Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya, kami

dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul ampak negati!e bernapas melalui mulut" dengan tepat #aktu dan tanpa suatu halangan apapun$ Makalah ini dibuat sebagai salah satu sarana untuk lebih mendalami materi dalam bl%k kurati& dan rehabilitati& '$ Tidak lupa kami u(apkan terima kasih kepada ) *$ '$ .$ rg$ M$ Nurul +min, M$,es sebagai pembimbing +ngg%ta kel%mp%k -- yang telah berperan akti&, dalam pembuatan makalah ini$ an semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini$ Tak ada gading yang tak retak, begitupun dengan makalah ini, untuk itu kami m%h%n maa& apabila didalamnya terdapat kesalahan baik dalam isi maupun sistematika$ ,arenanya kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan$ ,ami juga berharap makalah ini dapat berman&aat untuk pendalaman pada /l%k ,0RH+/ ' ini$

1ember, *2 N%!ember '3*.

Penulis

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ,ebiasaan merupakan tindakan yang terjadi terus - menerus se(ara %t%matis sebagai akibat dari pr%ses alamiah yang k%mpleks yang melibatkan k%ntraksi %t%t$ ,ebiasaan buruk biasanya terjadi selama peri%de gigi-geligi ber(ampur atau pada masa pertumbuhan dan perkembangan #ajah$ ,ebiasaan buruk dapat mempengaruhi pertumbuhan yang n%rmal dari rahang, mengganggu pertumbuhan (ranial, dan &isi%l%gi %klusi$ P%la kebiasaan dapat mengganggu %t%t yang terkait dengan pertumbuhan tulang yang salah, gigi malp%sisi, (ara berna&as yang salah, gangguan berbi(ara, gangguan %t%t-%t%t #ajah dan psik%l%gis$ ,ebiasaan seperti mengisap ibu jari, menggigit bibir, menaruh lidah di antara gigi-gigi, berna&as melalui mulut, dan bru4ism merupakan kebiasaan yang dapat menimbulkan terjadinya an%mali letak gigi dan hubungan rahang$ ,ebiasaan membuka mulut juga dapat menimbulkan an%mali rahang atas yang sempit dan maju ke depan$ ,ebiasaan ini harus segera dihentikan apabila gigi permanen pertama sudah nampak erupsi di mulut$ +kti!itas %r%&asial yang abn%rmal merupakan penyebab mal%klusi yang paling sering ditemui$ ,ebiasaan buruk yang biasa dilakukan anak-anak salah satunya bernapas melalui mulut$ ,ebiasaan bernapas melalui mulut dapat disebabkan karena adanya kelainan pada saluran pernapasan$ Pada anak dengan gangguan pernapasan biasanya mereka kesulitan untuk bernapas dengan menggunakan hidung, sebagai salah satu penggantinya mereka menggunakan mulut untuk bernapas$ Selain itu bernapas melalui mulut juga dapat disebabkan karena kebiasaan dan kelainan bentuk bibir yang pendek$ ,ebiasaan bernapas melalui mulut ini jika dibiarkan lama 5 kelamaan akan menjadi mal%klusi$ Mal%klusiadalah bentuk hubungan rahang atas dan ba#ah yang menyimpang dari bentuk standar yangd i t e r i m a s e b a g a i b e n t u k ya n g n % r m a l , m a l % k l u s i d a p a t d i s e b a b k a n k a r e n a t i d a k a d a keseimbangan dent%krani%&asial$ ari sekian banyak penyebab mal%klusi, kebiasaan buruk adalah salah satu penyebab yang harus dik%reksi sesegera mungkin sebelum menimbulkanmal%klusi yang parah$ , e b i a s a a n b u r u k i n i m e n g a k i b a t k a n t e r j a d i n ya k e l a i n a n p a d a g i g i d a n j a r i n g a n pendukungnya$ Makalah ini akan menguraikan dampak dari kebiasaan buruk bernapas melalui mulut$ TINJAUAN PUSTAKA

