Anda di halaman 1dari 34

Meskipun (menurut perasaan) temperatur di sekitar kita terlihat berfluktuasi secara tetap, namun pada

kenyataannya (berdasarkan data yang ada) ternyata selama 50 tahun terakhir ini temperatur rata-rata di
Bumi telah naik secara cepat. Penyebab utama naiknya temperatur Bumi adalah akibat efek rumah kaca
yang menurut sebagian ahli disebabkan oleh meningkatnya kandungan gas Karbon Dioksida (CO2) dan
partikel polutan lainnya di atmosfer Bumi. Diibaratkan selimut, gas-gas tersebut akan menghalangi
energi panas yang dipantulkan kembali oleh Bumi ke ruang angkasa.

Untuk membayangkan efek rumah kaca ini sangat mudah. Mungkin ada di antara anda yang sudah
pernah merasakan bagaimana ketika pertama kali memasuki sebuah mobil yang diparkir di tempat yang
panas. Temperatur di dalam mobil akan terasa lebih panas daripada temperatur di luar, karena energi
panas yang masuk ke dalam mobil terperangkap di dalamnya dan tidak bisa keluar.

Pada kondisi yang normal, efek rumah kaca adalah "baik" karena dengan demikian Bumi akan menjadi
hangat dan dapat menjadi tempat hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Tanpa efek rumah kaca,
bagian Bumi yang tidak terkena sinar matahari akan menjadi sangat dingin seperti di dalam freezer
lemari es anda (-18C). Sejarah terbentuknya Bumi hingga bisa ditempati oleh manusia seperti saat ini
sebenarnya tak lepas dari 'jasa' efek rumah kaca. Jadi sebenarnya yang namanya efek rumah kaca itu
sudah ada sejak jaman dahulu kala seiring dengan proses terbentuknya Bumi.

Kondisi akan menjadi tidak baik jika kandungan gas-gas rumah kaca di atmosfer Bumi semakin hari
semakin meningkat. Kenapa demikian? karena dengan semakin meningkatnya gas-gas rumah kaca,
semakin memanas pula Bumi, akibatnya akan terjadi pencairan es di daerah kutub yang dapat
menenggelamkan sebagian daratan tempat manusia dan makhluk-makhluk hidup darat lainnya tinggal.

Gas rumah kaca yang saat ini banyak disalahkan oleh sebagian ahli pengusung isu pemanasan global
adalah gas CO2 di atmosfer. Sementara sebagian ahli lain berpendapat bahwa sebenarnya jumlah CO2 di
atmosfer tidak cukup signifikan untuk dijadikan "kambing hitam" pemanasan global karena jumlahnya
yang hanya 0.04%. Selain itu, para ahli ini juga menyatakan bahwa seluruh gas yang ada di atmosfer
adalah gas rumah kaca, tanpa terkecuali dimana komposisi terbesar adalah nitrogen (78%), oksigen
(21%) dan uap air (hingga 3%). Nah lo, pusing kan jadinya? Santai, tidak perlu pusing...

Lalu, apakah yang menyebabkan meningkatnya kandungan karbon dioksida dan partikel polutan di
atmosfer? Ternyata kontribusi terbesar adalah akibat pemakaian bahan bakar fosil seperti batubara, gas
dan minyak Bumi. Ketiga jenis bahan bakar tersebut adalah yang paling murah saat ini jika dibandingkan
dengan sumber energi lainnya. Pemakaiannya pun dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan
yang sangat berarti setelah tercetusnya revolusi industri. Apalagi kalau sekarang kita sering merasakan
kemacetan di mana-mana akibat jumlah kendaraan bermotor dan "bermobil" yang meningkat.
Pabrik/industri yang tumbuh di mana-mana untuk memenuhi pola konsumsi masyarakat modern yang
semakin hari semakin meningkat. Namun hal ini juga disangkal oleh sebagian ahli. Menurut mereka,
kontribusi dari penggunaan bahan bakar fosil di seluruh dunia dalam menambah jumlah CO2 hanyalah
0,013% (sedikit sekali bukan?). Wah jadi makin seru deh sampai di sini...

Pro dan kontra terus terjadi, namun demikian seiring dengan adanya Protokol Kyoto (1997), Beberapa
negara maju sepakat untuk mengurangi jumlah emisi gas CO2 dengan mengurangi pemakaian bahan
bakar fosil sebanyak 30% dalam 10 tahun ke depan. Untuk itu saat ini beberapa negara maju/industri
telah mencoba mengembangkan metode dan teknologi dalam rangka memanfaatkan sumber-sumber
energi alternatif yang (lebih) ramah lingkungan, terutama sumber energi yang terbarukan.

Apa itu energi terbarukan? Energi terbarukan adalah lawan kata dari energi tak terbarukan (anak kecil
juga tahu kalau gitu sih). Jadi begini, energi terbarukan adalah energi yang dapat dipakai secara terus-
menerus tanpa perlu kuatir sumber dari energi tersebut akan habis. Lawan katanya adalah energi tak
terbarukan yaitu energi yang jika dipakai secara terus-menerus akan habis pada suatu waktu tertentu.
Jadi jelas kan sekarang? Apa saja contoh dari energi terbarukan? banyak sekali, seperti energi angin,
matahari, panas bumi, air, dan biomassa (berasal dari tanaman perkebunan, pertanian, hutan, sampah,
dan peternakan).

Sebenarnya, secara alamiah di alam, akibat adanya interaksi antara laut dan udara (seperti TNI aja ya?),
jumlah energi panas yang ada di atmosfer dan di permukaan laut akan dapat dikontrol oleh mekanisme
global conveyor belt. Apa itu global conveyor belt? Global conveyor belt adalah sirkulasi global yang
berperan dalam mentransfer (memindahkan) energi panas dari suatu tempat ke tempat lainnya melalui
aliran udara dan air laut. Pola iklim di bumi diatur oleh mekanisme ini.

Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa 'ketakutan' dan analisis sebagian ahli akan pemanasan global
selama ini masih baru didasarkan melulu pada hasil model numerik yang belum secara 'sungguh-
sungguh' dibandingkan dengan data pengamatan. Selain itu, kebanyakan model yang digunakan saat ini
masih jauh dari sempurna dalam merumuskan mekanisme rumit sesungguhnya yang terjadi di Bumi.

Memang pemanasan global sedang dan terus akan terjadi, demikian juga dengan efek rumah kaca.
Mencairnya es yang terbentuk sejak jaman es pun terus berlangsung karena memang temperatur bumi
mengalami perubahan dari semenjak es itu dahulu terbentuk, permukaan laut pun terus mengalami
kenaikan (yang dikenal dengan istilah sea level rise). Siklus seperti itu terus terjadi dan takkan
terhindarkan. Sebagian pakar menyatakan bahwa fenomena itu masih merupakan suatu kewajaran yang
memang harus terjadi dan tak perlu ditakutkan, sementara itu pakar yang lain -seperti yang telah saya
tuliskan di atas- menyatakan bahwa dalam kurun waktu 50 tahun terakhir ini "kecepatan" dari
fenomena ini meningkat dan berada pada level yang "sangat mengkhawatirkan", artinya jika "masa
mengkhawatirkan" ini tidak segera diredam, maka ke depannya peradaban manusia akan mengalami
masalah yang serius.

Jadi memang tak ada salahnya untuk membuat suatu aksi yang positif. Setidaknya, dengan mengurangi
emisi CO2 dan mengurangi pemakaian bahan bakar fosil serta mencoba alternatif energi ramah
lingkungan dan terbarukan, akan menjadikan Bumi sedikit bersih dari polutan yang telah membuat
manusia sesak nafas dan teracuni paru-parunya. Apalagi untuk Indonesia yang saat ini berada pada
tingkat polusi yang katanya sudah agak membahayakan bagi kesehatan penduduknya.
10-13 Oktober Puncaknya Suhu Panas di
Surabaya
suarasurabaya.net - Panasnya udara di Kota Surabaya beberapa hari belakangan ini bukan yang
terburuk. Prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, pada
kisaran tanggal 10 hingga 13 Oktober 2013 mendatang, temperatur udara Kota Surababaya akan
mencapai puncaknya tahun ini. Itu karena letak matahari berada pada posisi lintang geografis
persis di atas Kota Surabaya.

Teguh Tri Susanto Prakirawan BMKG Juanda
mengatakan posisi matahari hari ini terpantau
berada persis di atas garis katulistiwa. Daerah yang
dilewati garis katulistiwa, kata dia, hari ini relatif
akan merasakan suhu udara yang cukup tinggi.

Di Surabaya, lanjut Teguh, pada posisi matahari
berada di atas garis lintang 7 derajat 15 menit dan
55 detik, kelembaban udara akan anjlok sampai
dengan rata-rata di bawah 50%. Suhunya
diprakirakan maksimal bisa hingga 36 derajat
celsius. Dalam 30 tahun terakhir, suhu udara tertinggi Jawa Timur masih dipegang Surabaya
pada bulan Oktober 1989. Saat itu suhu mencapai 37 derajat celsius.

Thomas Djamaluddin Deputi Bidang Sains Pengkajian Informasi dan Kedirgantaraan Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) pada suarasurabaya.net mengatakan pada
posisi matahari persis di atas ubun-ubun, udara makin terasa panas jika pergerakan udara minim.

