Anda di halaman 1dari 4

PATOFISIOLOGI

Kurang lebih 85% bentuk biologi aktif T


3
diperoleh dari konversi T
4
perifer oleh
enzim 5-monodeiodinase. Perubahan fungsi jantung dimediasi oleh regulasi T
3
gen spesifik jantung. Sedangkan manifestasi klinis gangguan faal kelenjar tiroid
didominasi oleh gejala-gejala kardiovaskular seperti takikardi, pulsus seler,
gangguan irama jantung, bahkan gagal jantung.
Salah satu respon awal terhadap hormon tiroid yaitu penurunan resistensi perifer,
dapat pula berupa interaksi hormon tiroid dengan sistem simpatoadrenal, atau
karena pengaruh fungsi ventrikel sendiri. Rendahnya resistensi vascular sistemik
akan menurunkan tekanan diastolic darah dimana akan meningkatkan curah
jantung. T
3
juga meningkatkan volume darah total, meningkatnya tekanan atrium
kanan, peningkatan preload. Pengaruh hormon tiroid secara garis besar dibagi
menjadi pengaruh langsung dan tidak langsung, seperti dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel. Efek hormon tiroid terhadap sistem kardiovascular.
Pengaruh langsung Pengaruh tidak langsung
Regulasi gen-gen spesifik jantung Aktivitas adrenergik meningkat
Regulasi ekspirasi reseptor hormon
tiroid
Meningkatkan kerja jantung
Kontraktilitas otot jantung meningkat Hipertrofi jantung
Penurunan resistensi pembuluh darah
perifer
Curah jantung meningkat
Sumber. Thyroid Hormon and Cardiovascular Disease, URL address:
http.//www.medscape.com/mosby/amheartj/1999/vl35nO2/ahil352.02.gomb.html

Pengaruh Langsung Hormon Tiroid Terhadap Sistem Kardiovaskular
Pengaruh langsung hormon tiroid pada umumnya akibat pengaruh T
3
yang
berikatan dengan reseptor pada inti sel yang mengatur ekspirasi dari gen-gen yang
responsive terhadap hormon tiroid, dengan kata lain bahwa perubahan fungsi
jantung dimediasi oleh regulasi T
3
gen spesifik jantung. Terdapat dua jenis gen
reseptor T
3,
yaitu alfa dan beta, dengan paling sedikit dua mRNA untuk tiap gen,
yaitu alfa-1 dan alfa-2, serta beta-1 dan beta-2. T
3
juga bekerja pada ekstranuklear
melalui peningkatan sintesis protein. Berikut ini penjelasan mengenai pengaruh
langsung hormon tiroid terhadap system kardiovaskular.
1. T
3
mengatur gen-gen spesifik jantung
Pemberian T
3
pada hewan meningkatkan kontraktilitas otot jantung
melalui stimulasi sintesis fast myosin heavy chain dan menghambat
penampakan slow beta isoform. Pada ventrikel jantung manusia, sebagian
besar terdiri dari myosin heavy chain, sehingga T
3
tidak mempengaruhi
perubahan pada myosin. Peningkatan kontraktilitas pada manusia sebagian
besar merupakan hasil dari peningkatan ekspirasi retikulum sarkoplasma
Ca
2+
ATPase, meskipun sebagian besar juga oleh beta isoform.
2. T
3
mengatur ekspirasi reseptor yang peka hormon tiroid (pada hewan
percobaan)
T
3
menyebabkan peningkatan rerikulum sarkoplasma Ca
2+
ATPase dan
penurunan kerja Ca
2+
ATPase regulatory protein. T
3
juga mengatur Na-K
ATPase jantung, enzim malat, faktor natriuretik atrial, Ca channel, dan
reseptor beta-adrenergik.
3. Hormon tiroid meningkatkan kontraktilitas otot jantung
Hormon tiroid akan menstimulasi kerja jantung dengan mempengaruhi
fungsi ventrikel, melalui peningkatan sintesis protein kontraktil jantung
atau peningkatan fungsi dari reticulum sarkoplasma Ca-ATPase sehingga
pada pasien hipertiroid akan didapati jantung yang hipertrofi.
4. Hormon tiroid menyebabkan penurunan resistensi pembuluh darah perifer.
T
3
mungkin mempengaruhi aliran natrium dan kalium pada sel otot polos
sehingga menyebabkan penurunan kontraktilitas otot polos dan tonus
pembuluh darah arteriole.