+$ Perna&asan *$ Perna&asan n%rmal /erna&as adalah peristi#a pengambilan 6ksigen untuk sel-sel tubuh dan pembuangan ,arb%ndi%ksida keluar tubuh, sebagai hasil dari sisa metab%lisme$ Perna&asan n%rmal terjadi jika udara perna&asan masuk ke tubuh melalui r%ngga hidung$ 0dara yang masuk kemudian berjalan ke &aring yang ber&ungsi sebagai saluran bersama bagi sistem perna&asan dan pen(ernaan, selanjutnya mengalir ke trakea dan paru-paru 7Sher#%%d, '33*8$ Hidung merupakan salah satu saluran pernapasan yang ber&unsi menghangatkan, melembabkan, dan menyaring udara kemudian masuk ke paru-paru dalam keadaan bersih 7Ni9ar, '33'8$ /erna&as le#at hidung memeran- kan ' &ungsi utama yaitu mempertahankan n%rmalitas struktur yang terlibat dalam perna&asan dan menjaga kesehatan tubuh se(ara umum 7M( :%y, *;<=> Sal9mann, *;<?8$ '$ Perna&asan abn%rmal Mulut dapat ber&ungsi sebagai tempat keluar masuknya udara, jika perna&asan tidak dapat dilakukan se(ara n%rmal le#at hidung 7+(hmad, '33<8$ /erna&as le#at mulut adalah suatu keadaan abn%rmal yang terjadi karena adanya kesulitan pengambilan dan pengeluaran na&as se(ara n%rmal melalui hidung, sehingga kebutuhan perna&asan tersebut dipenuhi le#at mulut$ Pr%ses perna&asan mulut menyebabkan mulut selalu dalam keadaan terbuka ke(uali pada saat mene- lan 7@inn, *;?.8$ /erna&as le#at mulut merupakan k%ndisi abn%rmal yang dapat timbul karena) a8 Penyumbatan saluran perna&asan$ Perna&asan mulut dapat terjadi kare- na adanya sumbatan 7sebagian atau t%tal8 pada saluran perna&asan atas$ Sumbatan tersebut dapat disebabkan %leh hipertr%&i jaringan lim&%id &aringeal, pembengka- kan membran muk%sa hidung karena alergi, in&eksi kr%nis akibat p%lusi udara, atau kerusakan septum nasal b8 /entuk anat%mi saluran perna&asan$ /entuk ana- t%mi saluran perna&asan yang menghalangi aliran udara melalui hidung, menye- babkan tubuh berusaha untuk tetap memenuhi kebutuhan udara perna&asan dengan berna&as le#at mulut$ (8 ,ebiasaan berna&as le#at mulut akibat ada- nya sumbatan jalan na&as le#at hidung tidak dapat segera hilang, meskipun sumbatan yang ada telah dihilangkan 7@inn, *;?.8$ +nders%n 7*;=38 menyatakan bah-#a upaya untuk mengembalikan kebiasaan berna&as le#at hidung adalah dengan (ara menghilangkan aden%id yang membesar, membersihkan

