Anda di halaman 1dari 21

7.

Seorang lelaki wajib berjihad fisabilillah, sementara bagi wanita jika taat akan suaminya, serta menunaikan tanggungjawabnya kepada ALLAH, maka ia akan turut menerima pahala setara seperti pahala orang pergi berjihad fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata. Masya ALLAH ! Demikian sayangnya ALLAH pada wanita kan Ingat firman Nya, bahwa mereka tidak akan berhenti melakukan segala upaya, sampai kita ikut / tunduk kepada cara-cara / peraturan buatan mereka. (emansipasi ala western) Yakinlah, bahwa sebagai dzat yang Maha Pencipta, yang menciptakan kita, maka sudah pastiIa yang Maha Tahu akan manusia, sehingga segala hukumnya / peraturannya, adalah YANG TERBAIK bagi manusia dibandingkan dengan segala peraturan/hukum buatan manusia. Jagalah isterimu karena dia perhiasan, pakaian dan ladangmu, sebagaimana Rasulullah pernah mengajarkan agar kita (kaum lelaki) surga menantimu berbuat baik selalu (gently) terhadap isterimu. Adalah sabda Rasulullah bahwa ketika kita memiliki dua atau lebih anak perempuan, mampu menjaga dan mengantarkannya menjadi muslimah yang baik, maka surga adalah jaminannya.. (untuk anak laki2 berlaku kaidah yang berbeda). Berbahagialah wahai para muslimah. Jangan risau hanya untuk apresiasi absurd dan semu di dunia ini. Tunaikan dan tegakkan kewajiban agamamu, niscaya Surga Menantimu

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Point-point dari artikel ini terdapat di dalam kitab Kanzul 'Ummal, Misykah, Riadlush Shalihin, Uqudilijjain, Bhahishti Zewar, Al-Hijab, dan lain-lain, checking satu persatu belum dibuat. Mudah-mudahan dapat diambil ibrah darinya ...

1. Doa wanita lebih maqbul dari laki-laki karena sifat penyayang yang lebih kuat dari laki-laki. Ketika ditanya kepada Rasulallah SAW akan hal tersebut, jawab baginda : "Ibu lebih penyayang dari bapak dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia."

2. Wanita yang solehah itu lebih baik dari 1,000 orang laki-laki yang tidak soleh.

3. Seorang wanita solehah lebih baik dari 70 orang wali.

4. Seorang wanita solehah lebih baik dari 70 laki-laki soleh.

5. Barangsiapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya diibaratkan seperti orang yang senantiasa menangis karena takut kepada Allah SWT dan orang yang takut Allah SWT akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.

6. Barang siapa yang membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah) lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedakah. Hendaklah mendahulukan anak perempuan terhadap anak laki-laki. Maka barangsiapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail AS

7. Tidaklah seorang wanita yang haidh itu, kecuali haidhnya merupakan kifarah (tebusan) untuk dosa-dosanya yang telah lalu, dan apabila pada hari pertama haidhnya membaca "Alhamdulillahi'alaa Kulli Halin Wa Astaghfirullah". Segala puji bagi Allah dalam segala keadaan dan aku mohon ampun kepada Allah dari segala dosa."; maka Allah menetapkan dia bebas dari neraka dan dengan mudah melalui shiratul mustaqim yang aman dari seksa, bahkan AllahTa'ala mengangkat derajatnya, seperti derajatnya 40 orang yang mati syahid, apabila dia selalu berzikir kepada Allah selama haidhnya.

8. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah SAW.) di dalam syurga. 9. Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan, lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh

rasa taqwa serta bertanggung jawab, maka baginya adalah syurga.

10. Dari 'Aisyah r.a. "Barang siapa yang diuji dengan sesuatu dari anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka."

11. Syurga itu di bawah telapak kaki ibu.

12. Apabila memanggil kedua ibu bapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.

13. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.

14. Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya dan meredhainya. (serta menjaga sembahyang dan puasanya)

15. 'Aisyah r.ha. berkata "Aku bertanya kepada Rasulullah SAW. siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita ?" Jawab baginda, "Suaminya". "Siapa pula berhak terhadap laki-laki ?" Jawab Rasulullah SAW. "Ibunya".

16. Seorang wanita yang apabila mengerjakan solat lima waktu, berpuasa wajib sebulan (Ramadhan), memelihara kehormatannya serta taat kepada suaminya, maka pasti akan masuk syurga dari pintu mana saja yang dia kehendaki.

17. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah SWT memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu dari suaminya (10,000 tahun).

18. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah SWT mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.

19. Dua rakaat solat dari wanita yang hamil (setelah menikah) adalah lebih baik dari 80 rakaat solat wanita yang tidak hamil.

20. Wanita yang hamil (setelah menikah lo ya) akan dapat pahala berpuasa pada siang hari.

21. Wanita yang hamil (setelah menikah ni ) akan dapat pahala beribadah pada malam hari.

22. Seorang wanita yang mengalami sakit saat melahirkan, maka Allah SWT memberi pahala kepadanya seperti pahala orang yang berjihad dijalan Allah SWT

23. Wanita yang melahirkan akan mendapat pahala 70 tahun solat dan puasa dan tiap rasa sakit dan pada satu uratnya Allah memberikan satu pahala haji.

24. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.

25. Wanita yang meninggal dalam masa 40 hari sesudah melahirkan akan dianggap syahid.

26. Wanita yang memberi minum susu kepada anaknya dari badannya (susu badan) akan dapat satu pahala dari tiaptiap titik susu yang diberikannya.

27. Jika wanita menyusui anaknya sampai cukup (2 1/2 tahun), maka malaikat-malaikat di langit akan memberikan kabar gembira bahwa syurga adalah balasannya.

28. Jika wanita memberi susu badannya kepada anaknya yang menangis, Allah akan memberi pahala satu tahun solat dan puasa.

29. Wanita yang habiskan malamnya dengan tidur yang tidak nyaman karena menjaga anaknya yang sakit akan

mendapat pahala seperti membebaskan 20 orang hamba.

30. Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari karena menjaga anak yang sakit akan diampunkan oleh Allah akan seluruh dosanya dan bila dia menghibur hati anaknya Allah memberi 12 tahun pahala ibadat.

31. Apabila seorang wanita mencucikan pakaian suaminya, maka Allah mencatatkan baginya seribu kebaikan, dan mengampuni dua ribu kesalahannya,bahkan segala sesuatu yang disinari matahari akan memohonkan ampun untuknya, dan Allah mengangkatkannya seribu darjat.

32. Seorang wanita yang solehah lebih baik dari seribu orang laki-laki yang tidak soleh, dan seorang wanita yang melayani suaminya selama seminggu, maka ditutupkan baginya tujuh pintu neraka dan dibukakan baginya delapan pintu syurga, yang dia dapat masuk dari pintu mana saja tanpa dihisab.

33. Mana-mana wanita yang menunggu suaminya hingga pulang, disapukan mukanya, dihamparkan duduknya atau menyediakan makan minumnya atau memandang ia pada suaminya atau memegang tangannya, memperelokkan hidangan padanya,memelihara anaknya atau memanfaatkan hartanya pada suaminya karena mencari keridhaan Allah, maka disunatkan baginya akan tiap-tiap kalimat ucapannya,tiap-tiap langkahnya dan setiap pandangannya pada suaminya sebagaimana memerdekakan seorang hamba.

Pada hari Qiamat kelak, Allah kurniakan Nur hingga tercengang wanita mukmin semuanya atas kurniaan rahmat itu. Tiada seorang pun yang sampai ke mertabat itu melainkan Nabi-nabi.

34. Tidakkan putus ganjaran dari Allah kepada seorang isteri yang siang dan malamnya menggembirakan suaminya.

35. Wanita yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suaminya melihat isterinya dengan kasih sayang akan di pandang Allah dengan penuh rahmat.

36. Jika wanita melayan suami tanpa khianat akan mendapat pahala 12 tahun solat.

37. Wanita yang melayani dengan baik kepada suami yang pulang ke rumah dalam keadaan letih akan medapat pahala jihad.

38. Jika wanita memijat suami tanpa disuruh akan mendapat pahala 7 emas dan jika wanita memijat suami bila disuruh akan mendapat pahala perak.

39. Dari Hadrat Muaz ra.: Wanita yang berdiri atas dua kakinya membakar roti untuk suaminya hingga muka dan tangannya kepanasan oleh api,maka diharamkan muka dan tangannya dari bakaran api neraka.

40. Thabit Al Banani berkata : Seorang wanita dari Bani Israel yang buta sebelah matanya sangat baik khidmatnya kepada suaminya. Apabila ia menghidangkan makanan dihadapan suaminya, dipegangnya pelita sehingga suaminya selesai makan.