Nah pada kondisi puncak suhu tinggi di musim kemarau tahun ini, diprakirakan situasinya lebih
buruk dibanding tahun sebelumnya. Itu karena tidak ada efek pendinginan dari Australia.(edy)

Teks Foto :
- Tambak yang mengering di Sukolilo
Foto : dok suarasurabaya.net

Editor: Eddy Prastyo

http://www.suarasurabaya.net/fokus/69/2013/124863-10-13-Oktober-Puncaknya-Suhu-Panas-di-
Surabaya

Kota-kota besar di Indonesia saat ini mungkin sudah merasakan dampak dari Global Warming
alias Pemanasan Global. Efek rumah kaca, asap kendaraan, dan juga asap-asap pabrik
perusahaan adalah sekelumit terbentuknya Global Warming. Namun kota-kota yang sudah akrab
dengan dampak pemanasan global ini sudah memiliki cara jitu untuk mencegah ataupun
meminimalisir Global Warming. Contohnya saja adalah Surabaya, kota terbesar kedua di
Indonesia ini menjadikan Surabaya tetap asri dan hijau walaupun terkenal padat nan sibuk oleh
macam-macam kendaraan bermotor.
Di tangan walikota Surabaya, ibu Tri Rismaharini melakukan beberapa program yang bisa
menjadikan kota ini masih saja terlihat rindang nan segar sekaligus meraih penghargaan Adipura.
Salah satu program yang dilakukan Pemkot Surabaya adalah pemeliharaan taman-taman kota
sebagai wadah berkumpulnya warga kota juga sebagai peminimalisir dampak Global Warming.
Taman Bungkul adalah bukti nyata keseriusan Pemkot Surabaya ingin menjadikan kota ini hijau
dan bersih. Akhir-akhir ini Taman Bungkul mendapat penghargaan Internasional tahun 2013
sebagai taman terbersih se-Asia Tenggara. Pada setiap hari minggu di sekitar taman yang berada
di Jl.Raya Darmo ini diadakan acara CAR FREE DAY alias hari bebas berkendara dan menjadi
tempat rekreasi bagiv warga Surabaya. Tidak hanya Taman Bungkul saja, masih banyak taman-
taman yang lain yang berada di kota Pahlawan ini.
Program seperti ini sepatutnya harus dicontoh oleh kota-kota yang sekarang mungkin sudah
terkena dampak Global Warming. Karena taman kota bukan hanya sebagai wadah refreshing dan
berkumpulnya warga kota semata, tetapi sekaligus bisa mencegah ataupun meminimalisir
dampak Pemanasan Global. Saya berharap program seperti ini harus lebih hebat lagi dari ini, dan
Saya juluki Surabaya sebagai kota 1000 taman. []
By admin on April 12, 2014
Alfian Dermawan
http://kabarkampus.com/2014/04/taman-kota-minimalisir-dampak-global-warming/

Bab 11. Pencemaran Lingkungan dan Daur
limbah ( X )
STANDAR KOMPETENSI :
Siswa mampu Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi
serta peraan manusia dalam keseimbangan ekosistem
KOMPETENSI DASAR :
Mengkaitkan hubungan kegiatan manusia dengan masalah perusakan dan pemeliharaan
lingkungan
Mendeskripsikan pemanfaatan daur ulang limbah untuk kepentingan kehidupan
Apa yang akan dipelajari ?
Pencemaran Lingkungan
Perubahan Lingkungan
Daur Ulang Limbah
KEGIATAN SISWA
1. Buatlah kliping tentang perusakan lingkungan yang dilakukan oleh manusia dan jelaskan apa
dampak negatif yang ditimbulkannya
2. Buatlah sebuah artikel yang berjudul Dampak penebangan hutan secara sembarangan .
Dalam tulisan Anda itu jelaskanlah
1. Untuk tujuan apa pohon-pohon di hutan biasanya ditebangi.
2. akibat-akibat buruk apa yang akan terjadi dari penggundulan hutan.
3. bagaimana cara menanggulanginya?
PENDAHULUAN
A. Apakah lingkungan hidup itu ?
Lingkungan yang bagaimana yang mampu mendukung kehidupan manusia dan
kehidupan organisme yang lain ? Apakah kekayaan alam yang masih tersedia masih mampu
mendukung keberlanjutan ekonomi humanis pada saat ini dan yang akan datang ? Setelah
mempelajari ekosistem, marilah kita mengkaji tentang Pencemaran lingkungan dan daur ulang
limbah !
Lingkungan hidup merupakan komponen penting yang menyediakan berbagai kebutuhan untuk
manusia. Pada awal peradaban, mula-mula manusia hanya memanfaatkan alam untuk
memenuhi kebutuhannya. Kekayaan alam yang masih melimpah, tingkat pengetahuan dan
konsumsi yang masih rendah masih mampu menyediakan kebutuhan dasar untuk hidup.
Peradaban manusia terus berkembang, jumlah penduduk makin banyak, tingkat kebutuhan
makin beragam, perkembangan budaya manusia semakin kompleks, dan lingkungan tidak lagi
mampu memenuhi kebutuhan manusia. Terjadi berbagai bentuk pergeseran cara hidup
manusia. Manusia tidak lagi hanya sekedar mengandalkan alam, lebih dari itu mulai
menggunakan ilmu dan teknologi untuk memanfaatkan dan mengelola lingkungan hidup
Banyak upaya yang sudah dilakukan manusia untuk memanfaatkan dan mengelola lingkungan
hidup melalui sentuhan ilmu pengetahuan dan teknologi. Semua itu dilakukan agar manusia
dapat menikmati hidup, tidak lagi sekedar melakukan hidup. Kondisi ini semakin mendorong
manusia untuk terus melakukan ekploitasi yang tanpa batas. Ekploitasi, aktivitas hidup dan
proses produksi lainnya memberikan hasil samping yang terbuang pada media lingkungan yang
sering dinamakan limbah
Pengelolaan limbah kadang kurang mendapatkan perhatian yang serius, akibatnya semakin
memperparah keseimbangan lingkungan yang sebelumnya terjaga. Lingkungan tidak lagi
berfungsi sesuai peruntukannya. Kurang disadari bahwa lingkungan tidak hanya disediakan
untuk manusia, makhluk hidup yang lain terabaikan. Pandangan Antroposentris, mengalahkan
segalanya. Pencemaran lingkungan mulai terjadi dan akhirnya lingkunganpun mulai berubah
dan ketimpangan daur ekologis makin memperburuk lingkungan hidup manusia. Akankah
manusia mulai sadar akan akan ulahnya itu ? Sejauhmana ilmu pengetahuan dan teknologi telah
dipergunakan manusia untuk melakukan koreksi terhadap berbagai bentuk ekploitasi dan
ketimpangan daur ekologi ?
Menyadari akan pentingnya lingkungan hidup dalam mendukung kehidupan manusia dan
perikehidupan makhluk hidup yang lain, marilah kita melakukan kajian tentang pencemaran
lingkungan, perubahan lingkungan, dan daur ulang limbah organik. Menurut pendapatmu,
apakah manfaat mempelajari hal itu ? Diskusikan dengan teman sebangkumu !
No Kegiatan Macam Pencemaran atau Masalah Lingkungan yang Timbul
1 Urbanisasi Air limbah, buangan industri, sediment, buangan organik dan
biologis, pengerukan pelabuhan, penimbunan tanah,
pemindahan tanah dan reklamsi
2 Pertanian, Kehutanan Pestisida, Organochlorin, Organophosphat, Karbamat, Pupuk,
endapan
3 Ekstraksi
minyak, penyulingan ,
transportasi
Minyak, dispersant, dan air garam
4 Pertambangan Metal ( timah, tembaga, nikel dan arsenic) endapan; kerusakan
ekosistem karang dari endapan atau eksploitasi batu karang
5 Metallurgi Metal, khususnya tembaga, seng, nikel dan cadmium
Pen
cem
ara
n
ling
kun
gan
Marilah kajian ini, kita awali dengan mendeskripsikan gambar 12. 1 dan 12.2 !
Apakah yang dapat kamu temukan dari kedua gambar di atas ? Apabila kita
mengamati kedua gambar diatas kiranya akan diperoleh gambaran tentang Polusi
(Pencemaran). Polusi adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan
atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya
turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat
berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. Segala sesuatu yang menyebabkan polusi disebut
polutan.
Gbr. 12.1 Sumber pencemaran udara Gbr. 12. 2. Detergen
polusi air

