Anda di halaman 1dari 18

modul 3 pratikum proses produksi ( mesin bubut )

MODUL III MESIN BUBUT 1.1. Tujuan Mempelajari proses pengerjaan logam melalui pemotongan dengan menggunakan mesin perkakas yaitu mesin bubut. 3.2. Dasar Teori Pada dasarnya yang disebut mesin bubut adalah suatu mesin perkakas yang dipergunakan untuk mengerjakan benda-benda yang berbentuk silindris, tetapi dapat juga untuk mengerjakan bentukbentuk lain misalnya untuk membuat segi enam, bujursangkar, dengan pengerjaan khusus. Contoh bentuk benda kerja hasil proses pembubutan antara lain : baut, as, spindle, ring. Semua benda kerja hasil bubutan di atas merupakan bagian-bagian mesin, jig dan fixture, dan cekam. Benda-benda tersebut dibuat dari bahan yang berbeda-beda tergantung dari kebutuhannya, dan dapat memiliki kualitas yang tidak sama satu sama lain.

contoh benda kerja Pembagian mesin bubut berdasarkan kemampuan pengerjaan dikelompokkan menjadi lima kelompok besar antara lain : a.Mesin bubut ringan Mesin ini bentuknya kecil dan sederhana, digunakan untuk mengerjakan benda-benda yang kecil pula. Biasanya diletakkan di atas meja kerja. Contoh : mesin bubut Simonet. b.Mesin bubut revolver Mesin ini khusus untuk memproduksi benda kerja yang ukurannya sama dan dalam jumlah yang banyak atau untuk pengerjaan a al. Contoh : mesin bubut kapstan.

c.Mesin bubut sedang !onstruksi mesin bubut ini lebih cermat dan dilengkapi dengan penggabungan perlengkapan yang khusus. Mesin ini digunakan untuk pekerjaan yang membutuhkan ketelitian tinggi. d.Mesin bubut standart Mesin ini mempunyai po er yang lebih besar dan digunakan untuk pengerjaan pembubutan yang memerlukan ketelitian tinggi dengan benda yang cukup besar. Contoh : Cholcester Master dan !erry e.Mesin bubut beralas panjang
Mesin bubut ini termasuk mesin bubut industri berat yang banyak digunakan pada benda kerja yang besar dan panjang. Contoh : poros-poros kapal dan poros transmisi

3.2.1. Gerakan-gerakan dala

e !u!u"

"alam

pengerjaan

mesin

bubut

dikenal

beberapa

prinsip

gerakan yaitu : a.#erakan berputar benda kerja pada sumbunya disebut $ cutting motion, speed b.Pahat main atau yang motion%, kecepatan maju artinya potong secara putaran utama. "an cutting untuk merupakan teratur, #erakan gerakan

mengurangi benda kerja dengan pahat. bergerak akan menghasilkan $feed of $chip% c.Bila &bram, serpih, tatal'. tadi disebut

motion%. pahat dipasang dengan dalamnya pemotongan &$depth cutting%', pahat dimajukan ke arah melintang sampai kedalaman pemotongan yang dikehendaki. #erakan ini disebut $adjusting motion%. 3.2.2. #engerjaan $ada pengerjaannya. esin !u!u"

Bermacam-macam benda yang dibubut dapat dibedakan menurut proses

Pengerjaan turning%.

pada

bagian

luar

benda

kerja

disebut

$outside

turning%, sedang pengerjaan pada bagian dalam disebut $inside

Membubut memanjang
&$(ongitudinal )urning%'

Membubut sisi muka

&$)ransversal )urning, *acing%'

Membubut konus

&$+ngular )urning%, )aper )urning%'

Membubut profil

&$Pro,il )urning%'

Membubut ulir

&$)hread Cutting%' $-utside )urning% $.nside )urning% 3.2.3. #erala"an dan esin %ang digunakan

