Anda di halaman 1dari 9

Nama : Fahreza Amran

No BP : 2311079006
Pertemuan 2
Kemajuan Dalam Jaringan Optic SONET

A. Dasar dasar jaringan optic

a) Media serat optic


Inti (core)
 Merupakan media untuk mentransmisikan Cahaya
Cladding
 Merupakan Cahaya yang memantulkan Kembali ke core
Lapisan penyangga (coating)
 Lapisan pelindung

b) Varian jaringan serat optic


a) Single Mode
i. Diameter core (inti) yang kecil sekitar 9 μm
ii. Menggunakan pemancar cahaya laser IR
iii. Lebih besar dari 10 mil
iv. Lebih mahal
b) Multi Mode
i. Besar Core (inti) sekitar 62.5 μm
ii. Menggunakan pemancar diode pemancar cahaya
iii. Kurang dari 10 Mil
iv. Lebih Murah

c) Tipe tipe multiplexing


a) Time Division Multiplexing (TDM)
i. Implementasi paling sederhana
ii. Menggunakan panjang gelombang tunggal
b) Wavelength Division Multiplexing (WDM)
i. Implementasi yang paling komplek
ii. Beberapa panjang gelombang pada satu serat untuk
meningkatkan bandwidth

d) Jenis jenis jaringan optic


a) Opaque
i. Sinyal yang lemah dikuatkan dengan repeater
ii. Optical-Electronic-Optical (OEO) Repeater
iii. Menimbulkan delay konversi yang mahal
b) All-Optical (Pure)
i. Sinyal yang lemah dikuatkan dengan Amplifier
ii. Erbium-Doped Fiber Amplifier (EDFA)
iii. Peningkatan Fotonik lengkap

e) Peralatan jaringan optic


a) Repeaters (OEO) & Amplifiers (EDFA)
b) Optical Crossconnects (OXC)
i. Photonic Switch dengan N Full-Duplex Ports
c) Optical Add-Drop Multiplexer (OADM)
i. Panjang gelombang dapat ditambahkan dan dihapuskan
dari aliran fotonik
ii. Dibutuhkan untuk WDM

f) Topologi jaringan optic


Topologi Ring
▪ Data bergerak satu arah disekitar dering pertama
▪ Jika terjadi kegagalan, lalu lintas dialihkan ke arah
berlawanan pada ring ke 2.
▪ Setiap cincin adalah ½ kapasitas total
▪ Self Maintenance
Topologi Mesh
▪ Lokasi terhubung/terkoneksi ke 2 atau lebih lokasi lain
▪ Jika koneksi gagal, lalu lintas dirutekan ulang di sekitar
kegagalan
▪ Memerlukan penetapan rute sebelum kegagalan

Contoh dari Jaringan Optik

1. Terminologi Telekomunikasi
i. Synchronous Optical Network (SONET)
ii. Asynchronous Transfer Mode (ATM)
iii. Digital Signal (DS)
iv. Synchronous Transport Signal (STS)
v. Optical Carrier (OC)

2. Sirkuit Telekomunikasi
a. Digital Signal Levels
i. DS-0: 64 Kb Transmission Channel
ii. DS-1(T1): 1.5 Mb; terbentuk dari 24 DS-0
iii. DS-3(T3): 44.7 Mb; terbentuk dari 672 DS-0
b. Synchronous Transport Signals Channels
- STS-1: 52 Mb; terbentuk dari 28 DS-0 atau single DS-3
- STS-3: 155 Mb; terbentuk dari 84 DS-0 atau 3 DS-1
- Sinyal listrik dikonversi ke sinyal optic menjadi OC

A. Koneksi Sonet

a. Latar Belakang Sonet


✓ Dicetuskan oleh MCI pada pertengahan 1980an
✓ Dirancang dari bawah ke atas untuk mempercepat
penerapan teknologi optic
✓ Kapasitas dan jarak meningkat pesat karena
perkembangan teknologi
▪ Peningkatan kemurnian kabel fiber optic
▪ Jarak lebih jauh tanpa regenerasi
▪ Ion besi, nikel dan hidroksil menyebabkan kotoran
▪ Loss 20 dB/km di tahun 1970, sekarang loss 0,2
dB/km

b. Perkembangan Teknologi Laser


Laser menghasilkan energy lebih tinggi daripada LED
yang memungkinkan jark lehbih jauh sebelum regenerasi.
✓ Perkembangan teknologi Optik Murni
▪ Menghilangkan konversi optic-elektornik-optik
untuk regenarasi dan routing meningkatkan
kecepatan
▪ Memungkinkan menembus penghalang 10 Gb
✓ Wave Division Multiplexing & Dense Wave Division
Multiplexing
Menggunakan beberapa panjang gelombang kapasitas dapat
ditingkatkan hingga 92 kali kapasitas panjang gelombang
tunggal.

