Anda di halaman 1dari 19

KE L OMPOK 1

SEJARAH ARSITEKTUR
JAWA TENGAH
JAWA TENGAH
Rumah adat di Jawa banyak fariasinya karena luasnya wilayah
Jawa, tapi mereka mempunyai bentuk yang hampir sama pada
dasarnya, mulai dari rumah adat jawa barat, jawa tengah sampai
jawa timur.

Ilmu yang mempelajari seni bangunan oleh masyarakat Jawa biasa
disebut Ilmu Kalang atau disebut juga Wong Kalang


ARSITEKTUR TRADISIONAL

Rumah Adat Jawa tengah
Rumah adat jawa tengah berbentuk rumah joglo, bangunan
joglo yang menimbulkan interpretasi arsitektur Jawa
mencerminkan ketenangan.
Untuk penerapan bentuk bangunan rumah tradisional Jawa
tengah secara lengkap dapat di lihat dari:
Pintu gerbang biasa menggunakan bentuk kampung
Tempat tinggal atau biasa disebut pendopo menggunakan
bentuk joglo
Pringgitan berbentuk limasan.

BENTUK RUMAH TINGGAL
Bentuk rumah tinggal orang jawa dapat dikategorikan menjadi 5
macam, ini untuk arsitektur tradisonal yaitu:
1. bentuk Panggangpe = bangunan hanya dengan atap sebelah
sisi.
2. bentuk Kampung = bangunan dengan atap 2 belah sisi,
sebuah bubungan di tengah saja
3. bentuk Limasan = bangunan dengan atap 4 belah sisi,
sebuah bubungan di tengahnya.
4. bentuk Joglo atau Tikelan = bangunan dengan Soko Guru
dan atap 4 belah sisi, sebuah bubungan di tengahnya.
5. Tajug = bangunan dengan Soko Guru atap 4 belah sisi, tanpa
bubungan, jadi meruncing.

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Masyarakat Jogja pada awalnya masih terpengaruh dengan
agama Hindu. Maka tak mengherankan, jika terdapat
ornamen-ornamen yang menunjukkan adanya pengaruh
Hindu. Tak hanya itu saja, tujuh tiang yang ada di Bangsal
Kencono Keraton merupakan salah satu asumsi ajaran Hindu.


JOGLO
Ada pendapat bahwa Joglo juga salah satu rumah adat
masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Terdiri dari 2
bagian utama yakni pendapa dan dalam.
Bagian pendapa adalah bagian depan Joglo yang mempunyai
ruangan luas tanpa sekat-sekat, biasanya digunakan untuk
menerima tamu atau ruang bermain anak dan tempat
bersantai keluarga.
Bagian dalam adalah bagian dalam rumah yang berupa ruangan
kamar, ruang kamar dan ruangan lainnya yang bersifat lebih
privasi.
CIRI-CIRI JOGLO
Atap pendapanya menjulang tinggi seperti gunung
Walau Joglo sudah terkenal kuno, rakyat sekitar memodifikasi
sehingga Joglo menjadi tempat yang nyaman dan lebih
moderen.

DENAH
POTONGAN
KONSTRUKSI RANGKA BANGUNAN
JOGLO
CONTOH GAMBAR







Rumah Joglo Rumah Joglo yang telah
diperbaharui dan sudah
dimoderenkan



RUMAH ADAT


Rumah adat Daerah Istimewa Yogyakarta dinamakan Bangsal
Kencono Kraton Yogyakarta merupakan sebuah bangunan Pendopo.

Halamannya sangat luas, ditumbuhi tanaman dan dilengkapi
beberapa sangkar burung.

Di depan Bangsal Kencono terdapat dua patung dari Gupolo, sang
raksasa yang memegang gada (sejenis alat pemukul).

BANGSAL KENCONO KERATON
YOGYAKARTA
Bangsal Kencono Keraton Yogyakarta adalah rumah adat yang
berbentuk pendopo.
Keraton merupakan tempat tinggal raja atau ratu.
TATA RUANG
Tata ruang Keraton memiliki 2 bagian yaitu Bangsal
Kencana dan Gedung Prabayeksa.
Bangsal Kencana berfungsi sebagai tempat
pertemuan agung seperti perkawinan, sunatan dan
halal bihalal, upacara penyemayaman jenazah
sultan, serta untuk menjamu tamu agung.
Sementara itu, Gedung Prabayeksa berfungsi
sebagai tempat untuk menyimpan pusaka keraton
yang tidak lain adalah keris, bomba dan lain-lain.
Gedung Prabayeksa ini dibuka setiap bulan Sura,
dimana benda- benda pusaka keraton ini dicuci.

FUNGSI RUANG
Jumlah tempat yang terdapat dalam Keraton ini adalah 8 tempat, yaitu:

1. Alun-alun Utara berfungsi sebagai tempat latihan prajurit.
2. Siti Hinggil Utara berfungsi sebagai tempat pelantikan Raja.
3. Kemandhungan Utara berfungsi sebagai tempat bagi para prajurit untuk
berkumpul.
4. Srimanganti berfungsi sebagai ruang tamu pada jaman dahulu.
5. Kedhaton berfungsi sebagai tempat tinggal Raja beserta dengan keluarganya.
6. Kemegangan diambil dari kata minuman teh dan berfungsi sebagai dapur
kerajaan.
7. Kemandhungan Selatan berfungsi sebagai tempat olahraga memanah.
8. Sasono Hinggil Selatan berfungsi sebagai tempat menyelenggarakan wayang
kulit.
9. Alun-alun Selatan berfungsi sebagai tempat berkumpulnya para prajurit.

BAGIAN DALAM
REFERENSI
http://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur_Jawa
http://rumahadatkhasdaerahjawa.blogspot.com/
http://rumahadat.blog.com/2012/02/26/rumah-adat-jawa-
tengah/
http://www.jakarta.go.id/web/system/jakarta2011/public/ima
ges/encyclopedia/3ba55511a2de3d767a5b97643d5ac65f.jpg
http://www.putumahendra.com/mempertimbangkan-tradisi-
arsitektur/
http://xdesignmw.files.wordpress.com/2010/06/rangkajogloru
mahadatjawa.jpg
http://www.djogdjaventure.co.vu/2012_07_01_archive.html
http://hadiyanuariswanto.wordpress.com/2013/05/07/keraton
-yogyakarta-hadiningrat/

Anda mungkin juga menyukai