Anda di halaman 1dari 10

Artikel untuk Jurnal Inotek

Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga dan Remaja Putri di Berbah Sleman dalam
Pengolahan Sampah Dapur dengan Teknologi yang Sederhana dan Ramah
Lingkungan sehingga Dapat Bernilai Ekonomi dan Berdaya una
oleh:
Tien Aminatun, Suhartini, Victoria Henuhili
Abstrak
Ibu rumah tangga dan remaja putri yang banyak beraktivitas di dapur banyak
menghasilkan sampah dapur setiap harinya, terutama sampah organik dapur. eran serta
mereka dalam mengelola sampah dapurnya akan sangat berman!aat bagi lingkungan.
"leh karena itu, kegiatan pelatihan pengolahan sampah dapur dengan teknologi
sederhana dan ramah lingkungan sehingga bernilai ekonomi dan berdaya guna tersebut
dilakukan .
#etode kegiatan yang dilakukan adalah dengan melakukan kegiatan pelatihan
kepada ibu$ibu dan remaja putri di lokasi kegiatan, yaitu di edukuha %ogotirto, &esa
'rasakan, 'ecamatan (erbah, Sleman. Teknis pengolahan sampah organik dapur yaitu
dengan membuatnya menjadi kompos dengan menggunakan ) buah gentong tanah liat
yang digunakan secara bergantian. Sampah anorganik dapur dipilah$pilah menjadi
sampah plastik, kertas, dan kaleng yang setelah terkumpul kemudian diiberikan kepada
pemulung yang datang atau dipakai ulang. Setiap bulan selama * bulan dilakukan
monitoring untuk memantau pelaksanaan pengolahan sampah oleh para peserta pelatihan,
dan setelah * bulan dilakukan pemanenan kompos.
Hasil dari kegitan ini adalah rata$rata volume sampah dapur yang dihasilkan per
rumah tangga per hari adalah: sampah organik ),+, lt, sampah plastik -.,/- gr, sampah
kertas 0,.* gr, dan sampah kaleng -,/* gr. 1!ektivitas kegiatan pelatihan dapat mencapai
-..2, dengan melihat bah3a semua peserta pelatihan telah melakukan kegiatan
mengolah sampah organik dapurnya menjadi kompos dan telah memilah$milah sampah
anorganik dapur menjadi plastik, kertas dan kaleng untuk memudahkan peman!aatan
selanjutnya. Akan tetapi, jika dilihat dari keberhasilan pembuatan kompos dalam 3aktu
* bulan, maka kegiatan pelatihan belum e!ekti! -..2, karena baru ) peserta yang telah
sukses menghasilkan kompos siap pakai, sedangkan peserta yang lain komposnya belum
matang 4belum siap digunakan5.
'ata 'unci: pemberdayaan, ibu rumah tangga dan remaja putri, sampah dapur, teknologi
sederhana, ramah lingkungan, bernilai ekonomi, berdaya guna
-
Empowering of Housewifes and Girls at Berbah Sleman to Process Domestic Trash by
Simply and Environmental Friendly Technology for Getting Economic alues and
!seful Things
"bstract
The housewifes and the girls that their many activities are in the kitchen produce
trash everyday, especially organic trash. Their roles in managing their domestic trash
will be useful for the environment. Therefore, a coursing of domestic trash processing by
simply and environmental friendly technology for getting economic values and useful
things is organized.
The methode of this activity is organizing a course for housewifes and girls who
live at Pedukuhan Jogotirto, Krasakan Village, leman !istrict to process their domestic
trash. The techni"ue to process organic trash to become compost is using # gentongs
that composting process is in the gentongs. $norganic trash will be sorted into paper,
plastic and can ones, and then to be reused or to be given to the pemulungs %the ones
who collect trash for selling to get money&. 'very month, during ( months, the
monitoring is held, and then after ( months compost harvesting is held.
The result of counting of the average trash volume per day is #,)* lt organic
trash, +,,-+ gr plastics, .,,( gr papers, and +,-( gr cans. The efectivity of the course is
+,,/ by all course participants have processed their organic trash and have sorted their
anorganic trash. 0ut, it must be not +,,/ by only # course participants that can harvest
their compost in the third month.
Keywords1 empowering, housewifes and girls, domestic trash, simply technology,
environmental friendly, economic values, useful things
Pendahuluan
&i era globalisasi ini persoalan lingkungan menjadi isu global 4mendunia5, setelah
hampir semua elemen masyarakat menyadari akan bahaya yang ditimbulkan dari
kerusakan lingkungan. Salah satu penyebab kerusakan lingkungan adalah pencemaran
lingkungan yang disebabkan oleh menumpuknya limbah yang dihasilkan oleh manusia.
