Anda di halaman 1dari 35

Makalah Tentang Cara Instalasi Windows

Server 2003
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Perkembangan ilmu dan teknologi saat ini sangat pesat, terutama dalam bidang
teknologi komputer. Kemajuan tersebut membuat komputer yang memiliki kapasitas memori
kecil kurang termanfaatkan dengan baik, karena banyak user memilih komputer yang
mempunyai kapasitas memori besar dan memilih harddisk yang besar pula untuk menampung
data yang diperlukan. Dengan latar belakang pemanfaatan komputer-komputer tanpa
harddisk, digunakan teknik penggabungan komputer ke dalam sebuah jaringan computer
menggunakan sistem operasi sistem operasi Windows Server 2003 untuk menjalankan
program aplikasi pada user.Jaringan komputer merupakan penggabungan dari perangkat
keras dan perangkat lunak dengan tujuan agar sejumlah komputer dapat berhubungan satu
dengan lainnya sehingga dapat bertukar informasi.Beberapa kelebihan yang diperoleh dengan
menggunakan jaringan computer adalah resources sharing, yaitu kemampuan berbagi sumber
daya baik perangkat keras maupun perangkat lunak. Kelebihan lainnya, yaitu high reliability
untuk mendapatkan keandalan tinggi.


2. Maksud Dan Tujuan
Maksud Dan Tujuan Penulisan ini adalah :
1. Untuk memahami tentang Sistem Operasi Windows Server 2008 dan tentang sejarah
perkembangannya
2. Untuk memahami dan dapat menginstal Sistem Operasi Windows Server 2003 pada Personal
Computer ( PC ) maupun pada Notebook
3. Dapat menstetting Jaringan clain server pada Sistem Operasi Windows Server 2003

3. Batasan Masalah
Pada Penulisan ini penulis memberi batasan masalah yaitu:
1. Pengertian tentang Sistem Operasi Windows Server 2003
2. Sejarah perkembangan Sistem Operasi Windows Server 2003 dan persi nya
3. Cara menginstal Sistem Operasi Windows Server 2003
4. Mengkoneksikan claint Server pada Sistem Operasi Windows Server 2003


BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian
Windows Server 2003 merupakan sebuah versi sistem operasi Microsoft Windows
yang ditujukan untuk pasar server korporat. Nomor versi internalnya adalah Microsoft
Windows NT 5.2 build 3790. Dulunya dikenal dengan .NET Server, Windows .NET Server,
atau Whistler Server. Sistem operasi ini merupakan kelanjutan dari sistem Windows 2000
Server.


2. Sejarah Pengembangan
Windows Server 2003 memiliki nama kode Whistler Server mulai dikerjakan pada
akhir tahun 2000. Tujuan dari hal ini adalah Microsoft hendak membuat platform .NET,
dengan menyediakan infrastruktur jaringan yang terbentuk dari Windows Server dan
Windows Workstation. Proyek itu dinilai sangat ambisius, karena Microsoft berniat
mengembangkan dua sistem operasi secara sekaligus (Whistler Server dan Whistler
Workstation). Akhirnya, beberapa kali sistem operasi ini ditunda peluncurannya, karena
jadwal pengembangan yang ketat, dan hanya sistem operasi Whistler Workstation saja yang
dirilis setahun berikutnya dengan nama produk Windows XP, yang ditujukan untuk kalangan
konsumer rumahan dan korporat.

3. Edisi
Windows Server 2003 terdiri atas beberapa produk yang berbeda, yakni sebagai berikut:
Windows Server 2003 Standard Edition
Windows Server 2003 Enterprise Edition
Windows Server 2003 Datacenter Edition
Windows Server 2003 Web Edition
Windows Small Business Server 2003
Windows Storage Server 2003




3.1 Standard Edition
Windows Server 2003, Standard Edition adalah sebuah versi Windows Server 2003
yang benar-benar "dasar", dengan fitur-fitur yang umumnya dibutuhkan oleh sebuah server
untuk melayani klien-kliennya di jaringan. Edisi ini diterbitkan untuk menggantikan
Windows 2000 Server dan Windows NT 4.0 Server yang telah lama malang melintang.
Fitur yang diusung oleh Windows Server 2003, Standard Edition adalah sebagai berikut:
Fitur standar sebuah server: file service, print service, atau application server yang dapat
diinstalasi (seperti Microsoft Exchange Server, SQL Server, atau aplikasi lainnya).
Domain Controller server.
PKI (public key infrastructure) server.
Domain Name System (DNS).
Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP).
Windows Internet Name Service (WINS).
Windows Terminal Services, meski kurang ideal untuk diimplementasikan dalam jaringan
skala besar akibat adanya limitasi prosesor dan memori. Mendukung pembagian beban
jaringan, meski tidak dapat digunakan sebagai sebuah cluster. Dengan fitur-fitur di atas,
Windows Server 2003 Standard Edition jelas ditujukan sebagai fondasi bagi platform
jaringan berbasis Windows untuk lingkungan jaringan skala menengah ke bawah, atau
sebagai server yang ditujukan untuk mendukung server lainnya dalam jaringan yang lebih
besar. Windows Server 2003 Standard Edition mendukung hingga empat buah prosesor fisik
(prosesor logis dalam Intel HyperThreading akan dianggap sebagai satu prosesor fisik) dan
mendukung RAM hingga 4 Gigabyte, serta dapat mengalamati 4 Terabyte hard disk.

3.2 Enterprise Edition
Windows Server 2003 Enterprise Edition adalah sebuah versi Windows Server yang
memiliku semua fitur yang ditawarkan oleh Windows Server 2003 Standard Edition,
ditambah dengan fitur-fitur yang meningkatakan keandalan dan skalabilitas layanan-
layanannya. Windows Server 2003 Enterprise Edition ditujukan untuk menggantikan
Windows 2000 Advanced Server dan Windows NT 4.0 Enterprise Server yang telah lama
beredar. Windows Server 2003 Enterprise Edition menggandakan dukungan prosesor jika
dibandingkan dengan Windows Server 2003 Standard Edition, dari 4 hingga 8 prosesor
sekaligus. Selain itu, Enterprise Edition juga mendukung prosesor 64-bit, seperti IA-64 dan
x64.

