Anda di halaman 1dari 138

86

BAB 4
ANALISIS PEMILIHAN APLIKASI
ERP (ENTERPRISE RESOURCE PLANNING)


4.1 Dua Alternatif Aplikasi ERP
Sesuai dengan hasil analisis sistem yang berjalan pada bab 3, maka pada bab
4 ini akan dibahas mengenai rekomendasi pemilihan aplikasi ERP yang tepat bagi
PT BM. Alternatif aplikasi ERP yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Microsoft Dynamics Nav 2009 dan SAP Business One 2007. Adapun alasan
pemilihan kedua aplikasi tersebut adalah karena kedua aplikasi tersebut ditujukan
untuk bisnis skala kecil-menengah tetapi juga dapat digunakan oleh bisnis skala
menengah-besar dengan jumlah pengguna hingga 30 orang. Selain itu, kedua
aplikasi tersebut memiliki tampilan antarmuka pengguna yang user friendly
sehingga dapat digunakan dengan mudah oleh para pengguna sistem PT BM. Kedua
aplikasi tersebut memiliki keunggulannya masing-masing sehingga perlu dilakukan
penelitian untuk dapat menentukan produk mana yang sesuai dengan kebutuhan PT
BM.

4.1.1 Microsoft Dynamics Nav 2009
Berikut ini akan dijabarkan mengenai fitur-fitur Microsoft Dynamics Nav
2009 dan infrastruktur yang diperlukan untuk pengimplementasiannya.

87
4.1.1.1 Fitur-fitur
Berikut ini adalah fitur-fitur yang dimiliki oleh Microsoft Dynamics
Nav 2009 (sumber: http://www.microsoft.com/dynamics/en/us/products/nav-
capabilities.aspx):
Tabel 4.1 Fitur Fitur pada Microsoft Dynamics Nav 2009
A. FINANCIAL MANAGEMENT
- General ledger
- Intercompany postings
- Cash management
- Cost accounting
- Budgets
- Liquidity
- Receivables
- Payables
- Fixed assets allocation and reclassification
- Inventory costing
- Multiple currency
- Consolidation
- Bank account management and bank reconsiliation
- Financial reports
B. SALES & MARKETING
- Sales contacts, customers
- Sales teams
- Sales opportunities
- Sales quotes
- Sales orders, blanket orders
- Return orders
- Invoices
- Credit memos

88
- Marketing campaigns, segments
- Inventory and pricing
- Sales analysis and reporting
- Sales history
C. PURCHASE
- Purchase planning
- Vendors, contacts
- Purchase quotes
- Purchase orders
- Blanket orders
- Return orders
- Transfer orders
- Invoice
- Credit memos
- Purchase journals
- Inventory and costing
- Purchase analysis and reporting
- Purchase history
D. WAREHOUSE
- Items, nonstock items
- Transfer orders
- Shipment
- Pick worksheets
- Movement worksheet
- Item reclassification journals
E. MANUFACTURING
- Production orders
- Production Bill of Materials (BOM)
- Capacity planning
- Production schedule
- Production forecasts

89
F. HUMAN RESOURCES
- Employee data
- Absence registration

4.1.1.2 Infrastruktur (System Requirements)
Berikut ini adalah kebutuhan perangkat keras minimum yang
dibutuhkan untuk mengimplementasikan Microsoft Dynamics Nav 2009
(http://download.microsoft.com/download/4/4/3/4436ef86-808d-40c8-801e-
a26b78c0611d/NAV2009_SystemRequirements.doc):
1. Client
Berikut ini adalah kebutuhan infrastruktur untuk client yang
diperlukan untuk implementasi Microsoft Dynamics Nav 2009:
Tabel 4.2 Infrastruktur Client untuk Microsoft Dynamics Nav 2009
Sistem Operasi Microsoft Windows XP Professional SP3 atau lebih
(X86 atau menjalankan 32 bit pada X64)
Microsoft Windows Server 2003 SP2 atau lebih (X86
atau menjalankan 32 bit pada X64)
Microsoft Windows Server 2003 R2 SP2 atau lebih
(X86 atau menjalankan 32 bit pada X64)
Microsoft Windows Vista (Business, Enterprise, atau
Ultimate) SP1 atau lebih (X86 atau menjalankan 32 bit
pada X64)
Microsoft Windows Server 2008 (X86 atau
menjalankan 32 bit pada X64)

90
Sumber Daya
Hardware
Kapasitas hard disk:
Sekitar 250 MB (dengan instalasi secara
keseluruhan termasuk dua modul bahasa)
Sekitar 110 MB (instalasi minimal termasuk dua
modul bahasa)
Memory:
Memori sebesar 1 GB
CPU:
Lihat pada requirements sistem operasi
Aplikasi lainnya Microsoft .NET Framework 3.5
Untuk Mail Merge*, Outlook Client Integration,
Import and Export Budget dari dan ke Microsoft Excel
dan Office XML dan jaringan Share Point, diperlukan:
Microsoft Office 2003 atau 2007
*Mail Merge memerlukan penginstalan CDO
(Collaboration Data Object)
Untuk instalasi pengguna tunggal Microsoft SQL
server 2005 Express atau SQL 2008 Express

Untuk membuat laporanlaporan untuk Role Tailored
client, salah satu dari produk berikut ini diperlukan:
Microsoft Visual Web Developer 2005 Express
edition SP1 atau lebih*

91
Microsoft Visual Studio 2005 Standard /
Professional SP1 atau lebih
Microsoft Visual Studio 2008 Standard /
Professional SP1 atau lebih
* Jika menggunakan Microsoft Visual Web Developer
2005 Express edition, Reporting Add-In untuk
Microsoft Visual Web Developer 2005 Express juga
diperlukan.

2. Server
Berikut ini adalah kebutuhan infrastruktur untuk server yang
diperlukan untuk implementasi Microsoft Dynamics Nav 2009:
Tabel 4.3 Infrastruktur Microsoft Dynamics Nav 2009 Server
Sistem Operasi Microsoft Windows XP Professional SP3 atau lebih
(X86 atau menjalankan 32 bit pada X64)
Microsoft Windows Server 2003 SP2 atau lebih (X86
or run atau menjalankan 32 bit pada X64)
Microsoft Windows Server 2003 R2 SP2 atau lebih
(X86 atau menjalankan 32 bit pada X64)
Microsoft Small Business Server 2003 R2 SP2 atau
lebih (X86 atau menjalankan 32 bit pada X64)
Microsoft Small Business Server 2008 atau lebih (X86
atau menjalankan 32 bit pada X64)

92
Microsoft Windows Vista (Business, Enterprise, atau
Ultimate) SP1 atau lebih (X86 atau menjalankan 32 bit
pada X64)
Microsoft Windows Server 2008 (X86 atau
menjalankan 32 bit pada X64)
Microsoft Windows Essential Business Server 2008
Standard atau Premium (menjalankan 32 bit pada X64)
Sumber Daya
Hardware
Kapasitas Harddisk:
Minimum 500 MB
Memory:
Minimum 1 GB
CPU:
Lihat pada requirements sistem operasi
Network:
WinSockets-compatible TCP/IP (jika
menggunakan protokol TCP dengan server
Microsoft Dynamics NAV)
Koneksi jaringan LAN harus mempunyai kecepatan
100 megabits per detik atau lebih.
Aplikasi lainnya Microsoft .NET Framework 3.5
Direktori aktif diperlukan untuk konfigurasi 3-tier.

93

3. Database Server
Selain client dan server, dalam melakukan implementasi
aplikasi ERP juga diperlukan sebuah database server. Berikut ini
adalah spesifikasi yang diperlukan untuk database server:
Tabel 4.4 Infrastruktur Microsoft Dynamics Nav 2009 Database Server
Sistem Operasi Microsoft Windows XP Professional dengan SP3 atau
lebih (X86 atau menjalankan 32 bit pada X64)
Microsoft Windows Server 2003 SP2 atau lebih (X86
atau menjalankan 32 bit pada X64)
Microsoft Windows Server 2003 R2 SP2 atau lebih (X86
atau menjalankan 32 bit pada X64)
Microsoft Small Business Server 2003 R2 SP2 atau lebih
Microsoft Small Business Server 2008 atau lebih (X86
atau menjalankan 32 bit pada X64)
Microsoft Windows Vista (Business, Enterprise, atau
Ultimate) SP1 atau lebih (X86 atau menjalankan 32 bit
pada X64)
Microsoft Windows Server 2008 (X86 atau menjalankan
32 bit pada X64)
Microsoft Windows Essential Business Server 2008
Standard atau Premium (menjalankan 32 bit pada X64)
Sumber Daya Kapasitas Harddisk:

94
Hardware 500 MB
Kapasitas untuk database
Kapasitas temporary sama dengan ukuran
primary index terbesar
Memory:
Minimum 1 GB
CPU:
Server hanya dapat menggunakan 1 CPU
Network:
WinSockets-compatible TCP/IP (jika
menggunakan protokol TCP dengan Microsoft
Dynamics NAV Server)
NetBIOS-compatible LAN (jika menggunakan
netb protocol dengan Microsoft Dynamics NAV
Server)
Koneksi jaringan LAN harus mempunyai
kecepatan 100 mbit/sec atau lebih


4.1.1.3 Estimasi Waktu Implementasi Microsoft Dynamics Nav
Estimasi waktu implementasi untuk Microsoft Dynamics Nav
didasarkan pada metode Rapid Implementation Methodology (RIM) for

95
Microsoft Dynamics Nav. Tabel berikut ini menjelaskan tentang kegiatan
yang dilakukan dalam implementasi Microsoft Dynamics Nav:
Tabel 4.5 Estimasi Waktu Implementasi Microsoft Dynamics Nav
No. Kegiatan Anggota Tim Jumlah
hari
1 Sales phase
1.1 Persetujuan perusahaan dengan vendor mengenai
pembelian dan implementasi ERP
Perwakilan dari
perusahaan dan dari
vendor
2 hari
1.2 Kick-off meeting Semua anggota tim
proyek
1 hari
2 Diagnostic phase
2.1 Pengumpulan user requiremens data-data lain
yang relevan
Konsultan, user,
manajer dari
masing-masing
departemen
7 hari
2.2 Pendefinisian ruang lingkup proyek,
perencanaan sumber daya
Konsultan, manajer
proyek, manajer
dari masing-masing
departemen
3 hari
3 Analysis phase
3.1 Pembahasan data-data yang didapat dari
diagnostic phase, perencanaan administrasi,
Manajer proyek,
konsultan, manajer
6 hari

96
pembagian tugas dan tanggung jawab,
perencanaan migrasi data
masing-masing
departemen
4 Deployment
4.1 Instalasi software dan migrasi data Konsultan, IT
administrator
15 hari
4.2 Pengujian sistem, review hasil pengujian dan
perubahan yang diperlukan
Konsultan, user,
manajer proyek,
manajer masing-
masing departemen
10 hari
5 Operation
5.1 Pelatihan user dan administrator Konsultan, user, IT
administrator
5 hari
5.2 Penyelesaian administrasi sistem dan persiapan
go-live, pembuatan user manuals
Konsultan, IT
administrator,
manajer proyek
5 hari
5.3 Go-live dan penutupan proyek Manajer proyek,
konsultan, IT
administrator,
manajer masing-
masing departemen
1 hari
Total estimasi waktu implementasi Microsoft Dynamics Nav 55 hari

97
4.1.2 SAP Business One 2007
Berikut ini akan dijabarkan mengenai fitur-fitur SAP Business One 2007
dan infrastruktur yang diperlukan untuk pengimplementasiannya.
4.1.2.1 Fitur-fitur
Berikut ini adalah fitur-fitur yang dimiliki oleh SAP Business One
2007 (sumber: SAP Solution in Detail: SAP Business One 2008 by SAP
AG):
Tabel 4.6 Fitur-fitur SAP Business One 2007
A. ACCOUNTING AND FINANCIALS
- General ledger and journal entries
- Chart of accounts
- Accounts segments
- Recurrent transaction (transaksi yang berulang)
- Cost accounting
- Budget and project management
- Banking and statements
- Payment processing and reconciliation
- Multiple periods
- Financial statement and reporting
- Sales tax and VAT
- Credits
- Deferred payment (penangguhan pembayaran)
- Multicurrency support
B. SALES AND CUSTOMERS
- Sales quotation
- Sales order
- Delivery
- Invoice

98
- Return
- Multicurrency price lists
- Customer and prospect contact and activity management
- Gross profit calculation
- Sales Opportunities and pipeline management
- Sales and pipeline forecast
- Microsoft Outlook integration
- Sales reporting
- Web-based customer relationship management
- Service contact management
- Service call management entry and tracking
- Service knowledge database
C. PURCHASING
- Purchase proposals
- Purchase order
- Purchase delivery
- Goods receipts and returns
- Purchase invoice
- Purchase credit note
- Landed cost
- A/P invoice and credit notes
D. INVENTORY
- Items management
- Items query (permintaan)
- Price list and special pricing
- Receipt to stock
- Release from stock
- Stock transactions
- Warehouse transfer
- Serial numbers
- Batch management

99
- Pick and pack
- Inventory revaluation
- Customer and vendor catalog
E. MANUFACTURING
- Bill of materials (BOM)
- Production orders
- Forecasting
- MRP
- Recommendation report
F. HUMAN RESOURCES
- Employee directory and administration
- Employee time
- Payroll accounting

4.1.2.2 Infrastruktur (System Requirements)
Berikut ini adalah kebutuhan perangkat keras minimum yang
dibutuhkan untuk mengimplementasikan SAP Business One 2007:
1. Client
Setiap client memiliki spesifikasi hardware yang sama satu
sama lainnya. Berikut ini adalah spesifikasi minimal yang diperlukan
untuk sebuah client dalam SAP Business One:
Tabel 4.7 Infrastruktur SAP Business One 2007 Client
Komponen Rekomendasi Best-Practice
Prosesor Intel Pentium 4, 2 GHz (atau prosesor lain
yang setara)
Hard disk 1 GB

100
Memory 1 GB
Drive 24x CD ROM
Display 1024 x 768 dengan 24Bit warna
Database Microsoft IE 6.0 SP1
Sistem Operasi Microsoft Windows 2000 Professional
Microsoft Windows XP SP1
Kapasitas HD kosong 500MB
Software Microsoft IE 6.0 SP1
Microsoft Data Acces Components 2.6
(MDAC) atau lebih

2. Server
Dalam SAP Business One, application server dan database
server dapat dijalankan dalam satu mesin yang sama. Atau, dapat juga
application server diletakkan di satu komputer, dan database server
di komputer lainnya. Berikut ini adalah pengaturan yang
direkomendasikan sebagai ketentuan minimum untuk server yang
digunakan.
Tabel 4.8 Infrastruktur SAP Business One 2007 Server
Komponen Rekomendasi Best-Practice
Prosesor - 1-10 pengguna: 1 x Intel Pentium
D/Xeon, 2 GHz/ 1 MB
- 11-20 pengguna: 1 to 2 x Intel Pentium

101
D/Xeon, 2 - 3 GHz/ 2 MB
- 21-30 pengguna: 2 to 4 x Intel Xeon, 3
GHz/ 2 MB
Hard disk - 1-10 pengguna: 2 GB untuk aplikasi
dan 10 GB untuk database
- 11-20 pengguna: 2 GB untuk aplikasi
dan 20 GB untuk database
- 21-30 pengguna: 2 GB untuk aplikasi
dan 30 GB untuk database
Memory - 1-10 pengguna: 1 -2 GB
- 11-20 pengguna: 2-3 GB
- 21-30 pengguna: 3-4 GB
Drive CD/DVD ROM
Display 1024 x 768 dengan 24Bit warna
Database Microsoft SQL server 2000 SP3
Dukungan RAID RAID-1 (Mirrored). Ini membutuhkan hard
disk tambahan dengan ukuran yang sama
dengan disk utama untuk full system
backup.
Sistem operasi - 1x Intel Pentium III
- Microsoft Windows 2000
Server/Advanced Server
- Microsoft Windows 2003 Server

102
Standard/ Enterprise
Kapasitas HD kosong Partisi sistem 500MB/ partisi data 2GB
Software Sybase Adaptive Server Enterprise 12.5.1
IBM DB2 Universal Database 8.1 SP3
Microsoft IE 6.0 SP1
Microsoft Data Access Components
(MDAC) 2.6/2.8 untuk Windows 2003
Server

Untuk IBM DB2:
Microsoft Visual C++ 6.0 Windows 2000
Microsoft Visual C++ .Net Windows
2003

3. Network
Network digunakan sebagai penghubung antara client dengan
server. SAP Business One diimplementasikan dengan menggunakan
arsitektur client-server. Dengan arsitektur client-server, client dan
server terpisah dan umumnya diimplementasikan pada komputer
jaringan. Arsitektur umum dari client-server yang sering digunakan
adalah seperti berikut ini:

