Anda di halaman 1dari 20

BAB IV HASIL ANALISIS

4.1 Deskripsi Data Data yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa angka dan pemaparan yang meliputi pengujian kekuatan tarik dan kekuatan bending pada material austenitic stainless steel 304 yang telah mengalami proses pengelasan dengan variasi arus 80A, 100A, dan 150A. 4.1.1 Uji Kekuatan Tarik Dengan dilakukannya pengujian kekuatan tarik, maka akan menghasilkan data angka kekuatan tarik untuk austenitic stainless steel 304. Dari pengujian ini akan diketahui perbedaan nilai kekuatan tarik pada masing-masing kelompok perlakuan yang berbeda. Adapun hasil pengujian kekuatan tarik pada austenitic stainless steel 304 sebelum dan sesudah pengelasan adalah sebagai berikut: a. Deskripsi Data Kekuatan Tarik Spesimen Tanpa Perlakuan Kekuatan tarik spesimen tanpa perlakuan pada austenitic stainless steel 304 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Nilai Kekuatan Tarik Spesimen austenitic stainless steel 304 tanpa perlakuan
Spesimen yp (kg/mm2) 31,51 Data Pengujian Tarik (%) 52 t (kg/mm2) 67,91

austenitic stainless steel 304

b. Deskripsi Data Kekuatan Tarik Spesimen yang telah Mengalami Proses Pengelasan dengan Arus 80A Dibawah ini disediakan tabel 4.2 hasil pengujian tarik spesimen yang telah mengalami proses pengelasan dengan arus 80A. Adapun tabel data kekuatan tarik tersebut adalah sebagai berikut: 43

44
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Kekuatan Tarik Spesimen austenitic stainless steel 304 setelah Proses Pengelasan dengan Arus 80A
Arus Pengelasan (Ampere) 80 Spesimen keData Pengujian Tarik yp (kg/mm2) 9,09 9,49 10,26 28,84 9,61 (%) 18,49 14,66 15,08 48,23 16,08 t (kg/mm2) 17,61 17,88 19,97 55,46 18,49 Letak Patah mm dari pusat lasan 32,6 6,8 34,9 74,3 24,77

1 2 3 Nilai rata-rata

Dari tabel 4.2 dapat dilihat hasil pengujian tarik memiliki angka kekuatan tarik terendah 17,61 kg/mm2 dan angka kekuatan tarik tertinggi sebesar 19,97 kg/mm2. Angka rata-rata untuk tingkat kekuatan tarik ketiga spesimen pada austenitic stainless steel 304 setelah mengalami pengelasan dengan arus 80A menunjukkan angka rata-rata 18,49 kg/mm2. Selain dalam bentuk tabel, hasil penelitian ini juga disajikan dalam bentuk grafik agar terlihat lebih jelas variasi nilai kekuatan tarik pada austenitic stainless steel 304 setelah mengalami pengelasan dengan arus 80A. Adapun grafik hasil pengujian tarik dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.1

Grafik Nilai Pengujian Tarik yang telah Mengalami Proses Pengelasan dengan arus 80A (1)

45

Gambar 4.2

Grafik Nilai Pengujian Tarik yang telah Mengalami Proses Pengelasan dengan arus 80A (2)

Gambar 4.3

Grafik Nilai Pengujian Tarik yang telah Mengalami Proses Pengelasan dengan arus 80A (3)

c.

Deskripsi Data Kekuatan Tarik Spesimen yang telah Mengalami Proses Pengelasan dengan Arus 100A Hasil pengujian tarik spesimen yang telah mengalami proses pengelasan

dengan arus 100A dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini:

46
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Kekuatan Tarik Spesimen austenitic stainless steel 304 setelah Proses Pengelasan dengan Arus 100A.
Arus Pengelasan (Ampere) 100 Spesimen keData Pengujian Tarik yp (kg/mm2) 11,80 11,60 11,80 35,2 11,73 (%) 14,57 13,37 15,57 43,51 14,50 t (kg/mm2) 22,57 21,40 22,77 66,74 22,25 Letak Patah mm dari pusat lasan 35,6 46,2 38,2 120,00 40,00