&.Mesin !u!u" Bagian-!agian


"igunakan

esin !u!u" '


untuk kedudukan lain cekam, misalnya bisa centre juga tetap untuk &dead

a.!epala tetap &Head stock' perlengkapan-perlengkapan b.!epala lepas &Tail stock' "igunakan untuk menempatkan centre jalan &live centre', untuk menyangga benda kerja yang panjang, untuk kedudukan chuck bor &drill chuck', untuk kedudukan reamer, bisa juga untuk proses pembuatan tirus. c./retan atas "igunakan untuk kedudukan $tool holder%, bisa juga untuk proses pembuatan tirus. d./retan lintang &Cross slide' Ber,ungsi pemotongan turning'. e./retan memanjang Ber,ungsi turning. ,.Bed mesin Ber,ungsi untuk tempat kedudukan pemba a atau carried. g.Sumbu pengatur jarak kisar &lead screw' untuk penyayatan memanjang atau longitudinal untuk benda proses kerja pemotongan maupun melintang, ,acing baik untuk proses & transversal

centre', face plate, colet, dan lain-lain.

Ber,ungsi untuk proses pembuatan ulir &threading turning'. h.Sumbu pengatur gerak maju pemotongan
Ber,ungsi untuk menggeakkan pahat secara otomatis baik memanjang maupun melintang.

B. #a(a" !u!u"
Pahat bubut digunakan untuk mengurangi benda kerja. Pahat ini terbuat dari unalloyed tool steel, alloy tool steel, cemented carbide, diamond tips, ceramic cutting material. 0murnya tergantung dari jenis bahan dasar pahat, bentuk sisi potong, dan pengasahannya.

1. Si,at-si,at dasar pahat bubut : a. !eras b. 0let c. )ahan panas d. )ahan lama 2. Macam-macam pahat bubut 0ntuk setiap jenis pengerjaan diperlukan pahat yang tepat. -leh sebab itu harus dan dipilih pahat roughing, boring, bubut thread sudah cutting, sebagainya. !ebanyakan pahat

distandardisasikan. a. Pahat roughing &roughing tool'


Selama pengerjaan kasar, pahat harus memotong benda dalam waktu sesingkat mungkin. Oleh sebab itu pahat ini harus dibuat kuat. Bentuknya dapat lurus atau bengkok.

b. Pahat finishing &finishing tool' permukaan yang halus dari benda kerja akan diperoleh keperluan jika ini menggunakan pahat finishing. 0ntuk

dipergunakan pahat finishing titik dengan sisi potong bulat dan pahat finishing datar dengan sisi potong rata. Setelah digerinda, sisi potong pahat finishing harus di%honing% &digosok' dengan oil stone secara hati-hati, kalau tidak permukaan benda kerja tidak akan halus. 3. Pera atan pahat bubut

Pahat bubut harus disimpan sedemikian rupa sehingga sisi potongnya tidak mudah rusak. Sisi potong yang tumpul menyebabkan getaran yang besar, sehingga menyebabkan panas dan permukaan yang kasar. Oleh karena itu janganlah menunggu sampai sisi potong tumpul.

4. Cara memasang pahat bubut

Selama dan

pengerjaan,

pahat

ditekan

oleh

tenaga

potong pahat

&cutting baut

,orce'. Besarnya tenaga ini tergantung dari besarnya benda kerja ukuran penampang penyangga menyebabkan chip. pahat pahat "engan dengan memasang penjepit pada pengunci &clamping bolt', terjadilah getaran yang kuat di antara permukaan tersebut pahat. #etaran bergerak. 0ntuk menghindari

bergesernya pahat selama pengerjaan, pahat harus dipegang dengan kuat dan aman. 0ntuk pemasangan pahat dapat digunakan pelat-pelat tipis sebagai $ganjel% &penahan'. ). &la" ukur "igunakan untuk mengukur benda kerja yang akan dikerjakan. +lat ukur yang tersedia yaitu : 1. Vernier caliper 2. Micrometer 3. Rollmeter 5. !ecepatan potong 0ntuk menentukan kecepatan potong, hal-hal berikut ini harus diperhatikan : a. Bahan dasar dari benda kerja b. Bahan dari pahat c. Penampang dari chip d. Pendingin e. Macam mesin bubut
Benda kerja yang besar biasanya sukar dipegang, maka harus digunakan kecepatan potong yang sesuai, jenis pengerjaannyapun harus dipertimbangkan. Contoh :

inishing

boring

harus

selesai

dalam

aktu

366

menit.

