Anda di halaman 1dari 8

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL KETENAGALISTRIKAN


NOMOR : ZZZ TAHUN YYYY
TENTANG
TATA CARA PEMBERIAN NOMOR REGISTER SERTIFIKAT KOMPETENSI TENAGA
TEKNIK KETENAGALISTRIKAN, SERTIFIKAT BADAN USAHA DAN SERTIFIKAT
LAIK OPERASI
DIREKTUR JENDERAL KETENAGALISTRIKAN,
Menimbang :

Mengingat

bahwa untuk melaksanaan ketentuan Pasal 37 ayat (1) Sertifikat


Kompetensi dan Sertifikat Badan Usaha sebelum diterbitkan oleh
Lembaga Sertifikasi Kompetensi dan Lembaga Sertifikasi Badan
Usaha wajib mendapatkan nomor register dari Direktur Jenderal.
dan ayat (2) huruf a Sertifikat Laik Operasi kecuali Sertifikat Laik
Operasi tegangan rendah, sebelum diterbitkan oleh Lembaga
Inspeksi Teknik wajib mendapatkan nomor register dari Direktur
Jenderal untuk:
1. instalasi penyediaan tenaga listrik milik pemegang izin usaha
penyediaan tenaga listrik yang diterbitkan oleh Menteri;
2. instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan tinggi dan tegangan
menengah yang tersambung pada instalasi penyediaan tenaga
listrik milik pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik yang
diterbitkan oleh Menteri;
3. instalasi penyediaan tenaga listrik milik pemegang izin operasi
yang diterbitkan oleh Menteri.
dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor
05 Tahun 2014 tentang Tata Cara Akreditasi dan Sertifikasi
Ketenagalistrikan, maka perlu dibuat peraturan tentang Tata Cara
Pemberian Nomor Register Sertifikat Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan;
: 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
(Lembaran Negara RI Tahun 2009 Nomor 133, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 5052);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (Lembaran Negara RI Tahun
2012 Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5281);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha
Jasa Penunjang Tenaga Listrik (Lembaran Negara RI Tahun
2012 Nomor 141, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5326);

4. Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011 tanggal 18 Oktober


2011;
5. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 35
Tahun 2013 tanggal 20 Desember 2013 tentang Tata Cara
Perizinan Usaha Ketenagalistrikan;
6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 05
Tahun 2014 tanggal 4 Februari 2014 tentang Tata Cara
Akreditasi dan Sertifikasi Ketenagalistrikan;
7. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 18
Tahun 2010 tanggal 22 November 2010 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral;
8. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor
2052 K/40/MEM/2001 tanggal 28 Agustus 2001
tentang
Standardisasi Kompetensi Teknik Ketenagalistrikan sebagaimana
telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Energi
dan Sumber Daya Mineral Nomor 19 Tahun 2011;
9. Keputusan Direktur Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi No.
1898/40/600.4/2001 tanggal 29 Agustus 2001;
10. Keputusan Direktur Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi No.
1899/40/600.4/2001 tanggal 29 Agustus 2001;

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : TATA CARA PEMBERIAN NOMOR REGISTER SERTIFIKAT
KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Keputusan Direktur Jenderal ini yang dimaksud dengan :
1. Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik dan Kompetensi Asesor
Ketenagalistrikan
yang
selanjutnya
disebut
Standardisasi
Kompetensi
adalah
proses
merumuskan,
menetapkan,
memberlakukan, menerapkan, dan meninjau kembali standar
kompetensi serta akreditasi, sertifikasi kompetensi dan sertifikasi
asesor.
2. Standar Kompetensi Tenaga Teknik dan Standar Kompetensi
Asesor Ketenagalistrikan yang selanjutnya disebut Standar
Kompetensi adalah rumusan suatu kemampuan yang dilandasi oleh
pengetahuan, keterampilan dan didukung sikap serta penerapannya
ditempat kerja yang mengacu pada unjuk kerja yang dipersyaratkan.

