PENDAHULUAN
Konsultasi medis sebaiknya 4-8 minggu sebelum berpergian informasi penyakit, kebutuhan vaksinasi &/ obat antimalaria serta kebutuhan medis lainnya Vaksin untuk wisatawan
PENDAHULUAN
HiB (Haemophilus Influenzae type b) Vaksinasi Diberikan sejak umur 2 bulan. 3 kali rentang 2 bulan Ulangan > 1 tahun Umur 6 bulan- 1 tahun 2 kali suntukan Umur > 1 tahun 1 kali suntukan
JAPANESE ENCEPHALITIS Jenis Flavovirus Epidemiologi Asia Daerah iklim tropis Resiko tinggi : Jepang, Taiwan dan Korea Di Indonesia Tipe inaktif SA-14-14-2 (Ixiaro) Diberikan usia > 1 tahun 1 dosis secara subkutan
Vaksinasi
CAMPAK Penyebab
Transmisi
CAMPAK Vaksinasi
- vaksin Campak - 0,5 ml secara subkutan/intramuskular, diberikan pada umur 9 bulan, dapat diulang saat masuk SD
MMR (Measles, Mumps, Rubella) (Campak, Gondongan, Rubela) Vaksinasi - Untuk mencegah campak, gondongan dan rubella - Dosis tunggal 0,5 ml secara intramuskular atau subkutan diberikan pada umur 12 -18 bulan - Imunisasi MMR menghasilkan sero-konversi terhadap ketiga virus ini > 90% kasus - Efek samping :demam, malaise, ruam yang terjadi 1 minggu setelah imunisasi
10
CHOLERA Penyebab Distribusi Vibrio cholerae serogroups O1 and O139 Negara berkembang dengan sanitasi dan penyediaan air minum : Asia Selatan, Afrika dan sebagian kecil di Amerika Tengah & Selatan. , Pada daerah bencara (+)
Resiko pelancong
11
CHOLERA
Vaksinasi
- Proteksi (85-90%) selama 6 b ulan setelah imunisasi > 2 tahun -Proteksi 50% setelah imunisasi pada anak > 5 tahun saat vaksinasi -Imunisasi primer :terdiri dari 2 dosis oral selang interval 7-14 hari pada dewasa & anak > 6 tahun -Untuk usia 2-5 tahun direkomendasikan 3 dosis -Hindari makan/minum 1 jam sebelum/sesudah vaksinasi -Kontraindiksai : hipersensitivitas terhadap dosis sebelumnya -Efek samping : Gangguan gastrointestinal -Digunakan 2 minggu sebelum tiba didaerah endemik -Contoh : 1. Shanchol 2. mORCVAX keduanya terdapat di India & Vietnam
12
DIPHTHERIA/TETANUS/PERTUSSIS DIPTHERIA Penyebab Distribusi Vaksinasi Toxigenic Corynebacterium diphtheriae & toxigenic C. ulcerans Seluruh Dunia, jarang pada negara industri Vaksinasi DTP atau DTaP (3 dosis) 2- 4 - 6 bulan DT (5 - 7 tahun) vaksin Td
13
DIPHTHERIA/TETANUS/PERTUSSIS
-Vaksin Tetanus toksoid (TT) ditemukan dalam bentuk TT, Kombinasi DT atau Td (difteria tetanus dosis rendah) atau kombinasi difteria dengan pertusis (DTwP, DTaP, TdaP) -Jadwal imunisasi yang direkomendasikan : 5 dosis (3 dosis DTP saat infant, booster 2 kali (usia 4-7 tahun) & (usia 12-15 tahun)
14
Transmisi
Gejala Klinis
DIPHTHERIA/TETANUS/PERTUSSIS PERTUSIS Penyebab Distribusi Resiko wisatawan Bordetella pertussis 95% di Negara berkembang (+) pada anak yang belum terproteksi
Vaksinasi
-Terdapat dalam bentuk wP & aP -Diberikan 3 dosis dengan interval 2 bulan antara dosis I & II dan 6-12 bulan antara dosis II & III -Booster : 1-6 tahun setelah seri primer
15
HEPATITIS A Vaksinasi
Vaksin Hepatitis A
-Vaksin hep. A : virus inaktivasi, diberikan im -Anti HAV antibodi terdeteksi 2 minggu setelah pemberian dosis I -Dosis II diberikan paling cepat 6 bulan, umumnya 624 bulan, setelan dosis I proteksi jangka panjang -Kombinasi vaksin hep. A / typhoid Vi ( Vi CPS) diberikan dosis tunggal selanjutnya diberikan ulang vaksin hep. A II setelh 6-24 bulan (booster typhoid diberikan tiap 3 tahun) -Kontraindikasi : hipersensitivitas terhadap dosis sebelumnya -Efek samping : reaksi lokal minimal dalam durasi singkat, reaksi sistemik ringan -Diberikan sebelum tiba proteksi 2 4 minggu setelah dosis I
16
HEPATITIS B Vaksinasi
-Vaksin hep. B dihasilkan melalui tehnologi rekombinan DNA -Terdiri dari 3 dosis dengan interval 1 bulan antara dosis I & II dan interval 1-12 bulan antara dosis II & III - Rekomendasi WHO: 1 dosis dalam 24 jam I kelahiran dosis II & III dengan inteval minimal 1 bulan - Vaksin kombinasi hep A & B (vaksin inaktivasi) diberikan saat hari 0, 1 bulan & 6 bulan & jadwal yang singkat : hari 0, hari 7, hari 21 dan booster saat 12 bulan
17