6imbah adalah segala sesuatu yang sudah tidak terpakai lagi sebagai barang produksi
maupun konsumsi, yang jika langsung dibuang ke lingkungan tanpa pengolahan terlebih
dahulu dapat menjadi beban bagi lingkungan.
)
&e3asa ini telah mulai muncul kesadaran bah3a karena setiap orang berhak atas
lingkungan hidup yang layak dan nyaman, maka setiap orang 3ajib pula menjaga
kenyamanan lingkungan. Hal itu berarti bah3a setiap orang harus paham tentang
lingkungan hidupnya, serta 3ajib memelihara kelestarian lingkungan tanpa kecuali.
Ibu rumah tangga di edukuhan %ogotirto, &esa 'rasakan, 'ecamatan (erbah,
Sleman juga merupakan bagian dari masyarakat yang menghasilkan limbah atau sampah
setiap hari. Aktivitas dapur setiap harinya turut menyumbang limbah yang cukup
signi!ikan. Sampah dapur tersebut bisa berupa sisa$sisa makanan dan sayuran, plastik
kemasan, sisa minyak goreng dan lain$lain. Sebagian besar sampah dapur tersebut
berupa limbah organik. Adanya kepedulian dari ibu rumah tangga yang biasanya
aktivitasnya dibantu oleh remaja putrinya, untuk meminimalkan sampah dapur tentunya
akan sangat membantu meminimalkan timbunan sampah keseluruhan yang masuk ke
lingkungan. #eminimalkan sampah ini dapat dilakukan dengan cara *7, yaitu reuse
4pakai ulang5, reduce 4mengurangi timbulnya sampah5, dan recycle 4mendaur ulang
menjadi barang yang berguna5. engenalan teknologi sederhana yang ramah lingkungan
bagi ibu$ibu rumah tangga dan remaja putri dalam rangka meminimalisasi limbah rumah
tangga, khususnya sampah dapur, tentunya akan sangat berman!aat. Terlebih lagi jika
ternyata sampah yang telah diolah dengan teknologi sederhana tersebut mempunyai
man!aat 4daya guna5 dan dapat bernilai ekonomi, sehingga dapat menambah income bagi
keluarga.
&ari situs 333.bsdglobal.com8tools8bt 0r.asp dijelaskan bah3a pengelolaan
limbah dapat dilakukan dengan teknik 07, yaitu reduction 4pengurangan5, reuse
4pemakaian ulang5, recycling 4pendauran ulang5 dan recovery 4pemulihan5. Sebagai
contoh seperti yang dilakukan oleh pemerintah 9anada menentukan hierarki pengelolaan
limbah8sampah sebagai berikut.
-. #engurangi limbah 4reduction5 adalah pilihan yang lebih diutamakan
). %ika limbah atau sampah telah dihasilkan, setiap upaya diarahkan untuk memakai
ulang limbah 4reuse5 yang masih bisa dipakai
*. &aur ulang 4recycling5 adalah pilihan ke$* dalam hierarki pengelolaan limbah.
#eskipun daur ulang membantu melestarikan sumberdaya dan mengurangi
limbah, tetapi penting untuk diingat bah3a dalam proses daur ulang tersebut
*
dibutuhkan harga ekonomi dan harga lingkungan dalam proses pengumpulan dan
daur ulangnya. &engan demikian, maka pilihan daur ulang diputuskan jika
limbah memang sudah tidak dapat dipakai ulang lagi
0. ilihan terakhir adalah recovery 4pemulihan5 material atau energi dari limbah
yang tidak dapat di$reduced, reused atau di$recycled.
(erdasar latar belakang dan analisis situasi di atas maka permasalahan yang harus
dija3ab adalah berapakah rata$rata volume sampah dapur yang dihasilkan per rumah
tangga di (erbah Sleman setiap harinya: dan bagaimanakah e!ektivitas pelatihan yang
diadakan bagi ibu$ibu rumah tangga dan remaja putri di (erbah Sleman dalam hal
mengolah sampah dapurnya menggunakan teknologi sederhana sehingga bernilai
ekonomi dan berdaya guna.
!etode Pelaksanaan PP!