Pada suatu malam pelitanya kehabisan sumbu, maka diambilnya rambutnya dijadikan sumbu pelita. Pada keesokkannya matanyayang buta telah celik. Allah kurniakan keramat (kemuliaan pada perempuan itu karena memuliakan dan menghormati suaminya).

41. Pada suatu ketika di Madinah, Rasulullah SAW. keluar mengiringi jenazah. Beliau menemukan beberapa orang wanita dalam majelis itu. Rasulullah SAW lalu bertanya, "Apakah kamu menyolatkan jenazah ?"

Jawab mereka,"Tidak". Sabda Rasulullah SAW "Sebaiknya kalian semua tidak usah ikur berziarah dan tidak ada pahala bagi kamu. Tetapi tinggallah di rumah dan berkhidmatlah kepada suami niscaya pahalanya sama dengan ibadat-ibadat orang laki-laki.

42. Wanita yang memerah susu binatang dengan "Bismillah" akan didoakan oleh binatang itu dengan doa keberkatan.

43. Wanita yang membuat adonan tepung gandum dengan "Bismillah" , Allah akan berkahkan rezekinya.

44. Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir akan mendapat pahala seperti meyapu lantai di Baitullah.

45. "Wahai Fatimah, untuk setiap wanita yang mengeluarkan peluh ketika membuat roti, Allah akan mejadikan 7 parit diantara dirinya dengan api neraka, jarak diantara parit itu ialah sejauh langit dan bumi."

46. "Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang memintal benang, Allah akan mencatatkan untuknya perbuatan baik sebanyak utus benang yang dibuat dan memadamkan seratus perbuatan jahat."

47. "Wahai Fatimah, untuk setiap wanita yang menenun kain, Allah telah menentukan satu tempat khusus untuknya di atas tahta di hari akhirat."

48. "Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang memintal benang dan kemudian dibuat pakaian untuk anak-anaknya maka Allah akan memberikan pahala sama seperti orang yang memberi makan kepada 1000 orang lapar dan memberi pakaian kepada 1000 orang yang tidak berpakaian."

49. "Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang meminyakkan rambut anaknya,menyikatnya, mencuci pakaian mereka dan memandikan anaknya, Allah akan memberikan pahala kebaikan sebanyak helai rambut mereka dan menghapus sebanyak itu pula dosa-dosanya dan menjadikan dirinya kelihatan berseri di mata orang-orang yang memerhatikannya."

50. Sabda Nabi SAW: "Ya Fatimah barang mana wanita meminyakkan rambut dan janggut suaminya, memotong kumis (misai) dan mengerat kukunya, Allah akan memberinya minum dari sungai-sungai serta diringankan Allah baginya sakaratul maut dan akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman dari taman- taman syurga dan dicatatkan Allah baginya kelepasan dari api neraka dan selamatlah ia melintas Titian Shirat."

51. Jika suami mengajarkan isterinya satu hal akan mendapat pahala 80 tahun ibadat.

52. Wanita yang menyebabkan suaminya keluar dan berjuang ke jalan Allah dan kemudian menjaga adab rumah tangganya akan masuk syurga 500 tahun lebih awal dari suaminya, akan menjadi ketua 70,000 malaikat dan bidadari dan wanita itu akan dimandikan di dalam syurga, dan menunggu suaminya dengan menunggang kuda yang dibuat dari yakut.

53. Semua orang akan dipanggil untuk melihat wajah Allah di akhirat,tetapi Allah akan datang sendiri kepada wanita yang memberati auratnya iaitu memakai purdah di dunia ini dengan istiqamah.

54. Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan ialah wanita (isteri) yang solehah.

55. Salah satu tanda keberkatan wanita itu ialah cepat perkahwinannya,cepat pula kehamilannya dan ringan pula maharnya (mas kahwin).

dan masya Allah .....

Subhanaallah, kaum feminis bilang susah jadi wanita ISLAM, lihat saja peraturan dibawah ini:

1. Wanita auratnya lebih susah dijaga berbanding lelaki ...

2. Wanita perlu meminta izin dari suaminya apabila mau keluar rumah tetapi tidak sebaliknya ...

3. Wanita saksinya kurang berbanding lelaki ...

4. Wanita menerima pusaka (warisan) kurang dari lelaki ...

5. Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak ...

