Anda di halaman 1dari 11

TINEA PEDIS

A. Pendahuluan
Tinea pedis atau sering disebut athelete foot adalah dermatofitosis pada kaki, terutama pada sela-sela jari dan telapak kaki. Tinea pedis adalah dermatofitosis ang biasa terjadi. Penggunaan istilah athlete foot digunakan untuk menunjukan bentuk jari kaki ang seperti terbelah. Pre!alensi dari tinea pedis sekitar "#$, terutama disebabkan oleh penggunaan alas kaki modern, meskipun perjalanan keliling dunia juga merupakan faktor. %ejadiaan tinea pedis lebih tinggi diantara komuniti ang menggunakan tempat-tempat umum seperti kamar mandi, sho&er atau kolam renang. . %ejadian infeksi ini sering terjadi pada iklim hangat lembab dimana dapat meningkatkan pertumbuhan jamur, tetapi jarang ditemukan di daerah ang tidak menggunakan alas kaki.
'",(,),*+

,. Etiologi dan pathogenesis


Tinea pedis disebabkan oleh Trichophyton rubrum-umumn a., Trichophyton mentagrophytes, Epidermophyton floccosum. Namun, pen ebab utama dari setiap pasien rumit dengan adan a jamur saprofit, ragi dan /bakteri. Telah di obser!asi bah&a 0$ dari kasus tinea pedis diakibatkan oleh agen infeksi selain dermatofit. karakteristik dari T.rubrum menghasilkan jenis ang relatif tidak ada peradangan dari dermatofitosis dengan eritema kusam dan sisik keperakan ang melibatkan seluruh telapak kaki dan sisi kaki menampilkan moccasin. Erosi juga terbatas pada infeksi jamur pada jari kaki atau ba&ah jari kaki, kadang-kadang bersisik dan meluas sampai pada badan, gluteus, dan e1tremiti. Indi!idu dengan imun ang rendah mudah terkena infeksi,

2I3/AIDS, transplantasi organ, kemoterapi, steroid dan nutrisi parenteral diakui dapat menurunkan resistansi pasien terhadap infeksi dermatofitosis. %ondisi seperti umur, obesitas, diabetes melitus juga mempun ai dampak negatife terhadap kesehatan pasien se4ara keseluruhan dan dapat menurunkan imunitas dan meningkatkan terjadin a tinea pedis. Diabetes melitus itu sendiri dikategorikan sebagai pen ebab infeksi, pasien dengan pen akit ini 5#$ akan terkena infeksi jamur. Se4ara histologi, hiperkeratotis tinea pedis memiliki karakteristi berupa akantosis, hiperkeratosis, dan infiltrasi peri!askular ag dangkal, kronik dan dapat men ebar pada dermis. ,entuk !esi4le-bula menampilkan spongiosis, parakeratosis, dan subkornea atau spongiosis intraepitel !esi4ulasi dengan kedua tipe, fo4i dari neutrofil biasan a dapat dilihat pada daerah stratum kornea. PAS atau pe&arnaan silver methenamine menampilkan organisme jamur'(,),5+

6ambar ". Tipe kering dari infeksi T. Rubrum

7. 6ejala klinis
Ada * jenis tinea pedis interdigitalis, moccasin, tipe akut ulserasi dan tipe !esi4ulbulosa semua dengan karakteristik kulit masing-masing. ". Interdigitalis'",8+ Diantara jari * dan 5 terlihat fisura ang dilingkari sisik halus dan tipis. Dapat meluas ke ba&ah jari-subdigital. dan ke sela jari ang lain. Sering terlihat maserasi. Aspek klinis berupa kulit putih dan rapuh. Dapat disertai infeksi sekunder oleh bakteri sehingga terjadi selulitis, limfangitis, limfadenitis, dan dapat pula terjadi erisipelas.

