Anda di halaman 1dari 25

Proses-Proses Manufaktur

Suryana, ST. MSi.


Pendahuluan
• Proses manufaktur adalah metode membentuk,
menggabung, atau finishing material.
• Pengetahuan mengenai berbagai proses
manufaktur harus dimiliki agar dapat menghasilkan
suatu produk yang murah dan waktu yang relatif
singkat.
• Proses manufaktur memiiliki fungsi
 Membentuk, menggabung, atau finishing
 Mengendalikan sifat-sifat material
Tahapan Proses Manufaktur
1. Perancangan Produk
2. Pemilihan Material
3. Pemilihan metode dan teknik
produksi (proses manufaktur)
Klasifikasi Proses Manufaktur
Taksonomi Proses Pembentukan
Taksonomi Proses Penggabungan
& Finishing
Proses Pembentukan
(Proses Pengecoran)
• Dalam pengecoran, cairan dituangkan atau dipaksa
masuk ke dalam cetakan di mana cairan logam akan
membeku melalui pendinginan (solidifikasi).
• Pengecoran dibedakan dari cetakan (molding)
berdasarkan viskositas cairan yang rendah.
• Pada gravity sand dan investment casting, cairan logam
mengisi cetakan dengan mengalir karena beratnya
sendiri.
• Cetakan pasir (sand mold) adalah salah satu
pengecoran yang murah. Cetakan logam untuk die
casting relatif mahal.
Proses Deformasi
• Proses deformasi dapat dilakukan pada kondisi panas,
hangat, atau dingin.
• Ekstrusi, tempa panas, dan roll panas (T > 0.55Tm)
memiliki banyak kesamaan dengan molding, meskipun
materialnya benar-benar padat, bukan cairan kental.
• Suhu tinggi menurunkan kekuatan luluh dan
memungkinkan rekristallisasi secara simultan, yang
keduanya menurunkan tekanan pembentukan.
• Warm working (0.35Tm < T < 0.55Tm) memungkinkan
pemulihan tetapi tidak terjadi rekristalisasi.
• Penempaan dingin, rolling, dan drawing (T < 0.35Tm)
mengeksploitasi work hardening untuk meningkatkan
kekuatan produk akhir.
Proses Metalurgi Serbuk
• Proses metalurgi serbuk membuat bentuk dengan
menekan dan kemudian menyinter partikel halus dari
material.
• Serbuk dapat ditekan dingin dan disintering
(dipanaskan hingga 0.8Tm untuk memberikan ikatan
difusi). Dapat juga ditekan dalam cetakan yang
dipanaskan ("die pressing"), atau dipanaskan di bawah
tekanan hidrostatik ("hot isostatic pressing" atau
"HIP").
• Logam yang titik lelehnya terlalu tinggi mencair dan
terlalu kuat untuk diubah bentuk dapat dibuat dengan
metode kimia, yaitu dengan mengubah menjadi serbuk
dan kemudian dibentuk dengan proses metalurgi
serbuk.
Proses Pembentukan Komposit
• Proses pembuatan komposit polimer-matriks diperkuat
dengan serat kontinu atau chop.
• Komponen yang besar dibuat dengan filamen yang
berliku atau dengan lay-up serat karbon, kaca, atau
Kevlar hingga ketebalan dan penekanan yang
diperlukan.
• Komponen yang sering diproduksi (bumper mobil, raket
tenis) terbuat dari komposit serat chop dengan
penekanan dan pemanasan "adonan" resin yang
mengandung serat, yang dikenal sebagai bulk molding
compound (BMC) atau sheet molding compound (SMC)
di dalam cetakan atau dengan cetakan injeksi untuk
campuran yang agak lebih cair ke dalam cetakan.
Proses Rapid Prototyping
• Bentuk kompleks dapat dibuat dari data numerik
yang dihasilkan oleh perangkat lunak pemodelan
solid CAD.
• Semua Rapid Prototyping dapat menciptakan
bentuk yang kompleks dan besar dengan kavitasi
internal, overhang, dan fitur transversal. Meskipun
presisi, saat ini terbatas pada ± 0, 3 mm. Semua
metode RP membangun bentuk berlapis-lapis, lebih
seperti pencetakan tiga dimensi, dan lambat
(biasanya 4–40 jam per unit).
Proses Permesinan
• Hampir semua komponen rekayasa, baik yang terbuat dari
logam, polimer, atau keramik akan mengalami permesinan
selama pembuatan.
• Untuk mewujudkan hal ini, maka mesin harus dirancang
untuk mencekam dan jigging dengan mudah dan menjaga
simetri tetap tinggi. Penampang simetris akan
membutuhkan lebih sedikit operasi.
• Kemampuan dimesin (machinability) adalah ukuran
kemudahan untuk dikerjakan pada mesin: kemudahan
pembentukan chip, kemampuan memberikan permukaan
yang halus, dan kemampuan memberikan umur alat yang
ekonomis.
• Semakin buruk machinability maka biayanya akan semakin
tinggi.
Proses Penyambungan
• Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menggabungkan
banyak bagian.
• Hampir semua material dapat digabungkan dengan perekat.
• Sambungan ulir, riveting, stapling, dan snap fitting
umumnya digunakan untuk menggabungkan polimer dan
logam serta memungkinkan dibongkar jika diperlukan.
• Pengelasan adalah kelas terbesar dalam proses
penyambungan. Secara luas digunakan untuk mengikat
logam dan polimer. Pengelasan gesekan (friction welding)
dan friction-stir welding mengandalkan panas dan deformasi
yang dihasilkan oleh gesekan sehingga menciptakan ikatan
antara logam yang berbeda.
• Keramik dapat diikat melalui difusi dalam dirinya sendiri,
kaca,dan logam.
Proses Finishing
• Finishing meliputi perlakuan yang diterapkan pada
permukaan komponen atau perakitan.
• Tujuan finishing adalah memperbaiki sifat mekanik
dan sifat teknik lainnya, termasuk tampilannya.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai