Teori Dasar Kel i stri kan
Danang Erwanto, S.T.
~ 7 ~
R : Tahanan listrik ()
: Tahanan spesifik/jenis (m)
l : Panjang Konduktor (m)
A : Luas penampang (m2)
6. HUKUM OHM
Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang
mengalir melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda
potensial yang diterapkan kepadanya. Sebuah benda penghantar dikatakan
memenuhii hukum Ohm apabila nilai resistansinya tidak bergantung terhadap besar
dan polaritas beda potensial yang dikenakan kepadanya. Hukum ini dicetuskan
oleh Georg Simon Ohm, seorang fisikawan dari Jerman pada tahun 1825 dan
dipublikasikan pada sebuah paper yang berjudul The Galvanic Circuit Investigated
Mathematically pada tahun 1827.
Secara matematis hukum Ohm diekspresikan dengan persamaan:
V = I x R
P = V x I
dimana I adalah arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar dalam
satuan Ampere, V adalah tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung
penghantar dalam satuan volt, R adalah nilai hambatan listrik (resistansi) yang
terdapat pada suatu penghantar dalam satuan ohm dan P adalah daya listrik yang
dengan satuan Watt.
Untuk memudahkan pemahaman mengenai hubungan Arus, tegangan,
hambatan dan daya, dapat dilihat seperti pada gambar dibawah ini.
Teori Dasar Kel i stri kan
Danang Erwanto, S.T.
~ 8 ~
7. HUKUM KIRCHOFF 1
Di pertengahan abad 19 Gustav Robert Kirchoff (1824 1887) menemukan
cara untuk menentukan arus listrik pada rangkaian bercabang yang kemudian di
kenal dengan Hukum Kirchoff. Hukum ini berbunyi Jumlah kuat arus yang masuk
dalam titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik
percabangan. Yang kemudian di kenal sebagai hukum Kirchoff I. Secara
matematis dinyatakan
Bila digambarkan dalam bentuk rangkaian bercabang maka akan diperoleh
sebagai berikut::