'egiatan ini dilakukan dengan mendatangi lokasi kegiatan, yaitu di edukuhan
%ogotirto, &esa 'rasakan, 'ecamatan (erbah, 'abupaten Sleman. Ibu$ibu rumah tangga
dan remaja putri di daerah tersebut diundang untuk berkumpul di salah satu rumah 3arga,
kemudian diberikan materi tentang seluk$beluk limbah rumah tangga dan bahaya yang
bisa ditimbulkannya bagi lingkungan, serta upaya mengelola sampah dapur dengan
gerakan *7. Selanjutnya, diberikan contoh8demonstrasi pembuatan kompos dari sampah
organik dapur secara sederhana dengan menggunakan alat ) buah gentong dari tanah liat
yang dipakai secara bergantian. Setiap bulan dilakukan monitoring, dan tiga bulan
kemudian dilakukan evaluasi ke lokasi kegiatan. anen kompos dilakukan minimal
setelah * bulan pengolahan dengan ciri$ciri kompos yang sudah matang adalah ber3arna
kehitaman, struktur remah, dan bau sampah busuk hilang.
&alam kegiatan ini, pengolahan baru dilakukan sebatas pada sampah organik
dapur, sedangkan untuk sampah anorganik dapur yang meliputi plastik, kertas dan kaleng
baru sebatas dikelola, yaitu dengan memilah$milah sampah, mengumpulkan kemudian
diberikan kepada pemulung atau diman!aatkan kembali untuk sampah yang masih bisa
dipakai kembali 4reuse5.
0
"asil Pelaksanaan PP! dan Pembahasan
(erdasarkan pada permasalahan dan tujuan kegiatan, maka kegiatan pengabdian
ini menghasilkan ) hal, yaitu:
a.. &ata rata$rata volume sampah dapur yang dihasilkan per rumah tangga setiap harinya
b. &ata e!ektivitas penyampaian materi dan pelatihan pengolahan sampah dapur yang
diadakan bagi ibu rumah tangga dan remaja putri.
4a5. 7ata$rata Volume Sampah &apur per Hari
&ata rata$rata volume sampah dapur yang dihasilkan per rumah tangga per
hari dapat dilihat pada Tabel - di ba3ah ini.
Tabel -. 7ata$rata volume sampah dapur yang dihasilkan per rumah tangga per hari di
lokasi kegiatan pengabdian 4edukuhan %ogotirto, &esa 'rasakan, 'ecamatan
(erbah, 'abupaten Sleman5
Sampah
"rganik
4lt5
Sampah Anorganik
Sampah lastik
4gr5
Sampah 'ertas
4gr5
Sampah 'aleng
4gr5
),+, -.,/- 0,.* -,/*
&ari hasil pelaksanaan kegiatan di atas dapat diketahui bah3a sampah dapur
yang dihasilkan dapat dipisahkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik.
Sampah organik yang dihasilkan terdiri dari bermacam$macam bahan, yaitu berupa
sisa$sisa makanan, sayuran dan daun$daunan. Sampah anorganik dapur dapat
dipisahkan menjadi sampah plastik, kertas dan kaleng yang merupakan kemasan
bahan makanan. Sampah plastik merupakan sampah anorganik dapur yang paling
banyak dihasilkan.
'omposisi sampah dapur dalam Tabel - di atas sedikit banyak dipengaruhi
oleh perilaku dari para ibu rumah tangga dan remaja putri yang biasa melakukan
aktivitas di dapur. &ari data perilaku yang didapat dengan menyebarkan angket
kepada responden didapat hasil sebagai berikut:
4-5. ;rekuensi memasak di dapur dalam sehari:
$ Setiap hari < 0=,0=2
$ Tidak mesti setiap hari < ),,),2
$ 6ebih dari satu kali sehari < ),,),2
=
4)5. Sumber bahan$bahan yang dimasak:
$ (elanja di pasar < *+,*+2
$ (elanja di 3arung8 tukang sayur keliling < +*,+02
$ (elanja di supermarket < .2
4*5. 'emasan bahan masakan:
$ &ikemas dengan plastik < -/,-/2
$ &ikemas dengan daun < -/,-/2
$ &ikemas dengan kertas < .2
$ &ikemas dengan kaleng < .2
$ Ada yang dikemas dengan plastik, daun, kertas atau kaleng < +*,+02
405. 6ebih suka:
$ 'emasan plastik < -/,-/2
$ 'emasan daun < /-,/)2
$ 'emasan kertas < .2
$ 'emasan kaleng < .2
4=5. 'omposisi sampah dapur yang dihasilkan:
$ 6ebih banyak organik < ,.2
$ 6ebih banyak anorganik < *.2
4+5. >ang sudah dilakukan terhadap sampah organik:
