3 diperoleh dari konversi T 4 perifer oleh enzim 5-monodeiodinase. Perubahan fungsi jantung dimediasi oleh regulasi T 3 gen spesifik jantung. Sedangkan manifestasi klinis gangguan faal kelenjar tiroid didominasi oleh gejala-gejala kardiovaskular seperti takikardi, pulsus seler, gangguan irama jantung, bahkan gagal jantung. Salah satu respon awal terhadap hormon tiroid yaitu penurunan resistensi perifer, dapat pula berupa interaksi hormon tiroid dengan sistem simpatoadrenal, atau karena pengaruh fungsi ventrikel sendiri. Rendahnya resistensi vascular sistemik akan menurunkan tekanan diastolic darah dimana akan meningkatkan curah jantung. T 3 juga meningkatkan volume darah total, meningkatnya tekanan atrium kanan, peningkatan preload. Pengaruh hormon tiroid secara garis besar dibagi menjadi pengaruh langsung dan tidak langsung, seperti dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel. Efek hormon tiroid terhadap sistem kardiovascular. Pengaruh langsung Pengaruh tidak langsung Regulasi gen-gen spesifik jantung Aktivitas adrenergik meningkat Regulasi ekspirasi reseptor hormon tiroid Meningkatkan kerja jantung Kontraktilitas otot jantung meningkat Hipertrofi jantung Penurunan resistensi pembuluh darah perifer Curah jantung meningkat Sumber. Thyroid Hormon and Cardiovascular Disease, URL address: http.//www.medscape.com/mosby/amheartj/1999/vl35nO2/ahil352.02.gomb.html
Pengaruh Langsung Hormon Tiroid Terhadap Sistem Kardiovaskular Pengaruh langsung hormon tiroid pada umumnya akibat pengaruh T 3 yang berikatan dengan reseptor pada inti sel yang mengatur ekspirasi dari gen-gen yang responsive terhadap hormon tiroid, dengan kata lain bahwa perubahan fungsi jantung dimediasi oleh regulasi T 3 gen spesifik jantung. Terdapat dua jenis gen reseptor T 3, yaitu alfa dan beta, dengan paling sedikit dua mRNA untuk tiap gen, yaitu alfa-1 dan alfa-2, serta beta-1 dan beta-2. T 3 juga bekerja pada ekstranuklear melalui peningkatan sintesis protein. Berikut ini penjelasan mengenai pengaruh langsung hormon tiroid terhadap system kardiovaskular. 1. T 3 mengatur gen-gen spesifik jantung Pemberian T 3 pada hewan meningkatkan kontraktilitas otot jantung melalui stimulasi sintesis fast myosin heavy chain dan menghambat penampakan slow beta isoform. Pada ventrikel jantung manusia, sebagian besar terdiri dari myosin heavy chain, sehingga T 3 tidak mempengaruhi perubahan pada myosin. Peningkatan kontraktilitas pada manusia sebagian besar merupakan hasil dari peningkatan ekspirasi retikulum sarkoplasma Ca 2+ ATPase, meskipun sebagian besar juga oleh beta isoform. 2. T 3 mengatur ekspirasi reseptor yang peka hormon tiroid (pada hewan percobaan) T 3 menyebabkan peningkatan rerikulum sarkoplasma Ca 2+ ATPase dan penurunan kerja Ca 2+ ATPase regulatory protein. T 3 juga mengatur Na-K ATPase jantung, enzim malat, faktor natriuretik atrial, Ca channel, dan reseptor beta-adrenergik. 3. Hormon tiroid meningkatkan kontraktilitas otot jantung Hormon tiroid akan menstimulasi kerja jantung dengan mempengaruhi fungsi ventrikel, melalui peningkatan sintesis protein kontraktil jantung atau peningkatan fungsi dari reticulum sarkoplasma Ca-ATPase sehingga pada pasien hipertiroid akan didapati jantung yang hipertrofi. 4. Hormon tiroid menyebabkan penurunan resistensi pembuluh darah perifer. T 3 mungkin mempengaruhi aliran natrium dan kalium pada sel otot polos sehingga menyebabkan penurunan kontraktilitas otot polos dan tonus pembuluh darah arteriole.
Pengaaruh Tidak Langsung Hormon Tiroid Terhadap Sistem Kardiovaskular Keadaan hipermetabolisme dan peningkatan produksi panas tubuh akibat pengaruh hormon tiroid secara tidak langsung akan mempengaruhi sistem kardiovaskular dengan adanya suatu kompensasi, antara lain: 1. Hormon tiroid meningkatkan aktivitas sistem simpatoadrenal Pasien hipertiroid memiliki gejala klinik yang mirip dengan keadaan hiperadrenergik, sebaliknya hipotiroid menggambarkan keadaan berupa penurunan tonus simpatis . pada hipertiroid terjadi penigkatan kadar atau afinitas beta-reseptor, inotropik respon isoprotrenol dan norepinefrin. Banyak penelitian menyimpulkan bahwa hormon tiroid berinteraksi dengan katekolamin dimana pada pasien-pasien hipertiroid terdapat peningkatan sensivitas terhadap katekolamin. Hal ini terbukti dari kadar katekolamin pada pasien-pasien hipertiroid justru menurun atau normal sedangkan pada pasien hipotiroid cenderung meningkat. Hormon tiroid juga meningkatkan jumlah subunit stimulasi pada guanosin triphospatase binding protein sehingga terjadi peningkatan respon adrenergik. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pada pasien hipotiroid, reseptor beta- adrenergik berkurang jumlah dan aktifitasnya. terlihat dari respon yang melambat dari plasma cAMP terhadap epinefrin respon cAMP terhadap glukagon dan hormon paratiroid juga menurun, dengan demikian tampak penurunan aktifitas adrenergik pada pasien hipotiroid. Pada rat atria yang berasal dari hipotiroid binatang terjadi peningkatan reseptor alfa dan penurunan reseptor beta. Tetapi sebenarnya pada manusia, peningkatan respon simpatis akibat hormon tiroid masih sulit dibutikan. 2. Kerja jantung meningkat Peningkatan isi sekuncup dan denyut jantung meningkatkan curah jantung. 3. Hipertrofi otot jantung akibat kerja jantung meningkat. Pada model eksperimen pada hewan-hewan dengan hipertiroid dalam satu minggu pemberian T 4 terlihat pembesaran jantung pada ukuran ventrikel kiri lebih kurang 135% dibanding kontrol. Hal ini mungkin karena hormon tiroid meningkatkan protein sintesis. Untuk membuktikan hal ini, klein memberikan propanolol dengan T 4 pada hewan percobaan, dimana propanolol berperan mencegah peningkatan denyut jantung dan respon hipertrofi. Dari hasil penelitian klein dan hong terlihat bahwa hewan percobaan tanpa peningkatan hemodinamik, tidak didapat hipertrofi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hormon tiroid tidak secara langsung menyebabkan penyatuan asam amino dan tidak ada efek yang dapat diukur pada sintesis protein kontraktil otot jantung. Jadi, yang menyebabkan hipertrofi adalah peningkatan kerja jantung itu sendiri. 4. Penurunan resistensi pembuluh darah perifer dan peningkatan volume darah. Hormon tiroid menyebabkan penurunan resistensi pembuluh darah perifer. Beberapa peneliti mengatakan bahwa hormon tiroid meningkatkan aktivitas metabolisme dan konsumsi oksigen sehingga menyebabkan rendahnya resistensi vaskular sisrtemik sehingga menurunkan tekanan diastolik darah yang mengakibatkan peningkatan curah jantung.