Selama

proses

pengerjaan tidak boleh mengganti pahat, maka kecepatan potong harus dipilih yang lebih kecil supaya pahat tidak cepat tumpul selama aktu pengerjaan. Bermacam-macam kecepatan potong berhasil ditetapkan dengan pengujian. "aya tahan sisi potong pahat kira-kira sudah dipakai dua kali penggerindaan, dapat dipakai untuk mengukur umur sisi potong pahat tersebut. 0mur pakai rujukan sedemikian rupa sehingga High !peed !teel berumur dan Cementit Carbide 246 menit bila kecepatan potong lebih besar daripada yang di tabel, pahat akan berumur pendek, jika lebih kecil dari apa yang di tabel pahat akan berumur panjang. 7. Perhitungan 8pm !ecepatan potong yang dii9inkan dapat dilihat pada tabel berikut ini. Contoh : Seperti pada tabel kecepatan potong 22 m:menit, cocok digunakan untuk pengerjaan kasar pada diameter dengan material St ;6. Sebelum membubut 8pm benda kerja harus sudah diketahui, tujuannya supaya dapat menentukan kecepatan potong. Contoh : <itunglah 8pm jika diketahui d = 12;mm> ? = 26 m:menit @a ab : n = &1666 A ?' : &3.14 A 12; mm' = &1666 A 26 m:menit' : &3.14 A 12; mm' = ;1 8pm Ta!el 3.1. Ma*(ine "ool +al*ula"ion

"iagram

Symbol )h vc , n d d1 ., .

Buantity Controlled machine time Cutting speed *eed revolution 8otational speed /Aternal diameter .nternal diameter *eed Cumber o, cutting edges

0nit Min m:mi n per mm min-1 mm mm mm

*ormula th =.d..,.i 1666.vc., th = .,.i n., vc = .d.n 1666 *eed hen ,acing *ull ,ace:., = d 2 +nnular area: ., = d D d1 2

,. -esela a"an kerja Selama pengerjaan menggunakan mesin bubut hendaknya menggutamakan keselamatan kerja pengguna dan orang yang berada disekitarnya. <al-hal yang harus dimengerti dan dijalankan oleh pengguna mesin bubut adalah oSaklar on:o,, dan emergency s itch oSistem breake:rem o+lat pelindung diri &kacamata, sepatu tertutup: bengkel, baju bengkel'
3.3. &la" dan !a(an a. Sebuah mesin bubut dengan bagian-bagian utama : &1'Headstock &kepala tetap' &2'Tailstock &ekor tetap' &3'"ed &alas mesin' &4'Carriage &kereta luncur'

Cama alat :
(i,e Center Pahat .S- 5 Center "rill +rbor !aca Mata !uastener untuk Chuck

3... +ara -erja

a.Menyiapkan lembar kerja. b.Memperhatikan dan mempelajari cara kerja mesin bubut. c.Memeriksa ukuran benda kerja, kemudian dipasang pada chuck. d.Memasang pahat pada rumah pahat dan mengatur tinggi ujung pahat terhadap sumbu benda kerja. e.Pahat potong ditempelkan pada benda kerja dan posisi skala diatur pada posisi nol. ,.Mengatur kedalaman potong. g.Mengatur kecepatan putaran mesin dan kecepatan pemotongan.

h.@ika pemasangan benda kerja pahat sudah betul, menghidupkan mesin dengan menurunkan tongkat hijau dan pembubutan mulai berlangsung. i.Memulai pembubutan dengan facing. j.Membubut benda kerja sesuai dengan dimensi yang telah ditentukan. k.Mengukur dimensi benda kerja setelah pembubutan. l.@ika telah selesai mematikan mesin dan membersihkan mesin dari chips. 3.). Da"a dan #er(i"ungan 3.).1. Da"a N o 1 2 3 Cama alat :
(i,e Center Pahat .S- 5 Center "rill +rbor !aca Mata !uastener untuk Chuck