saluran hidung, mera#at gigi yang pr%trusi akibat berna&as le#at mulut, dan melakukan perbaikan &ungsi n%rmal bibir$ Pemeriksaan perna&asan langsung, perlu dilakukan untuk membuktikan apakah pasien benarbenar berna&as le#at mulut 7M%yers, *;=;8 $ Met%de yang dapat digunakan untuk mengetahui adanya perna&asan mulut, yaitu ) *$ ,%ntr%l Alar musculature 7Re&leks alanasi8 Perna&asan yang n%rmal le#at hidung menghasilkan re&leks %t%t-%t%t (uping hidung 7alanasi8 yang baik$ Saat menarik na&as, se(ara re&leks (uping hidung bergerak dan lubang hidung melebar 7re&leks alanasi p%siti&8, sedangkan pada penderita perna&asan mulut, re&leks alanasi negati& 7Sal9mann, *;<?> M%yers, *;=;8$ '$ ,a(a mulut ' arah @ungsi hidung pada penderita perna&asan mulut dapat diketahui dengan (ara menempatkan ka(a mulut ' arah di bagian bibir atas$ /agian ba#ah ka(a yang berembun, merupakan indikasi bah#a pasien berna&as le#at mulut 7M%yers, *;=;8$ .$ Test Cotton Butterfly Per(%baan untuk mengetahui apakah pada saat pasien menarik na&as, aliran udara masuk melalui hidung atau tidak$ Per(%baan ini dilakukan dengan menggunakan kapas tipis yang bagian tengahnya dipelintir hingga berbentuk menyerupai kupu-kupu, dan ditempelkan pada &iltrum$ +mati masing-masing sayap di depan lubang hidung #aktu pasien menarik na&as$ ,apas tidak bergetar menandakan tidak ada aliran udara perna&asan le#at hidung 7pasien berna&as le#at mulut8, sedangkan jika kapas bergetar, berarti pasien berna&as le#at hidung 7M%yers, *;=;8$ *$ Pengaruh perna&asan terhadap struktur krani%&asial /erna&as le#at hidung memerankan ' &ungsi utama yaitu mempertahankan n%rmalitas struktur yang terlibat dalam perna&asan, dan menjaga kesehatan tubuh se(ara umum 7M( :%y, *;<=> Sal9mann, *;<?8$ Penggunaan hidung dan %rgan yang terlibat dalam pr%ses perna&asan se(ara n%rmal, merupakan salah satu ke- kuatan &ungsi%nal penting dalam pertumbuhan tulang #ajah dan %klusi gigi-geligi 7M( :%y, *;<=> Aig, *;238$ /erna&as le#at hidung memungkinkan terjadinya p%- la pergerakan dan &ungsi n%rmal struktur #ajah yang terlibat$ Pr%ses ini menyebabkan hubungan yang seimbang antara bibir, gigi dan lidah, saat inspirasi mau- pun ekspirasi 7+(hmad, '33<8$

/erna&as le#at mulut telah lama diketahui sebagai salah satu penyebab terjadinya penyimpangan pertumbuhan #ajah$ Penyimpangan tersebut timbul aki- bat ketidak seimbangan akti!itas %t%t-%t%t %r%&asial 7S%ng, '33*> Sumarti%n%, '33B8$ Aarger!ik dkk$ 7*;2B8 dan /abi(( 7'33B8 menyatakan bah#a selama ber- na&as le#at mulut terjadi perubahan akti!itas %t%t-%t%t %r%&asial$ Rubin 7*;2?8 me- nyebutkan bah#a &ungsi abn%rmal r%ngga mulut akan menyebabkan terjadinya perubahan tekanan %t%t yang bekerja pada tulang krani%&asial, sehingga menghasilkan perubahan m%r&%l%gi krani%&asial$ Aig 7*;238 merumuskan sebuah rangkai- an alur bi%l%gis terjadinya penyimpangan pertumbuhan krani%&asial akibat berna- &as le#at mulut$ 6t%t-%t%t di sekitar saluran na&as atas seperti %t%t geni%gl%ssus, masseter, mil%hy%id, dan %rbi(ularis %ris, memiliki berbagai ma(am &ungsi penting 7S%ng, '33*8$ 6t%t %rbi(ularis %ris merupakan %t%t yang melekat pada bagian utama bibir dan ber&ungsi dalam melakukan pergerakan bibir, (uping hidung, pipi, dan kulit dagu, sedangkan %t%t mih%hy%id merupakan %t%t yang ber&ungsi untuk mengang- kat dasar mulut dan lidah saat menelan, juga menurunkan rahang ba#ah dan mengangkat tulang lidah$ 6t%t mil%hy%id termasuk salah satu %t%t suprahy%id yang berbentuk segitiga lebar dan membentuk dasar mulut 7Put9, '33.8$ Pergerakan ujung lidah dan d%r%ngan lidah ke depan ba#ah, dipengaruhi %leh akti!itas %t%t geni%gl%ssus yang melekat dari ap%neur%sis lingua ke spina mentalis mandibula 7Put9, '33.8$ Takahashi dkk$ 7*;;;8 menyatakan bah#a %t%t geni%gl%ssus merupakan %t%t utama yang ber&ungsi dalam pergerakan lidah ke depan, dan sebagai %t%t perna&asan tambahan$ S%ng 7'33*8 dalam penelitian- nya menyebutkan bah#a %t%t masseter yang berperan dalam pr%ses pengunyahan dan penelanan, juga berperan dalam perna&asan$ Put9 7'33.8 menggambarkan %t%t masseter sebagai %t%t yang memanjang dari angulus mandibula 7tuber%sitas mas- seterika8 hingga sisi ba#ah 7dua per tiga8 arkus 9ig%matikus, dan ber&ungsi utama sebagai %t%t penutup rahang$ Pr%ses berna&as le#at mulut dapat meningkatkan akti!itas %t%t %rbi(ularis %ris, geni%gl%ssus dan mil%hy%id, tetapi menghambat akti!itas %t%t masseter 7Miller, *;2B> 6n%, *;;2> S%ng, '33*8$ +kti!itas %t%t mil%hy%id dan geni%gl%ssus meningkat, menyebabkan p%sisi lidah lebih rendah dari n%rmal dan rahang ba#ah turun$ Peningkatan akti!itas %t%t %rbi(ularis %ris menyebabkan bibir atas terangkat sehingga mulut tetap terbuka sebagai jalan na&as 7Sumarti%n%, '33B8$ 6n% 7*;;28 pada penelitiannya menyimpulkan bah#a akti!itas %t%t