$ &ikumpulkan kemudian dibuang < 0=,0=2
$ &ikumpulkan kemudian ditimbun < .2
$ &ikumpulkan kemudian dikomposkan < -/,-/2
$ &ikumpulkan kemudian dibakar < *+,*+2
4,5. Sudah mendengar gerakan *7?:
$ Sudah tapi belum paham < 0=,0=2
$ Sudah dan paham < @,-.2
$ Sudah dan telah melakukan < -/,-/2
$ (elum pernah < ),,),2
&ari hasil angket di atas, sebanyak 0=,0=2 ibu rumah tangga atau remaja putri
yang memasak setiap hari dan ),,),2 yang memasak lebih dari satu kali sehari. &ari
sini dapat dibayangkan berapa banyak sampah dapur yang dihasilkan oleh mereka
+
setiap harinya. Sebanyak ,.2 responden yang menghasilkan lenbih banyak sampah
organik daripada sampah anorganik, dan *.2 responden yang menghasilkan lebih
banyak sampah anorganik. #asih banyak responden yang membakar sampahnya
4*+,*+25 dan membuang sampahnya 40=,0=25, sedangkan yang telah melakukan
pengomposan baru -/,-/2
&engan melihat komposisi sampah dan volume sampah di atas, dapat dilihat
pula potensi sampah untuk diman!aatkan. Sudah saatnya cara pandang masyarakat
terhadap sampah berubah, dari sesuatu yang hanya bisa dibuang menjadi sesuatu yang
bisa diman!aatkan, bahkan bisa menghasilkan uang. Volume sampah organik yang
rata$rata mencapai - gentong per bulan, jika sudah diubah menjadi kompos akan
sangat berman!aat dan dapat bernilai ekonomi. &alam * bulan dapat dimatangkan -
gentong kompos, sehingga jika dilakukan secara berkelanjutan maka rata$rata dapat
dihasilkan - gentong kompos per bulan per rumah tangga.. 'ompos ini dapat
digunakan sendiri atau dikemas dalam kemasan plastik kemudian dijual dengan harga
jual yang cukup lumayan. 'ebetulan di lokasi kegiatan, banyak 3arga yang punya
lahan pertanian dan rata$rata setiap rumah memiliki pohon jambu air yang merupakan
produk andalan dan menjadi maskot &esa 'rasakan yang terkenal dengan %ambu
&alhari. "leh karena itu, kompos yang dihasilkan tersebut akan sangat berman!aat
untuk menyuburkan lahan pertanian maupun pohon jambu air yang dimilikinya.
#enurut situs 333.bsdglobal.com8tools8bt 0r.asp, dengan praktik pencegahan
limbah, pemakaian ulang produk, daur ulang, dan layanan purna jual yang ramah
lingkungan, maka dunia usaha dapat memangkas biaya dan menambah keuntungan.
(iaya dapat dihemat karena:
-. biaya pembuangan limbah menjadi rendah
). biaya pengolahan limbah menjadi lebih rendah
*. biaya energi menjadi lebih rendah
0. penghematan energi
=. pengurangan biaya sosial
+. biaya penyimpanan menjadi lebih rendah
,. penjualan material yang dapat didaur ulang
/. penjualan teknologi 07
,
Antuk sampah anorganik dapur yang telah dikumpulkan dan dipilah$pilah
menjadi kertas, plastik dan kaleng, oleh ibu$ibu diberikan kepada para pemulung
yang datang atau digunakan lagi. #isalnya, tas kresek8 kantong plastik bisa dipakai
lagi untuk meyimpan atau memba3a barang. Sebenarnya, sampah anorganik yang
berupa plastik, kertas, maupun kaleng itu berpotensi besar untuk dibuat menjadi
barang$barang kerajinan, tetapi dalam kegiatan ini belum dilakukan karena
keterbatasan dana, 3aktu dan tenaga pelatih.
4b5. 1!ektivitas enyampaian #ateri dan elatihan engolahan Sampah &apur yang
&iadakan bagi Ibu rumah Tangga dan 7emaja utri.
1!ektivitas di sini lebih banyak digambarkan secara deskripti! kuantitati!,
yaitu dengan melihat pencapaian target kegiatan. Target dari kegiatan pengabdian
ini adalah peserta kegiatan pelatihan pengolahan sampah dapur yang terdiri dari ibu
rumah tangga dan remaja putri dapat mengelola sampah dapurnya secara mandiri,
dan masing$masing keluarga 4-. keluarga target5 dapat menghasilkan pupuk
kompos dalam 3aktu * bulan kegiatan yang telah berjalan.