Berikut disajikan jenis kegiatan dan macam polutannya.
6 Sellulose Senyawa organochlorin dari proses pemutihan Chlori air raksa
(Hg) darimproduksi soda caustic dan chlorine
7 Tekstil Zat pewarna yang mengandung metal, khususnya Cd dan Pb;
Pestisida
8 Plastik Hasil sampingan dari produksi Chlorida, monomer,
Cadmium, sampah plastic
9 Pembangkit Listrik Air panas, buangan radioaktif
10 Desalinasi Air panas garam
Tabel 4 Macam Kegiatan dan
Macam Pencemaran yang Dihasilkan
Sumber : Soedjiran (1986)
Menurut Daljoeni (1986) pencemaran (polusi) dapat menimbulkan beberapa akibat (1)
langsung mengganggu kesehatan misalnya peracunan paru-paru lewat polusi udara (2)
kerusakan pada benda atau manusia misalnya efek korosif dari polusi udara atas gedung-
gedung dan panenan (3) efek langsung yang mengancam kualitas kehidupan manusia misalnya
onggokan sampah, onggokan pupuk kandang, peceren dan jumbleng (kakus) kering dan
(4) efek tak langsung terhadap masyarakat misalnya usaha pertambangan minyak bumi di
wilayah lepas pantai, pemotongan hutan untuk ekspor kayu, pembinasaan rumput-
rumput dengan beternak liar dan seterusnya.. Ditambahkan Syamsuri dkk
(2002) pencemaran dapat menyebabkan terjadinya (1) punahnya spesies (2) Gangguan
keseimbangan lingkungan (3) keracunan dan penyakit serta (4) pemekatan hayati
(biomagnification). Menyadari adanya berbagai dampak polusi terhadap kesehatan dan
kesejahteraan manusia, maka terjadinya polusi perlu dideteksi secara dini dan ditangani segera
dan terpadu.
1. Macam-macam Polusi
Berdasarkan tempatnya polusi dapat dibedakan menjadi polusi air, polusi tanah dan polusi udara.
a. Polusi air
Dalam kehidupan sehari-hari kita memerlukan air bersih untuk minum, memasak, mandi,
mencuci dan keperluan lain. Air yang kita manfaatkan sebaiknya dapat memenuhi syarat
kuantitas dan kualitas. Secara kuantitas rata-rata keperluan air per hari per kapita sebanyak
100 liter. Secara kualitas air yang sehat harus memenuhi syarat fisika, kimia, dan biologi agar
tidak merugikan kesehatan. Secara fisika, air yang sehat adalah air yang jernih, tidak berasa,
dan tidak berbau. Secara kimia, air yang sehat harus bebas dari bahan beracun dan
berbahaya (B3). Dan secara biologi, air yang sehat harus memenuhi syarat tidak
mengandung mikroorganisme patogen yang dapat menyebabkan penyakit. Agar
kesehatan tetap terjaga dan terpelihara maka konsumsi akan air harus
mempertimbangkan sumber air.
Sumber air untuk keperluan manusia dan perikehidupan lainnya pada umumnya di Indonesia
berasal dari air dalam tanah (ground water) misalnya air sumur, air dari mata air dan air
permukaan (surface water) misalnya air kali, air rawa, air kolam dan air hujan. Sebagian besar
masyarakat Indonesia , menggunakan air sumur sebagai air rumah tangga, karena memang
secara geografis tanah di Indonesia memungkinkan untuk pembuatan sumur, kecuali daerah-
daerah tertentu yang sulit digali untuk dibuat sumur. Selain berasal dari sumur, masyarakat
perkotaan memperoleh air dari PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum). Karena
sulitnya mendapatkan air bersih tak jarang sebagian masyarakat masih mengkonsumsi air
permukaan yang berasal dari air rawa, air hujan, bahkan air sungai tanpa proses
pengolahan. Penggunaan air sungai dan air tercemar lainnya sebagai air konsumsi dapat
merugikan kesehatan, karena air sungai dapat terakumulasi oleh limbah industri dan
domestik yang berbahaya. Keanekaragaman hayati hidrobiota dapat mengalami
penyederhanan, kematian dan bahkan terjadi kepunahan jika proses pencemaran berjalan terus
menerus.
Para petani di sawah membasmi hama serangga dengan menggunakan pestisida. Pestisida yang
berlebihan akan terlarut dalam air dan akhirnya sampai ke sungai. Sampah-sampah rumah tangga
dikumpulkan kemudian dibuang ke sungai. Limbah-limbah industri dibuang dan dialirkan ke
sungai. Semua akhirnya bermuara di sungai dan pencemaran polutan ini akhirnya sampai di
tempat-tempat sepanjang aliran sungai bahkan masuk lebih dalam lagi melalui saluran atau
sungai-sungai yang lebih kecil.
Polusi air yang disebabkan oleh zat-zat kimia buatan manusia mempunyai dampak negatif yang
lebih besar bila dibandingkan dengan zat-zat kimia alami seperti Zn, Pb, Cu, Fe, Cl, sulfat, dan
sebagainya.
Di sungai yang alirannya lambat atau di danau banyak terdapat polutan yang mudah terurai dan
juga banyak zat organik yang menyuburkan tumbuhan dan ganggang yang hidup di situ. Hal ini
disebut eutrofikasi. Sebaliknya bila ganggang dan tumbuhan air banyak yang mati dapat
menyebabkan terjadinya pembusukan yang akan menghabiskan banyak persediaan oksigen
dalam air. Pada gilirannya akan menyebabkan pengendapan dan pendangkalan danau.
1). Ditinjau dari asal polutan dan sumber pencemarannya, pencemaran air dapat dibedakan antara
lain :
a). Limbah Pertanian
Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk organik. Insektisida dapat
mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati kemudian dimakan hewan atau manusia
orang yang memakannya akan keracunan. Untuk mencegahnya, upayakan agar memilih
insektisida yang berspektrum sempit (khusus membunuh hewan sasaran) serta bersifat
biodegradabel (dapat terurai oleh mikroba) dan melakukan penyemprotan sesuai dengan aturan.
Jangan membuang sisa obet ke sungai. Sedangkan pupuk organik yang larut dalam air dapat
menyuburkan lingkungan air (eutrofikasi). Karena air kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhan air
tumbuh subur (blooming). Hal yang demikian akan mengancam kelestarian bendungan.
bemdungan akan cepat dangkal dan biota air akan mati karenanya.
Gambar 11.1. Danau yang mengalami Eutrofikasi
b). Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga yang cair merupakan sumber pencemaran air. Dari limbah rumah tangga
cair dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air
buangan manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai.
Adapula bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut terbawa arus
air. Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan pencemar lain
dari limbah rumah tangga adalah pencemar biologis berupa bibit penyakit, bakteri, dan jamur.
Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan. Akibatnya
kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran bahan
organik meningkat, kita dapat menemui cacing Tubifex berwarna kemerahan bergerombol.
Cacing ini merupakan petunjuk biologis (bioindikator) parahnya pencemaran oleh bahan organik
dari limbah pemukiman. Dikota-kota, air got berwarna kehitaman dan mengeluarkan bau yang
menyengat. Didalam air got yangdemikian tidak ada organisme hidup kecuali bakteri dan jamur.
Dibandingkan dengan limbah industri, limbah rumah tangga di daerah perkotaan di Indonesia
mencapai 60% dari seluruh limbah yang ada.
Gambar 11.2 Membuang Sampah ke sungai
c). Limbah Industri
Adanya sebagian industri yang membuang limbahnya ke air. Macam polutan yang dihasilkan
tergantung pada jenis industri. Mungkin berupa polutan organik (berbau busuk), polutan
anorganik (berbuaih, berwarna), atau mungkin berupa polutan yang mengandung asam belerang
(berbau busuk), atau berupa suhu (air menjadi panas). Pemerintah menetapkan tata aturan untuk
mengendalikan pencemara air oleh limbah industri. Misalnya, limbah industri harus diolah
terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai agar tidak terjadi pencemaran. Dilaut, sering terjadi
kebocoran tangker minyak karena bertabrakan dengan kapal lain. Minyak yang ada di dalam
kapal tumpah menggenangi lautan dalam jarak ratusan kilometer. Ikan, terumbu karang, burung
laut, dan hewan-hewan laut banyak yang mati karenanya. Untuk mengatasinya, polutan dibatasi
dengan pipa mengapung agar tidak tersebar, kemudian permukaan polutan ditaburi dengan zat
yang dapat menguraikan minyak.
Gambar 11.3. industri yang membuang limbahnya
ke sungai
d). Penangkapan Ikan Menggunakan racun
Sebagia penduduk dan nelayan ada yang menggunakan tuba (racun dari tumbuhan atau potas
(racun)untuk menangkap ikan tangkapan, melainkan juga semua biota air. Racun tersebut tidak
hanya hewan-hewan dewasa, tetapi juga hewan-hewan yang masih kecil. Dengan demikian racun
yang disebarkan akan memusnahkan jenis makluk hidup yang ada didalamnya. Kegiatan
penangkapan ikan dengan cara tersebut mengakibatkan pencemaran di lingkungan perairan dan
menurunkan sumber daya perairan.
Cara pencegahan dan penanggulangan pencemaran air dapat dilakukan sebagai berikut:
1) Cara pemakaian pestisida sesuai aturan yang ada.
2) Sisa air buangan pabrik dinetralkan lebih dahulu sebelum dibuang ke sungai
3) Pembuangan air limbah pabrik tidak boleh melalui daerah pemukiman penduduk. Hal ini
bertujuan untuk menghindari keracunan yang mungkin terjadi karena penggunaan air sungai oleh
penduduk.
4) Setiap rumah hendaknya membuat septi tank yang baik.
Gambar 11.4. Skema Pencemaran air tanah
b. Polusi tanah
Tanah merupakan sumber daya alam yang mengandung benda organik dan anorganik yang
mampu mendukung kehidupan manusia dan perikehidupan lainnya. Pencemaran menyebabkan
susunan tanah mengalami perubahan, sehingga menggangu kehidupan jasad yang hidup
di dalam tanah maupun di permukaan. Pencemaran tanah dapat terjadi antara lain melalui
pencemaran langsung, dan tidak langsung. Pencemaran langsung terjadi karena penggunaan
pupuk yang berlebihan, pemberian pestisida dan pembuangan limbah yang tidak dapat
dicernakkan seperti plastik. Pencemaran tidak langsung dapat terjadi melalui air, dan udara. Air
yang mengandung polutan akan mengubah susunan kimia tanah
sehingga mengganggu jasad yang hidup atau di permukaan tanah. Udara yang tercemar akan
menurunkan hujan yang mengandung bahan pencemar ini, akibatnya tanah akan tercemar
juga. Bila membicarakan polusi tanah tidak akan terlepas dari polusi air karena pencemaran
tanah dipercepat oleh adanya air, cotohnya sisa pestisida yang larut dalam air oleh petani akan
terbawa kemana-mana, mencemari tanah di sekitarnya atau tanah-tanah lain yang dilalui oleh
aliran air tersebut.
1). Pencemaran tanah dapat terjadi antara lain melalui pencemaran langsung, dan tidak
langsung.
a). Pencemaran langsung terjadi karena penggunaan pupuk yang berlebihan, pemberian pestisida
dan pembuangan limbah yang tidak dapat dicernakkan seperti plastic, kaca, dan kaleng.
Bahan-bahan ini sukar diuraikan oleh organisme dan mengakibatkan produktivitas tanah akan
berkurang.
Gambar 11.5.. plastik, kaca, dan kaleng
b). Pencemaran tidak langsung dapat terjadi melalui air, dan udara. Air yang
mengandung polutan akan mengubah susunan kimia tanah sehingga mengganggu jasad yang
hidup atau di permukaan tanah. Udara yang tercemar akan menurunkan hujan