6. Wanita wajib taat kpd suaminya tetapi suami tak harus selalu taat pada isterinya ...

7. Talak terletak di tangan suami dan bukan isteri ...

8. Wanita kurang dlm beribadat karena masalah haid dan nifas yg tak ada pada lelaki, makanya Kaum Feminisme nggak capek-capeknya berpromosi untuk "MEMERDEKAKAN WANITA ISLAM" ...

Pernahkah kita lihat sebaliknya (kenyataannya) ..??

1. Benda yg mahal harganya tentu akan dijaga dan dibelai serta disimpan ditempat yg teraman dan terbaik. Sudah pasti intan permata tidak akan dibiar terserak bukan ..? Itulah bandingannya dengan seorang wanita Islam.

2. Wanita perlu taat kepada suami, tetapi lelaki wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama dari bapaknya. Bukankah ibu adalah seorang wanita..?

3. Wanita menerima pusaka kurang dari lelaki tetapi harta itu menjadi milik pribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya, manakala lelaki menerima pusaka perlu menggunakan hartanya utk isteri dan anak-anak.

4. Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak, tetapi setiap saat dia didoakan oleh segala makhluk,malaikat. Matinya jika karena melahirkan adalah syahid.

5. Di akhirat kelak, seorang lelaki akan dipertanggungjawabk an terhadap 4 wanita ini: Isterinya, ibunya, anak perempuannya dan saudara perempuannya. Manakala seorang wanita pula, tanggungjawab terhadapnya ditanggung boleh 4 org lelaki ini: Suaminya,ayahnya, anak lelakinya dan saudara lelakinya.

6. Seorang wanita boleh memasuki pintu Syurga melalui pintu mana saja yang disukainya cukup dgn 4 syarat saja: Shalat 5 waktu, puasa di bulan Ramadhan, taat suaminya dan menjaga kehormatannya.

7. Seorang lelaki perlu pergi berjihad fisabilillah tetapi wanita jika taat akan suaminya serta menunaikan tanggungjawabnya kepada ALLAH akan turut menerima pahala seperti pahala org pergi berperang fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.

Masya ALLAH .... demikian sayangnya ALLAH pada wanita ..... kan?

Segala puji bagi Allah, yang dengan nikmat-Nya sempurnalah semua kebaikan ....

Barakallahufikum ....

ALLAH berfirman yang bermaksud: Wahai orang beriman! Hendaklah kamu semua sentiasa menjadi orang yang menegakkan keadilan kerana Allah, lagi menerangkan kebenaran dan jangan sekali-kali kebencian kamu terhadap sesuatu kaum itu mendorong kamu kepada tidak melakukan keadilan. Hendaklah kamu berlaku adil (kepada sesiapa juga) kerana sikap adil itu lebih hampir kepada takwa. Dan bertakwa kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dengan mendalam akan apa yang kamu lakukan. (Surah Al-Maidah, ayat 8)

ERTI KEADILAN
Mengikut bahasa erti adil itu di antaranya ialah; sama rata di antara dua perkara. Seimbang di antara dua keadaan, mengimbangi bebanan. Erti keadilan mengikut istilah syariat Islam; meletakkan sesuatu itu pada tempatnya.

Maksud keadilan mengikut istilah syariat itulah yang diperintahkan oleh Allah SWT di dalam beberapa ayat. Di antaranya:

1 . Sesungguhnya Allah Taala menyuruhmu, supaya kamu membayarkan amanat kepada yang empunya dan apabila kamu menghukum antara manusia, hendaklah kamu hukum dengan keadilan. (An Nisaa`: 58)

2. Sesungguhnya Allah menyuruh melakukan keadilan dan berbuat kebajikan serta memberi karib kerabat dan melarang berbuat yang keji dan yang mungkar dan kezaliman.` (An Nahl: 90)

3. Maka jika salah satu keduanya teraniaya kepada yang lain, hendaklah kamu perangi (golongan) yang aniaya, hingga kembali kepada perintah Allah dan hendaklah perdamaikan antara keduanya dengan keadilan dan hendaklah kamu berlaku adil. (Al Hujurat: 9)

Di sini dapatlah kita faham bahawa apa saja yang kita lakukan sama ada orang atau barang atau benda atau perkara, sama ada yang bersifat maddi (material) mahupun bersifat maknawi atau rohani, jika dapat diletakkan pada tempatnya, inilah yang dikatakan adil. Kita berlaku sebaliknya maka dinamakan zalim kerana lawan adil itu ialah zalim. Perkataan zalim itu berasal daripada (zulmun) ertinya gelap atau kegelapan.