3. Tenaga Teknik Ketenagalistrikan yang selanjutnya disebut Tenaga


Teknik adalah seseorang yang berpendidikan di bidang teknik
dan/atau memiliki pengalaman kerja di bidang ketenagalistrikan dan
termasuk didalamnya asesor ketenagalistrikan.
4. Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan yang selanjutnya
disebut Kompetensi adalah kemampuan Tenaga Teknik untuk
mengerjakan suatu tugas dan pekerjaan yang dilandasi oleh
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja.
5. Akreditasi adalah rangkaian kegiatan pemberian pengakuan formal
yang menyatakan suatu lembaga sertifikasi telah memenuhi
persyaratan untuk melakukan kegiatan sertifikasi.
6. Lembaga Sertifikasi Kompetensi adalah badan usaha yang
melakukan usaha jasa penunjang tenaga listrik di bidang sertifikasi
kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan yang diberi hak untuk
melakukan sertifikasi kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan.
7. Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan yang
selanjutannya disebut sertifikasi kompetensi adalah proses penilaian
untuk mendapatkan pengakuan formal terhadap klasifikasi dan
kualifikasi atas kompetensi tenaga teknik pada usaha
ketenagalistrikan.
8. Sertifikat Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan yang
selanjutannya disebut sertifikat kompetensi adalah bukti pengakuan
formal terhadap klasifikasi dan kualifikasi atas kompetensi tenaga
teknik di bidang ketenagalistrikan.
9. Registrasi Sertifikat Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
yang selanjutannya disebut registrasi adalah proses pengesahan
Sertifikat Kompetensi penerbitan baru dan atau perpanjangan oleh
Direktur Jenderal.
10. Menteri adalah Menteri yang menyelenggarakan
pemerintahan di bidang ketenagalistrikan.

urusan

11. Direktur Jenderal adalah direktur jenderal yang melaksanakan


tugas dan bertanggung jawab atas perumusan dan pelaksanaan
kebijakan dan standardisasi teknis di bidang ketenagalistrikan.

MAKSUD DAN TUJUAN


Pasal 2
(1) Maksud Registrasi adalah untuk mencatat secara resmi terhadap
tenaga teknik yang telah memiliki sertifikat kompetensi berdasarkan
kualifikasi dan klasifikasi bidang dan subbidang tertentu.
(2) Tujuan Registrasi adalah untuk memberikan bukti sah terhadap
tenaga teknik bahwa yang bersangkutan telah memenuhi standar
kompetensi dibuktikan dengan memiliki sertifikat kompetensi.

Pasal 3
(1) Tata cara ini dimaksudkan untuk sebagai acuan bagi Lembaga
Sertifikasi Kompetensi dalam melaksanakan sertifikasi dan
registrasi sertifikat kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan.
(2) Tujuan tata cara ini adalah terciptanya keseragaman serta
konsistensi dalam pelaksanaan sertifikasi kompetensi serta
registrasi.

BAB II
TATA CARA REGISTRASI
Pasal 4
(1) Lembaga Sertifikasi Kompetensi yang telah melakukan sertifikasi
kompetensi wajib melakukan registrasi untuk sertifikat kompetensi
yang akan diterbitkan.
(2) Sertifikat kompetensi yang diperlukan untuk diregistrasi harus
diajukan kepada Direktur Jenderal, dengan dilengkapi:
a. Laporan pelaksanaan sertifikasi; dan
b. Rancangan sertifikat yang akan diregistrasi.
(3) Dalam melakukan registrasi, Direktur Jenderal menerapkan sistem
penomoran yang dilakukan dengan menggunakan sistem informasi
terpusat untuk menghindari adanya duplikasi sertifikat kompetensi
Pasal 5
Permohonan Registrasi Sertifikat Kompetensi
(1) Direktur Jenderal melakukan evaluasi terhadap permohonan
nomor register yang diajukan oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi;
(2) Berdasarkan hasil evaluasi, Direktur Jenderal memberikan atau
menolak permohonan nomor register paling lama 2 (dua) hari kerja
sejak permohonan diterima secara lengkap;
(3) Dalam hal permohonan nomor register ditolak, Direktur Jenderal
memberitahukan secara tertulis kepada Lembaga Sertifikasi
Kompetensi disertai dengan alasan penolakannya.

