Anda di halaman 1dari 8

Modul Elka 2.

MEMBACA DAN MENGIDENTIFIKASIKAN KOMPONEN TRANSFORMATOR


Transformator atau Trafo adalah komponen pasif yang dibuat dari kumparankumparan kawat laminasi, trafo memiliki kumparan primer dan kumparan sekunder. Perbandingan jumlah lilitan serta diameter kawat pada kumparan kumparan primer dan sekunder akan mempengaruhi perbandingan besarnya arus dan tegangan. Prinsip kerja trafo menggunakan asas induksi resonansi antar kumparan primer dan sekunder. Apabila pada kumparan primer di aliri arus AC maka akan timbul medan magnit yang berubah-ubah fluktansinya, akibatnya kumparan sekunder yang berada pada daerah medan magnit akan membangkitkan gaya gerak listrik (GG ! atau tegangan induksi. "al ini apabila tegangan primer di putus maka akan hilang tegangan sekundernya. Apabila tegangan sekunder lebih besar dari tegangan primernya, maka Transformator tersebut berfungsi sebagai penaik tegangan (Step up), akan tetapi apabila tegangan sekunder lebih ke#il dari tegangan primernya maka Transformator berfungsi sebagai penurun tegangan (Step down) Ada kalanya dibutuhkan kondisi tegangan primer sama besar dengan tegangan sekunder, hal ini Transformator berfungsi sebagai penyesuai $Matching$ %. &dentifikasi 'enis (jenis Transformator, dilihat dari pemakaiannya digolongkan kedalam ) jenis * a. Transformator inti udara dipakai pada rangkaian frekuensi tinggi. b. Transformator inti ferit dipakai pada rangkaian frekuensi menengah #. Transformator inti +esi dipakai pada rangkaian frekuensi rendah. Trafo &nti ,dara Trafo inti ,dara, banyak dipakai sebagai alat Interface -angkaian mat#hing &mpedansi dalam rangkaian .lektronik /rekuensi Tinggi.

Gambar 0) * 1imbol Trafo &nti ,dara

Gambar 02 * 1imbol Trafo &nti /erit Gambar 03 * Trafo &nti /erit SMK N 1 Magelang %

Modul Elka 2.4 &/ Trafo (4/ Trafo! Trafo inti /erit, banyak dipakai sebagai alat Interface -angkaian mat#hing &mpedansi dalam rangkaian .lektronik /rekuensi menengah. Trafo &T - 5T

Trafo &nti +esi

Gambar 00 * Trafo &nto +esi ( &T %6% ( 5T 728 !

Trafo inti +esi, banyak dipakai sebagai alat Gambar 09 * 1imbol Trafo &nti +esi Interface, Step p, Step !own -angkaian "atching I"pedan#i, Matching $oltage dalam rangkaian .lektronik /rekuensi rendah. 2. aminasi kawat dan inti Trafo dari bahan tidak pejal dan +eban Trafo a. Transformator +eban P P ;p 1 &s -+b P : Primer 1 : 1ekunder ;p : Tegangan Primer

;s <s ;s : Tegangan 1ekunder &p : Arus Primer Gambar 0= * Trafo +eban &s : Arus 1ekunder <p : &mpedansi Primer <s : &mpedansi 1ekunder +.+.-APA C5>T5" T-A/5 &>T& +.1&

SMK N 1 Magelang

Modul Elka 2.4

Trafo ?aya 1tep ?own 778-%7 ;@ % A

Gambar 06 * 4a#am-ma#am Contoh Trafo &nti +esi.

Gambar 98 * Contoh Trafo ?aya 1tep ?own. Aeterangan, sebelum ada beban maka apabila Primer Trafo diberi tegangan sebesar ;p maka idealnya &p : 8 (tidak ada arus primer!. Akibat kerugian-kerugian arus pusar (edd% &urrent) di inti trafo, pada peristiwa terjadinya resonansi antara lilitan primer dan lilitan sekunder trafo menyebabkan arus ke#il mengalir pada primer trafo meskipun belum ada beban sekunder. Aarena dalam lilitan kawat primer dan sekunder sama-sama di lilit dalam sebuah selongsong (koker!, maka perlu diberi laminasi agar tidak terjadi hubung singkat@ Short &ircuit. aminasi yang tipis dan kurang kuat bisa menyebabkan terjadinya hubung singkat antar lilitan, timbul panas berlebih dan trafo rusak. ,ntuk memperke#il panas yang timbul akibat arus pusar maka inti trafo dibuat dari plat besi tipis-tipis@berlapis berbentuk huruf . dan & saling berhadapan berbalik, tidak dari besi pejal hal ini untuk membuat trafo mendekati ideal. Pembolak-balikan &nduksi dalam inti ini menyebabkan terjadinya kerugian histerisis, disamping ada kerugian ther"al@panas akibat arus pusar. )! Trafo sebagai konBersi Step p dan Step !own * SMK N 1 Magelang )

Modul Elka 2.4 ;p.ns ;s : >p &p * &s : ;s * ;p b!. +ila ;1 D ;P Trafo sebagai Step p &s : ;p.&p ;s a!. +ila ;1 C ;P maka Trafo berfungsi sebagai Step !own.