yang mengandung bahan pencemar ini, akibatnya tanah akan tercemar juga.
penggunaan pupuk buatan, zat kimia pemberantas hama (pestisida), dan pemberantas tumbuhan
pengganggu (herbisida) dapat mencemari tanah, dan air. Penggunaan pupuk buatan secara
berlebihan menyebabkan tanah menjadi masam, yang selanjutnya berpengaruh terhadap
produktivitas tanaman. Tanaman menjadi layu, berkurang produksinya, dan akhirnya mati.
Pencemaran tanah oleh pestisida dan herbisida terjadi saat dilakukan penyemprotan. Sisa-sisa
penyemprotan tersebut akan terbawa oleh air hujan, akhirnya mengendap di tanah. Penggunaan
bahan-bahan kimiawi secara mengeras, dan akan retak-retak pada musim kemarau
Gambar 11.6. Tanah jadi tandus akibat
pencemaran
Herbisida merupakan pestisida yang 40% produknya sudah digunakan di dunia. Para petani
menggunakan herbisida untuk mengontrol atau mematikan sehingga tanaman pertanian dapat
tumbuh dengan baik. Percobaan pada kelinci dan kera menggunakan dosis herbisida diatas 25%
menunjukkan bahwa pemberian makanan dan minuman yang dicampur herbisida
dapat menyebabkan organ hati dan ginjal hewan tersebut mudah terkena tumor dan kanker.
Fungisida merupakan pestisida yang digunakan untuk mengontrol atau memberantas cendawan
(fungi) yang dianggap sebagai wabah atau penyakit. Penyemprotan fungisida dapat melindungi
tanaman pertanian dari serangan cendawan parasit dan mencegah biji (benih) menjadi busuk di
dalam tanah sebelum berkecambah. Akan tetapi, sejak metal merkuri sangat beracun terhadap
manusia, biji-bijian yang telah mendapat perlakuan fungisida yang mengandung metal merkuri
tidak pernah dimanfaatkan untuk bahan makanan. Fungisida dapat memberi dampak buruk
terhadap lingkungan. Insektisida merupakan bahan kimia yang digunakan untuk membunuh
serangga hama. Jenis pestisida ini sudah digunakan manusia sejak lama. Pestisida dan herbisida
memiliki sifat sulit terurai dan dapat bertahan lama di dalam tanah. Residu pestisida dan
herbisida ini membahayakan kehidupan organisme tanah. Senyawa organoklorin utama di dalam
insektisida adalah DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana) dapat membunuh mikroorganisme yang
sangat penting bagi proses pembusukan, sehingga kesuburan tanah terganggu Tanah yang
tercemar pupuk kimiawi, pestisida, dan herbisida dapat mencemari sungai karena zat-zat tersebut
dapat terbawa air hujan atau erosi.
2). Cara pencegahan dan penanggulangan pencemaran tanah, antara lain sebagai berikut :
a) Sebelum dibuang ke tanah senyawa sintetis seperti plastik sebaiknya diuraikan lebih dahulu,
misalnya dengan dibakar.
b) Untuk bahan-bahan yang dapat didaur ulang, hendaknya dilakukanproses daur ulang, seperti
kaca, plastik, kaleng, dan sebagainya.
c) Membuang sampah pada tempatnya.
d) Penggunaan pestisida dengan dosis yang telah ditentukan.
e) Penggunaan pupuk anorganik secara tidak berlebihan pada tanaman.
Kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah dikenal dengan remediasi. Sebelum melakukan
remediasi, hal yang perlu diketahui:
a) Jenis pencemar (organik atau anorganik), terdegradasi atau tidak, berbahaya atau tidak.
b) Berapa banyak zat pencemar yang telah mencemari tanah tersebut.
c) Perbandingan karbon (C), nitrogen (N), dan fosfat (P).
d) Jenis tanah.
e) Kondisi tanah (basah, kering).
f) Telah berapa lama zat pencemar terendapkan di lokasi tersebut.
g). Kondisi pencemaran (sangat penting untuk dibersihkan segera/bisa ditunda).
Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in situ (atau on site) dan ex situ (atau off site). Pembersihan
on site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari
pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi. Pembersihan off site meliputi penggalian tanah
yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah
tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak atau tanki
yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak atau tangki tersebut. Selanjutnya zat
pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air
limbah. Pembersihan off site ini jauh lebih mahal dan rumit.
3) Bioremediasi
Bioremediasi merupakan proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan
mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat
pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
Proses bioremediasi harus memperhatikan temperatur tanah, ketersediaan air, nutrien (N, P, K),
perbandingan C : N kurang dari 30 : 1, dan ketersediaan oksigen.
Ada 4 teknik dasar yang biasa digunakan dalam bioremediasi:
a) Stimulasi aktivitas mikroorganisme asli (di lokasi tercemar) dengan penambahan nutrien,
pengaturan kondisi redoks, optimasi pH, dan sebagainya.
b) Inokulasi (penanaman) mikroorganisme di lokasi tercemar, yaitu mikroorganisme yang
memiliki kemampuan biotransformasi khusus.
c) Penerapan immobilized enzymes.
d) Penggunaan tanaman (phytoremediation) untuk menghilangkan atau mengubah pencemar.
Bila membicarakan polusi tanah tidak akan terlepas dari polusi air karena pencemaran tanah
dipercepat oleh adanya air, cotohnya sisa pestisida yang larut dalam air oleh petani akan
terbawa kemana-mana, mencemari tanah di sekitarnya atau tanah-tanah lain yang dilalui oleh
aliran air tersebut.
c. Polusi udara
Jika udara di atmosfer dicampuri dengan zat, energi, radiasi dan komponen lainnya sehingga
kualitas udara turun dan tidak sesuai dengan peruntukkannya berarti pencemaran udara sudah
terjadi. Pencemar udara dapat digolongkan ke dalam tiga kategori yaitu pergesekan
permukaan, penguapan dan pembakaran.
Pergesekan permukaan adalah penyebab utama pencemaran partikel padat di udara antara lain
penggergajian, pengeboran, dan pengusahaan barang-barang seperti kayu, minyak, aspal dan
baja. Penguapan merupakan perubahan fase cairan menjadi gas. Polusi udara banyak
disebabkan zat-zat yang mudah menguap, seperti pelarut cat dan perekat. Demikian pula terjadi
uap pencemar jika ada reaksi kimia pada suhu tinggi, tekanan rendah. Industri yang
berhubungan dengan cat, logam, bahan kimia atau karet banyak memberikan pencemar
ini. Jika uap-uap ini berkondensasi akan tampak pada kita dan tertimbun mengotori
ruangan. Pembakaran merupakan reaksi kimia yang berjalan cepat dan membebaskan energi,
cahaya atau panas. Bahan bakar yang umum digunakan ialah kayu, batubara, kokas, minyak,
semuanya berasal dari alam yang mengandung karbon. Pada pembakaran dihasilkan senyawa
karbondioksida dan air, disamping itu juga arang dan jelaga.
Bahan-bahan polutan udara dapat berupa debu, serbuk sari, bulu kucing atau zat-zat kimia
seperti oksida karbon (CO, CO
2
), Oksida nitrogen (NO, NO
2
), oksida belerang (SO
2
, SO
3
),
persenyawaan hidro karbon (CH
4
, C
4
H
10
), asbes, timbal, partikel cair seperti asam nitrat, asam
sulfat, pestisida, dan sebagainya.
Meskipun banyak polutan yang bersifat alami tetapi kebanyakan polutan berasal dari
pembakaran bahan bakar fosil, seperti minyak bumi dan batu bara. Pembakaran bahan bakar ini
terjadi di pabrik-pabrik atau berasal dari kendaraan bermotor.
Polutan oksida nitrat dan oksida belerang bila bersenyawa dengan uap air akan membentuk asam
nitrat dan asam sulfat, yang dalam jumlah besar dapat menimbulkan hujan asam yang sangat
berbahaya bagi kehidupan flora dan fauna serta mikroorganisme tanah, termasuk
manusia. karena dapat menyebabkan gatal pada kulit bahkan menyebabkan kanker kulit. Polutan
di udara dapat merusak bangunan, menyebabkan korosi pada logam, dan banyak lagi kerusakan
lain yang sangat merugikan.
Penggunaan CFCs (Chlorofluorocarbons) sebagai gas pendingin pada lemari es dan ruangan
(AC), serta gas penyemprot macam-macam kosmetik, menyebabkan gas tersebut menjadi
polutan di udara. Gas ini dapat merusak lapisan ozon yang berfungsi sebagai penyaring radiasi
ultraviolet dari cahaya matahari. Radiasi ultraviolet dengan intensitas tinggi sangat berbahaya
bagi manusia dan dapat menyebabkan kanker kulit.
Pembakaran hutan, pembakaran bahan bakar minyak bumi, batu bara, dapat menyebabkan
peningkatan kadar CO
2
di udara beserta gas-gas lainnya. Makin besarnya kadar gas-gas ini di
udara dapat menyebabkan timbulnya efek rumah kaca (Green house effect) yang lebih
lanjut dapat berkembang menjadi munculnya fenomena pemanasan (global warming)
Sama seperti air, udara juga berada dalam simpul kedua dalam teori simpul Umar Fahmi
Ahmadi. Udara juga merupakan elemen yang amat sangat penting bagi kehidupan manusia.
Setiap hari,setiap menit, setiap detik umat manusia menghirup udara untuk kehidupannya.
Namun, sayangnya masih banyak umat manusia yang belum mengerti akan pentingnya udara
terutama oksigen sehingga banyak dari mereka mencemari udara.
Jika udara di atmosfer dicampuri dengan zat, energi, radiasi dan komponen lainnya sehingga
kualitas udara turun dan tidak sesuai dengan peruntukkannya berarti pencemaran udara sudah
terjadi. Pencemar udara dapat digolongkan ke dalam tiga kategori yaitu pergesekan
permukaan, penguapan dan pembakaran.
Pergesekan permukaan adalah penyebab utama pencemaran partikel padat di udara antara lain
penggergajian, pengeboran, dan pengusahaan barang-barang seperti kayu, minyak, aspal dan
baja. Penguapan merupakan perubahan fase cairan menjadi gas. Polusi udara banyak
disebabkan zat-zat yang mudah menguap, seperti pelarut cat dan perekat. Demikian pula terjadi
uap pencemar jika ada reaksi kimia pada suhu tinggi, tekanan rendah. Industri yang
berhubungan dengan cat, logam, bahan kimia atau karet banyak memberikan pencemar
ini. Jika uap-uap ini berkondensasi akan tampak pada kita dan tertimbun mengotori
ruangan. Pembakaran merupakan reaksi kimia yang berjalan cepat dan membebaskan energi,
cahaya atau panas. Bahan bakar yang umum digunakan ialah kayu, batubara, kokas, minyak,
semuanya berasal dari alam yang mengandung karbon. Pada pembakaran dihasilkan senyawa
karbondioksida dan air, disamping itu juga arang dan jelaga.
Pencemaran udara disebabkan oleh asap buangan, misalnya gas CO2 hasil pembakaran, SO,
SO2, CFC, CO, dan asap rokok.
1). CO2
Pencemaran udara yang paling menonjol adalah semakin meningkatnya kadar CO2 di udara.
Karbon dioksida itu berasal dari pabrik, mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar fosil
(batubara, minyak bumi), juga dari mobil, kapal, pesawat terbang, dan pembakaran kayu.
Meningkatnya kadar CO2 di udara tidak segera diubah menjadi oksigen oleh tumbuhan karena
banyak hutan di seluruh dunia yang ditebang. Sebagaimana diuraikan diatas, hal demikian dapat
mengakibatkan efek rumah kaca.
Istilah Efek Rumah Kaca (green house effect) berasal dari pengalaman para petani di daerah
iklim sedang yang menanam sayur-mayur dan bunga-bungaan di dalam rumah kaca. Yang terjadi
