Anda di halaman 1dari 1

KRISTIK

Cara Mengkristik Cara yang akan saya jelaskan berikut ini adalah apabila bahan-bahan sudah lengkap dengan kain yang sudah siap untuk di sulam. Jika kain belum dipersiapkan sesuai ukuran pola teman-teman dapat mencoba cara menghitung kain kristik seperti ini: Kita ambil patokan kain 14 ct karena ukuran yang biasa digunakan adalah 14 ct. Contoh ukurannya adalah 300 x 200 stitch. Kita anggap 300 adalah panjang, dan 200 adalah lebar. Rumus : Ukuran Design = (Ukuran Stitch : ct kain) x 2,5 Ukuran Kain = Ukuran Design + 10 cm --> disisakan 10 cm untuk bingkai atau frame 1. Hitung ukuran panjang design (300 :14) x 2,5 = 53,5 + 10 cm = 63,5 (dibulatkan jadi 64 cm) 2. Hitung ukuran lebar design (200 : 14) x 2,5 = 35,7 + 10 cm = 45,7 (dibulatkan jadi 46 cm) jadi ukuran kain yang dibutuhkan untuk 300 x 200 stitch adalah 64 x 46 cm. Cara Mengkristik 1. Selalu memulai sulaman dari titik tengah pola (terutama bagi pemula) 2. Tentukan titik tengah pola dengan cara mengikuti tanda panah yang terdapat pada pola (jika ada) atau dengan menghitung panjang dan lebar pada pola lalu di bagi 2. Misalnya: P=100, L=80, maka titik tengah pola terdapat pada titik 50;40. 3. Sekarang kita tentukan titik tengah pada kain sulaman, dengan melipat kain ke sisi sebelah kiri/kanan (setengah memanjang), kemudian dilipat lagi ke atas/bawah (setengah lebar), sehingga jika kain dikembangkan kembali seperti semula akan terbentuk/terlihat sebuah sebuah titik di tengah-tengah kain. Titik tengah tersebut akan menjadi awal mulanya kita menyulam. 4. Untuk memulai jahitan, pertama-tama dibutuhkan 2 helai benang atau tergantung dari aturan jumlah helai benang pada pola. Terkadang ada yang menggunakan 2 atau 3 helai benang sekaligus dalam 1 kali cross stitch. 5. Pada saat memulai jahitan jangan lupa sisakan 2 cm benang dibelakang kain untuk disisipkan pada jahitan berikutnya. Jangan disimpulkan agar kelihatan lebih rapi dan kain tidak kelihatan gembung/timbul pada saat diframe. 6. Biasanya jahitan sulaman dimulai dari kiri ke kanan maka akan terbentuk 1/2 silang. Kemudian di balik dari kanan ke kiri agar menjadi satu silangan yang komplit ( cross stitch) atau sebaliknya juga bisa. Asalkan ritme semua cross stitch selalu sama dan jangan berubah-ubah. 7. Saat menyulam cobalah untuk tidak terlalu menarik benang dengan kuat, agar jahitan sulaman tidak terlihat tegang.

Anda mungkin juga menyukai