6ambar (. Tinea pedis interdigitalis. 9aserasi dan terdapat opa:ue putih dan beberapa erosi

6ambar ). Tinea pedis pada bagian ba&ah jari kaki. (. Moccasin foot'", 8+ Pada seluruh kaki, dari telapak kaki, tepi sampai punggung kaki, terlihat kulit menebal dan bersisik halus dan seperti bedak Eritema biasan a ringan dan terlihat pada bagian tepi lesi Tepi lesi dapat dilihat papul dan kadang-kadang !esikel

6ambar *. Tinea pedis. Terdapat distribusi tipe moccasin. ,entuk ar4iform dari sisik ang merupakan karakteristik

). 3esi4ulo bulosa'(,5+ Diakibatkan karena T.mentagrophytes Diameter !esikel lebih besar dari )mm ;arang pada anak-anak, tapi etiolog anak adalah T.rubrum 3esikel pustul atau bula pada kulit tipis ditelapak kaki dan area periplantar ang sering terjadi pada anak-

6ambar 5. Tinea pedis tipe bulosa. 3esi4le pe4ah, bula, eritema, dan erosi pada bagian belakang dari ibu jari kaki.

*. Tipe akut ulserasi'(,5+ 9empengaruhi telapak kaki dan terkait dengan maserasi,

penggundulan kulit %o infeksi bakterial ganas biasan a dari garam negati!e kombinasi dengan T.mentagrophytes menghasilkan !esikel pustule dan ul4er bernanah ang besar pada permukaan plantar

D. Diagnosis
Diagnosis dari tinea pedis biasan a dilakukan se4ara klinikal dan berdasarkan e1aminasi dari daerah ang terinfeksi. Diagnosis ang digunakan biasan a dengan 4ara kulit dikerok untuk preparat %<2, biopsi skin, atau kulture dari daerah ang terinfeksi. '8+

". %<2 2asil preparat %<2 biasan a positi!e di beberapa kasus dengan maserasi pada kulit. Pada pemeriksaan mikroskop %<2 dapat ditemukan hifa septate atau ber4abang, arthrospore, atau dalam beberapa kasus, sel budding men ediakan bukti infeksi jamur. '5+ (. %ultur kultur dari tinea pedis ang di4urigai dilakukan SDA-sabourauds

dextrose agar., p2 asam dari 5,8 untuk media ini menghambat ban ak spesies bakteri dan dapat dibuat lebih selektif dengan penambahan suplemen kloramfenikol. Ini dapat selesai (-* minggu. Dermatophyte test

medium-DT9. digunakan untuk isolasi selektif dan mengenali jamur dermatofitosis adalah pilihan lain diagnostik, kehadiran dermatofit. '5+ ). Tes PAS PAS menunjukkan dinding polisakarida-sarat dari organisme jamur ang terkait dengan kondisi ini dan merupakan salah satu teknik ang paling ban ak digunakan untuk mendeteksi karbohidrat protein terikat -glikoprotein.. Tes ini dilakukan dengan mengekspos jaringan dari berbagai substrat untuk serangkaian reaksi oksidasi-reduksi, sebagai hasil akhir, elemen positif seperti karbohidrat, bahan membran basement menjadi permen apel merah-4and apple red.. PAS kontras positif komponen ini tajam terhadap latar belakang biru merah muda. Tidak seperti kulture pada SDA atau DT9, hasil PAS dapat selesai sekitar "5 menit. PAS juga telah menjadi tes diagnostik paling efektif.'5+ ang paling dapat diandalkan untuk tinea pedis, dengan keberhasilan 0=,=$ dengan bia a ang bergantung pada indikasi perubahan &arna dari oran e ke merah untuk menandakan

E. Diagnosis banding
Diagnosis banding klinis dari erupsi 4utaneus kaki seperti kontak dermatitis, psoriasis, dih drosis, e4>ema, dermatitis atopi4, keratoderma, liken planus dan beberapa infeki ba4terial seperti C.minutissimum, streptococcal cellulitis dan lain-lain ang umumn a susah dibedakan dengan tinea pedis.'), 5+ Diagnosis banding dari tinea pedis dapat di bedakan menjadi

