Anda di halaman 1dari 6

1

Daftar Isi :
Buku : Pendapat Para Ilmuwan Non Muslim tentang BIBEL & AL-QUR'AN
> Pendapat tokoh-tokoh non muslim terhadap kitab bibel
> Pendapat Tokoh-Tokoh Nonmuslim Terhadap Al-Qur'an
Bagaimanakah kita membuktikan Al-Quran itu adalah Kalam Allah ?
Fakta & data yang memberatkan :
> JESUS SEMINAR >> “ 82 persen ucapan dalam kitab-kitab Injil bukan ucapan Yesus “
> Lima Puluh Ribu (50.000) Kesalahan (?) >> "50.000 Kesalahan di dalam Injil ?"
> Pengakuan Yang Memberatkan

Kitab Suci adalah landasan iman seseorang. Kalau seseorang berbicara tentang Kitab Sucinya, niscaya ia akan membenarkannya.
Lain halnya dengan para ilmuwan non-muslim yang berbicara dalam buku ini. Secara objektif-ilmiah mereka mengetengahkan
pendapatnya tentang Bibel dan Al-Qur'an.
Kesimpulannya, silakan anda telaah sendiri dengan sikap arif dan terbuka sehingga kebenaranlah yang menjadi ikutan sedang
kebatilan dan keraguan jauh terenyahkan.

