Anda di halaman 1dari 4

Tanda Siluet

Tanda siluet awalnya digambarkan oleh Felson sebagai tanda radiografi yang memungkinkan
pelokalan anatomis kelainan pada radiografi dada ortogonal [5]. Tanda siluet ini
menggambarkan hilangnya perbatasan jaringan lunak paru-paru yang normal (hilangnya siluet)
yang disebabkan oleh mekanisme patologis yang menggantikan atau memindahkan udara di
dalam parenkim paru. Tanda siluet terlihat pada radiografi dada saat hilangnya batas jaringan
paru terjadi di antara struktur dalam bidang anatomi yang sejajar dalam gambar. Tanda ini
biasanya diterapkan pada perbatasan antara paru-paru dan jantung, mediastinum, dinding
dada, dan diafragma. Konsolidasi yang meluas ke batas struktur jaringan lunak yang berdekatan
akan melenyapkan perbatasan dengan struktur tersebut [5]. Sebagai contoh, pneumonia
lingular mengaburkan batas kiri-jantung, dan pneumonia lobus tengah mengaburkan batas
jantung kanan, karena area konsolidasi dan batas jantung masing-masing berada dalam bidang
anatomi yang sama (Gambar 2). Sebaliknya, dengan pneumonia lobus bawah, batas jantung
tetap terlihat, namun hemidiafragma ipsilateral sering tidak jelas (siluet). Penting untuk
mempertimbangkan diagnosis pneumonia bakteri pada pasien demam dan batuk saat tanda
siluet terdeteksi pada radiografi dada. Penyakit lain yang bisa mewujudkan tanda siluet meliputi
atelektasis (segmental atau lobar), aspirasi, efusi pleura, dan tumor [5].

Tanda Tree-in-Bud

Saluran udara kecil atau bronkiolus terminal tidak terlihat pada gambar CT karena ukurannya
yang kecil (<2 mm) dan dinding tipis (<0,1 mm). Mereka mungkin secara tidak langsung terlihat
pada gambar CT saat dilapisi dengan lendir, nanah, cairan, atau sel, membentuk gambaran yang
menyerupai pohon tunas dengan kerutan berbentuk gambaran nodular opak menyerupai V dan
Y yang disebut tanda tree-in-bud [6- 9] (Gambar 3). Karena opasitas tree-in-bud terbentuk di
tengah lobulus sekunder paru, mereka secara khas tidak meliputi parenkim paru subpleura,
termasuk celah fisura interlobar.

Meskipun awalnya dianggap sebagai diagnostik infeksi mikobakteri, tanda tree-in-bud dapat
merupakan manifestasi pencitraan dari berbagai infeksi yang disebabkan oleh bakteri, jamur,
parasit, dan Virus [6, 8, 10]. Opasitas tree-in-bud biasanya mengindikasikan bronkiolitis infeksius
atau aspirasi namun jarang terlihat pada kondisi lain, seperti bronkiolitis folikular, inflamasi
kronis jalan napas (Mis., Cystic fibrosis atau defisiensi imun), panbronkiolitis difus, dan
adenokarsinoma [11]. Aspirasi umumnya menimbulkan opasitas tree-in-bud yang terutama
terletak pada lapang bawah paru. Cystic fibrosis harus dipertimbangkan saat ditemukan
bronkiektasis yang predominan pada lapang atas paru, penebalan dinding bronkus,
penyumbatan mukus, dan atenuasi mosaik yang disertai opasitas tree-in-bud. Panbronkiolitis
difus harus dipertimbangkan saat opasitas difus dan tree-in-bud terlihat pada pasien keturuna
Asia Timur. Dalam keadaan jarang, tanda pohon-in-bud mungkin merupakan manifestasi dari
lesi vaskular (yang biasa disebut vaskular tree-in-bud), termasuk embolisasi tumor atau benda
asing, dikarenakan letak anatomis arteriol kecil sebagai struktur homolog berpasangan yang
berada di samping Saluran pernapasan kecil dalam aspek sentrilobular lobulus sekunder paru
[8, 12-15] (Gambar 4).

Gambar 4. Pria berusia 40 tahun setelah injeksi IV tablet morfin sulfat. Contoh tanda tree-in-
bud. Gambar proyeksi intensitas maksimum aksial menunjukkan opasitas tree-in-bud vaskular
yang difus dan dilatasi arteri pulmonal utama. Hal serupa terlihat di kedua lapang paru.
Bronkiolitis infeksius atau aspirasi tidak menghasilkan distribusi difus bilateral dari opasitas tree-
in-bud dan kondisi lainnya, seperti panbronchiolitis difus dan injeksi benda asing, seperti dalam
kasus ini, harus dianggap sebagai diagnosis alternatif.
Gambar 5. Pria berusia 75
tahun dengan alkoholisme dan KIebsiella pneumonia. Contoh tanda fisura menonjol. Radiograf
posteroanterior (kiri) dan lateral (kanan) menunjukkan konsolidasi lobus kanan atas yang
menyebabkan penonjolan dari fisura minor (panah hitam), penonjolan posterior fisura mayor
(panah putih), dan pergeseran inferomedial dari bronkus intermedius (asterisk).

Gambar 6. Pria berusia 45


tahun dengan emboli septik. Contoh tanda feeding vessel. Gambar CT koronal menunjukkan
emboli paru septik yang bermanifestasi sebagai nodul pulmonal perifer yang padat dan kavitasi
dengan berbagai ukuran. Banyak nodul yang menunjukkan tanda feedng vessel (panah).

Anda mungkin juga menyukai