Anda di halaman 1dari 13

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Selama masa awal anak-anak, seorang anak mengalami peningkatan yang dramatis pada keterampilan motorik kasar. Anak-anak menjadi lebih berani ketika keterampilan motorik kasar mereka meningkat. Selain itu, hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan fisik yang cepat yang menyebabkan anak semakin tinggi dan semakin besar, maka kemampuan fisik merekapun meningkat. Beberapa macam kemampuan fisik yang cukup nyata

perkembangannya pada masa ini adalah: kekuatan, keseimbangan, dan koordinasi. Oleh karenanya kehidupan anak-anak sangat aktif, lebih aktif dari pada titik lain manapun pada siklus kehidupan. Selain berkembang secara motorik dan fisik, anak-anak juga akan selalu mengalami perkembangan kognitif.

B. TUJUAN 1. Menambah wawasan keilmuan mahasiswa mengenai perkembangan Aspek motorik, pada anak 2. Mengetahui berbagai macam perkembangan yang terjadi pada masa anak-anak.

ii

BAB II PEMBAHASAN

1. Perkembangan Fisik Pertumbuhan fisik pada masa ini lambat dan relatif seimbang. Peningkatan berat badan anak lebih banyak dari pada panjang badannya. Peningkatan berat badan anak terjadi terutama karena bertambahnya ukuran sistem rangka, otot dan ukuran beberapa organ tubuh lainnya.

2. Perkembangan Motorik Perkembangan fisik sangat berkaitan erat dengan perkembangan motorik anak. Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord. Perkembangan motorik meliputi dua tahapan yaitu motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Contohnya kemampuan duduk, menendang, berlari, naik-turun tangga dan sebagainya. Sedangkan motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok, menggunting, menulis dan sebagainya. Kedua kemampuan tersebut sangat penting agar anak bisa berkembang dengan optimal. Perkembangan motorik beriringan dengan proses pertumbuhan secara genetis atau kematangan fisik anak, Teori yang menjelaskan secara detail tentang sistematika motorik anak adalah Dynamic System Theory yang dikembangkan Thelen & whiteneyerr. Teori tersebut mengungkapkan bahwa untuk membangun kemampuan motorik anak harus mempersepsikan sesuatu di lingkungannya yang memotivasi mereka untuk melakukan sesuatu dan menggunakan persepsi mereka tersebut untuk bergerak. Kemampuan motorik merepresentasikan keinginan anak. Misalnnya ketika anak melihat mainan dengan beraneka ragam, anak mempersepsikan dalam otaknnya bahwa dia ingin memainkannya. Persepsi tersebut memotivasi anak untuk melakukan sesuatu, yaitu bergerak untuk mengambilnya.

ii

Akibat gerakan tersebut, anak berhasil mendapatkan apa yang di tujunya yaitu mengambil mainan yang menarik baginya

Teori tersebut pun menjelaskan bahwa ketika bayi di motivasi untuk melakukan sesuatu, mereka dapat menciptakan kemampuan motorik yang baru, kemampuan baru tersebut merupakan hasil dari banyak factor, yaitu perkembangan system syaraf, kemampuan fisik yang memungkinkannya untuk bergerak, keinginan anak yang memotivasinya untuk bergerak, dan lingkungan yang mendukung pemerolehan kemampuan motorik. Misalnya, anak akan mulai berjalan jika system syarafnya sudah matang, proposi kaki cukup kuat menopang tubuhnya dan anak sendiri ingin berjalan untuk mengambil mainannya.

3. Perkembangan Motorik Kasar dan Motorik Halus a. Perkembangan Motorik Kasar Tugas perkembangan jasmani berupa koordinasi gerakan tubuh, seperti berlari, berjinjit, melompat, bergantung, melempar dan menangkap,serta menjaga keseimbangan. Kegiatan ini diperlukan dalam meningkatkan keterampilan koordinasi gerakan motorik kasar. Pada anak usia 4 tahun, anak sangat menyenangi kegiatan fisik yang menantang baginya, seperti melompat dari tempat tinggi atau bergantung dengan kepala menggelantung ke bawah. Pada usia 5 atau 6 tahun keinginan untuk melakukan kegiatan tersebut bertambah. Anak pada masa ini menyenangi kegiatan lomba, seperti balapan sepeda, balapan lari atau kegiatan lainnya yang mengandung bahaya.

