Anda di halaman 1dari 2

19 Keistimewaan Wanita Menurut Hadis

Bagikan
 Kemarin jam 19:55
1. Doa wanita itu lebih makbul daripada lelaki kerana sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada
Rasulullah SAW akan hal tersebut, jawab baginda , " Ibu lebih penyayang daripada bapa dan doa orang yang penyayang tidak akan
sia-sia."

2. Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 1000 lelaki yang soleh.

3. Barangsiapa yang menggembirakan anak perempuannya, darjatnya seumpama orang yang sentiasa menangis kerana takutkan
Allah .Dan orang yang takutkan Allah SWT akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.

4. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah SAW) di dalam syurga.

5. Barangsiapa membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah lalu diberikan kepada keluarganya) maka pahalanya seperti
melakukan amalan bersedekah.Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki. Maka barangsiapa yang menyukakan
anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail.

6. Syurga itu di bawah telapak kaki ibu.

7. Barangsiapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan
lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta sikap bertanggungjawab,
maka baginya adalah syurga.

8. Apabila memanggil akan dirimu dua orang ibu bapamu, maka jawablah panggilan ibumu terlebih dahulu.

9. Daripada Aisyah r.a." Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuannya lalu dia berbuat baik kepada
mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka.

10. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutuplah pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari
mana-mana pun pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.

11. Wanita yang taat pada suaminya, maka semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan semua
beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya serta menjaga solat dan puasanya.

12. Aisyah r.a berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita?" Jawab Rasulullah SAW
"Suaminya." " Siapa pula berhak terhadap lelaki?" Jawab Rasulullah SAW, "Ibunya."

13. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta kepada suaminya,
masuklah dia dari pintu syurga mana sahaja yang dikehendaki.

14. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah SWT memasukkan dia ke dalam syurga terlebih
dahulu daripada suaminya (10,000 tahun).

15. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya,maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah SWT
mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebajikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.

16. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah SWT mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad
pada jalan Allah.

17. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.

18.Apabila telah lahir anak lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.

19. Apabila semalaman seorang ibu tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah SWT memberinya pahala seperti
memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah SWT

Pernikahan akan menyingkap tabir rahasia bahwa istri yg kau nikahi tidak seindah yg diimpikan. Istrimu bukanlah semulia Khadijah,
setaqwa Aisyah, setabah Fatimah, dan secantik Zulaikha. Justru istrimu adalah istri akhir zaman yang akan melahirkan anak yg shaleh
dari rahimnya.

Pernikahan akan menginsyafkan kita akan perlunya iman dan taqwa, karna memiliki suami tak searif Abu Bakar, seberani Umar bin
Khatab, sedermawan Ustman bin Affan dan secerdas Ali bin Abi Thalib. Suamimu adalah suami akhir zaman yang insya Allah akan
membimbingmu menempuh jalan yg diRidhoi Allah namun senantiasalah berikhtiar.

Seandainya Rasulullah ke Rumah Kita


Bagikan
 Kemarin jam 15:57
Bayangkan apabila Rasulullah SAW dengan seijin Allah tiba-tiba muncul mengetuk pintu rumah kita.... Beliau datang dengan
tersenyum dan muka bersih di muka pintu rumah kita. Apa yang akan kita lakukan?
Mestinya kita akan sangat berbahagia, memeluk beliau erat-erat dan lantas mempersilahkan beliau masuk ke ruang tamu kita.
Kemudian kita tentunya akan meminta dengan sangat agar Rasulullah SAW sudi menginap beberapa hari di rumah kita.

Beliau tentu tersenyum....

Tapi barangkali kita meminta pula Rasulullah SAW menunggu sebentar di depan pintu karena kita teringat Video CD rated R18+
yang ada di ruang tengah dan kita tergesa-gesa memindahkan dahulu video tersebut ke dalam.

Beliau tentu tetap tersenyum....

Atau barangkali kita teringat akan lukisan wanita setengah telanjang yang kita pajang di ruang tamu kita, sehingga kita terpaksa juga
memindahkannya ke belakang secara tergesa-gesa.

Barangkali kita akan memindahkan lafal Allah dan Muhammad yang ada di ruang samping dan kita meletakkannya di ruang tamu.

Beliau tentu tersenyum....

Bagaimana bila kemudian Rasulullah SAW bersedia menginap di rumah kita? Barangkali kita teringat bahwa anak kita lebih hapal
lagu-lagu barat daripada menghapal Sholawat kepada Rasulullah SAW. Barangkali kita menjadi malu bahwa anak-anak kita tidak
mengetahui sedikitpun sejarah Rasulullah SAW karena kita lupa dan lalai mengajari anak-anak kita.

Beliau tentu tersenyum....

Barangkali kita menjadi malu bahwa anak kita tidak mengetahui satupun nama keluarga Rasulullah dan sahabatnya, tetapi hapal di
luar kepala mengenai anggota Power Rangers atau Kura-kura Ninja.

Barangkali kita terpaksa harus menyulap satu kamar mandi menjadi ruang Shalat. Barangkali kita teringat bahwa perempuan di rumah
kita tidak memiliki koleksi pakaian yang pantas untuk berhadapan kepada Rasulullah SAW.

Beliau tentu tersenyum....

Belum lagi koleksi buku-buku kita dan anak-anak kita. Belum lagi koleksi kaset kita dan anak-anak kita. Belum lagi koleksi karaoke
kita dan anak-anak kita. Ke mana kita harus menyingkirkan semua koleksi tersebut demi menghormati junjungan kita?

Barangkali kita menjadi malu diketahui junjungan kita bahwa kita tidak pernah ke masjid meskipun adzan berbunyi.

Beliau tentu tersenyum....

Barangkali kita menjadi malu karena pada saat maghrib keluarga kita malah sibuk di depan TV. Barangkali kita menjadi malu karena
kita menghabiskan hampir seluruh waktu kita untuk mencari kesenangan duniawi. Barangkali kita menjadi malu karena keluarga kita
tidak pernah menjalankan sholat sunnah. Barangkali kita menjadi malu karena keluarga kita sangat jarang membaca Al Qur'an.

Barangkali kita menjadi malu bahwa kita tidak mengenal tetangga-tetangga kita.

Beliau tentu tersenyum....

Barangkali kita menjadi malu jika Rasulullah SAW menanyakan kepada kita siapa nama tukang sampah yang setiap hari lewat di
depan rumah kita. Barangkali kita menjadi malu jika Rasulullah SAW bertanya tentang nama dan alamat tukang penjaga masjid di
kampung kita.

Betapa senyum beliau masih ada di situ....

Bayangkan apabila Rasulullah SAW tiba-tiba muncul di depan rumah kita.... Apa yang akan kita lakukan? Masihkah kita memeluk
junjungan kita dan mempersilahkan beliau masuk dan menginap di rumah kita?

Ataukah akhirnya dengan berat hati, kita akan menolak beliau berkunjung ke rumah karena hal itu akan sangat membuat kita repot dan
malu?

Maafkan kami ya Rasulullah....

Masihkah beliau tersenyum?

Senyum pilu, senyum sedih dan senyum getir....

Oh betapa memalukannya kehidupan kita saat ini di mata Rasulullah........

Anda mungkin juga menyukai