Orang yang bertindak di dalam kehidupan tidak meletakkan sesuatu perkara atau perbuatan sama ada

yang bersifat lahir mahupun yang batin, yang bersifat material (maddi) atau bersifat maknawi atau rohani pada tempatnya, dia dianggap orang yang hidup di dalam suasana yang gelap, yang tidak ada panduan dan pedoman hingga selalu sahaja tersilap, tersasul, tersalah, tergelincir, terjatuh. Ertinya hidup di dalam keadaan kelam-kabut dan huru-hara.

Kalau begitulah erti adil atau keadilan menurut Islam iaitu meletakkan sesuatu itu pada tempatnya, ertinya adil atau keadilan itu bukan ertinya sama rata atau dua benda yang sama-sama sukatan atau dua benda yang sama ukurannya.

PENGERTIAN ADIL Terdapat beberapa pengertian yang di buat oleh Ulamak tentang adil: 1. Adil bererti meletakkan sesuatu pada tempatnya. 2. Adil bererti menerima hak tanpa lebih dan memberikan hak orang lain tanpa kurang. 3. Adil bererti memberi hak setiap orang yang berhak tanpa lebih dan tanpa kurang sesama orang yang berhak dan menghukum orang yang jahat atau melanggar hukum setara dengan kesalahannya. Daripada ketiga-tiga pengertian yang tersebut dapatlah dirumuskan bahawa keadilan itu: 1. Menjamin hak individu (diri sendiri dan orang lain). 2. Menghapuskan kezaliman. 3. Melaksanakan hukum dengan saksama. 4. Memastikan orang berkuasa tidak menyalahgunakan kuasa dan orang yang lemah tidak teraniaya. ADIL KEPADA DIRI SENDIRI Menurut Islam keadilan dan kezaliman boleh berlaku pada diri sendiri dan pada orang lain. Asas keadilan pada diri sendiri ialah iman, amal Soleh dan akhlak mulia dan asas kezaliman pada diri sendiri ialah kufur, maksiat dan akhlak yang hina. Selain itu setiap orang hendaklah menjaga hak, keperluan dan kehormatan diri sendiri iaitu hak keperluan dan kehormatan rohani dan jasmani. Sebab itu orang Islam di larang daripada membiarkan diri teraniaya. Firman Allah Taala: (Surah Al Baqarah Ayat 195) Ertinya: Dan belanjakan ( apa yang ada pada kamu ) kerana ( menegakkan ) Agama Allah. Dan janganlah kamu sengaja mencampakkan diri ke dalam bahaya kebinasaan (dengan sikap bakhil) dan perbaikilah ( dengan sebaik-baiknya segala usaha dan ) perbuatan kamu, kerana sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang berusaha supaya baik amalannya. Lebih utama lagi, bagi menegakkan keadilan pada diri sendiri seseorang itu hendaklah berani mengakui kesalahan dirinya sendiri dan bersedia menerima akibat daripada kesalahan tersebut. Keadilan pada diri sendiri itu dapat dipelihara apabila seseorang itu mempunyai ilmu tentang yang benar (hak) dan yang salah (batil), tentang yang baik dan yang buruk, tentang yang berguna dan sia-sia. Orang yang beriman dan menyedari akan hakikat diri dan amalannya akan sentiasa berdoa kepada Allah Taala seperi doa Nabi Adam Alahissalam. ( Surah Al Araf Ayat 23 ) Ertinya: Mereka berdua merayu : Wahai Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan kalau engkau tidak mengampunkan kami dan memberi rahmat kepada kami, nescaya menjadilah kami orang-orang yang rugi. Sabda Rasullallah Sallallahu Alaihi Wasallam; Ertinya: Berlaku adillah walaupun ke atas diri kamu. Orang yang tidak beriman dan orang yang melakukan maksiat sebenarnya orang yang zalim kepada diri sendiri kerana mereka tidak akan terlepas daripada hukuman Allah Taala di dunia dan di akhirat disebabkan mereka tidak mahu menyahut seruan Islam dan tidak patuh kepada hukum yang ditentukan oleh Allah Taala. ADIL KEPADA ORANG LAIN Keadilan kepada orang lain berasaskan penyempurnaan hak mereka dan melaksanakan hukum secara saksama antara mereka, membela orang yang teraniaya dan menghukum orang yang bersalah. Ini berdasarkan ayat Al-Quran: (Surah An Nahl Ayat 90) Ertinya: Sesungguhnya Allah menyuruh berlaku adil dan berbuat kebaikan, serta memberikan bantuan kepada kaum kerabat; dan melarang daripada melakukan perbuatan-perbuatan yang keji dan mungkar serta kezaliman. Ia mengajar kamu ( dengan suruhan dan larangannya ini ), supaya kamu mengambil peringatan mematuhinya. (Surah Al Maidah Ayat 42) Ertinya: Dan jika engkau nenghukum, maka hukumlah di antara mereka dengan adil; kerana sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang berlaku adil. Asas bagi melaksanakan keadilan kepada orang lain ialah: 1. Iman dan takwa kepada Allah. 2. Amanah, bertanggungjawab dan Ihsan. 3. Ilmu dan kebenaran bersumberkan Al-Quran, hadis, Ijmak dan qias. 4. berpandukan kaedah atau prosedur melaksanakan hukum atau undang-undang. Tanpa berpegang pada asas (prinsip) yang tersebut manusia boleh dipengaruhi oleh kepentingan peribadi atau kebendaan sehigga mereka sanggup melakukan kezaliman dlam pelaksanaan keadilan iaitu: 1. Orang yang lemah tidak mendapat haknya dan orang yang kuat merampas hak orang yang lemah.