103

Gambar 4.1 Infrastruktur SAP Business One 2007 Network

4. Security
Untuk menjaga kerahasiaan data-data perusahaan dan agar
sistem perusahaan tidak diakses oleh pihak yang tidak bertanggung
jawab, maka diperlukan adanya security yang berperan sebagai
perisai untuk menyeleksi pihak-pihak yang dapat mengakses data
perusahaan. Berikut ini adalah spesifikasi hardware untuk menjaga
keamanan sistem perusahaan yang dapat digunakan oleh SAP
Business One 2007 maupun Microsoft Dynamics Nav 2009:
Check Point UTM - Mgmt and Gateway Bundle untuk 1 Site &
50 pengguna
Check Point FloodGate-1 Add-on untuk VPN-1 UTM Gateway -
1 Site
Check Point SmartView Reporter & Monitor untuk 1 Site with
500 pengguna

104
Annual Collaborative Enterprise SupportStandard untuk CPUTM-
CKP-1-U, CPUTMQOS-1 & CPMP-SSV-500.

4.1.2.3 Estimasi Waktu Implementasi SAP Business One
Estimasi waktu implementasi untuk SAP Business One didasarkan
pada metode SAP Business One Accelerated Implementation Program
(ASAP Business One). Tabel dibawah ini menjelaskan tentang kegiatan
yang dilakukan dalam implementasi SAP Business One:
Tabel 4.9 Estimasi Waktu Implementasi SAP Business One
No. Kegiatan Anggota Tim Jumlah
hari
1 Project preparation
1.1 Pendefinisian organisasi proyek, perencanaan
sumber daya, identifikasi resiko proyek,
persiapan kick-off meeting, agenda dan
perencanaan proyek
Manajer Proyek,
konsultan, manajer
dari masing-masing
departemen
4 hari
1.2 Kick-off meeting persetujuan jadwal dan
rencana proyek
Semua anggota tim 1 hari
2 Business Blueprint
2.1 Pengumpulan dan identifikasi business
requiremens
Konsultan, manajer
masing-masing
departemen, IT
administrator
7 hari

105
2.2 Pembuatan Business Blueprint - semua data
yang relevan (requirements, solusi, batasan, gap)
didokumentasikan dalam Business Blueprint
Konsultan 2 hari
2.3 Peninjauan (review) dan diskusi Business
Blueprint dan rencana proyek
Manajer proyek,
konsultan
1 hari
3 Project realization
3.1 Pendefinisian peran user, perencanaan pelatihan,
pengkomunikasian change management,
persiapan migrasi data
Manajer proyek,
konsultan, IT
administrator,
manajer masing-
masing departemen
4 hari
3.2 Instalasi software, konfigurasi sistem
berdasarkan Business Blueprint, migrasi data,
konfigurasi otorisasi user
Konsultan, IT
administrator
10 hari
3.3 User Acceptance Test Konsultan, user 2 hari
3.4 Pengujian sistem, review hasil pengujian dan
perubahan yang diperlukan
Konsultan, user,
manajer proyek,
manajer masing-
masing departemen
8 hari
3.5 Perencanaan administrasi sistem, tugas-tugas,
dan tanggung jawab, perencanaan support
strategy
Manajer proyek,
konsultan, IT
administrator, user,
manajer masing-
3 hari

106
masing departemen
4 Final preparation
4.1 Pelatihan user dan administrator Konsultan, user, IT
administrator
5 hari
4.2 Penyelesaian administrasi sistem dan persiapan
go-live, pembuatan user manuals, memulai cut-
over
Konsultan, IT
administrator,
manajer proyek,
manajer dari
masing-masing
departemen
4 hari
5 Go-live and support
5.1 Production system go-live dan penutupan proyek Manajer proyek,
konsultan, IT
administrator,
manajer masing-
masing departemen
5 hari
Total estimasi waktu implementasi SAP Business One 56 hari

4.2 Analisis Kebutuhan Perusahaan
Untuk dapat menentukan aplikasi ERP yang tepat untuk PT BM, maka
dibutuhkan metode yang dapat membantu perusahaan dalam menentukan aplikasi
yang terbaik bagi perusahaan. Dimana aplikasi yang baik adalah aplikasi yang
mampu menangani kebutuhan akan sistem informasi yang dapat menunjang proses

107
bisnis perusahaan dan dapat memberikan added value bagi perusahaan. Untuk itu
akan digunakan Fit/Gap Analysis sebagai alat pengukur tersebut.

4.2.1 Analisis Fit/Gap (Fit/Gap Analysis)
Analisis Fit/Gap adalah suatu metode yang mengidentifikasikan
requirement perusahaan yang kemudian akan dibandingkan dengan sistem yang
diusulkan, apakah requirement tersebut fit atau gap terhadap sistem tersebut.
Analisis fit/gap pada digunakan untuk menentukan requirement apa saja yang
diinginkan PT BM yang kemudian akan dibandingkan dengan dua aplikasi ERP
yaitu SAP Business One 2007 dan Microsoft Dynamics Nav 2009, dimana
tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukan aplikasi yang sesuai dengan
requirement dari perusahaan. Tahapannya dimulai dari penentuan requirement
yang diinginkan perusahaan, kemudian akan ditentukan priority dari setiap
requirement tersebut, dan kemudian akan dilihat sejauh mana requirement
tersebut dapat dipenuhi oleh kedua aplikasi ERP yang diusulkan.
Berdasarkan data yang didapat dari PT BM terdapat beberapa
requirement yang harus dapat terpenuhi oleh aplikasi ERP yang diusulkan
dimana requirement tersebut akan dikelompokkan per bagian yang terdapat di
perusahaan. Berikut ini requirement requirement perusahaan akan dijelaskan
per bagian:
108

4.2.1.1 Penjualan
Tabel 4.10 Analisis Fit/Gap dari Bagian Penjualan
No. Requirement Rank
Microsoft
Dynamics
Nav 2009
SAP
Business
One 2007
Comments Alternatives
1 Kemampuan untuk memelihara
dan memperbaharui data
penjualan dan pelanggan.
H F F Setiap transaksi penjualan dan data
pelanggan harus tersimpan dan
terpelihara dengan baik.

SAP Business One 2007: requirement
ini dapat terpenuhi dengan adanya
fitur Business Partner dan Order.

Microsoft Dynamics Nav 2009:
requirement ini dapat terpenuhi

109

dengan adanya fitur Sales


Customers dan Order.
2 Dapat menunjukkan list
pelanggan yang paling sering
melakukan pemesanan.
L F F Perusahaan menginginkan adanya list
pelanggan yang setia dan rutin
melakukan pemesanan, sehingga
dapat membantu menganalisis
kepuasan pelanggan.

Pada SAP Business One 2007 dan
Microsoft Dynamics Nav 2009,
requirement ini dapat terpenuhi
dengan adanya fitur Sales Report -
Customer.

3 Kemampuan untuk membantu
menentukan jadwal pengiriman
M F F Saat ini belum tersedia dukungan
untuk penentuan transportasi

110

dan transportasi yang sesuai. pengiriman barang.



SAP Business One 2007: requirement
ini dapat terpenuhi dengan
pengaturan pengiriman dan
transportasi pada Sales Order.

Microsoft Dynamics Nav 2009:
requirement ini dapat terpenuhi
dengan pengaturan pengiriman dan
transportasi pada menu Shipment.
4 Membantu untuk melakukan
penentuan harga produk
pesanan pelangan tertentu.
M F F Requirement ini juga termasuk
pemberian potongan harga kepada
pelanggan tertentu.


111

SAP Business One 2007: requirement


ini dapat terpenuhi dengan adanya
fitur Special Price for Business
Partners.

Microsoft Dynamics Nav 2009:
requirement ini dapat terpenuhi
dengan adanya fitur Invoice
Discount.
5 Pengintegrasian antara sales
order dengan invoice.
H F F Pada SAP Business One 2007 dan
Microsoft Dynamics Nav 2009,
requirement ini dapat terpenuhi
dengan baik.

6 Kemampuan menangani retur
produk dari pelanggan dan
H F F SAP Business One 2007:
requirement ini dapat terpenuhi

112

pengoreksian invoice akibat


adanya retur.
dengan adanya fitur SalesA/R
Return.

Microsoft Dynamics Nav 2009:
requirement ini dapat terpenuhi
dengan adanya fitur Return Orders.
8 Kemampuan untuk membuat
laporan penjualan dengan cepat
dan akurat sehingga membantu
memudahkan analisis penjualan
dan menentukan strategi
pemasaran yang tepat.
H F F Saat ini untuk menghasilkan laporan
penjualan masih dibutuhkan waktu
yang cukup lama.

Pada SAP Business One 2007 dan
Microsoft Dynamics Nav 2009,
requirement ini dapat terpenuhi
dengan adanya fitur Sales Report dan
Analysis report Sales.

113

4.2.1.2 Pembelian
Tabel 4.11 Analisis Fit/Gap dari Bagian Pembelian
No. Requirement Rank
Microsoft
Dynamics
Nav 2009
SAP
Business
One 2007
Comments Alternatives
1 Kemampuan memelihara dan
memperbaharui data pembelian
dan pemasok.
H F F Setiap transaksi pembelian dan data
pemasok harus tersimpan dan
terpelihara dengan baik.

SAP Business One 2007: requirement
ini dapat terpenuhi dengan adanya
fitur Purchase Order dan Business
Partner Vendor Master Record.

Microsoft Dynamics Nav 2009:

114

requirement ini dapat terpenuhi


dengan adanya fitur Purchase
Order dan Purchase Vendors.
2 Membantu memudahkan
pemilihan pemasok berdasarkan
penawaran pemasok.
L F F SAP Business One 2007: requirement
ini dapat terpenuhi dengan adanya
fitur Request for Quotation.

Microsoft Dynamics Nav 2009:
requirement ini dapat terpenuhi
dengan adanya fitur Purchase
Quotation.

3 Membantu memudahkan
pembelian bahan baku ke
pemasok, termasuk pembuatan
kontrak dengan pemasok.
H F F Pada SAP Business One 2007 dan
Microsoft Dynamics Nav 2009,
requirement ini dapat terpenuhi
dengan baik pada saat pembuatan

115

purchase order.
4 Adanya reminder yang
menunjukkan stok bahan baku
digudang sudah mencapai batas
minimum.
H F F Saat ini tidak ada peringatan batas
minimum bahan baku. Bagian
Pembelian harus menunggu
permintaan pembelian bahan baku
dari Bagian Gudang.

SAP Business One 2007: requirement
ini dapat terpenuhi dengan adanya
fitur Inventory Item Master Data.

Microsoft Dynamics Nav 2009:
requirement ini dapat terpenuhi
dengan adanya fitur Warehouse
Inventory and Costing.

116

5 Kemampuan untuk menangani


pembelian barang yang tidak
berhubungan dengan proses
produksi.
L F F Pembelian produk yang tidak
berhubungan dengan produksi antara
lain: pembelian alat tulis, pembelian
tinta printer, dan lain-lain yang
digunakan untuk menunjang
pekerjaan.

SAP Business One 2007: requirement
ini dapat terpenuhi dengan
pengaturan pada saat pembuatan
purchase order, yaitu pada menu
Purchase Order Item Type.

Microsoft Dynamics Nav 2009:
requirement ini dapat terpenuhi

117

dengan pengaturan pada saat


pembuatan purchase order, yaitu
pada menu Purchase Order Item
Description.
6 Dapat membantu mengevaluasi
pelayanan para pemasok.
L F F SAP Business One 2007:
requirement ini dapat terpenuhi
dengan adanya fitur Purchase
Analysis - Main Vendor.

Microsoft Dynamics Nav 2009:
requirement ini dapat terpenuhi
dengan adanya fitur laporan
pembelian.

7 Kemampuan untuk membuat
laporan pembelian dengan
H F F Saat ini masih dibutuhkan waktu
yang cukup lama untuk membuat

118

akurat dan sesuai dengan


kebutuhan sehingga membantu
memudahkan analisis
pembelian.
laporan pembelian.

Pada SAP Business One 2007 dan
Microsoft Dynamics Nav 2009,
requirement ini dapat terpenuhi
dengan adanya fitur Purchase
Reports.


4.2.1.3 Produksi
Tabel 4.12 Analisis Fit/Gap dari Bagian Produksi
No. Requirement Rank
Microsoft
Dynamics
Nav 2009
SAP
Business
One 2007
Comments Alternatives
1 Membantu pembuatan jadwal H F F Aplikasi yang digunakan saat ini
119

produksi. belum mampu mendukung


penjadwalan produksi.

SAP Business One 2007: requirement
ini dapat terpenuhi dengan adanya
fitur MRP Production Order.

Microsoft Dynamics Nav 2009:
requirement ini dapat terpenuhi
dengan adanya fitur Manufacturing
Manufacturing Planning Worksheet.
2 Kemampuan untuk mengecek
status pesanan pelangan.
H F F Pesanan yang diajukan oleh
pelanggan akan melewati berbagai
proses, maka dari itu diperlukan
pengendalian untuk mengetahui

120

sejauh mana proses produksi yang


telah dikerjakan.

SAP Business One 2007: requirement
ini dapat terpenuhi dengan adanya
fitur Work Order Status.

Microsoft Dynamics Nav 2009:
requirement ini dapat terpenuhi
dengan adanya fitur Manufacturing
Execution Planned Production
Orders.
121

3 Mampu mengevaluasi antara


hasil produksi dengan
perencanaan produksi.
M F F Perusahaan perlu mengetahui berapa
tingkat keberhasilan dan kegagalan
dalam produksi, baik dalam jumlah
produk yang gagal atau
ketidaksesuaian penyelesaian
produksi.

Pada SAP Business One 2007 dan
Microsoft Dynamics Nav 2009,
requirement ini dapat terpenuhi
dengan adanya fitur Production
Report.

4 Mampu membantu penentuan
perkiraan bahan baku yang
dibutuhkan dalam memproduksi
H F F Pada SAP Business One 2007 dan
Microsoft Dynamics Nav 2009,
requirement ini dapat terpenuhi

122

satu jenis produk. dengan adanya fitur Bill of Materials


(BOM).
5 Kemampuan untuk melihat arus
perpindahan bahan baku dan
produk dari satu gudang ke
gudang yang lainnya.
M F F Arus perpindahan bahan baku perlu
diketahui oleh perusahaan untuk
memastikan bahan baku dan produk
telah digunakan secara maksimal.

Pada SAP Business One 2007 dan
Microsoft Dynamics Nav 2009,
requirement ini dapat terpenuhi
dengan adanya fitur Stock
Movements.

6 Kemampuan untuk
memperkirakan kebutuhan
bahan baku atas pesanan
H F F PT BM memiliki pelanggan tetap
yang sering melakukan pemesanan
rutin di waktu tertentu. Agar dapat

123

pelanggan tetap yang rutin


melakukan pemesanan.
selalu melayani pesanan tersebut
diperlukan adanya fitur untuk
memperkirakan kebutuhan sumber
daya dalam memenuhi permintaan
tersebut.

SAP Business One 2007: requirement
ini dapat terpenuhi dengan adanya
fitur Material Requirement Planning
Wizard.

Microsoft Dynamics Nav 2009:
requirement ini dapat terpenuhi
dengan adanya fitur Production
Forecast.
124

7 Pembuatan laporan bahan baku,


bahan pelengkap, perpindahan
produk, dan transaksi atau
perubahan yang terjadi pada
proses produksi secara akurat
dan sesuai kebutuhan.
H F F Saat ini masih dibutuhkan waktu
yang cukup lama dalam pembuatan
laporan bahan baku, bahan
pelengkap, perpindahan produk, dan
transaksi pada proses produksi.

SAP Business One 2007: requirement
ini dapat terpenuhi dengan adanya
fitur Inventory Master Data dan
Warehouse Inventories.

Microsoft Dynamics Nav 2009:
requirement ini dapat terpenuhi
dengan adanya fitur Inventory
Movement dan Warehouse

125

Planning and Eexecution


Movement Worksheets.


4.2.1.4 Keuangan dan Akuntansi
Tabel 4.13 Analisis Fit/Gap dari Bagian Keuangan
No. Requirement Rank
Microsoft
Dynamics
Nav 2009
SAP
Business
One 2007
Comments Alternatives
1 Pencatatan transaksi keuangan
dan aset yang dimiliki oleh
perusahaan.
H F F SAP Business One 2007: requirement
ini dapat terpenuhi dengan adanya
fitur Journal Entries.

Microsoft Dynamics Nav 2009:
requirement ini dapat terpenuhi

126

dengan adanya fitur Recurrent


Journal.
2 Menghitung penyusutan yang
terjadi pada aset perusahaan.
M F F Perhitungan penyusutan ini akan
diperlukan dalam membuat
pelaporan. Aplikasi yang digunakan
saat ini belum mendukung
penyusutan aset tersebut.
SAP Business One: requirement ini
dapat dipenuhi dengan adanya add-on
yang disediakan oleh SAP secara
cuma cuma.

