Anda di halaman 1dari 9

1.

DOKTRIN ZIONISME (PROTOCOL I) MENYATAKAN BAHWA ORANG YANG BAIK


JUMLAHNYA SANGAT SEDIKIT DIBANDINGKAN DENGAN ORANG YANG BURUK.
MAKA PERLU DIBENTUK PEMERINTAHAN (NEGARA) UNTUK MENGATASI INI.
DUA HAL YANG HARUS DILAKUKAN AGAR PEMERINTAHAN (NEGARA) ITU
KUAT, YAITU MELAKUKAN TINDAKAN KEKERASAN (VIOLENT) DAN TINDAKAN
TEROR (TERRORIZATION). Adakah pemerintahan (negara) kita melakukan ini kepada
Rakyat Indonesia?
2. DOKTRIN KREATIVISME (PROTOCOL I) MENYATAKAN BAHWA PROSES
PENINDASAN KEPADA RAKYAT TERUS AKAN TERJADI KARENA RAKYAT HIDUP
TERMISKINKAN DAN TERBODOHKAN OLEH KEBIJAKAN-KEBIJAKAN NEGARA.
MAKA DIPERLUKAN UNTUK MENGHIDUPKAN SISTEM TANAH ADAT YANG
DAPAT MELINDUNGI RAKYAT UNTUK MENINGKATKAN KEPANDAIAN
TERTENTU MEREKA DI DALAM MEMBANGUN KEHIDUPAN DAN
PENGHIDUPANNYA YANG BERSIFAT 'PARA' AGAR BANGSANYA KUAT. (Sumber:
KREATIVISME: Faham Terlahir dan Terbentuk dari Pancasila Dasar Indonesia Merdeka).
Agus Salim Harimurti Kodri, Kepala GARDU BESAR PEJUANG TANPA AKHIR (PETA).
3. ZIONISME MENYATAKAN HUKUM ITU ADALAH KEBRUTALAN YANG
DISAMARKAN. INILAH YANG DIALAMI RAKYAT INDONESIA DEWASA INI.
BEBERAPA CONTOH TIDAK TERSELESAIKANNYA KASUS MEGA-KORUPSI
HINGGA HARI INI. KASUS TABRAK ANAK BANGSA OLEH ANGGOTA POLISI DI
MALANG YANG TIDAK DISELESAIKAN HINGGA HARI INI. KASUS KORBAN
TSUNAMI ACEH YANG BELUM MENDAPATKAN PEMUKIMAN SEPERTI YANG
DIJANJIKAN PEMERINTAH HINGGA HARI INI. DAN BANYAK LAGI KASUS-KASUS
LAINNYA. BEGINILAH KITA HIDUP BERBANGSA DAN BERNEGARA YANG
SUDAH JAUH DARI CITA-CITA BANGSA INDONESIA TERLAHIR, MERDEKA, DAN
KEMUDIAN MEMBENTUK NKRI.
APAPUN ILMU DEMOKRASI (sebagai 'software' kekuasaan di dalam DOKTRIN
ZIONISME) DIPAPARKAN OLEH SIAPAPUN DIA, SAYA YAKIN TIDAK PERNAH
AKAN COCOK UNTUK BANGSA INDONESIA DAN NKRI, KARENA KITA MEMILIKI
SISTEM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA YANG BERBEDA YANG
TERLAHIR DARI SEJARAH YANG BERBEDA! AKHIRNYA BILA DIPAKSAKAN
SEPERTI SEKARANG INI, PEMIMPIN YANG DIPEROLEH DARI PARTAI DAN
PEMILU ADALAH ORANG-ORANG PENDUSTA, PENGINGKAR, DAN
PENGKHIANAT TERHADAP JANJI-JANJINYA SENDIRI KEPADA RAKYATNYA.
INILAH PRODUK KEBRUTALAN YANG DISAMARKAN MELALUI HUKUM! MASIH
KITA MAU BERTAHAN HIDUP DALAM KEBODOHAN DAN KESESATAN...???
SATU JABATAN PEMIMPIN-PRESIDEN, GUBERNUR, BUPATI, WALIKOTA DLLYANG TERHORMAT DIPEREBUTKAN DENGAN CARA YANG SANGAT TIDAK ETIS
(JAUH DARI ETIKA) DAN TIDAK BERMORAL, SUDAH SEPERTI BINATANG
REBUTAN MAKANAN. INILAH YANG DIKATAKAN 'BERBUDAYA'...???
JAWABANNYA, INILAH KEBRUTALAN YANG DISAMARKAN MELALUI HUKUM.
DAN INI SANGAT JAUH DARI CITA-CITA BANGSA INDONESIA TERLAHIR,
"BERKEHENDAK UNTUK MENGANGKAT HARKAT DAN MARTABAT HIDUP
RAKYAT INDONESIA" DAN PANCASILA SEBAGAI DASAR INDONESIA
MERDEKA...!!!
4. ZIONISME MENYATAKAN BAHWA KEKUATAN RAKYAT ADALAH KEKUATAN
BUTA DAN HARUS DIPISAHKAN DARI PARA PEMIMPIN MEREKA YANG
BERWAWASAN LUAS. PEMISAHAN INI MENGGUNAKAN PARA WAKIL RAKYAT
YANG TERDIRI DARI SEKUMPULAN ORANG-ORANG BODOH YANG TERGODA
DENGAN KEKUASAAN MEREKA SETELAH MEREKA DUDUK SEBAGAI WAKIL

RAKYAT, YANG TIDAK DAPAT DIKONTROL DAN DIPERTANGGUNG JAWABKAN.


