Anda di halaman 1dari 35

Networking Media

Networking Media
• Copper
• Optical
• Wireless
Copper
• Coaxial
• Twisted Pair
Istilah - istilah penting :
a). Konduktor : Penghantar arus listrik, contoh : copper, silver, gold
b). Isolator : Penghambat arus listrik, contoh : plastic, rubber, udara
c). Semiconductor : Penghantar arus listrik yang tidak sebaik
conductor, contoh :
germanium, carbon, silicon
d). ESD (Electrostatic Discharge) : elektron yang tak bergerak / static
melompat
ke konduktor
e). EMF (Electromotive Force) : Satuan untuk voltase atau tegangan,
yaitu Volt (V)
f). Atom terbagi tiga, yaitu : proton, neutron, electron
g). Proton dan Neutron disebut nukleus
Coaxial Cable
Bagian tengahnya berupa conductor,
dilapisi Shield dari copper dan dilindungi
jaket
pada bagian luarnya. Speednya 10 Mbps
dengan jarak maksimal 500 m.
Coaxial
• 10 Base 2
• 10 Base 5
• Connector : BNC, T-Connector,
Terminator
• 10 Base 2 => 10 Mbps, Baseband, jarak
maksimal 200 m (sebenarnya 185 m) memakai
thinnet coaxial.

• 10 Base 5 => 10 Mbps, baseband, jarak


maksimal 500 m, memakai thicknet coaxial.
Jenis coaxial yang paling banyak dipakai yaitu
thicknet coaxial sebab tahan terhadap atenuasi
(melemahnya sinyal akibat jarak).
Twisted Pair
• Unshielded Twisted Pair

• Shielded Twisted Pair


Category 5
• UTP category 5 dan 5e sampai sekarang merupakan
media kabel utama yang paling banyak dipakai karena
harganya relatif lebih murah dan banyak terdapat di
pasaran

• Shielded Twisted Pair (STP)


Media ini banyak dipakai untuk kondisi-kondisi khusus.
Misalnya pada kapal laut, pengeboran lepas pantai dan
tempat-tempat yang keras iklimnya sehingga
membutuhkan terminasi kabel utp yang dilengkapi
dengan pelindung. Sehingga instansi-instansi khusus
saja yang membutuhkan media ini sebagai media
transmisi.
• T = Twisted Pair
• biasanya memakai UTP cat 3 keatas dan
jaraknya 90 - 100 meter. Connector untuk
UTP
• yaitu RJ-45 (Registered Jack 45).Speed
UTP dapat berupa 10 - 100 - 1000 Mbps.
• Shielded Twisted Pair (STP)
• STP menggabungkan shielding, twisted
wires dan cancellation (penanganan
noise),
• hambatannya 150 ohm, dan biasanya
dipakai pada token ring.
• Screened Twisted Pair (ScTP) dan Foil
Screened Twisted Pair (FTP)
• Dilapisi Foil Shielded pada bagian luarnya,
hambatannya 100 ohm.

• Baik STP, SCTP, dan FTP speednya 10 -


100 Mbps dan sulit dilakukan terminasi
pada ujungnya sebab ada shielding.
Urutan warna kabel UTP
• TIA/EIA 568 A
• Ph – H – Po – B – Pb – O – PC – C

• TIA/EIA 568B
• Po – O – Ph – B – Pb – H – Pc – C
Konfigurasi kabel UTP
• Crossover
TIA/EIA 568 A TIA/EIA 568 B

• Straight
TIA/EIA 568 A TIA/EIA 568 A

• Rollover
TIA/EIA 568 A TIA/EIA 568 A’
Konfigurasi kabel UTP
• Crossover

• Straight

• Rollover
Fiber Optic

• MULTIMODE
• S`INGLEMODE
Optical media menggunakan cahaya
dalam mengirim data, contohnya fiber
optic.
Celah tempat cahaya masuk disebut juga
mode, fiber optic sifatnya full duplex
(pengiriman data berlangsung dua arah),
bagian TX untuk mengirim dan RX untuk
menerima.
Dua jenis mode :

a). Multimode
celah tempat cahaya lewat cukup besar dibandingkan single mode,
+- 50 - 62 micron, jarak maksimal dapat mencapai 2000 m, cahaya
yang masuk jenisnya LED (Light EmittingDiode), dan VCSEL
(Vertical Cavity Survace Emitting Laser), jaketnya warna orange.

b). single mode


Celah tempat cahaya masuk lebih kecil daripada multimode, +- 8,3 - 10
micron, jarak maksimalnya 3000 m, cahaya yang masuk jenisnya
LASER (Light Amplification by Stimulating Emission of Radiation),
jaketnya warna kuning.
Connector pada fiber optik :

a). SC (Subscriber Connector) untuk


multimode

b). ST (Straight Tip Connectior) untuk single


mode
Fiber Optic (Cont.)
Wireless

• 802.11 b
• 802.11 a
• 802.11 g
ireless (Jaringan tanpa kabel) memiliki standard 802.11, pembagiannya :
-. 802.11b
Disebut juga wireless fidelity (wi-fi), bandwidthnya 11 Mbps, throughput
1-2 Mbps, memakai Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS) sebagai
modulasi

-. 802.11a
Bandwidthnya 54 - 108 Mbps, dengan throughput 20 - 26 Mbps, memakai
Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) sebagai modulasi.

-. 802.11g
Mirip dengan 802.11a dan memakai Orthogonal Frequency Division
Multiplexing
(OFDM) sebagai modulasi.
Dalam wireless, ada access point yang berfungsi
sebagai hub-nya jaringan wireless.
Topologi wireless :
-. Independent Basic Service Set (IBSS)
Jaringan wireless tanpa access point.
-. Basic Service Set (BSS)
Jaringan wireless dengan sati access point.
-. Extended Service Set (ESS)
Jaringan wireless dengan lebih dari satu access
point
Proses pembentukan koneksi pada wireless :
a). pengiriman authentication request frame oleh client ke access point.
b). Access point membalas dengan authentication response frame ke
client.
c). setelah connection terbentuk, client mengirim association request
frame dan
Access Point membalas dengan association response frame.
d). pengiriman data oleh client dilakukan dengan mengirimkan RTS
(Request To Send),
bila Access Point membalas dengan CTS (Clear To Send), maka
client boleh
mengirim data.
Hal ini guna menghindari Collision, dinamakan CSMA/CA (Carrier Sense Multiple
Access/ Collision Avoidence).
Adapun proses Authentication dapat berupa:
a). Open system :
Client Access Point
Authentication request
---------------------->

Authentication Response
<----------------------
b). Shared Key :

Client Access Point


Authentication Request
----------------------->

Challenge text
<-----------------------

Encrypted Text
----------------------->

Approval or Not
<-----------------------
Shared key memakai Wired Equivalent Privacy (WEP) yang terdiri dari 64 - 128 bit key.
Proses Authentication juga menggunakan
Service Set Identifier (SSID) yang dikirim
oleh client ke Access Point (disebut active
mode) dan bila Access Point yang menawarkan
Beacon Management Frame ke client agar client
merequest SSID (pasive Mode).

Tiga tipe frame :


Management, Control, Data
Gangguan-Gangguan

• Noise
• Atenuasi
• Absorbsi

Anda mungkin juga menyukai