masseter berkurang saat terjadi perna&asan mulut, dan akan kembali meningkat bila perna&asan dilakukan le#at hidung$ 6t%t leher terbagi atas %t%t-%t%t super&isial dan pr%&undi$ 6t%t-%t%t super- &isial meliputi platysma, %t%t stern%kleid%mast%ideus, %t%t trape9ius, %t%t-%t%t in- &rahy%id, dan %t%t-%t%t suprahy%id, sedangkan %t%t-%t%t skaleni, pre!ertebralis, %- t%t-%t%t laring-&aring, serta %t%t-%t%t tengkuk dan skapula, dig%l%ngkan sebagai %t%t-%t%t pr%&undi 7Cukit% dkk$, '33'8$ Perubahan akti!itas %t%t-%t%t %r%&asial dan leher akibat perna&asan mulut, dapat dihubungkan dengan perubahan p%stur kepa- la saat berna&as 7Miller, *;2B> Hellsing, *;2?8$ 6t%t stern%kleid%mast%ideus yang ber&ungsi untuk menegakkan kepala, merupakan %t%t leher yang akti!itasnya meningkat saat terjadinya perna&asan mu- lut$ Peningkatan akti!itas %t%t stern%kleid%mast%ideus sehingga kepala menjadi te- gak, akan memudahkan inspirasi pada pr%ses berna&as le#at mulut 7Put9, '33.8$ D%%dside 7*;?;8 dalam penelitiannya menyimpulkan bah#a p%sisi kepala pada penderita perna&asan mulut lebih tegak sekitar =E dibanding pasien yang berna&as le#at hidung$ P%stur kepala yang tegak menyebabkan sudut krani%ser!ikal besar, tinggi #ajah anteri%r meningkat, dimensi anter%p%steri%r krani%&asial ke(il, dan sudut mandibula yang besar$ ,err 7*;2;8 dan @aria 7'33'8 menyatakan bah#a berna&as le#at mulut menyebabkan rahang ba#ah retr%gnatik dan pertumbuhan rahang bagian anteri%r berlebih$ Har!%ld dkk$ 7*;2*8 dan /ehl&elt 7*;2;8 menyatakan bah#a berna&as le#at mulut menyebabkan p%sisi rahang ba#ah turun dan lidah berada pada p%sisi yang lebih rendah dari n%rmal$ +daptasi p%stural yang terus berlangsung, dapat menyebabkan peningkatan tinggi #ajah, erupsi berlebih gigi-gigi p%steri%r, ra- hang ba#ah ber%tasi ke belakang dan ke ba#ah, gigitan terbuka anteri%r, pening- katan jarak gigit, dan rahang atas menjadi sempit 7/res%lin dkk$, *;2.> Aarger!ik dkk$, *;2B8$ /r%die 7*;<.8 dan M( :%y 7*;<=8 menyebutkan bah#a lengkung rahang atas yang sempit disebabkan karena perubahan keseimbangan akibat rahang ba#ah turun, sehingga %t%t bu((inat%r menekan rahang atas se(ara berlebihan dari arah lateral, sedangkan tekanan lidah pada rahang atas kurang '$ Pengaruh perna&asan terhadap gigi-geligi Figi-geligi menempati p%sisi seimbang diantara ' k%mp%nen %t%t yang ku- at, yaitu %t%t bu((inat%r dan lidah$ +kti!itas %t%t-%t%t %r%&asial dan p%sisi lidah, a- kan mempengaruhi bentuk lengkung gigi 7Cear, *;=;8$ Subtelny 7*;?38 dan S%- l%# 7*;2B8 menyatakan bah#a

