Anda di halaman 1dari 2

Amnion

- Adalah membrane yng mengelilingi embrio dan fetus, merupakan kantong yang berisi cairan amnion dimana janin bergantung di dalamnya pada tali pusat. - Cairan amnion disekresi oleh sel amniotic yang berasal dari jaringan maternal dan amniotic fluid dengan berdifusi melewati amniochorionic membrane dari desidua parietalis. - Amnion pertamakali dapat di identifikasi kira-kira hari ke-7 atau ke-8 perkembangan mudigah. Struktur Amnion : permukaan dalam yang dibasahi oleh cairan amnion adalah selapis rapat sel epitel kuboid yang diperkirakan berasal dari ectoderm embrionik. Epitel ini melekat erat ke sebuah membrane basal yang dihubungkan ke lapisan padat aselular, yang terutama terdiri dari kolagen intertisial tipe I, III, & V. Pada sisi luar lapisan padat, terdapat sederet sel mesenkim mirip fibroblast. Sel-sel ini berasal dari mesoderm discus embrionik. Di amnion juga terdapat beberapa makrofag janin. Lapisan paling luar amnion adalah zona spongiosa yang relative aselular yang bersebelahan dengan membrane janin kedua, yaitu korion leave. Elemen penting yang hilang pada amnion manusia adalah sel otot polos, saraf, pembuluh limfe, dan yang penting pembuluh darah

Cairan Amnion
Cairan amnion atau yang disebut dengan air ketuban merupakan cairan yang berada di dalam rongga amnion tempat fetus bergantung. Volume cairan amnion normal : Volume cairan amnion normalnya sekitar 500-1000 mL, namun terkadang dapat berbeda-beda : Kehamilan minggu ke-10 : 30 mL Kehamilan minggu ke-20 : 350 mL Kehamilan minggu ke-37 : 700-1000 mL Kehamilan minggu ke-40 : 790 mL Kehamilan minggu ke-43 : 240 mL

Jika volumecairan amnion kurang dari 500 mL pada usia kehamilan matur, maka kondisi itu disebut dengan oligohydramnion, dimana kondisi ini dapat menyebabkan janin mengalami distress dan ibu akan merasa sakit karena pergerakan dari bayi, hal ini bias berujung pada keracunan pada janin. Sedangkkan jika cairan amnion melebihi 1 L, kondisi ini yang disebut dengan polyhydramnion/hydramnion, dimana biasanya terjadi karena janin tidak menelan cairan amnion tersebut, hal ini bias menyebabkan ibu mengalami ketuban pecah dini atau Premature Rupture Of Membrane (PROM).

Komposisi : sekitar 99% cairan pada rongga amnion adalah air garam-garam organic & inorganic : protein, lemak karbohidrat, enzim, hormone dan pigmen.

Asal dari cairan amnion sebenarnya belum pasti, namun ada beberapa sumber, yaitu : Sekresi renal fetus Transudat darah ibu Sekret epithelium amnion Campuran dari ketiga diatas

Fungsi : Memungkinkan pergerakan janin dan pertumbuhan eksternal organ dan ekstrimitas janin dapat berkembang maksimal. Melindungi janin dari trauma yang berasal daari luar dan melindungi ibu dari pergerakan janin yang dapat menimbulkan rasa sakit. membantu mengontrol suhu tubuh embrio dengan menjaga agar tetap konstan menjaga homeostasis dari cairan dan elektrolit. Membuka serviks dengan mendorong selaput janin ke dalam ostium uterus sehingga serviks siap dalam mengalami pembukaan untuk jalan lahir janin.

Anda mungkin juga menyukai