Anda di halaman 1dari 5

CEREBROSPINAL FLUID (CSF)

Cairan Serebro Spinal merupakan Cairan bening hasil ultrafiltrasi dari pembuluh darah di kapiler otak. Cairan ini selalu dipertahankan dalam keadaan seimbangan antara produksi dan reabsorpsi oleh pembuluh darah. CSF engandung air, protein dalam jumlah kecil, oksigen dan karbondioksida, Na,K,Ca,Mg,Cl, glukosa, Sel darah putih dalam jumlah kecil, dan material organik lainnya. Cairan cerebrospinal juga merupakan bantalan cairan dalam ruang subarachnoid yang berfungsi sebagai alat pelindung susunan saraf pusat. Substani penyusunnya antara lain adalah glukosa, protein, asam laktat, urea, kation dan anion. CSF diproduksi oleh coroid plexus. Coroid plexus adalah network dari kapiler darah yang terdapat pada dinding ventricle. Pembentukan CSF dimulai dari filtrasi dan sekresi darah oleh coroid plexus. CSF berkontribusi terhadap homeostatis dengan jalan : 1. Mechanical protection, yaitu sebagai shock-absorper dari trauma fisik. 2. Chemical protection, yaitu untuk sinyal saraf akurat, dimana CSF mengandung lingkungan kimia optimal yang melindungi susunan saraf dari substansi kimia berbahaya. 3. Circulation, yaitu sebagai tempat pertukaran nutrisi antara darah dan jaringan saraf.

Sirkulasi CSF

CSF bersirkulasi dari darah bersih yang dipompakan jantung melalui arteri yaitu internal carotid dan vetebral arteri. Kemudian akan difiltrasi dan disekresi oleh coroid plexus yang terdapat pada ventricle-ventricle yang terdapat pada otak. Pertama CSF dihasilkan oleh coroid plexus pada kedua lateral ventricle setelah itu mengalir melalui interventrikular foramen menuju third ventricle. Pada third ventricle, CSF mengalami penambahan yang diproduksi oleh coroid plexus yang ada pada dinding third ventricle, kemudian CSF ini mengalir melalui cerebral aqueduct menuju fourth ventricle, di fourth ventricle pun CSF mengalami penambahan yang diproduksi oleh coroid plexus yang ada pada dinding fourth ventricle. Setelah melalui fourth ventricle, CSF dialirkan melalui lateral dan median aperture yang kemudian diserap ke ruang subarachnoid yang berujung pada vili arachnoid. CSF kembali masuk dalam darah setelah adanya reabsorpsi oleh vili arachnoid. CSF kemudian masuk kembali ke dalam darah yaitu melalui pembuluh balik atau vena menuju jantung yang nantinya akan disirkulasikan kembali.

Meninges Meninges adalah jaringan ikat yang berfungsi melapisi dan melindungi susunan saraf otak yaitu otak dan medula spinalis. Meninges terbagi menjadi tiga lapisan, antara lain : 1. Dura mater, yaitu jaringan ikat yang dilapisi oleh epitel pipih selapis yang merupakan lapisan paling luar dari meninges. 2. Arachnoid, yaitu jaringan ikat tanpa pembuluh darah yang juga dilapisi oleh sel epitel pipih selapis dan merupakan lapisan meninges bagian tengah. Arachnoid berbentuk seperti jaring laba-laba memiliki dua komponen, yakni yang berhubungan dengan dura mater disebeut dengan ruang subdural yang berisi cairan intistial. Rongga di antara trabekel ini membentuk ruang subarachnoid, yang nantinya berisi cairan cerebrospinal (CSF), dan juga berisi pembuluh darah seperti vena dan arteri cerebri serat vena dan arteri spinalis pada medulla spinalis. 3. Pia mater, yaitu jaringan ikat longgar yang mengandung banyak pembuluh darah.

Medulla spinalis dilindungi oleh kolumna vertebralis serta dibungkus membran jaringan ikat yang disebut meninges spinalis. Dimulai dari lapisan paling luar, berturut-turut terdapat dura mater, araknoid, dan pia mater. Araknoid dan pia mater saling melekat dan seringkali dipandang sebagai 1 membran yang disebut pia-araknoid. a. Dura mater spinalis adalah meninges luar, terdiri atas jaringan ikat padat. Dura mater yang membungkus medulla spinalis dipisahkan dari periosteum vertebra oleh ruang epidural, yang mengandung vena berdinding tipis, jaringan ikat longgar, dan jaringan lemak. Dura mater selalu dipisahkan dari araknoid oleh celah sempit, disebut ruang subdural. Permukaan dalam dan luar dura mater pada medulla spinalis dilapisi epitel selapis gepeng yang asalnya dari mesenkim. b. Arachnoidea Mater Spinalis bentuknya seperti jaring laba-laba. Memiliki 2 komponen, yaitulapisan yang berkontak dengan dura mater dan sebuah sistem trabekel yang menghubungkan lapisan itu dengan pia mater. Rongga di antara trabekel membentuk ruang subaraknoid, yang terisi cairan serebrospinal (CSF) dan terpisah sempurna dari ruang subdural. Ruang ini membentuk bantalan hidrolik yang melindungi susunan saraf pusat dari

trauma. Araknoid terdiri atas jaringan ikat tanpa pembuluh darah. Permukaannya dilapisi oleh epitel selapis gepeng, seperti yang melapisi dura mater. Karena dalam medulla spinalis araknoid itu lebih sedikit trabekelnya, maka lebih mudah dibedakan dari pia mater. Pada beberapa daerah, araknoid menerobos dura mater, membentuk juluran-juluran yang berakhir pada sinus venosus dalam dura mater. Juluran ini (yang dilapisi oleh sel-sel endotel dari vena) disebut vili araknoid, fungsinya ialah untuk menyerap cairan serebrospinal ke dalam darah dari sinus venosus.

c.Pia Mater Spinalis terdiri atas jaringan ikat longgar yang mengandung banyak pembuluh darah. Meskipun letaknya cukup dekat dengan jaringan saraf, ia tidak berkontak dengan sel atau serat saraf. Di antara pia mater dan elemen neural terdapat lapisan tipis cabang-cabang neuroglia, melekat erat pada pia mater dan membentuk barier fisik pada bagian tepi dari susunan saraf pusat dan memisahkan SSP dari cairan serebrospinal. Pia mater menyusuri seluruh lekuk permukaan SSP dan menyusup ke dalamnya untuk jarak tertentu bersama pembuluh darah. Pia mater dilapisi oleh sel-sel gepeng yang berasal dari mesenkim. Pembuluh darah menembus SSP melalui terowongan yang dilapisi oleh pia mater, disebut ruang perivaskular. Pia mater lenyap sebelum pembuluh darah ditransformasi menjadi kapiler. Dalam SSP, kapiler darah seluruhnya dibungkus oleh perluasan cabang sel neuroglia.

Anda mungkin juga menyukai