DETIK
1 detik = 1/86.400 dari 1 hari matahari. Disebut Waktu UT (Universal Time) 1 detik = 9.192.631.770 kali periode radiasi yang berkaitan dengan transisi dari dua tingkat hyperfine dalam keadaan ground state dari atom cesium-133 pada suhu nol Kelvin
HARI
Dasar perhitungan adalah rotasi bumi, yang menyebabkan benda langit terlihat bergerak di langit 1 hari = waktu tempuh benda langit untuk berada pada posisi yang sama Jika benda langit adalah matahari disebut Solar Day / Solar Time Jika benda langit adalah bintang disebut Siderial Day / Siderial Time
Sidereal Day
Sun
Acuan adalah bintang di atas kepala Standar waktu untuk menunjukkan Siderial Day adalah Greenwich Sidereal Time (GST)
Earth
Earths Revolution
Solar Day
Sun
Acuan adalah matahari di atas kepala Standar waktu untuk menunjukkan Solar Day adalah Universal time (UT) atau Greenwich Mean Time (GMT)
Earth
Earths Revolution
Earths Rotation
HARI
Universal Time (UT) 1 Solar Day 24 jam (ternyata tidak konstan karena perubahan2 kecil pada rotasi bumi) Waktu lokal dihitung berdasarkan UT/GMT Contoh : Bandung (WIB) memiliki perbedaan waktu 7 jam dengan UT, jadi : 10.00 WIB di Bandung = 03.00 UT
HARI
Karena rotasi bumi berubah-ubah (tidak tetap) maka ditetapkan sistem waktu yang seragam Dynamical Time (TD), yang dihitung berdasarkan waktu 1 detik dari Atom Cs-133 pada suhu 0 K Selisih TD dan UT disebut T = TD UT Selisih ini berbeda-beda setiap tahunnya Tahun 1620 : T = ~ 124 s Tahun 2009 : T = ~ 66 s
GRAFIK T
TITIK ARIES
Suatu titik khayal di langit yang merupakan titik pertemuan bidang ekliptika (bidang orbit bumi dan matahari) dengan ekuator langit (perpanjangan ekuator bumi ke langit). Ada dua titik pertemuan tersebut di ekliptika, titik Aries diambil ketika matahari tepat berada pada perpotongan kedua bidang tersebut (bidang ekliptika dan bidang ekuator), yaitu pada tanggal 21 Maret, bertempat di titik kulminasi bawah pada bola langit
TITIK ARIES
TITIK ARIES
Titik ini disebut titik Hamal atau titik vernal equinox atau titik musim semi Titik ini menjadi titik nol (titik acuan) acuan bagi Kerangka Koordinat Ekuator (Ascensio recta, Deklinasi), dengan koordinat (00,00) Dahulu titik ini diambil sebagai acuan karena musim semi dimulai ketika titik Aries telah menempuh transit atau Kulminasi Atas
TITIK ARIES
Letak titik ini pada bola langit yaitu di gugusan rasi Pisces Pada bidang ekliptika, titik Aries bergeser pada arah positif (searah jarum jam) dengan kecepatan rata-rata 50,3 per tahun karena presisi bumi. Pergeseran ini berlawanan dengan gerakan bumi mengelilingi matahari yang berarah negatif (berlawanan jarum jam).
TITIK ARIES
Letak-letak istimewa titik Aries terhadap Matahari : 1. Tgl 21 Maret (Titik Musim Semi), saat Matahari di kulminasi bawah, berimpit dengan titik Aries Jam 00.00 = jam 12 waktu sideris / waktu bintang. 2. Tgl 22 Juni (Titik Musim Panas), saat Matahari di kulminasi bawah, titik Aries berimpit dengan titik Timur. Jam 0 WMM = jam 18 waktu sideris / waktu bintang. 3. Tgl 23 September (Titik Musim Gugur), saat Matahari di kulminasi bawah, titik Aries berada di kulminasi atas. Jam 0 WMM = jam 0 waktu sideris / waktu bintang. 4. Tgl 22 Desember (Titik Musim Dingin), saat Matahari di kulminasi bawah, titik Aries berimpit dengan titik Barat. Jam 0 WMM = jam 06 waktu sideris / waktu bintang.
