30

30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

HASIL UJI RELIABILITAS ANGKET PENGETAHUAN

Case Processing Summary N Cases Valid Excludeda Total 30 0 30 % 100.0 .0 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

49

Reliability Statistics Cronbach's Alpha .704 N of Items 10

Item Statistics Mean P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 .97 .87 .90 .67 .73 .60 .80 .93 .97 .80 Std. Deviation .183 .346 .305 .479 .450 .498 .407 .254 .183 .407 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 7.27 7.37 7.33 7.57 7.50 7.63 7.43 7.30 7.27 7.43 Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha Item Deleted Total Correlation if Item Deleted 3.306 3.068 3.333 2.737 2.741 2.930 3.357 3.183 3.306 3.013 .547 .425 .248 .464 .509 .307 .120 .503 .547 .371 .675 .672 .699 .662 .652 .700 .726 .669 .675 .681

Scale Statistics Mean 8.23 Variance 3.702 Std. Deviation 1.924 N of Items 10

HASIL UJI RELIABILITAS ANGKET SIKAP

50

Case Processing Summary

N Cases Valid Excludeda Total 30 0 30

% 100.0 .0 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's Alpha .825

N of Items 6

Item Statistics Mean P1 P2 P3 P4 P5 P6 2.70 2.70 2.67 2.73 2.73 2.73 Std. Deviation .466 .466 .479 .450 .450 .450 N 30 30 30 30 30 30

Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted P1 P2 P3 P4 P5 P6 13.57 13.57 13.60 13.53 13.53 13.53 Scale Statistics Mean 16.27 Variance 4.064 Std. Deviation 2.016 N of Items 6 Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha Item Deleted Total Correlation if Item Deleted 2.806 3.220 2.869 2.740 3.154 2.740 .667 .375 .594 .753 .443 .753 .780 .841 .796 .762 .826 .762

51
DATA HASIL UJI TINGKAT PENGETAHUAN PETANI DI KELURAHAN TUNGGURONO TERHADAP PENGARUH PAPARAN SINAR ULTRAVIOLET BAGI KULIT Respon den 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki USIA 59 45 55 49 41 51 53 39 52 52 48 49 60 49 58 35 56 48 45 53 51 55 49 51 55 54 55 60 55 49 62 61 Pendidik an SMP SMP SD SD SD SD SD SMP SMP SD SMP SMP SD SMP SD SMP SD SMP SMP SD SD SD SMP SD SD SD SMP SD SD SD SD SD P1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 P2 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 P3 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 P4 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 P5 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 P6 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 P7 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 P8 P9 Total Kategori

52
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki 45 65 55 56 52 52 53 48 56 55 68 60 62 55 62 60 55 65 42 65 50 57 55 51 63 45 32 36 29 38 46 44 51 42 47 53 29 SMP SD SD SD SD SMP SMP SD SD SD SD SMP SMP SMP SD SMP SMP SD SMP SD SMP SD SD SD SD SMP SD SD SMP SMP SMP SMP SD SD SD SD SD 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1

53
70 71 72 73 74 75 76 Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Laki-laki Laki-laki 57 43 67 61 62 60 55 SMP SD SD SD SD SD SD 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1

DATA HASIL UJI SIKAP PETANI DI KELURAHAN TUNGGURONO TERHADAP PENGARUH PAPARAN SINAR ULTRAVIOLET BAGI KULIT Respon den 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Perempuan USIA 59 45 55 49 41 51 53 39 52 52 48 49 60 49 58 35 56 48 45 53 51 55 Pendidika n SMP SMP SD SD SD SD SD SMP SMP SD SMP SMP SD SMP SD SMP SD SMP SMP SD SD SD P1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 P2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 P3 3 2 2 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 P4 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 1 2 2 3 1 3 3 3 3 3 1 2 P5 1 3 3 3 2 3 1 3 3 2 3 1 1 1 1 2 3 2 3 1 3 1 P6 3 2 1 2 2 3 3 3 2 1 3 1 3 3 3 1 2 3 3 1 3 1 Total 14 16 14 17 12 15 15 17 16 14 15 12 14 15 12 15 16 17 17 12 14 12 Kategori