PARA WAKIL RAKYAT INI AKAN MEMPERKUAT DIRI MEREKA MASING-MASING
UNTUK MELAWAN ORANG-ORANG YANG AKAN MEREBUT KEKUASAAN
MEREKA. KONDISI INI MENYEBABKAN PARA PEMIMPIN RAKYAT SEMAKIN
LEMAH MENGHADAPI PARA WAKIL RAKYAT TERSEBUT DAN SEMAKIN TIDAK
BISA BERHUBUNGAN DENGAN RAKYAT SECARA LANGSUNG. PRINSIP INI
ADALAH PRINSIP MEMISAHKAN ORANG BUTA DARI TONGKATNYA. INILAH
BANGUNAN DEMOKRASI YANG SEBENAR-BENARNYA AKHIRNYA BANGSA
INDONESIA DAN NKRI DAPATKAN, KARENA KITA MEMILIKI SISTEM YANG
TERBANGUN DARI PERJALANAN SEJARAH BANGSA YANG BERBEDA. Sadarkah
kita bahwa Bangsa Indonesia dan NKRI sekarang sudah menjalankan kehidupan berbangsa dan
bernegara seperti ini atau mungkin sudah lebih brutal dari ini...???
5. DOKTRIN ZIONISME (PROTOCOL II) MENYATAKAN BAHWA KITA HARUS
MENGUASAI SUMBERDAYA SEBAGAI LANGKAH STRATEGIS UNTUK
MENGUASAI DUNIA, KARENA ADANYA KETERBATASAN SUMBERDAYA (YANG
BERKAITAN DENGAN SUMBERDAYA ALAM, MANUSIA, ORGANISASI,
TEKNOLOGI, DAN FINANSIAL) DI DUNIA. INILAH PERANG EKONOMI YANG
AKAN MENGUATKAN AJARAN KITA DENGAN TERBANGUNNYA KAPITALISME.
AGAR KAPITALISME ITU KOKOH, KITA HARUS MEMBANGUN
AJARAN/FAHAM YANG SEAKAN-AKAN PRO DAN SEAKAN-AKAN KONTRA
TERHADAP KAPITALISME. FAHAM YANG SEAKAN-AKAN PRO TERHADAP
KAPITALISME KITA BANGUN MELALUI FAHAM-FAHAM NASIONALISME,
LIBERALISME, KONSERVATISME, DAN PRAGMATISME. SEDANGKAN FAHAMFAHAM YANG SEAKAN-AKAN KONTRA TERHADAP KAPITALISME, KITA
BANGUN MELALUI KOMUNISME, SOSIALISME, RADIKALISME, DAN
ANARKISME. UNTUK MEMBUMIKAN DAN MELUASKAN KAPITALISME, KITA
MEMERLUKAN BANGUNAN KEKUASAAN YANG DIPEREBUTKAN OLEH FAHAMFAHAM YANG SEAKAN-AKAN PRO DAN KONTRA TERHADAP KAPITALISME ITU.
OLEH KARENA ITU, KEKUASAAN HARUS KITA BANGUN MELALUI PERANGKAT
LUNAK DAN PERANGKAT KERASNYA. PERANGKAT LUNAK YANG KITA
PERSIAPKAN, KITA SEBUT DEMOKRASI. ADAPUN UANG (EMAS), KITA
PERSIAPKAN SEBAGAI PERANGKAT KERASNYA. AGAR DEMOKRASI ITU
MENJADI MILIK PUBLIK, KITA HARUS BEKERJA SAMA DENGAN AGEN-AGEN
KITA YANG SUDAH KITA SEBAR DI SELURUH DUNIA UNTUK MELIBATKAN
MANUSIA YANG BUKAN KITA (the goyim) MELALUI PEMILIHAN UMUM
('VOTING') YANG DIPEREBUTKAN OLEH FAHAM-FAHAM TADI YANG
DICERMINKAN OLEH PARTAI-PARTAINYA. DI DALAM PEREBUTAN
KEKUASAANNYA, PARTAI-PARTAI TADI KITA ARAHKAN UNTUK
MENGGUNAKAN TINDAK KEKERASAN DAN TEROR (SESUAI DENGAN
PROTOCOL I). KEKUASAAN YANG DIREBUT AKAN DIGUNAKAN SEBAGAI ALAT
UNTUK PENGGALI UANG (EMAS) YANG AKAN DIGUNAKAN UNTUK MEMBIAYAI
PARTAI. SEHINGGA, AJARAN KITA DAN KAPITALISME AKAN SEMAKIN KUAT
DAN KOKOH MEMBUMI DI SELURUH DUNIA. BEGITU JUGA, PERANAN UANG DI
DALAM PEREBUTAN KEKUASAAN ITU DIGUNAKAN UNTUK MENARIK DAN
MEMPENGARUHI PEMILIHNYA. AKHIRNYA, SEKALI KEKUASAAN ITU
DIPEREBUTKAN AJARAN KITA DAN KAPITALISME AKAN SEMAKIN HIDUP DAN
ABADI. DISINI PERAN PERS SANGAT DIBUTUHKAN UNTUK MEMBENTUK OPINI
PUBLIK DAN MENYEBAR-LUASKAN AJARAN KITA DAN MENJADIKAN MAINAN
MEREKA (the goyim) YANG MENGASYIKKAN, TETAPI TIDAK UNTUK KITA (the
Jewish).
6. DOKTRIN KREATIVISME (PROTOCOL II) MENYATAKAN BAHWA PERBEDAAN
POTENSI DAN KENDALA SUATU WILAYAH MENCIPTAKAN SUATU PELUANG
PENGEMBANGAN KEGIATAN-KEGIATAN KHUSUS YANG AKAN MENCIPTAKAN