Microsoft Dynamics Nav 2009:
requirement ini dapat terpenuhi
dengan pengaturan pada Fixed

127

Assets.
3 Membantu dalam penempatan
akun-akun yang terdapat di
Jurnal Umum.
H F F Pencatatan yang tepat dengan
berdasarkan akun-akun tertentu
diperlukan untuk laporan keuangan
dan akuntansi perusahaan.

Pada SAP Business One 2007 dan
Microsoft Dynamics Nav 2009,
requirement ini dapat terpenuhi
dengan baik dengan adanya fitur
General Ledger.

4 Kemampuan untuk
menampilkan hutang yang jatuh
tempo.
H F F Saat ini aplikasi yang digunakan
belum mampu menampilkan jatuh
tempo hutang perusahaan.


128

SAP Business One 2007: requirement


ini dapat terpenuhi dengan adanya
fitur Payable Origin.

Microsoft Dynamics Nav 5.0:
requirement ini dapat terpenuhi
dengan adanya fitur Payable.
5 Kemampuan untuk
menampilkan semua piutang
yang jatuh tempo dan
menganalisis umur piutang dari
setiap pelanggan.
H F F Saat ini aplikasi yang digunakan
belum mampu menampilkan piutang
dan menganalisis umur piutang.

SAP Business One 2007: requirement
ini dapat terpenuhi dengan adanya
fitur Customer Receivable Aging.


129

Microsoft Dynamics Nav 2009:


requirement ini dapat terpenuhi
dengan adanya fitur Receivable.
6 Kemampuan untuk
mengkonversikan mata uang
asing ke mata uang rupiah dan
sebaliknya.
M F F Aplikasi yang digunakan saat ini
belum mempunyai fitur untuk
konversi mata uang.

Pada SAP Business One 2007 dan
Microsoft Dynamics Nav 2009,
requirement ini dapat terpenuhi
dengan adanya fitur Multicurrency.

7 Kemampuan untuk menyimpan
history hutang dan piutang
perusahaan.
M F F Rincian dari pembayaran hutang
maupun piutang perlu
didokumentasikan untuk kepentingan
keuangan dan akuntasi perusahaan.

130


Pada SAP Business One 2007 dan
Microsoft Dynamics Nav 2009,
requirement ini dapat terpenuhi
dengan baik dengan adanya fitur
History hutang dan piutang.
8 Kemampuan untuk
menampilkan laporan keuangan
secara akurat dan sesuai
kebutuhan.
H F F Saat ini pembuatan laporan keuangan
perusahaan seringkali tidak akurat,
karena kurangnya integrasi antar
bagian dalam perusahaan.

Pada SAP Business One 2007 dan
Microsoft Dynamics Nav 2009,
requirement ini dapat terpenuhi
dengan baik dengan adanya fitur

131

Financial Reports.
9. Kemampuan untuk memblok
pelanggan yang belum melunasi
invoice atas pesanannya dan
batas kredit dari pelanggan
tersebut.
H F F Aplikasi yang digunakan saat ini
belum mampu mendukung pemberian
batas kredit pelanggan dan belum
mampu memblok pelanggan.

SAP Business One 2007: requirement
ini dapat terpenuhi dengan adanya
tampilan otomatis pada saat
pembuatan Sales Order.

Microsoft Dynamics Nav 2009:
requirement ini dapat terpenuhi
dengan adanya fitur Invoice Overdue.


132


4.2.1.5 Personalia
Tabel 4.14 Analisis Fit/Gap dari Bagian Personalia
No. Requirement Rank
Microsoft
Dynamics
Nav 2009
SAP
Business
One 2007
Comments Alternatives
1 Nama, posisi, departemen, dan
divisi dari suatu karyawan di
aplikasi harus disesuaikan
dengan struktur organisasi di
perusahaan.
M F F Saat ini aplikasi yang digunakan
belum dapat menunjukkan struktur
organisasi perusahaan.

SAP Business One 2007: requirement
ini dapat terpenuhi dengan adanya
fitur Employee Master Record.

Microsoft Dynamics Nav 2009:

133

requirement ini dapat terpenuhi


dengan adanya fitur Employee.
2 Kemampuan aplikasi untuk
memelihara dan memperbaharui
data karyawan.
L F F SAP Business One 2007: requirement
ini dapat terpenuhi dengan adanya
fitur Employee Master Record.

Microsoft Dynamics Nav 2009:
requirement ini dapat terpenuhi
dengan adanya fitur Employee.

3 Kemampuan aplikasi untuk
menampilkan karyawan yang
kontraknya akan habis.
H F F Aplikasi yang digunakan saat ini
belum mendukung adanya fitur yang
menunjukkan karyawan mana yang
telah habis masa kontraknya.
SAP Business One: Dapat dipenuhi
dengan melihat pada Employee


134

Master Data.

Microsoft Dynamics Nav 2009:
requirement ini dapat terpenuhi
dengan adanya fitur Reports
Contracts pada modul Human
Resource.
4 Kemampuan untuk menangani
pencatatan absensi, cuti, dan
lembur karyawan.
M F F Aplikasi yang digunakan saat ini
masih belum dapat mendukung
pemrosesan lebih lanjut dalam
pencatatan absensi, cuti, dan lembur
karyawan.

SAP Business One 2007: requirement
ini dapat terpenuhi dengan adanya

135

fitur Employee Absence.



Microsoft Dynamics Nav 2009:
requirement ini dapat terpenuhi
dengan adanya fitur Staff Absence.
5 Perhitungan gaji karyawan yang
didasarkan pada hari kerja dan
lembur.
H G F Saat ini aplikasi yang digunakan
belum mendukung perhitungan gaji
karyawan.

SAP Business One 2007: requirement
ini dapat terpenuhi dengan adanya
fitur Employee Cost and Salaries.

Microsoft Dynamics
Nav 2009: diperlukan
adanya program add-
on tambahan yang
dapat membantu
dalam melakukan
perhitungan gaji para
karyawan.
136
4.2.1.6 Requirement yang Tidak Dapat Dipenuhi
Dari analisis Fit/Gap yang tertera diatas dapat dilihat bahwa
terdapat 1 requirement dengan prioritas High yang tidak dapat dipenuhi
(Gap) oleh Microsoft Dynamics Nav 2009:
Requirement dengan prioritas High: Perhitungan gaji karyawan
yang didasarkan pada hari kerja dan lembur.
Requirement ini termasuk prioritas tinggi karena saat ini lebih dari
500 karyawan yang bekerja di PT BM bekerja di bagian produksi. Bagian
produksi ini bekerja setiap hari 24 jam dan sering kali ketika jadwal
pengiriman semakin dekat, karyawan harus lembur untuk menyelesaikan
produksi. Saat ini sistem yang digunakan tidak mendukung adanya fitur
yang dapat mempermudah perhitungan gaji karyawan pada hari kerja dan
lembur. Perhitungan gaji dengan secara manual dengan melihat kartu
absen setiap karyawan. Hal ini sangat tidak efisien mengingat jumlah
karyawan PT BM yang tidak sedikit Untuk itu perlu adanya fitur
tambahan yang dapat melakukan perhitungan gaji masing masing
karyawan.

4.2.1.7 Perbandingan Hasil Analisis Fit/Gap Microsoft Dynamics Nav 2009
dengan SAP Business One 2007
Berdasarkan analisis Fit/Gap dari kedua aplikasi ERP diatas,
berikut ini adalah tabel hasil perbandingan analisis Fit/Gap kedua
aplikasi ERP dalam memenuhi requirements perusahaan.

137

Tabel 4.15 Perbandingan Hasil Analisis Fit/Gap
Ranking
Requirement
Total
Requirement
Microsoft Dynamics
Nav 2009
SAP Business One
2007
F P G F P G
High 21 20 0 1 21 0 0
Medium 9 9 0 0 9 0 0
Low 5 5 0 0 5 0 0
Total 35 34 0 0 35 0 0
96,5% 0% 3,5% 100% 0% 0%

Melalui diagram berikut ini dapat diketahui secara keseluruhan
pemenuhan requirement dari masingmasing aplikasi ERP:
1. Microsoft Dynamics Nav 2009





Gambar 4.2 Diagram Pemenuhan Requirement Fit/Gap dengan Microsoft
Dynamics Nav 2009


Fi t
Par ti al
Gap
138
2. SAP Busines One 2007




Gambar 4.3 Diagram Pemenuhan Requirement Fit/Gap dengan SAP Business
One 2007






Gambar 4.4 Diagram Perbandingan Pemenuhan Requirement dari kedua
aplikasi ERP yang diusulkan.

Dari diagram diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pemenuhan
requirement dengan menggunakan SAP Business One 2007 lebih
optimal, yaitu mencapai 100% dibandingkan dengan Microsoft Dynamics
Nav 2009 yang hanya sebesar 96,5%. Hal ini dikarenakan adanya
requirement yang tidak didukung dengan penggunaan Microsoft
Dynamics Nav 2009 namun dapat diatasi dengan menggunakan SAP
Business One 2007. Maka secara keseluruhan, pemilihan aplikasi ERP
dengan berdasarkan kemampuan pemenuhan requirement perusahaan,
100.0%
96.5%
Micr osoft Dynami cs Nav
SAP Busi ness One
Fi t
Parti al
Gap
139
SAP Business One 2007 dapat menunjang pemenuhan requirement
perusahaan untuk meningkatkan kinerja dan kemampuan pelayanan
kepada pelanggannya.

4.3 Analisis Pemilihan Aplikasi ERP Berdasarkan Kriteria
Pemilihan untuk menerapkan sebuah sistem perlu dilihat dari beberapa aspek
penting yang ada. Selain dengan menentukan pemenuhan terhadap requirement
perusahaan, juga perlu dilihat dari segi kriteria yang dibutuhkan untuk sebuah
sistem. Kriteria kriteria yang telah ditentukan tersebut kemudian dianalisis dengan
menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). AHP dipilih karena
metode ini dapat menuntun pengambil keputusan untuk melakukan apa yang
sebaiknya dan apa yang dapat dilakukan untuk pengambilan keputusan.

4.3.1 Identifikasi Struktur Hierarki
Untuk dapat melakukan pemilihan aplikasi ERP yang tepat untuk
perusahaan dibutuhkan kriteria kriteria dan subkriteria yang menjadi dasar
pemilihan tersebut. Pemilihan dilakukan berdasarkan pengamatan dan hasil
wawancara dengan perusahaan. Berikut ini beberapa kriteria yang digunakan
dalam pengambilan keputusan menggunakan metode AHP, yaitu :
1. Kriteria Business Functionality and Coverage (F)
Functionality and coverage adalah kemampuan dari aplikasi ERP
untuk dapat memenuhi dan mencakup fungsi-fungsi yang ada secara
keseluruhan proses bisnis perusahaan, atau setidaknya sebagian besar yang
dibutuhkan oleh perusahaan.
140
2. Kriteria Supporting service (S)
Supporting service adalah kemampuan vendor ERP untuk dapat
menyediakan layanan tambahan yang dibutuhkan perusahaan dalam
membantu perusahaan setelah tahap implementasi selesai dilakukan.
3. Kriteria Technology (T)
Technology adalah kemampuan aplikasi ERP untuk dapat mudah di
implementasikan ke dalam perusahaan, integrasi yang baik dengan sistem
lain, keamanan data yang terjamin, dan kemampuan dari aplikasi ERP
untuk menjawab tantangan zaman yang semakin membutuhkan kecepatan
pemprosesan.
4. Kriteria Costs (C)
Costs adalah total biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk
dapat menggunakan aplikasi ERP dan juga perawatannya setiap tahun,
yang nantinya dibandingkan dengan keuntungan yang didapat perusahaan
atas penggunaan aplikasi ERP tersebut.
5. Kriteria Vendor credential (V)
Vendor credential adalah kinerja dan sejarah masa lalu dari vendor
ERP yang dilihat dari penggunaan aplikasi ERP nya di perusahaan lain.

Berikut ini akan dijelaskan subkriteria yang digunakan sebagai bahan
pengambil keputusan dengan menggunakan metode AHP, yaitu :
1. Subkriteria Functionality and coverage (F)
a. Sales and distribution (F1)
141
Kemampuan sistem untuk menangani proses penjualan produk
perusahaan ke pelanggan, dimana terdapat fungsi fungsi yang dapat
menangani berbagai jenis penjualan, perkiraan tanggal kirim produk,
dan lain - lain.
b. Procurement (F2)
Kemampuan sistem untuk dapat menangani proses pembelian
bahan baku yang dibutuhkan perusahaan, dimana terdapat fungsi
fungsi seperti compare price, request for quotation, master data bahan
baku yang up to date, dan lain - lain.
c. Production (F3)
Kemampuan sistem untuk dapat menangani proses produksi
yang terdapat diperusahaan, dimana terdapat fungsi fungsi
penjadwalan produksi, pengecekkan kapasitas produksi, dan lain - lain.
d. Acounting (F4)
Kemampuan sistem untuk dapat menangani proses pencatatan
data hasil transaksi perusahaan, dimana terdapat fungsi fungsi
pengontrolan piutang usaha dan hutang usaha, pencatatan data transaksi
yang up to date, pembuatan laporan yang mudah dan cepat, dan lain -
lain.
e. HRD (F5)
Kemampuan sistem untuk dapat menangani proses yang
berhubungan dengan karyawan,dimana terdapat fungsi fungsi
pencatatan data hadir, lembur, dan cuti yang setiap karyawan,
142
penjadwalan training untuk karyawan, evaluasi kinerja karyawan, dan
lain - lain.

2. Subkriteria Supporting service (S)
a. Training (S1)
Kemampuan dari vendor untuk menyediakan pelatihan bagi
karyawan perusahaan sehingga karyawan dapat mengerti penggunaan
sistem yang baru tersebut.
b. Maintanance support (S2)
Kemampuan dari vendor untuk mendukung perusahaan dalam
hal perawatan sistem setiap periode tertentu sehingga sistem tetap dapat
digunakan secara optimal.

3. Subkriteria Technology (T)
a. Performance (T1)
Kemampuan aplikasi dapat bekerja dengan baik sesuai dengan
harapan dari perusahaan, yaitu mempercepat proses bisnis perusahaan.
b. Intergration with another system (T2)
Kemampuan sistem untuk dapat berintegrasi dengan sistem lain
c. Ease of implementation (T3)
Kemampuan aplikasi untuk dapat di implementasi dengan
mudah, cepat, dan benar sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi
perusahaan.

143
d. Security (T4)
Kemampuan aplikasi untuk dapat menjamin keamanan data dari
pihak pihak yang tidak memiliki otoritas untuk mengakses data
data, ataupun informasi penting perusahaan.
e. Stability (T5)
Kemampuan aplikasi untuk dapat stabil dalam berbagai kondisi
yang ada, sehingga tidak mudah mengalami suatu gangguan atas
perubahan yang terjadi yang mendukung sistem.

4. Subkriteria Costs (C)
a. Product price (C1)
Biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk dapat
memakai aplikasi ERP tersebut, dimana perusahaan harus memiliki
lisensi dari aplikasi ERP tersebut yang dibayar setiap tahunnya.
b. Implementation price (C2)
Biaya yang harus dikeluarkan perusahaan terkait pemasangan
aplikasi tersebut, dimana mungkin dibutuhkan penyesuaian
penyesuaian terhadap aplikasi tersebut untuk dapat sesuai dengan
proses bisnis perusahaan. Biaya implementasi ini ditujukan kepada
konsultan aplikasi ERP.
c. Maintenance price (C3)
Biaya yang dikeluarkan perusahaan terkait pemeliharaan
aplikasi yang ada setelah pemasangan aplikasi tersebut, agar aplikasi
tersebut dapat bekerja dengan baik.
144

5. Subkriteria Vendor credential (V)
a. Experience
Pengalaman dari vendor ERP mutlak harus menjadi pertimbangan
perusahaan, karena dengan adanya pengalaman aplikasi ERP yang
ditawarkan akan semakin baik dan kegagalan dalam implementasi akan
semakin berkurang.
b. Strategy implementation
Strategi implementasi yang dimiliki perusahaan juga menjadi
pertimbangan dalam menentukkan pemilihan aplikasi ERP. Karena
dengan adanya strategi implementasi yang jelas perusahaan dapat
memperkirakan biaya dan waktu yang dibutuhkan. Dan mengurangi
resiko kegagalan pada saat implementasi aplikasi tersebut.