b. Perkembangan Motorik Halus Perkembangan motorik halus anak taman kanak-kanak ditekankan pada koordinasi gerakan motorik halus dalam hal ini berkaitan dengan kegiatan meletakkan atau memegang suatu objek dengan menggunakan jari tangan. Pada usia 4 tahun koordinasi gerakan motorik halus anak sangat berkembang, bahkan hampir sempurna. Walaupun demikian anak usia ini masih mengalami kesulitan dalam menyusun balok-balok menjadi suatu bangunan. Hal ini disebabkan oleh keinginan anak untuk meletakkan balok secara sempurna sehingga kadangkadang meruntuhkan bangunan itu sendiri. Pada usia 5 atau 6 tahun koordinasi gerakan motorik halus berkembang pesat. Pada masa ini anak telah mampu mengkoordinasikan gerakan visual motorik, seperti mengkoordinasikan gerakan mata dengan tangan, lengan, dan tubuh secara bersamaan,antara lain dapat dilihat pada waktu anak menulis atau menggambar.
ii

Perkembangan fisik sangat berkaitan erat dengan perkembangan motorik anak. Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord.. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Contohnya kemampuan duduk, menendang, berlari, naik-turun tangga dan sebagainya. Sedangkan motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok, menggunting, menulis dan sebagainya. Kedua kemampuan tersebut sangat penting agar anak bisa berkembang dengan optimal. Berikut tahapan-tahapan perkembangannya: Usia 1-2 tahun Motorik Kasar merangkak berdiri dan berjalan beberapa langkah berjalan cepat cepat-cepat duduk agar tidak jatuh merangkak di tangga berdiri di kursi tanpa pegangan menarik dan mendorong benda-benda berat melempar bola Usia 2-3 tahun Motorik Kasar melompat-lompat berjalan mundur dan jinjit menendang bola memanjat meja atau tempat tidur berdiri dengan 1 kaki Motorik Halus mencoret-coret dengan 1 tangan menggambar garis tak beraturan memegang pensil belajar menggunting memakai baju sendiri Motorik Halus mengambil benda kecil dengan ibu jari atau telunjuk membuka 2-3 halaman buku secara bersamaan menyusun menara dari balok memindahkan air dari gelas ke gelas lain belajar memakai kaus kaki sendiri menyalakan TV dan bermain remote belajar mengupas pisang

naik tangga dan lompat di anak tangga terakhir mengancingkan baju

ii

Usia 3-4 tahun Motorik Kasar melompat dengan 1 kaki berjalan menyusuri papan menangkap bola besar mengendarai sepeda berdiri dengan 1 kaki Motorik Halus menggambar manusia mencuci tangan sendiri membentuk benda dari plastisin membuat garis lurus dan lingkaran cukup rapi

Usia 4-5 tahun Motorik Kasar menuruni tangga dengan cepat seimbang saat berjalan mundur melompati rintangan melempar dan menangkap bola melambungkan bola Motorik Halus menggunting dengan cukup baik melipat amplop membawa gelas tanpa menumpahkan isinya memasikkan benang ke lubang be

Perkembangan motorik pada usia ini menjadi lebih halus dan lebih terkoordinasi dibandingkan dengan masa bayi. Anak anak terlihat lebih cepat dalam berlari dan pandai meloncat serta mampu menjaga keseimbangan badannya. Untuk memperhalus ketrampilan ketrampilan motorik, anak anak terus melakukan berbagai aktivitas fisik yang terkadang bersifat informal dalam bentuk permainan. Disamping itu, anak anak juga melibatkan diri dalam aktivitas permainan olahraga yang bersifat formal, seperti senam, berenang, dll. Beberapa perkembangan motorik (kasar maupun halus) selama periode ini, antara lain : a). Anak Usia 5 Tahun Mampu melompat dan menari Menggambarkan orang yang terdiri dari kepala, lengan dan badan Dapat menghitung jari jarinya Mendengar dan mengulang hal hal penting dan mampu bercerita Mempunyai minat terhadap kata-kata baru beserta artinya Memprotes bila dilarang apa yang menjadi keinginannya Mampu membedakan besar dan kecil