". Interdigitalis Diagnosis banding berupa psoriasis, kandidiasis, er thrasma'(+ (. Tipe Moccasin Diagnosis banding berupa psoriasis, keturunan atau keratoderma pada telapak tangan dan kaki, d shidrosis'(+ ). 3esi4ul-bulosa Diagnosis banding berupa Pustular psoriasis, palmoplantar pustolosis, p oderma bakteri'(+ ang diperoleh soft corns!, koinfeksi bakteri,

?. Penatalaksanaan
". Topikal 9enggunakan topikal agen seperti bedak, krim atau spra . %rim dan spra lebih berguna daripada bedak. Topikal antifungal seperti Clotrina"ole, micona"ole, tetapi sulcona"ole, oxicona"ole, ciclopirox, &aktu econa"ole, * minggu #etocona"ole, naftifine, terbinafine, flutnma"ol, bifona"ole, dan butenafine clotrhna"ole, micona"ole membutuhkan dibandingkan jika menggunakan terbinafine ang membutuhkan &aktu "( minggu. %alau terjadi maserasi diantara jari, pisahkan jari dengan busa atau gunakan kapas pada malam hari. Aluminium kloride"#$ atau aluminium a4etat juga dapat berguna. Topikal ang berguna untuk organisme gram-negatif adalah salep antibiotik seperti gentami4in untuk lesi interdigitalis. %eratolitik agen mengandung salisil a4id, resor4inol, la4ti4 a4id dan urea berguna di beberapa mengakibatkan maserasi.'*,8+ (. Sistemik '*+ 6riseoful!in 5##-"### mglhari. ,uat anak-anak "#- (# mglkglhari. Terbinafine (5# mglhari untuk "-( minggu Itra4ona>ole (## mg/( kali sehari ringandi berikan "##mg ( kali sehari ?lu4ona>ole "5# mg/minggu untuk * minggu untuk " minggu. @ntuk kasus kasus &alaupun dapat

6. Pen4egahan
9emberikan penjelasan kepada pasien mengenai pentingn a kebersihan pada kaki, menjaga kaki tetap kering , membersikan kuku kaki,

menggunakan sepatu ang pas dan kaos kaki kering dan bersih, serta menggunakan sandal atau flip-flop pada tempat mandi umum atau kolam renang dapat men4egah terjadin a tinea pedis. Diagnosis ang tepat serta pengobatan terhadap pasien ang menderita diabetes mellitus, 2I3, trasplantasi organ penting untuk pen4egahan infeksi tinea pedis .'5,8+

Daftar pustaka
". ,udimulja @. 9ikosis. DalamA Djuanda A. Ilmu pen akit kulit dan kelamin. 5thedition. ;akartaB ?k-@I,(##CBp 0) (. 7hamlin D Sarah, Da&le P Deslie. ?it>patri4kEs Dermatolog in 6eneral 9edi4ine. Tinea Pedis. Cth edition.(. Ne& ForkB 946ra&-2ill 9edi4ine (##=B C#0-C"( ). ,erth-jones ;. GookEs Te1tbook of Dermatolog . 9 4olog . = th edition.". 7ambridgeB Hile -,al4k&ell, (#"#Bp )8.)#-)8.)(

10

*. ;ames D Hilliam, ,erger 6 Timoth , Elston 9 Dirk. Andre&sE disease of the skinB Diseases resulting from fungi and east . "# th edition. 7anadaB Saunders Else!ier, (##=Bp )#)-)#5 5. %umar 3, Tilak G, Prakash P, Nigam 7, 6upta G. Asian journal of medi4al s4ien4e. Tinea Pedis, (#""B p")*- ")5 8. 7laire ;. 7arlo, 9D, Patri4ia 9a4Hilliams ,o&e, GN, 9S. Tinea Pedis-athelete foot. a!ailable at httpA//&&&.bh4hp.org/,272P $(#9anual/pdfIfiles/Part"IPD?/TineaPedis.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai