Anda di halaman 1dari 15

!

egiatan Belajar

"
DESKRIPSI MODUL

odul pertama ini disusun untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan tentang ragam fungsi bahasa sebagai simbol sosial dan alat komunikasi. Setelah mempelajari modul ini secara mandiri diharapkan mahasiswa dapat menumbuhkan sikap

positip terhadap Bahasa Indonesia serta menjelaskan konteks pemakaian bahasa Indonesia secara baik dan benar. Penguasaan bahan kajian tentang ragam dan fungsi bahasa akan memberikan kontribusi positip dalam proses belajar mahasiswa di Perguruan Tinggi sebab dengan sistem pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (Student Centered Learning, SCL) mahasiswa tak dapat menghindari keharusan mengaplikasikan komunikasi efektif dalam tata pergaulan masyarakat akademik baik secara lisan maupun tulisan. Pengetahuan awal tentang ragam dan fungsi bahasa juga akan menyiapkan mahasiswa untuk lebih cepat beradaptasi dengan pola pikir agribisnis (think agriculture).

RAGAM BAHASA
TUJUAN PEMBELAJARAN
S

etelah selesai mempelajari kegiatan belajar pertama, peserta diharapkan dapat menjelaskan tentang ragam bahasa dan faktor faktor yang menyebabkan munculnya

"

ragam bahasa serta mampu menganalisis keragaman bahasa dalam kehidupan sehari hari.

MATERI POKOK:
#agam Bahasa $aktor $aktor Penyebab Munculnya #agam Bahasa

Bahasa Indonesia merupakan salah satu %arian bahasa Melayu, yang digunakan sebagai lingua franca di &usantara kemungkinan sejak abad abad awal penanggalan modern. !erajaan Sriwijaya dari abad ke ' Masehi diketahui memakai bahasa Melayu (bahasa Melayu !una) sebagai bahasa kenegaraan. *ima prasasti kuna yang ditemukan di Sumatera bagian selatan peninggalan kerajaan itu menggunakan bahasa Melayu yang bertaburan kata kata pinjaman dari bahasa Sanskerta. +angkauan penggunaan bahasa ini diketahui cukup luas, karena ditemukan pula dokumen dokumen dari abad berikutnya di Pulau +awa,"-. dan Pulau *u/on.,"". !ata kata seperti samudra, istri, raja, putra, kepala, kawin , dan kaca masuk pada periode hingga abad ke "0 Masehi. !edatangan pedagang Portugis, diikuti oleh Belanda, Spanyol, dan Inggris meningkatkan informasi dan mengubah kebiasaan masyarakat pengguna bahasa Melayu. Bahasa Portugis banyak memperkaya kata kata untuk kebiasaan 1ropa dalam kehidupan sehari hari, seperti gereja, sepatu, sabun, meja, bola, bolu, dan jendela. Bahasa Belanda terutama banyak memberi pengayaan di bidang administrasi, kegiatan resmi (misalnya dalam upacara dan kemiliteran), dan teknologi hingga awal abad ke 2-. !ata kata seperti asbak, polisi, kulkas, knalpot, gang, dan stempel adalah pinjaman dari bahasa ini. 3emikian juga, bahasa yang dipakai pendatang dari 4ina lambat laun dipakai oleh penutur bahasa Melayu, akibat kontak yang intensif baik melalui perniagaan maupun di bawah penjajahan Belanda. Sebagai akibatnya, kata kata Tionghoa yang masuk biasanya berkaitan dengan perniagaan dan keperluan sehari hari, seperti pisau, tauge, tahu, loteng, teko, tauke, dan cukong. Melalui perjalanan sejarah yang panjang dari Bahasa Melayu, juga perkembangan dan adanya kontak dengan bahasa lain, maka Bahasa Melayu hadir