2. Orang yang bersalah bebas daripada hukuman dan orang yang tidak bersalah teraniaya. 3. hukum tidak berlandaskan kebenaran dan keadilan, tetapi berlandaskan kekuasaan dan kepentingan tertentu. SIFAT ORANG YANG ADIL. Antara sifat-sifat orang (hakim) yang dapat berlaku adil. 1. Mempunyai iman yang kukuh dan bertakwa kepada Allah Taala. 2. Menguasai ilmu syariat dan ilmu Aqliah. 3. Melaksanakan amanah dengan penuh tanggungjawab. 4. Ikhlas dan bertawakal kepada Allah Taala. 5. Berperibadi mulia iaitu: i- tidak mementingkan diri sendiri ii- berperikemanusiaan dan belas Ihsan. iii- Bijak dan tegas iv- Berani menghadapi risiko. Sabda Rasullalahi Sallallahu Alaihi Wassalam Yang bermaksud : (hakim) itu tiga jenis ; dua daripadanya masuk ke Neraka dan satu daripadanya masuk ke Syurga. Lelaki (hakim) yang tahu perkara yang benar, lalu ia menghukum berlandaskan kebenaran tersebut, maka ia masuk ke Syurga. Dan lelaki (hakim) yang tidak tahu perkara yang benar, lalu ia menjalankan hukuman atas kejahilannya,maka ia masuk ke Neraka.

http://www.baitulkasih.org.my/keadilan.htm http://www.al-azim.com/masjid/adil.html

http://ahmadirpan-pejuangpena.blogspot.com/2013/04/55-keistimewaan-wanita-dalam-islam.html

