Anda di halaman 1dari 21

SAMBUNGAN KELING ( RIVET JOINTS )

Sebuah paku keling adalah batang silindris pendek dengan kepala


dengan batangnya.
yang integral
Metode Pengelingan

Fungsi paku keling dalam sebuah sambungan yang


memiliki kekuatan dan kekencangan. Kekuatan untuk mencegah
kerusakan sambungan, sedangkan kekencangan membantu
kekuatan dan mencegah kebocoran.

Dua metode pengelingan yaitu pengelingan dengan


tangan/manual dan pengelingan menggunakan mesin.
Jenis Kepala Paku Keling
Kepala Paku keling untuk penggunaan umum: Diameter di bawah 12 mm.
Kepala Paku keling untuk penggunaan umum:
Diameter paku keling dari 12 mm sampai 48 mm.
Kepala Paku keling untuk pekerjaan Ketel:
Diameter paku keling dari 12 mm sampai 48 mm.
Bahan Paku Keling
Bahan paku keeling untuk tujuan umum dibuat dari bahan baja atau yang
ringan dari bahan timah.
Jenis Sambungan Keling
Sambungan Tempel (lap joint)
Sambungan Tumpuk (Butt joint)
Kegagalan Sambungan Keling

Sobek/robek (tarik) Plat pada bagian Tepi

Sobek/robek (tarik) Plat pada bagian Melintang thd Arah Gaya


Fig. 8-17. Crushing (desak) of the rivets
Efisiensi Sambungan Keling

Diameter Paku Keling


. Desain sambungan keling dengan beban eksentrik
dianalisis dan dihitung berdasarkan pada: (1) garis kerja
beban tidak melalui pusat sistem paku keling; (2) semua
paku keling tidak terbebani secara sama.
DESAIN SAMBUNGAN KELING
DENGAN BEBAN EKSENTRIK
Beban eksentrik mengakibatkan geseran sekunder
yang disebabkan oleh kecenderungan gaya untuk
memuntir sambungan terhadap pusat titik berat yang
menambah geseran langsung/primer.
P = beban eksentrik pada sambungan
e = eksentrisitas beban yaitu jarak antara paku
keling dan pusat sistem paku keling
Prosedur perhitungan:
1. Menentukan sumbu pada gambar;
2. Penentuan titik pusat gravitasi dari sistem paku keling,
x1 . A1 + x2 . A2 + x3 . A3 + …
x = ___________________________________________
A1 + A2 + A3 + …

y1 . A1 + y2 . A2 + y3 . A3 + …
y = ___________________________________________
A1 + A2 + A3 + …

3. Menunjukkan dua gaya P1 dan P2 pada pusat grafitasi G dari sistem paku
keling. Gaya-gaya tersebut sama dan berlawanan arah terhadap P.
4. Anggap semua paku keling berdiameter sama, berakibat P1 = P menghasilkan
beban geser langsung padda setiap paku keling yang besarnya sama.
Beban geser langsung pada setiap paku keling:

5. Akibat P2 = P adalah menghasilkan momen putar sebesar P x e yang cenderung


memutar sambungan dari pusat gravitasi G pada sistem paku keling searah putaran
jam. Momen putar yang bekerja menghasilkan beban sekunder pada setiap paku
keling.

F1, F2, F3, … = beban geser sekunder pada paku keling 1, 2, 3 , dst.
l1, l2, l3, ... = jarak radial dari paku keling 1, 2, 3 dari pusat grafitasi G sistem
paku keling.
𝑭𝟏 ∞ 𝒍𝟏 ; 𝑭𝟐 ∞ 𝒍𝟐 ; 𝒅𝒂𝒏 seterusnya
𝑭₁ 𝑭₂ 𝑭₃
= = =⋯
𝒍₁ 𝒍₂ 𝒍₃
𝒍₂
𝑭𝟐 = 𝑭𝟏 .
𝒍₁

𝒍₃
𝑭𝟑 = 𝑭𝟏 . 𝒍₁

𝑷 .𝒆 = 𝑭𝟏.𝒍𝟏 + 𝑭𝟐.𝒍𝟐 + 𝑭₃.𝒍𝟑 + …


𝒍₂ 𝒍
= 𝑭𝟏.𝒍𝟏 + 𝑭𝟏. . 𝒍𝟐 + 𝑭𝟏 . 𝒍₁𝟑 . 𝒍𝟑 + …
𝒍₁

𝑭₁ ² ² 𝟐
= (𝒍𝟏 + 𝒍𝟐 + 𝒍𝟑 + …)
𝒍₁
𝑅= 𝐹 2 + 𝑃𝑠2 + 2 𝐹 𝑃𝑠 cos 𝜃

𝜃 = sudut antara beban geser langsung/primer dan beban geser sekunder

Contoh soal1;:

Sebuah sambungan keeling


-lap dibebani secara eksentrik dirancang untuk
sebuah siku baja sebaga
imana gambar di bawah. Plat siku tebalnya 25mm. Seluruh
paku keeling berukuran diameter sama. Beban pada siku 5000kg, jarak antar paku
keeling 10cm, lengan beban 40cm. Tegangan geser ijin 650kg/cm² dan tegangan
desak (chrushing) 1200kg/cm². Tentukan ukuran (diameter) paku keeling yang
digunakan untuk sambungan!
= 10cm (sebelah kanan sumbu )

= 10cm (sebelah atas sumbu )


Beban geser langsung setiap paku ke ling:

Momen putar yang dihasilkan oleh beban P secara eksentrik:

M = P . e = 5000 x 40 = 200.000 kgcm


𝑙1 = 𝑙2 = 102 + (20 − 11,43)2 = 173,5 = 13,17 cm.

𝑙3 = 20 − 11,43 = 8,57 𝑐𝑚

𝑙4 = 𝑙7 = 102 + (11,43 − 10 )2 = 102,05 = 10,1 cm.

𝑙5 = 𝑙6 = 102 + 11,432 = 231 = 15,2 cm.

𝐹₁ 2 2 2 2
𝑃 . 𝑒 = 𝑙₁ (𝑙1 + 𝑙2 + 𝑙3 + 𝑙4 + 𝑙52 + 𝑙62 + 𝑙72 )

𝐹1
200.000 = ( 13,172 + 13,172 + 8,572 + 10,12 + 15,22 + 10,12 + 15,22 )
13,17

200.000 x 13,15 = 𝐹1 x 1086,6


200.000 x 13,15
𝐹1 = = 2420 kg.
1086,6
𝑙₂ 8,57
𝐹2 = 𝐹1 . = 2420 x = 1575 kg
𝑙₁ 13,17

𝐹3 = 𝐹1 = 2420 kg
𝑙4 10,1
𝐹4 = 𝐹1 . = 2420 x = 1855 kg
𝑙1 13,17

𝑙5 15,2
𝐹5 = 𝐹1 . = 2420 x = 2793 kg
𝑙₁ 13,17

𝐹6 = 𝐹1 = 2793 kg

𝐹7 = 𝐹4 = 1855 kg
Contoh soal 2.

Anda mungkin juga menyukai