Enterprise Edition memiliki fitur-fitur berikut:
Address Windowing Extension (AWE), yang mengizinkan sistem operasi agar
mereservasikan hanya 1 GB dari memori fisik untuk digunakan oleh Windows,
sehingga mengizinkan aplikasi menggunakan sisa 3 GB memori yang ada (dalam
sistem x86, yang hanya mendukung 4 GB memori).
Hot-Memory, yang mengizinkan penambahan memori ketika sistem sedang berjalan
(meski hanya sistem-sistem tertentu yang mendukungnya)
Non-uniform memory access (NUMA), yang mengizinkan Windows untuk
mengakses bus-bus memori berbeda sebagai sebuah unit memori yang sama, sehingga
mengizinkan delapan buah prosesor x86 yang hanya mendukung 4 GB mendukung
hingga 32 GB memori (4 GB untuk tiap prosesornya).
Teknologi Clustering, yang mengizinkan banyak server (hingga empat buah node)
terlihat sebagai sebuah server oleh klien untuk kinerja atau keandalan.
Terminal Server Session Directory, yang mengizinkan klien untuk melakukan koneksi
ulang ke sebuah sistem terminal services yang didukung oleh server yang
menjalankan terminal services. Sebagai contoh, dalam sebuah lingkungan dengan
delapan server yang menjalankan terminal services, jika salah satu server mengalami
kegagalan, klien akan secara otomatis membuat koneksi kembali ke sisa server (7)
yang lainnya (yang masih berjalan dan memiliki slot klien).

3.3 Datacenter Edition
Windows Server 2003 Datacenter Edition adalah sebuah edisi dari Windows Server
2003 yang berbeda dari dua versi lainnya yang telah disebutkan. Edisi ini tidak dapat
diperoleh secara ritel, dan harus didapatkan sebagai bagian dari kombinasi antara perangkat
keras server dari sebuah vendor, semacam Hewlett-Packard atau Dell. Alasan mengapa hal
ini diberlakukan adalah untuk menjaga agar sistem dapat berjalan dengan sempurna (dengan
hardware yang telah ditentukan oleh manufaktur serta driver yang telah disertifikasi dapat
menjadikan sistem jauh lebih stabil). Umumnya, sebelum dijual kepada konsumen,
manufaktur akan melakukan pengujian terlebih dahulu terhadap server yang bersangkutan.
Tujuannya agar uptime sistem yang bersangkutan bertahan 99,999%, sehingga dalam satu
tahun hanya 9 jam saja mengalami downtime. Program-program yang disertakan dalam
Windows Server 2003 Datacenter Edition berfokus pada keandalan sistem operasi. Microsoft
membuat beberapa persyaratan bagi OEM yang hendak menggunakan edisi dari Windows
Server 2003 ini, yakni sebagai berikut: Semua perangkat keras yang dimasukkan ke dalam
server harus memenuhi standar Microsoft dan lolos dari beberapa kali pengujian kecocokan
(kompatibilitas), keandalan (reliabilitas). Hal ini diberlakukan terhadap semua perangkat
keras, mulai dari prosesor, kartu jaringan, hard disk drive, dan komponen vital lainnya.
Semua driver perangkat keras harus disertifikasi oleh Microsoft. Tentu saja, driver-driver
tersebut harus lolos pengujian, yang mungkin dapat menghabiskan waktu lebih dari satu
bulan
Pengguna tidak dapat mengubah hardware server sesuka hatinya tanpa adanya pihak yang
berwenang (customer support vendor server atau dari pihak Microsoft). Semua perubahan
harus lolos pengujian yang disebutkan di atas. Edisi ini mendukung hingga 32 buah prosesor
(32-way SMP) dan memori hingga 64 GB pada sistem x86 serta mendukung mesin yang
dikonfigurasikan secara 128-way dengan partisi yang bersifat individual. Dalam sistem IA-
64, edisi ini mendukung hingga 64 buah prosesor dan memori hingga 512 Gigabyte. Selain
itu, edisi ini mendukung clustering hingga delapan buah node serta pembagian beban jaringan
sebagai fitur standar, serta memiliki Windows System Resource Manager yang mampu
melakukan konsolidasi dan manajemen sistem.

3.4 Web Edition
Windows Server 2003 Web Edition adalah sebuah edisi dari Windows Server 2003
yang ditujukan khusus sebagai web server, yang menaungi beberapa aplikasi web, halaman
web, dan layanan web berbasis XML. Windows Server 2003 Web Edition didesain
sedemikian rupa, dengan menggunakan Internet Information Services (IIS) 6.0 sebagai
infrastukturnya dan menggunakan teknologi ASP.NET untuk menangani layanan web
berbasis XML dan aplikasi web lainnya. Web server modern saat ini umumnya tidaklah
dibuat dari satu mesin dengan banyak prosesor atau jumlah memori yang besar. Tetapi,
umumnya dibentuk dari beberapa komputer dengan 1 CPU atau 2 CPU dengan RAM yang
mencukupi. Dalam kasus ini, jika sebuah organisasi hendak menggunakan Windows Server
2003 Standard Edition, maka akan terlalu mahal (dalam beberapa kasus, justru sistem operasi
yang lebih mahal daripada perangkat keras), sehingga beberapa organisasi pun berpaling ke
solusi open-source semacam Linux atau Apache (yang dapat berjalan di atas Windows atau
Linux) daripada menggunakan IIS yang hanya disediakan oleh Windows Server yang mahal.
Sebagai respons dari kasus ini, Microsoft pun merilis Windows Server 2003 Web Edition.
Untuk menekan harga, tentu saja ada yang dikorbankan: Windows Server 2003 Web Edition
banyak memiliki layanan yang dibuang, termasuk di atanranya Routing and Remote Access,
Terminal Services, Remote Installation Service (RIS), Service for Macintosh, dan penaungan
terhadap Active Directory (tidak dapat dikonfigurasikan sebagai sebuah domain controller,
meski dapat dikoneksikan ke sebuah domain Active Directory).
3.5 Windows Small Business Server 2003
Windows Small Business Server 2003, atau sering disebut sebagai Windows SBS,
adalah sebuah edisi dari Windows Server 2003 yang ditujukan untuk pasar jaringan kecil.
Harganya pun lebih murah dibandingkan dengan beberapa edisi lainnya, meski banyak yang
dikorbankan, dalam teknologi jaringan yang didukung, jenis lisensi, perangkat
pengembangan, dan redundansi aplikasi. Sebuah Windows Small Business Server 2003
hanya mendukung hingga 75 pengguna saja. Windows SBS didesain sedemikian rupa dengan
fitur-fitur yang Microsoft anggap dibutuhkan oleh jaringan skala kecil, yang akan
diimplementasikan pada server pertama mereka. Instalasi default-nya, Windows SBS akan
menginstalasikan Active Directory, sebuah situs SharePoint Portal, dan Exchange Server.
Selain itu, edisi ini juga menawarkan konfigurasi yang lebih mudah dalam mengatur firewall
DHCP dasar dan router NAT dengan menggunakan dua buah kartu jaringan. Antarmuka
manajemen sistem jaringan yang digunakannya lebih mudah digunakan dibandingkan edisi
Windows Server lainnya bahkan oleh administrator yang baru sekalipun.
SBS juga dirilis dalam versi lainnya, yang disebut sebagai Windows Small Business Server
2003 Premium Edition yang mencakup semua fitur dalam Windows Small Business Server
2003 Standard Edition ditambah SQL Server 2000 dan ISA Server 2000.
Windows Small Business Server 2003 memiliki beberapa keterbatasan, yakni sebagai
berikut:
Hanya boleh ada satu komputer dalam sebuah domain yang dapat menjalankan Windows
Small Business Server 2003. Windows Small Business Server 2003 harus berada di akar
sebuah hutan Active Directory. Windows Small Business Server 2003 tidak dapat menerima
trust dari domain lainnya. Windows Small Business Server 2003 hanya mendukung 75
pengguna. Windows Small Business Server 2003 tidak mendukung domain anak.
Windows Small Business Server 2003 hanya mendukung terminal services dalam modus
remote administration. Server tambahan harus memiliki Windows Small Business Server
2003 Client Access License (CAL), yang dapat dikonfigurasikan untuk setiap pengguna atau
setiap Perangkat