Perbandingan Transformasi P * 1, maka apabila diketahui perbandingan Transformasi P * 1 : 3 * % maka apabila diketahui arus primer sebesar 788 mA besarnya arus sekunder : 3 . 788 mA : %.888 mA : % A. Atau dapat ditulis Perbandingan Transformasi = 1 : n Ker gian!"er gian #embaga = I2p . Zp + I2s . Zs Im$edansi In$ # Zi = ( RB / n2)

b. Transforma#or Beban Ka$asi#or %&n Pada beban Aapasitor maka besarnya &mpedansi input dapat di hitung dengan rumus E# <i : n7 Gambar 9% * Trafo +eban C '( ) % 2 .*.f.C Transformasi yang terjadi pada beban Aapasitif, merupakan kebalikan dengan apa yang terjadi pada -esistor. (. Transforma#or beban Ind "#or %& n Pada beban &nduktor maka besarnya &mpedansi input dapat di hitung dengan rumus E <i : n7 Gambar 97 * Trafo +eban E : 7 .F.f.
+

Transformasi yang terjadi pada beban &nduktor, sama yang terjadi dengan apa yang terjadi pada -esistor, &nduksi diri ti transfer dengan #ara yang sama. (. Rang" man + & %!. Trafo bekerja berdasarkan Transfer &nduksi diri pada Primer ke sekunder, untuk trafo ideal konstanta k : %.

SMK N 1 Magelang

Modul Elka 2.4 7!. Trafo ada ) jenis, inti udara untuk frekuensi tinggi, inti ferit untuk frekuensi radio@frekuensi menengah dan inti besi untuk frekuensi rendah. )!. Aawat-kawat trafo menggunakan laminasi untuk menjaga tidak terjadinya hubung singkat antar lilitan kawat penghantar. 2!. &nti trafo dibuat dari bahan plat besi berlapis, untuk mengurangi kerugian-kerugian adanya arus pusar (Edd% &urrent! berupa panas, disamping adanya kerugian histerisis akibat adanya aliran medan karena lamel-lamel posisinya dibolak-balik, dan ada rugi-rigi tembaga. 3!. ,ntuk Trafo ideal besarnya perbandingan tegangan Primer dan sekunder sama dengan perbandingan jumlah lilitan primer dan sekunder, daya primer sama besar dengan daya sekunder. 0!. +esarnya impedansi input Trafo sangat ditentukan oleh jenis bebannya, -esistor, Aapasitor atau &nduktor dan masing-masing memiliki rumus tersendiri untuk menentukan besarnya impedansi. 9!. Peningkatan suhu@thermal pada Trafo akan mengakibatkan berubahnya ukuran fisik kumparan dan luas penampang inti, sehingga kenaikan suhu mengakibatkan penurunan nilai induktansi diri trafo. =!. ,ntuk Trafo yang tegangan sekundernya lebih besar dari tegangan primer disebut Step p, sedangkan bila tegangan sekundernya lebih ke#il dari tegangan primernya dinamakan Step !own. 6!. Trafo disamping untuk menaikkan@menurunkan tegangan, juga dipakai sebagai penyesuai impedansi antar rangkaian. d. T gas + %!. Alat dan +ahan * a!. Trafo 1tep ?own 778 ;@ %7 ;olt 388 mA % +uah. b!. Trafo 4/ ( Auning, Putih, "itam! 1umida % 1et. #!. Trafo &nput (&T %6%! % +uah d!. Trafo 5utput (5T 728! % +uah. e!. 4ultimeter 1anwa 7 1P 78 ? % +uah. 7!. Cek nilai induktansi masing-masing nilai &mpedansi lilitan Primer dan 1ekunder masingmasing Trafo. )!. +uatlah aporan hasil pengukuran dan 1impulkan. TABE, ,EMBAR KER-A SIS.A + >o Trafo &mpedansi Primer Pengukuran ?engan 4ultimeter Analog@?igital GGGGGGGG / GGGGGGGG / GGGGGGGG / GGGGGGGG / &mpedansi 1ekunder Pengukuran ?engan 4ultimeter Analog@?igital GGGG.. / GGGG.. / GGGG.. / GGGG.. / 3