perkembangan %klusi n%rmal dipengaruhi %leh . &akt%r yaitu &ungsi n%rmal r%ngga mulut, p%stur kepala, dan m%r&%l%gi krani%- &asial$ @ungsi n%rmal bibir adalah menahan gigi-gigi anteri%r dari tekanan lidah sehingga tidak berinklinasi ke labial$ /erna&as le#at hidung me- mungkinkan terjadinya hubungan yang baik antara gigi, lidah, dan pipi 7M( :%y, *;<=8$ P%la perna&asan n%rmal le#at hidung juga memungkinkan terjadinya hu- bungan yang seimbang antara tekanan %t%t pipi dan sisi lateral lidah, sehingga tidak terdapat ruang k%s%ng yang dapat menyebabkan terjadinya pe- nyimpangan lengkung gigi ke arah lateral 7M( :%y, *;<=8$ /erna&as le#at mulut merupakan salah satu &ungsi abn%rmal tubuh yang dapat menimbulkan mal%klusi 7S%l%#, *;2B8$ Hellsing 7*;2?8 dalam penelitian- nya menyimpulkan bah#a berna&as le#at mulut menyebabkan tekanan bibir atas berkurang dan tekanan bibir ba#ah bertambah$ Saat mulut membuka, p%sisi bibir atas tidak dalam keadaan menekan gigi-gigi anteri%r, sedangkan bibir ba#ah yang ber&ungsi menahan tepi insisal gigi-gigi anteri%r rahang atas, terletak lebih ke depan dari n%rmal$ M( :%y 7*;<=8 dan Hellsing 7*;2?8 menyebut- kan bah#a p%sisi bibir ba#ah yang demikian merupakan &akt%r pend%r%ng gigi-gigi anteri%r rahang atas bergerak ke labial$ Tekanan lidah yang besar dan tahanan bibir atas yang kurang, memungkinkan gigigigi anteri%r rahang atas mengalami inklinasi berlebih ke labial$ /erna&as le#at mulut menyebabkan rahang ba#ah ber%tasi ke p%ster%in&e- ri%r terhadap rahang atas 7,%ski, *;?<> ,err, *;2;8$ Hal ini mempengaruhi p%sisi rahang ba#ah dan pergeseran gigi-gigi p%steri%r rahang ba#ah ke arah distal 7M( :%y, *;<=8$ Rahayu 7'3338 dan Pur#anegara 7'33<8 dalam penelitian yang dila- kukan, menemukan ke(enderungan terjadinya mal%klusi +ngle ,elas -- di!isi * pada pasien yang berna&as le#at mulut$ D%%dside dkk$ 7*;;*8 menyatakan bah#a mal%klusi yang timbul, sangat dipengaruhi %leh tingkat keparahan %bstruksi jalan na&as yang terjadi$ M%yers 7*;=;8 menyebutkan tanda-tanda berna&as le#at mulut antara lain lengkung rahang atas sempit dan palatum tinggi, gigi-gigi anteri%r labi%!ersi, gigi-gigi rahang atas dan rahang ba#ah berjejal, tumpang gigit berlebih, relasi gigi m%- lar pertama dist%klusi atau neutr%klusi, bibir ba#ah membesar dan pe(ah-pe(ah, gingi!a kering dan sering disertai gingi!itis, sali!a mengental dan p%pulasi bakteri tinggi$ Sal9mann 7*;<?8 menemukan gambaran khas penderita perna&asan mulut yaitu berat badan menurun dan kurang nutrisi, mulut terbuka, bibir ba#ah terletak antara permukaan labial gigi anteri%r rahang ba#ah dan permukaan palatinal