3.6 Storage Server
Windows Storage Server 2003 adalah sebuah edisi Windows Server 2003 yang didedikasikan
untuk layanan berbagi berkas dan berbagi alat pencetak. Sama seperti halnya Windows
Server 2003 Datacenter Edition, edisi ini juga tidak dapat diperoleh secara ritel. Umumnya,
edisi ini dapat diperoleh melalui OEM dalam perangkat Network Attached Storage (NAS).
Perbedaan dari sistem Windows Server lainnya yang menyediakan layanan berbagi berkas
dan alat pencetak adalah bahwa Storage Server 2003 tidak membutuhkan Client Access
License (CAL)Perbandingan antar edisi

4. Versi
Sejak Windows Server 2003 diluncurkan, Microsoft merilis beberapa versi, yakni sebagai
berikut:
Windows Server 2003 RTM (Release to Manufacture), tanpa Service Pack
Windows Server 2003 Service Pack 1
Windows Server 2003 R2
Windows Server 2003 Service Pack 2 (dirilis tanggal 13 Maret 2007)
5. Dokumentasi Windows Server 2003
Banyak sekali jenis OS yang mendukung untuk membangun sebuah server yang baik.
Microsoft sebagai perusahaan ternama dengan produk Windowsnya tentu tidak mau
ketinggalan untuk membuat OS yang dispesialisasikan untuk membangun server.
Versi terakhir dari Windows Server yang ada adalah Windows Server 2003 yang mana
merupakan kelanjutan dari Windows Server 2000. Windows Server 2003 memiliki nama
kode Whistler Server mulai dikerjakan pada akhir tahun 2000. Tujuan dari hal ini adalah
Microsoft hendak membuat platform .NET, dengan menyediakan infrastruktur jaringan yang
terbentuk dari Windows Server dan Windows Workstation. Proyek itu dinilai sangat
ambisius, karena Microsoft berniat mengembangkan dua OS secara sekaligus, yaitu untuk
Server dan Workstation. Akhirnya, beberapa kali sistem operasi ini ditunda peluncurannya,
karena jadwal pengembangan yang ketat, dan hanya sistem operasi Whistler Workstation saja
yang dirilis setahun berikutnya dengan nama produk Windows XP, yang ditujukan untuk
kalangan konsumer rumahan dan korporat.
Microsoft meluncurkan Windows Server 2003 dengan beberapa edisi, yaitu :
Windows Server 2003 Standard Edition
Windows Server 2003 Enterprise Edition
Windows Server 2003 Datacenter Edition
Windows Server 2003 Web Edition
Windows Small Business Server 2003
Windows Storage Server 2003.
6. IP Address
Agar komputer Server Anda bisa dikenali, maka harus diberi alamat berupa IP Address.
Prosedur yang harus Anda lakukan adalah sebagai berikut:
1. Dari Desktop klik kanan mouse tepat di atas indikator LAN di sudu kanan layar
Anda. Setelah itu akan tampil kotak dialog Local Area Connection Status. Atau Anda
bisa masuk melalui tombol Start, lalu pilih Connect to dan pilih Show all connection.
Setelah itu klik kanan tepat di atas Local Area Connection dan pilih Properties.
2. Pilih dan klik Properties. Setelah itu akan tampil jendela Local Area Connection
Properties akan tampil.
3. Klik Show icon in taskbar when connected untuk menampilkan tanda Local Area
Connection di taskbar
4. Klik Internet Protocol (TCP/IP)
5. Klik Properties. Setelah itu akan tampil kotak dialog Internet Protocol (TCP/IP)
Properties
6. Klik Use the following IP Address
7. Ketikkan di kolom IP Address 192.168.53.1
8. Klik tab di papan ketik
9. Kolom Subnet mask tidak perlu Anda isi, dengan menekan tab Subnet mask
255.255.255.0 secara otomatis sudah terisi
7. Mengisi DNS Server
Untuk mengisi DNS services ini bisa langsung di tab General di kolom Preferred DNS server.
Namun demikian Anda juga bisa menggunakan cara yang akan saya jelaskan berikut ini:
1. Klik tab Advanced. Setelah itu akan tampil kotak dialog Advanced TCP/IP Setting
2. Klik tab DNS
3. Klik Add
4. Ketikkan 192.168.53.2 pada kolom di bawah DNS server
5. Klik Add
6. Klik OK untuk menutup kotak dialog tersebut
7. Klik OK
8. Klik OK sekali lagi untuk menutup kotak dialog Local Area Connection Properties
sekaligus menyimpan ketentuan seting yang telah Anda lakukan
Coba periksa apakah pekerjaan Anda telah sukses atau belum. Caranya ketikkan PING
192.168.53.1 dari RUN Anda harus mengonfigurasi dan memeriksa kartu jaringan (NIC) atau
LAN Card, kabel dan lain-lain yang digunakan dalam komputer Anda.