dengan beragam %arian. Berdasarkan #agam bahasa merupakan kondisi objektif keberadaan suatu bahasa baik disebabkan oleh media yang digunakan maupun substansi dari %ariasi bahasa yang ada. 5leh karena itu, pemahaman mengenai ragam bahasa harus memperhatikan media dan kondisi yang menyertai bahasa tersebut. Bahasa secara sosial merupakan suatu kon%ensi yang dibentuk oleh masyarakat penggunanya melalui kaidah serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi. !aidah dan pola pola yang dibentuk tersebut mencakup tata bunyi, tata bentuk, dan tata kalimat. 3engan kata lain, agar komunikasi yang dilakukan berjalan lancar maka penerima dan pengirim bahasa harus menguasai bahasanya. 3i sisi lain, bahasa merupakan suatu sistem lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat untuk komunikasi, mengekspresikan diri, dan identifikasi diri. 6rbitrer yaitu tidak adanya hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya. 5leh karena itu, benda yang sama dalam bahasa yang berbeda memiliki nama atau identitas yang berbeda. !ita juga sering menjumpai makna kata tertentu dalam bahasa yang satu berbeda dengan bahasa yang lain. Setidaknya dikenal tiga fungsi bahasa dalam masyarakat yaitu7 ". 6lat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia. 2. 6lat untuk bekerja sama dengan sesama manusia. 8. 6lat untuk mengidentifikasi diri. 1. 1. Keragaman Bahasa !eragaman bahasa bergantung pada perspektif yang digunakan untuk melihat fenomena kebahasaan yang berkembang di masyarakat. Beberapa perspektif yang dapat digunakan untuk melihat keragaman bahasa dapat dikemukakan sebagai berikut7 ". 3ilihat dari Media atau Saluran yang 3igunakan. 3ilihat dari media atau saluran yang digunakan maka bahasa dapat dibedakan menjadi dua yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Pertama, bahasa lisan adalah bahasa yang digunakan secara lisan. 3alam penggunaan bahasa lisan dapat dilakukan secara bersemuka (langsung) maupun tidak bersemuka (tidak

langsung). Secara langsung, ketika posisi antara komunikator dan komunikan bersemuka, dengan demikian mereka dapat saling memperhatikan gesture maupun mimik lawan bicara. 3alam pemahaman makna komunikasi yang disampaikan, gesture dan mimik atau bahasa tubuh memegang peranan yang sangat penting. Sedangkan secara tidak langsung, adalah situasi di mana antara komunikator dan komunikan tidak bersemuka. !omunikasi pola yang kedua dapat dilakukan dengan menggunakan telepon. !edua, bahasa tulis yaitu sistem komunikasi sekunder dapat menembus ruang dan waktu. !ita dapat mengetahui situasi sosial budaya masyarakat pada9masa lampau melalui peninggalan dokumen tertulis. 2. 3ilihat dari Bidang !eilmuan. 3ilihat dari perpektif keilmuan, antara lain dapat kita temukan antara lain ragam bahasa hukum, ragam bahasa sastra, atau ragam bahasa sains. 8. #agam bahasa pada perorangan atau idiolek seperti gaya bahasa mantan presiden Soeharto, gaya bahasa Bnyamin S.,an lain sebagainya. :. #agam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu wilayah atau ragam regional. dialek bahasa Madura, dialek bahasa Medan, dialek bahasa Sunda, dialek bahasa Bali, atau dialek bahasa +awa. 0. #agam bahasa sosial pada kelompok anggota masyarakat suatu golongan sosial seperti ragam bahasa orang akademisi beda dengan ragam bahasa orang orang jalanan. ;. #agam bahasa pada suatu situasi seperti ragam bahasa formal (baku) dan informal (tidak baku). 1.2. Faktor Penyebab Munculnya Ragam Bahasa. Terdapat beberapa faktor penyebab munculnya ragam bahasa. Beberapa faktor utama munculnya ragam bahasa dapat dikemukakan sebagai berikut. ". Stratifikasi sosial di masyarakat. 3alam suatu masyarakat setiap strata membutuhkan identitas sebagai penanda kolektif mereka. Salah satu penanda yang paling umum dan mudah dikenali oleh anggota masyarakat lainnya adalah bahasa. 5leh karena itu, setiap strata sosial tertentu memiliki ragam bahasa tersendiri.