SALING KETERGANTUNGAN ANTAR WILAYAH. SEHINGGA, DAYA REKAT


PENGHIDUPAN ANTAR WILAYAH AKAN SEMAKIN KUAT DENGAN
MENJALANKAN PROSES KEHIDUPAN SECARA GOTONG ROYONG. KONDISI INI
MEMBUTUHKAN PENGEMBANGAN LUMBUNG UNTUK RAKYAT, YANG
MEMILIKI KEMAMPUAN ANALISA DAN BERFIKIR TAJAM, BERMUSYAWARAH
UNTUK MENGAMBIL KEPUTUSAN ATAS HAJAT HIDUP DAN PENGHIDUPAN
RAKYAT DENGAN WILAYAHNYA SECARA UTUH DAN PARIPURNA. DISINILAH
LUMBUNG SEBAGAI INSTALASI KEHIDUPAN DAN PENGHIDUPAN RAKYAT
BERPERANAN SEBAGAI UNIT PEMERSATU BANGSA YANG MENJAMIN TETAP
HIDUPNYA BHINEKA TUNGGAL IKA SECARA NYATA. DIBANGUNNYA
LUMBUNG AKAN MEMBANGUN TUMBUH DAN BERKEMBANGNYA MANUSIA
YANG ADIL DAN BERADAB YANG BERPIHAK KEPADA RAKYAT YANG DIPIMPIN
OLEH ILMU KEBIJAKSANAAN. SEHINGGA, DAYA REKAT BANGSA AKAN
SEMAKIN KUAT DAN MENJADIKAN BANGSA ITU SEMAKIN SEHAT, CERDAS DI
DALAM BERFIKIR DAN PANTANG MENYERAH DI DALAM BERTINDAK UNTUK
MENCAPAI CITA-CITA BANGSA YANG SUDAH DITETAPKAN DAN DISEPAKATI.
(Sumber: KREATIVISME: Faham Terlahir dan Terbentuk dari Pancasila Dasar Indonesia
Merdeka). Agus Salim Harimurti Kodri, Kepala GARDU BESAR PEJUANG TANPA AKHIR
(PETA).
7. DOKTRIN ZIONISME (PROTOCOL III) MENYATAKAN KITA AJARKAN DENGAN
DEMOKRASI-LAH MEREKA AKAN MENDAPATKAN PEMIMPIN YANG ADIL.
PADAHAL TIDAK SAMA SEKALI TIDAK. DENGAN DILAKSANAKANNYA
DEMOKRASI, KEKUASAAN AKAN BERPINDAH KE TANGAN KITA, KARENA
"ILMU PENGETAHUAN STRUKTUR MASYARAKAT" TETAP KITA RAHASIAKAN.
ILMU INI MENUNJUKKAN BAHWA POSISI KEKUATAN DAN KEKUASAAN
DIPEGANG OLEH KELOMPOK MASYARAKAT STRATA TERTENTU, YAITU
ORANG-ORANG BERILMU (ARISTOKRAT). HAL INI SEBAGAI BENTUK
KETETAPAN TUHAN DAN KEBENARAN HUKUM ALAM. DENGAN DEMOKRASI,
RAKYAT MENGHANCURKAN ARISTROKRAT HINGGA PUNAH. KITA ARAHKAN
MEREKA 'the goyim' MEMPERCAYAI PEMBERITAAN PERS UNTUK MEMBENCI
DAN MARAH KEPADA ARISTOKRAT MEREKA. KEBEBASAN YANG KITA
AJARKAN AKAN MENJADIKAN MEREKA BERANI MELAWAN KEKUATAN DAN
KEKUASAAN SERTA KETETAPAN TUHAN DAN KEBENARAN HUKUM ALAM
SEKALIPUN. UANG (EMAS) YANG SUDAH KITA KUASAI, KITA KELUARKAN
UNTUK MEREKA TURUN KE JALAN DAN TINDAK KEKERASAN PUN TERJADI
DIANTARA DAN SESAMA MEREKA. AKHIRNYA, KEKUASAAN JATUH KE
TANGAN KITA. SETELAH KITA BERKUASA, KEBEBASAN KITA HILANGKAN.
KEMUDIAN, KEKUATAN YANG SALING BERLAWANAN KITA BANGUN MELALUI
FAHAM-FAHAM YANG SUDAH KITA SEDIAKAN UNTUK MEMPEREBUTKAN
KEKUASAAN. PUNAHLAH ORANG-ORANG BERILMU (ARISTROKRAT) DAN
MUNCULAH ORANG-ORANG AMBISIUS. RAKYAT, KEMUDIAN, TUNDUK KEPADA
KEKUASAAN YANG DIPEGANG OLEH ORANG-ORANG AMBISIUS. SETELAH
ORANG-ORANG AMBISIUS BERKUASA, KITA HASUT MEREKA MENYALAHGUNAKAN KEKUASAAN (KORUPSI). SEHINGGA, MEREKA BERGANTUNG SATU
DENGAN LAINNYA (KOLUSI). KEKACAUAN DAN KEBANGKRUTAN MENJADI,
KARENA ISU-ISU TENTANG MEREKA. PERS SEMAKIN KUAT MENYERANG
PENYELENGGARA NEGARA. INSTITUSI PUN DI DEMO, AKHIRNYA. WAKIL
RAKYAT DIBANGUN DENGAN KEKUASAAN YANG SULIT DIKONTROL DAN
TIDAK DIPERTANGGUNG JAWABKAN. SEHINGGA, MEREKA AKAN
MEMPERTAHANKAN BILA ADA ORANG-ORANG YANG AKAN MEREBUT
KEKUASAANNYA. RAKYAT SEMAKIN TERPISAH DARI PEMIMPINNYA.
PENGALIHAN KEKUASAAN INI BISA TERLAKSANA, KAREN SIFAT BEJAD DAN
PENAKUT (MUNAFIK) KAUM 'THE GOYIM'. SETELAH KEKUASAN DI PIHAK KITA,