dengan rumah kaca ini, cahaya matahari menembus kaca dan dipantulkan kembali oleh benda-
benda dalam ruangan rumah kaca sebagai gelombang panas yang berupa sinar infra merah.
Namun gelombang panas itu terperangkap di dalam ruangan kaca serta tidak bercampur dengan
udara dingin di luarnya. Akibatnya, suhu di dalam rumah kaca lebih tinggi daripada di luarnya.
Inilah gambaran sederhanaterjadinya efek rumah kaca (ERK).Pengalaman petani diatas
kemudian dikaitkan dengan apa yang terjadi pada bumi dan atmosfir.
Gambar 11.7. Pencemaran udara kendaraan bermotor dan Pabrik
Efek rumah kaca (Green house effect) dapat menyebabkan suhu lingkungan menjadi naik secara
global, atau lebih dikenal dengan pemanasan global. Akibat pemanasan global ini, pola iklim
dunia menjadi berubah. Permukaan laut menjadi naik,sebagai akibat mencairnya es di kutub
sehingga pulau-pulau kecil menjadi tenggelam. Keadaan tersebut akan berpengaruh terhadap
keseimbangan ekosistem dan membahayakan makhluk hidup, termasuk manusia.
Gambar 11.8. Efek Rumah kaca mengakibatkan
Global warning
2). CO
Di lingkungan rumah dapat pula terjadi pencemaran. Misalnya, menghidupkan mesin mobil di
dalam garasi tertutup. Jika proses pembakaran di mesin tidak sempurna, maka proses
pembakaran itu menghasilkan gas CO (karbon monoksida) yang keluar memenuhi ruangan. Hal
ini dapat membahayakan orang yang ada di garasi tersebut. Selain itu, menghidupkan AC ketika
tidur di dalam mobil dalam keadaan tertutup juga berbahaya. Bocoran gas CO dari knalpot akan
masuk ke dalam mobil, sehingga dapat menyebabkan kamatian.
3). CFC
Penggunaan CFCs (Chlorofluorocarbons) sebagai gas pendingin pada lemari es dan ruangan
(AC), serta gas penyemprot macam-macam kosmetik, dan penyemprot rambut (hair
spray). menyebabkan gas tersebut menjadi polutan di udara. Gas CFC yang membumbung
tinggi dapat mencapai stratosfer terdapat lapisan gas ozon (O3). Lapisan ozon ini merupakan
pelindung bumi dari pengaruh cahaya ultraviolet. Kalau tidakl ada lapisan ozon, radiasi cahaya
ultraviolet mencapai permukaan bumi, menyebabkan kematian organisme, tumbuhan menjadi
kerdil, menimbulkan mutasi genetik, menyebebkan kanker kulit atau kanker retina mata. Jika gas
CFC mencapai ozon, akan terjadi reaksi antara CFC dan ozon, ) yang lebih lanjut dapat
berkembang menjadi munculnya fenomena pemanasan (global warming) sehingga lapisan
ozon tersebut berlubang yang disebut sebagai lubang ozon. Menurut pengamatan melalui
pesawat luar angkasa, lubang ozon di kutub Selatan semakin lebar. Saat ini luasnya telah
melebihi tiga kali luas benua Eropa. Karena itu penggunaan AC harus dibatasi.
Gambar 11.9. Tipisnya lapisan ozon
4). SO, SO2
Gas belerang oksida (SO, SO2) di udara juga dihasilkan oleh pembakaran fosil (minyak,
batubara). Gas tersebut dapat beraksi dengan gas nitrogen oksida dan air hujan, yang
menyebabkan air hujan menjadi asam. Maka terjadilah hujan asam. Hujan asam mengakibatkan
tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati. Produksi pertanian merosot. Besi dan logam mudah
berkarat. Bangunan bangunan kuno, seperti candi, menjadi cepat aus dan rusak. Demikian pula
bangunan gedungdan jembatan.
Gambar 11.10. Hujan asam
5). Asap Rokok
Polutan udara yang lain yang berbahaya bagi kesehatan adalah asap rokok. Asap rokok
mengandung berbagai bahan pencemar yang dapat menyababkan batuk kronis, kanker patu-paru,
mempengaruhi janin dalam kandungan dan berbagai gangguan kesehatan lainnya. Perokok dapat
di bedakan menjadi dua yaitu perokok aktif dan perokok pasif. Perokok aktif adalah mereka yang
merokok. Perokok pasif adalah orang yang tidak merokok tetapi menghirup
asap rokok di suatu ruangan. Menurut penelitian, perokok pasif memiliki risiko yang lebih besar
di bandingkan perokok aktif. Jadi, merokok di dalam ruangan bersama orang lain yang tidak
merokok dapat mengganggu kesehatan orang lain.
Gambar 11.11. Peringatan tidak boleh merokok
Cara pencegahan dan penanggulangan terhadap pencemaran udara, antara lain sebagai berikut.
a) Perlu dibatasi penggunaan bahan bakar yang menghasilkan CO.
b) Menerapkan program penghijauan di kota-kota untuk mengurangi tingkat pencemaran.
c) Memilih lokasi pabrik dan industri yang jauh dari keramaian dan pada tanah yang kurang
produktif.
d) Gas-gas buangan pabrik perlu dibersihkan dahulu sebelum dikeluarkan ke udara bebas.
Pembersihan dapat menggunakan alat tertentu, misalnya cottrell yang berfungsi untuk menyerap
debu. Meningkatnya kadar karbon dioksida di atmosfer juga dapat membahayakan kelangsungan
hidup makhluk hidup yang ada di bumi ini. Konsentrasi karbon dioksida yang berasal dari sisa
pembakaran, asap kendaraan, dan asap pabrik dapat menimbulkan efek rumah kaca (green house
effect). Efek rumah kaca dapat mengakibatkan:
1) Adanya pemanasan global yang mengakibatkan naiknya suhu di bumi.
2) Mencairnya es yang ada di kutub, sehingga mengakibatkan naiknya permukaan air laut.
3) Tenggelamnya daratan (pulau) sebagai akibat dari mencairnya es di kutub.
d. Polusi Suara
pencemaran suara adalah gangguan pada lingkungan yang diakibatkan oleh bunyi atau suara
yang mengakibatkan ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya. Bunyi atau suara yang dapat
mengganggu dan merusak pendengaran manusia disebut kebisingan. Pencemaran atau polusi
suara diakibatkan suara-suara bervolume tinggi yang membuat daerah sekitarnya menjadi bising
dan tidak menyenangkan.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep 48/MENLH/11/1996
tentang baku tingkat kebisingan menyebutkan bahwa kebisingan adalah bunyi yang tidak
diinginkan dari suatu usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan. Tingkat kebisingan
terjadi bila intensitas bunyi melebihi 50 desibel (db). Pengukurannya menggunakan alat yang
bernama Sound Level Meter. Oleh karena kebisingan dapat mengganggu lingkungan, maka
kebisingan dapat dimasukkan sebagai pencemaran.
Suara dengan intensitas tinggi, seperti yang dikeluarkan oleh suara mesin pabrik atau industri,
mesin penggilingan padi, mesin las, kendaraan bermotor yang berlalu-lalang, suara kereta api,
dan pesawat terbang secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama dapat mengganggu
manusia, bahkan menyebabkan cacat pendengaran yang permanen.
Banyak para buruh pabrik yang bekerja di tengah-tengah bunyi bising alat-alat pabrik merasakan
efek buruk dari suara bising tersebut. Rata-rata dari mereka yang bekerja di tempat itu dan tidak
menggunakan penutup telinga, selalu berbicara keras antara satu dengan yang lainnya, walau
sudah berada di luar pabrik.
Gambar 11.12. Peringatan pencemaran suara
Bukan karena kebiasaan mereka berbicara keras, tetapi karena kemampuan pendengaran mereka
yang mulai berkurang. Oleh karena bunyi dapat dianggap sebagai bahan pencemar serius yang
mengganggu kesehatan manusia, maka alat pengaman telinga harus digunakan jika kita bekerja
di tempat yang rawan kebisingan.
Jenis-jenis kebisingan ada empat macam, yaitu:
1. kebisingan yang terus-menerus dengan jangkauan frekuensi yang sempit, misalnya: mesin
gergaji.
2. kebisingan yang terputus-putus, misalnya: suara arus lalu lintas atau pesawat terbang.
3. kebisingan impulsif (tiba-tiba), misalnya: tembakan, bom, atau suara ledakan.
4. kebisingan impulsif berulang, misalnya: suara mesin tempa, atau saat proses penancapan paku
bumi di tempat proyek pembangunan.
Dampak Pencemaran Suara (Kebisingan)
Suara-suara bising ini dapat menyebabkan terganggunya pendengaran manusia. Selain itu, lama-
kelamaan suara bising ini akan menimbulkan berbagai keluhan pada tubuh kita, misalnya pusing,
mual, jantung berdebar-debar, sulit tidur, badan kaku, dan naiknya tekanan darah.
Dampak Pencemaran Suara terhadap Mamalia Laut
Mamalia laut (misalnya lumba-lumba sungai dan paus) tinggal di lingkungan di mana tidak
terdapat cahaya yaitu di kedalaman yang jauh dari permukaan. Pada kedalaman lebih dari 200
meter cahaya tidak lagi menembus laut, dengan keadaan ini maka mamalia laut mengandalkan
suara dibandingkan cahaya sebagai alat utama dalam berkomunikasi serta untuk lebih berhati-
hati dari keadaan lingkungan sekitarnya.
Di satu sisi, berdasarkan penelitian para ilmuwan, tingkat kebisingan di laut kini naik menjadi
sepuluh kali lipat dari kondisi normal. Kita tahu bahwa suara merambat lebih cepat dan lebih
jauh di dalam air dibanding di udara. Intensitas tinggi suara di lautan juga tidak berkurang dalam
ratusan mil. Keadaan ini tentu sangat mengganggu kehidupan mamalia laut yang sangat peka
terhadap suara.
Kebisingan di dalam laut disebabkan oleh:
a). Sumber alami: aktivitas tektonik, gunung api dan gempa bumi, angin, dan gelombang.
b). Lalu lintas kapal: Kapal-kapal Tanker Besar yang beroperasi mengangkut minyak biasanya
mengeluarkan suara dengan level 190 desibel, dan untuk ukuran kapal yang lebih kecil biasanya
menimbulkan gelombang suara sekitar 160-170 desibel.
c). Kegiatan eksplorasi dan ekspoitasi gas dan minyak seperti pembangunan anjungan
minyak/rig, pengeboran minyak, dan lain-lain. Kegiatan tersebut dapat menciptakan suara
dengan intensitas sampai dengan 255 desibel.
d). Penggunaan sonar dalam latihan militer. Sonar adalah alat yang menggunakan gelombang
suara frekuensi tinggi untuk menemukan benda dan menentukan letaknya di bawah permukaan
air. Kegiatan tersebut dapat menciptakan suara dengan intensitas sampai dengan 160 desibel.
terdamparnya belasan mamalia laut pada bulan Maret 2000 di Kepulauan Bahama (dekat
Samudera Atlantik Utara). Dan juga terdamparnya beberapa Paus di Pulau Canary (Spanyol) dan
Laut Ionia (dekat Itali).
Sumber bacaan : http://forum.upi.edu/, http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/,
http://www.wdcs.org, http://oceanlink.island.net/, http://www.nrdc.org/wildlife/marine/,
http://kamusbahasaindonesia.org/
Gambar 11.13. Terdamparnya beberapa Paus di
Pulau Canary (Spanyol) dan Laut Ionia Peringatan pencemaran suara
Cara pencegahan Pencemaran Suara (Kebisingan) Kelompokkan ruangan dengan potensi
keramaian agar tidak mengganggu ruangan yang membutuhkan ketenangan.
1). Jauhkan ruangan yang membutuhkan ketenangan dari sumber kebisingan (terutama jalan).
2). Gunakan material yang padat, tebal, dan masif untuk menyerap suara (parket,busa dilapis
dengan kain, gipsum).
3). Buat ruangan dengan pembatas ganda (dinding, langit2, dan lantai ganda).
4). Kurangi penempatan bukaan pada daerah muka bangunan yang berhadapan dengan jalan
yang ramai.
5). Buat permukaan yang tidak rata untuk menyebarkan suara.
6). Buat pagar atau pembatas jalan yang dapat menyerap atau mencegah noise masuk ke dalam
bangunan (pagar tembok masif, pagar bukit dan tanaman).