2. Pendidikan, pendidikan dapat menjadi salah satu faktor adanya ragam

!egiatan Belajar

2
bahasa. Masyarakat yang terdidik akan memiliki ragam bahasa yang berbeda dengan masyarakat kebanyakan atau kurang terdidik. 8. <sia, sebagaimana kita saksikan di lingkungan sekitar kita, bahwa kelompok masyarakat pada usia tertentu memiliki ragam bahasa tertentu pula. #agam bahasa yang biasa digunakan oleh orang tua berbeda dengan ragam bahasa yang digunakan anak remaja. :. +enis kelamin, dalam hal ini dapat diamati dengan cermat pada penggunaan idiom idiom tertentu yang sering dipakai oleh kelompok laki laki dan perempuan. 3engan demikian, jenis kelamin merepresentasikan ragam bahasa yang berbeda. 0. !elompok sosial. +ika stratifikasi sosial bertolak dari status dan prestise, maka kelompok sosial menyangkut pada adanya ikatan tertentu dalam suatu masyarakat. Sebagai contoh, kelompok pengemis memiliki ragam bahasa yang berbeda dengan tukang becak. ;. Spesifikasi ilmu atau pekerjaan, bahwa masing masing spesifikasi memiliki ragam bahasa tertentu sesuai dengan tuntutan keilmuan atau pekerjaan. 6danya spesifikasi ini manjadi penyebab munculnya ragam bahasa tertentu. Misalnya, ragam bahasa hukum berbeda dengan ragam bahasa surat kabar maupun ragam bahasa sastra.

FU GS! "A K#"U"UKA BAHASA ! "$ #S!A

TUJUAN PEMBELAJARAN
etelah selesai mempelajari kegiatan belajar kedua, peserta diharapkan dapat menjelaskan tentang kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia, perbedaan bahasa nasional dan bahasa negara, perbedaan bentuk dan fungsi bahasa nasional dan bahasa nasional, serta mampu menganalisis

penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari hari dalam kaitannya dengan kedudukan dan fungsinya.

MATERI POKOK:
!edudukan bahasa Indonesia $ungsi bahasa Indonesia Bahasa Indonesia selain memiliki fungsi sosial, juga memiliki fungsi politis. $ungsi sosial berkaitan dengan perannya sebagai media komunikasi. Berdasarkan fungsi sosialnya, bahasa Indonesia dapat dijabarkan sebagai berikut. ". 1kspresif, yakni untuk menggungkapkan gambaran, maksud ,gagasan, dan perasaan masyarakat penggunanya. 2. !omunikasi, sebagai alat berinteraksi atau hubungan antarsesama dalam konteks Indonesia yang beragam suku, ras, agama, dan budaya. 8. !ontrol sosial, untuk mengendalikan perilaku masyarakat penggunanya. contohnya tulisan =dilarang merokok> bahasa tersebut berfungsi sebagai pengatur atau pengontrol :. 6daptasi, yakni membantu masyarakat penggunanya untuk mampu beradaptasi dengan situasi dan kondisi tertentu. Misalnya, apabila kita berada di wilayah atau daerah yang asing, kita dapat menggunakan bahasa Indonesia tersebut sebagai alat untuk adaptasi dengan lingkungan baru. 0. Integrasi?pemersatu, bahwa bahasa bahasa yang berbeda atau beraneka ragam dipersatukan oleh bahasa &asional yang dapat dipakai di seluruh Indonesia yang menjadi satu kesatuan yang utuh dan bulat. ;. Metalingual, adalah suatu fungsi di mana bahasa membahas dirinhya sendiri. 3alam hal ini, bahasa sebagai media untuk menganalisis sistem yang terdapat