KEBEBASAN KITA HILANGKAN DAN MEREKA KITA BERI 'PERMAINAN' YANG


DAPAT MENGASYIKKAN.
8. DOKTRIN ZIONISME (PROTOCOL IV) MENYATAKAN KEKUATAN KITA ADALAH
DESPOTISME (TIRAN) YANG TIDAK TAMPAK DAN BEKERJA MELALUI
ORGANISASI-ORGANISASI RAHASIA KITA DI SELURUH DUNIA DENGAN
MEMANFAATKAN PERHIMPUNAN PERSAUDARAAN KAUM 'THE GOYIM' (NON
YAHUDI) UNTUK MELANCARKAN GERAKAN KITA MENUJU SASARAN KITA,
MULAI DARI TINDAKAN AMUK MASSA, PROVOKASI HINGGA TINDAKAN
ANARKIS, TANPA MEREKA SADARI. KEDUDUKAN DAN LANGKAH-LANGKAH
KITA DI DALAM MERUSAK NILAI-NILAI AGAMIS DAN POLA PEMIKIRAN KAUM
'THE GOYIM' SELALU MENJADI MISTERI BAGI MASYARAKAT, YAITU MERUSAK
DAN MENGUBAH PEMIKIRAN DAN JIWA KAUM 'THE GOYIM' YANG SARAT
DENGAN KETUHANAN MENJADI SARAT DENGAN PEMUJAAN AKAN
KEBENDAAN YANG PENUH PERHITUNGAN. PEMBANGUNAN INDUSTI DENGAN
MENERAPKAN AZAS SPEKULATIF YANG AKAN MENJADI AJANG PERTARUHAN
DAN AKHIRNYA JATUH KE TANGAN KITA MERUPAKAN CERMINAN
PELAKSANAAN FAHAM KEBEBASAN YANG SEMAKIN MENINGKAT DI DALAM
KEHIDUPAN KAUM 'THE GOYIM' DAN TERUS KITA DI DORONG DIMANA-MANA.
KITA CIPTAKAN PERSAINGAN UNTUK MENGHASILKAN SUPERIORITAS DAN
KEJUTAN-KEJUTAN EKONOMI YANG AKAN MELAHIRKAN KOMUNITAS YANG
SALING MEMBENCI, KEJAM, DAN TANPA PERASAAN DI DALAM
KEHIDUPANNYA. AGAMA DAN POLITIK TINGKAT TINGGI, MEREKA BENCI,
KARENA MEREKA HIDUP HANYA UNTUK MENGEJAR KEKAYAAN DAN UANG
(EMAS) SEMATA YANG AKAN MEREKA PUJA DEMI KEPUASAN MATERI. TETAPI,
MASYARAKAT KELAS BAWAH MEREKA AKAN MENGIKUTI KITA UNTUK
MENGEJAR KEKUASAAN DENGAN MENGHANCURKAN KAUM INTELEKTUAL
'THE GOYIM' (NON YAHUDI) KARENA LEBIH DIDORONG OLEH RASA
KEBENCIAN, BUKAN KARENA UNTUK MENGAMBIL HARTA BENDA DAN
KEKAYAAN MEREKA.
Zionisme menyatakan bahwa sifat bejad dan penakut (munafik) dari kaum the goyim (non Yahudi)
meliputi: Mereka merangkak bila ditekan, tetapi kejam kepada yang lemah; Sulit memaafkan
kesalahan dan gemar melanggar hukum; Senang dengan tindak kriminal; Tidak sanggup menerima
perbedaan dan mudah berpecah-belah; Sabar bila ditekan oleh penguasa yang diktator; Masyarakatnya
menyalahkan orang-orang yang lurus dan membiarkan yang salah; Dan masyarakat the goyim gemar
menghancurkan segala bentuk kestabilan (konstitusi) dan menciptakan kekacauan; Dan mereka
malas berfikir sebelum mengerjakan atas suatu pekerjaan.
9. DOKTRIN ZIONISME (PROTOCOL V) MENYATAKAN UNTUK MENEGAKKAN
MORAL HANYA BISA DIJALANKAN DENGAN ATURAN-ATURAN YANG
MENGANDUNG SANGSI YANG BERAT DENGAN HUKUMAN YANG KERAS
TERHADAP KOMUNITAS KORUP YANG SUDAH KITA CIPTAKAN DI SELURUH
DUNIA. INILAH ATURAN KEKUASAAN DESPOTISME. KITA CIPTAKAN
SENTRALISASI PEMERINTAHAN YANG KUAT UNTUK MENGGENGGAM SELURUH
KEKUATAN-KEUATAN KOMUNITAS DENGAN KUAT. KEMUDIAN, KITA BANGUN
POLITIK DENGAN HUKUM YANG BARU. DENGAN HUKUM BARU INI, KITA
HAPUSKAN KESENANGAN DAN KEBEBASAN KAUM 'THE GOYIM' (NON YAHUDI)
YANG AWALNYA KITA AJARKAN. KRITIK KEPADA KITA AKAN KITA
LEMAHKAN DENGAN KERASNYA HUKUMAN KEPADA MEREKA YANG
MELAWAN BAIK DENGAN TINDAKAN DAN PERKATAAN, KARENA KITA-LAH
YANG BENAR. HAK-HAK INDIVIDU WARGA NEGARA (HAK-HAK SIPIL),
KEMUDIAN, KITA TANAMKAN DAN AKAN MENGUBAH PEMIKIRAN KAUM 'THE
GOYIM' DI DALAM MEMANDANG PENGUASA SEDERAJAT DENGAN MEREKA,