8. Instalasi Windows Server 2003
1. Pertama akan muncul halaman awal penginstalan, tekan enter untuk memulai. Setelah itu
akan muncul halaman perjanjian, tekan f8 jika setuju.



2. Jika Hardisk belum diformat, maka lakukan lakukan format terlebih dahulu dengan
memilih partisi yang sesuai, lalu tekan enter untuk mulai memformat.



3. Proses instalasi dimulai dengan pemilihan bahasa dan region yang digunakan. lalu klik
next utuk melanjutkan..



4. Masukkan nama perusahaan dan organisasi, klik next untuk melanjutkan. Masukkan pula
produk key dari windows server 2003.



5. Memilih mode lisensi yang akan digunakan, lalu klik next untuk melanjutkan. Setelah itu
masukkan nama komputer & password admin.



6. Atur waktu dan tanggal serta zona waktu yang digunakan. Lalu klik next untuk
melanjutkan. Atur pula tipe jaringan yang hendak digunakan.



7. Pilih jaringan menggunakan workgroup atau komputer domain. Lalu tunggulah proses
instalasi sampai reboot.



8. Setelah komputer reboot maka akan muncul halaman login. Ketikkanlah password yang
tadi dibuat untuk login admin.



10. Selamat Penginstalan Selesai! Dan inilah halaman muka dari windows server 2003.


9. Konfigurasi dan Instalasi TCP/IP Windows Server 2003

9.1 Menginstal TCP/IP
TCP/IP dapat dipakai dalam lingkungan jaringan yang bervariasi mulai dari LAN yang kecil
sampai Internet global. Ketika Anda mengoperasikan Windows 2003 Setup, TCP/IP diinstal
sebagai default protocol jaringan bila suatu adapter jaringan dideteksi. Oleh karena itu, Anda
hanya perlu menginstal protocol TCP/IP kalau default pilihan protocol TCP/IP ditindih
selama proses setup atau Anda sudah menghapusnya dari suatu koneksi di dalam Network
and Dial-Up Connections.
9.2 Menginstal Protocol TCP/IP
Pada latihan ini, Anda akan menginstal TCP/IP pada Local Area Network Connection in
Network and Dial-Up Connections. Anda harus me-logon sebagai seorang administrator atau
seorang anggota dari Administrator group agar mampu menyelesaikan latihan ini. Untuk
menginstal TCP/IP pada koneksi jaringan area lokal
1. Klik Start
2. Klik Programs
3. Klik Connect To
4. Klik Show All Connections. Muncul kotak dialog Network And Dial-Up Connections
5. Klik kanan Local Area Connection
6. Klik Properties. Muncul kotak dialog Local Area Connection Properties
7. Klik Install. Muncul kotak dialog Select Network Component Type
8. Klik Protocol
9. Klik Add. Muncul kotak dialog Select Network Protocol
10. Klik Internet Protocol (TCP/IP) seperti dijelaskan pada Gambar 9.
11. Klik OK. Protocol TCP/IP diinstal dan ditambahkan ke daftar Components di kotak
dialog Local Area Connection Properties
12. Klik Yes apabila akan merestart komputer Anda.
13. Klik Close untuk menutupnya.

Gambar 1. Memilih untuk menambah komponen Internet Protocol (TCP/IP).

9.3 Mengonfigurasi TCP/IP
Jika Anda baru pertama kali mengimplementasikan TCP/IP pada jaringan Anda, maka Anda
harus menyusun suatu rencana yang rinci untuk pengalamatan IP pada jaringan Anda. Skema
pengalamatan jaringan TCP/IP Anda dapat mencantumkan entah alamat pribadi atau alamat
umum. Anda dapat memakai entah alamat pribadi atau alamat umum bila jaringan Anda tidak
dihubungkan ke Internet. Namun demikian, Anda kemungkinan besar akan mengim-
plementasikan beberapa alamat IP umum untuk dukungan inter-konektivitas Internet. Hal ini
karena device-device yang dihubungkan secara langsung ke Internet memerlukan suatu
alamat IP umum. InterNIC memberikan alamat-alamat umum ke Internet Service Provider
(ISP). ISP, pada gilirannya, memberikan alamat IP ke organisasi ketika konektivitas jaringan
dibeli. Alamat IP yang diberikan melalui cara ini dijamin bersifat unik dan sudah diprogram
ke router Internet agar lalu lintasnya mampu menjangkau host tujuan.
Selanjutnya, Anda dapat mengimplementasikan suatu skema peng-alamatan pribadi untuk
melindungi alamat-alamat internal Anda dari sisa Internet dengan mengonfigurasi alamat-
alamat pribadi pada semua komputer di jaringan (atau intranet) pribadi Anda. Alamat-alamat
pribadi tidak dapat dijangkau di Internet karena alamat tersebut terpisah dari alamat-alamat
umum dan alamat tersebut tidak tumpang tindih.
Anda dapat memberikan alamat IP di Windows 2003 secara dinamis dengan memakai
Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) dan Anda dapat mengalamatkan pemberian
itu dengan memakai Automatic Private IP Addressing. Anda dapat juga mengonfigurasi
TCP/IP secara manual. Anda mengonfigurasi TCP/IP pada sebuah komputer yang didasarkan
pada fungsinya. Misalnya, server pada suatu hubungan server/client di dalam suatu organisasi
mesti diberikan suatu alamat IP secara manual. Namun demikian, Anda dapat mengonfigurasi
TCP/IP secara dinamis melalui server DHCP untuk mayoritas client di sebuah jaringan.

9.4 Konfigurasi Dinamis
Komputer-komputer dengan sistem operasi Microsoft Windows 2003 akan berusaha untuk
memperoleh konfigurasi TCP/IP dari sebuah server DHCP pada jaringan Anda berdasarkan
default seperti diuraikan pada Gambar 10. Jika suatu konfigurasi TCP/IP statis baru saja
diimplementasikan pada sebuah komputer, maka Anda dapat mengimplementasikan suatu
konfigurasi TCP/IP dinamis.
Untuk mengimplementasikan suatu konfigurasi TCP/IP dinamis:
1. Klik Start
2. Klik Programs
3. Klik Connect To
4. Klik Show All Connections
5. Klik kanan Local Area Connection
6. Klik Properties
7. Pada tab General klik Internet Protocol (TCP/IP)
8. Klik Properties. Untuk tipe-tipe koneksi yang lain, klik tab Networking
9. Klik Obtain An IP Address Automatically
10. Klik OK