2.1. Fungs% &an Ke&u&ukan Bahasa !n&ones%a

dalam bahasa itu sendiri. Sebagai contoh, bahasa Indonesia membicarakan tentang sistem morfologi atau sintaksis bahasa Indonesia itu sendiri. '. $ungsi phatic, bahwa bahasa digunakan untuk menyapa orang lain atau sekedar berbasa basi. @. $ungsi puitik atau fungsi estetik, bahwa bahasa digunakan untuk mengekspresikan keindahan. $ungsi ini dapat kita temui dalam penggunaannya pada karya sastra maupun syair lagu. Berkaitan dengan fungsi politis bahasa Indonesia, bahwa sesuai dengan ikrar Sumpah Pemuda 2@ 5klober "A2@ bahasa Melayu diangkat sebagai bahasa nasional. Sedangkan menurut <<3 :0, Bab BC, Pasal 8; bahasa Indonesia dinyatakan sebagai bahasa negara. Dal ini berarti bahwa bahasa Indonesia mempunyai kedudukan baik sebagai bahasa nasional dan bahasa negara. Eang dimaksud dengan kedudukan bahasa ialah status relatif bahasa sebagai sistem lambang nilai budaya, yang dirumuskan atas dasar nilai sosialnya. Sedang fungsi bahasa adalah nilai pemakaian bahasa tersebut di dalam kedudukan yang diberikan. Sesuai dengan hasil perumusan seminar politik bahasa &asional yang diselenggarakan di +akarta pada 20 s.d. 2@ $ebruari "A'0, dinyatakan bahwa kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia sebagai berikut.

2.2. Fungs% Bahasa !n&ones%a sebaga% Bahasa as%onal Sehubungan dengan kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki empat fungsi. !eempat fungsi tersebut adalah sebagai berikut. ". *ambang identitas nasional. 2. *ambang kebanggan nasional. 8. 6lat pemersatu berbagai masyarakat yang mempunyai latar belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda beda. :. 6lat perhubungan antarbudaya dan daerah. 2.'. Fungs% Bahasa !n&ones%a sebaga% Bahasa egara Berkaitan dengan statusnya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai berikut. ". Bahasa resmi negara.

'

2. Bahasa pengantar resmi di lembaga lembaga pendidikan. 8. Bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan. :. Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi. !eberhasilan bahasa Melayu menjadi bahasa nasional maupun bahasa negara ditentukan oleh berbagai kondisi sosiologis. Dal hal yang merupakan penentu keberhasilan pemilihan suatu bahasa sebagai bahasa negara apabila (") bahasa tersebut dikenal dan dikuasai oleh sebagian besar penduduk negara itu, (2) secara geografis, bahasa tersebut lebih menyeluruh penyebarannya, dan (8) bahasa tersebut diterima oleh seluruh penduduk negara itu. Bahasa bahasa yang terdapat di Malaysia, Singapura, $ilipina, dan India tidak mempunyai ketiga faktor di atas, terutama faktor yang nomor (8). Masyarakat multilingual yang terdapat di negara itu saling ingin mencalonkan bahasa daerahnya sebagai bahasa negara. Mereka saling menolak untuk menerima bahasa daerah lain sebagai bahasa resmi kenegaraan. Tidak demikian halnya dengan negara Indonesia. !etiga faktor di atas sudah dimiliki bahasa Indonesia sejak tahun "A2@. Bahkan, tidak hanya itu. Sebelumnya bahasa Indonesia sudah menjalankan tugasnya sebagai bahasa nasional, bahasa pemersatu bangsa Indonesia. 3engan demikian, hal yang dianggap berat bagi negara negara lain, bagi kita tidak merupakan persoalan. 5leh sebab itu, kita patut bersyukur kepada Tuhan atas anugerah besar ini. Pemakaian pertama yang membuktikan bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaran ialah digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan #I "A:0. Mulai saat itu dipakailah bahasa Indonesia dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun tulis. !eputusan keputusan, dokumen dokumen, dan surat surat resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah dan lembaga lembaganya dituliskan di dalam bahasa Indonesia. Pidato pidato atas nama pemerintah atau dalam rangka menunaikan tugas pemerintahan diucapkan dan dituliskan dalam bahasa Indonesia. Sehubungan dengan ini kita patut bangga terhadap presiden kita, Soeharto yang selalu