Ga !ar

-e" 6,E mm 6,E mm 6,E mm

&la" .S-5 .S-5 .S-5

L 7E 7E 7E

S 6.33 6.33 6.33

N 5;6 5;6 5;6

/ak"u 3>;F 1>2F 1>44

3.).2. &nalisis Da"a ?ariabel yang diketahui : -ngkos tenaga kerja = 8p 3;.666,-:E jam Biaya penggunaan mesin bubut C-536+ = 8p 2.;66,-:jam Biaya penggunaan mesin bubut Morton *C<-2157 = 8p 13.666,-:jam

Cutting speed &CS' DSt 37 = 32,; m:menit Gaktu set up = 16 menit Gaktu delay = 1; menit eeding untuk Ms. Bubut C-536+ = 6,647 mm:put eeding untuk Ms. Bubut *C<-2157 = 6,11 mm:put eeding untuk pembuatan ulir = ;,6E mm:put Cmesin Ms. Bubut C-536+ &rpm' = 56 1E; 226 32; 436 576 FF6 1;2; 224; Cmesin Ms. Bubut *C<-2157&rpm' = 3; ;2 7; 116 156 236 336 4F6 5;6 F;6 13;6 2666 3.).3 #er(i"ungan 1.Menghitung putaran mesin(n) : n teori = &1666 A Cs' : & A d' = &1666 A 32,; m:menit' : &3,14 A 6,E mm' = 12.F37,EFE 0ntuk proses bubut ,acing : ", = H d = H A 6,E = 6,4 mm d = "iameter benda kerja a al &mm' CS = !ecepatan potong &m:menit' 2.Menghitung Machining time yang digunakan (Tm) )m = &( A i' : &s A n' i = @umlah pemakanan ( = Panjang benda yang dibubut &mm' S = eeding

a. )m1&teori' = &( A i' : & s A n' = 7E A 1' : & 6,33 A 476,47' = 6,;62 menit b. )m2&teori' = &( A i' : & s A n'

= 7E A 1' : & 6,33 A 476,47' = 6,;62 menit c. )m3&teori' = &( A i' : & s A n' = 7E A 1' : & 6,33 A 476,47' = 6,;62 menit )m1 praktek = 3 menit ;F detik )m2 praktek = 1 menit 2F detik )m3 praktek = 1 menit 44 detik 3.Menghitung Machining Time (Tmachining) )machining = )m1 I ..... I )mn &menit' )m&teori' = &6,;62 I 6,;62 I 6,;62' menit = 1,;65 menit )m&praktek' = &3 menit ;F detik I 1 menit 2F detik I 1 menit 44 detik' = 7 menit 12 detik 4.Menghitung Auxilliary time (Atime) +time = 1:3 A )machining&teori' +time&teori' = 1:3 A 1,;65 menit menit = 6,;62 menit +time&praktek' = 1:3 A 7,12 menit = 2,371 menit 5.Menghitung )m )m
total

aktu t!tal penger"aan (Tm

t!tal

= )machining I )set-up I +auAiliary I )delay = &1,;65 I 16 I 6,;62 I 1;' menit

total&teori'

= 27,66E menit )m
total&praktek'

= &7,12I 16 I 2,371 I 1;' menit

= 34,4F1 menit #.$iaya permesinan ($mesin) Bmesin = )m


total

A <arga penggunaan mesin

Bmesin&teori' = 27,66E:56 jam A &8p 2;66 :jam'

= 8p 1.12; jam Bmesin&praktek' = 34,4F1:56 jam A &8p.2;66jam' = 8p E.3443,E = 8p 1.437,; jam %.$iaya Tenaga &er"a ($tenaker) Btenaker = )m
total