A. Perubahan Lingkungan
Mengakibatkan berbagai Dampak
Aktivitas manusia yang bersenjatakan teknologinya baik jenis tradisional maupun
modern, menyederhanakan bioma dan habitat sehingga kompleksitas yang stabil menjadi
goyah akibatnya simfoni alam menjadi kakofoni.
Sebenarnya modifikasi terhadap ekosistem sudah dimulai sejak manusia melakukan usaha
bertani. Dengan bertambahnya jumlah penduduk, terjadi kegiatan pembakaran
rumput, penggundulan hutan, pembuatan dam, pendirian kota, pembuatan gedung dan
jalan raya, industri dan sebagainya. Perkembangan manusia pun merupakan kegiatan manusia
yang mendesak habitat dan bioma, gerakan-gerakan bangsa di masa
lampau mendampingi proses-proses alami sehingga padang stepa menjadi gurun pasir, tanah-
tanah di di daerah tropik menderita erosi pesat.
Perkembangan teknologi pertanian dalam abad terakhir ini tak mampu memecahkan dilema
pertanian bahkan merongronginya. Pertanian berusaha mengelola ekosistem lewat pemupukan,
obat-obatan, irigasi, bibit unggul dan sebagainya untuk memaksimumkan produktivitas, sedang
alam sendiri mengelola ekosistem untuk memaksimalkan stabilitas lingkungan.
Manusia mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap lingkungan hidupnya. Terdapat
hubungan yang saling ketergantungan antara manusia dengan lingkungan hidupnya. Perubahan
pada satu subsistem dalam ekosistem akan dapat menimbulkan goncangan ekologis. Alam
sendiri menyediakan mekanisme keseimbangan alamiah, namun kadang-kadang
perubahan tersebut tidak dapat dinetralisir oleh mekanisme tadi, terlebih lagi apabila perubahan
itu sengaja dibuat manusia. Dengan demikian manusia akan menjadi faktor penyebab utama
terhadap berbagai daur biologi di lingkungan hidupnya.
Beberapa tipe perubahan lingkungan karena perbuatan manusia terhadap daur
biologi dapat dikelompokkan menjadi
1. bertambah dalam volume dan kecepatan daur biologi
2. bertambah dalam volume, kecepatan daur biologi berkurang
3. berkurang dalam volume, kecepatan daur biologi bertambah
4. berkurang dalam volume dan kecepatan daur biologi
5. penambahan materi sintetik mempunyai dampak terhadap daur biologi
Dari 5 tipe perubahan lingkungan tersebut, coba diskusikan dengan teman
sebangkumu contohnya masing-masing !
Perubahan lingkungan hidup dapat menimbulkan berbagai masalah langsung dan
tidak langsung terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia, karena itu kita mulai
menghadapi apa yang dinamakan masalah lingkungan hidup. Secara umum sumber
permasalahan lingkungan hidup itu dapat berasal dari 3 sumber utama yaitu
(1) ledakan penduduk
(2) teknologi dan industri
(3) Perusakan hutan.
(1) ledakan penduduk
ditinjau dari sisi ekologi akan membawa beberapa persoalan antara lain masalah pemukiman,
pangan, sampah, dan sumber daya alami. Bertambahnya jumlah penduduk
menyebabkan meluasnya daerah pemukiman dan kebutuhan akan pangan juga makin
meningkat. Sampah menimbulkan persoalan melalui berbagai mekanisme
antara lain gangguan, penyumbatan aliran air dan timbulnya bau busuk yang dapat
menimbulkan masalah kesehatan dan keindahan
(2) Teknologi dan Industri
di satu pihak membawa manfaat bagi kesejahteraan manusia, di lain fihak dapat membawa
bencana bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup melalui limbah yang dikeluarkannya.
(3) Perusakan hutan.
dapat menimbulkan berbagai dampak, karena hutan sebagai tempat kehidupan berbagai hewan
dan tumbuhan, sumber plasma nutfah dan cadangan air alamiah yang
apabila mendapat kerusakan akan terjadi mata rantai bencana bagi manusia sendiri, perubahan
komponen ekosistem yang diikuti dengan penyederhanaan dan kepunahan keanekaragaman
hayati, humus larut, erosi, banjir dan kekeringan karena habisnya sumber dan cadangan air.
Belalang daun yang melahap lahan pertanian, Monyet menyerang kawasan jagung di Gunung
kidul dan Sukoharjo, juga gajah dan babi hutan merusak areal pertanian merupakan
contoh terdesaknya habitat alami hewan di hutan akibat ulah manusia. Perusakan kawasan
hutan umumnya digunakan sebagai tanah pertanian, perkebunan atau pemukiman, atau mungkin
saja hanya diambil kayunya saja.
Untuk meningkatkan hasil pertanian, para petani menggunakan pestisida. Salah satu jenis
pestisida untuk memberantas serangga hama adalah parathion, yaitu sejenis racun organofosfat.
Racun ini mudah terurai dan tidak meninggalkan residu. Tetapi selain mematikan serangga,
racun ini juga mematikan berbagai jenis invertebrata serta hewan vertebrata.
Insektisida lain yang banyak digunakan adalah golongan organoklorin seperti DDT, DDD,
aldrin, dieldrin, dan lain-lain. Berbeda dengan organofosfat, insektisida ini larut dalam lemak dan
jaringan lemak. Karena itu mudah sekali berpindah dari lingkungan ke jaringan suatu organisme.
Racun ini tidak mudah terurai dan akan tetap menjadi residu, berada dalam lingkungan, selama
17 tahun. Karena sifatnya yang demikian maka racun ini mudah terakumulasi dan terkonsentrasi
pada jaringan tumbuhan maupun hewan.
Usaha lain para petani untuk meningkatkan kesejahteraannya adalah melakukan intensifikasi
pertanian. Dalam intensifikasi pertanian, selain penggunaan pestisida dan penambahan tenaga
kerja, juga dilakukan pemupukan. Penambahan pupuk anorganik yang berlebihan dapat
mengakibatkan derajat keasaman tanah berubah dana dapat mempengaruhi penyerapan unsur-
unsur hara oleh tumbuhan.
Gambar 11.14. rotasi tanaman
Penggunaan hutan untuk lahan pertanian monokultur menyebabkan dampak yang perlu
diperhitungkan. Terjadinya perubahan daur biologi atau daur materi menyebabkan terjadinya
keseimbangan baru. Pertanian monokultur memerlukan pemupukan dan pestisida. Jika tidak
dilakukan perlakuan itu penurunan kesuburan tanah pertanian segera akan terjadi. Oleh karena
itu pada pertanian monokultur perlu dilakukan rotasi tanaman.
rotasi tanaman ialah menanam tanaman secara bergulir di suatu lahan pertanian. tanaman
ditanam secara berselang seling untuk memberikan waktu pada tanah mengembalikan
kesuburannya. Tanah yang subur memberikan keuntungan yang banyak bagi makhluk hidup
terutama yang tinggal di permukaan tanah, dinilai efektif meningkatkan hasil panen karena dapat
memotong siklus hama dan mengembalikan kesuburan tanah.
B. Kegiatan Manusia yang Mempengaruhi Keseimbangan Alam (Ekosistem)
Indonesia memiliki kekayaan alam dari daratan dan lautan. Contoh kekayaan alam dari daratan,
misalnya hutan, sawah, ladang, sedangkan dari perairan misalnya kolam, sungai, daratan, dan
lautan. Semua kebutuhan manusia, hewan, dan tumbuhan berasal dari kekayaan alam tersebut.
Oleh karena itu, tidak ada makhluk hidup yang dapat hidup sendiri. Antara tumbuhan dan hewan
yang hidup di hutan terjadi hubungan saling ketergantungan membentuk ekosistem. Manusia
memanfaatkan hasil hutan, misalnya kayu dan rotan. Apakah kegiatan manusia tersebut akan
mempengaruhi ekosistem? Untuk mengenal macam-macam ekosistem, coba kamu salin dan
lengkapi tabel berikut ini dengan nama ekosistem, nama tumbuhan, dan nama hewannya.
Ekosistem dapat terganggu keseimbangannya oleh berbagai kegiatan manusia, seperti
penebangan hutan, perburuan, juga penggunaan bahan kimia yang tidak sesuai aturan.
Penebangan hutan dilakukan untuk dimanfaatkan kayunya. Selain itu, juga untuk membuat
ladang, perkebunan, pertambangan, industri, dan untuk tempat tinggal. Mari kita
1. Penebangan Pohon secara Liar dan Pembakaran Hutan (Deforestasi )
Hutan mempunyai peran yang sangat penting bagi ekosistem. Didalam hutan hidup berbagai
jenis hewan dan tumbuhan. Hutan menyediakan makanan, tempat tinggal, dan perlindungan bagi
hewanhewan tersebut. Jika pohon-pohon ditebang terus, sumber makanan untuk hewanhewan
yang hidup di pohon tersebut juga akan berkurang atau tidak ada, karena itu banyak hewan yang
kekurangan makanan. Akibatnya banyak hewan yang musnah dan menjadi langka. Selain
menebang pohon, manusia kadang-kadang membuka lahan pertanian dan perumahan dengan
cara membakar hutan. Akibatnya lapisan tanah dapat terbakar, tanah menjadi kering dan tidak
subur. Hewan-hewan tanah tidak dapat hidup, hewan-hewan besar banyak yang mencari makan
ke tempat lain bahkan sampai ke pemukiman manusia. Hal ini juga dapat merusak keseimbangan
ekosistem.
Gambar 11.15. Penebangan Pohon secara Liar dan
Pembakaran Hutan
2. Perburuan Hewan secara Terus-Menerus
Hewan liar diburu di berbagai tempat. Jumlah yang diburu sangat banyak.
Pemburu bukan hanya tidak mempunyai izin berburu, tetapi juga melakukan perburuan di
kawasan konservasi termasuk taman nasional. Perburuan komersial yang tidak terkendali
merupakan masalah gawat untuk jenis tertentu. Banyak hewan buruan yang sangat disukai di
Indonesia, misalnya babi rusa (Babyrousa babyrussa), anoa (Bubalus depressicornis dan B.
quarlesi), Kuau raja (Argusianus argus), walabi saham (Macropus agile), rusa jawa (Cervus
timorensis), kasuari (Casuarius cauaris), ular sanca batik (Phyton reticulatus), burung rangkong
(Bucros bicornis), berbagai burung hias, di antaranya kakaktua raja (Proboscijer atterrimus),
Kepodang (Oriolus chinensis), Curik Bali (Leucopsar roschildi), Beo (Gracula religiosa),
Perkutut Jawa (Geopelia striata), ayam hutan (Gallus varius), Ikan arwana (Scleropages
formosus) juga menjadi ikan yang banyak diburu, hewan-hewan tersebut menjadi langka.
Manusia ada yang berburu hewan hanya untuk bersenang-senang. Juga ada yang memanfaatkan
sebagai bahan makanan, hiasan, atau pakaian. Tahukah kamu hewan-hewan langka yang lainnya.
Gambar 11.16. Perburuan Hewan secara Terus-
Menerus
3. Penggunaan Pupuk dan DDT yang Berlebih
Para petani biasanya melakukan beberapa cara agar hasil pertaniannya tetap baik dan banyak.
Cara-cara yang dilakukan oleh para petani itu, di antaranya dengan pemupukan dan
pemberantasan hama. Pupuk tanaman yang digunakan para petani ada dua macam, yaitu pupuk
alami dan pupuk buatan
Pupuk alami adalah pupuk yang dibuat dari bahan-bahan alami, misalnya dari kotoran hewan
atau dari daun-daunan yang telah membusuk. Pupuk alami dikenal dengan sebutan pupuk
kandang atau pupuk kompos. Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat dari bahan kimia. Contoh
pupuk buatan adalah urea, NPK, dan ZA., Penggunaan pupuk buatan harus sesuai dengan aturan
pemakaian karena dapat mempengaruhi ekosistem. Pupuk buatan yang berlebihan jika kena air
hujan akan larut dan terbawa air ke sungai atau danau. Akibatnya di tempat tersebut terjadi
