Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam penelitian, sehingga pelaksanaan dan hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Penelitian ini menggunakan unsur eksperimental. Penelitian yang dilakukan dengan menciptakan fenomena pada kondisi terkendali. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan sebab-akibat dan pengaruh faktor-faktor pada kondisi tertentu. Dalam bentuk yang paling sederhana, pendekatan eksperimental ini berusaha untuk menjelaskan, mengendalikan dan meramalkan fenomena seteliti mungkin. Dalam penelitian eksperimental banyak digunakan pendekatan kuantitatif. Eksperimen dilaksanakan di laboratorium dengan kondisi dan peralatan yang disesuaikan guna memperoleh data tentang pengaruh posisi pengelasan GMAW dan pola gerakan kawat las terhadap ketangguhan uji impact pada baja ST 41.
3.1.Rancangan Penelitian Penelitian ini berupa eksperimen, dimaksudkan untuk memperoleh deskripsi tentang kecenderungan perubahan ketangguhan yang dialami baja ST 41 dari beberapa variasi posisi pengelasan dan pola gerakan kawat las. Data ketangguhan diukur 3 kali pada tiap spesimen.
23
24 Rancangan yang digunakan yakni 4 variasi posisi pengelasan dan 2 variasi pola gerakan kawat las. Rancangan ini digambarkan pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian
Pola Setengah Melingkar / Zig-Zag A11 A12 A13 B11 B12 B13 C11 C12 C13 D11 D12 D13
Pola Menusuk / Segitiga A21 A22 A23 B21 B22 B23 C21 C22 C23 D21 D22 D23
Horizontal (2G)
Vertical (3G)
3.2.Variabel Penelitian Variabel-variabel dalam penelitian ini antara lain adalah : Subjek Variabel terikat = baja ST 41. = ketangguhan hasil las
Variabel kontrol = posisi pengelasan, pola gerakan kawat las Variabel bebas = mesin las DC +, Kawat Las jenis AWS A.5.20 E71, arus pengelasan (200-250A), welder, mesin uji ketangguhan Impact.
25 A1= Pola Gerakan kawat las A2=Posisi Pengelasan B = Ketangguhan Hasil Las
Gambar 3.1
Untuk mengetahui pengaruh tiap variabel dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan melakukan analisis varian. Analisis varian yaitu suatu metode analisis data untuk memperoleh pemecahan dalam suatu penelitian sebanyak n sampel, serta mengetahui interaksi yang terjadi pada variabel yang diteliti.
3.3. Objek Penelitian Objek penelitian yang dipakai uji ketangguhan adalah baja St 41, yang memiliki ukuran setiap spesimen dengan panjang 55 mm, lebar 10 mm, dan tebal 10 mm, total semua spesimen uji ketangguhan adalah 8 buah dengan ukuran yang sama. Standar yang digunakan dalam spesimen uji ketangguhan adalah ASTM E23 yang mengatur tentang test pieces for impact test for metallic materials. Dimensi spesimen pengujian impact berdasarkan standard ASTM E 23
26
Gambar 3.2
3.4 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi yang berisi data angka ketangguhan pada baja St 41 yang telah di uji impact. 3.4.1 Alat yang Diperlukan
Peralatan yang dibutuhkan dalam penelitian ini antara lain : Gerinda tangan. Bevel protector. Mistar baja. Mesin gergaji. Mesin las GMAW DC. Meja las. Apron. Pahat. Palu konde. Topeng las. Sikat baja. Tang las. Amplas kasar dan halus. Mesin uji impact.
27 3.4.2 Bahan yang dipergunakan antara lain: a. Baja ST 41 Bahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah ST 41 dengan dengan ukuran panjang 55 mm, lebar 10 mm, tebal 10 mm. b. Kawat Las E 71 T-1
E 7 1T-1
16 Tipe fluks dan polaritas = low hidrogen potassium, AC dan DC +. 1 Posisi = semua posisi. Tegangan tarik maksimal = 70 Ksi = 48,26 kg/mm2 Elektroda / welding rod
3.5 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai bulan Mei tahun 2013. Adapun pelaksanaannya adalah sebagai berikut: 1. Proses pengelasan dilakukan di SMK PGRI 3Malang. 2. Pembuatan bentuk spesimen benda uji dilakukan di SMK PGRI 3 Malang. 3. Pengujian ketangguhan dilakukan di laboratorium Teknik Mesin Institut Teknologi Malang.
3.6 Prosedur Pengumpulan Data Pada prosedur pengumpulan data penelitian ini terdapat beberapa tahap. Adapun langkah-langkah sebagai berikut.
28 3.6.1 Persiapan Pada langkah ini adalah mempersiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan saat pelaksanaan penelitian. Adapun bahan yang dibutuhkan adalah baja St 41.