Gambar 2. Mengonfigurasi komputer Anda untuk memperoleh seting-seting TCP/IP secara
otomatis.
9.5 Konfigurasi Manual
Beberapa server, misalnya DHCP, DNS, dan WINS, harus diberikan suatu alamat IP secara
manual. Bila Anda tidak mempunyai sebuah server DHCP pada jaringan Anda, maka Anda
harus mengonfigurasi komputer-komputer TCP/IP secara manual agar bisa memakai suatu
alamat IP statis.
Untuk mengonfigurasi sebuah komputer TCP/IP agar memakai pengalamatan statis:
1. Klik Start
2. Klik Programs
3. Klik Connect To
4. Klik Show All Network Connections
5. Klik kanan Local Area Connection
6. Klik Properties
7. Pada tab General klik Internet Protocol (TCP/IP)
8. Klik Properties
9. Pilihlah Use the Following IP Address
10. Anda kemudian harus mengetik alamat IP, subnet mask, dan default gateway. Kalau
jaringan Anda mempunyai sebuah server DNS, maka Anda dapat mengatur komputer
Anda agar memakai DNS.
11. Untuk mengatur komputer Anda agar memakai DNS
12. Pilihlah Use The Following DNS Server Addresses
13. Di dalam Preferred DNS Server and Alternate DNS Server, ketiklah alamat-alamat
server DNS primer dan sekunder seperti ditampilkan Gambar 3. berikut ini

Gambar 3. Mengonfigurasi setting-setting TCP/IP secara manual pada komputer Anda.
Anda dapat mengonfigurasi juga alamat-alamat IP tambahan dan default gateway dengan
melaksanakan prosedur di bawah ini.
Untuk mengonfigurasi alamat-alamat IP tambahan dan default gateway:
1. Di dalam kotak dialog Internet Protocol (TCP/IP) Properties, klik Advanced
2. Pada tab IP Settings di dalam IP Addresses, klik Add
3. Di dalam IP Address And Subnet Mask, ketiklah suatu alamat IP dan subnet mask,
lalu klik Add
4. Ulangi langkah 2 dan langkah 3 untuk setiap alamat IP yang ingin Anda tambahkan,
lalu klik OK
5. Pada tab IP Settings di dalam Default Gateway, klik Add
6. Di dalam Gateway And Metric, ketiklah alamat IP dari default gateway dan metrik,
lalu klik Add. Anda pun dapat mengetik sebuah angka metrik di dalam Interface
Metric untuk mengonfigurasi metrik yang lazim bagi koneksi ini
7. Ulangi langkah-langkah 5 dan 6 untuk setiap alamat IP yang akan Anda tambahkan,
lalu klik OK
9.6 Pemberian Alamat IP Pribadi yang Otomatis
Pilihan konfigurasi alamat TCP/IP yang lain adalah memakai Automatic Private IP
Addressing saat DHCP tidak tersedia. Pada Windows versi-versi sebelumnya, konfigurasi
alamat IP dapat dikerjakan entah secara manual ataupun secara dinamis melalui DHCP. Jika
suatu client tidak mampu untuk memperoleh sebuah alamat IP dari sebuah server DHCP,
maka layanan-layanan jaringan untuk client itu tidak tersedia. Fasilitas Automatic Private IP
Addressing pada Windows 2003 mengotomatiskan proses pemberian suatu alamat IP yang
tidak dipakai dalam situasi bahwa DHCP tidak tersedia.
Alamat Automatic Private IP Addressing dipilih dari blok alamat 169.254.0.0 yang
disediakan Microsoft dengan subnet mask 255.255.0.0. Ketika fasilitas Automatic Private IP
Addressing pada Windows 2003 dipakai, suatu alamat di dalam rangkaian pengalamatan IP
yang disediakan Microsoft dari 169.254.0.1 sampai 169.254.255.254 diberikan ke client.
Alamat IP yang diberikan akan dipakai sampai sebuah server DHCP diletakkan. Subnet mask
255.255.0.0 secara otomatis dipakai.
9.7 Menguji TCP/IP dengan Ipconfig dan PING
Anda harus selalu memverifikasi dan menguji konfigurasi TCP/IP Anda untuk memastikan
komputer Anda dapat berhubungan ke jaringan dan host TCP/IP yang lain. Anda dapat
mengerjakan pengujian konfigurasi TCP/IP yang mendasar dengan memakai utiliti Ipconfig
dan utiliti PING.
Dengan Ipconfig, Anda memverifikasi parameter-parameter konfigurasi TCP/IP pada sebuah
host, yang meliputi alamat IP, subnet mask, dan default gateway, dari command pormpt. Hal
ini bermanfaat dalam menentukan apakah konfigurasi itu diinisialisasi atau sebuah alamat IP
duplikat dikonfigurasi.
Untuk memakai Ipconfig dari command prompt:
1. Bukalah command prompt
2. Ketika command prompt ditayangkan, ketiklah Ipconfig/all, lalu tekan Enter.
Informasi konfigurasi TCP/IP ditayangkan seperti diuraikan pada Gambar 4

Gambar 4. Pemakaian Ipconfig untuk menayangkan informasi konfigurasi TCP/IP.
Setelah Anda memverifikasi konfigurasi itu dengan utiliti Ipconfig, Anda dapat memakai
utiliti PING untuk menguji konektivitas. Utiliti PING adalah suatu piranti diagnostik yang
menguji konfigurasi-konfigurasi TCP/IP dan mendiagnosa kegagalan koneksi. PING
memakai pesan-pesan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo Request and Echo
Reply untuk menentukan apakah host TCP/IP tertentu tersedia dan fungsional. Seperti utiliti
Ipconfig, utiliti PING dieksekusi pada command prompt. Command syntaxnya adalah:
Ping IP_Address
Jika PING sukses, maka muncul sebuah pesan yang mirip dengan ilustrasi pada
Gambar 5.

Gambar 5. Pesan-pesan Reply ditayangkan oleh utiliti PING.