1 2 3 Nilai rata-rata

Dari tabel 4.3 dapat dilihat hasil pengujian tarik memiliki angka kekuatan tarik terendah 21,40 kg/mm2 dan angka kekuatan tarik tertinggi sebesar 22,77 kg/mm2. Angka rata-rata untuk tingkat kekuatan tarik ketiga spesimen pada austenitic stainless steel 304 setelah mengalami pengelasan dengan arus 100A menunjukkan angka rata-rata 22,25 kg/mm2. Selain dalam bentuk tabel, hasil penelitian ini juga disajikan dalam bentuk grafik agar terlihat lebih jelas variasi nilai kekuatan tarik pada austenitic stainless steel 304 setelah mengalami pengelasan dengan arus 100A. Adapun grafik hasil pengujian tarik dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.4

Grafik Nilai Pengujian Tarik yang telah Mengalami Proses Pengelasan dengan arus 100A (1)

47

Gambar 4.5

Grafik Nilai Pengujian Tarik yang telah Mengalami Proses Pengelasan dengan arus 100A (2)

Gambar 4.6

Grafik Nilai Pengujian Tarik yang telah Mengalami Proses Pengelasan dengan arus 100A (3)

d. Deskripsi Data Kekuatan Tarik Spesimen yang telah Mengalami Proses Pengelasan dengan Arus 150A Hasil pengujian tarik spesimen yang telah mengalami proses pengelasan dengan arus 150A dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini:

48
Tabel 4.4
Arus Pengelasan (Ampere) 150

Hasil Pengujian Kekuatan Tarik Spesimen austenitic stainless steel 304 setelah Proses Pengelasan dengan Arus 150A.
Spesimen keData Pengujian Tarik yp (kg/mm2) 9,56 10,31 14,11 33,98 11,33 (%) 13,29 14,98 14,54 42,82 14,27 t (kg/mm2) 18,21 19,42 18,68 56,31 18,77 Letak Patah mm dari pusat lasan 9,3 49,4 37,1 95,8 31,93

1 2 3 Nilai rata-rata

Dari tabel 4.4 dapat dilihat hasil pengujian tarik memiliki angka kekuatan tarik terendah 18,21 kg/mm2 dan angka kekuatan tarik tertinggi sebesar 19,42 kg/mm2. Angka rata-rata untuk tingkat kekuatan tarik ketiga spesimen pada austenitic stainless steel 304 setelah mengalami pengelasan dengan arus 150A menunjukkan angka rata-rata 18,77 kg/mm2. Selain dalam bentuk tabel, hasil penelitian ini juga disajikan dalam bentuk grafik agar terlihat lebih jelas variasi nilai kekuatan tarik pada austenitic stainless steel 304 setelah mengalami pengelasan dengan arus 150A. Adapun grafik hasil pengujian tarik dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.7

Grafik Nilai Pengujian Tarik yang telah Mengalami Proses Pengelasan dengan arus 150A (1)

49

Gambar 4.8

Grafik Nilai Pengujian Tarik yang telah Mengalami Proses Pengelasan dengan arus 150A (2)

Gambar 4.9

Grafik Nilai Pengujian Tarik yang telah Mengalami Proses Pengelasan dengan arus 150A (3)

4.1.2 Uji Kekuatan Bending Dengan dilakukannya pengujian bending, maka akan menghasilkan data angka kekuatan bending untuk austenitic stainless steel 304. Dari pengujian ini akan diketahui perbedaan nilai kekuatan bending pada masing-masing kelompok perlakuan yang berbeda. Adapun hasil pengujian kekuatan bending pada

50 austenitic stainless steel 304 sebelum dan sesudah pengelasan adalah sebagai berikut: a. Deskripsi Data Kekuatan Bending Spesimen Tanpa Perlakuan Kekuatan tarik spesimen tanpa perlakuan pada austenitic stainless steel 304 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5 Nilai Kekuatan Bending Spesimen austenitic stainless steel 304 tanpa perlakuan.
Spesimen Data Pengujian Bending Tegangan Bending (kg/mm2) 4,40

austenitic stainless steel 304

b. Deskripsi Data Kekuatan Bending Spesimen yang telah Mengalami Proses Pengelasan dengan Arus 80A Dibawah ini disediakan tabel 4.6 hasil pengujian bending spesimen yang telah mengalami proses pengelasan dengan arus 80A. Adapun tabel data kekuatan bending tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6
Arus Pengelasan (Ampere) 80