TIDAK LAGI SEBAGAI KEPANJANGAN TANGAN TUHAN. KEYAKINAN KEPADA


TUHAN SUDAH KITA HANCURKAN DAN MENJELMA MENJADI BENTUK-BENTUK
MATERIAL, SEPERTI KEPEMILIKAN TANAH, YANG KEMUDIAN KITA MUDAH
KUASAI. PEMANIPULASIAN TEORI DAN ISTILAH KEILMUAN ADALAH
KEAHLIAN KITA SEBAGAI SENI MENGATUR MASSA DAN INDIVIDU-INDIVIDU.
KITA BUAT RENCANA TINDAKAN POLITIK DAN SOLIDERITAS DENGAN
PERHITUNGAN DAN ANALISA YANG RUMIT TANPA RIVAL YANG SEPADAN.
HANYA AHLI-AHLI JEZUIT-LAH YANG MAMPU MENGIMBANGI KITA. TETAPI
INIPUN SUDAH KITA LEMAHKAN DENGAN MENANAMKAN KEBENCIAN DAN
ADU DOMBA SESAMA KAUM 'THE GOYIM' (TERMASUK ORANG-ORANG
KATOLIK DI DALAMNYA) DI DALAM MASALAH KENEGARAAN DAN INDIVIDU.
SEHINGGA, KITA SEMAKIN KUAT. KERJASAMA ANTAR NEGARA PASTI
MELIBATKAN KITA SECARA DIAM-DIAM, KARENA SISTEM KITA TELAH KUAT
DAN MAPAN. JADI LAWAN KITA SEMUANYA SUDAH TERLAMBAT, KARENA
MESIN NEGARA (EMAS, UANG) SUDAH KITA KUASAI. ILMU POLITIK EKONOMI
SUDAH KITA BANGUN DAN KUASAI DENGAN AKUMULASI KAPITAL DAN
MONOPOLI INDUSTRI DAN PERDAGANGAN MELALUI TANGAN-TANGAN
SILUMAN KITA DI SELURUH DUNIA. KITA MANFAATKAN UNTUK KEPENTINGAN
KITA ATAS KETERTINDASAN MEREKA, KEMARAHAN MEREKA, DAN PEMIKIRAN
MEREKA. TETAPI, KITA HARUS LEMAHKAN PEMIKIRAN-PEMIKIRAN POLITIK
MEREKA MENJADI ADU MULUT (DEBAT) YANG TIDAK BERARTI. INILAH
KEBODOHAN KAUM 'THE GOYIM', MEREKA LEBIH MENGHARGAI PENAMPILAN
DAN UCAPAN DARIPADA TINDAKAN DALAM KAITAN DENGAN JANJI-JANJI
MEREKA. KITA BERI MEREKA TEMPAT (WADAH) UNTUK OBRAL JANJI-JANJI
MEREKA. RAHASIA KEBERHASILAN PEMERINTAHAN KITA, PERTAMA DENGAN
MENANAMKAN KEBENCIAN KEPADA BENTUK-BENTUK ORASI KEPADA
MEREKA YANG MENYEBABKAN PEMIKIR-PEMIKIR KAUM 'THE GOYIM' YANG
MAMPU MENGERAHKAN MASSA LEBIH BAIK DIAM DAN TIDAK
MENGELUARKAN PENDAPAT. SEHINGGA, OPINI PUBLIK JATUH KE TANGAN
KITA. RAHASIA KEDUA, KITA LIPAT-GANDAKAN KEKURANGAN-KEKURANGAN
NEGARA, KEKURANGAN-KEKURANGAN ATAS KEBIASAAN DAN NAFSU BURUK
MEREKA, DAN KEKURANGAN-KEKURANGAN KONDISI KEHIDUPAN SIPIL.
SAMPAI KEKACAUAN TIMBUL DAN AKHIRNYA MEREKA TIDAK MAMPU
MENETAPKAN POSISI MEREKA. SEHINGGA, SETIAP ORANG GAGAL MEMAHAMI
ORANG LAIN. DISINI KITA CERAI-BERAIKAN KEKUATAN MEREKA YANG PUNYA
INISIATIF YANG MURNI DAN TIDAK MAU TUNDUK KEPADA KITA. KITA
MENYADARI KEKUATAN SEORANG YANG MEMILIKI INISIATIF YANG MURNI
JAUH LEBIH BERBAHAYA DARI PADA JUTAAN MANUSIA YANG MUDAH
DIPECAH BELAH SEBAGAI BENTUK SIFAT BEJAD DAN MUNAFIK KAUM 'THE
GOYIM'. KEBEBASAN BERTINDAK YANG KITA AJARKAN SEMAKIN
MEMPERLEMAH KEKUATAN MEREKA, KARENA BENTURAN-BENTURAN
BERBAGAI KEPENTINGAN MEREKA TERJADI. AKHIRNYA, KAUM 'THE GOYIM'
AKAN MENAWARKAN MASALAH-MASALAH MEREKA KEPADA KEKUASAAN
INTERNASIONAL SEBAGAI SOLUSI. INILAH MEDIA KITA MENYEDOT KEKUATAN
UTAMA DI DUNIA TANPA KEKERASAN DAN MEMBENTUK PEMERINTAHAN
SUPER (KEKUASAAN DESPOTISME) YANG KUAT. KITA TEMPATKAN ORANG
YANG KEJAM UNTUK MEMIMPIN PEMERINTAHAN SUPER. SEHINGGA KITA
MENGUASAI DUNIA. Masih adakah Bangsa Indonesia dan NKRI memiliki pemikir-pemikir
dan pejuang-pejuang anak negeri yang tidak tunduk kepada pemikiran-pemikiran dan kekuatan
internasional dewasa ini...???
10. Doktrin zionisme (Protocol VI) menyatakan kehancuran kekuasaan akan terjadi setelah orangorang berilmu (aristocrat) kaum 'the goyim' jatuh statusnya menjadi kaum proletar bersamaan
dengan kredit negara-negara yang semakin meningkat, karena ketergantungan mereka yang
sangat besar kepada kegiatan monopoli berskala besar, yang kita bangun, yang menjadi sumber