145













































Gambar 4.5 Kriteria, Subkritera serta Alternatif pemilihan dengan metode AHP
Produk 1:
SAP Business
One 2007
Produk 2:
Microsoft
Dynamics
Goal : Memilih
system ERP yang
sesuai dengan
perusahaan
Product Price
Implementation Price
Maintenance Price
C: Costs
Training
Maintenance Support
S: Supporting
System
Performance
Integration
Ease of
Implementation
Security
Stability
T: Technology
Experience
Strategy
Implementation
V: Vendor
Credential
Sales and Distribution
Procurement
Production
Accounting and
Finance
Human Resource
C: Business
Functionality
and Coverage
146

4.3.2 Perhitungan Derajat Pembobotan dan Konsistensi antar Kriteria
Berikut ini akan dilakukan perbandingan antar kriteria dengan
berdasarkan pada kepentingan kebutuhan perusahaan untuk mencapai
tujuannya:
Tabel 4.16 Perbandingan Kriteria


Business
Functionality and
coverage ( F )
Supporting
Service ( S )
Technology
( T )
Cost
( C )
Vendor
Credential
( V )
Business
Functionality and
coverage ( F )
1 3 2 5 7
Supporting
Service ( S )
1/3 1 1/2 2 5
Technology (T) 1/2 2 1 4 6
Cost (C) 1/5 1/2 1/4 1 3
Vendor
Credential (V)
1/7 1/5 1/6 1/3 1

Tabel 4.17 Pembobotan untuk semua Kriteria

F S T C V
Normalisasi
(Vi)
Weight
(Wi)
Uji
Konsistensi
F 1 3 2 5 7 2.91 0.429 5.13
S 0,33 1 0,5 2 5 1.11 0.164 5.01
T 0,5 2 1 4 6 1.89 0.278 5.09
C 0,2 0,5 0,25 1 3 0.6 0.089 5.01
V 0,14 0,2 0,17 0,33 1 0.27 0.04 5.25
Total 2,17 6,7 3,92 12,33 22 6.78 1 25.49
Lamda Maks 5.098
Consistency Index 0.02
Random Consistency 1.12
Consistency Ratio 0.018
147
Supporting
System
16%
Cost
9%
Business
Functionality and
Coverage
43%
Technology
28%
Vendor Credential
4%
Bus iness Functionalit y and
Coverage
Supporting Sys tem
Technology
Cos t
Vendor Credential
Dari tabel diatas dapat dilihat bobot dari kriteria yang ditentukan.
Berikut adalah perbandingan bobot dari setiap kriteria:
- Business Functionality and Coverage dengan bobot sebesar 0.429
- Technology sebesar 0.278
- Supporting service sebesar 0.164
- Cost sebesar 0.089
- Vendor Credential sebesar 0.04.


Gambar 4.6 Pembobotan Berdasarkan Kriteria

4.3.3 Perhitungan Derajat Pembobotan dan Konsistensi antar Subkriteria
dalam Kriteria
Kriteria Business Functionality and Coverage
Perhitungan berikut ini adalah perhitungan derajat pembobotan dan
konsistensi untuk setiap subkriteria dalam kriteria. Perhitungan akan
148
dilakukan dengan cara yang sama dengan perhitungan bobot antar kriteria
yang ada.
Keterangan tabel, subkriteria Business Functionality and Coverage
terdiri dari:
- F1 = Sales and distribution
- F2 = Procurement
- F3 = Production
- F4 = Finance and Accounting
- F5 = Human Resource

Tabel 4.18 Matriks Kolom Antar Subkriteria Business Functionality and
Coverage

Sales and
Distribution
(F1)
Procurement
(F2)
Production
(F3)
Accounting
and Finance
(F4)
Human
Resource
(F5)
Sales and
Distribution (F1)
1 3 1/2 1/3 5
Procurement
(F2)
1/3 1 1/5 1/7 2
Production
(F3)
2 5 1 1/2 7
Accounting (F4) 3 7 2 1 8
Human
Resource (F5)
1/5 1/2 1/7 1/8 1

149
Tabel 4.19 Matriks dan Pembobotan Hasil Normalisasi Antar Subkriteria Business
Functionality and Coverage
Subkrit eria F1 F2 F3 F4 F5 Normalisasi
Weight
(Wi)
Uji
Konsist ensi
F1 1 3 0.5 0.33 5 1.19 0.17 5.08
F2 0.33 1 0.2 0.17 2 0.47 0.07 4.81
F3 2 5 1 0.5 7 2.04 0.28 5.25
F4 3 7 2 1 8 3.2 0.44 5.27
F5 0.2 0.5 0.17 0.125 1 0.29 0.04 5.29
Tot al 6.53 16.5 3.87 2.125 10.7 7.19 1 25.7
Lamda Maks 5.14
Consistency Index ( CI ) 0.04
Random Consistency(RC) 1.12
Consistency Ratio (CR) 0.03

Tabel 4.20 Pengurutan Subkriteria Business Functionality and Coverage
Subkriteria Bobot Presentase %
F4 0.52 22.30%
F3 0.28 12.01%
F1 0.17 7.29%
F2 0.07 3.00%
F5 0.04 1.71%

Contoh perhitungan Persentase pada Subkriteria F4 adalah:
Bobot Business Functionality and Coverage = 0.429 (Tabel
pengurutan Kriteria dengan bobot terbesar)
Persentase = 0.52 x 0.429 x 100% = 22.30%
150
F4, 0.52
F1, 0.19
F3, 0.16
F2, 0.08
F5, 0.05
F4
F1
F3
F2
F5








Gambar 4.7 Diagram Pembobotan berdasarkan Subkriteria Business Functionality and
Coverage

Kriteria Supporting System
Keterangan tabel, subkriteria Supporting System terdiri dari:
S1 = Training
S2 = Maintenance Support

Tabel 4.21 Matriks kolom antar subkriteria Supporting System
Training (S1) Maintenance Support (S2)
Training (S1) 1 1/2
Maintenance Support (S2) 2 1



151
Tabel 4.22 Matriks dan Pembobotan Hasil Normalisasi Antar Subkriteria Supporting
System
Subkriteria S1 S2 Normalisasi Weight Uji Konsistensi
S1 1 0.5 0.71 0.33 2.02
S2 2 1 1.41 0.67 1.99
Total 3 1.5 2.12 1 4.01
Lamda Maks 2.005
Consistency Index (CI) 0.005
Random Consistency(RC) 0
Consistency Ratio (CR) ~


Tabel 4.22 Pengurutan Subkriteria Supporting System berdasarkan bobot terbesar
Subkriteria Bobot Presentase %
S2 0.67 10.99%
S1 0.33 5.41%

S2, 0.67
S1, 0.33
S2
S1

Gambar 4.8 Pie Chart Pembobotan berdasarkan Subkriteria Supporting System


152
Kriteria Technology
Keterangan tabel, subkriteria Technology terdiri dari:
- T1 : Performance
- T2 : Intergration with another system
- T3 : Ease of implementation
- T4 : Security
- T5 : Stability
- : Stabi
Tabel 4.24 Matriks kolom antar subkriteria Technology

Performance
(T1)

Intergration
with another
system (T2)
Ease of
implementation
(T3)
Security
(T4)

Stability
(T5)

Performance (T1) 1 5 4 3 2
Intergration with
another system
(T2)
1/5 1 1/2 1/3 1/5
Ease of
implementation (T3)
1/4 2 1 1/2 1/3
Security (T4) 1/3 3 2 1 1/2
Stability (T5) 1/2 5 3 2 1







153

Tabel 4.25 Matriks dan Pembobotan Hasil Normalisasi Antar Subkriteria Technology
Subkriteria T1 T2 T3 T4 T5
Normalisasi
(V)
Weight
(W)
Uji
Konsistensi
T1 1 5 4 3 2 2.61 0.41 5.2
T2 0.2 1 0.5 0.33 0.2 0.37 0.06 4.98
T3 0.25 2 1 0.5 0.33 0.61 0.1 4.92
T4 0.33 3 2 1 0.5 0.99 0.16 5.06
T5 0.5 5 3 2 1 1.72 0.27 5.17
Total 2.28 16 10.5 6.83 4.03 6.3 1 25.33
Lamda Maks 5.07
Consistency Index (CI) 0.02
Random Consistency(RC) 1.22
Consistency Ratio (CR) 0.02


Tabel 4.26 Pengurutan Subkriteria Technology berdasarkan bobot terbesar
Subkriteria Bobot Presentase %
T1 0.41 11.40%
T5 0.27 7.51%
T4 0.16 4.45%
T3 0.1 2.78%
T2 0.06 1.67%

154
T1, 0.41
T5, 0.27
T4, 0.16
T3, 0.1
T2, 0.06
T1
T5
T4
T3
T2

Gambar 4.9 Pie Chart Pembobotan berdasarkan Subkriteria Technology

Kriteria Cost
Keterangan tabel, subkriteria Cost terdiri dari:
- C1 : Product price
- C2 : Implementation price
- C3 : Maintenance price

Tabel 4.27 Matriks kolom antar subkriteria Cost
Product price
(C1)
Implementation
price (C2)
Maintenance price
(C3)
Product price (C1)
1 1/2 1/3
Implementation
price (C2)
2 1 1/2
Maintenance price
(C3)
3 2 1


155
Tabel 4.28 Matriks dan Pembobotan Hasil Normalisasi Antar Subkriteria Cost
Subkriteria C1 C2 C3
Normalisasi
(V)
Weight
(W)
Uji
Konsistensi
C1 1 0.5 0.33 0.55 0.16 3.05
C2 2 1 0.5 1 0.3 2.97
C3 3 2 1 1.82 0.54 3
Total 6 3.5 1.83 3.37 1 9.02
Lamda Maks 3.007
Consistency Index (CI) 0.0035
Random Consistency(RC) 0.58
Consistency Ratio (CR) 0.006

Tabel 4.29 Pengurutan Subkriteria Cost berdasarkan bobot terbesar
Subkriteria Bobot Presentase %
C3 0.54 4.81%
C2 0.3 2.67%
C1 0.16 1.42

C3, 0.54
C2, 0.3
C1, 0.16
C3
C2
C1

Gambar 4.10 Pie Chart Pembobotan berdasarkan Subkriteria Cost

156
Kriteria Vendor Credential
Keterangan tabel, subkriteria Cost terdiri dari:
- V1 : Experience
- V2 : Strategy implementation

Tabel 4.30 Matriks kolom antar subkriteria Cost
Experience (V1) Strategy implementation (V2)
Experience (V1) 1 1/3
Strategy implementation
(V2)
3 1


Tabel 4.31 Matriks dan Pembobotan Hasil Normalisasi Antar Subkriteria Cost
Subkriteria V1 V2 Normalisasi
(V)
Weight
(W)
Uji
Konsistensi
V1 1 0.33 0.57 0.25 2
V2 3 1 1.73 0.75 2
Total 4 1.33 2.3 1 4
Lamda Maks 2
Consistency Index (CI) 0
Random Consistency(RC) 0
Consitency Ratio (CR) ~




157
Tabel 4.32 Pengurutan Subkriteria Cost berdasarkan bobot terbesar
Subkriteria Bobot Presentase %
V2 0.75 3.00%
V1 0.25 1.00%

V2, 0.75
V1, 0.25
V2
V1

Gambar 4.11 Pie Chart Pembobotan berdasarkan Subkriteria Cost

Setelah mendapatkan bobot dari setiap kriteria dan subkriterianya,
selanjutnya akan dilakukan perhitungan nilai prioritas dan vektor prioritas
dengan mengalikan tiap bobot kriteria dengan tiap subkriterianya masing
masing. Nilai vektor prioritas akan digunakan selanjutnya untuk perhitungan
nilai prioritas pemilihan vendor terhadap bobot alternatif.







158
Tabel 4.33 Nilai Prioritas Kriteria dengan Subkriteria
Nilai Prioritas
F S T C V
0.429 0.164 0.278 0.089 0.04
F1 0.17 S1 0.33 T1 0.42 C1 0.16 V1 0.25
F2 0.07 S2 0.67 T2 0.06 C2 0.3 V2 0.75
F3 0.28 T3 0.09 C3 0.54
F4 0.52 T4 0.16
F5 0.04 T5 0.27


Tabel 4.34 Vektor Prioritas untuk Alternatif
F

S

T

C

V

F1 0.072 S1 0.054 T1 0.117 C1 0.014 V1 0.01
F2 0.030 S2 0.110 T2 0.017 C2 0.027 V2 0.03
F3 0.12 T3 0.025 C3 0.048
F4 0.223 T4 0.044
F5 0.017 T5 0.075


4.3.4 Perhitungan Derajat Pembobotan dan Konsistensi Antar Alternatif dalam
Subkriteria
- Subkriteria Sales and distribution(F1)
Perhitungan berikut ini adalah perhitungan derajat pembobotan dan
konsistensi untuk antar alternative antar subkriteria. Keterangan tabel,
subkriteria Sales and Distribution terdiri dari:
159
- X : Microsoft Dynamics Navision
- Y : SAP Business One

Tabel 4.35 Matriks Kolom Antar Alternatif dan Pembobotan Hasil Normalisasi antar
dalam Subkriteria F1
Alternatif F1 X Y
Normalisasi
(V)
Weight
(W)
Uji
Konsistensi
X 1 1 1 0.5 2
Y 1 1 1 0.5 2
Total 2 3 2 1 4
Lamda Maks 2
Consistency Index (CI) 0
Random Consistency(RC) 0
Consistency Ratio (CR) ~

- Subkriteria Procurement (F2)
Tabel 4.36 Matriks Kolom Antar Alternatif dan Pembobotan Hasil Normalisasi antar
dalam Subkriteria F2
Alternatif
F2
X Y
Normalisasi
(V)
Weight
(W)
Uji
Konsistensi
X 1 1 1 0.5 2
Y 1 1 1 0.5 2
Total 2 3 2 1 4
Lamda Maks 2
Consistency Index (CI) 0
Random Consistency(RC) 0
Consistency Ratio (CR) ~

160
- Subkriteria Production (F3)
Tabel 4.37 Matriks Kolom Antar Alternatif dan Pembobotan Hasil Normalisasi antar
dalam Subkriteria F3
Alternatif F3 X Y
Normalisasi
(V)
Weight
(W)
Uji
Konsistensi
X 1 1 1 0.5 2
Y 1 1 1 0.5 2
Total 2 3 2 1 4
Lamda Maks 2
Consistency Index (CI) 0
Random Consistency(RC) 0
Consistency Ratio (CR) ~

- Subkriteria Accounting and Finance (F4)
Tabel 4.38 Matriks Kolom Antar Alternatif dan Pembobotan Hasil Normalisasi antar
dalam Subkriteria F4
Alternatif F4 X Y
Normalisasi
(V)
Weight
(W)
Uji
Konsistensi
X 1 1 1 0.5 2
Y 1 1 1 0.5 2
Total 2 2 2 1 4
Lamda Maks 2
Consistency Index (CI) 0
Random Consistency(RC) 0
Consistency Ratio (CR) ~



161
- Subkriteria Human Resource (F5)
Tabel 4.39 Matriks Kolom Antar Alternatif dan Pembobotan Hasil Normalisasi antar
dalam Subkriteria F5
Alternatif F5 X Y
Normalisasi
(V)
Weight
(W)
Uji
Konsistensi
X 1 1/3 0.57 0.25 2
Y 3 1 1.73 0.75 2
Total 4 1.33 2.3 1 4
Lamda Maks 2
Consistency Index (CI) 0
Random Consistency(RC) 0
Consistency Ratio (CR) ~

- Subkriteria Training (S1)
Tabel 4.40 Matriks Kolom Antar Alternatif dan Pembobotan Hasil Normalisasi antar
dalam Subkriteria S1
Alternatif S1 X Y
Normalisasi
(V)
Weight (W)
Uji
Konsistensi
X 1 1/3 0.57 0.25 2
Y 3 1 1.73 0.75 2
Total 4 1.33 2.3 1 4
Lamda Maks 2
Consistency Index (CI) 0
Random Consistency(RC) 0
Consistency Ratio (CR) ~



162
- Subkriteria Maintenance Support (S2)
Tabel 4.41 Matriks Kolom Antar Alternatif dan Pembobotan Hasil Normalisasi antar
dalam Subkriteria S2
Alternatif S2 X Y
Normalisasi
(V)
Weight (W)
Uji
Konsistensi
X 1 1/2 0.71 0.33 2.02
Y 2 1 1.41 0.67 2
Total 3 1.5 2.12 1 4.02
Lamda Maks 2.01
Consistency Index (CI) 0.1
Random Consistency(RC) 0
Consistency Ratio (CR) ~

- Subkriteria Performance (T1)
Tabel 4.42 Matriks Kolom Antar Alternatif dan Pembobotan Hasil Normalisasi antar
dalam Subkriteria T1
Alternatif T1 X Y
Normalisasi
(V)
Weight (W)
Uji
Konsistensi
X 1 1/3 1.73 0.25 2
Y 3 1 0.57 0.75 2
Total 4 1.33 2.3 1 4
Lamda Maks 2
Consistency Index (CI) 0
Random Consistency(RC) 0
Consistency Ratio (CR) ~