9.8 Mengonfigurasi Filter-filter Paket
Anda dapat memakai penyaringan paket IP untuk memulai negosiasi-negosiasi keamanan
bagi suatu komunikasi yang didasarkan pada sumber, tujuan, dan tipe lalu lintas IP. Hal ini
memungkinkan Anda untuk menentukan pemicu lalu lintas IPX dan IP manakah yang akan
diamankan, dihalangi, atau diizinkan untuk bisa melintas tanpa dilakukan penyaringan.
Misalnya, Anda dapat membatasi tipe akses yang diizinkan ke dan dari jaringan untuk
membatasi lalu lintas ke sistem-sistem yang diinginkan. Anda harus memastikan bahwa Anda
tidak mengon-figurasi filter-filter paket yang terlampau restriktif, yang mengganggu
fungsionalitas protocol-protocol yang bermanfaat pada komputer. Misalnya, jika sebuah
komputer yang sedang menjalankan Windows 2003 ternyata juga sedang mengoperasikan
Internet Information Services (IIS) sebagai suatu server Web dan filter-filter paket sudah
ditetapkan sehingga hanya lalu lintas berbasis Web yang diizinkan, maka Anda tidak dapat
memakai PING (yang memakai ICMP Echo Requests and Echo Replies) untuk mengerjakan
pencarian dan pemecahan kesulitan IP dasar.
Anda dapat mengonfigurasi protocol TCP/IP untuk menyaring paket-paket IP yang
didasarkan pada:
TCP port number
UDP port number
IP protocol number
9.9 Latihan Mengimplementasikan Filter-filter Paket IP
Pada latihan ini, Anda akan mengimplementasikan penyaringan paket TCP/IP pada sebuah
komputer Windows Server 2003 untuk sebuah koneksi LAN.
Untuk mengimplementasikan penyaringan paket TCP/IP langkah yang harus Anda lakukan
adalah sebagai berikut:
1. Klik Start
2. Klik Programs
3. Klik Connect To
4. Klik Show All Connections
5. Klik kanan Local Area Connection
6. Klik Properties. Muncul kotak dialog Local Area Connection Properties
7. Pilihlah Internet Protocol (TCP/IP), lalu klik Properties. Muncul kotak dialog Internet
Protocol (TCP/IP) Properties
8. Klik Advanced. Muncul kotak dialog Advanced TCP/IP Settings
9. Klik tab Options, pilih TCP/IP Filtering
10. Klik Properties. Muncul kotak dialog TCP/IP Filtering seperti diuraikan pada Gambar
14.
11. Klik Enable TCP/IP Filtering (All Adapters). Anda sekarang dapat menambahkan
penyaringan protocol IP, UDP, dan TCP dengan mengklik pilihan Permit Only, lalu
mengklik Add di bawah daftar TCP, UDP, or IP Protocols. Beberapa implementasi
penyaringan TCP/IP yang dapat Anda pakai meliputi:
12. Mengaktifkan hanya TCP port 23, yang menyaring semua lalu lintas kecuali lalu
lintas Telnet
13. Mengaktifkan hanya TCP port 80 pada suatu server yang ditujukan khusus untuk Web
demi memproses hanya lalu lintas TCP berbasis Web
14. Klik OK beberapa kali untuk menutup semua kotak dialog yang terbuka

Gambar 6. Mengatur filter-filter paket TCP/IP di dalam kotak dialog TCP/IP Filtering.
Catatan:
Dengan mengaktifkan hanya TCP port 80, semua komunikasi jaringan di luar port 80 akan
dinonaktifkan.
Berdasarkan default, Windows 2003 menginstal protocol TCP/IP jika Setup mendeteksi suatu
adapter jaringan. Anda dapat juga menginstal TCP/IP secara manual. Setelah Anda
menginstal TCP/IP pada sebuah komputer, Anda dapat mengonfigurasinya untuk
memperoleh suatu alamat IP secara otomatis atau mengatur properti-properti konfigurasi
secara manual. Anda pun dapat mengimplementasikan filter-filter paket untuk membatasi
tipe akses yang diizinkan ke dan dari jaringan demi membatasi lalu lintas ke sistem-sistem
yang diinginkan.
10. Manajemen Administrator User Dan Group Windows 2003 Server
User Account
Setelah sistem operasi Windows Server 2003 selesai diinstalasi, pengguna telah dibuatkan
dua user dan beberapa group secara default. User yang telah disediakan adalah Administrator
dan Guest. User Administrator merupakan anggota dari group Administrators yang berkuasa
penuh atas manajemen jaringan, sedangkan user Guest adalah anggota dari group Guest yang
tidak memiliki kekuasaan seperti Administrators dan bahkan secara default masih
dinonaktifkan (disabled).
Untuk memberi hak akses berbagai sumberdaya jaringan kepada para pengguna, maka
harus dibuatkan user account dan group bagi tiap pengguna. Windows Server 2003
mengenali seorang pengguna serta hak-hak yang dimilikinya berdasarkan user dan group
yang terdapat di Domain Controller.
Representasi seorang pengguna dalam sebuah jaringan adalah user account (untuk
selanjutnya disebut account). Sebuah account biasanya diberi nama sesuai dengan nama
pengguna yang bersangkutan, atau dengan nama khusus sesuai dengan tujuan dibuatnya
account tersebut. Beberapa account dapat digabungkan dalam satu atau lebih group. Fungsi
group adalah menggolongkan account ke dalam kelompok-kelompok tertentu sesuai dengan
hak yang akan diberikan. Biasanya account yang berada dalam satu group memiliki hak akses
yang sama terhadap sumber daya jaringan tertentu. Dengan menggunakan group tersebut
maka pekerjaan administrator akan menjadi lebih mudah, karena hak akses cukup diterapkan
terhadap suatu group daripada harus menetapkan policy satu per satu untuk tiap account.
ser account digunakan oleh pengguna untuk login ke domain Windows Server 2003
dalam jaringan. Berdasarkan ruang lingkupnya, user account dapat dibedakan menjadi 2
jenis, yaitu local user account dan domain user account.

A.Local User Account
Adalah account yang terdapat di suatu komputer baik DC maupun klien, dan hanya dapat
digunakan untuk login ke komputer tempat account tersebut dibuat. Konsep local user
account dan domain user account ini sangat penting dipahami, terutama bila klien
menggunakan Windows 2000 maupun Windows XP. Demikian juga jika klien menggunakan
Windows NT baik Workstation maupun Server.

Dalam arsitektur Windows NT dan Windows 2000/XP, setiap komputer memiliki user dan
group sendiri yang hanya berlaku untuk komputer tersebut saja. Selain itu terdapat account di
level domain yang dibuat di DC dan memiliki ruang lingkup untuk semua komputer di dalam
domain.

b. Domain User Account
Domain user account adalah account yang memiliki cakupan di seluruh domain, dan dibuat
dengan menggunakan faslitas AD yang terdapat di DC. Domain account dibuat di DC dan
dapat digunakan oleh pengguna untuk login ke dalam jaringan dari komputer manapun
selama hak login tersebut diberikan.
Berbeda dengan local account, domain account memiliki lingkup (scope) untuk seluruh
domain, sehingga policy yang ditetapkan untuk suatu account akan berlaku pula di seluruh
domain. Misalnya suatu account diberikan hak untuk menggunakan printer A yang terdapat
di komputer B. Maka pengguna yang menggunakan account tersebut dapat menggunakan
printer A tanpa dipengaruhi di komputer mana pengguna tersebut sedang bekerja.