Pengaaruh Tidak Langsung Hormon Tiroid Terhadap Sistem
Kardiovaskular
Keadaan hipermetabolisme dan peningkatan produksi panas tubuh akibat
pengaruh hormon tiroid secara tidak langsung akan mempengaruhi sistem
kardiovaskular dengan adanya suatu kompensasi, antara lain:
1. Hormon tiroid meningkatkan aktivitas sistem simpatoadrenal
Pasien hipertiroid memiliki gejala klinik yang mirip dengan keadaan
hiperadrenergik, sebaliknya hipotiroid menggambarkan keadaan berupa
penurunan tonus simpatis . pada hipertiroid terjadi penigkatan kadar atau
afinitas beta-reseptor, inotropik respon isoprotrenol dan norepinefrin.
Banyak penelitian menyimpulkan bahwa hormon tiroid berinteraksi
dengan katekolamin dimana pada pasien-pasien hipertiroid terdapat
peningkatan sensivitas terhadap katekolamin. Hal ini terbukti dari kadar
katekolamin pada pasien-pasien hipertiroid justru menurun atau normal
sedangkan pada pasien hipotiroid cenderung meningkat. Hormon tiroid
juga meningkatkan jumlah subunit stimulasi pada guanosin triphospatase
binding protein sehingga terjadi peningkatan respon adrenergik. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa pada pasien hipotiroid, reseptor beta-
adrenergik berkurang jumlah dan aktifitasnya. terlihat dari respon yang
melambat dari plasma cAMP terhadap epinefrin respon cAMP terhadap
glukagon dan hormon paratiroid juga menurun, dengan demikian tampak
penurunan aktifitas adrenergik pada pasien hipotiroid. Pada rat atria yang
berasal dari hipotiroid binatang terjadi peningkatan reseptor alfa dan
penurunan reseptor beta. Tetapi sebenarnya pada manusia, peningkatan
respon simpatis akibat hormon tiroid masih sulit dibutikan.
2. Kerja jantung meningkat
Peningkatan isi sekuncup dan denyut jantung meningkatkan curah jantung.
3. Hipertrofi otot jantung akibat kerja jantung meningkat.
Pada model eksperimen pada hewan-hewan dengan hipertiroid dalam satu
minggu pemberian T
4
terlihat pembesaran jantung pada ukuran ventrikel
kiri lebih kurang 135% dibanding kontrol. Hal ini mungkin karena hormon
tiroid meningkatkan protein sintesis. Untuk membuktikan hal ini, klein
memberikan propanolol dengan T
4
pada hewan percobaan, dimana
propanolol berperan mencegah peningkatan denyut jantung dan respon
hipertrofi. Dari hasil penelitian klein dan hong terlihat bahwa hewan
percobaan tanpa peningkatan hemodinamik, tidak didapat hipertrofi.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hormon tiroid tidak secara
langsung menyebabkan penyatuan asam amino dan tidak ada efek yang
dapat diukur pada sintesis protein kontraktil otot jantung. Jadi, yang
menyebabkan hipertrofi adalah peningkatan kerja jantung itu sendiri.
4. Penurunan resistensi pembuluh darah perifer dan peningkatan volume
darah. Hormon tiroid menyebabkan penurunan resistensi pembuluh darah
perifer. Beberapa peneliti mengatakan bahwa hormon tiroid meningkatkan
aktivitas metabolisme dan konsumsi oksigen sehingga menyebabkan
rendahnya resistensi vaskular sisrtemik sehingga menurunkan tekanan
diastolik darah yang mengakibatkan peningkatan curah jantung.