1. Tentukan selisih hari terhadap salah satu dari 4 tanggal patokan terdekat yakni: 21 Maret, 22 Juni, 23 September atau 22 Desember. 2. Tentukan perbedaan waktu titik Aries dengan Matahari selama selisih waktu no.1 di atas dengan mengalikan setiap beda 1 hari sebesar 4 menit.
4. Tentukan waktu sideris jam yang diinginkan dengan menambahkan jam waktu matahari yang ditentukan.
TAHUN
TAHUN TROPIS TAHUN SIDERIS TAHUN ANOMALIS
TAHUN TROPIS
Dipakai sehari-hari di seluruh dunia. Rata-rata interval waktu pergerakan revolusi bumi dari titik Aries sampai kembali ke titik Aries lagi Di bola langit adalah rata-rata interval waktu gerakan matahari Matahari ketika berimpit dengan titik Aries sampai berimpit kembali (pada tanggal 21 Maret pukul 00.00 WMM) Satu tahun tropis rata-rata (dari pengamatan) = 365.242 189 67 hari efemeris atau 365 hari 5 jam 48 menit 45 detik
TAHUN SIDERIS
Rata-rata interval waktu yang dibutuhkan oleh bumi untuk menyelesaikan satu putaran penuh (3600) pada bidang ekliptika. Di bola langit adalah rata-rata interval waktu gerakan matahari untuk tepat berimpit dengan bintang jauh yang sama Satu tahun sideris rata-rata = 365,256 363 051 hari efemeris = 365 hari 6 jam 9 menit 9.7676 detik
TAHUN ANOMALIS
Rata-rata interval bumi melewati perigee/apogee secara berurut Garis nodal lintasan Bumi bergerak searah dengan gerak revolusi Bumi dengan kecepatan rata-rata 11,25/tahun. Setelah 1 putaran (360), titik perigee/apogee bergeser sejauh 11,25, dan bumi memerlukan waktu ekstra untuk kembali ke titik semula. Satu tahun anomalis rata-rata = 365.259 635 864 hari efemeris = 365 hari 6 jam 13 menit 52 detik
TAHUN KABISAT
Roma 1 tahun = 365 hari Julius Caesar Karena 1 tahun = 365 hari, maka ditambahkan satu hari setiap 4 tahun pada akhir bulan Februari (dimulai 46 SM). Disebut kalender Julian. Catatan : Perhitungan astronomis setelah 1 SM, lalu tahun 0 dan berikutnya 1 M dan seterusnya. Kalender biasa setelah tahun 1 SM langsung ke 1 M. Perhitungan tahun yang habis di bagi empat berlaku untuk tahun astronomis., yaitu 4 SM, 8 SM, 12 SM dst, yang bagi tahun biasa adalah 5 SM, 9SM, 12 SM dst.
HARI JULIAN
Perubahan kalender Julian menjadi Gregorian menjadi kesulitan tersendiri bagi para astronom untuk membandingkan 2 peristiwa astronomi yang terpisah dalam jangka waktu yang panjang Untuk itu dikembangkan sistem penanggalan Hari Julian, yaitu jumlah hari yang dihitung dari tanggal 1 Januari 4712 SM (tahun astronomis) jam 12.00 UT
HARI JULIAN
JD 0 = 1 Jan 4713 SM pukul 12.00 UT JD 1 = 2 Jan 4713 SM pukul 12.00 UT JD 1,5 = 2 Jan 4713 SM pukul 24.00 atau 3 Jan 4713 SM pukul 00.00 UT JD 2450000 = 9 Okt 1995 pukul 12.00 UT (Artinya 2.450.000 hari setelah 1 Jan 4713 SM) Jumlah tersebut sudah dikoreksi thd kehilangan 3 harinya Julian dengan kehilangan 10 harinya Gregorian
Perubahan bentuk semu bulan berlangsung selama 1 periode bulan sinodis ( 29,5 hari )
Perubahan bentuk semu bulan Bulan baru (hilal)- sabit-perbani awalbenjol- purnama- benjol- perbani akhir- sabit-bulan baru
Kesalahan satu hari dengan sistem ini akan kembali diperoleh setelah 30.000 bulan (2500 tahun Hijriyah)
BULAN HIJRIYAH