Gambar 4.1 berikut menggambarkan kedudukan domain account dan local account dalam
sebuah domain.

Apabila seorang pengguna login ke domain menggunakan domain account maka policy yang
ditetapkan adalah di level domain, yang dibuat oleh administrator melalui fasilitas Active
Directory. Data domain account tersebut tersimpan di DC. Apabila dalam jaringan terdapat
lebih dari satu DC maka data domain account tersebut direplikasikan di semua DC. Dengan
demikian konfigurasi policy untuk suatu account yang terdapat di AD akan tetap diterapkan
terlepas dari komputer mana seorang pengguna melakukan login. Selama komputer tersebut
masih berada dalam satu domain maka policy tersebut akan tetap diterapkan.
Sedangkan local account berlaku sebaliknya, yaitu hanya memiliki lingkup di suatu komputer
tertentu. Misalkan pada gambar di atas pengguna menggunakan local account yang terdapat
di Klien1 untuk login ke komputer tersebut, maka akan diterapkan policy yang hanya berlaku
di Klien1. Account yang dibuat di Klien1 tidak dapat digunakan untuk login ke Klien2,
begitu juga sebaliknya. Berbeda dengan account yang terdapat di DC dapat digunakan untuk
login ke Klien1 dan Klien2, karena informasi account tersebut tersimpan di AD.

Group Account
Group account merupakan sekumpulan user account, di dalamnya dapat terdiri dari user
account atau group account lainnya. Jadi tidak ada halangan suatu group beranggotakan
group lain. Sebagaimana telah diterangkan sebelumnya, group account sangat memudahkan
pengaturan jaringan karena policy yang diterapkan di suatu group akan diterapkan
pula.terhadap anggota group tersebut. Dengan demikian, maka user yang memiliki hak yang
sama dapat dikelompokkan dalam satu group.Saat membuat group, tersedia beberapa jenis
pilihan untuk menentukan ruang lingkup dan tipe group yang dibuat. Penting bagi
administrator memahami dengan baik ruang lingkup dan tipe dari tiap jenis group.
Group Scope
Windows Server 2003 memberikan tiga macam ruang lingkup group (group scope) yang
dapat dibuat, yaitu group lokal (local group), group global (global group) dan group universal
(universal group). Perbedaan ketiga group tersebut bukan bergantung pada isi group,
melainkan pada lingkup kemampuan masing-masing group.
a. Domain Local Group
Group lokal memiliki hak izin dan security pada tempat group tersebut dibuat. Dengan kata
lain, group lokal adalah group yang ada di lingkungannya sendiri, tidak berhubungan dengan
jaringan lain.

Jika server difungsikan sebagai Active Directory Domain Controllers, maka group lokalnya
menjadi domain local group. Jika server tersebut berhubungan dengan server lain (domain
server) sehingga berfungsi sebagai member server, maka group lokalnya dapat menerima
group global dari domain server tersebut untuk dijadikan sebagai anggotanya sehingga dapat
mengakses sumber dari member server tersebut.
Domain local group biasanya digunakan untuk memberikan hak akses terhadap
sumber daya jaringan tertentu dalam suatu domain, misalnya printer, folder, file maupun
hardware lainnya. Karakteristik domain local group adalah :

- Dapat beranggotakan user atau group dari domain manapun
- Hanya dapat digunakan untuk memberikan hak akses yang terdapat di domain dimana
group tersebut dibuat.
- Group ini hanya dapat dilihat di domain dimana group tersebut dibuat
Dengan kata lain, group lokal dapat mempunyai anggota group global, group universal dari
domain lain, dan group lokal lain dalam domain yang sama asalkan Windows Server 2003
disetup dalam mode native.
b. Global Group
Group global biasanya digunakan untuk memberikan hak akses kepada user atau group yang
memiliki kesamaan hak akses terhadap sumber daya jaringan tertentu.Group ini dapat
beranggotakan user dan group global lain dari domain mana saja asal domain disetup dalam
mode mixed. Sedangkan pada mode native, group global hanya dapat beranggotakan user
atau group global yang terdapat di domain yang sama. Group ini dapat dilihat dari domain
manapun dalam jaringan

c. Universal Group
Group universal hanya dapat dibuat jika server disetup pada mode native. Group ini
memiliki karakteristik yang merupakan gabungan dari domain local group dan global group.
Anggota group ini dapat berupa user, group global dan group universal lainnya dari domain
mana saja dan dapat memberikan akses ke sumber domain apa saja. Group jenis ini biasa
digunakan apabila terdapat user atau group yang memerlukan hak akses sumber daya jaringan
lintas domain. Misalnya untuk mobile user yang sering berpindah kota, dan harus mengakses
file di tiap-tiap kota tersebut. Group ini dapat dilihat dari domain manapun dalam jaringan.

Karena karakteristik group universal yang sangat fleksibel tersebut, disarankan kepada
administrator untuk tidak menggunakan group ini kecuali benar-benar dibutuhkan.
Penggunaan group universal tanpa kontrol yang baik akan memperbesar kemungkinan lubang
keamanan dalam jaringan.
Group Type
Berdasarkan fungsinya, terdapat dua jenis group yaitu Security Group dan Distribution
Group.



a. Security Group
Security group sama seperti user group pada Windows NT, yang digunakan untuk
mengontrol pemberian hak dan akses terhadap sumberdaya jaringan tertentu. Windows
Server 2003 menggunakan security group dalam penentuan hak suatu account, termasuk juga
untuk melakukan suatu job tertentu untuk sekumpulan user. Penggunaan praktisnya antara
lain pemberian hak akses terhadap suatu file, atau mendistribusikan e-mail ke sekelompok
user. Security group memiliki semua kemampuan dan fungsi distribution group, tetapi tidak
sebaliknya.