54
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki 49 51 55 54 55 60 55 49 62 61 45 65 55 56 52 52 53 48 56 55 68 60 62 55 62 60 55 65 42 65 50 57 55 51 63 45 32 SMP SD SD SD SMP SD SD SD SD SD SMP SD SD SD SD SMP SMP SD SD SD SD SMP SMP SMP SD SMP SMP SD SMP SD SMP SD SD SD SD SMP SD 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 1 1 2 3 1 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 1 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 1 2 3 2 1 2 2 1 1 2 3 2 1 3 1 1 3 3 1 3 1 3 3 1 3 1 2 3 1 2 1 3 3 3 3 3 2 3 1 1 3 3 3 2 3 1 2 3 3 2 1 1 3 3 1 1 1 3 2 3 2 2 3 3 1 2 2 1 1 1 1 1 3 3 1 3 1 3 1 3 2 2 3 1 1 3 3 3 3 3 3 2 1 2 1 2 3 1 1 1 1 3 3 1 3 3 3 1 3 2 3 2 1 2 3 3 3 15 14 11 12 14 15 12 15 12 14 17 14 11 14 13 16 18 12 14 13 12 15 15 14 12 15 15 12 14 15 17 12 12 12 17 13 16

55
60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Laki-laki Laki-laki 36 29 38 46 44 51 42 47 53 29 57 43 67 61 62 60 55 SD SMP SMP SMP SMP SD SD SD SD SD SMP SD SD SD SD SD SD 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 2 3 3 2 3 1 2 2 1 1 2 3 3 3 1 2 2 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 14 14 17 18 18 13 14 14 16 16 15 15 16 17 17 18 16

56

KARAKTERISTIK RESPONDEN
JENIS KELAMIN Frequency Valid Laki-laki Perempuan Total 58 18 76 Percent 76.3 23.7 100.0 Valid Percent 76.3 23.7 100.0 Cumulative Percent 76.3 100.0

USIA Frequency Valid 20-29 30-39 40-49 50-59 60-69 Total 2 5 19 33 17 76 Percent 2.6 6.6 25.0 43.4 22.4 100.0 Valid Percent 2.6 6.6 25.0 43.4 22.4 100.0 Cumulative Percent 2.6 9.2 34.2 77.6 100.0

PENDIDIKAN Frequency Valid SD SMP Total 48 28 76 Percent 63.2 36.8 100.0 Valid Percent 63.2 36.8 100.0 Cumulative Percent 63.2 100.0

HASIL UJI VARIABEL PENGETAHUAN


Pertanyaan1 Frequency Valid Salah Benar Total 15 61 76 Percent 19.7 80.3 100.0 Valid Percent 19.7 80.3 100.0 Cumulative Percent 19.7 100.0

Pertanyaan2 Frequency Valid Salah Benar Total 44 32 76 Percent 57.9 42.1 100.0 Valid Percent 57.9 42.1 100.0 Cumulative Percent 57.9 100.0

57

Pertanyaan3 Cumulative Frequency Valid Salah Benar Total 30 46 76 Percent 39.5 60.5 100.0 Valid Percent 39.5 60.5 100.0 Percent 39.5 100.0

Pertanyaan4 Cumulative Frequency Valid Salah Benar Total 39 37 76 Percent 51.3 48.7 100.0 Valid Percent 51.3 48.7 100.0 Percent 51.3 100.0

Pertanyaan5 Cumulative Frequency Valid Salah Benar Total 16 60 76 Percent 21.1 78.9 100.0 Valid Percent 21.1 78.9 100.0 Percent 21.1 100.0

Pertanyaan6 Cumulative Frequency Valid Salah Benar Total 31 45 76 Percent 40.8 59.2 100.0 Valid Percent 40.8 59.2 100.0 Percent 40.8 100.0

Pertanyaan7 Cumulative Frequency Valid Salah Benar Total 25 51 76 Percent 32.9 67.1 100.0 Valid Percent 32.9 67.1 100.0 Percent 32.9 100.0

58

Pertanyaan8 Cumulative Frequency Valid Benar Salah Total 49 27 76 Percent 64.5 35.5 100.0 Valid Percent 64.5 35.5 100.0 Percent 64.5 100.0

Pertanyaan9 Cumulative Frequency Valid Salah Benar Total 19 57 76 Percent 25.0 75.0 100.0 Valid Percent 25.0 75.0 100.0 Percent 25.0 100.0

KATEGORI TINGKAT PENGETAHUAN Cumulative Frequency Valid BAIK CUKUP KURANG Total 19 40 17 76 Percent 25.0 52.6 22.4 100.0 Valid Percent 25.0 52.6 22.4 100.0 Percent 25.0 77.6 100.0