A <arga tenaga kerja

Btenaker&teori' = 1.12; jam A J8p 3;.666:&E jamK = 8p 4.F21.E7; jam Btenaker&praktek' = 1.437,; jam A J8p 3;.666:&EjamK = 5.2EF.652,; jam '.$iaya material ($mat) B mat = volume benda kerja A harga material = L.M.d2.( N 8p 3;666:m3 = 1:4 . 22:7 . 6,E2 . .7E A 3;666 = 3F,237 A 3; 666 = 1.373.2F; (.$iaya t!tal penger"aan ($t!tal) Btotal = Bmesin I Btenaker I Bmaterial Btotal&teori' = 8p 1.12; I 8p 8p 4.F21.E7; I 8p 1.373.2F; = 8p 5.2F5.2F; Btotal&praktek' = 8p 1.437,; I 8p 4.F21.E7; I 8p 1.373.2F; = 8p 5.2F5.567,; 3.0. #e !a(asan
Pada percobaan modul ini mesin yang digunakan adalah mesin bubut dengan gerak utama berputar. Pengerjaan benda kerja dengan menggunakan mesin bubut akan menghasilkan benda yang berdimensi bulat &berbentuk silinder', karena proses pengerjaan mesin bubut adalah memutar benda kerja dan menyentuhkannya pada mata pahat. Pahat sebagai alat pemotong benda kerja adalah <SS&<igh Speed Steel' yang memiliki si,at tahan panas sampai pada suhu F66OC, getas,dan kuat. "isini terjadi 3 macam gerakan, yaitu gerakan berputar oleh

benda

kerja,

gerakan

maju

mundur

dan

adjusting

motion

oleh

pahat.

+rah

putaran benda kerja ditentukan oleh jenis pahat yang digunakan. Pada praktikum ini praktikan mencoba membuat produk baut dari benda kerja a al berbentuk besi silinder dengan diameter 1;.7mm. (angkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan pengukuran dimensi. Setelah diukur, benda kerja dipasang pada mesin bubut dan memasang mata pahat untuk selanjutnya dikenai pekerjaan ,acing permukaan. (angkah selanjutnya adalah melakukan longitudinal turning pada benda kerja sepanjang 176 mm. Sebelum bekerja dengan mesin bubut, terlebih dahulu harus menentukan kecepatan putaran mesin. Pada percobaan ini kecepatan putaran mesin yang digunakan &rpm'nya berbeda-beda tergantung jenis proses yang dilakukan. "ari hasil perhitungan untuk menentukan rpm tentu saja tidak memperlihatkan hasil yang langsung tepat sesuai angka rpm yang tertera di mesin bubut, tetapi untuk menentukan rpm-nya digunakan angka rpm yang terdekat dari hasil perhitungan. Pahat dipasang pada rumah pahat dengan menggunakan kunci pas dan memperhatikan tinggi pahat terhadap tinggi benda kerja yang akan dikerjakan. Tinggi pemasangan pahat yang tepat adalah setinggi ujung center, jika terlalu tinggi akan menyebabkan pahat mudah patah dan jika terlalu rendah akan menyebabkan chip susah dipisahkan. Pada saat menggunakan mesin bubut kita harus menyeting dua alat pengatur pemakanan arah tegak lurus benda dan arah sejajar benda pada angka 6 setelah kita menyentuhkan nol pahat pada permukaan dalam benda keadaan kerja. hidup Pada agar saat kita pengesetan menjadi mesin bubut harus

mendapatkan permukaan diameter yang sebenarnya. Setelah itu kita dapat mulai melakukan pemakanan. Pemakanan dilakukan sedikit demi sedikit sekitar 1 mm. Proses pemakanan yang pertama kali dilakukan adalah proses longitudinal turning sepanjang 176mm dengan pemakanan sebanyak 1 kali. Setelah proses ini selesai, tahap kedua yang dilakukan adalah proses longitudinal turning yang kedua yaitu sepanjang 6.Fmm dengan diameter a al 1;.7mm dan diameter akhirnya 14.Emm. Pemakanan dilakukan sebanyak 1 kali. Proses selanjutnya adalah proses undercut dengan depth atau kedalaman 1mm. Setelah itu dilakukan proses champer. Proses ini berguna untuk menghaluskan permukaan tepi benda kerja. Proses terakhir yang dilakukan adalah memotong benda kerja sepanjang 176mm dan melakukan pembubutan muka&,acing' untuk memperpendek benda kerja. Proses ,acing ini bertujuan untuk meratakan permukaan benda kerja. !ualitas pembubutan bergantung pada dua ,aktor, yaitu cutting speed dan feeding. besar dan @ika cutting speed#nya kecil, kecil akan dan feeding-nya besar, maka akan dihasilkan permukaan yang kasar. )etapi jika cutting speed yang dipergunakan feeding-nya maka dihasilkan permukaan yang halus.