b. Distribution Group
Distribution group digunakan untuk berbagai fungsi yang tidak terkait dengan masalah
security atau pemberian hak akses, melainkan hanya dipakai sebagai distribusi seperti
distribution list pada exchange server, untuk mendistribusikan pesan kepada sekelompok
user.Integrasi dengan active directory memungkinkan administrator menyampaikan pesan
atau distribusi file ke sekelompok user yang dimasukkan dalam distribution group.
Group Default
Secara default, Windows Server 2003 telah membuatkan beberapa group, di antaranya group
domain lokal yang juga telah diberikan hak izin pada group tersebut. Group domain lokal
tersebut di antaranya terdiri dari:

a. Administrators
Administrators merupakan group yang memiliki kekuasaan tertinggi dan dapat mengontrol
seluruh fasilitas kemampuan Windows Server 2003. User yang telah dibuatkan untuk menjadi
anggota group ini adalah Administrator.
b. Server Operators
Anggota dari group ini dapat mengelola domain controller, mempunyai kekuasaan seperti
anggota dari group Administrators seperti membuat, mengatur dan menghapus share printer,
backup file dan direktori, logon pada komputer server dan mengakhiri server (shutdown).
Group ini tidak dapat mengatur sekuritas pada server.
c. Account Operators
Anggota group ini dapat membuat, menghapus atau memodifikasi user, group global dan
group lokal yang dibuatnya. Account operators tidak dapat menghapus atau memodifikasi
group Administrators, Server Operators, Backup Operators, Print Operators dan Domain
Admins.
d. Print Operators
Anggota group ini dapat membuat, mengelola dan menghapus share printer, logon pada
komputer server dan melakukan shutdown server.
e. Backup Operators
Anggota dari group ini dapat melakukan proses backup file dan direktori dari server serta
mengembalikannya kemudian (restore). Anggota group ini juga dapat logon pada server dan
melakukan proses shutdown server.
f. Replicator
Anggota group ini difungsikan untuk melakukan proses replika folder / direktori.
g. Users Group
ini merupakan group default bagi setiap account user yang dibuat di server. Setiap user yang
dibuat secara otomatis dimasukkan sebagai anggota group ini. Anggota groupini hanya dapat
menjalankan program aplikasi, mengelola file dan direktori, menggunakan printer dan
membuat profil miliknya sendiri. Anggota group ini juga tidak dapat logon pada komputer
server, melainkan harus melalui workstation, kecuali telah diberi hak untuk logon pada
server.
h. Guest Anggota
group ini hampir sama dengan group Users tetapi fasilitas yang dimiliki tidak sebanyak
group Users, seperti tidak dapat membuat group lokal. Secara default, anggota group Guest
adalah user Guest, namun belum dapat diakses karena status account semula adalah disabled.














BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Suatu sistem operasi yang berfungsi sebagai server harus dilakukan konfigurasi agar
dapat bekerja secara maksimal dan mudah dalam mengelola client. Dalam melakukan
konfigurasi yang pertama kali yang harus kita lakukan adalah Sistem Operasi yang akan
digunakan untuk konfigurasi. Jika belum ada maka kita harus menginstal terlebih dahulu.
dapat dilakukan melalui sistem GUI maupun CLI dengan mounting CD. Tetapi lebih mudah
dengan GUI. Di sistem operasi Windows Server 2008. jadi Sebelum Mengkonfigurasikan
Agar Bekerja lebih maksimal ,Maka computer kita harus Menginstal system operasi nya
terlebih dahulu.









Daftar Pustaka

1. http://rascalbrick.blogspot.com/2011/05/manajemen-user-dan-group-windows-
2003.html
2. id.wikipedia.org/wiki/Windows_Server_2003
3. http://id.scribd.com/doc/8794625/Instalasi-Windows-Server-2003
4. http://www.microsoft.com/en-us/download/details.aspx?id=29114
5. http://pcguru.okihelfiska.net/category/windows-server/



KATA PENGANTAR


Puji syukur Penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmad dan karunia-Nya,sehingga Penulis dapat menyusun karya tulis yang membahas
tentang. Sistem Operasi Windows Server 2003 Dan Set Up Jaringannya. Karya tulis ini
Penulis susun untuk melengkapi tugas yang telah diberikan oleh guru bidang studi.
Karya tulis ini Penulis susun untuk membahas tentang Sistem Operasi Windows
Server 2003 Dan Set Up Jaringannya. Dan karya tulis ini Penulis khususkan untuk para siswa
......
Penulis harapkan dengan adanya karya tulis ini dapat membatu para siswa untuk lebih
dapat mengetahui tentang Sistem Operasi Windows Server 2003.
Penulis menyadari bahwa hasil karya tulis ini belum sempurna.Apabila ada kesalahan
dalam penulisan Penulis mohon maaf. Untuk itu Penulis sangat mengharapkan saran dan
kritik dari para pembaca, demi kesempurnaan karya tulis ini.

















Daftar Isi
Kata Pengantar...................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................... ii
Lembar Pengesahan............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang................................................................................ 1
2. Rumusan Masalah............................................................................ 1
3. Batasan Masalah............................................................................. 2
BAB I PEMBAHASAN
1. Pengertian....................................................................................... 3
2. Sejarah Pengembangan.................................................................... 3
3. Edisi................................................................................................ 3
3.1 Standart Edisi............................................................................ 4
3.2 Enterprise Edition...................................................................... 4
3.3 Datacenter Edition..................................................................... 5
3.4 Web Edisi................................................................................. 6
3.5 Windows Small Business Server 2003....................................... 7
3.6 Storage Server.......................................................................... 8
4. Versi............................................................................................... 8
5. Dokumentasi Windows Server 2003................................................ 8
6. IP Address...................................................................................... 9
7. Mengisi DNS.................................................................................. 10
8. Instalasi Windows Server 2003........................................................ 11
9. Konfigurasi dan Instalasi TCP/IP Windows Server 2003........................... 22
9.1 Menginstal TCP/IP........................................................................ 22

iii

9.2 Menginstal Protocol TCP/IP.......................................................... 22
9.3 Mengonfigurasi TCP/IP................................................................. 23
9.4 Konfigurasi Dinamis....................................................................... 24
9.5 Konfigurasi Manual........................................................................ 25
9.6 Pemberian alamat IP otomatis................................................................. 27
9.7 Menguji TCP/IP dengan Ipconfig dan PING........................................... 27
9.8 Mengonfigurasi Filter-filter Paket.................................................... 29
9.9 Latihan Mengimplementasikan Filter-filter Paket IP......................... 29



10. Manajemen Administrator User Dan Group Windows 2003 Server......... 30

BAB III PENUTUP
Kesimpulan.................................................................................................. 36
Daftar Pustaka....................................................................................................... 37

Anda mungkin juga menyukai