penghasilan mereka. Di satu sisi, promosi Pemerintahan Super sebagai pelindung dan pemberi
kesejahteraan kepada mereka, kita terus tingkatkan. Kelompok aristocrat non Yahudi masih
tetap berbahaya bagi kita, karena mereka masih berstatus memiliki tanah-tanah pertanian yang
bisa memenuhi kebutuhan mereka. Berbagai cara kita kembangkan agar tanah-tanah itu jatuh
ke tangan kita dan kita kuasai, yaitu dengan: Menaikkan beban tanah tersebut dengan
menaikkan hutang mereka dengan jaminan tanah-tanah mereka yang menyebabkan
kepemilikan tanah terikat kepada kita dan pemiliknya akan tunduk tanpa syarat; Kita bikin sulit
kehidupan orang-orang berilmu (aristocrat) kaum non Yahudi yang akhirnya mereka akan
musnah, karena kaum aristocrat mereka terbiasa dengan kehidupan yang mudah dan mewah;
Aktivitas spekulasi kita naikkan untuk mengembangkan kegiatan industri dan perdagangan,
sehingga kegiatan industri akan semakin menguat; Dengan kegiatan industri yang menguat,
kita sedot sumberdaya manusia dan modal (finansial) dari tanah-tanah pertanian tersebut dan
akhirnya, ke dua sumberdaya tadi akan berpindah tangan ke kita berupa akumulasi harta
kekayaan, sehingga kaum aristocrat non yahudi akan jatuh statusnya menjadi kaum proletar;
Gaya hidup mewah kita perkenalkan kepada kaum aristocrat non Yahudi, yaitu dengan kita
naikkan taraf pendapatan mereka, tetapi mereka harus membeli kebutuhan pokok dengan harga
yang tinggi, karena berkurangnya hasil-hasil pertanian dan peternakan; Kita ajarkan faham
anarkis dan mabuk-mabukan kepada kaum buruh non Yahudi sebagai kaum terpelajarnya
mereka yang akan mengurangi kegiatan industri dan menyempitnya lapangan pekerjaan.
Akhirnya, kaum aristocrat non Yahudi akan tunduk kepada kita hanya agar eksistensi mereka
tetap dihargai dan mereka tidak menyadari bahwa kita tetap akan memusnahkan mereka. Kita
samarkan proses keseluruhan ini dengan istilah meningkatkan produktivitas buruh melalui
teori-teori politik ekonomi yang para ahli ekonomi kita ajarkan terhadap kegiatan-kegiatan
tersebut. Sudahkah Bangsa Indonesia dan NKRI hidup dan berkehidupan pada fase ini...???
Akhirnya, Bangsa Indonesia akan menjadi jongosnya bangsa-bangsa di dunia dan NKRI akan
menjadi kepanjangan tangan dari negara-negara adi kuasa/kaya (istilahnya negara donor) ..!!!
11. Doktrin zionisme (Protocol VII) menyatakan kita persiapkan negara-negara yang akan
melakukan perang dunia untuk keberhasilan rencana kita. Peningkatan persenjataan dan
kekuatan polisi penting bagi tercapainya rencana kita. Kita harus berupaya secara gigih dan
pantang menyerah untuk menjadikan rakyat di seluruh dunia terdiri dari kaum proletar (tidak
untuk kita) dan sedikit kaum jutawan yang setia
kepada kepentingan polisi dan tentara kita. Kita ciptakan bibit-bit permusuhan, perbedaan
pendapat, dan ketegangan di seluruh Eropa dan negara-negara yang berhubungan dengan
Eropa. Dua keuntungan kita akan peroleh: Pertama, kita kendalikan sebuah negara yang sadar
sesadar-sadarnya bahwa kita mempunyai kemampuan untuk menciptakan dan memaksa
kekacauan dan kekerasan terjadi dan mampu memadamkannya setiap saat; Kedua, kita
munculkan intrik-intrik politik, membuat perjanjian-perjanjian ekonomi, dan menetapkan
kewajiban kepada negara-negara yang berhutang, sehingga kita buat benang-benang birokrasi
mereka saling kait mengkait dan menjadi kusut. Kita harus bertindak cerdik dan licik untuk
keberhasilan rencana kita dengan melakukan hubungan diplomasi yang menunjukkan seakanakan pihak kita adalah pihak yang jujur dan tidak rewel. Dengan cara ini rakyat dan pemerintah
negara-negara non Yahudi memandang kita sebagai pihak pemberi bantuan dan penyelamat
umat manusia. Di satu sisi, kita harus persiapkan untuk mengobarkan perang antar negara
tetangga, bila ada negara yang menentang kita. Bila negara-negara tersebut bersatu dan
melawan kita, kita kobarkan perang dunia. Faktor sukses utama di bidang politik kita adalah
adanya kerahasiaan dari pelaksananya. Disinilah mengapa ucapan diplomat harus berbeda
dengan tindakannya. Kita paksa pemerintah negara-negara non Yahudi bertindak ke arah yang
menguntungkan rencana kita. Opini-opini publik kita bentuk melalui kekuatan raksasa, yaitu
pers, secara rahasia. Usaha-usaha teror ke suatu negara atau kesemua negara di Eropa kita
kerjakan untuk menunjukkan kekuatan kita. Bila mereka tetap melawan kita, kita akan balas
dengan kekuatan militer dari negara-negara yang sudah kita persiapkan lama, yaitu Amerika,
Cina atau Jepang. Sudahkah Bangsa Indonesia dan NKRI di dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara bergerak ke arah yang menguntungkan rencana kaum zionis (the Jewish)...???