c. ANSI Transmission Standard


✓ United States
✓ Canada
✓ Korea
✓ Taiwan
✓ Hong Kong
✓ SDH digunakan diseluruh dunia
Dapat dioperasikan dengan sonnet

d. Deskripsi tentang sonnet


✓ Physical-Layer Standard
✓ Tumpukan protocol 4 layer
✓ TDM membuat saluran sinkron
✓ Multipleks banyak jenis lalu lintas menjadi aliran
seragam ke kabel serat optic
✓ Digunakan terutama sebagai tulang punggung ATM
✓ Tidak cocok untuk data karena “potongan” asli 64 kb
✓ Memanfaatkan topologi ring untuk keandalan
✓ Perawatan rendah dilakukan pada Automatic Protection
Switching (APS)
✓ Fungsi operasi, penyediaan, pemantauan dan
pemeliharaan dilakukan secara seragam dan efisien
✓ Cincin SONET yang khas adalah Single Wavelength
Opaque Network (Circa 2000)
✓ Seluruh cincin harus beroperasi pada kecepatan yang
sama
✓ Menambah kapasitas pada cincin membutuhkan waktu
lama dan mendirikan cincin baru untuk kenyamanan.
✓ Penggunaan IP over SONET baru-baru ini.

e. Empat lapisan dari SONET


✓ Fotonik : data listrik STS dikonbversi menjadi pulsa
cahaya OC dan sebaliknya
✓ Section : beroperasi di antara repeater optic, membantu
mengirimkan Frame STS
✓ Line : menyinkonkan data mengandalkan beberapa aliran
menjadi satu aliran, memanggil APS bila diperlukan
✓ Path : digunakan untuk komunikasi dan control end-to-
end

f. STS-1 Frame
▪ Lapisan Section, line, path stack ditemukan di
frame STS-1 dasar.
▪ Frame terdiri atas 9 baris kali 90 kolom = 810 byte
▪ 3 kolom pertama setiap bagian alamat baris dan
line overhead (27 Bytes)
▪ Kolom ke 4 dari setiap Row address path overhead
(9 Bytes)
▪ 86 kolom adalah payload (774- Bytes)

g. Section Overhead
✓ 9-Bytes
✓ Mendukung untuk :
▪ Pemantauan kinerja (sinyal STS-N)
▪ Kawat pesanan local
▪ Saluran komunikasi data
▪ Pembingkaian (framing)

h. Line Overhead
✓ 18 Bytes
✓ Mendukung untuk:
▪ Menemukan payload di frame
▪ Sinyal multiplexing atau
penggabungan
▪ Pemantauan kinerja
▪ Automatic Protection Switching (APS)
▪ Pemeliharaan line/jalur
i. Path Overhead
9 Bytes Overhead path terdistribusi merata
per 125 mikrodetik Mendukung untuk:
▪ Pemantauan kinerja muatan (payload)
▪ Label sinyal
▪ Path status
▪ Jejak Path
j. SONET Virtual Tributaries
✓ SONET mampu menampung kapasitas besar maupun
kecil
✓ Muatan frame STS-1 (STS-1 Frame Payload) dapat dibagi
lagi untuk membuat Virtual Tributaries (VT)
✓ Layanan dibawah DS3 diangkut melalui VT di SONET
✓ VT dimultiplexing untuk mencapai kapasitas muatan STS
(STS Payload)
k. SONET Multiplexing Hierarchy

l. ATM Melalui SONET


✓ Standar lapisan data link
✓ Paket suara sinkron dan berkelanjutan, paket data
asinkron dan burst
✓ ATM secara dinamis mengalokasikan “sel” ke suara dan
data pada koneksi sinkron dan berkelanjutan
✓ Menyediakan Routing, Quality of Service (QoS), dan
Rekayasa lalu lintas fleksibel.

B. SDH
✓ Synchronous Digital Hierarchy (SDH) diterbitkan pada tahun
1989 oleh CCITT
✓ Mengatasi sinkronisasi standar ANSI dan CCITT, menetapkan
standar dunia
✓ 32 saluran 64-kb (Eo) dimultipleks menjadi 2 Mbps sinyal E1
21 E1 dimultipleks menjadi STM-0 (52 Mbps)

C. SONET VS SDH

✓ 1.5 Mbps DS1 vs. 2 Mbps E1


✓ 52 Mbps STS-1 vs. 155 Mbps STM-1
✓ Multiplexing koneksi kecil ke besar mirip dengan SONET
✓ SDH dapat mengakomodasi SONET dengan mengubah sinyal
SONET dari BitInterleaving menjadi Byte-Interleaving
Masa depan SONET
✓ 10 Gb Barrier
▪ OC-768
▪ Tunable Lasers
✓ SONET dan MetroEthernet
✓ IP melalui SONET vs. IP melalui Fiber
✓ Infrastruktur tanpa SONET

Anda mungkin juga menyukai