Hasil Pengujian Kekuatan Bending Spesimen austenitic stainless steel 304 setelah Proses Pengelasan dengan Arus 80A.
Spesimen keData Pengujian Bending Tegangan Bending (kg/mm2) 2,63 2,57 2,61 7,81 2,60

1 2 3 Nilai rata-rata

Dari tabel 4.6 dapat dilihat hasil pengujian bending memiliki angka kekuatan bending terendah 2,57 kg/mm2 dan angka kekuatan bending tertinggi sebesar 2,63 kg/mm2. Angka rata-rata untuk tingkat kekuatan bending ketiga spesimen pada austenitic stainless steel 304 setelah mengalami pengelasan dengan arus 80A menunjukkan angka rata-rata 2,60 kg/mm2.

51 Selain dalam bentuk tabel, hasil penelitian ini juga disajikan dalam bentuk grafik agar terlihat lebih jelas variasi nilai kekuatan bending pada austenitic stainless steel 304 setelah mengalami pengelasan dengan arus 80A. Adapun grafik hasil pengujian bending dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.10

Grafik Nilai Pengujian Bending yang telah Mengalami Proses Pengelasan dengan arus 80A (1)

Gambar 4.11

Grafik Nilai Pengujian Bending yang telah Mengalami Proses Pengelasan dengan arus 80A (2)

52

Gambar 4.12

Grafik Nilai Pengujian Bending yang telah Mengalami Proses Pengelasan dengan arus 80A (3)

c.

Deskripsi Data Kekuatan Bending Spesimen yang telah Mengalami Proses Pengelasan dengan Arus 100A Hasil pengujian bending spesimen yang telah mengalami proses

pengelasan dengan arus 100A dapat dilihat pada tabel 4.7 di bawah ini:
Tabel 4.7
Arus Pengelasan (Ampere) 100

Hasil Pengujian Kekuatan Bending Spesimen austenitic stainless steel 304 setelah Proses Pengelasan dengan Arus 100A.
Spesimen keData Pengujian Bending Tegangan Bending (kg/mm2) 3,39 3,24 3,33 9,96 3,32

1 2 3 Nilai rata-rata

Dari tabel 4.7 dapat dilihat hasil pengujian bending memiliki angka kekuatan bending terendah 3,24 kg/mm2 dan angka kekuatan bending tertinggi sebesar 3,39 kg/mm2. Angka rata-rata untuk tingkat kekuatan bending ketiga spesimen pada austenitic stainless steel 304 setelah mengalami pengelasan dengan arus 100A menunjukkan angka rata-rata 3,32 kg/mm2.

53 Selain dalam bentuk tabel, hasil penelitian ini juga disajikan dalam bentuk grafik agar terlihat lebih jelas variasi nilai kekuatan bending pada austenitic stainless steel 304 setelah mengalami pengelasan dengan arus 100A. Adapun grafik hasil pengujian bending dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.13

Grafik Nilai Pengujian Bending yang telah Mengalami Proses Pengelasan dengan arus 100A (1)

Gambar 4.14

Grafik Nilai Pengujian Bending yang telah Mengalami Proses Pengelasan dengan arus 100A (2)

54

Gambar 4.15

Grafik Nilai Pengujian Bending yang telah Mengalami Proses Pengelasan dengan arus 100A (3)

d. Deskripsi Data Kekuatan Bending Spesimen yang telah Mengalami Proses Pengelasan dengan Arus 150A Hasil pengujian bending spesimen yang telah mengalami proses pengelasan dengan arus 150A dapat dilihat pada tabel 4.8 di bawah ini:
Tabel 4.8
Arus Pengelasan (Ampere) 150

Hasil Pengujian Kekuatan Bending Spesimen austenitic stainless steel 304 setelah Proses Pengelasan dengan Arus 150A.
Spesimen keData Pengujian Bending Tegangan Bending (kg/mm2) 2,77 2,97 2,86 8,60 2,87

1 2 3 Nilai rata-rata

Dari tabel 4.8 dapat dilihat hasil pengujian bending memiliki angka kekuatan bending terendah 2,77 kg/mm2 dan angka kekuatan bending tertinggi sebesar 2,97 kg/mm2. Angka rata-rata untuk tingkat kekuatan bending ketiga spesimen pada austenitic stainless steel 304 setelah mengalami pengelasan dengan arus 150A menunjukkan angka rata-rata 2,87 kg/mm2.