hadith Nabi s.a.w. Sabda Rasulullah s.a.w: dari Abu Hurairah r.a ia berkata: Rasulullah s.a.w bersabda: pergaulilah kaum wanita itu dengan pergaulan yang lemah lembut, kerana sesungguhnya kaum wanita itu dijadikan dari tulang rusuk dan sesungguhnya tulang rusuk itulah yang sebengkok-benkoknya ialah yang paling atas. Maka apabila engkau hendak meluruskannya, luruskannlah dengan perlahan dan apabila tidak diluruskan, ia sentiasa bengkok selama-lamanya. Oleh sebab itu pergaulilah wanita dengan pergaulan yang lemah lembut. (H.R Bukhari dan Muslim) Hadis tersebut jelas menerangkan cara komunikasi yang berkesan terhadap wanita.Perlakuan kasar kepada isteri mencakupi ucapan yang menyakitkan atau tindakan yang menyakitkan fizikalnya. Bentuk tindakan yang menyakitkan perasaan isteri misalnya mencari-cari kesilapan isteri, mengkhianati isteri, menganggu ketenangan isteri malam hari misalnya dengan pulang lewat malam dari berpoya-poya atau bermain atau bersembang-sembang di luar hanya memenuhi seleranya sendiri tanpa memerhatikan kepentingan isteri. Tindakan seperti ini dilarang oleh Rasulullah s.a.w, sabda Baginda: Ertinya: dari Jabir: Nabi s.a.w melarang suami mengetuk pintu keluarganya pada malam hari, melarang berkhianat kepada mereka atau mencari-cari kesalahan mereka. (H.R Muslim) Seorang suami yang baik akan sentiasa menghormati dan melayani isteri dengan baik dan bersabar dengan tingkah laku isterinya yang mungkin tidak disukainya. Firman Allah: Ertinya: ...dan bergaullah dengan mereka secara patut (makruf), kemudian bila kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) kerana mungkin kamu tidak menykai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak Jika suami tidak menyenangi salah satu sifat isterinya hal tersebut tidak boleh dijadikan alasan untuk berlaku kasar kepada isterinya, bahkan suami hendaklah berpandangan adil dengan melihat sifat-sifat isterinya yang disenangi sehingga dapat mendorong dirinya untuk tidak berlaku kasar dalam menghadapi perangai isterinya. Dalam hal ini eloklah kita menghayati sebuah hadith yang diriwayatkan bahawa seorang lelaki pergi ke rumah Amirul mukminin Umar al-Khattab untuk mengadu kepadanya perihal isterinya. Maka dia berhenti di hadapan pintu rumah Umar al-Khattab menunggu beliau keluar. Ketika itu lelaki tersebut terdengar isteri Umar al-Khattab meleteri beliau dan Umar hanya berdiam sahaja. Melihat yang demikian pulanglah lelaki tersebut ke rumahnya sambil berkata sendiri: jikalaulah begitulah tindakan Umar terhadap isterinya sedangkan umum mengetahui sikap Umar yang garang dan tegas, maka siapalah aku ini. Akan tetapi Umar ternampak lelaki ini melewati hadapan rumahnya dan lantas memanggil lelaki tersebut bertanyakan gerangan apakah dia mencarinya. Berkata lelaki tersebut: wahai Amirul mukminin aku datang ke rumahmu untuk mengadu perihal isteriku yang suka meleteriku, akan tetapi aku terdengar isterimu juga meleterimu, sedangkan engkau seorang amirul mukminin. Maka Umar al-Khattab memjawab: wahai saudaraku, aku berdiam ketika isteriku meleteriku kerana isteriku telah menunaikan segala haknya ke atasku, dialah yang memasakkan untukku, membuat roti untukku, membasuh segala bajuku dan menyusukan kesemua anak-anakku, sedangkkan kesemua itu bukanlah perkara yang wajib dilakukannya. Apabila aku ingat kembali kesemuanya itu aku tidak memarahinya kerana meleteriku. Berkata lelaki itu: begitu jugalah perihal

isteriku. Jawab Umar: ingatlah segala jasanya padamu, sesungguhnya keadaan itu hanyalah sementara. (Khalid Abdul Rahman al-Ak.1997.178). Terdapat juga suami yang melakukan kekasaran kepada isteri secara fizikal misalnya memukul isteri. Memukul isteri dibenarkan selama pukulan itu bersifat pengajaran dan tidak menimbulkan rasa sakit yang membahayakan diri isteri. Hal ini disebutkan di dalam hadith berikut: Ertinya: ...dan janganlah kamu pukul mereka dan menghina mereka Kerana itu walaupun suami bermaksud memberi pengajaran kepada isteri namun dia tetap bertanggungjawab untuk melindungi keselamatan dan keamanan isteri. Hal ini disebut di dalam firman Allah dalam surah an-Nisa ayat 19: Ertinya: ...dan bergaullah dengan mereka secara patut (makruf), kemudian bila kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) kerana mungkin kamu tidak menykai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak Dalam hal ini jika suami gagal berkomunikasi dengan baik terhadap isteri hingga membawa kepada masalah yang besar, isteri boleh menasihati dan mengingatkan suami akan hak tersebut. Jika suami enggan berubah isteri boleh meminta bantuan daripada orang tengah untuk menasihati suami agar tidak berkasar dengan isteri. Jika tidak berhasil isteri dapat mengadukan masalahnya ke mahkamah syariah untuk mengambil tindakan tertentu kepada suaminya agar tidak mengulangi kekasarannya terhadap isteri. Dalam hal ini isteri haruslah celik agama dengan memahami dan menghayati segala hak yang telah diberikan Islam kepadanya untuk menjamin maruah wanita Islam.

Mulianya seorang wanita sehingga syurga itu diletakkan di bawah telapak kaki ibu. Islam telah memberikan wanita satu kedudukan yang paling mulia berbanding mana-mana agama mahupun bangsa lain. Jika anda inginkan penjelasan lanjut mengenai hukum hakam berkaitan wanita, beberapa ayat yang terkandung di dalam surah An-Nisa ada jawapannya..

