Anda di halaman 1dari 5

ADAB

KEMULIAAN SAYYIDATINA FATHIMAH : Rasulullah tidak pernah tidur sebelum mencium Fatimah. Pernah
suatu ketika ditegur dan ditanya salah satu istrinya, kenapa engkau selalu mencium Fatimah? Rasulullah
menjawab, ‘setiap aku rindu surga aku mendapatkan semerbak bau harum surga pada diri Fatimah’.

Suatu hari Siti Fatimah sudah masuk di kamarnya, sudah di dalam selimutnya, mau tidur. Rasulullah
mengetuk pintu kamarnya, kemudian Rasulullah masuk dan Siti Fatimah bangun, kata Rasulullah
‘jangan, tetaplah kamu di tempat tidurmu’.

Kemudian beliau bersabda ‘putriku Fatimah, kamu jangan tidur sebelum mengkhatamkan Al-Quran.
Kamu jangan tidur sebelum menjadikan seluruh nabi memberikan syafaat untukmu. Kamu jangan tidur
sebelum merelakan atau memberi kerelaan kepada seluruh kaum mukminin-mukminat di dunia ini. Dan
terakhir wahai putriku Fatimah jangan kamu tidur sebelum kamu Umrah dan Haji’.

Permintaan yang sulit semua. Sebelum tidur khatam Al-Quran. Sebelum tidur menjadikan seluruh Nabi
memberikan syafaat. Sebelum tidur merelakan kaum mukminin-mukminat. Sebelum tidur Umrah dan
Haji.

Siti Fatimah terkejut mendapatkan perintah ini. Sebelum sempat Fatimah berkata, Rasulullah shalat dua
rakaat di kamar Siti Fatimah. Siti Fatimah duduk menanti selesai shalat ayahnya untuk menanyakan
tentang perintah tadi.

Setelah Rasulullah salam, Siti Fatimah berkata, ‘ayahku, siapa yang mampu sebelum tidur khatam Al-
Quran, menjadikan para Nabi memberi syafaat, merelakan seluruh kaum mukminin-mukminat, dan
melaksanakan Umrah dan Haji?’

Rasulullah tersenyum kemudian beliau bersabda, ‘bukan begitu putriku, bukankah engkau

kalau membaca Qulhuwallahu Ahad (Surah Al-Ikhlas) sebanyak 3x dihitung seperti khatam Al-Quran.

Kedua, bershalawatlah kepadaku dan seluruh para nabi, nanti kami semua siap memberi syafaat.

Ketiga, doakan kaum mukminin-mukminat; Astaghfirullah lil mukminina wal mukminat, supaya semua
kaum mukminin-mukminat rela kepadamu.

Ke empat, Umrah dan Haji yang kumaksud ialah membaca; Subhanallah, walhamdulillah, wa Laa Ilaha
Illallah, wa Allahu Akbar, maka pahalanya seperti kamu melakukan Umrah dan Haji’.

Jadi inilah amalan yang diajarkan Rasulullah kepada putrinya Fatimah. Dan mari kita amalkan dan
ajarkan kepada anak-anak kita:

1. Membaca Qulhuwallahu Ahad (Al-Ikhlas) 3 x.

2. Shalawat kepada para Nabi (Allahumma Shalli ala Muhammad wa Ali Muhammad wa Alal Anbiya-i wal
Mursalin).

3. Mendoakan kaum Muslimin (Astaghfirullah lil mukminina wal mukminat).

4. Kemudian membaca (Subhanallah, wa-Alhamdulillah wa Laa ilaa ha Illallah wa-Allahu Akbar).


KHUSU DALAM SHOLAT...!!

Sodara ku...!

"Seorang bertanya pada Sayyidil Habib Umar bin Hafidz, :

"Bagaimana agar kita bisa khusyu'?

"Sayyidil Habib Umar bin Hafidz menjawab:" Seseorang di katakan khusyu' jika memenuhi 6 kriteria,
yaitu:

1. (Hudurul Qolb)

Hadirnya hati. hadirnya hati harus dilatih terus-menerus, bila hati kemana-

mana paksa untuk kembali lagi, In syaa Alloh , hati akan terbiasa hudhur...

2. (Tafahhumul Ma'ani)

Memahami arti atas apa yang kita katakan dan kita sedang lakukan

3. (Al ijlal watta'dzhim )..

Adanya rasa mengagungkan dan memulyakan kepada Allah Subhanallohu Wa Ta'alaa....

Terkadang kita hadir hati, mengetahui arti, tapi tanpa pengagungan hal ini seperti seseorang yang
memahami

perkataan anak kecil yaitu tidak terlalu menghiraukannya

4. (Al ijlal watta'dzhim ma'al Haibah)

Hendaknya rasa memulyakan dan

pengagungan tadi di iringi dengan rasa haibah (kewibawaan)

Haibah: Rasa takut yang timbul karena rasa mengagungkan. Takut sholat kita tidak di terima oleh Allah
Subhanallaahu Wa Ta'alaa..

5. ar-Roja':

Kuatnya harapan bahwa sholat kita diterima oleh Allah Subhanallohu Wa Ta'alaa juga menjadi
sebab dekatnya kita pada Alloh Subhanallohu Wa Ta'alaa serta mengharapkan mendapat balasan yang
agung..