Pasal 6
Pemberian Nomor Register Sertifikat Kompetensi
(1) Direktur Jenderal memberikan nomor register sertifikat kompetensi
yang diajukan dengan menggunakan sistim urutan First In First Out
(FIFO);
(2) Pemberian nomor register sertifikat kompetensi sesuai dengan
format sebagimana tercantum pada lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.
Pasal 7
Sertifikat Kompetensi dinyatakan sah setelah diregistrasi dan diberi
nomor oleh Direktur Jenderal.

Pasal 8
Registrasi Sertifikat Kompetensi TKWNAP
Sertifikat Kompetensi yang dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi
Kompetensi terhadap Tenaga Kerja Warga Negara Asing Pendatang
(TKWNAP) yang bekerja di Indonesia akan diregistrasi khusus untuk
jabatan/kompetensi tertentu sesuai peraturan yang berlaku.
BAB III
SANKSI
Bagian Kesatu
Kategori dan Kriteria Sanksi
Pasal 9
Direktur Jenderal mengenakan sanksi kepada Lembaga Sertifikasi
Kompetensi yang tidak mematuhi ketentuan yang berlaku.
BAB IV
PERALIHAN
Pasal 10
(1) Tenaga Teknik yang telah diregistrasi oleh Lembaga Sertifikasi
Kompetensi sebelum Peraturan Direktur Jenderal ini diberlakukan,
dinyatakan masih berlaku hingga masa berlaku sertifikatnya
berakhir;
(2) Nomor registrasi yang telah diterbitkan Lembaga Sertifikasi
Kompetensi sebelum Peraturan Direktur Jenderal ini diberlakukan,

dianggap sebagai nomor sertifikat.

BAB V
PENUTUP
Pasal 11
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
DIREKTUR JENDERAL KETENAGALISTRIKAN,
ttd.
JARMAN
NIP.195703231984031001

LAMPIRAN I
TATA CARA PEMBERIAN NOMOR REGISTRASI

NOMOR LSK

NOMOR URUT REGISTRASI

NOMOR LSK BIDANG

SUB BIDANG JENIS SERTIFIKAT BULAN

TAHUN

Keterangan:
NOMOR LSK
01 =

PT. ELESKA
HAKITABC
02 dst.
Sesuai
urutan
akreditasi

BIDANG

SUB BIDANG

JENIS SERTIFIKAT

BULAN PENERBITAN
SERTIFIKAT

TAHUN
PENERBITAN
SERTIFKAT

P = Pembangkitan TL

1 = Konsultansi

00 = Baru

I = Januari

T = Transmisi TL
D = Distribusi TL

2 = Pembangunan & Pemasangan


3 = Pemeriksaan & Pengujian

01 = Perpanjangan ke-1
02 = Perpanjangan ke-2

II = Februari
III = Maret

20145

I = Instalasi Pemanfaatan TL

4 = Pengoperasian
5 = Pemeliharaan
6 = Penelitian & Pengembangan
7 = Pendidikan & Pelatihan
8 = Laboratorium Pengujian
9 = Sertifikasi Peralatan & Pemanfaat TL
10 = Sertifikasi Tenaga Teknik
11 = Usaha Jasa lain

dst.

IV = April
V = Mei
VI = Juni
VII = Juli
VIII = Agustus
IX = September
X = Oktober
XI = November
XII = Desember

20167
dst

2014YYYY
20156

Anda mungkin juga menyukai