163
- Intergration with another system (T2)
Tabel 4.43 Matriks Kolom Antar Alternatif dan Pembobotan Hasil Normalisasi antar
dalam Subkriteria T2
Alternatif T2 X Y
Normalisasi
(V)
Weight (W)
Uji
Konsistensi
X 1 3 1.73 0.75 2
Y 1/3 1 0.57 0.25 2
Total 1.33 4 2.3 1 4
Lamda Maks 2
Consistency Index (CI) 0
Random Consistency(RC) 0
Consistency Ratio (CR) ~

- Subkriteria Ease of implementation (T3)
Tabel 4.44 Matriks Kolom Antar Alternatif dan Pembobotan Hasil Normalisasi antar
dalam Subkriteria T3
Alternatif T3 X Y
Normalisasi
(V)
Weight (W)
Uji
Konsistensi
X 1 1/2 0.71 0.33 2.02
Y 2 1 1.41 0.67 2
Total 3 1.5 2.12 1 4.02
Lamda Maks 2.01
Consistency Index (CI) 0.1
Random Consistency(RC) 0
Consistency Ratio (CR) ~



164
- Subkriteria Security(T4)
Tabel 4.45 Matriks Kolom Antar Alternatif dan Pembobotan Hasil Normalisasi antar
dalam Subkriteria T4
Alternatif T4 X Y
Normalisasi
(V)
Weight (W)
Uji
Konsistensi
X 1 1 1 0.5 2
Y 1 1 1 0.5 2
Total 2 3 2 1 4
Lamda Maks 2
Consistency Index (CI) 0
Random Consistency(RC) 0
Consistency Ratio (CR) ~

- Subkriteria Stability (T5)
Tabel 4.46 Matriks Kolom Antar Alternatif dan Pembobotan Hasil Normalisasi antar
dalam Subkriteria T5
Alternatif T5 X Y
Normalisasi
(V)
Weight (W)
Uji
Konsistensi
X 1 1 1 0.5 2
Y 1 1 1 0.5 2
Total 2 3 2 1 4
Lamda Maks 2
Consistency Index (CI) 0
Random Consistency(RC) 0
Consistency Ratio (CR) ~



165
- Subkriteria Product price (C1)
Tabel 4.47 Matriks Kolom Antar Alternatif dan Pembobotan Hasil Normalisasi antar
dalam Subkriteria C1
Alternatif C1 X Y
Normalisasi
(V)
Weight (W)
Uji
Konsistensi
X 1 3 1.73 0.75 2
Y 1/3 1 0.57 0.25 2
Total 1.33 4 2.3 1 4
Lamda Maks 2
Consistency Index (CI) 0
Random Consistency(RC) 0
Consistency Ratio (CR) ~

- Subkriteria Implementation price (C2)
Tabel 4.48 Matriks Kolom Antar Alternatif dan Pembobotan Hasil Normalisasi antar
dalam Subkriteria C2
Alternatif C2 X Y
Normalisasi
(V)
Weight (W)
Uji
Konsistensi
X 1 3 1.73 0.75 2
Y 1/3 1 0.57 0.25 2
Total 1.33 4 2.3 1 4
Lamda Maks 2
Consistency Index (CI) 0
Random Consistency(RC) 0
Consistency Ratio (CR) ~



166
- Subkriteria Maintenance price (C3)
Tabel 4.49 Matriks Kolom Antar Alternatif dan Pembobotan Hasil Normalisasi antar
dalam Subkriteria C3
Alternatif C3 X Y
Normalisasi
(V)
Weight (W)
Uji
Konsistensi
X 1 3 1.73 0.75 2
Y 1/3 1 0.57 0.25 2
Total 1.33 4 2.3 1 4
Lamda Maks 2
Consistency Index (CI) 0
Random Consistency(RC) 0
Consistency Ratio (CR) ~

- Subkriteria Experience (V1)
Tabel 4.50 Matriks Kolom Antar Alternatif dan Pembobotan Hasil Normalisasi antar
dalam Subkriteria V1
Alternatif V1 X Y
Normalisasi
(V)
Weight (W)
Uji
Konsistensi
X 1 1/3 0.57 0.25 2
Y 3 1 1.73 0.75 2
Total 4 1.33 2.3 1 4
Lamda Maks 2
Consistency Index (CI) 0
Random Consistency(RC) 0
Consistency Ratio (CR) ~

167
- Subkriteria Strategy implementation (V2)
Tabel 4.51 Matriks Kolom Antar Alternatif dan Pembobotan Hasil Normalisasi antar
dalam Subkriteria V2
Alternatif V2 X Y
Normalisasi
(V)
Weight (W)
Uji
Konsistensi
X 1 1/3 0.57 0.25 2
Y 3 1 1.73 0.75 2
Total 4 1.33 2.3 1 4
Lamda Maks 2
Consistency Index (CI) 0
Random Consistency (RC) 0
Consistency Ratio (CR) ~

Setelah melakukan perhitungan antar Alternatif untuk setiap
subkriteria, tahap selanjutnya adalah langkah akhir dalam memilih aplikasi
potensial untuk PT BM. Tahap ini bertujuan sebagai penentuan akhir
prioritas keputusan berdasarkan nilai total pembobotan terbesar yang
dilakukan secara menyeluruh.
Selanjutnya adalah mengisi semua bobot antar alternatif dalam
subkriteria dan bobot vektor prioritas untuk alternatif yang diperoleh
sebelumnya dan bobot antar subkriteria dengan bobot antar kriteria.
Selanjutnya mengalikan kedua bobot tersebut sesuai dengan subkriterianya,
yang akhirnya akan diperoleh hasil penentuan prioritas terbesar dari
pengurutan alternatif.
168

Tabel 4.52 Nilai Prioritas antara alternatif dalam Subkriteria

F1 F2 F3 F4 F5 S1 S2 T1 T2 T3 T4 T5 C1 C2 C3 V1 V2
0.072 0.030 0.12 0.223 0.017 0.054 0.11 0.117 0.017 0.025 0.044 0.075 0.014 0.027 0.048 0.01 0.03
X 0.5 0.5 0.5 0.5 0.25 0.25 0.33 0.25 0.75 0.33 0.5 0.25 0.75 0.75 0.75 0.25 0.25
Y 0.5 0.5 0.5 0.5 0.75 0.75 0.67 0.75 0.25 0.67 0.5 0.75 0.25 0.25 0.25 0.75 0.75


Tabel 4.53 Nilai Prioritas Pemilihan Aplikasi secara Keseluruhan
F1 F2 F3 F4 F5 S1 S2 T1 T2 T3 T4 T5 C1 C2 C3 V1
V2 Total
X 0.03 0.015 0.06 0.111 0.004 0.014 0.03 0.029 0.012 0.008 0.022 0.019 0.01 0.02 0.036 0.002 0.008 0.43
Y 0.03 0.015 0.06 0.111 0.012 0.040 0.073 0.08 0.004 0.016 0.022 0.056 0.004 0.006 0.012 0.007 0.022 0.57

169
Tabel 4.54 Pengurutan Alternatif berdasarkan Nilai Prioritas Terbesar
Alternati f Prioritas
X (Microsoft Dynamics Nav 2009) 0.43
Y (SAP Business One 2007) 0.57


Grafik Nilai Prioritas Alternatif

Gambar 4.12 Grafik Nilai Prioritas Alternatif

170
4.3.5 Analisis Data
Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan metode AHP,
diperoleh pembobotan kriteria, subkriteria dan alternatif yang mempengaruhi
pengambilan keputusan dalam memilih aplikasi potensial. Berikut ini adalah
gambar yang menunjukkan pembobotan untuk semua kriteria.


Gambar 4.13 Pembobotan antar Kriteria

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat kriteria dengan bobot
terbesar untuk pemilihan aplikasi ERP yang sesuai adalah kriteria Business
Functionality and Coverage (F) sebesar 0.429. Kriteria dengan bobot terbesar
kedua adalah Technology sebesar 0.278, dilanjutkan dengan kriteria Supporting
System dengan bobot senesar 0.164, Cost dengan bobot sebesar 0.089, dan
terakhir adalah Vendor Credential dengan bobot sebesar 0.04.
Kriteria Business Functionality and Coverage merupakan kriteria
dengan bobot terbesar karena kesesuaian fungsi fungsi bisnis yang dimiliki
aplikasi ERP sangat penting agar dapat memenuhi kebutuhan PT BM dalam
171
menjalankan transaksi transaksi mereka setiap harinya. Selain itu kriteria ini
penting karena fungsi ini menjadi dasar agar perusahaan dapat melayani
kebutuhan pelanggan dan mengendalikan keadaan perusahaan.
Selanjutnya akan ditampilkan gambar pembobotan antar subkriteria
dalam tiap kriteria. Berikut ini adalah pembobotan subkriteria pada kriteria
Business Functionality and Coverage (F).


Gambar 4.14 Pembobotan antar subkriteria Business Functionality and
Coverage

Pada kriteria Business Functionality and Coverage terdapat lima
subkriteria dengan besar bobot yang berbeda. Dari gambar diatas dapat
diketahui bahwa bobot subkriteria terbesar adalah Accounting and Finance
(F4) sebesar 0.223, subkriteria kedua yang menjadi prioritas adalah Production
(F3) 0.12, dilanjutkan dengan kriteria Sales and Distribution (F1) sebesar
172
0.072, Procurement (F2) sebesar 0.030, dan terakhir Human Resource(F5)
sebesar 0.017.
Subkriteria Accounting and Finance menjadi prioritas terbesar karena
subkriteria ini yang menunjukkan laporan keadaan keseluruhan dari sebuah
organisasi. Selain itu dengan subkriteria ini dapat diketahui apakah perusahaan
tersebut sehat atau tidak.
Selanjutnya akan dibahas pembobotan pada subkriteria Supporting Service (S).








Gambar 4.15 Pembobotan antar subkriteria Supporting System

Berdasarkan gambar diatas dapat kita lihat bahwa untuk kriteria
Supporting System terdiri dari dua subkriteria dengan bobot terbesar adalah
pada subkriteria Maintenance Support (S2) karena perusahaan berpendapat
bahwa perawatan atau perbaikan perbaikan diperlukan setelah sistem
diimplementasikan. Proses bisnis yang dijalankan perusahaan dapat saja
berubah nantinya, maka dari itu PT BM tentu memerlukan adanya bantuan
untuk maintenance.
Goal
Kriteria
Pemilihan Sistem ERP
yang sesuai dengan
perusahaan
Subkriteria
S
0.164
S2
0.67
S1
0.33
173
Selanjutnya adalah pembobotan pada subkriteria Technology.

Gambar 4.16 Pembobotan antar subkriteria Technology

Pada subkriteria technology dapat kita lihat terdapat lima subkriteria.
Bobot terbesar ada pada subkriteria performance sebesar 0.41. Subkriteria ini
menjadi prioritas PT BM karena performa dari system yang baik akan sangat
berpengaruh pada pelaksanaan transaksi atau proses bisnis PT BM. Jika
performa system ERP yang dipilih tidak stabil, maka akan menghambat
pekerjaan dan tugas dari setiap divisi.
Selanjutnya akan dibahas mengenai dua kriteria terakhir yaitu Cost
dan Vendor Crendential.
174

Gambar 4.17 Pembobotan antar subkriteria Cost


Gambar 4.18 Pembobotan antar subkriteria Vendor Credential

Dari gambar diatas dapat dilihat bobot subkriteria terbesar adalah
subkriteria Maintenance. Karena implementasi sebuah sistem tidak akan
berakhir ketika tahap implementasi selesai. Terkadang biaya yang dikeluarkan
untuk biaya maintenance juga cukup besar.
175
Pada subkriteria Vendor Credential bobot subkriteria terbesar adalah
pada subkriteria strategi implementasi. Salah satu faktor penentu keberhasilan
implementasi sebuah sistem adalah strategi implementasi. Implementasi sebuah
sistem tidak dapat dilakukan secara sembarangan, namun perlu adanya strategi
yang terinci agar semua berjalan sesuai dengan perencanaan.

176






Gambar 4.19 Pembobotan antar alternatif dalam setiap Subkriteria
Keterangan:
F : Functionality and Coverage C : Cost X : Microsoft Dynamics Nav 2009
S : Supporting Service V : Vendor Y : SAP Business One 2007
T : Technology
Goal
Kriteria
Pemilihan SistemERP yang
sesuai dengan perusahaan
Subkriteria
F
0.429
F5
0.017
F4
0.223
F3
0.12
F2
0.030
F1
0.072
S
0.164
S2
0.67
S1
0.33
T
0.278
T5
0.27
T4
0.16
T3
0.1
T2
0.06
T1
0.41
C
0.089
C3
0.54
C2
0.3
C1
0.16
V
0.04
V2
0.75
V1
0.25
X 0.5
Y 0.5
X 0.25
Y0.75
X 0.75
Y 0.25
X 0.75
Y 0.25
X0.75
Y 0.25
X 0.25
Y 0.75
X 0.5
Y 0.5
X 0.33
Y 0.67
X 0.75
Y 0.25
X 0.25
Y0.75
X 0.33
Y 0.67
X 0.25
Y 0.75
X 0.25
Y 0.75
X 0.5
Y 0.5
X 0.5
Y 0.5
X 0.5
Y 0.5
X 0.25
Y0.75
Alternatif
177
Gambar diatas merupakan gambar pembobotan antar alternatif dalam
setiap subkriteria. Angka angka yang tertulis di dalam kotak bagian alternatif
adalah bobot bobot yang diberikan setiap subkriteria yang berada di atas
kotak tersebut. Angka yang dicetak tebal pada setiap kotak alternatif
merupakan pemberian bobot terbesar diantara alternatif lainnya. Alternatif
yang dimaksud adalah software yang menjadi prioritas pilihan untuk
diterapkan di PT BM. Terdapat dua alternative, yaitu X (Microsoft Dynamics
Navision) dan Y (SAP Business One).
Pada kriteria Business Functionality and Coverage, hasil pembobotan
setiap subkriteria berbeda beda. Untuk subkriteria Sales and Distribution,
Procurement dan Production memiliki bobot yang sama untuk kedua alternatif,
yaitu X sebesar 0.5 dan Y juga sebesar 0.5. Sedangkan untuk subkriteria
Accounting and Finance serta Human Resource bobot terbesar adalah dengan
alternatif Y sebesar 0.75.
Untuk kriteria Supporting System, bobot masing masing alternatif
ditentukan dari setiap subkriterianya, dimulai dari subkriteria training (S1)
dengan nilai bobot terbesar dengan alternatif X sebesar 0.75, dan untuk
subkriteria maintenance support (S2) sebesar 0.67 dengan menggunakan
alternatif Y.
Untuk kriteria Technology, dapat dilihat bahwa subkriteria
Performance (T1) memiliki bobot terbesar dan untuk pemilihan alternatifnya
menggunakan alternatif X dengan bobot sebesar 0.75. Selanjutnya untuk
subkriteria Integration with another system (T2) dengan bobot sebesar 0.75
dengan menggunakan alternatif X. Untuk subkriteria ketiga yaitu Ease of
178
Implementation (T3) bobot terbesar adalah 0.67 dengan alternatif Y.
Sedangkan untuk alternatif Security (T4) dan Stability (T5) bobot nilai
alternatif antara X dan Y adalah sama yaitu 0.5.
Selanjutnya pada kriteria Cost terdapat tiga subkriteria. Dengan
subkriteria Product price (C1), Implementation price (C2) dan Maintenance
price (C3) yang memiliki nilai bobot alternatif yang sama, dengan alternatif
terbesar adalah 0.75 dengan menggunakan alternatif X.
Terakhir adalah subkriteria Vendor Credential yang terdiri dari dua
subkriteria Experience (V1) dan Strategy implementation (V2) dengan masing
masing bobot alternatif yang sama yaitu X sebesar 0.25 dan Y sebesar 0.75.
179









Gambar 4.20 Nilai Akhir Prioritas Global Pemilihan Sofware ERP

Goal
Kriteria
Pemilihan SistemERP yang
sesuai dengan perusahaan
Subkriteria
F
0.429
F5
0.017
F4
0.223
F3
0.12
F2
0.030
F1
0.072
S
0.164
S2
0.67
S1
0.33
T
0.278
T5
0.27
T4
0.16
T3
0.1
T2
0.06
T1
0.41
C
0.089
C3
0.54
C2
0.3
C1
0.16
V
0.04
V2
0.75
V1
0.25
Y
0.57
X
0.43
Alternatif
180

Gambar diatas menunjukkan hasil penentuan nilai total pembobotan
semua alternatif. Pada tingkat kriteria dapat dilihat bahwa dari hasil
perhitungan AHP, masing masing kriteria memiliki bobot prioritas tersendiri.
Kemudian pada tingkatan sub kriteria dari masing masing kriteria dilakukan
perhitungan dan didapat bobotnya. Pada gambar tersebut dapat dilihat ada
subkriteria yang bercetak tebal. Hal tersebut menunjukkan subkriteria tersebut
merupakan prioritas dari subkriteria subkriteria pada kriteria yang
berhubungan. Dari hasil tersebut, didapatkan nilai akhir prioritas global
alternatif. Nilai terbesar jatuh pada alternatif Y dengan nilai prioritas 0.57,
sedangkan nilai prioritas dari alternatif X adalah 0.43. Data data di atas
menunjukkan bahwa Y menjadi prioritas pertama dalam pemilihan software
potensial bagi PT BM.
Dari hasil analisis pemilihan aplikasi ERP berdasarkan kriteria -
kriteria perusahaan yang dapat dipenuhi oleh masing masing aplikasi ERP,
dengan menggunakan metode AHP dapat dilihat bahwa SAP Business One (Y)
dapat menjadi pertimbangan bagi perusahaan dalam melakukan pemilihan
aplikasi ERP yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal ini dikarenakan
bahwa SAP Business One 2007 (Y) memiliki bobot yang lebih besar
dibandingkan dengan Microsoft Dynamics Nav 2009 (X).