penumpukan unsur hara sehingga gulma tumbuh subur. Eceng gondok tumbuh dengan subur
sampai menutupi permukaan sungai atau danau. Makhluk hidup dalam sungai atau danau
tersebut akan berkurang karena sinar matahari yang dibutuhkan tidak sampai ke dasar sungai
atau danau.
Untuk memberantas hama, para petani menggunakan pestisida atau insektisida. Contoh
penggunaan insektisida yang merusak ekosistem adalah penggunaannya tidak tepat waktu,
jumlahnya berlebihan, dan jenis insektisidanya tidak sesuai. Penggunaan insektisida dan
pestisida ini harus sesuai dengan ketentuan agar tidak membunuh makhluk hidup yang lain,
seperti burung atau hewan lainnya yang tidak merusak tanaman.
4. Penangkapan ikan di laut dengan pukat harimau atau bahan peledak
Para pencari ikan sering menggunakan pukat harimau. Pukat harimau menggunakan jaring-jaring
yang lubangnya sangat kecil dan dapat menjangkau daerah luas.
Gambar 11.17. Penangkapan ikan dengan pukat harimau atau bahan peledak
Bahkan, ada juga yang menggunakan bahan peledak untuk menangkap ikan. Bahan peledak
menyebabkan ikan-ikan, baik besar maupun kecil mati. Jika ikan kecil turut mati, jumlah ikan
pada masa mendatang akan berkurang.
Selain penangkapan ikan, kegiatan manusia yang dapat menyebabkan kerusakan yaitu
pengambilan terumbu karang secara besar-besaran. Terumbu karang berfungsi menahan
terjangan ombak laut. Selain itu, terumbu karang merupakan tempat hidup hewan laut. Manusia
mengambil terumbu karang untuk dijadikan hiasan. Akibatnya, hewan-hewan laut kehilangan
tempat hidupnya. Ombak juga langsung menerjang pantai sehingga dapat menyebabkan abrasi.
Abrasi dapat menyebabkan kerusakan laut dan pantai.
1. Pemanfaatan Tumbuhan oleh Manusia
Selain memanfaatkan hewan, manusia juga banyak memanfaatkan tumbuhan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Tumbuhan apa saja yang sering dimanfaatkan manusia? Bagian tumbuhan
di hutan yang banyak digunakan manusia adalah kayunya. Kayu jati digunakan untuk bangunan
rumah, kursi, tempat tidur, dan lemari. Kayu meranti, kamper, dan mahoni umumnya digunakan
untuk bangunan rumah atau gedung. Tumbuhan dapat digunakan kayunya setelah tumbuhan
tersebut tumbuh selama berpuluh-puluh tahun. Misalnya, kayu jati usianya sampai puluhan
tahun. Jadi, jika kamu menanam jati sekarang, kamu baru dapat menggunakannya 20 tahun
kemudian, sedangkan kebutuhan manusia terus meningkat. Apa yang harus dilakukan untuk
mencegah punahnya tanaman-tanaman langka tersebut?
Tanaman langka yang sering digunakan oleh manusia harus dilestarikan. Cara melestarikan
tumbuhan tersebut antara lain sebagai berikut. :
a. Tidak menebang pohon sembarangan.
b. Penanaman kembali tanaman yang telah dimanfaatkan atau peremajaan tanaman.
c. Pemeliharan tanaman dengan benar.
Gambar 11.18 bunga anggrek, dan bunga
rafflesia
Selain kayu, bagian-bagian tumbuhan lainnya pun banyak yang dimanfaatkan manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Misalnya, pohon tebu diambil batangnya untuk diolah menjadi
gula pasir, atau pohon karet diambil getahnya yang dapat diolah menjadi bahan dasar pembuatan
barang-barang dari karet. Hal ini terjadi karena pengambilan secara terus-menerus tetapi tidak
dilakukan penanaman kembali. Tumbuhan yang menjadi langka akibat kerusakan habitatnya
misalnya pohon jati, bunga anggrek, dan bunga rafflesia.
D. Etika Lingkungan
Sebagai bangsa Indonesia yang bertangungjawab, kita tidak menghendaki lingkungan yang
semakin rusak akibat ulah manusia yang keliru, tetapi kita menghendaki lingkungan yang dapat
menyangga kehidupan yang semakin baik bagi flora, faunda dan manusia yang hidup di
dalamnya. Untuk itu kita memerlukan orang-orang yang sadar lingkungan.
Orang yang sadar lingkungan adalah orang-orang yang sudah memahami dan menerapkan
prinsip-prinsip ekologi serta etika lingkungan dalam menghadapi masalah dan akibat perbuatan
yang berkaitan dengan lingkungan.
Di bawah ini adalah beberapa prinsip yang dapat digunakan untuk menuntun sikap manusia
dalam hal penerapan etika lingkungan.
Manusia bukanlah segalanya tetapimerupakan bagian dari lingkungan. Karena itu menghargai
lingkungan berarti menghargai diri sendiri.
Lingkungan disediakan bukan hanya untuk manusia saja tetapi untuk semua makhluk hidup.
Manusia harus menjadi anggota lingkungan yang baik dan konsekuen terhadap lingkungannya.
Sumber daya alam adalah sangat terbatas karena itu perlu dihemat.
Manusia sebagai anggota lingkungan harus melaksanakan kewajibannya dalam menjaga
kelestarian, kestabilan, dan keindahan alam, karena hal ini berarti menjaga kelangsungan hidup
manusia itu sendiri.
Mengusahakan bahan yang digunakan dapat didaur ulang.
Berusaha untuk selalu tetap menjaga keseimbangan lingkungan.
Negara perlu mengatur kelestarian lingkungan dalam suatu undang-undang, dan untuk itu telah
dibuat undang-udang Republik Indonesia tahun 1990 tentang konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya.
Meskipun sudah dibuatkan prinsip dan peraturannya, tetapi pelaksanaannya tergantung pada kita
sendiri sebagai suatu individu yang bertanggung jawab dan anggota masyarakat yang baik.
PERUBAHAN LINGKUNGAN
MENGAKIBATKAN BERBAGAI DAMPAK
Aktivitas manusia yang bersenjatakan teknologinya baik jenis tradisional maupun
modern, menyederhanakan bioma dan habitat sehingga kompleksitas yang stabil menjadi
goyah akibatnya simfoni alam menjadi kakofoni.
Sebenarnya modifikasi terhadap ekosistem sudah dimulai sejak manusia melakukan usaha
bertani. Dengan bertambahnya jumlah penduduk, terjadi kegiatan pembakaran
rumput, penggundulan hutan, pembuatan dam, pendirian kota, pembuatan gedung dan
jalan raya, industri dan sebagainya. Perkembangan manusia pun merupakan kegiatan manusia
yang mendesak habitat dan bioma, gerakan-gerakan bangsa di masa
lampau mendampingi proses-proses alami sehingga padang stepa menjadi gurun pasir, tanah-
tanah di di daerah tropik menderita erosi pesat.
Perkembangan teknologi pertanian dalam abad terakhir ini tak mampu memecahkan dilema
pertanian bahkan merongronginya. Pertanian berusaha mengelola ekosistem lewat pemupukan,
obat-obatan, irigasi, bibit unggul dan sebagainya untuk memaksimumkan produktivitas, sedang
alam sendiri mengelola ekosistem untuk memaksimalkan stabilitas lingkungan.
Manusia mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap lingkungan hidupnya. Terdapat
hubungan yang saling ketergantungan antara manusia dengan lingkungan hidupnya. Perubahan
pada satu subsistem dalam ekosistem akan dapat menimbulkan goncangan ekologis. Alam
sendiri menyediakan mekanisme keseimbangan alamiah, namun kadang-kadang
perubahan tersebut tidak dapat dinetralisir oleh mekanisme tadi, terlebih lagi apabila perubahan
itu sengaja dibuat manusia. Dengan demikian manusia akan menjadi faktor penyebab utama
terhadap berbagai daur biologi di lingkungan hidupnya.
Beberapa tipe perubahan lingkungan karena perbuatan manusia terhadap daur
biologi dapat dikelompokkan menjadi
1. bertambah dalam volume dan kecepatan daur biologi
2. bertambah dalam volume, kecepatan daur biologi berkurang
3. berkurang dalam volume, kecepatan daur biologi bertambah
4. berkurang dalam volume dan kecepatan daur biologi
5. penambahan materi sintetik mempunyai dampak terhadap daur biologi
Dari 5 tipe perubahan lingkungan tersebut, coba diskusikan dengan teman
sebangkumu contohnya masing-masing !
Perubahan lingkungan hidup dapat menimbulkan berbagai masalah langsung dan
tidak langsung terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia, karena itu kita mulai
menghadapi apa yang dinamakan masalah lingkungan hidup. Secara umum sumber
permasalahan lingkungan hidup itu dapat berasal dari 3 sumber utama yaitu (1) ledakan
penduduk (2) teknologi dan industri (3) Perusakan hutan. Ledakan penduduk ditinjau dari sisi
ekologi akan membawa beberapa persoalan antara lain masalah pemukiman,
pangan, sampah, dan sumber daya alami. Bertambahnya jumlah penduduk
menyebabkan meluasnya daerah pemukiman dan kebutuhan akan pangan juga makin
meningkat. Sampah menimbulkan persoalan melalui berbagai mekanisme
antara lain gangguan, penyumbatan aliran air dan timbulnya bau busuk yang dapat
menimbulkan masalah kesehatan dan keindahan (2) . Teknologi dan Industri di satu pihak
membawa manfaat bagi kesejahteraan manusia, di lain fihak dapat membawa bencana bagi
kehidupan manusia dan makhluk hidup melalui limbah yang dikeluarkannya.
Perusakan hutan dapat menimbulkan berbagai dampak, karena hutan sebagai tempat
kehidupan berbagai hewan dan tumbuhan, sumber plasma nutfah dan cadangan
air alamiah yang apabila mendapat kerusakan akan terjadi mata rantai bencana bagi manusia
sendiri, perubahan komponen ekosistem yang diikuti dengan penyederhanaan dan kepunahan
keanekaragaman hayati, humus larut, erosi, banjir dan kekeringan karena habisnya
sumber dan cadangan air. Belalang daun yang melahap lahan pertanian, Monyet menyerang
kawasan jagung di Gunung kidul dan Sukoharjo, juga gajah dan babi hutan
merusak areal pertanian merupakan contoh terdesaknya habitat alami hewan di hutan akibat
ulah manusia. Perusakan kawasan hutan umumnya digunakan sebagai tanah pertanian,
perkebunan atau pemukiman, atau mungkin saja hanya diambil kayunya saja.
Untuk meningkatkan hasil pertanian, para petani menggunakan pestisida. Salah satu jenis
pestisida untuk memberantas serangga hama adalah parathion, yaitu sejenis racun organofosfat.
Racun ini mudah terurai dan tidak meninggalkan residu. Tetapi selain mematikan serangga,
racun ini juga mematikan berbagai jenis invertebrata serta hewan vertebrata.
Insektisida lain yang banyak digunakan adalah golongan organoklorin seperti DDT, DDD,
aldrin, dieldrin, dan lain-lain. Berbeda dengan organofosfat, insektisida ini larut dalam lemak dan
jaringan lemak. Karena itu mudah sekali berpindah dari lingkungan ke jaringan suatu organisme.
Racun ini tidak mudah terurai dan akan tetap menjadi residu, berada dalam lingkungan, selama
17 tahun. Karena sifatnya yang demikian maka racun ini mudah terakumulasi dan terkonsentrasi
pada jaringan tumbuhan maupun hewan.
Usaha lain para petani untuk meningkatkan kesejahteraannya adalah melakukan intensifikasi
pertanian. Dalam intensifikasi pertanian, selain penggunaan pestisida dan penambahan tenaga
kerja, juga dilakukan pemupukan. Penambahan pupuk anorganik yang berlebihan dapat
mengakibatkan derajat keasaman tanah berubah dana dapat mempengaruhi penyerapan unsur-
unsur hara oleh tumbuhan.

