Anda di halaman 1dari 2

Asal Usul Durian

Zaman dahulu kala, Raja Baron Mai berkuasa di sebuah kerajaan di Filipina. Raja memiliki permaisuri yang masih muda dan sangat cantik. Namun, permaisuri tidak mencintainya karena Raja sudah tua dan buruk rupa. Tentu saja Raja sedih. Dia lalu mencari bantuan seorang pertapa di Gunung Ibu. Setelah berhari-hari menempuh perjalanan yang berat, akhirnya beliau sampai di Gunung Ipu. Di sana ia bertemu dengan seorang pertapa. Sang pertapa mendengarkan cerita Raja dengan takzim, lalu berkata, Baiklah Paduka, saya akan membantu. Bawakan saja 12 sendok besar susu kerbau, satu telur burung tabon hitam dan setangkai bunga dari pohon tipuan. Raja kemudian mengerahkan seluruh pengawal dan petani kerajaan untuk tugas ini. Akhirnya, semuanya telah terkumpul, kecuali bunga dari pohon tipuan. Raja menjadi sangat sedih karena ternyata persyaratannya masih ada yang kurang. Tiba-tiba malam itu ada seorang peri menampakkan diri dan berkata pada Raja, Bunga Tipuan yang Paduka cari itu ada di hutan, dan dipakai seorang peri dirambutnya. Tetapi dia tidak akan memberikan bunga itu dengan mudah. Jika paduka mengikuti saya, maka saya dapat membantu untuk mendapatkannya. Raja kemudian mengikuti peri itu terbang ke angkasa. Perjalanan mereka sangat jauh, menuju tempat para peri beristirahat. Sampai di sana, sang peri segera berubah menjadi burung kecil bersayap panjang. Dia terbang menukik dan mengambil bunga yang indah di rambut seorang peri dan membawanya pada Raja. Raja sangat gembira. Dia kumpulkan ketiga bahan ramuan tersebut, lalu segera membawanya ke gua sang pertapa. Sang pertapa pun mulai bekerja. Ia mengambil sari madu dari bunga pohon tipuan dan menuangkannya bersama susu ke dalam telur. Setelah selesai, dia berketa, Tanamlah ramuan dalam telur ini di taman dan biarkan permaisuri memakan buahnya, katanya. Kelak permaisuri akan jatuh cinta pada Paduka. Tetapi ingat, Paduka harus mengundang saya saat pesta perayaannya. Dengan perasaan tidak sabar Raja langsung menanam telur itu di kebun istana. Keesokan harinya, telah tumbuh sebatang pohon besar di tempat itu. Buahnya indah besarbesar dan tampak lezat. Raja memetik satu dan memberikannya kepada permaisuri. Tiba-tiba permaisuri langsung jatuh cinta kepada Raja. Mantera sang pertapa ternyata sangat ampuh.

Tentu saja Raja sangat gembira. Sebuah pesta besar diadakan. Seluruh rakyat diundang. Mereka bersuka ria selam tujuh hari tujuh malam. Tetapi Raja lupa akan janjinya untuk mengundang sang pertapa. Apa yang terjadi kemudian? Karena marah kepada Raja, sang pertapa mengutuk buah yang dimakan permaisuri tadi menjadi buah yang berduri dan berbau tak sedap. Begitulah asal usul durian. Buah berduri yang berbau tidak sedap, tetapi sangat nikmat rasanya. Siapa pun yang memakannya akan merasakan dagingnya terasa lembut seperti telur rebus, halus seperti susu, dan manis seperti sari madu.

Sumber: Buku BANGKIT SD kelas 5

Anda mungkin juga menyukai