181
4.4 Analisis Biaya Manfaat Sistem (Cost Benefit Analysis)
4.4.1 Biaya
Untuk menentukan aplikasi ERP yang tepat bagi perusahaan, banyak
faktor yang menjadi pertimbangan. Dimana setiap faktor mempunyai
prioritasnya masing-masing sesuai dengan fokus utama dari perusahaan. Salah
satu faktor yang mendapat prioritas lebih adalah biaya.
Biaya menjadi faktor yang penting dan sangat mempengaruhi
perusahaan karena berhubungan dengan penambahan pengeluaran perusahaan
yang bisa mengurangi laba dari perusahaan. Sehingga perhitungan terhadap
biaya yang dikeluarkan untuk mengimplementasikan ERP di sebuah perusahaan
menjadi pertimbangan manajemen perusahaan menentukan aplikasi ERP yang
sesuai dengan perusahaan. Untuk itu perhitungan biaya dimaksudkan untuk
mengetahui perbandingan biaya yang dikeluarkan antara aplikasi ERP SAP
Business One 2007 dan Microsoft Dynamics Nav 2009. Keterangan biaya
software, sumber daya manusia untuk instalasi dan konfigurasi didapatkan
berdasarkan informasi dari partner dan konsultan dari kedua aplikasi ERP.
1) Biaya Hardware
Untuk biaya hardware yang diperlukan akan relatif sama, karena
kedua produk, baik SAP Business One 2007 maupun Microsoft Dynamics
Nav 2009 mempunyai segmentasi yang sama.




182
Tabel 4.55 Estimasi Biaya Hardware implementasi ERP
Hardware
Microsoft Dynamic
Nav 2009
SAP Business One
2007
Client Device Rp. 25.312.000,00 Rp. 25.312.000,00
Server Device Rp. 6.878.000,00 Rp. 6.878.000,00
Security Rp. 57.764.904,00 Rp. 57.764.904,00
Total Rp. 89.954.904,00 Rp. 89.954.904,00

Dalam pengembangan implementasi aplikasi ERP di butuhkan biaya
untuk meningkatkan hardware yang ada diperusahaan agar dapat sesuai
dengan requirement yang dibutuhkan kedua aplikasi ERP, yaitu SAP
Business One 2007 dan Microsoft Dynamics Nav 2009. Untuk itu biaya
yang harus dikeluarkan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas
hardware adalah sama, karena kedua produk hampir memiliki requirement
yang sama terhadap infrastruktur yang mendukung aplikasi ERP tersebut.
Dibawah ini akan dijelaskan secara rinci biaya yang harus dikeluarkan untuk
hardware, yaitu :
1. Client device
Penggunaan aplikasi ERP menuntut perusahaan untuk
meningkatkan client device yang dimiliki saat ini, sehingga mampu
untuk memenuhi requirement dari aplikasi yang akan di
implementasikan. Berikut ini rincian biaya yang dikeluarkan untuk client
device :


183
Tabel 4.56 Estimasi Biaya Client implementasi ERP
Client Device
Spesification
Intel@Dual Core E5300 Box (2M Cache, 2.60
GHz, 800 MHz FSB) LGA775 1
Motherboard Intel LGA@Biostar G41-D3
Memory@V-GEN 1Gb PC 5300
Harddisk@Seagate SATA II 80Gb 2Mb
VGA@Forsa 9500GT 512Mb 128Bit DDR3
TV/DVI
Casing@Simbadda Sim X 625
Keyboard@A4TECH KB-820 SLIM
KEYBOARD ( BLACK ) WIRED ANTI-RSI
KEYBOARD
Mouse@Epro Optical Mouse Combo 7 Lampu
1600dpi (TM-036)
LCD Monitor@Evio 14 Inch 795.000
Rp 618.000

Rp 474.000
Rp 233.000
Rp 363.000
Rp 525.000

Rp 285.000
Rp 51.000


Rp 46.000

Rp 795.000
Total Rp 3.164.000

Tabel biaya diatas hanya untuk penambahan client device 1 user,
berdasarkan pengamatan dibutuhkan penambahan client device sebanyak
8 user sehingga :
Client Device = Rp 3.164.000 x 8 user
= Rp 25.312.000,00
184
2. Server Device
Server Device yang sekarang dimiliki oleh perusahaan saat ini
belum mampu memenuhi requirement dari aplikasi ERP sehingga perlu
peningkatan spesifikasi. Berikut ini rincian biaya yang harus
dikeluarkan:

Tabel 4.57 Estimasi Biaya Server implementasi ERP
Server Device
Spesification
Intel@Core i5 650 Box (4Mb Cache,3.20Ghz)
LGA1156
Motherboard Intel@Biostar Tforce TP45 HP
(IP45,1600,D2 1066,Pcx)
Memory@ Kingstone KHX 6400 D2K2 / 4Gb
Harddisk@Seagate SATA II 750Gb 32Mb 2 buah
Power Supply@Asus 650W
Cooler Harddisk@XIGMATEX SecureUSD01
HDD Docking
Cooler Processor@Cooler Master GeminIIS
GeminIIS High performance CPU+Board cooler
five heat pipes / 120mm Fan mounted support CPU
AMD 754,939,AM2 /Intel LGA775 universal , duo
90 or 80 mm Fan compatible CPU COOLER
Rp 1.790.000

Rp 976.000

Rp 1.055.000
Rp 1.464.000

Rp 1.000.000
Rp 311.000

Rp 293.000

Total Rp 6.878.000
185
3. Security
Untuk mencegah data data penting perusahaan dicuri oleh para pencuri
data lewat internet, dibutuhkan alat pengaman untuk melindungi data
perusahaan. Adapun rincian biaya yang dikeluarkan untuk membeli alat
pengaman sebagai berikut :

Tabel 4.58 Estimasi Biaya untuk security hardware implementasi ERP
Security
Spesification
Check Point UTM - Mgmt and Gateway
Bundle for 1 Site & 50 Users
Check Point FloodGate-1 Add-on for VPN-
1 UTM Gateway - 1 Site
Check Point SmartView Reporter &
Monitor for 1 Site with 500 Users
Annual Collaborative Enterprise
SupportStandard for CPUTM-CKP-1-U,
CPUTMQOS-1 & CPMP-SSV-500.
Rp 24.393.435

Rp 10.648.035

Rp 13.940.235

Rp 8.783.199

Total Rp 57.764.904

2) Biaya software
Biaya software terdiri dari biaya lisensi dari aplikasi ERP tersebut
dan user yang memakai aplikasi tersebut, dimana kedua produk tersebut
memiliki biaya lisensi yang berbeda, yang akan dijelaskan dibawah ini :
186
Tabel 4.58 Estimasi Biaya Software ERP
Software
Microsoft Dynamic
Nav 2009
SAP Business One
2007
Window Server Rp. 30.300.000,00 Rp. 30.300.000,00
Lisensi product ERP
(include one user)
Rp. 84.630.000,00 Rp 119.700.000,00
Lisensi User (for 9 user) Rp. 98.673.000,00 Rp. 111.720.000,00
Total Rp. 213.603.000,00 Rp. 261.720.000,00

Biaya yang harus dikeluarkan untuk lisensi aplikasi ERP terdiri dari
biaya lisensi aplikasi ERP dan lisensi per user yang menggunakan aplikasi
tersebut, dimana untuk user yang menggunakan aplikasi SAP Business One
2007 dan Microsoft Dynamics Nav 2009 akan sama..
Berikut ini rincian biaya lisence dari kedua vendor ERP tersebut
yang dijelaskan dibawah ini :
Biaya lisensi Microsoft Dynamics Nav 2009, terdiri dari :
Lisence product ERP = Rp 9.300 ( Kurs USD) x $9.100
(include one user) = Rp 84.630.000,00
Licence user pada Microsoft Dynamics Nav 2009 dibedakan menjadi:
o Professional user = Rp 9.300 (Kurs USD) x $2.610 x 1 user
= Rp 24.273.000,00
o Limited access user = Rp 9.300 (Kurs USD) x $1.000 x 8 user
= Rp 74.400.000,00
Total = Rp 98.673.000,00

187
Biaya lisensi SAP Business One 2007, terdiri dari :
Lisence product ERP = Rp 13.300 (Kurs EURO) x 9.000
(include one user) = Rp 119.700.000,00
Lisence user, dalam SAP Business One 2007 memiliki beberapa jenis
user, yaitu :
o Professional user = Rp 13.300 (Kurs EURO) x 2000 x1 user
= Rp 26.600.000,00
o Logistic user = Rp 13.300 (Kurs EURO) x 800 x 6 user
= Rp 63.840.000,00
o Finance user = Rp 13.300 (Kurs EURO) x 800 x 2 user
= Rp 21.280.000,00
Total = Rp 111.720.000,00

3) Instalasi dan Konfigurasi
Untuk melakukan instalasi dan konfigurasi memerlukan sumber daya
manusia yang memiliki keahlian, tenaga kerja ini digunakan untuk
melakukan pengelolaan dan mengoperasikan proyek. Tenaga kerja yang
digunakan dalam mengimplementasikan proyek ini adalah para konsultan,
dari setiap aplikasi ERP tersebut.
Tabel 4.60 Estimasi Biaya Instalasi dan Konfigurasi ERP
Sumber Daya Manusia
Microsoft Dynamic
Nav 2009
SAP Business One
2007
Konsultan ERP Rp. 245.520.000,00 Rp. 302.064.000,00
188

Biaya konsultan untuk pengembangan implementasi aplikasi ERP
berbeda, dimana konsultan SAP Business One 2007 lebih mahal
dibandingkan konsultan Microsoft Dynamics Nav 2009. Berikut ini akan
dijelaskan spesifikasi biaya yang harus dikeluarkan untuk instalasi dan
konfigurasi :
Microsoft Dynamics Nav 2009 dengan lama kerja per hari 8 jam,
dimana biaya konsultan $240 per hari :
o 2 Orang Konsultan
$240 x 2 orang x 55 hari x Rp 9.300 = Rp. 245.520.000,00
SAP Business One 2007 dengan lama kerja per hari 8 jam, dimana
biaya konsultan $290 per hari :
o 2 Orang Konsultan
$290 x 2 orang x 56 hari x Rp 9.300 = Rp 302.064.000,00

4) Training
Penggunaan aplikasi baru menuntut perusahaan melakukan training
kepada karyawannya. Hal ini berguna bagi karyawan untuk dapat
memahami aplikasi baru tersebut, sehingga penggunaannya dapat
dimaksimalkan sebaik mungkin sesuai dengan harapan dari perusahaan.
Proses training dilakukan setelah aplikasi selesai diinstalasi dan
konfigurasi ke perusahaan, dimana training hanya dilakukan kepada
189
pengguna aplikasi. Adapun biaya biaya yang harus dikeluarkan
perusahaan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.61 Estimasi Biaya Training Aplikasi ERP
Biaya
Microsoft Dynamic
Nav 2009
SAP Business One
2007
Materi Rp. 1.000.000,00 Rp. 1.200.000,00
Konsumsi Rp. 1.620.000,00 Rp. 1.620.000,00
Total Rp. 2.620.000,00 Rp. 2.820.000,00

Adapun rincian biaya untuk melakukan training kepada user dari
aplikasi ERP adalah sebagai berikut :
1. Biaya materi adalah biaya yang dikeluarkan terkait pendukung pelatihan
yang digunakan oleh user nantinya.
Microsoft Dynamic Nav 2009
Rp 100.000 x 1 materi x 10 user = Rp 1.000.000,00
SAP Business One 2007
Rp 120.000 x 1 buku x 10 user = Rp 1.200.000,00
2. Biaya konsumsi adalah biaya yang dikeluarkan untuk keperluan
konsumsi selama perlatihan yang berlangsung kurang lebih 5 hari.
Biaya Makan siang
Rp 15.000 x 5 hari x 12 (10 user + 2 trainer) = Rp 900.000,00
Biaya Snack
Rp 12.000 x 5 hari x 12 (10 user + 2 trainer) = Rp 720.000,00
Rp 1.620.000,00
190
Total biaya awal yang harus dikeluarkan oleh PT. BM untuk
mengimplementasikan aplikasi ERP adalah sebagai berikut :

Tabel 4.62 Estimasi Total Biaya Awal Pengembangan Aplikasi ERP
Biaya
Microsoft Dynamic Nav
2009
SAP Business One 2007
Hardware Rp 89.954.904,00 Rp 89.954.904,00
Software Rp. 213.603.000,00 Rp. 261.720.000,00
Instalasi dan Konfigurasi Rp 245.520.000,00 Rp 302.064.000,00
Training Rp 2.620.000,00 Rp 2.820.000,00
Total Rp 551.697.904,00 Rp 656.558.904,00

5) Operasional
Dalam melakukan implementasi ERP selain biaya awal yang harus
dikeluarkan untuk membeli lisensi dan implementasi, PT. BM juga akan
mengalami pembebanan biaya operasional maintenance setiap tahunnya
yang berdasarkan biaya lisensi. Biaya operasional tersebut akan menjadi
beban baik menggunakan SAP Business One 2007 maupun Microsoft
Dynamics Nav 2009, perbedaannya pada besarnya beban yang harus
ditanggung oleh perusahaan.
Perhitungan biaya operasional yang harus dikeluarkan berbeda
antara SAP Business One 2007 dan Microsoft Dynamics Nav 2009 yang
dijelaskan sebagai berikut :

191
Dalam Microsoft Dynamics Nav 2009 beban yang harus dibayar adalah
16% dari initial cost, yaitu biaya yang harus dikeluarkan perusahaan
untuk membeli lisensi aplikasi dan total biaya lisensi per user Microsoft
Dynamics Nav 2009. Dimana biaya lisensi aplikasi Rp 84.630.000,00
dan biaya lisence user Rp 98.673.000,00. Jumlah user Microsoft
Dynamics Nav 2009 adalah 10 user. Dengan demikian berikut ini adalah
perhitungan biaya operasional yang harus di bayar PT. BM, yaitu :


Sementara SAP Business One 2007 beban yang harus dibayar adalah
17% dari initial cost, yaitu biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk
membeli lisensi aplikasi dan total biaya lisensi user SAP Business One
2007. Dimana biaya lisensi aplikasi Rp 119.700.000,00 dan biaya
lisence user Rp 111.720.000,00. Jumlah user SAP Business One 2007
pada PT. BM adalah 10 user. Dengan demikian berikut ini adalah
perhitungan biaya operasional yang harus di bayar PT. BM, yaitu :

Biaya Operasional = (Rp 84.630.000,00 + Rp 98.673.000) x 16%
= Rp 183.303.000,00 x 16%
= Rp 29.328.480,00 per tahun
Biaya Operasional = (Rp 119.700.000,00 + Rp 111.720.000,00) x 17%
= Rp 231.420.000,00 x 17%
= Rp 39.341.400,00 per tahun
192
Tabel 4.63 Biaya Operasional Produk ERP
Biaya Operasional
Microsoft Dynamic Nav
2009
SAP Business One 2007
Biaya Maintenance Rp 29.328.480,00 Rp 39.341.400,00

4.4.2 Manfaat
Sebuah investasi aplikasi ERP pada perusahaan haruslah memberikan
suatu nilai lebih yang berkontribusi terhadap kinerja perusahaan tersebut.
Dimana nilai lebih tersebut didapat dari manfaat yang diperoleh, jika
perusahaan menerapkan aplikasi ERP tersebut. Dengan adanya nilai lebih
tersebut membuat perusahaan dapat bersaing dengan para pesaingnya. Manfaat
yang diperoleh perusahaan dapat berupa Tangible benefit ataupun Intangible
benefit. Untuk dapat mengetahui dampak keduanya bagi perkembangan
perusahaan yang akan digunakan manajemen perusahaan untuk memutuskan
berinvestasi, kedua manfaat itu harus ditinjau lebih jauh.