JENIS KELAMIN * TINGKAT PENGETAHUAN Crosstabulation KATEGORI BAIK JK Laki-laki Count % within JK Perempuan Count % within JK Total Count % within JK 17 29.3% 2 11.1% 19 25.0% CUKUP 30 51.7% 10 55.6% 40 52.6% KURANG 11 19.0% 6 33.3% 17 22.4% Total 58 100.0% 18 100.0% 76 100.0%

59

Usia * TINGKAT PENGETAHUAN Crosstabulation KATEGORI BAIK Usia 20-29 Count % within Usia 30-39 Count % within Usia 40-49 Count % within Usia 50-59 Count % within Usia 60-69 Count % within Usia Total Count % within Usia 2 100.0% 5 100.0% 15 78.9% 20 60.6% 13 76.5% 55 72.4% CUKUP 0 .0% 0 .0% 4 21.1% 13 39.4% 4 23.5% 21 27.6% Total 2 100.0% 5 100.0% 19 100.0% 33 100.0% 17 100.0% 76 100.0%

PENDIDIKAN * TINGKAT PENGETAHUAN Crosstabulation KATEGORI BAIK Pendidikan SD Count % within Pendidikan SMP Count % within Pendidikan Total Count % within Pendidikan 7 14.6% 12 42.9% 19 25.0% CUKUP 24 50.0% 16 57.1% 40 52.6% KURANG 17 35.4% 0 .0% 17 22.4% Total 48 100.0% 28 100.0% 76 100.0%

HASIL UJI VARIABEL SIKAP


Pernyataan1 Cumulative Frequency Valid Kurang setuju Setuju Total 5 71 76 Percent 6.6 93.4 100.0 Valid Percent 6.6 93.4 100.0 Percent 6.6 100.0

60

Pernyataan2 Cumulative Frequency Valid Kurang setuju Setuju Total 38 38 76 Percent 50.0 50.0 100.0 Valid Percent 50.0 50.0 100.0 Percent 50.0 100.0

Pernyataan3 Cumulative Frequency Valid Tidak setuju Kurang setuju Setuju Total 7 30 39 76 Percent 9.2 39.5 51.3 100.0 Valid Percent 9.2 39.5 51.3 100.0 Percent 9.2 48.7 100.0

Pernyataan4 Cumulative Frequency Valid Tidak setuju Kurang setuju Setuju Total 17 15 44 76 Percent 22.4 19.7 57.9 100.0 Valid Percent 22.4 19.7 57.9 100.0 Percent 22.4 42.1 100.0

Pernyataan5 Cumulative Frequency Valid Tidak setuju Kurang setuju Setuju Total 29 17 30 76 Percent 38.2 22.4 39.5 100.0 Valid Percent 38.2 22.4 39.5 100.0 Percent 38.2 60.5 100.0

61

Pernyataan6 Cumulative Frequency Valid Tidak setuju Kurang setuju Setuju Total 18 18 40 76 Percent 23.7 23.7 52.6 100.0 Valid Percent 23.7 23.7 52.6 100.0 Percent 23.7 47.4 100.0

KATEGORI SIKAP Cumulative Frequency Valid BAIK CUKUP Total 55 21 76 Percent 72.4 27.6 100.0 Valid Percent 72.4 27.6 100.0 Percent 72.4 100.0

JENIS KELAMIN * KATEGORI SIKAP Crosstabulation KATEGORI BAIK JK L Count % within JK P Count % within JK Total Count % within JK 43 74.1% 12 66.7% 55 72.4% CUKUP 15 25.9% 6 33.3% 21 27.6% Total 58 100.0% 18 100.0% 76 100.0%

62

Usia * KATEGORI SIKAP Crosstabulation KATEGORI BAIK Usia 20-29 Count % within Usia 30-39 Count % within Usia 40-49 Count % within Usia 50-59 Count % within Usia 60-69 Count % within Usia Total Count % within Usia 2 100.0% 5 100.0% 15 78.9% 20 60.6% 13 76.5% 55 72.4% CUKUP 0 .0% 0 .0% 4 21.1% 13 39.4% 4 23.5% 21 27.6% Total 2 100.0% 5 100.0% 19 100.0% 33 100.0% 17 100.0% 76 100.0%

PENDIDIKAN * KATEGORI SIKAP Crosstabulation KATEGORI BAIK Pendidikan SD Count % within Pendidikan SMP Count % within Pendidikan Total Count % within Pendidikan 29 60.4% 26 92.9% 55 72.4% CUKUP 19 39.6% 2 7.1% 21 27.6% Total 48 100.0% 28 100.0% 76 100.0%

Anda mungkin juga menyukai