ii

b). Anak Usia 6 Tahun Ketangkasan meningkat Melompat tali Bermain sepeda Mengetahui kanan dan kiri Mungkin bertindak menentang dan tidak sopan Mampu menguraikan objek-objek dengan gambar

c). Anak Usia 7 Tahun Mulai membaca dengan lancar Cemas terhadap kegagalan Peningkatan minat pada bidang spiritual Kadang Malu atau sedih

d). Anak Usia 8 9 Tahun Kecepatan dan kehalusan aktivitas motorik meningkat Mampu menggunakan peralatan rumah tangga Ketrampilan lebih individual Ingin terlibat dalam sesuatu Menyukai kelompok dan mode Mencari teman secara aktif.

e). Anak Usia 10 12 Tahun Perubahan sifat berkaitan dengan berubahnya postur tubuh yang berhubungan dengan

pubertas mulai tampak , dll. Adanya keinginan anak unuk menyenangkan dan membantu orang lain Mulai tertarik dengan lawan jenis. Mampu melakukan aktivitas rumah tangga, seperti mencuci, menjemur pakaian sendiri

4. Perkembangan Kognitif Dalam keadaan normal, pada periode ini pikiran anak berkembang secara berangsur angsur. Jika pada periode sebelumnya, daya pikir anak masih bersifat imajinatif dan egosentris, maka pada periode ini daya pikir anak sudah berkembang ke arah yang lebih konkrit, rasional dan objektif. Daya ingatnya menjadi sangat kuat, sehingga anak benar-benar berada pada stadium belajar.

ii

Menurut teori Piaget, pemikiran anak anak usia sekolah dasar disebut pemikiran Operasional Konkrit (Concret Operational Thought), artinya aktivitas mental yang difokuskan pada objek objek peristiwa nyata atau konkrit. Dalam upaya memahami alam sekitarnya, mereka tidak lagi terlalu mengandalkan informasi yang bersumber dari pancaindera, karena ia mulai mempunyai kemampuan untuk membedakan apa yang tampak oleh mata dengan kenyataan sesungguhnya. Dalam masa ini, anak telah mengembangkan 3 macam proses yang disebut dengan operasi operasi, yaitu : a). Negasi (Negation), yaitu pada masa konkrit operasional, anak memahami hubungan hubungan antara benda atau keadaan yag satu dengan benda atau keadaan yang lain. b). Hubungan Timbal Balik (Resiprok), yaitu anak telah mengetahui hubungan sebab-akibat dalam suatu keadaan. c). Identitas, yaitu anak sudah mampu mengenal satu persatu deretan benda-benda yang ada. Operasi yang terjadi dalam diri anak memungkinkan pula untuk mengetahui suatu perbuatan tanpa melihat bahwa perbuatan tersebut ditunjukkan. Jadi, pada tahap ini anak telah memiliki struktur kognitif yang memungkinkanya dapat berfikir untuk melakukan suatu tindakan, tanpa ia sendiri bertindak secara nyata. a. Perkembangan Memori Selama periode ini, memori jangka pendek anak telah berkembang dengan baik. Akan tetapi, memori jangka panjang tidak terjadi banyak peningkatan dengan disertai adanya keterbatasan keterbatasan. Untuk mengurangi keterbatasan tersebut, anak berusaha menggunakan strategi memori (memory strategy), yaitu merupakan perilaku disengaja yang digunakan untuk meningkatkan memori. Matlin (1994) menyebutkan 4 macam strategi memori yang penting, yaitu : 1. Rehearsal (Pengulangan) : Suatu strategi meningkatkan memori dengan cara mengulang berkali-kali informasi yang telah disampaikan. 2. Organization (Organisasi) : Pengelompokan dan pengkategorian sesuatu yang digunakan untuk meningkatkan memori. Seperti, anak SD sering mengingat namanama teman sekelasnya menurut susunan dimana mereka duduk dalam satu kelas. 3. Imagery (Perbandingan) : Membandingkan sesuatu dengan tipe dari karakteristik pembayangan dari seseorang. 4. Retrieval (Pemunculan Kembali) : Proses mengeluarkan atau mengangkat informasi dari tempat penyimpanan. Ketika suatu isyarat yang mungkin dapat membantu memunculkan kembali sebuah memori, mereka akan menggunakannya secara spontan.
ii