menggunakan bahasa Indonesia dalam situsi apa dan kapan pun selama beliau mengatasnamakan kepala negara atau pemerintah. Bagaimana dengan kitaF Sebagai bahasa resmi, bahasa Indonesia dipakai sebagai bhasa pengantar di lembaga lembaga pendidikan mulai dari taman kanak kanak sampai dengan perguruan tinggi. Danya saja untuk kepraktisan, beberapa lembaga pendidikan rendah yang anak didiknya hanya menguasai bahasa ibunya (bahasa daerah) menggunakan bahasa pengantar bahasa daerah anak didik yang bersangkutan. Dal ini dilakukan sampai kelas tiga Sekolah 3asar. Sebagai konsekuensi pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di lembaga pendidikan tersebut, maka materi pelajaran ynag berbentuk media cetak hendaknya juga berbahasa Indonesia. Dal ini dapat dilakukan dengan menerjemahkan buku buku yang berbahasa asing atau menyusunnya sendiri. 6pabila hal ini dilakukan, sangatlah membantu peningkatan perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknolologi (iptek). Mungkin pada saat mendatang bahasa Indonesia berkembang sebagai bahasa iptek yang sejajar dengan bahasa Inggris. Sebagai fungsinya di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah, bahasa Indonesia dipakai dalam hubungan antarbadan pemerintah dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu hendaknya diadakan penyeragaman sistem administrasi dan mutu media komunikasi massa. Tujuan penyeragaman dan peningkatan mutu tersebut agar isi atau pesan yang disampaikan dapat dengan cepat dan tepat diterima oleh orang kedua (baca7 masyarakat). 6khirnya, sebagai fungsi pengembangan kebudayaan nasional, ilmu, dan teknologi, bahasa Indonesia terasa sekali manfaatnya. !ebudayaan nasional yang beragam itu, yang berasal dari masyarakat Indonesia yang beragam pula, rasanya tidaklah mungkin dapat disebarluaskan kepada dan dinikmati oleh masyarakat Indonesia dengan bahasa lain selain bahasa Indonesia. 6pakah mungkin guru tari Bali mengajarkan menari Bali kepada orang +awa, Sunda, dan Bugis dengan bahasa BaliF Tidak mungkinG Dal ini juga berlaku dalam penyebarluasan ilmu dan teknologi modern. 6gar jangkauan pemakaiannya lebih luas, penyebaran ilmu dan teknologi,

baik melalui buku buku pelajaran, buku buku populer, majalah majalah ilmiah maupun media cetak lain, hendaknya menggunakan bahasa Indonesia. Pelaksanaan ini mempunyai hubungan timbal balik dengan fungsinya sebagai bahasa ilmu yang dirintis lewat lembaga lembaga pendidikan, khususnya di perguruan tinggi. 2.(. Perbe&aan Bahasa !n&ones%a sebaga% Bahasa as%onal &an Bahasa !n&ones%a sebaga% Bahasa egara)Resm% &ar% Seg% *u+u&nya 6pabila kita mendengarkan pidato sambutan Menteri Sosial dalm rangka peringatan Dari Dak hak 6sasi Manusia dan pidato sambutan Menteri Muda <rusan wanita dalam rangka peringatan Dari Ibu, misalnya, tentunya kita tidak menjumpai kalimat kalimat yang disampaikan dalam bahasa daerah. 3i sisi lain, pada waktu kita berkenalan dengan seseorang yang berasal dari daerah atau suku yang berbeda, kita tidak akan memakai kata kata yang berasal dari bahasa daerah kita serta tidak la/im digunakan dalam bahasa Indonesia. 6pabila kita menginginkan tercapainya tujuan komunikasi, kita tidak akan menggunakan kata kata yang tidak dimengerti oleh lawan bicara. !ita juga tidak akan menggunakan struktur struktur kalimat yang membuat mereka kurang memahami maksudnya. Eang menjadi masalah sekarang ialah apakah ada perbedaan wujud antara bahasa Indonesia sebagai bahasa negara?resmi dan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, sebagaimana yang pernah juga kita lakukan pada saat berkenalan dengan seseorang dari daerah atau lain sukuF Perbedaan secara khusus memang ada, misalnya penggunaan kosakata dan istilah. Dal ini disebabkan oleh lapangan pembicaraannya berbeda.3alam lapangan politik diperlukan kosakata tertentu yang berbeda dengan kosakatayang diperlukan dalam lapangan administrasi. Begitu juga dalam lapangan ekonomi,sosial, dan yang lain lain. 6kan tetapi, secara umum terdapat kesamaan. Semuanya menggunakan bahasa yang berciri baku. Perbedaan dari Proses Terbentuknya Secara implisit, perbedaan dilihat dari proses terbentuknya antara kedua kedudukan bahasa Indonesia, sebagai bahasa negara dan nasional, sebenarnya sudah terlihat di dalam uraian pada butir ".2 dan ".8. 6kan tetapi, untuk mempertajamnya dapat ditelaah hal berikut. Sudah kita pahami pada uraian terdahulu bahwa latar belakang timbulnya kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan

"-

kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara jelas jelas berbeda. 6danya kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional didorong oleh rasa persatuan bangsa Indonesia pada waktu itu. Putra putra Indonesia sadar bahwa persatuan merupakan sesuatu yang mutlk untuk mewujudkan suatu kekuatan. Semboyan =Bersatu kita teguh bercerai kta runtuh> benar benar diresapi oleh mereka. Mereka juga sadar bahwa untuk mewujudkan persatuan perlu adanya saran yang menunjangnya. 3ari sekian sarana penentu, yang tidak kalah pentingnya adalah srana komunikasi yang disebut bahasa. 3engan pertimbangan kesejarahan dan kondisi bahasa Indonesia yang lingua franca itu, maka ditentukanlah ia sebagai bahasa nasional. Berbeda halnya dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara?resmi. Terbentuknya bahasa Indonesia sebagai bahasa negara?resmi dilatarbelakangi oleh kondisi bahasa Indonesia itu sendiri yang secara geografis menyebar pemakiannya ke hampir seluruh wilayah Indonesia dan dikuasai oleh sebagian besar penduduknya. 3i samping itu, pada saat itu bahasa Indonesia telah disepakati oleh pemakainya sebagai bahasa pemersatu bangsa, sehingga pada saat ditentukannya sebagai bahasa negara?resmi, seluruh pemakai bahasa Indonesia yang sekaligus sebagai penduduk Indonesia itu menerimanya dengan suara bulat. 3engan demikian jelaslah bahwa dualisme kedudukan bahasa Indonesia tersebut dilatarbelakangi oleh proses pembentukan yang berbeda.

Perbedaan dari Se i !un sinya Setelah kita menelaah uraian terdahulu, kita mengetahui bahwa fungsi kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional berbeda sekali dengan fungsi kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Perbedan itu terlihat pada wilayah pemakaian dan tanggung jawab kita terhadap pemakaian fungsi itu. !apan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara?resmi dipakai, kiranya sudah kita ketahui. Eang menjadi masalah kita adalah perbedaan sehubungan dengn tanggung jawab kita terhadp pemakaian fungsi fungsi itu. 6pabila kita menggunakan bahasa

""

Indonesia sebagai fungsi tertentu, terdapat kaitan apa dengan kitaF !ita berperan sebagai apa sehingga kita berkewajiban moralmenggunakan bahasa Indonesia sebagai fungsi tertentuF +awaban atas pertanyaan itulah yng membedakan tanggung jawab kita terhadap pemakaian fungsi fungsi bahasa Indonesia baik dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional maupun sebagai bahasa negara?resmi. !ita menggunakan sebagai bahasa negara?resmi dipakai sebagai alat penghubung antarsuku, misalnya, karena kita sebagai bangsa Indonesia yang hidup di wilayah tanah air Indonesia. Sehubungan dengan itu, apabila ada orang yang berbangsa lain yang menetap di wilayah Indonesia dan mahir berbahasa Indonesia, dia tidak mempunyai tanggung jawab moral untuk menggunakan bahasa Indonesia sebagai fungsi tersebut. *ain halnya dengan contoh berikut ini. Halaupun Ton Sin Dwan keturunan 4ina, tetapi karena dia warga negara Indonesia dan secara kebetulan menjabat sebagai !etua *embaga Bantuan Dukum, maka pada saat dia memberikan penataran kepada anggotanya berkewajiban moral untuk menggunakan bahasa Indonesia. Tidak perduli apakah dia lancar berbahasa Indonesia atau tidak. Tidak perduli apakah semua pengikutnya keturunan 4ina yang berwarga negara Indonesia ataukah tidak. +adi seseorang menggunakan bahasa Indonesia sebagai penghubung antarsuku, karena dia berbangsa Indonesia yang menetap di wilayah IndonesiaI sedangkan seseorang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi, karena dia sebagai warga negara Indonesia yang menjalankan tugas tugas JpembangunanK Indonesia.