Tahukah kamu ?
CFC (Clorofluorocarbon) gas tak
berbahaya yang ancam dunia
Bila gas clorofluorocarbon naik ke stratosfer,
ikatan kimianya akan pecah
sehingga membentuk zat chlorin yang peka
terhadap sinar matahari. jika
suatu carbon yang mengandung clor ini
mencapai lapisan ozon maka atom clor akan
bertindak sebagai katalis yang akan
menguraikan ozon menjadi oksigen.Chlorin
yang terkena sinar matahari akan membentuk
unsur chlor bebas. Unsur ini akan bereaksi
dengan ozon yang terdiri dari 3 atom
oksigen ( bersifat sangat tidak stabil),
membentuk klorin monoksida (ClO) dan
oksigen. Tapi ClO yang juga tidak stabil akan
terurai menjadi clorin dan reaksi dengan ozon
akan berulang lgi sampai lebih dari 10.000
kali , untuk satu senyawa CFc. Jika hal ini
terus berlangsung ozon akan mengalami
penipisan. Berkurangnya lapisan ozon
menyebabkan lebih banyak sinar ultraviolet
yag sampai bumi.
Perhatikan ilustrasi akibat kerusakan lapisan
ozon pada gambar disamping !

Kerusakan Lapisan Ozon
menyebabkan beberapa akibat

Penggunaan hutan untuk lahan pertanian monokultur menyebabkan dampak yang perlu
diperhitungkan. Terjadinya perubahan daur biologi atau daur materi menyebabkan terjadinya
keseimbangan baru. Pertanian monokultur memerlukan pemupukan dan pestisida. Jika tidak
dilakukan perlakuan itu penurunan kesuburan tanah pertanian segera akan terjadi. Oleh karena
itu pada pertanian monokultur perlu dilakukan rotasi tanaman.

ETIKA LINGKUNGAN
Sebagai bangsa Indonesia yang bertangungjawab, kita tidak menghendaki lingkungan yang
semakin rusak akibat ulah manusia yang keliru, tetapi kita menghendaki lingkungan yang dapat
menyangga kehidupan yang semakin baik bagi flora, faunda dan manusia yang hidup di
dalamnya. Untuk itu kita memerlukan orang-orang yang sadar lingkungan.
Orang yang sadar lingkungan adalah orang-orang yang sudah memahami dan menerapkan
prinsip-prinsip ekologi serta etika lingkungan dalam menghadapi masalah dan akibat perbuatan
yang berkaitan dengan lingkungan.
Di bawah ini adalah beberapa prinsip yang dapat digunakan untuk menuntun sikap manusia
dalam hal penerapan etika lingkungan.
Manusia bukanlah segalanya tetapimerupakan bagian dari lingkungan. Karena itu menghargai
lingkungan berarti menghargai diri sendiri.
Lingkungan disediakan bukan hanya untuk manusia saja tetapi untuk semua makhluk hidup.
Manusia harus menjadi anggota lingkungan yang baik dan konsekuen terhadap lingkungannya.
Sumber daya alam adalah sangat terbatas karena itu perlu dihemat.
Manusia sebagai anggota lingkungan harus melaksanakan kewajibannya dalam menjaga
kelestarian, kestabilan, dan keindahan alam, karena hal ini berarti menjaga kelangsungan hidup
manusia itu sendiri.
Mengusahakan bahan yang digunakan dapat didaur ulang.
Berusaha untuk selalu tetap menjaga keseimbangan lingkungan.
Negara perlu mengatur kelestarian lingkungan dalam suatu undang-undang, dan untuk itu telah
dibuat undang-udang Republik Indonesia tahun 1990 tentang konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya.
Meskipun sudah dibuatkan prinsip dan peraturannya, tetapi pelaksanaannya tergantung pada kita
sendiri sebagai suatu individu yang bertanggung jawab dan anggota masyarakat yang baik.
Pertanyaan
Jawablah dengan singkat dan jelas!
Apakah yang dimaksud dengan lingkungan yang seimbang?
Jelaskan apa yang kau ketahui mengenai hujan asam!
Jelaskan jenis-jenis polutan berdasarkan asalnya!
Mengapa dapat terjadi peledakan hama tanaman? Jelaskan !
Apa yang dimaksud dengan polusi?
Jelaskan ciri-ciri perairan yang mengalami polusi!
Berilah contoh bahwa polusi udara merusah kesehatan manusia!
Jelaskan pengaruh CFCs terhadap terjadinya lubang ozon dan apa akibatnya bagi kesehatan
manusia!
Apakah yang dimaksud dengan efek rumah kaca? Jelaskan !
http://biologiklaten.wordpress.com/bab-11-pencemaran-dan-daur-limbah-x/
BIOLOGI KLATEN
Drs LugtyastyonoBn MPd, Pengawas SMA Dinas Pendidikan Kab Klaten

Anda mungkin juga menyukai