PNEUMOCOCCAL DISEASE Penyebab Streptococcus pneumoniae. Transmisi Kontak langsung orang-orang melalui droplet atau kontak oral - Pneumonia dengan empiema &/bakteremia, febil bakteremia & meningitis manifestasi >> pada invasive pneumococcal infection - Negara berkembang, pneumonia non bakterial penyebab >> kematian akibat pneumococcal pada anak - Manifestasi yang ringan : infeksi telinga tengah, sinusitis & bronkitis
18
Gambaran penyakit
PNEUMOCOCCAL DISEASE Distribusi Seluruh dunia. Kematian >> usia < 5 tahun (di negara miskin) Resiko wisatawan Resiko pada balita & orang tua > 65 tahun
Vaksinasi
- Vaksin konjugasi yang mengandung serotipe pneumococcus (PCV-7) aman pada annak < 2 tahun - Disarankan pada usia < 2 tahun - Seri primer PCV-7 3 dosis im dengan interval minimum 4 minggu, diawali pada saat usia 6 bulan - 2009, vaksin 10 valent conjugated pneumococcal 6 bulan 2 tahun - 2010, vaksin 13 valent conjugated pneumococcal 6 bulan 5 tahun - PPV-23 : anak & dewasa diberikan dosis tunggal im
19
TRAVELLER DIARHEA (ROTAVIRUS) Penyebab Rotaviruses, Famili Reoviridae Transmisi Rute fekal-oral, kontak langsung maupun tidak langsung , melalui transmisi respiratori Gambaran penyakit - Rotavirus gastroenteritis akut pada bayi & anak yang dihubungkan dengan diare cair yang profuse,muntah proyektil & demam
Seluruh dunia. Resiko terbatas pada dewasa. Resiko pada balita - Terdapat 2 vaksin live attenuated rotavirus oral - WHO merekomendasikan vaksinasi rotavirus masuk dalam program imunisasi nasional pada negara resiko - Dosis I Rota Teq atau Rotarix diberikan saat usia 6-15 minggu dengan interval 4 minggu - Rota Teq 3 dosis sedangkan Rotarix 2 dosis - Vaksinasi seluruhnya harus diberikan sebelum 32 minggu
Profilaksis
21
INFLUENZA Penyebab Transmisi Distribusi Tipe A (2 subtipe): H3N2, H1N1 Tipe B, Tipe C Udara (aerosol) dan percikan ludah (droplets) Influenza terdapat di seluruh dunia, di negara bermusim 4 terjadi di musim dingin, di wilayah tropis terjadi di musim hujan Dapat terjadi pada anak dan dewasa
Resiko pelancong
22
INFLUENZA
Vaksinasi
Vaksin Influenza Seasonal - WHO merekomendasikan 1x setiap tahun - Mengandung antigen dari 2 subtipe virus Influenza A (A/H1N1 dan A/H3N2) dan satu galur virus ainfluenza B, dikenal sebagai vaksin trivalen - Ada 3 macam : whole virion vaccine (dari virus utuh), Split virus vaccine (masih mengandung RNA dan protein M), Subunit virus vaccine (hanya HA dan NA) - Dosis untuk <3 thn 0,25 ml dan untuk 3 thn 0,5 ml suntikan secara IM di otot deltoid pada dewasa dan anak lebih besar sedangka pada bayi di paha anterolateral - Efek samping : nyeri, bengkak dan sakit di tempat suntikan, demam, nyeri otot - Komntraindikasi : hipersensitivitas, sedang menderita demam akut, alergi terhadap telur
23
Oral Ty21a *Strain attenuted mutant dari Salmonella typhi Ty21a *Proteksi 7 hari setelah dosis akhir *Proteksi 67% 7 tahun setelah dosis akhir tapi kurang efektif pada wisatawan *3 atau 4 dosis vaksin oral dengan interval 2 hari *Hindari penggunaan Proguanil, meflokuin d& antibiotik
24
Typhoid Fever Vaksinasi Vi CPS Injeksi *Vaksin polisakarida mengandung 25 ug polisakarida per dosis, diberikan secara im dengan dosis tunggal. *Proteksi terjadi 7 hari setelah injeksi *Didaerah resiko tinggi efikasi proteksi 72% setelah 1.5 tahun vaksinasi & 50% setelah 3 tahun *1 dosis Vi CPS im booster tiap 2-3 tahun * tidak diberikan < 2 tahun
-Kontraindikasi : (-) -Efek samping : (-) -Diberikan 1 minggu sebelum tiba di daerah endemik -Rekomendasi : berpergian ke daerah endemik lebih dari 1 bulan
25
TUBERCULOSIS Vaksinasi - Vaksin : Live attenuated mycobacterial strain vaksin - Diberikan intradermal - Kontraindikasi : gangguan imunitas, penderita HIV - Terbatas untuk pelancong - Pada tahun I kehidupan proteksi terhadap bentuk berat TB - Negara resiko imunisasi dosis tunggal segera setelah lahir - WHO tidak merekomendasikan booster BCG
26
RABIES Epidemiologi
Vaksinasi
- Puriffied verocel vacine - Verorab - Diberikan pada orang beresiko tinggi kontak dengan hewan rabies - Pre expossure - Dosis 1ml/0.5ml IM - Hari 0,2,7,14 dan 28
VARICELLA Profilaksis -Vaksin : Live attenuated vaksin (Oka strain VZV) -Usia optimal vaksinasi 12-24 bulan -Dibeberapa negara 1 dosis cukup, tergant. Umur -USA : 2 dosis dengan interval 4-8 minggu (dewasa) - Kontraindikasi : Ibu hamil, riw. reaksi anafilaksis, imunosupresi, sakit berat
28
31