4.4.2.1 Tangible Benefit
Tangible benefit disebut juga sebagai hard benefits, adalah
manfaat yang dihasilkan dari investasi yang dapat diidentifikasikan atau
diukur secara langsung dari segi finansial dan secara langsung dapat
meningkatkan kinerja perusahaan. Berikut ini adalah beberapa Tangible
benefit yang dapat diperoleh oleh perusahaan jika berinvestasi pada
pengembangan aplikasi ERP:
193

4.4.2.1.1 Meningkatkan laba perusahaan
Dengan mengimplementasikan aplikasi ERP pada
perusahaan baik itu dengan menggunakan Microsoft Dynamics
Nav 2009 ataupun SAP Business One 2007 diharapkan dapat
meningkatkan laba perusahaan yang dihasilkan.
Untuk dapat menghitung dengan jelas pertumbuhan laba
yang akan didapat perusahaan ketika mengimplementasikan
aplikasi ERP, diperlukan history dari pertumbuhan laba 5 tahun
terakhir. Berikut ini pertumbuhan laba 5 tahun terakhir yang
dijelaskan dalam bentuk tabel.
Tabel 4.64 Pertumbuhan Laba PT. BM
Pertumbuhan Laba PT. BM
Periode 2005 - 2009
Dalam Rupiah (IDR)
Tahun Pendapatan
Persen Kenaikan
Pendapatan
Laba Bersih
Persen
kenaikan Laba
2005 2.988.133.944 N/A 1.126.494.790 N/A
2006 2.757.194.099 (7,7%) 906.244.270 (19,6%)
2007 2.817.677.831 2,2% 992.176.231 9,5%
2008 2.421.631.310 (14,1%) 1.163.891.220 17,3%
2009 4.380.110.400 80,9% 1.390.538.950 19,5%
Rata Rata Pendapatan 15.325% Rata Rata Laba 6.7%
Sumber : Data Internal PT. BM 2009

194
1. Manfaat peningkatan pertumbuhan laba perusahaan
dengan mengimplementasikan Microsoft Nav 2009
Berdasarkan analisis fit/gap diketahui bahwa dengan
mengimplementasikan Microsoft Dynamics Nav 2009
terdapat satu requirement yang tidak dapat dipenuhi,
sehingga manfaat peningkatan pertumbuhan laba hanya
15,38%. Nilai ini didapat dengan menjumlahkan persentase
kenaikan saat ini 6,7% dengan margin pertumbuhan laba
yang tidak sesuai dengan target, dan hanya mencapai 8.68%
(lihat dilampiran) karena ada requirement yang tidak dapat
dipenuhi di analisis fit/gap. Berikut ini adalah estimasi laba
dan manfaat finansial perusahaan selama 5 tahun
mendatang:

Tabel 4.65 Target Pertumbuhan Laba dengan Microsoft Dynamics Nav 2009
Target Laba PT. BM Selama 5
Dengan Mengimplementasikan Microsoft Dynamics Nav 2009
Dalam Rupiah (IDR)
Tahun Laba % Selisih Kenaikan Selisih Kenaikan
0 1.390.538.950 N/A N/A
1 1.604.403.841 15,38% 213.864.891
2 1.851.161.151 15,38% 246.757.311
3 2.135.869.736 15,38% 284.708.585
4 2.464.366.502 15,38% 328.496.765
5 2.843.386.070 15,38% 379.019.568

195
Dari target pertumbuhan laba diatas, peningkatan
laba yang disebabkan implementasi Microsoft Dynamic Nav
2009 adalah margin antara persentase kenaikan
pertumbuhan 15,38% dengan persentase kenaikan
pertumbuhan 5 tahun sebelumnya 6,7%, sehingga
marginnya 8,68%. Berikut ini adalah tabel yang
menunjukkan manfaat peningkatan pertumbuhan laba yang
didapatkan dari hasil perkalian antara selisih kenaikan
pertumbuhan dengan 8,68% / 15,38%.

Tabel 4.66 Manfaat Ekonomis Bersih Pertumbuhan Laba Microsoft Dynamics Nav
2009
Manfaat
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
120.698.781 139.262.253 160.680.788 185.393.493 213.907.012

2. Manfaat peningkatan pertumbuhan laba perusahaan
dengan mengimplementasikan SAP Business One 2007
Berdasarkan analisis fit/gap diketahui bahwa dengan
mengimplementasikan SAP Business One 2007 semua
requirement dapat terpenuhi, sehingga manfaat peningkatan
pertumbuhan laba adalah 15,7%. Hal ini sesuai dengan
target yang ditetapkan oleh perusahaan, yaitu 9% yang
didapat karena aplikasi mampu memenuhi semua
196
requirement yang ada pada analisis fit/gap. Berikut ini
adalah estimasi laba dan manfaat finansial selama 5 tahun :

Tabel 4.67 Target Pertumbuhan Laba dengan SAP Business One 2007
Target Laba PT. BM Selama 5
Dengan Mengimplementasikan SAP Business One 2007
Dalam Rupiah (IDR)
Tahun Laba % Selisih Kenaikan Selisih Kenaikan
0 1.390.538.950 N/A N/A
1 1.608.853.565 15,7% 218.314.615
2 1.861.443.575 15,7% 252.590.010
3 2.153.690.216 15,7% 292.246.641
4 2.491.819.580 15,7% 338.129.364
5 2.883.035.254 15,7% 391.215.674

Dari target pertumbuhan laba diatas, peningkatan
laba yang disebabkan implementasi SAP Business One 2007
adalah margin antara persentase kenaikan pertumbuhan
15,7% dengan persentase kenaikan pertumbuhan 5 tahun
sebelumnya 6,7%, sehingga marginnya 9%. Berikut ini
adalah tabel yang menunjukkan manfaat peningkatan
pertumbuhan laba yang didapatkan dari hasil perkalian
antara selisih kenaikan pertumbuhan dengan 9% / 15,7% :



197
Tabel 4.68 Manfaat Ekonomis Bersih Pertumbuhan Laba SAP Business One 2007
Manfaat
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
125.148.506 144.796.821 167.529.922 193.832.119 224.263.762

4.4.2.1.2 Mengurangi Piutang Tak Tertagih
Untuk dapat melakukan pengurangan piutang tak tertagih
dibutuhkan data-data piutang perusahaan selama 5 tahun
terakhir, dimana akan dijelaskan pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.69 Peningkatan Piutang Tak Tertagih PT. BM
Piutang Tak Tertagih PT. BM Selama 5
Periode 2005-2009
Dalam Rupiah (IDR)
Tahun Piutang Tak Tertagih % Selisih Kenaikan Selisih Kenaikan
2005 65.050.000 N/A N/A
2006 73.065.000 12,3% 8.015.000
2007 60.420.000 (17,3%) (12.645.000)
2008 66.876.000 10,7% 6.456.000
2009 75.451.000 12,8% 8.575.000
Sumber : Data Internal PT. BM Tahun 2010

Berdasarkan data yang diperoleh dari tahun 2005 2009
terjadi kenaikan piutang tak tertagih sebesar 4,625%. Untuk
tahun 2009 terdapat piutang tak tertagih sebesar Rp 75.451.000.
Untuk itu perusahaan berharap dengan implementasi aplikasi
ERP piutang tak tertagih menurun 9 % per tahun.
198
Dengan mengimplementasi aplikasi ERP pada
perusahaan, baik Microsoft Dynamics Nav 2009 ataupun SAP
Business One 2007. Perusahaan dapat mengurangi piutang tak
tertagih dengan pengendalian piutang yang ada saat ini.
Pengendalian piutang ini dapat dilakukan dengan cara :
Analisis fit/gap Keuangan dan Akuntasi no.5 : Kemampuan
menampilkan semua piutang yang jatuh tempo dan
menganalisis umur piutang dari setiap pelanggan. Microsoft
Dynamics Nav 2009 terdapat fitur Receivable.SAP Business
One 2007 terdapat fitur Customer Receivable Aging.
Analisis fit/gap Keuangan dan Akuntasi no.7 : Kemampuan
untuk menyimpan history hutang dan piutang perusahaan.
Pada Microsoft Dynamics Nav 2009 dan SAP Business One
2007, requirement ini dapat terpenuhi dengan baik dengan
adanya fitur History hutang dan piutang.








199
Tabel 4.70 Target Pengurangan Piutang Tak Tertagih dengan Implementasi Aplikasi
ERP
Piutang Tak Tertagih PT. BM Selama 5
Dengan Mengimplementasikan Aplikasi ERP
Dalam Rupiah (IDR)
Tahun Piutang Tak Tertagih % Selisih Penurunan Selisih Penurunan
0 75.451.000 N/A N/A
1 72.150.019 4,375% 3.300.981
2 68.993.455 4,375% 3.156.563
3 65.974.992 4,375% 3.018.464
4 63.088.586 4,375% 2.886.406
5 60.328.460 4,375% 2.760.126

Dari tabel diatas kita dapat ketahui bahwa penurunan
tingkat piutang tak tertagih yang disebabkan implementasi ERP
di perusahaan. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan
manfaat penurunan piutang tak tertagih yang didapatkan dari
hasil perkalian antara selisih dari penurunan dengan kenaikan
piutang tak tertagih yang seharusnya 9% / 4,375%.

Tabel 4.71 Manfaat Ekonomis Bersih Pengurangan Piutang Tak Tertagih
dengan Implementasi Aplikasi ERP
Manfaat
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
6.790.590 6.493.502 6.209.411 5.937.749 5.677.973


200
4.4.2.1.3 Mengurangi Biaya Lembur Karyawan Produksi
Sering terjadinya keterlambatan produksi di satu lini produksi
menyebabkan adanya keterlambatan produksi di lini produksi lain.
Ini membuat lini produksi lain untuk bekerja lembur untuk menutupi
keterlambatan itu. Selain itu maintenance stok bahan baku yang
buruk juga menjadi faktor lain keterlambatan produksi, ini
menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena harus membayar
lebih untuk gaji lembur karyawan produksi yang bekerja lembur.
Dengan mengimplementasi aplikasi ERP pada perusahaan,
baik Microsoft Dynamics Nav 2009 ataupun SAP Business One
2007. Perusahaan dapat mengurangi biaya lembur karyawan
produksi yang ada saat ini. Pengendalian piutang ini dapat dilakukan
dengan cara :
Analisis fit/gap Pembelian no.4 : Adanya reminder yang
menunjukkan stok bahan baku digudang sudah mencapai batas
minimum. Microsoft Dynamics Nav 2009: requirement ini
dapat terpenuhi dengan adanya fitur Warehouse Inventory
and Costing. SAP Business One 2007: requirement ini dapat
terpenuhi dengan adanya fitur Inventory Item Master Data.
Analisis fit/gap Produksi no.1 : Membantu pembuatan jadwal
produksi. Microsoft Dynamics Nav 2009: requirement ini
dapat terpenuhi dengan adanya fitur Manufacturing
Manufacturing Planning Worksheet. SAP Business One 2007:
201
requirement ini dapat terpenuhi dengan adanya fitur MRP
Production Order.
Analisis fit/gap Produksi no.2 : Kemampuan untuk mengecek
status pesanan pelangan. Microsoft Dynamics Nav 2009:
requirement ini dapat terpenuhi dengan adanya fitur
Manufacturing Execution Planned Production Orders.SAP
Business One 2007: requirement ini dapat terpenuhi dengan
adanya fitur Work Order Status.
Berdasarkan pemenuhan requirement-requirement tersebut
perusahaan mengharapkan adanya pengurangan karyawan produksi
sejumlah 25 orang, yang lembur dengan waktu lembur rata rata 30
jam per bulan setiap karyawannya. Dengan rata rata gaji pokok Rp
1.100.000 per bulan, perusahaan melakukan kebijakkan perhitungan
point lembur karyawan adalah jumlah jam lembur dibagi 173 (total
jam kerja) dikali dengan gaji pokok masing-masing karyawan, maka
berikut adalah perhitungan manfaat ekonomis yang dapat diperoleh
jika angka lembur dapat ditekan :





202
Tabel 4.72 Perhitungan Manfaat dari Pengurangan Biaya Lembur
Karyawan
Rata-rata karyawan produksi yang dapat dikurangi
jumlah Lemburnya
25
Gaji Pokok 1.100.000
Biaya Lembur 1 orang per bulan
Jam kerja (30/173) x Gaji pokok
190.751
Total Biaya Lembur per bulan untuk 25 karyawan
25 x Biaya Lembur 1 orang per bulan
4.768.775
Total Biaya Lembur 1 tahun
12 x Total Biaya Lembur per bulan untuk 25 karyawan
57.225.300

Berdasarkan informasi yang didapat dari perusahaan bahwa
kenaikkan gaji karyawan rata-rata sebesar 5% pertahunnya, maka
berikut adalah perhitungan keuntungan yang dapat diperoleh
perusahaan dari pengurangan biaya lembur selama 5 tahun setelah
melakukan implementasi aplikasi ERP baik Microsoft Dynamics
Nav 2009 maupun SAP Business One 2007.

Tabel 4.73 Manfaat Ekonomis Bersih dari Pengurangan Biaya Lembur
Karyawan dengan Implementasi Aplikasi ERP
Manfaat
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
57.225.300 60.086.565 63.090.893 66.245.438 69.557.710
203
4.4.2.1.4 Perbandingan Tangible Benefit
Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan perbandingan
tangible benefit yang didapat dari kedua aplikasi ERP, baik
Microsoft Dynamics Nav 2009 maupun SAP Business One 2007 :

Tabel 4.74 Perbandingan Tangible Benefit yang diperoleh dari Microsoft
Dynamics Nav 2009 dan SAP Business One 2007
Target
Hasil
Microsoft Dynamic Nav 2009 SAP Business One 2007
Peningkatan laba Peningkatan laba 8.68% Peningkatan laba 9%
Pengurangan piutang
tak tertagih
Mengurangi piutang tak
tertagih 9% dengan
pengendalian piutang
Mengurangi piutang tak
tertagih 9% dengan
pengendalian piutang
Pengurangan biaya
lembur karyawan
produksi
Mengurangi biaya lembur
karyawan produksi dengan
maintenance stok bahan baku,
penjadwalan aplikasisi,
mengecekkan status pesanan
Mengurangi biaya lembur
karyawan produksi dengan
maintenance stok bahan
baku, penjadwalan produksi,
mengecekkan status pesanan

4.4.2.2 Intangible Benefit
Dalam implementasi sebuah sistem sering kali terdapat
keuntungan keuntungan yang tidak dapat diukur secara kuantitas.
204
Keuntungan ini dikenal sebagai intangible benefit. Beberapa Intangible
benefit yang dapat diperoleh dengan implementasi ERP antara lain:
a. Memperbaiki autorisasi pengaksesan data
Dengan implementasi ERP, akan dibatasi hak autorisasi
setiap pengguna. Menu menu tertentu yang dapat diakses oleh
pengguna yang telah ditentukan. Dengan begitu akan
mempermudah pelacakkan perubahan perubahan yang dilakukan
setiap pengguna. Dengan adanya autorisasi ini pun data perusahaan
akan lebih aman karena pembatasan akses dari setiap pengguna.
b. Meningkatkan kepuasan pelanggan
Dengan implementasi ERP, pelayanan terhadap pelanggan
dapat dilakukan dengan lebih cepat, tepat waktu dan kualitas
produksi yang baik. Selain itu perencanaan produksi dapat
dilakukan dengan lebih baik lagi, dan pengawasan produksi dapat
dilakukan oleh setiap lini produksi sehingga akan pengiriman
produk pun dapat dilaksanakan sesuai dengan perencanaan. Secara
tidak langsung hal ini akan dapat meningkatkan kepuasan
pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan perusahaan.
c. Kemudahan dalam membuat laporan dan pengambilan keputusan.
Dengan implementasi ERP, data data yang ada akan
terintegrasi secara real time. Kapanpun para manajemen eksekutif
ingin melihat laporan yang diinginkan berkaitan dengan
perkembangan perusahaan, dapat disediakan dengan penerapan
205
ERP sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan
segera.
d. Efisiensi waktu dalam pemrosesan transaksi.
Dengan penerapan ERP, transaksi transaksi yang dulunya
dilakukan secara manual dan rentan kesalahan dapat dilakukan
dengan cepat. Contohnya: proses pelayanan pembuatan purchase
order atas bahan baku yang telah mencapai batas minimum,
pembuatan laporan perusahaan, pembuatan kartu proses yang
menunjukkan perkembangan proses produksi sebuah pesanan.
206
4.4.3 Dampak Ekonomis Proyek
4.4.3.1 Microsoft Dynamics Nav 2009
Tabel 4.75 Total Tangible Benefit dengan Implementasi Microsoft Dynamics Nav 2009