55 Selain dalam bentuk tabel, hasil penelitian ini juga disajikan dalam bentuk grafik agar terlihat lebih jelas variasi nilai kekuatan bending pada austenitic stainless steel 304 setelah mengalami pengelasan dengan arus 150A. Adapun grafik hasil pengujian bending dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.16

Grafik Nilai Pengujian Bending yang telah Mengalami Proses Pengelasan dengan arus 150A (1)

Gambar 4.17

Grafik Nilai Pengujian Bending yang telah Mengalami Proses Pengelasan dengan arus 150A (2)

56

Gambar 4.18

Grafik Nilai Pengujian Bending yang telah Mengalami Proses Pengelasan dengan arus 150A (3)

Dari beberapa tabel hasil pengujian kekuatan tarik dan kekuatan bending diatas, maka tabel nilai kekuatan tarik dan kekuatan bending untuk austenitic stainless steel 304 dapat disederhanakan menjadi tabel 4.9 dibawah ini sehingga dapat terlihat nilai kekuatan tarik dan kekuatan bending pada austenitic stainless steel 304 yang telah mengalami pengelasan dengan variasi arus 80A, 100A, dan 150A.
Tabel 4.9 Hasil Rata-rata Pengujian Tegangan Tarik dan Tegangan bending pada Proses Pengelasan dengan Variasi Arus 80A, 100A, dan 150A
Data Pengujian Tarik yp (kg/mm2) Tanpa Perlakuan 80 100 150 31,51 9,61 11,73 11,33 (%) 52 16,08 14,50 14,27 t (kg/mm2) 67,91 18,49 22,25 18,77 Pengujian Bending Tegangan Bending (kg/mm2) 4,40 2,60 3,32 2,87

Arus Pengelasan (Ampere)

Selain dalam bentuk tabel, hasil penelitian ini juga disajikan dalam bentuk grafik agar terlihat lebih jelas perbedaan nilai kekuatan tarik dan kekuatan

57 bending pada austenitic stainless steel 304 setelah mengalami pengelasan dengan variasi arus 80A, 100A, dan 150A. Adapun grafik hasil pengujian tarik dapat dilihat pada gambar 4.19 dibawah ini:

tegangan tarik
70 60 50 40 30 20 10 0 tegangan tarik
(kgf/mm2)

tanpa perlakuan 67.91

80A 18.49

100A 22.25

150A 18.77

Gambar 4.19

Grafik Nilai Pengujian Tarik yang telah Mengalami Proses Pengelasan dengan Variasi Arus 80A, 100A, dan 150A.

Adapun grafik hasil pengujian bending dapat dilihat pada gambar 4.20 dibawah ini:

tegangan bending
5 4
(kgf/mm2)

3 2 1 0 tanpa perlakuan 4.4 80A 2.60 100A 3.32 150A 2.87

tegangan bending

Gambar 4.20

Grafik Nilai Pengujian Bending yang telah Mengalami Proses Pengelasan dengan Variasi Arus 80A, 100A, dan 150A.

4.2 Analisis Statistik Berdasarkan data yang diperoleh setelah pelaksanaan penelitian ini yakni data nilai kekuatan tarik dan kekuatan bending pada austenitic stainless steel 304