% 7 ) 2

Trafo Step !own 388 mA Trafo 4/ HAuning$ Trafo &T %6% Trafo 5T 728

SMK N 1 Magelang

Modul Elka 2.4

Trafo 5s#ilator

GGGGGGGG /

GGGG.. /

Tabel %% * 4engukur &mpedansi Trafo dengan 4ultimeter. e. Tes forma#if + %!. Trafo memiliki tegangan primer 788 ;olt, arus primernya 388 mA apabila arus sekundernya 7 A hitunglah * a!. Tegangan sekunder (;s! : I b!. +erapa besar Transformasinya T : I 7!. Trafo memiliki Transformasi % * 3, besarnya arus primer %88 mA, tegangan sekundernya 73 ;olt, bila impedansi primernya : 38 / dan impedansi sekundernya sebesar : %8 / hitunglah & a!. +esarnya arus sekunder : I b!. +esarnya tegangan primer : I #!. +esarnya rugi-rugi tembaga : I )!. Trafo diberi beban -esistor, bila transformasinya % * %8 dan beban resistor besarnya : % A / , hitunglah berapa besar impedansi <i:I 2!. Trafo diberi beban Aapasitor, bila transformasinya : %* 3 sedangkan nilai Aapasitas +eban : %88 n/, bekerja pada frekuensi % A"J, maka berapa besar impedansi inputnya (<i! : I 3!. Trafo memiliki Transformasi % * 2, bila diberi beban &nduktor dengan nilai induktansi %8 m" dan bekerja pada frekuensi 7 A"J, hitunglah besarnya impedansi input (<i! :I 0!. Trafo step ,p, diketahui ;p : %8 ;olt dengan arus primer 7 Ampere, apabila arus sekundernya besarnya : %88 m A berapakah besarnya tegangan sekunder (;s! : I f. K n(i 0a1aban Tes forma#if + %!. a. ;1 : ( 788 ;. 388. %8-)! @ 7 : 38 ;olt. b. Transformasinya : 388 mA * 7 A : 388 * 7888 :%*2 7!. a. Aarena Transformasi : %* 3 maka besarnya &s: 3. &p : 3. %88 mA : 388 mA. b. Tegangan Primernya : (73;.388mA!@ %88 mA : %73 ;. SMK N 1 Magelang 0

Modul Elka 2.4 #. -ugi-rigi Tembaga : (8.%7.38 K 8.37.%8! :) )!. &mpedansi &nput 2!. &mpedansi &nput 3!. &mpedansi &nput <i : (%.888 /2 3 %87 : %8 / <i : %@ ( 7.),%2.%8).37.%87.%8-6! : 0),06 / <i : (7.),%2.7.%8).%8.%8-)!@27 : %73,0@%0 : 9.=3 / ;s : (%8 ;. 7 A! @ %88 mA : 788 ;

0!. Tegangan 1ekunder g. ,embar "er0a +

%!. Persiapkan Alat dan +ahan * a!. /un#tion Generator b!. 5s#hilos#ope #!. Trafo 1tepdown 778@%7 ; 388 mA d!. Trafo &T %6% e!. Trafo 5T 728 7!. -angkaikan masing-masing Trafo seperti gambar. )!. Gambar -angkaian *

% ,nit. % ,nit. % +uah. % +uah. % +uah.

/unt

C" % A % A"J ) ;p-p

C" 7 +

5s#hilos#ope

Gambar 9) * 4engukur Tegangan 5,TP,T Trafo 2!. "ubungkan titik A dengan 5utput /un#tion Generator, dan sambungkan Ground /un#tion dengan Ground Trafo 3!. "ubungkan titik + dengan &nput C"7 5s#hilos#ope, dan C" % dengan titik A, "ubungkan Ground 5s#hilos#ope dengan Ground Trafo. 0!. 1et /un#tion pada gelombang sinus % A"J @) ;p-p 9!. ,kur berapa besar tegangan 5utput ;1 : .......... dan gambarlah bentuk gelombang outputnya L

SMK N 1 Magelang

Modul Elka 2.4 =!. akukan pengukuran untuk Gambar berikut tegangan 5utput (input sesuaikan! dengan tegangan P >, Apakah 5utput sesuai dengan angka yang tertera di dalam Trafo tersebut I ............. 5utput Tertulis CT 0; 6; %7 ;

Gambar 92 * Trafo 1tepdown

SMK N 1 Magelang

Anda mungkin juga menyukai