&ari hasil monitoring dan evaluasi, masing$masing keluarga target tersebut
telah melaksanakan pembuatan kompos seperti yang telah dilatihkan oleh tim
pengabdi, dan telah memilah sampah anorganik dapur yang berupa kertas, plastik
dan kaleng yang masing$masing dikumpulkan dalam kantong plastik besar yang
berbeda. ada bulan ke$* dari proses pembuatan kompos, terdapat ) keluarga yang
telah sukses menghasilkan - gentong kompos, sedangkan - gentong yang lainnya
masih dalam proses pematangan kompos. &elapan keluarga yang lain komposnya
belum matang karena ibu rumah tangga yang bertanggung ja3ab terhadap
pembuatan kompos tersebut kurang telaten mera2ang 4mengiris sampah menjadi
berukuran kecil$kecil5, sehingga pematangan kompos berjalan lebih lambat.
'ompos yang sudah matang mempunyai ciri$ciri yang mudah diamati, yaitu
ber3arna kehitaman, bau busuk sudah hilang, berstruktur remah 4tidak kelihatan
lagi bentuk aslinya sebelum menjadi kompos5 dan tidak berair.
/
&ari hasil kegiatan di atas, maka e!ektivitas kegiatan pelatihan yang
diadakan bagi ibu$ibu rumah tangga dan remaja putri di edukuhan %ogotirto,
&esa 'rasakan, 'ecamatan (erbah, 'abupaten (erbah Sleman dalam hal
mengolah sampah dapurnya menggunakan teknologi sederhana sehingga bernilai
ekonomi dan berdaya guna dapat mencapai -..2, dengan melihat bah3a semua
peserta pelatihan telah melakukan kegiatan mengolah sampah organik dapurnya
menjadi kompos dan telah memilah$milah sampah anorganik dapur menjadi
plastik, kertas dan kaleng untuk memudahkan peman!aatan selanjutnya. Akan
tetapi, jika dilihat dari keberhasilan pembuatan kompos dalam 3aktu * bulan,
maka kegiatan pelatihan belum e!ekti! -..2, karena baru ) keluarga yang telah
sukses menghasilkan kompos siap pakai, sedangkan / keluarga yang lain
komposnya belum matang 4belum siap digunakan5. Terlambatnya pematangan
kompos ini dikarenakan kekurangtelatenan peserta pelatihan dalam mencacah
sampah organik yang berukuran besar sebelum dimasukkan ke dalam gentong
sehingga proses pematangan kompos berjalan lebih lambat8lama.
#esimpulan dan Saran
-. 'esimpulan
&ari hasil kegiatan dan berdasar pada tujuan kegiatan, maka dapat disimpulkan:
4-5. 7ata$rata volume sampah dapur yang dihasilkan per rumah tangga per hari di
lokasi kegiatan adalah: sampah organik ),+, lt, sampah plastik -.,/- gr, sampah
kertas 0,.* gr, dan sampah kaleng -,/* gr. roduksi sampah tersebut merupakan
suatu potensi untuk bisa diman!aatkan: sampah organik berpotensi diolah menjadi
kompos, sedangkan sampah anorganik bisa dipakai ulang atau diberikan kepada
para pemulung.
4)5. 1!ektivitas kegiatan pelatihan yang diadakan bagi ibu$ibu rumah tangga dan
remaja putri di edukuhan %ogotirto, &esa 'rasakan, 'ecamatan (erbah,
'abupaten (erbah Sleman dalam hal mengolah sampah dapurnya menggunakan
teknologi sederhana sehingga bernilai ekonomi dan berdaya guna dapat mencapai
-..2, dengan melihat bah3a semua peserta pelatihan telah melakukan kegiatan
mengolah sampah organik dapurnya menjadi kompos dan telah memilah$milah
@
sampah anorganik dapur menjadi plastik, kertas dan kaleng untuk memudahkan
peman!aatan selanjutnya. Akan tetapi, jika dilihat dari keberhasilan pembuatan
kompos dalam 3aktu * bulan, maka kegiatan pelatihan belum e!ekti! -..2,
karena baru ) keluarga yang telah sukses menghasilkan kompos siap pakai,
sedangkan / keluarga yang lain komposnya belum matang 4belum siap
digunakan5. Terlambatnya pematangan kompos ini dikarenakan
kekurangtelatenan peserta pelatihan dalam mencacah sampah organik yang
berukuran besar sebelum dimasukkan ke dalam gentong sehingga proses
pematangan kompos berjalan lebih lambat8lama.
). Saran
erlu dilakukan kegiatan lanjutan untuk mengelola sampah dapur yang belum
terolah 4sampah anorganik5 menjadi barang$barang yang berman!aat dan bernilai
ekonomi, misalnya pelatihan pembuatan barang$barang kerajinan dari sampah anorganik
dapur.
Da$tar Pustaka
333.bsdglobal.com8tools8btB0.asp. )..= . : -$)

-.

Anda mungkin juga menyukai