58 yang telah mengalami proses pengelasan dengan variasi arus 80A, 100A, dan 150A. Untuk menguji ada atau tidak ada perbedaan kekuatan tarik akibat variasi arus las tungsten inert gas (TIG) pada pengelasan austenitic stainless steel dan ada atau tidak ada perbedaan kekuatan bending akibat variasi arus las tungsten inert gas (TIG) pada pengelasan austenitic stainless steel, maka dilakukan dengan uji Anova dengan taraf signifikansi = 0,05 4.2.1 Uji Normalitas Data Sebelum pengujian statistik dilakukan, populasi diuji dengan uji normalitas. Tujuannya adalah untuk melihat apakah populasi yang digunakan termasuk berdistribusi normal atau tidak. Jika ternyata hasil uji berdistribusi normal, pengujian statistik dapat dilakukan dengan uji parametrik, tetapi jika tidak berdistribusi normal, maka uji statistik dilakukan dengan uji nonparametrik. Adapun pengambilan keputusan untuk uji normalitas adalah sebagai berikut: a. Hipotesis Hipotesis yang dihasilkan untuk kasus ini adalah: H0 : populasi adalah normal Ha : populasi adalah tidak normal b. Dasar pengambilan keputusan Nilai signifikansi atau probabilitas < 0.05, distribusi adalah tidak normal Nilai signifikansi atau probabilitas > 0.05, distribusi adalah normal Tabel 4.10 dibawah ini merupakan hasil uji normalitas data pada penelitian.

59
Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


N Normal Parametersa,,b Most Extreme Differences Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative Arus Pengelasan 9 2.00 .866 .209 .209 -.209 .628 .826 Tarik Bending

Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)

9 19.8344 1.98373 .164 .164 -.138 .492 .969

9 2.9300 .32051 .167 .159 -.167 .500 .964

Berdasarkan tabel 4.10 diatas yaitu hasil uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa nilai Asymp.Sig.(2-tailed) untuk variabel Arus Pengelasan adalah 0,826, variabel tarik 0,969 dan nilai variabel bending 0,964. Karena masing-masing variabel nilainya melebihi nilai (alpha) 0,05 sehingga dapat diambil keputusan bahwa H0 yang menyatakan populasi adalah normal tidak ditolak. Dengan kata lain, populasi data yang telah diuji berdistribusi normal dan asumsi yang digunakan pada pengujian anova yaitu populasi yang akan diuji berdistribusi normal sudah terpenuhi. 4.2.2 Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk melihat kehomogenan data varian sebagai prasyarat uji anova satu arah. Pedoman dalam pengambilan keputusan untuk uji homogenitas adalah berdasarkan uji Levenes. Uji ini bertujuan untuk menguji berlaku atau tidaknya asumsi anova satu arah, yaitu apakah semua populasi mempunyai varian yang sama atau tidak. Adapun pengambilan keputusan untuk uji homogenitas adalah sebagai berikut: a. Hipotesis Hipotesis yang dihasilkan untuk kasus ini adalah:

60 H0 : ketiga varians populasi adalah identik Ha : ketiga varians populasi adalah tidak identik b. Dasar pengambilan keputusan Nilai signifikansi atau probabilitas < 0.05, maka H0 ditolak Nilai signifikansi atau probabilitas > 0.05, maka H0 tidak ditolak
Tabel 4.11 Hasil Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic df1 Tarik 2.098 2 Bending 1.119 2

df2 6 6

Sig. .204 .386

Hasil uji homogenitas pada tabel 4.11 diatas menggunakan uji Levene. Nilai Levene F hitung sebesar 2,098 dengan nilai probabilitas adalah 0,204 untuk variabel tarik, dan untuk variabel bending nilai F hitungnya 1,119 dan nilai probabilitasnya adalah 0,386. Karena nilai probabilitas baik variabel tarik maupun variabel bending > dari 0,05, maka H0 tidak ditolak, dengan kata lain ketiga varians populasi adalah identik atau sama. Dengan demikian, asumsi kesamaan varians untuk uji Anova sudah terpenuhi. 4.2.3 Pengujian One Way Anova Setelah diketahui data berdistribusi normal dan terbukti bahwa ketiga varian adalah homogen, selanjutnya data hasil pengujian kekuatan tarik dan bending austenitic stainless steel 304 yang telah mengalami proses pengelasan tersebut di analisis satu jalur (one way anova). Analisis varian satu jalur merupakan teknik analisis multivariate yang berfungsi membedakan rerata lebih dari dua kelompok data dengan cara membandingkan variansinya. Setelah pada