Pengaturan feeding atau pemakanan dilakukan dengan menyetel handle kecepatan pemakanan. "alam setiap kali memproduksi dengan mesin bubut, selalu dilakukan dua jenis pemakanan, yaitu pemakanan kasar $roughing' dan pemakanan halus $finishing'. Selama melakukan pembubutan, pahat harus sering diberi pendingin. Ini berfungsi untuk mengurangi panas pada pahat. ika pahat terlalu panas maka pahat akan cepat tumpul dan patah. Tetapi pada saat praktikum ini tidak diberikan pendingin atau cooling pada pahat dikarenakan persediaan cooling habis. Pada pembubutan ini juga menghasilkan chip. !ntuk itu dalam melakukan pembubutan disarankan memakai kacamata untuk mencegah agar chip tidak mengenai mata apabila chip tersebut terlontar jauh, tetapi pada saat praktikum ini praktikan tidak memakai kaca mata. Pembubutan yang baik akan menghasilkan chip yang berbentuk seperti pita dengan panjang " # cm. Pada saat membubut, praktikan tidak boleh menghentikan mesin pada saat pemakanan karena dapat merusak pahat dan juga benda kerja.

"ari

praktikum terdapat

yang

telah

dilaksanakan antara time

dan

dari

hasil secara

perhitungan

perbedaan

machining

teoritis dan praktek. Secara teoritis

aktu permesinannya adalah

sebesar 2F.311 menit dan secara praktek sebesar 21.6E62 menit. <al tersebut disebabkan kurang tepatnya praktikan dalam menekan stopwatch pada membaca aktu pelaksanaan dan kurangnya ketelitian dalam serta karena kurangnya keahlian praktikan stopwatch

dalam menggunakan mesin bubut.


"alam proses pemakanan juga sering terjadi perbedaan antara pengukuran pemakanan dengan hasil akhir, ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, misalnya operator kurang cermat dalam memutar putaran eretan untuk menentukan pemakanan pahat terhadap benda kerja atau karena kondisi dari mesin. Beberapa antara lain : ,aktor yang mempengaruhi dalam kecepatan potong pembubutan

a.!ekuatan bahan yang dikerjakan b.)ingkat kehalusan yang dikehendaki c.Bahan pahat yang dipakai d.Bentuk pahat e.Penjepit benda kerja ,.Macam dan keadaan mesin bubut
*aktor yang menentukan kehalusan permukaan benda kerja yang dihasilkan :

a.

eeding &mm:menit'

dimana apabila ,eedingnya semakin cepat, maka permukaan benda kerja yang dihasilkan tidak akan halus. b. %epth of cut &mm' !edalaman pemotongan menentukan kehalusan permukaan yaitu semakin dalam pemotongan yang terjadi maka permukaannya akan semakin tidak halus, dan hal ini juga dapat menyebabkan mata pahat cepat pahat.
c. Mata pahat yang tajam. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses pembubutan :

!etepatan dimensi dari benda kerja yang dikehendaki. .ni dapat diperoleh dengan mengatur handle dan tombol-tombol yang ada pada mesin bubut. Penempatan benda kerja pada pencekam mesin bubut
Penempatan putaran ini dari dapat benda mempengaruhi kerja yang benda dapat kerja. <al ini disebabkan kerja oleh menyebabkan benda menjadi

bengkok karena adanya torsi dari benda kerja yang berputar. Proses pemakanan <arus dilakukan secara perlahan. Pemakanan secara cepat dapat menyebabkan pahat menjadi cepat tumpul:malah dapat menyebabkan patah.