Anda mungkin juga menyukai

  • Case Rani
    Case Rani
    Dokumen10 halaman
    Case Rani
    Fadel Aneuk Nanggroe
    Belum ada peringkat
  • Pemphigus
    Pemphigus
    Dokumen6 halaman
    Pemphigus
    Fadel Aneuk Nanggroe
    Belum ada peringkat
  • Terapi Cairan
    Terapi Cairan
    Dokumen13 halaman
    Terapi Cairan
    Fadel Aneuk Nanggroe
    Belum ada peringkat
  • Refrat ENL
    Refrat ENL
    Dokumen8 halaman
    Refrat ENL
    Fadel Aneuk Nanggroe
    Belum ada peringkat
  • Referat Pemfigus 2
    Referat Pemfigus 2
    Dokumen15 halaman
    Referat Pemfigus 2
    Fadel Aneuk Nanggroe
    Belum ada peringkat
  • Haid Dan Kelainannya
    Haid Dan Kelainannya
    Dokumen33 halaman
    Haid Dan Kelainannya
    Fadel Aneuk Nanggroe
    Belum ada peringkat
  • Hiv Aids
    Hiv Aids
    Dokumen23 halaman
    Hiv Aids
    Fadel Aneuk Nanggroe
    Belum ada peringkat
  • Case Anestesi
    Case Anestesi
    Dokumen46 halaman
    Case Anestesi
    Fadel Aneuk Nanggroe
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen5 halaman
    Bab Iv
    Fadel Aneuk Nanggroe
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen5 halaman
    Bab Iv
    Fadel Aneuk Nanggroe
    Belum ada peringkat
  • CVD
    CVD
    Dokumen24 halaman
    CVD
    Fadel Aneuk Nanggroe
    Belum ada peringkat
  • Said Jan Kharazi Fadel
    Said Jan Kharazi Fadel
    Dokumen36 halaman
    Said Jan Kharazi Fadel
    Fadel Aneuk Nanggroe
    Belum ada peringkat
  • Refrat Scoliosis
    Refrat Scoliosis
    Dokumen11 halaman
    Refrat Scoliosis
    Andi Alfian
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    Fadel Aneuk Nanggroe
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen5 halaman
    Bab Iv
    Fadel Aneuk Nanggroe
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen10 halaman
    Bab Ii
    Fadel Aneuk Nanggroe
    Belum ada peringkat
  • COVER Dementia
    COVER Dementia
    Dokumen4 halaman
    COVER Dementia
    Fadel Aneuk Nanggroe
    Belum ada peringkat
  • Epidemiologi
    Epidemiologi
    Dokumen1 halaman
    Epidemiologi
    Fadel Aneuk Nanggroe
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen13 halaman
    Bab Ii
    Fadel Aneuk Nanggroe
    Belum ada peringkat
  • Jurnal
    Jurnal
    Dokumen6 halaman
    Jurnal
    Fadel Aneuk Nanggroe
    Belum ada peringkat
  • Bab I, II, III Dementia
    Bab I, II, III Dementia
    Dokumen15 halaman
    Bab I, II, III Dementia
    Fadel Aneuk Nanggroe
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen33 halaman
    Bab Iii
    Fadel Aneuk Nanggroe
    Belum ada peringkat
  • BAB IV Dementia
    BAB IV Dementia
    Dokumen27 halaman
    BAB IV Dementia
    Fadel Aneuk Nanggroe
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    Fadel Aneuk Nanggroe
    Belum ada peringkat
  • Tinea Capitis
    Tinea Capitis
    Dokumen6 halaman
    Tinea Capitis
    Fadel Aneuk Nanggroe
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen5 halaman
    Bab I
    Fadel Aneuk Nanggroe
    Belum ada peringkat
  • Case Litmin Yayuk Revisi Fix
    Case Litmin Yayuk Revisi Fix
    Dokumen7 halaman
    Case Litmin Yayuk Revisi Fix
    Fadel Aneuk Nanggroe
    Belum ada peringkat
  • Status Pasien Rian
    Status Pasien Rian
    Dokumen6 halaman
    Status Pasien Rian
    Fadel Aneuk Nanggroe
    Belum ada peringkat
  • Penda Hulu An
    Penda Hulu An
    Dokumen9 halaman
    Penda Hulu An
    Fadel Aneuk Nanggroe
    Belum ada peringkat