Selain strategi-strategi memori diatas, terdapat hal lain yang mempengaruhi memori anak, seperti tingkat usia, sifat anak (termasuk sikap, kesehatan dan motivasi), serta pengetahuan yang diperoleh anak sebelumnya.

b. Perkembangan Pemikiran Kritis Perkembangan Pemikiran Kritis yaitu pemahaman atau refleksi terhadap

permasalahan secara mendalam, mempertahankan pikiran agar tetap terbuka, tidak mempercayai begitu saja informasi-informasi yang datang dari berbagai sumber serta mampu befikir secara reflektif dan evaluatif.

c. Perkembangan Kreativitas Dalam tahap ini, anak-anak mempunyai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru. Perkembangan ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan, terutama lingkungan sekolah.

d. Perkembangan Bahasa Selama masa anak-anak awal, perkembangan bahasa terus berlanjut. Perbendaharaan kosa kata dan cara menggunakan kalimat bertambah kompleks. Perkembangan ini terlihat dalam cara berfikir tentang kata-kata, struktur kalimat dan secara bertahap anak akan mulai menggunakan kalimat yang lebih singkat dan padat, serta dapat menerapkan berbagai aturan tata bahasa secara tepat.

ii

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Berdasarkan pembahaan diatas dapat disimpulkan : a. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. b. Motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih.

B. Saran Ada beberapa saran yang perlu disampaikan dalam makalah ini. Antara lain : Ketika anak masih bayi harus dilatih melakukan gerakan, karena dengan gerakan tersebut bayi dapat memuncilkan imajinasi atau telah mengalami pengembangan motoriknya.

ii

DAFTAR PUSTAKA

Ernawulan, S. (2003). Perkembangan Anak Usia Dini (0-8 tahun). Bahan Pelatihan Pembelajaran Terpadu Yayasan Pendidikan Salman Al Farisi 2003, Bandung. Hurlock, E.B (1980). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentan Kehidupan (Edisi kelima). Jakarta: Erlangga. Laboratorium Pendidikan Luar Sekolah. (2009). Pelatihan Tenaga Pendidik PAUD Nonformal. Bandung: Laboratorium Pendidikan Luar Sekolah Mosvirohtadkiroatun. (2010). Cerdas melalui bermain (cara mengasah multiple intelegence pada anak AUD). Jakarta: Grasindo gramedia widia sarana indonesia. Pamilu, Anik. (2007). Mengembangkan Kreatifitas dan kecerdasan anak. Jogjakarta: Crita media. Patmonodewo, Soemiarti. (2003). Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Pondok Ibu. (2009). Tahap Perkembangan Motorik Anak. [Online]. Tersedia: http://bidanku.com. http://www.google.com/gwt/x?u=http://file.upi/Direktori

ii

PERKEMBANGAN ASPEK MOTORIK ANAK

DISUSUN OLEH :
NAMA STAMBUK SEMESTER PRODI : : : : WA ODE AGUSTIANI 21214302 3 PAUD

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI KELAS RAHA 2013

ii

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu.

Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul PERKEMBANGAN ASPEK MOTORIK ANAK Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca.

Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Raha, November 2013

"Penulis"

ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................

Daftar Isi..................................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN A.Latar Belakang.............................................................................................. B.Identifikasi Masalah....................................................................................... C.Tujuan.......................................................................................................... 1 1 1

BAB II PEMBAHASAN 1. Perkembangan Fisik.............................................................................................. 2 2. Perkembangan Motorik......................................................................................... 2 3. Perkembangan Motorik Kasar dan Motorik Halus............................................. 3 4. Perkembangan Kognitif........................................................................................ 6

BAB III PENUTUP Kesimpulan.......................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................10

ii

Anda mungkin juga menyukai