SOAL"SOAL LATI#AN
". 6nda perhatikan bahasa yang digunakan oleh temanmu yang bersasal dari etnik lain. 6dakah perbedaan dengan bahasa yang 6nda gunakanF 3alam hal apa perbedaan itu terjadiF +ika demikian, perbedaan berbahasa antara 6nda dengan yang lain tadi disebut ragam bahasa apaF

"2

2. !etika 6nda berbicara dengan teman 6nda yang berasal dari etnik yang berbeda tadi menggunakan bahasa Indonesia, maka dalam fungsi dan kedudukan sebagai apa bahasa Indonesia yang 6nda gunakan ituF 8. !etika 6nda menuliskan tugas perkuliahan dalam bahasa Indonesia, maka dalam fungsi dan kedudukan sebagai apa bahasa Indonesia yang 6nda gunakan ituF

"8


". Tujuan Tugas 7

RAN$AN%AN TU%AS

a. 6spek kognitif7 mengetahui ragam fungsi bahasa sebagai simbol sosial dan alat komunikasi b. 6spek afektif7 menumbuhkan etika berbahasa c. 6spek psikomotorik7 i. Mampu menerapkan komunikasi efektif dalam tata pergaulan masyarakat akademik ii. Mampu mengaplikasikan berbagai model ragam bahasa 2. <raian Tugas7 a. 5byek garapan 7 soal soal latihan pada modul " sebagai tugas indi%idu dan tugas kelompok b. Eang harus dikerjakan dan batasan batasan 7 i. Soal soal latihan pada modul " (berjumlah tiga soal) dikerjakan secara mandiri ii. Buat kelompok kecil masing masing dengan lima atau enam orang anggota iii. Identifikasi daerah asal masing masing anggota kelompok kemudian amatilah cara berkomunikasi di antara mereka. Tuliskan hasil pengamatan 6nda dalam bentuk laporan kelompok secara tertulis. i%. 4arilah setidaknya lima kata dalam bahasa Indonesia yang diucapkan dengan cara berbeda di beberapa daerah atau oleh beberapa etnik. !osa kata hendaknya dipilih dari perbendaharaan kata yang banyak digunakan dalam ilmu pertanian (agribisnis). c. Metodologi? cara pengerjaan, acuan yang digunakan 7

":

i. Tugas mandiri7 baca modul ", perkaya referensi 6nda dengan membaca buku teks yang sudah banyak tersedia di perpustakaan atau pustaka digital yang dapat 6nda unduh dari internet.Tugas mandiri ditulis tangan di kertas DCS folio bergaris dengan margin kiri 8 cm dan margin kanan 2,0 cm.+angan lupa mencantumkan nama, &IM dan kelas pada sudut kanan atas kertas kerja 6nda. setelah perkuliahan ii. Tugas kelompok7 hasil pengamatan diketik dan dicetak pada kertas folio. Font yang digunakan Times &ew #oman "2, dengan spasi ",0. +umlah halaman tidak dibatasi. 3okumen tugas dilengkapi dengan cover yang mencantumkan nama dan &IM semua anggota kelompok. Tugas kelompok ini dikumpulkan bersamaan dengan tugas indi%idu kepada asisten dan dikoordinir oleh !etua !elompok. d. !riteria luaran tugas yang dihasilkan? dikerjakan 7 " dokumen tugas kelompok dan tugas indi%idu 8. !riteria Penilaian, a. 5risinalitas b. !elengkapan c. !ebenaran jawaban d. !etepatan waktu pengumpulan Tugas mandiri dikumpulkan kepada asisten selambat lambatnya tiga hari

"0

Anda mungkin juga menyukai