gigi anteri%r rahang atas, lengkung gigi rahang atas sempit atau berbentuk A", pala- tum tinggi dan sempit, hidung tampak k%t%r dan bibir mengelupas, serta sering menderita pilek yang kr%nis$ /erna&as le#at mulut sering menimbulkan long face sindr%m$ Pr%&il l%ng &a(e sindr%m memiliki (iri khas mulut terbuka, n%stril ke(il dan kurang berkem- bang, bibir atas pendek, gummy smile, tinggi !ertikal #ajah meningkat pada *G. #ajah bagian ba#ah, tinggi dent%al!e%lar yang berlebih, dan palatum yang dalam 7+(hmad, '33<8$

PEMBAHASAN

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bah#a berna&as le#at mulut menyebabkan ke(enderungan terjadinya mal%klusi +ngle ,elas -- di!isi * 7M( :%y, *;<=> Paul and Nanda, *;?.> Rahayu, '333> Pur#anegara, '33<8$ R%tasi ra- hang ba#ah ke p%ster%in&eri%r menyebabkan p%sisi gigi-geligi yang terletak pada rahang ba#ah lebih ke p%steri%r dibanding n%rmal$ M( :%y 7*;<=8 menyebutkan bah#a pergerakan rahang ba#ah ke belakang akan diikuti %leh pergeseran gigi-geligi ke arah yang sama$ Figi-gigi p%steri%r rahang ba#ah akan bergeser ke dis- tal dan menghasilkan hubungan m%lar ,elas -- +ngle$ P%la perna&asan mulut menyebabkan bibir kurang akti&, t%nus berkurang dan memendek$ Hellsing 7*;2?8 menyimpulkan bah#a berna&as le#at mulut me- nyebabkan tekanan pada bibir atas menurun, tetapi tekanan pada bibir ba#ah meningkat$ P%sisi bibir ba#ah yang berada diantara gigi anteri%r rahang atas dan rahang ba#ah, menjadi &a(t%r pend%r%ng gigi anteri%r rahang atas ke labial$ %- r%ngan yang kuat dari bibir ba#ah tanpa adanya hambatan pada sisi anteri%r dari bibir atas, mengakibatkan gigi menjadi pr%trusi&$ Mekanisme di atas menghasilkan tipe mal%klusi +ngle ,elas -- di!isi *$ Tekanan bibir ba#ah yang besar pada gigi anteri%r rahang ba#ah, menye- babkan gigigigi anteri%r rahang ba#ah mengalami retr%klinasi$ Hal ini sesuai dengan hasil penelitian ,%ski 7*;?<8 dan /ehl&elt dkk$ 7*;2;8 yang menemukan ke(enderungan terjadinya retr%klinasi gigigigi anteri%r rahang ba#ah pada pasien yang berna&as le#at mulut$ ,%ndisi gigi anteri%r rahang atas yang pr%trusi& de- ngan gigi anteri%r rahang ba#ah retrusi& menyebabkan peningkatan jarak gigit$ ,asus peningkatan jarak gigit akibat pr%trusi gigi anteri%r rahang atas sesuai dengan pendapat M( :%y 7*;<=8 dan Paul dan Nanda 7*;?.8$ Figitan terbuka anteri%r pada pasien yang berna&as le#at mulut, timbul akibat adanya erupsi berlebih gigi-gigi p%steri%r rahang atas dan ba#ah$ P%sisi ra- hang ba#ah yang turun menyebabkan gigi p%steri%r rahang atas dan rahang ba- #ah ba#ah tidak berk%ntak sehingga mengalami erupsi berlebih$ /eberapa kasus gigitan terbuka anteri%r juga ditemukan dalam penelitian Pur#anegara 7'33.8 dan +(hmad 7'33<8 pada pasien yang berna&as le#at mulut$ /anyak penelitian dilakukan untuk mengetahui karakteristik #ajah dan mal%klusi akibat berna&as le#at mulut$ Para peneliti beranggapan bah#a kebiasa- an berna&as le#at mulut dapat menghasilkan suatu kelainan dent%krani%&asial yang khas$ /ehl&elt 7*;2;8 dalam penelitian yang dilakukan pada ?. pasien de- ngan pembesaran aden%id, menemukan ke(enderungan terjadinya