12. Doktrin zionisme (Protocol VIII) menyatakan argumentasi-argumentasi kita yang kuat dikemas
dalam bahasa hukum sebagai pembenaran atas tindakan kita yang tampaknya tidak adil dan
keji. Oleh karena itu, kita harus menguasai segala bahasa hukum dengan interpretasinya baik
yang jelas maupun yang samar-samar. Dan kita harus mempersenjatai diri kita dengan segala
jenis tipu daya yang dimiliki oleh the
goyim (kaum non Yahudi). Dewan pimpinan kita dibantu oleh asisten-asisten yang memiliki
keahlian di bidang publikasi, praktisi hukum, administrator, diplomat, dan mereka yang pernah
mendapatkan pendidikan super kita. Mereka (asisten-asisten yang dimaksud)wajib:
Bertanggung jawab atas kerahasiaan struktur pemerintahan sementara yang ada; Memahami
bahasa penyusunan abjad dalam politik; Terbiasa dengan , Pola berfikir kaum non Yahudi,
kecenderungan mereka, kekurangan mereka, kebiasaan buruk mereka dan kualitas mereka,
kegemaran tiap kelompok masyarakat kaum non Yahudi dan kondisinya. Orang-orang non
Yahudi tidak pantas untuk menjadi asisten pemimpin kita, karena mereka terbiasa bekerja
tanpa berfikir terlebih dahulu, untuk apa hasil pekerjaan mereka dan apa alasan pekerjaan itu
dikerjakan. Para administrator non Yahudi terbiasa menandatangani sesuatu berkas tanpa
membaca isinya terlebih dahulu dan mereka bekerja hanya demi uang dan ambisinya semata.
Kita tempatkan ahli-ahli ekonomi di sekeliling pemerintahan kita. Sehingga, ilmu ekonomi
harus menjadi kurikulum sistem pendidikan Yahudi. Para banker, industrialis, kapitalis, dan
terutama milyuner berada di sekeliling kita, karena keseluruhannya akan disimbolkan dalam
bentuk angka-angka. Kita tempatkan orang-orang yang masa lalu dan reputasinya sangat
berbeda dengan masyarakat yang diatur agar ketidak-patuhannya akan mendapat hukuman
kriminal yang berat dan mereka akhirnya mempertahankan kepentingan kita sampai akhir
nafasnya. Sudahkah Bangsa Indonesia dan NKRI menyadari akan adanya pemerintahan
sementara yang tidak tampak, tetapi mengatur kehidupan masyarakat di seluruh dunia,
termasuk kemungkinan ada di Indonesia???
13. Doktrin zionisme (Protocol IX) menyatakan kita telah berhasil membuat kaum muda 'the
goyim' (non Yahudi) menjadi bodoh karena telah terpikat dan tergradasi dengan pendidikan
teori-teori dan prinsip-prinsip yang salah. Penerapan prinsip-prinsip kelompok persaudaraan,
yang menggunakan kata-kata "Kebebasan, Persamaan, Persaudaraan" sebagai konsep liberal,
diajarkan kepada masyarakat kaum non Yahudi dengan cara yang seksama. Sehingga dalam
waktu yang singkat mereka telah tunduk kepada kita. Pada saat Pemerintahan Super tegak,
kata-kata tersebut akan kita ubah bukan lagi sebagai semboyan, tetapi hanya sekedar ekspresi
idealisme belaka, seperti: "Hak mendapatkan Kebebasan; Kewajiban dari Persamaan; Bentuk
Persaudaraan yang ideal." Bila ada suatu negara non Yahudi protes kepada kita berarti hanya
basa basi dengan persetujuan dan arahan dari pihak kita, karena sikap anti-semitisme masih
berharga agar kita dapat tetap mengatur bawahan kita. Pemerintahan Super menjalankan
hukum ekstra keras (despotisme) dalam terminologi diktator. Kita adalah hakim, pemimpin,
dan pemegang kekuasaan dari kekuatan partai-partai yang sudah kita hancurkan. Senjata kita
adalah ambisi yang tidak terbatas, keserakahan yang menggelora, balas dendam tanpa ampun,
kebencian, dan niat jahat. Kita memiliki keahlian: "Menciptakan teror yang menyeluruh;
Kecerdikan dan kepandaian dari semua jenis pendapat dan ajaran; Menyuarakan restorasi
monarki, demagog, sosialis, komunis, dan pemimpin-pemimpin utopia sebagai doktrin;
Memegang kendali mereka semua untuk menyuarakan otoritas terakhir yang masih ada agar
bentuk kemapanan dapat dihancurkan." Kaum non Yahudi hidup dalam kondisi tersiksa dan
mengidamkan kedamaian, tetapi kita tidak pernah akan memberikan kedamaian sampai mereka
mengakui Pemerintahan Inernasional Super kita dan dengan sukarela tunduk kepada kita.
Partai-partai yang terpecah ke dalam fraksi-fraksi telah jatuh ke tangan kita. Apapun usaha
menentang kita pasti membutuhkan uang dan semua uang ada di tangan kita. Kita ciptakan
teror untuk mencegah penyatuan kembali masyarakat kaum non Yahudi dengan para
pemimpinnya. Kita mendukung masyarakat non Yahudi (sebagai kekuatan buta) untuk
memilih pemimpinnya, tetapi kekuasaan menentukan pemimpin ada pada kita dan kita akan
mengarahkan kepada jalan yang kita inginkan agar kekuatan buta ini tidak lepas dari kekuatan
kita. Kita harus terus berhubungan langsung dengan mereka atau melalui orang-orang non
Yahudi yang sudah kita didik dan bisa dipercaya. Pada saat Pemerintahan Super tegak, kita