61 ketiga variasi perlakuan terbukti sama, kemudian dilakukan uji one way anova untuk menguji apakah ketiga perlakuan mempunyai rerata yang sama.
Tabel 4.12 Data Anova Pengaruh Variasi Arus Pengelasan terhadap Tingkat Kekuatan Tarik dan Kekuatan BendingAustenitic Stainless Steel 304 ANOVA
Tarik Between Groups Within Groups Total Between Groups Within Groups Total Sum of Squares 26.305 5.176 31.481 .788 .033 .822 df 2 6 8 2 6 8 Mean Square 13.153 .863 .394 .006 F 15.245 Sig. .004

Bending

70.962

.000

a. Hipotesis Hipotesis yang dihasilkan dalam kasus ini adalah sebagai berikut: H0 : ketiga rata-rata populasi adalah identik Ha : ketiga rata-rata populasi adalah tidak identik b. Dasar pengambilan keputusan Jika statistik hitung (angka F output) > statistik tabel (tabel F) atau nilai signifikansi < 0.05, maka H0 ditolak Jika statistik hitung (angka F output) < statistik tabel (tabel F) atau nilai signifikansi > 0.05, maka H0 tidak ditolak F hitung dari output untuk uji tarik adalah 15,245 dan untuk bending 70,962 Sedang statistik tabel bisa dihitung pada tabel F: Tingkat signifikansi () adalah 5 % Numerator adalah (jumlah jenis perlakuan - 1) atau 3 - 1 = 2 Denumerator = jumlah kasus - jumlah variabel perlakuan, atau 9 3 = 6 Dari tabel F, didapat angka 5,14.

62 Terlihat bahwa F hitung untuk uji tarik adalah 15,245 dengan probabilitas 0,004 dan F hitung untuk bending 70,962 dengan probabilitas 0,000. Karena probabilitas < 0,05 maka H0 yang menyatakan ketiga rata-rata populasi adalah identik ditolak dan Ha tidak ditolak. Dengan kata lain nilai rata-rata kekuatan tarik dan bending austenitic stainless steel 304 setelah mengalami proses pengelasan dengan variasi arus 80A, 100A, dan 150A tersebut berbeda. Setelah mendapatkan kesimpulan bahwa terdapat perbedaan variasi arus terhadap kekuatan tarik dan bending austenitic stainless steel 304, selanjutnya perlu dilakukan pengujian sumbangan efektif variabel. Dari hasil pengujian ini, akan didapatkan sebarapa besar pengaruh variabel bebas terhadap hasil variabel terikat.
Tabel 4.13 Hasil Pengujian Sumbangan Efektif Variabel Measures of Association
Model Tarik Bending R
.159 .126
a a

R Squared
.025 .016

Adjusted R Square -.114 -.125

Std. Error of the Estimate 2.09371 .33990

Dari tabel 4.13 terlihat bahwa nilai Rsquared kekuatan tarik adalah 0,025 atau

2,5%. Dapat diartikan bahwa arus pengelasan hanya mempengaruhi 2,5% kekuatan hasil pengelasan untuk menahan kekuatan tarik. Sedangkan nilai Rsquared kekuatan bending adalah 0,016 atau 1,6%, berarti bahwa arus pengelasan hanya mempengaruhi 1,6% kekuatan hasil pengelasan untuk menahan kekuatan bending. Sisanya untuk kekuatan tarik 97,5% dan bending 98,4% adalah dipengaruhi oleh variabel lain yang lebih dominan yang menentukan kekuatan hasil pengelasan yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai

  • Hard Hat
    Hard Hat
    Dokumen7 halaman
    Hard Hat
    Ruli Adi Nugroho
    Belum ada peringkat
  • LLL
    LLL
    Dokumen1 halaman
    LLL
    Ruli Adi Nugroho
    Belum ada peringkat
  • K 3
    K 3
    Dokumen4 halaman
    K 3
    Ruli Adi Nugroho
    Belum ada peringkat
  • Keling PW
    Keling PW
    Dokumen21 halaman
    Keling PW
    Ruli Adi Nugroho
    Belum ada peringkat
  • Hard Hat
    Hard Hat
    Dokumen21 halaman
    Hard Hat
    Ruli Adi Nugroho
    Belum ada peringkat
  • Daya Idikator
    Daya Idikator
    Dokumen22 halaman
    Daya Idikator
    Ruli Adi Nugroho
    Belum ada peringkat
  • Jadwal Mengajar Di SMK 1 Muhhammadiyah
    Jadwal Mengajar Di SMK 1 Muhhammadiyah
    Dokumen1 halaman
    Jadwal Mengajar Di SMK 1 Muhhammadiyah
    Ruli Adi Nugroho
    Belum ada peringkat
  • Surat Resign
    Surat Resign
    Dokumen2 halaman
    Surat Resign
    Ruli Adi Nugroho
    Belum ada peringkat
  • Pemba Has An
    Pemba Has An
    Dokumen2 halaman
    Pemba Has An
    Ruli Adi Nugroho
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen10 halaman
    Bab Iii
    Ruli Adi Nugroho
    Belum ada peringkat
  • Bab Iiisuhu
    Bab Iiisuhu
    Dokumen10 halaman
    Bab Iiisuhu
    Ruli Adi Nugroho
    Belum ada peringkat
  • RPP Bubut Kelas XI
    RPP Bubut Kelas XI
    Dokumen3 halaman
    RPP Bubut Kelas XI
    Fadhil Muhammad Idris
    100% (1)
  • LAporan Heat Treatmant3
    LAporan Heat Treatmant3
    Dokumen20 halaman
    LAporan Heat Treatmant3
    Ruli Adi Nugroho
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen10 halaman
    Bab Iii
    Ruli Adi Nugroho
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen30 halaman
    Bab Ii
    Ruli Adi Nugroho
    Belum ada peringkat
  • RPP Kelas 2 1. Baturai
    RPP Kelas 2 1. Baturai
    Dokumen45 halaman
    RPP Kelas 2 1. Baturai
    Ruli Adi Nugroho
    Belum ada peringkat
  • Soal Teknik Pemsinan Paket B
    Soal Teknik Pemsinan Paket B
    Dokumen11 halaman
    Soal Teknik Pemsinan Paket B
    Ruli Adi Nugroho
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen9 halaman
    Bab I
    Ruli Adi Nugroho
    Belum ada peringkat
  • RPP Rantai, Roda Gigi Dan Kopling
    RPP Rantai, Roda Gigi Dan Kopling
    Dokumen16 halaman
    RPP Rantai, Roda Gigi Dan Kopling
    Ruli Adi Nugroho
    Belum ada peringkat
  • RPP Kopling 20-22
    RPP Kopling 20-22
    Dokumen9 halaman
    RPP Kopling 20-22
    Ruli Adi Nugroho
    Belum ada peringkat
  • BAB I Rev 2 Judul Baru
    BAB I Rev 2 Judul Baru
    Dokumen5 halaman
    BAB I Rev 2 Judul Baru
    Ruli Adi Nugroho
    Belum ada peringkat
  • Bab III-metode Penelitian
    Bab III-metode Penelitian
    Dokumen11 halaman
    Bab III-metode Penelitian
    Ruli Adi Nugroho
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen8 halaman
    Bab V
    Ruli Adi Nugroho
    Belum ada peringkat
  • RPP DL de 13 Pertemuan Ke 1-2
    RPP DL de 13 Pertemuan Ke 1-2
    Dokumen12 halaman
    RPP DL de 13 Pertemuan Ke 1-2
    Ruli Adi Nugroho
    Belum ada peringkat
  • 3 RPP Memproses Buku Besar
    3 RPP Memproses Buku Besar
    Dokumen7 halaman
    3 RPP Memproses Buku Besar
    indra_hk
    Belum ada peringkat
  • Skrip Si
    Skrip Si
    Dokumen2 halaman
    Skrip Si
    Ruli Adi Nugroho
    Belum ada peringkat
  • Skrip Si
    Skrip Si
    Dokumen2 halaman
    Skrip Si
    Ruli Adi Nugroho
    Belum ada peringkat
  • 91 50 1 PB
    91 50 1 PB
    Dokumen6 halaman
    91 50 1 PB
    ميرزا تشودري
    Belum ada peringkat
  • Bab I 1
    Bab I 1
    Dokumen1 halaman
    Bab I 1
    Ruli Adi Nugroho
    Belum ada peringkat