Wanita diciptakan dari tulang rusuk laki-laki.

Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Rabb kalian yang telah menciptakan kalian dari jiwa yang satu dan dari jiwa yang satu itu. Dia menciptakan pasangannya, dan dari keduanya Dia memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. (Surah An-Nisa`: 1)

Dalam ayat ini dinyatakan bahawa daripada jiwa yang satu, Allah SWT menciptakan pasangannya. Qatadah dan Mujahid mengatakan bahawa yang dimaksud jiwa yang satu adalah Nabi Adam. Sedangkan pasangannya adalah Hawa. Qatadah mengatakan Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam. (Tafsir Ath-Thabari, 3/565, 566)

Dalam hadis sahih pula menyebut: Sesungguhnya wanita diciptakan dari tulang rusuk. Dan sungguh bahagian yang paling bengkok dari tulang rusuk adalah yang paling atasnya. Apabila engkau ingin meluruskannya, engkau akan mematahkannya. Dan jika engkau ingin bersenang-senang dengannya, engkau boleh bersenang- senang namun padanya ada kebengkokan. (Riwayat Al-Bukhari no. 3331 dan Muslim no. 3632)

Hak memperoleh mahar dalam pernikahan.

Allah SWT telah berfirman:

Berikanlah mahar kepada wanita-wanita yang kalian nikahi sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kalian sebahagian daripada mahar tersebut dengan rela hati maka makanlah (ambillah) pemberian itu sebagai makanan yang sedap lagi baik. (An-Nisa`: 4)

Hak perempuan yatim dipelihara.

Allah SWT berfirman: Dan jika kalian khuatir tidak akan dapat berlaku adil terhadap hak-hak perempuan yatim (bila mana kalian menikahinya), maka nikahilah wanitawanita lain yang kalian senangi: dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kalian khuatir tidak dapat berlaku adil maka nikahilah seorang wanita sahaja atau budak-budak perempuan yang kalian miliki. Yang demikian itu lebih dekat untuk kalian dan tidak berlaku aniaya. (Surah An-Nisa`: 3)

Urwah bin Az-Zubair pernah bertanya kepada Aisyah tentang firman Allah SWT: maka Aisyah menjawab, Wahai anak saudariku. Perempuan yatim tersebut berada dalam asuhan walinya yang turut bersyarikat dalam harta walinya, dan pihak wali ini ternyata tertarik dengan kecantikan anak yatim kerana berikut hartanya. Maka wali ingin menikahinya tanpa berlaku adil dalam pemberian mahar sebagaimana mahar yang diberikannya kepada wanita lain yang ingin dinikahinya. Para wali pun dilarang menikahi perempuan-perempuan yatim kecuali jika mereka mahu berlaku adil terhadap perempuan-perempuan yatim serta memberinya mahar yang sesuai dengan yang biasa diberikan kepada wanita lain. Para wali kemudian diperintah untuk menikahi wanita-wanita lain yang mereka senangi.

Suami diperintah untuk berlaku baik pada isterinya.

Allah SWT telah berfirman:

Dan bergaullah kalian (para suami) dengan mereka (para isteri) secara patut. (An-Nisa`: 19) Al-Hafizh Ibnu Katsir ketika mentafsirkan ayat di atas menyatakan: Halusi ucapan kalian terhadap mereka (para isteri) dan perbaiki perbuatan serta penampilan kalian sesuai kemampuan. Sebagaimana engkau menyukai bila dia (isteri) berbuat demikian, maka engkau (semestinya) juga berbuat yang sama. Allah SWT berfirman dalam hal ini:

Dan para isteri memiliki hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang maruf.(Surah Al-Baqarah: 228)

Sementara itu Rasulullah s.a.w sendiri telah bersabda: Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarga (isteri)nya. Dan aku adalah orang yang paling baik di antara kalian terhadap keluarga (isteri)ku.(Tafsir Al-Qur`anil Azhim, 2/173)

Ketahuilah si dara semua, sebagai seorang wanita, anda telah dicipta untuk menjadi seorang makhluk yang mulia dan istimewa. Namun, janganlah anda kotori kemuliaan itu dengan akhlak yang bertentangan dengan ajaran yang telah digariskan agama. Bersamalah kita mendidik diri menjadi yang terbaik dari masa ke masa. InsyaAllah.

Anda mungkin juga menyukai