Anda di halaman 1dari 2

Obat Tokolisis

Obat tokolisis merupakan obat yang bertujuan ntuk menghambat atau mencegah terjadinya persalinan premature dengan mengurangkan kontraksi uterus. Sebelum pemberian obat tokolisis perlu adanya pertimbangan jika terdapat kontraksi yang teratur dengan perubahan serviks. Alasan pemberian obat tokolisis, antara lain : Mencegah morbiditas dan mortalitas pada bayi premature. Memberi kesempatan bagi terapi kortikosteroid untuk merangsang perkembangan organ janin. Memberi kesempatan transfer intrauterine. Optimalisasi personel.

Kotraindikasi Tidak semua ibu hamil yang kemungkinan besar akan mengalami persalinan premature dapat diberikan obat tokolisis. Terdapat kontraindikasi dimana obat ini tidak dapat diberikan karena dapat membahayakan baik itu ibu maupun janin, yaitu pada kondisi : Distress janin akut Korioamnionitis Eklampsia atau preeclampsia berat Kematian janin (tunggal) Maturitas janin Instabilitas hemodinamik ibu

Jenis Obat Kalsium Antagonis ~ Diberikan Nifedipin 10 mg per oral, sebanyak 2-3 kali per jam hingga kontraksi menghilang. ~ Namun, jika timbul kontraksi berulang, maka obat dapat diberikan lagi. ~ Merupakan jenis obat tokolisis yang paling aman dan paling sering dipakai. Obat -mimetik ~ Contoh obatnya seperti terbutalin, ritrodin, isoksuprin, dan salbutamol.

~ Dapat diberikan, tapi kebanyakan lebih memilih memberikan Nifedipin. Sulfat Magnesikus & Antiprostaglandin (Indometasin)

~ Jarang dipakai karena biasanya member efek samping baik pada janin maupun pada ibu. Upaya untuk menghambat persalinan preterm, selain pemberian obat tokolisis, dapat juga dilakukan dengan membatasi aktivitas ibu hamil tersebut, atau yang biaasa disebut dengan tirah baring.

Sumber : William Obstretic Ilmu Kebidanan Sarwono

Anda mungkin juga menyukai