akan didik kaum non Yahudi kegiatan politik di tempat-tempat perdagangan agar mereka
bergerak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Pendidikan kaum non Yahudi di desa-desa
akan transparan diberitakan langsung oleh mereka. Kita sangat hati-hati dengan penuh tipu
daya di dalam menyentuh institusi-institusi kaum non yahudi, yang teratur dan mengikuti
aturan-aturan yang ketat tapi adil, dengan memperkenalkan liberalisme yang bersifat kacau.
Kita berhasil meletakkan tangan kita ke dalam: administrasi hukum, penyelenggaraan pemilu,
pers, kebebasan individu, terutama ke dunia pendidikan dan pelatihan sebagai dasar eksistensi
kebebasan. Dengan memanipulasi hukum melalui interpretasinya yang penuh kontradiksi, kita
berhasil mendirikan sesuatu yang kelihatannya megah, yaitu seakan-akan signifikan, tetapi
hukum itu akhirnya tersembunyi dari pemerintah non Yahudi, karena sulitnya mengurai
kekusutan benang-benang legislasinya. Ini adalah asal muasal dari teori pembiasan kehakiman.
Bila kaum non Yahudi bangkit dan melawan kita, teror akan ditingkatkan dan gerakan bawah
tanah akan diarahkan ke ibu kota-ibu kota, yang kemudian diledakkan bersama seluruh
organisasi-organisasi yang ada dan arsip-arsip mereka. Bagaimanakah nasib dan harapan
kehidupan berbangsa dan bernegara Bangsa Indonesia dan NKRI ke depan melihat realitas
sebagian yang dinyatakan di dalam protocol IX ini sudah terjadi dan dapat dirasakan...???
14. Doktrin zionisme (Protocol X) menyatakan kita ciptakan 'voting' untuk menghantarkan kita
menjadi penguasa dunia. Kita ajarkan semua orang untuk menggunakan hak 'voting'-nya tanpa
ada perbedaan kelas atau kualifikasi agar menghasilkan suara mayoritas mutlak. Hal ini tidak
pernah akan didapat dari orang-orang berilmu (aristocrat) kaum 'the goyim' (non Yahudi).
Begitu juga, kita fahamkan kepada setia
p orang bahwa kedudukan mereka sama pentingnya, yang dicerminkan oleh hak 'voting'-nya
untuk masa depannya. Disinilah kita hancurkan nilai-nilai luhur kekeluargaan mereka dan nilai
pendidikan keluarga mereka. Kita hilangkan pikiran bercabang mereka dengan hak 'voting'
secara individu. Dengan semua ini, kita ciptakan kekuatan raksasa yang buta (melalui suara
mayoritas mutlak) yang tidak memiliki kemampuan untuk bergerak atau merubah arah tanpa
arahan dari agen-agen kita yang kita dudukan sebagai pimpinan dari 'komunitas-komunitas'
tersebut. Masyarakat luas tunduk kepada rezim ini, karena di tangan pemimpin-pemimpin
inilah terletak nafkah, penghargaan, dan kemudahan-kemudahan mereka. Inilah kunci kita,
dimana tidak seorangpun memiliki kekuasaan untuk mengarahkan kekuatan legislasi kita. Halhal yang lebih meringankan usaha kita adalah dengan adanya: perpecahan diantara otoritas
yang ada,kebebasan bersuara, kebebasan pers, kebebasan beragama, kebebasan berserikat,
kesamaan hak atas hukum, kebebasan hak kepemilikan, dan hak mendapatkan papan. Mudah
puasnya pemerintah dan masyarakat kaum 'the goyim' kepada tampilan luar para politisinya ini
juga membantu sangat membantu meringankan tugas kita di dalam mempersiapkan kekuasaan
pemerintahan super kita. Kita bgekerja secara rahasia melalui agen-agen kita di seluruh dunia
untuk menghilangkan hak interpelasi majelis dan mengurangi jumlah wakil rakyat seminimum
mungkin agar nafsu dan semangat berpolitik kaum 'the goyim' menurun. Kita juga
mempengaruhi untuk membatasi masa persidangan parlemen hanya untuk beberapa bulan saja.
Presiden sebagai ketua badan eksekutif berhak memanggil dan membubarkan parlemen dan
mengulur-ulur waktu untuk pembentukan parlemen yang baru. Berdasarkan arahan kita secara
rahasia, Presiden mengeluarkan tafsir yang berbeda-beda atas peraturan-peraturan hukum yang
ada dan berhak mengajukan rancangan undang-undang sementara dan bahkan mengubah garisgaris besar haluan negara yang sedang berjalan yang berdasarkan konstitusi dengan alasan agar
eksistensi negara tetap berlangsung. Masa-masa inilah awal berlakunya despotisme dan tidak
berlakunya konstitusi. Masyarakat 'the goyim' akan bosan terhadap ketidakteraturan dan
ketidakmampuan para pemimpinnya. Mereka, akhirnya, akan mengakui pemerintahan super
kita dengan kekuasaan despotismenya. Apakah hak 'voting' Rakyat Indonesia di dalam
membangun kehidupan berbangsa dan bernegara Bangsa Indonesia dan NKRI juga tidak
termasuk di dalam rancangan skenario 'the elders of zion' untuk memperkuat terbentuknya
pemerintahan super mereka...???
15. Doktrin zionisme (Protocol XI) menyatakan perhimpunan persaudaraan rahasia kaum Yahudi
(the Jewish) yang tersebar di seluruh dunia pada waktu yang bersamaan akan mengumumkan

keberhasilan revolusi yang terjadi dan akan menunjukkan kepada kaum non Yahudi (the
Goyim) bahwa kekuatan dan kekuasaan kita itu mutlak tidak memerlukan mereka dan tidak
perduli dengan mereka. Pada saat itu, kita akan mengumum
kan dibentuknya konstitusi baru pemerintahan super kita dengan perintah-perintahnya yang
bersifat memaksa (kekuasaan despotisme). Perintah-perintah kita itu diumumkan diawal waktu
keberhasilan revolusi dicapai untuk: menghindari timbulnya ketakutan dan kegelisahan di
masyarakat; menghindari penafsiran bahwa revolusi kita mengandung kesalahan-kesalahan dan
memerlukan perbaikan-perbaikan; menghindari menurunnya kewibawaan otoritas kita, karena
dianggap takut dan hendak berkompromi. Pada hari itu, dibentuk Dewan Negara yang
merupakan bentuk penegasan otoritas pemerintahan super kita. Dewan ini mewadahi korps
legislatif yang bekerja sebagai editorial atas produk-produk hukum dan keputusan-keputusan
penguasa pemerintahan super kita yang dasar-dasarnya telah kita tanamkan terlebih dahulu
sejak lama. Kita akan membuat hukum, hak-hak, dan peradilan di bawah samaran: (1) Usulan
Undang-Undang kepada korps legislatif; (2) Peraturan-peraturan Umum sebagai Keputusan
Presiden, Surat Keputusan Menteri sebagai Ketetapan-ketetapan Senat dan Keputusankeputusan Dewan Senat; (3) Dipersiapkannya sebuah gerakan revolusi dalam negara. Adakah
kita pernah terlibat, melihat, atau sekurang-kurangnya mendengar perhimpunan persaudaraan
rahasia kaum Yahudi itu hidup dan berkumpul untuk memutuskan sebuah langkah-langkah
yang tertulis tersebut di dalam mempengaruhi kehidupan berbangsa dan bernegara Bangsa
Indonesia dan NKRI...???

Anda mungkin juga menyukai