retr%klinasi gigi insisi!us ba#ah, gigi insisi!us atas pr%trusi&, lengkung gigi rahang ba#ah pendek, lengkung rahang atas sempit, tumpang gigit yang ke(il, dan gigitan silang p%ste- ri%r$ Hal tersebut didukung %leh te%ri yang dikemukakan Yamagu(hi 7'33.8 bah- #a &ungsi r%ngga mulut yang abn%rmal dapat menghasilkan mal%klusi$ Penelitian yang dilakukan Paul and Nanda 7*;?.8 pada *33 %rang pende- rita perna&asan mulut, menemukan ?BH pasien dengan mal%klusi +ngle ,elas -, (enderung memiliki ukuran rahang atas yang ke(il, serta jarak gigit yang berlebih$ ,%ski 7*;?<8 dan Aig 7*;238 juga menemukan adanya kesamaan bentuk #ajah dan mal%klusi pada pasien yang berna&as le#at mulut, antara lain rahang ba#ah ber%tasi ke p%ster%in&eri%r, pertumbuhan !ertikal ramus bertambah, #ajah bertam- bah tinggi, lengkung rahang atas sempit, gigi p%steri%r erupsi berlebih, gigitan ter- buka anteri%r, serta peningkatan jarak gigit, Pur#anegara 7'33<8 dalam penelitiannya menemukan bah#a pr%trusi gigi anteri%r atas merupakan gejala yang paling sering terlihat akibat berna&as le#at mulut, disamping gigi anteri%r atas dan ba#ah yang berjejal, erupsi berlebih pada gigi p%steri%r, gigitan terbuka dan gigitan silang anteri%r$ Penelitian yang dilaku- kan Melsen dkk$ 7*;2?8 menemukan ke(enderungan terjadinya %klusi distal, gigit- an terbuka, gigitan silang, dan gigi berjejal, akibat berna&as le#at mulut$ Rubin 7*;2?8 dan /abi(( 7'33B8 menyebutkan bah#a penderita perna&asan mulut (enderung memiliki bentuk #ajah yang disebut long face sindr%m$ C%ng &a(e sindr%m ditandai dengan bertambah tingginya *G. #ajah anteri%r ba#ah, mu- lut yang selalu membuka, rahang ba#ah turun, n%stril ke(il dan tidak berkem- bang, gummy smile, serta #ajah tampak seperti %rang b%d%h$ Cebih lanjut Rubin 7*;2?8 menambahkan bah#a gigitan silang p%steri%r dan gigitan terbuka anteri%r sering ditemukan pada pasien l%ng &a(e sindr%m$ Pur#anegara 7'33<8 meneliti karakteristik mal%klusi pada penderita perna- &asan mulut dan menemukan ;*,**H pasien memiliki mal%klusi yang beragam, dengan persentase tertinggi yaitu mal%klusi +ngle ,elas -$ Rahayu 7'3338 juga melakukan penelitian serupa dan mendapatkan hasil yang hampir sama, yaitu sebaran mal%klusi yang beragam pada pasien berna&as le#at mulut$ Mal%klusi yang tampak adalah ,elas -, --, dan --- +ngle, dengan berbagai kelainan pada gigi anteri%r yang ber!ariasi seperti berjejal, diastema, pr%trusi&, gigitan terbuka, dan jarak gigit besar$ Hasil penelitian di atas sesuai dengan hasil penelitian dan penda- pat :%rru((ini 7*;2<8 yang menyatakan bah#a berna&as le#at mulut

