Transform at or
Transform at or
Gambar 02 * 1imbol Trafo &nti /erit Gambar 03 * Trafo &nti /erit SMK N 1 Magelang %
Modul Elka 2.4 &/ Trafo (4/ Trafo! Trafo inti /erit, banyak dipakai sebagai alat Interface -angkaian mat#hing &mpedansi dalam rangkaian .lektronik /rekuensi menengah. Trafo &T - 5T
Trafo inti +esi, banyak dipakai sebagai alat Gambar 09 * 1imbol Trafo &nti +esi Interface, Step p, Step !own -angkaian "atching I"pedan#i, Matching $oltage dalam rangkaian .lektronik /rekuensi rendah. 2. aminasi kawat dan inti Trafo dari bahan tidak pejal dan +eban Trafo a. Transformator +eban P P ;p 1 &s -+b P : Primer 1 : 1ekunder ;p : Tegangan Primer
;s <s ;s : Tegangan 1ekunder &p : Arus Primer Gambar 0= * Trafo +eban &s : Arus 1ekunder <p : &mpedansi Primer <s : &mpedansi 1ekunder +.+.-APA C5>T5" T-A/5 &>T& +.1&
SMK N 1 Magelang
Gambar 98 * Contoh Trafo ?aya 1tep ?own. Aeterangan, sebelum ada beban maka apabila Primer Trafo diberi tegangan sebesar ;p maka idealnya &p : 8 (tidak ada arus primer!. Akibat kerugian-kerugian arus pusar (edd% &urrent) di inti trafo, pada peristiwa terjadinya resonansi antara lilitan primer dan lilitan sekunder trafo menyebabkan arus ke#il mengalir pada primer trafo meskipun belum ada beban sekunder. Aarena dalam lilitan kawat primer dan sekunder sama-sama di lilit dalam sebuah selongsong (koker!, maka perlu diberi laminasi agar tidak terjadi hubung singkat@ Short &ircuit. aminasi yang tipis dan kurang kuat bisa menyebabkan terjadinya hubung singkat antar lilitan, timbul panas berlebih dan trafo rusak. ,ntuk memperke#il panas yang timbul akibat arus pusar maka inti trafo dibuat dari plat besi tipis-tipis@berlapis berbentuk huruf . dan & saling berhadapan berbalik, tidak dari besi pejal hal ini untuk membuat trafo mendekati ideal. Pembolak-balikan &nduksi dalam inti ini menyebabkan terjadinya kerugian histerisis, disamping ada kerugian ther"al@panas akibat arus pusar. )! Trafo sebagai konBersi Step p dan Step !own * SMK N 1 Magelang )
Modul Elka 2.4 ;p.ns ;s : >p &p * &s : ;s * ;p b!. +ila ;1 D ;P Trafo sebagai Step p &s : ;p.&p ;s a!. +ila ;1 C ;P maka Trafo berfungsi sebagai Step !own.
Perbandingan Transformasi P * 1, maka apabila diketahui perbandingan Transformasi P * 1 : 3 * % maka apabila diketahui arus primer sebesar 788 mA besarnya arus sekunder : 3 . 788 mA : %.888 mA : % A. Atau dapat ditulis Perbandingan Transformasi = 1 : n Ker gian!"er gian #embaga = I2p . Zp + I2s . Zs Im$edansi In$ # Zi = ( RB / n2)
b. Transforma#or Beban Ka$asi#or %&n Pada beban Aapasitor maka besarnya &mpedansi input dapat di hitung dengan rumus E# <i : n7 Gambar 9% * Trafo +eban C '( ) % 2 .*.f.C Transformasi yang terjadi pada beban Aapasitif, merupakan kebalikan dengan apa yang terjadi pada -esistor. (. Transforma#or beban Ind "#or %& n Pada beban &nduktor maka besarnya &mpedansi input dapat di hitung dengan rumus E <i : n7 Gambar 97 * Trafo +eban E : 7 .F.f.
+
Transformasi yang terjadi pada beban &nduktor, sama yang terjadi dengan apa yang terjadi pada -esistor, &nduksi diri ti transfer dengan #ara yang sama. (. Rang" man + & %!. Trafo bekerja berdasarkan Transfer &nduksi diri pada Primer ke sekunder, untuk trafo ideal konstanta k : %.