Benefit
Tahun
1 2 3 4 5
Peningkatan laba perusahaan Rp 120.698.781 Rp 139.262.253 Rp 160.680.788 Rp 185.393.493 Rp 213.907.012
Pengurangan piutang tak
tertagih
Rp 6.790.590 Rp 6.493.502 Rp 6.209.411 Rp 5.937.749 Rp 5.677.973
Pengurangan biaya lembur
karyawan produksi
Rp 57.225.300 Rp 60.086.565 Rp 63.090.893 Rp 66.245.438 Rp 69.557.710
Total Rp 184.714.671 Rp 205.842.320 Rp 229.981.092 Rp 257.576.680 Rp 289.142.695
207
4.4.3.1.1 Perhitungan Arus Kas (Cash Flow)
Cash Flow dibuat berdasarkan selisih antara cash in flow
dikurang cash out flow yang menghasilkan manfaat bersih.
Selisih cash in flow (manfat yang diperoleh) dan cash out flow
(biaya operasional) secara jelas dapat dilihat dibawah ini :

Tabel 4.76 Manfaat bersih dari Implementasi Microsoft Dynamics Nav
2009
Tahun
Manfaat
(Rp)
Biaya
Operasional
(Rp)
Manfaat Bersih
(Rp)
1 184.714.671 29.328.480 155.386.191
2 205.842.320 29.328.480 176.513.840
3 229.981.092 29.328.480 200.652.612
4 257.576.680 29.328.480 228.248.200
5 289.142.695 29.328.480 259.814.215

4.4.3.1.2 Periode Pembayaran Kembali (Payback Period)
Payback Period (Periode Pembayaran Kembali) adalah
jumlah tahun yang dibutuhkan untuk menutupi pengeluaran
awal. Berikut ini akan dijelaskan tingkat pengembalian kembali
dari Implementasi Microsoft Dynamics Nav 2009 :


208
Tabel 4.77 Perhitungan Payback Period dari Implementasi Microsoft
Dynamics Nav 2009
Tahun
Arus Kas
(Rp)
Tingkat
Diskonto
6.5%
Nilai Sekarang
(Rp)
Payback
(Rp)
0 551.697.904 - (551.697.904) (551.697.904)
1 155.386.191 1,065 145.902.527 (405.795.377)
2 176.513.840 1,134 155.655.944 (250.139.434)
3 200.652.612 1,21 165.828.605 (84.310.829)
4 228.248.200 1,284 177.763.396 93.452.567
5 259.814.215 1,367 190.061.606 283.514.173

Payback period = Investasi yang disyaratkan + Jumlah tahun payback min us
Aliran kas masuk bersih tahunan
= Rp 84.310.829 + 3
Rp 177.763.396
= 0,474 + 3
= 3,474
= 3,474 x 12
= 41,7 bulan

4.4.3.1.3 Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV) adalah nilai sekarang arus kas tahunan
setelah pajak dikurangi dengan pengeluaran awal investasi. Dimana
NPV memakai tingkat diskonto sebesar 6,5%. Berikut ini adalah
209
perhitungan dari NPV Microsoft Dynamics Nav 2009 yang ditunjukkan
dalam bentuk tabel :

Tabel 4.78 Perhitungan NPV dari Implementasi Microsoft Dynamics Nav
2009
Tahun
Arus Kas
(Rp)
Tingkat Diskonto
6,5%
Nilai Sekarang
(Rp)
1 155.386.191 1,065 145.902.527
2 176.513.840 1,134 155.655.944
3 200.652.612 1,21 165.828.605
4 228.248.200 1,284 177.763.396
5 259.814.215 1,367 190.061.606
Nilai sekarang arus kas 835.212.077
Pengeluaran awal (538.062.904)
Nilai bersih sekarang 297.149.173

Berdasarkan perhitungan yang ditunjukkan pada tabel, dapat
diketahui bahwa nilai bersih sebesar Rp 297.149.173 akan didapatkan
perusahaan setelah 5 tahun jika perusahaan mengimplementasikan
Microsoft Dynamics Nav 2009.

4.4.3.1.4 Profitability Index (PI)
Profitability Index (PI) adalah rasio nilai sekarang dari arus kas
bersih pada masa depan terhadap pengeluaran awalnya. Berikut ini
adalah perhitungan dari profitability index Microsoft Dynamics Nav
2009 yang dijelaskan dalam bentuk tabel :
210
Tabel 4.79 Perhitungan Profitablity index dari Implementasi Microsoft
Dynamics Nav 2009
Tahun
Arus Kas
(Rp)
Tingkat Diskonto
6,5%
Nilai Sekarang
(Rp)
0 551.697.904 1,0 (551.697.904)
1 155.386.191 1,065 145.902.527
2 176.513.840 1,134 155.655.944
3 200.652.612 1,21 165.828.605
4 228.248.200 1,284 177.763.396
5 259.814.215 1,367 190.061.606





PI = 145.902.527 + 155.655.944 + 165.828.605 + 177.763.396 + 190.061.606
551.697.904
PI = 835.212.077
551.697.904
= 1,51

n
ACFt
t


(1 + k)
PI =
t=1
IO
211
4.4.3.1.6 Return Of Invesment (ROI)
Tabel 4.80 Perhitungan ROI dari Microsoft Dynamics Nav 2009
A. Biaya pengembangan Microsoft Dynamics Nav 2009 Rp 551.697.904
B. Arus kas tahunan
Tahun
1 2 3 4 5 Total
Peningkatan laba
perusahaan
Rp 120.698.781 Rp 139.262.253 Rp 160.680.788 Rp 185.393.493 Rp 213.907.012

Pengurangan piutang
tak tertagih
Rp 6.790.590 Rp 6.493.502 Rp 6.209.411 Rp 5.937.749 Rp 5.677.973

Pengurangan biaya
lembur karyawan
produksi
Rp 57.225.300 Rp 60.086.565 Rp 63.090.893 Rp 66.245.438 Rp 69.557.710

Total Rp 184.714.671 Rp 205.842.320 Rp 229.981.092 Rp 257.576.680 Rp 289.142.695 Rp 1.167.257.458
Simple ROI (B/5 tahun / A) = 42,3%
212
Nilai ROI diatas didapat dari penjumlahan total arus kas
tahunan selama 5 tahun Rp 1.167.257.458 dibagi dengan 5 (5 tahun),
233.451.492 kemudian dibagi kembali dengan biaya pengembangan
Microsoft Dynamics Nav 2009 sebesar Rp 551.697.904. Maka
didapat nilai ROI, yaitu 42,3%.

213
4.4.3.2 SAP Business One 2007
Tabel 4.81 Total Tangible Benefit dengan Implementasi SAP Business One 2007
Benefit
Tahun
1 2 3 4 5
Peningkatan laba perusahaan Rp 125.148.506 Rp 144.796.821 Rp 167.529.922 Rp 193.832.119 Rp 224.263.762
Pengurangan piutang tak
tertagih
Rp 6.790.590 Rp 6.493.502 Rp 6.209.411 Rp 5.937.749 Rp 5.677.973
Pengurangan biaya lembur
karyawan produksi
Rp 57.225.300 Rp 60.086.565 Rp 63.090.893 Rp 66.245.438 Rp 69.557.710
Total Rp 189.164.396 Rp 211.376.888 Rp 236.830.226 Rp 266.015.306 Rp 299.499.445



214
4.4.3.2.1 Perhitungan Arus Kas (Cash Flow)
Cash Flow dibuat berdasarkan selisih antara cash in flow
dikurang cash out flow yang menghasilkan manfaat bersih. Selisih cash
in flow (manfaat yang diperoleh) dan cash out flow (biaya operasional)
secara jelas dapat dilihat dibawah ini :

Tabel 4.82 Manfaat bersih dari Implementasi SAP Business One 2007
Tahun
Manfaat
(Rp)
Biaya
Operasional
(Rp)
Manfaat Bersih
(Rp)
1 189.164.396 39.341.400 145.373.271
2 211.376.888 39.341.400 166.500.920
3 236.830.226 39.341.400 190.639.692
4 266.015.306 39.341.400 218.235.280
5 299.499.445 39.341.400 249.801.295

4.4.3.2.2 Periode Pembayaran Kembali (Payback Periode)
Payback Period (Periode Pembayaran Kembali) adalah jumlah
tahun yang dibutuhkan untuk menutupi pengeluaran awal. Berikut ini
akan dijelaskan tingkat pengembalian kembali dari Implementasi SAP
Business One 2007 :



215
Tabel 4.83 Perhitungan payback period dari Implementasi SAP Business
One 2007
Tahun
Arus Kas
(Rp)
Tingkat
Diskonto
6,5%
Nilai
Sekarang
(Rp)
Payback
(Rp)
0 656.558.904 - (656.558.904) (656.558.904)
1 145.373.271 1,065 136.500.724 (520.058.180)
2 166.500.920 1,134 146.826.208 (373.231.972)
3 190.639.692 1,21 157.553.464 (215.678.507)
4 218.235.280 1,284 169.965.171 (45.713.336)
5 249.801.295 1,367 182.736.865 137.023.529

Payback periode = Investasi yang disyaratkan + Jumlah tahun payback min us
Aliran kas masuk bersih tahunan
= Rp 45.713.336 + 4
Rp 182.736.865
= 0,250 + 4
= 4.250
= 4,250 x 12
= 51 bulan

4.4.3.2.3 Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV) adalah nilai sekarang arus kas tahunan
setelah pajak dikurangi dengan pengeluaran awal investasi. Dimana
NPV memakai tingkat diskonto sebesar 6,5%. Berikut ini adalah
216
perhitungan dari NPV SAP Business One 2007 yang ditunjukkan dalam
bentuk tabel :

Tabel 4.84 Perhitungan NPV dari Implementasi SAP Business One
2007
Tahun
Arus Kas
(Rp)
Tingkat Diskonto
6,5%
Nilai Sekarang
(Rp)
1 145.373.271 1,065 136.500.724
2 166.500.920 1,134 146.826.208
3 190.639.692 1,21 157.553.464
4 218.235.280 1,284 169.965.171
5 249.801.295 1,367 182.736.865
Nilai sekarang arus kas 793.582.433
Pengeluaran awal 656.558.904
Nilai bersih sekarang 137.023.529

Berdasarkan perhitungan yang ditunjukkan pada tabel, dapat
diketahui bahwa nilai bersih sebesar Rp 137.023.529 akan didapatkan
perusahaan setelah 5 tahun jika perusahaan mengimplementasikan SAP
Business One 2007.

4.4.3.2.4 Profitability Index (PI)
Profitability Index (PI) adalah rasio nilai sekarang dari arus kas
bersih pada masa depan terhadap pengeluaran awalnya. Berikut ini
adalah perhitungan dari profitability index SAP Business One 2007 yang
dijelaskan dalam bentuk tabel :
217
Tabel 4.85 Perhitungan profitability index dari Implementasi SAP
Business One 2007
Tahun
Arus Kas
(Rp)
Tingkat Diskonto
6,5%
Nilai Sekarang
(Rp)
0 656.558.904 1,0 (656.558.904)
1 145.373.271 1,065 136.500.724
2 166.500.920 1,134 146.826.208
3 190.639.692 1,21 157.553.464
4 218.235.280 1,284 169.965.171
5 249.801.295 1,367 182.736.865





PI = 136.500.724 + 146.826.208 + 157.553.464 + 169.965.171 + 182.736.865
656.558.904
PI = Rp 793.582.433
Rp 656.558.904
= 1,21

n
ACFt
t


(1 + k)
PI =
t=1
IO4.
218
4.4.3.2.5 Return Of Invesment (ROI)
Tabel 4.86 Perhitungan ROI dari Implementasi SAP Business One 2007
B. Biaya pengembangan aplikasi Rp 656.558.904
B. Arus kas
tahunan
Tahun
1 2 3 4 5 Total
Peningkatan laba
perusahaan
Rp 125.148.506 Rp 144.796.821 Rp 167.529.922 Rp 193.832.119 Rp 224.263.762

Pengurangan
piutang tak tertagih
Rp 6.790.590 Rp 6.493.502 Rp 6.209.411 Rp 5.937.749 Rp 5.677.973

Pengurangan biaya
lembur karyawan
produksi
Rp 57.225.300 Rp 60.086.565 Rp 63.090.893 Rp 66.245.438 Rp 69.557.710

Total Rp 189.164.396 Rp 211.376.888 Rp 236.830.226 Rp 266.015.306 Rp 299.499.445 Rp 1.202.886.261
Simple ROI (B/5 tahun / A) = 36,6%
219

Nilai ROI diatas didapat dari penjumlahan total arus kas


tahunan selama 5 tahun Rp 1.202.886.261dibagi dengan 5 (5 tahun),
240.577.252 kemudian dibagi kembali dengan biaya pengembangan
SAP Business One 2007 sebesar Rp 656.558.904. Maka didapat nilai
ROI, yaitu 36,6%.

4.4.3.3 Hasil Perhitungan
Pada pembahasan dampak ekonomis proyek dari kedua aplikasi
ERP baik Microsoft Dynamics Nav 2009 dan SAP Business One 2007
telah dijelaskan perhitungan dari Payback period, Net Present Value
(NPV), Profitability Index (PI), dan Return Of Invesment (ROI) dari
keduanya. Hasil dari semua perhitungan tersebut akan ditampilkan dalam
tabel bentuk guna membandingkan karakteristik dari kedua aplikasi
tersebut :

Tabel 4.87 Hasil Perhitungan Analisis Biaya Manfaat
Metode
Microsoft Dynamics
Nav 2009
SAP Business One
2007
Payback Period 41,7 bulan 51 bulan
Net Present Value Rp 297.149.173 Rp 137.023.529
Profitability Index 1,51 1,21
Return Of Invesment 42,3% 36,6%
220
Dari hasil perhitungan diatas, dapat dilihat bahwa dengan aplikasi
Microsoft Dynamics Nav 2009 memiliki nilai yang lebih bagus
dibandingkan dengan SAP Business One 2007, dengan payback period
41,7 bulan dan pada tahun kelima akan menghasilkan keuntungan sebesar
Rp 297.149.173. Namun dengan aplikasi SAP Business One, payback
period selama 51 bulan dan pada tahun kelima memberikan keuntungan
sebesar Rp 137.023.529. Perbandingan hasil perhitungan payback period
dan NPV antara masing masing sistem dapat dilihat pada gambar di
bawah ini:

0
10
20
30
40
50
60
MicrosoftDynami cs
Nav2009
SAPBusiness One 2007
PaybackPeriod 41.7 51
B
u
l
a
n
PaybackPeriod

Gambar 4.21 Perbandingan Payback Period Masing Masing Aplikasi ERP

221
0
100,000,000
200,000,000
300,000,000
Mi crosoftDynamic Nav
2009
SAPBusinessOne2007
R
u
p
i
a
h
MicrosoftDynamicNav2009 SAPBusinessOne 2007
NetPresent Value 297,149,173 137,023,529
NetPresentValue

Gambar 4.22 Perbandingan Net Present Value Masing Masing Aplikasi ERP

0.00
0.20
0.40
0.60
0.80
1.00
1.20
1.40
1.60
Mi crosoft
Dynami csNav
2009
SAPBusinessOne
2007
Profi tabili tyIndex
1.51 1.21
R
a
s
i
o
ProfitabilityIndex

Gambar 4.23 Perbandingan Profitability Index Masing Masing Aplikasi ERP
222
Pada gambar diatas dapat dilihat tingkat pengembalian yang
dihasilkan dengan penerapan aplikasi ERP yang diusulkan. PT BM
mensyaratkan pengembalian dalam jangka waktu 5 tahun. Berdasarkan
diagram diatas kita dapat melihat persyaratan tersebut dapat dipenuhi dengan
implementasi kedua aplikasi ERP yang diusulkan, SAP Business One 2007
dan Microsoft Dynamics Nav 2009. perbandingan hasil perhitungan ROI
antara masing masing implementasi aplikasi dapat dilihat pada gambar di
bawah ini:

33.0%
34.0%
35.0%
36.0%
37.0%
38.0%
39.0%
40.0%
41.0%
42.0%
43.0%
Mi crosoftDynamics
Nav2009
SAP Business One
2007
ReturnOf Invesment 42.3% 36.6%
P
e
r
s
e
n
t
a
s
e
ReturnOfInvesment

Gambar 4.25 Perbandingan Return of Investment Masing Masing Aplikasi ERP


Berdasarkan perhitungan analisis biaya manfaat, dapat ditarik
kesimpulan bahwa kedua aplikasi yang diusulkan untuk diterapkan di PT BM
layak diterapkan ditinjau dari lama pengembalian, tingkat pengembalian, dan
nilai arus kas tahunan. Namun berdasarkan 3 aspek tersebut diketahui bahwa
223
Microsoft Dynamics Nav 2009 lebih unggul dalam perbandingan biaya dan
manfaat yang dihasilkan selama lima tahun ke depan.

Anda mungkin juga menyukai