dapat dihu- bungkan dengan semua tipe mal%klusi dan %klusi n%rmal$

KESIMPULAN

*$ /erna&as le#at mulut berpengaruh terhadap struktur krani%&asial, menye- babkan rahang ba#ah ber%tasi ke p%ster%in&eri%r, pertumbuhan rahang ba- #ah dalam arah !ertikal berlebih, rahang atas dan ba#ah retr%gnatik, serta k%ntraksi lengkung gigi rahang atas$ '$ /erna&as le#at mulut juga bepengaruh terhadap gigi-geligi, (enderung menimbulkan mal%klusi +ngle ,elas -- di!isi *, peningkatan jarak gigit, gigitan terbuka anteri%r, gigitan silang p%steri%r, dan gigi berjejal$

DAFTAR PUSTAKA

+(hmad, H$, '33<, Perna&asan Mulut pada +nak +kibat 6bstruksi Saluran Na&as +tas , Jurnal PDGI, h$B?2-2. +nders%n, F$ M$, *;=3, Practical Orthodontics, ;th ed$, :$ A$ M%sby :%$, St$ C%uis, pp$'*<- '3 +n%nim, '33', Osteologi, /agian +nat%mi @akultas ,ed%kteran 0ni!ersitas Fadjah Mada, Y%gyakarta, h$..-B3 , *;;=, Kamus Kedokteran Dorland, ed$ '3, EF:, 1akarta /ishara, S$ E$, '33*, Te t!ook of Orthodontics, D$ /$ Saunders :%$, Philadelphia, pp$2.-B /res%lin, $, Shapir%, P$ +$, Shapir%, F$ F$, :hapk%, M$ ,$, and /reathing in +llergi( :hildren) -ts Relati%nship t% Orthod$, 2.) ..B-; /r%die, +$ F$, *;<., Mus(ular @a(t%rs in The Orthod$, '.) ?*-?= :%rru((ini R$ S$, @lander C$ /$, and ,aul S$ S$, *;2<, M%uth /reathing, 6((lusi%n, and M%derni9ati%n in a N%rth -ndian P%pulati%n, +n Epidemi%l%gi( Study, Angle Orthod$, <<)*;3-= @inn, *;?., Clinical Pedodontics, 'nd ed$, D$ /$ Saunders :%$, Philadelphia, pp$';;-.3* @%ster, T$ $, *;;;, Buku A#ar Ortodonsi, .rd ed$, EF:$, 1akarta, h$*-'3 Fraber, T$ M$, *;=', Orthodontics Princi$les and Practice, D$ /$ Saunders :%$, Philadelphia, pp$*;'-< Hint%n A$ +$, Darren $ D$, and Hair&ield D$ M$, *;2=, 0pper +ir#ay Pressure uring /reathing) + :%mparis%n %& N%rmal and Nasally -n(%mpetent Subje(ts #ith M%delling Studies, Am" J" Orthod$, 2;)B;'-2 Melsen, /$, +ttina, C$, Santuari, M$, and +ttina, +$, *;2?, Relati%nship bet#een S#all%#ing Pattern, M%de Respirati%n and e!el%pment %& Mal%((lusi%n, Angle Orthod$, <?) **.; M%yers, R$ E$, *;=;, %and Book of Orthodontics, 'nd ed$, Year /%%k Medi(al Publishers -n($, :hi(ag%, pp$*'?-<; Rahayu, +$, '333, Pre!alensi Mal%klusi Feligi Penderita +den%t%nsilitis 6bstruksi di bagian THT RS0 r$ S%et%m% Surabaya$ Dent" J$, ..) 2;-;B Ram&j%rd and +sh, *;?*, Occlusion, 'nd ed$, D$ /$ Saunders :%$, Philadelphia, pp$=?-2 iagn%sis and Treatment %& Mal%((lusi%n, Angle assel, S$, *;2., M%uth e!el%pment, Am" J" ent%&a(ial

Anda mungkin juga menyukai