6. Haya':

Adanya rasa malu bahwasannya kita

tidak menunaikan hak Alloh Subhanallohu Wa Ta'alaa dengan semestinya....

Kemudian Habib Umar mengatakan,

"Jika enam kriteria ini terdapat padamu maka sholatmu bisa dikatakan sholat yang khusyu'. "Mudah-
mudahan Alloh Subhanallohu Wa Ta'alaa memberikan taufiq kepada kita sehingga bisa mengamalkan
resep yang ada di atas ini.

Mudah-mudahan Alloh Subhanahu Wa Ta'ala menjadikan kita termasuk orang-orang yang khusyu'
dalam sholat.

Aamiin yaa Robbal'aalamiin

Wallahu a'lam..

"Allohumma Sholli alaa Ruuhi

Sayyidina Muhammadin fil/ arwah, wa

'ala Jasadihi filajsaadi, wa alaa

Qabrihi filqubuuri"..

KETIKA DOA KEHILANGAN MAKNA AKAD NIKAH

Ada yang mengganjal dari peristiwa nikah tadi pagi.

Semula tak ada yang aneh dari rangkaian prosesinya. Menunggu pengantin yang telat dah biasa.
Menunggu acara karena sound yang tidak "nyaring" juga dah lazim. Bahkan "kering tenggorokan" pun
dah gak aneh lagi bagi profesi ini.

Selanjutnya barang bawaan pengantin pun tidak ada yang istimewa, yang membedakannya hanya roti
buaya khas hantaram pengantin dari Betawi dengan anaknya yang nemplok dipunggung ibunya. Proses
serahterima juga berjalan biasa diserahkan dan diterima.
Namun kejanggalan yang mulai terasa saat ayat2 mulia Qur'an dibacakan. Tak ada yang menyimak.
Kulihat sebelah kiri ibu2 yang "rada glamour" sibuk ngobrol. Tuan rumah repot menjamu tamu, karena
seorang janda. Hadirin yang dateng sibuk memainkan Hp, sambil tersenyum2 gak jelas.

Maaf, seingatku hanya aku dan wali nikah sama pak amil yang mencoba menikmati suasana itu. karena
saksi pernikahan sibuk juga dengan Hp, sedang saksi satunya sibuk ngobrol dengan anak yang
dipangkunya. Akhirnya suara qori yang indah berlalu begitu saja.

Berikutnya adalah saat ijab qabul tiba. Saat ditanya kesiapan qabulnya, pengantin menjawab dengan
spontan siap pak. Tapi saksi yang seperti masih hubungan famili mengingatkan untuk mencobanya dulu.
Karena ponakannya agak pecicilan. Benar saja calon pengantin yang tadi siap, langsung gugup dan
terbata2 mencoba ijab qabul. Dengan usaha latihan yh gigih sukses juga CPP menjawab ijab dari walinya.

Selanjutnya adalah doa ijab qabul. Pak amil kupersilahkan untuk memimpinnya. Namun beliau
menunjuk lehernya, mungkin batuk dan serak, asumsiku. Hingga akhirnya mik itu aku ambil kembali.

Pembacaan doa adalah moment yang paling kurindukan dan dahsyat. Karena saat itulah kehadiran
malaikat dalam altar pernikahan. Aku yakin benar bahwa setiap yang doa yang termohonkan akan
kembali padaku.

Namun tidaklah pagi tadi. Doa-doa khusu dan terbaik kehilangan makna. Sambil membuka mata kutatap
suami istri baru sibuk berbicara. Doa kembali mengalir semoga rumah tangganya mulia seperti Adam
dan Hawa. Sambil membuka mata ku tatap keluarga dna hadirin. Sedih nyaris tak ada satupun yang
mengangkat tangan. Semua sibuk memainkan alat komunikasinya. Bahkan ada yang masih telpon2an.
Doa terus saja kupanjatkan semoga rumah tangganya seteguh Ali ra dan Fatimmah Azzahra putri
Rasulullah. Sambil berdoa kembali ku buka matanya. Bersyukur ada pak amil yang mengaminkan doaku.

Duh saudaraku seiman... apa yang telah kau lakukan di pernikahan saudaramu. Tidak kah bisa kau
angkat tanganmu walau sesaat. Langit berguncang saat itu. Ribuan malaikat hadir (maaf: kalau kau tahu
kehadiran malaikat saat itu akan kau gunakan hp canggihmu untuk berselfie). Akankan lidahmu terkunci
untuk mengucapkan amin. Atau engkau lebih senang menjawab ping Bbm dan Wa yang masih bisa kau
tunda. Sedang malaikat akan segera beranjak meninggalkan majlis mulia itu.

Duh saudaraku... Jangan pelit untuk mendoakan saudara meski lewat kata "Amiiin", karena sejuta
kebaikan akan kembali kepadamu. Jadi angkat kedua tangamu sgera.

Duhai saudaraku... doa itu pintu keselamatan dunia dan akhirat. Jangan abaikan. Apalagi di majlis mulia
seperti aqdun nikah.
Genapkan kehadiranmu dengan mendoakan kedua mempelai. Karena itu adalah kado terindah buat
kedua mempelai. Barakallahu laka wa baraka alaik wa jamaa baina kuma fi khair....

Anda mungkin juga menyukai