SMK N 1 Magelang
Modul Elka 2.4 7!. Trafo ada ) jenis, inti udara untuk frekuensi tinggi, inti ferit untuk frekuensi radio@frekuensi menengah dan inti besi untuk frekuensi rendah. )!. Aawat-kawat trafo menggunakan laminasi untuk menjaga tidak terjadinya hubung singkat antar lilitan kawat penghantar. 2!. &nti trafo dibuat dari bahan plat besi berlapis, untuk mengurangi kerugian-kerugian adanya arus pusar (Edd% &urrent! berupa panas, disamping adanya kerugian histerisis akibat adanya aliran medan karena lamel-lamel posisinya dibolak-balik, dan ada rugi-rigi tembaga. 3!. ,ntuk Trafo ideal besarnya perbandingan tegangan Primer dan sekunder sama dengan perbandingan jumlah lilitan primer dan sekunder, daya primer sama besar dengan daya sekunder. 0!. +esarnya impedansi input Trafo sangat ditentukan oleh jenis bebannya, -esistor, Aapasitor atau &nduktor dan masing-masing memiliki rumus tersendiri untuk menentukan besarnya impedansi. 9!. Peningkatan suhu@thermal pada Trafo akan mengakibatkan berubahnya ukuran fisik kumparan dan luas penampang inti, sehingga kenaikan suhu mengakibatkan penurunan nilai induktansi diri trafo. =!. ,ntuk Trafo yang tegangan sekundernya lebih besar dari tegangan primer disebut Step p, sedangkan bila tegangan sekundernya lebih ke#il dari tegangan primernya dinamakan Step !own. 6!. Trafo disamping untuk menaikkan@menurunkan tegangan, juga dipakai sebagai penyesuai impedansi antar rangkaian. d. T gas + %!. Alat dan +ahan * a!. Trafo 1tep ?own 778 ;@ %7 ;olt 388 mA % +uah. b!. Trafo 4/ ( Auning, Putih, "itam! 1umida % 1et. #!. Trafo &nput (&T %6%! % +uah d!. Trafo 5utput (5T 728! % +uah. e!. 4ultimeter 1anwa 7 1P 78 ? % +uah. 7!. Cek nilai induktansi masing-masing nilai &mpedansi lilitan Primer dan 1ekunder masingmasing Trafo. )!. +uatlah aporan hasil pengukuran dan 1impulkan. TABE, ,EMBAR KER-A SIS.A + >o Trafo &mpedansi Primer Pengukuran ?engan 4ultimeter Analog@?igital GGGGGGGG / GGGGGGGG / GGGGGGGG / GGGGGGGG / &mpedansi 1ekunder Pengukuran ?engan 4ultimeter Analog@?igital GGGG.. / GGGG.. / GGGG.. / GGGG.. / 3
% 7 ) 2
Trafo Step !own 388 mA Trafo 4/ HAuning$ Trafo &T %6% Trafo 5T 728
SMK N 1 Magelang
Trafo 5s#ilator
GGGGGGGG /
GGGG.. /
Tabel %% * 4engukur &mpedansi Trafo dengan 4ultimeter. e. Tes forma#if + %!. Trafo memiliki tegangan primer 788 ;olt, arus primernya 388 mA apabila arus sekundernya 7 A hitunglah * a!. Tegangan sekunder (;s! : I b!. +erapa besar Transformasinya T : I 7!. Trafo memiliki Transformasi % * 3, besarnya arus primer %88 mA, tegangan sekundernya 73 ;olt, bila impedansi primernya : 38 / dan impedansi sekundernya sebesar : %8 / hitunglah & a!. +esarnya arus sekunder : I b!. +esarnya tegangan primer : I #!. +esarnya rugi-rugi tembaga : I )!. Trafo diberi beban -esistor, bila transformasinya % * %8 dan beban resistor besarnya : % A / , hitunglah berapa besar impedansi <i:I 2!. Trafo diberi beban Aapasitor, bila transformasinya : %* 3 sedangkan nilai Aapasitas +eban : %88 n/, bekerja pada frekuensi % A"J, maka berapa besar impedansi inputnya (<i! : I 3!. Trafo memiliki Transformasi % * 2, bila diberi beban &nduktor dengan nilai induktansi %8 m" dan bekerja pada frekuensi 7 A"J, hitunglah besarnya impedansi input (<i! :I 0!. Trafo step ,p, diketahui ;p : %8 ;olt dengan arus primer 7 Ampere, apabila arus sekundernya besarnya : %88 m A berapakah besarnya tegangan sekunder (;s! : I f. K n(i 0a1aban Tes forma#if + %!. a. ;1 : ( 788 ;. 388. %8-)! @ 7 : 38 ;olt. b. Transformasinya : 388 mA * 7 A : 388 * 7888 :%*2 7!. a. Aarena Transformasi : %* 3 maka besarnya &s: 3. &p : 3. %88 mA : 388 mA. b. Tegangan Primernya : (73;.388mA!@ %88 mA : %73 ;. SMK N 1 Magelang 0
Modul Elka 2.4 #. -ugi-rigi Tembaga : (8.%7.38 K 8.37.%8! :) )!. &mpedansi &nput 2!. &mpedansi &nput 3!. &mpedansi &nput <i : (%.888 /2 3 %87 : %8 / <i : %@ ( 7.),%2.%8).37.%87.%8-6! : 0),06 / <i : (7.),%2.7.%8).%8.%8-)!@27 : %73,0@%0 : 9.=3 / ;s : (%8 ;. 7 A! @ %88 mA : 788 ;
%!. Persiapkan Alat dan +ahan * a!. /un#tion Generator b!. 5s#hilos#ope #!. Trafo 1tepdown 778@%7 ; 388 mA d!. Trafo &T %6% e!. Trafo 5T 728 7!. -angkaikan masing-masing Trafo seperti gambar. )!. Gambar -angkaian *
/unt
C" 7 +
5s#hilos#ope
Gambar 9) * 4engukur Tegangan 5,TP,T Trafo 2!. "ubungkan titik A dengan 5utput /un#tion Generator, dan sambungkan Ground /un#tion dengan Ground Trafo 3!. "ubungkan titik + dengan &nput C"7 5s#hilos#ope, dan C" % dengan titik A, "ubungkan Ground 5s#hilos#ope dengan Ground Trafo. 0!. 1et /un#tion pada gelombang sinus % A"J @) ;p-p 9!. ,kur berapa besar tegangan 5utput ;1 : .......... dan gambarlah bentuk gelombang outputnya L
SMK N 1 Magelang
Modul Elka 2.4 =!. akukan pengukuran untuk Gambar berikut tegangan 5utput (input sesuaikan! dengan tegangan P >, Apakah 5utput sesuai dengan angka yang tertera di dalam Trafo tersebut I ............. 5utput Tertulis CT 0; 6; %7 ;
SMK N 1 Magelang