"ari hasil praktikum dengan menggunakan mesin bubut yang telah dilaksanakan, kerapian dari benda kerja hasil pemesinan cukup baik. "alam pengerjaan dengan menggunakan mesin bubut , hal yang dapat menentukan baik tidaknya permukaan benda kerja hasil pemesinan adalah ketajaman dari pahat yang digunakan, serta pelumas atau pendingin yang digunakan. Semakin tajam pahat yang digunakan maka akan diperoleh permukaan benda kerja yang baik. Selain itu, kecepatan putaran mesin bubut dan pemakanan yang dilakukan pada benda kerja akan sangat mempengaruhi hasil akhir dari proses hasil pemesinan. dengan "an salah satu hal yang cukup adalah menentukan kerja menggunakan mesin bubut

tingkat keahlian operator.

"alam melakukan pengerjaan dengan menggunakan mesin bubut, perlu juga diperhatikan tentang kesehatan dan keselamatan dalam bekerja. 0ntuk itu perlu digunakan alat D alat pelindung. <al ini terjadi bubut karena praktikan masih a am aktu dalam lebih pengoperasian lama untuk mesin sehingga membutuhkan

menyelesaikan produk tersebut. "an seringkali terjadi kesalahan dalam mengoperasikan mesin bubut karena praktikan belum terbiasa dengan tombol-tombol dan pengendali-pengendali yang ada. -leh karena stop, itu agar disarankan se aktu- aktu selama dapat melakukan pengerjaan mesin dengan menggunakan mesin, praktikan harus berada dekat dengan emergency menghentikan tersebut. Selain itu praktikan sering kurang cermat dalam memutar putaran eretan untuk menentukan pemakanan pahat terhadap benda kerja dan karena kondisi dari mesin yang sudah cukup tua sehingga ada beberapa bagian yang telah mengalami keausan sehingga akan mempengaruhi pengukuran yang dilakukan. "an juga mungkin adanya kesalahan dalam pengukuran aktu yang dilakukan oleh praktikan aktu yang lain yang tidak mengoperasikan mesin bubut, dengan jarak pandang dan halangan yang ada dapat mempengaruhi pengukuran dilakukan. *aktor-,aktor yang mempengaruhi : Panjang pemotongan &&', jika ( besar maka makin lama. *eed &s', makin besar makin cepat Putaran Cutting mesin speed &n', &cs', makin makin besar aktu permesinan. makin makin cepat aktu aktu aktu permesinan aktu permesinan &Tm' adalah

permesinan. besar makin berkurang permesinannya. !emampuan operator dalam mengoperasikan mesin. !etajaman mata pahat.

3.1. -esi $ulan 1.Proses membubut adalah proses meraut benda kerja dengan membuang sebagian bahan dengan cara memutar. 2.!ehalusan permukaan benda kerja ditentukan oleh ,eeding dan depth o, cut dan ketajaman mata pahat.
'("alam membubut, perlu memperhatikan ,aktor-,aktor seperti ketepatan dimensi dari benda kerja yang dikehendaki, penempatan benda kerja pada pencekam mesin bubut, proses pemakanan. )(<asil perhitungan : Putaran mesin teoritis &n' : 5;6 rpm

Putaran mesin praktek &n' : 5;6 rpm Machining time teoritis &)m&teori'' )m1 = 6,;62 menit )m2 = 6,;62 menit )m3 = 6,;62 menit Machining time praktek &)m&praktek'' )m1 praktek = 3 menit ;F detik )m2 praktek = 1 menit 2F detik )m3 praktek = 1 menit 44 detik ;. *aktor-,aktor yang mempengaruhi makin lama. *eed &s', makin besar makin cepat Putaran Cutting mesin speed &n', &cs', makin makin besar aktu permesinan. makin makin cepat aktu aktu aktu permesinan &Tm' adalah : aktu permesinan Panjang pemotongan &&', jika ( besar maka

permesinan. besar makin berkurang permesinannya. !emampuan operator dalam mengoperasikan mesin. !etajaman mata pahat.
5. *aktor yang menentukan kehalusan permukaan benda kerja yang dihasilkan :

a.

eeding &mm:menit'

b. %epth of cut &mm'


c. Mata pahat yang tajam.

Anda mungkin juga menyukai