3.6.2 Pengambilan Data Adapun langkah pengambilan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pembentukan spesimen Baja St 41 dibentuk sesuai spesimen uji ketangguhan dengan ASTM E 23, panjang 55 mm, tebal 10 mm, lebar 10 mm dengan jumlah 8 buah sepesiman untuk perlakuan dipotong menggunakan gerinda. 2. Pembentukan kampuh V Pembuatan kampuh dilakukan dengan menggunakan gerinda tangan. Bahan yang telah dipersiapkan dipotong dengan mesin gergaji sepanjang 55 mm, sebanyak 16 buah. Bahan yang telah dipotong siap untuk diberi kampuh. Masing masing plat digerinda sisinya dengan sudut 22,5o.
Gambar 3.3
Pembentukan Kampuh V
29 3. Proses Pengelasan Spesimen Setelah penyiapan material dan pembautan kampuh selesai, maka proses pengelasan dengan berbagai posisi dan pola gerakan elektroda siap dilakukan. Langkah-langkah yang dilakukan antara lain : Menyiapkan peralatan, bahan, dan peralatan K3. Mempersiapkan mesin las GMAW Menset arus dan voltase pengelasan sebesar 200 250A dan 25 35 V untuk voltasenya Melakukan las ikat pada semua plat yang akan dilas.
Gambar 3.4
Plat diatur sedemikian rupa untuk melakukan pengelasan dengan berbagai posisi (posisi 1G, 2G, 3G, 4G)
Untuk pengelasan dengan variasi posisi yang pertama (1G), 2 plat yang telah di las ikat dilas dengan berbagai variasi pola gerakan kawat las (pola zig-zag atau setengah melingkar, dan pola segitiga atau menusuk).
30 Langkah di atas dilakukan dengan langkah yang sama pada 2 variasi pola gerakan kawat las, yakni pola zig-zag atau setengah melingkar, dan pola segitiga atau menusuk. Jadi, pada posisi 1G dihasilkan 2 hasil las. Setelah pada posisi 1G selesai, meja las dan benda kerja diatur sedemikian rupa sehingga siap untuk dilakukan pengelasan 2G. Pada posisi 2G dilakukan pengelasan pada 2 plat yang telah di las ikat dengan variasi pola gerakan kawat las yang sama dengan posisi 1G, kemudian dilakukan pencatatan watu las seperti pada posisi sebelumnya. Langkah tersebut diulangi lagi untuk mengelas pada posisi 3G dan 4G. Pendinginan pada pada lasan dilakukan dengan pendinginan udara.
4. Pengujian Ketangguhan Pada proses pengujian ketangguhan ini menggunakan 8 buah spesimen yang telah melalui proses pengelasan GMAW dengan 4 variasi posisi dan 2 variasi pola gerakan kawat las. Spesimen harus dibentuk dulu sesuai degan standar pengujian ketangguhan. Pengujian ketangguhan dilakukan di laboratorium Teknik Mesin Institut Teknologi Nasional Malang, dengan spesifikasi mesin: Merk mesin Buatan Tipe Kapasitas Berat Pendulum (W) : Hung Ta instrumen Co., LTD : Taiwan : Charpy : 30 Kg : 26,32 Kg
Panjang Lemgan Pendulum (R) : 0,647 m Langkah-langkah pengujian ketangguhan: Kendurkan sabuk rem dengan memutar tuas sabuk berlawanan arah jarum jam Lepaskan pengunci lengan dengan menekan tombol pengunci sambil memutar roda pemutar berlawanan arah jarum jam hingga lengan terpisah dari pendulum Posisikan pendulum hingga benar-benar pada posisi mengantung bebas Putar jarum petunjuk pada posisi nol Pendulum beserta lenganya diangkat dengan roda pemutar sehingga jarum luar menunjukan skala yang sesuai dengan kedudukan pendulum dalam posisi horizontal (900) Spesimen diletakkan pada tempatnya sehingga bagian punggung takik tepat pada posisi jatuhnya pendulum Lepas martil pada posisi horizontal (900) Ambil spesimen yang sudah mengalami pukulan takik Catat seluruh hasil pengujian untuk analisa data dan pembuatan laporan
32 3.7 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan mencatat data yang diperoleh dari penelitian pada lembar observasi.
Tabel 3.2 Data Ketangguhan Spesimen ST. 41
Pola Gerakan Elektroda Posisi Pengelasan Down Hand (1G) Rata - Rata Horizontal (2G) Rata - Rata Vertical (3G) Rata - Rata Over Head (4G) Rata - Rata 3.8 Teknik Pengolahan Data
Pola Setengah Melingkar / Zig-Zag A11 A12 A13 B11 B12 B13 C11 C12 C13 D11 D12 D13
Pola Menusuk / Segitiga A21 A22 A23 B21 B22 B23 C21 C22 C23 D21 D22 D23
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, yaitu untuk mengetahui ketangguhan dari variasi posisi pengelasan GMAW dan pola gerakan kawat las terhadap ketangguhan uji impact pada baja ST 41. Sedangkan untuk menguji hipotesis adanya pengaruh variasi posisi pengelasan GMAW dan pola gerakan kawat las terhadap ketangguhan uji impact pada baja ST 41 digunakan analisis One Way Anova dengan taraf signifikansi 0,05 atau tingkat kepercayaan sebesar 95 %.