Pendapat tokoh-tokoh non muslim terhadap kitab bibel


1. Dr. Mr. D. N. Mulder dalam bukunya "Pembimbing ke dalam Perjanjian Lama", tahun 1963, pagina 12 dan 13, berkata
sebagai berikut: "Buku ini dikarang pada waktu-waktu tertentu, dan pengarang-pengarangnya memang manusia juga, yang
terpengaruh oleh keadaan waktunya dan oleh suasana di sekitarnya dan oleh pembawaan pengarang itu sendiri. Naskah-
naskah asli dari Kitab Suci itu sudah tidak ada Iagi. Yang ada pada kita hanya turunan atau salinan. Dan salinan itu
bukannya salinan langsung dari naskah asli, melainkan dari salinan dan seterusnya. Sering didalam menyalin Kitab Suci itu
terseliplah salah salin."
2. Drs. M. E. Duyverman dalam bukunya "Pembimbing ke dalam Perjanjian Baru", tahun 1966, pagina 24 dan 25, berkata
sebagai berikut: "Ada kalanya penyalin tersentuh pada kesalahan dalam naskah asli yang dipergunakannya, lalu kesalahan
itu diperbaikinya, pada-hal perbaikan itu sering mengakibatkan perbedaan yang lebih besar dengan yang sungguh asli. Dan
kira-kira pada abad keempat, di Antiochia diadakan penyelidikan dan penyesuaian salinan-salinan; agaknya terdorong oleh
perbedaan yang sudah terlalu besar diantara salinan-salinan yang dipergunakan dengan resmi dalam Gereja."
3. Dr. B. J. Boland dalam bukunya "Het Johannes Evangelie", p. 9, berkata sebagai berikut: "Zijn ons de waarheden van het
Evangelie van Jesus Christus in haar corspron- kelij-ken onvervalschen, zul veren vorm over-geleverd of zijn de door het
intermediair van den Griek schen Geest, van de Griek sche reid, het laat stea an te nemen...dat de letter der Nieuw-Testament-
ische boeken in de eerste eeuwen anzer jaar-telling gewichtig wijzungen moet hebben ondergaan."
Artinya: Apakah kebenaran-kebenaran dari Injil Jesus Kristus diserahkan kepada kita dalam bentuk murninya, asli dan tidak
dipalsukan, ataukah telah dirubah melalui alam fikiran kebudayaan Gerika ? Umumnya yang terakhirlah yang diterima oleh
orang jaman kini... bahwa tulisan-tulisan Kitab Perjanjian Baru pada dua abad pertama perhitungan tahun kita, pasti telah
mengalami perubahan besar.
4. Dr. A. Powel Davies dalam bukunya "The meaning of the Dead Sea Scrolls The New American Library" tahun 1961 , p.
106, berkata: "The first three, or Synoptic Gospels tell much the same story. There are discrepancies; but it is impossible to a
considerable extent to reconcile them. John's Gospel, however, tells quit a different story from the other three. If John is right,
then the other three are wrong; If the Synoptic are right, the John's gospel must surely be in error."
Artinya: Tiga Injil pertama, yaitu Injil Synoptik, membawakan cerita yang sama. Terdapat pertentangan2 di dalamnya,
sehingga tidaklah mungkin sedemikian jauh untuk mendamaikan ayat-ayat ini. Namun Injil Johannes, menceritakan cerita-
cerita yang amat berbeda dari ketiga Injil pertama itu. Bila Injil Johannes yang betul, maka ketiga Injil yang lain itu salah;
bila ketiga Injil itu betul, maka Injil Johannes pasti salah.
5. Dr. G. C. Vari Niftrik dan Dr. B. J. Boland dalam bukunya "Dogmatika Masakini", cetakan ketiga; tahun 1978, p. 322,
berkata sebagai berikut: "Kita tidak usah merasa malu bahwa terdapat pelbagai kekhilafan di dalam Al-Kitab; kekhilafan
tentang angka-angka, perhitungan-perhitungan tahun dan fakta-fakta. Dan tak perlu kita pertanggungjawabkan kekhilafan-
kekhilafan itu berdasarkan caranya isi Al-Kitab telah disampaikan kepada kita, sehingga dapat kita berkata: dalam naskah asli
tentulah tidak terdapat kesalahan-kesalahan, tetapi kekhilafan-kekhilafan itu barulah kemudiannya terjadi di dalam turunan-
turunan (salinan-salinan) naskah itu."
6. Herman Bakels (1871-1954) dalam bukunya "Nij Ketters? Ya.. Om deere Gods", p. 119-120, lewat buku "Dialog antara
Ahmadiyah dengan saksi-saksi Yehowa", p. 83 dan 88 berkata sebagai berikut: "De andere ses Bijbels (Weda, Awesta, de
boeken over Boedha, Taoteking, Confusius boeken, Kor'an) ken ik niet genoeg...Van onzen Bijbel weet ik dit zeker. Ik heb hem
dertig jaar lang van voren tot achteren doorploeterd. En ik zeg rondement; ik kan in Europa geen boek dat meer stikvol
dingen-die-niet-waar-zijn zit dan de Bijbel."
Artinya: Adapun enam buah kitab (Weda, Awesta, Kitab-kitab tentang Budha, Taoteking, Kitab--kitab Confusius, Al-Qur'an)
tidak begitu saya kenal. Akan tetapi Bijbel kita ini, pasti saya ketahui. Sudah 30 tahun lamanya saya mengincah Bijbel kita ini
dari awal sampai akhir. Oleh karena itu terus terang saya katakan, bahwa di Eropa, saya belum kenal sebuah kitab yang lebih
padat dengan hal-hal yang tidak benar dari pada Bijbel.
Dia juga berkata: "Bijna alle koeken zijn er misleidend, nip-seudepigra fisch. D.W.Z. niet geschreven door de auteurs op wier
namen zestaan, maar wel later geschreven."
Artinya: Hampir semua kitab-kitab dalam bibel itu menyesatkan, yakni memakai nama. palsu, yaitu tidak ditulis oleh
pengarang-pengarang yang tercantum nama mereka di atasnya, melainkan ditulis jauh di belakang mereka.
7. Surat kabar di Ghana, yaitu Harian Times, 24 Juni 1964 yang dimuat oleh harian Mercusuar Yk. tertanggal 31-8-1968; Mr.
RT. Payet, di dalam parlemen inggris tahun 1964 mengusulkan kepada Pemerintah Inggris dalam hal ini The British Home
Secretary agar Injil dilarang beredar. Salah satu di antara sebabnya seperti yang ia katakan sebagai berikut: "I know of no book
in history which could compare with the Bible as a source of brutality and sadistic conduct.
Artinya: Tidak ada di dalam sejarah satu buku yang merupakan sumber dari perbuatan-perbuatan yang brutal dan sadis
selain Injil ini. (I. Sudibya Markus dalam buku "Dialog Islam-Nasrani dan Usul Pelanggaran Injil di Inggris", terbitan
Potrosari Ler. 28 Mgl.).
8. Prof. Herbert J. Muller dalam buku "The Uses of the Past, p. 168 lewat bukunya O. Hashem, "Marxiesme dan Agama",
tahun 1965, Japi Surabaya, p. 45, berkata: "Scholars regard this text ( I Johannes 5:7) as a later interpolation however, since it
2
does not appear in the best manuscripts."
Artinya: Para sarjana menganggap bahwa naskah ini (I Johannes 5:7) adalah suatu sisipan/tambahan kemudian, karena ayat
seperti ini tidak diketemukan pada manuskrip-manuskrip terbaik.
9. Kata Herman Bakel dan Dr. A. Powel Davies, "Injil Matius 28:19 dan Injil Markus 16:9-19 adalah sisipan. Bacalah
bukunya." (Hashem, "Jawaban Lengkap Kepada Pendeta Dr. J. Verkuyl," terbitan JAPI, Surabaya, tahun 1969, hal. 94).
10. Dr. W Graham Scroggie dari Moody Bible Institute, Chicago, adalah salah seorang penginjil yang paling dihormati di
dunia, ia menjawab pertanyaan, "Apakah Injil Merupakan Firman Tuhan?" (juga judul bukunya), dibawah judul: “Bersifat
Manusia, Juga Bersifat Ketuhanan”, dikatakan pada halaman 17: "Benar, Injil adalah bersifat manusia, meski beberapa
orang yang tidak berdasarkan pengetahuan, telah mengingkari hal ini. Kitab2 itu telah melalui pikiran manusia, ditulis
dalam bahasa manusia, dengan tangan manusia, dan mengandung gaya karakteristik manusia."
11. Kenneth Cragg, Uskup Anglican dari Yerusalem, berkata dalam bukunya "The Call of the Minaret" pada halaman 277:
"Tidak begitu dengan Perjanjian Baru ... Terdapat penyingkatan dan editing, terdapat pilihan, reproduksi dan pembuktian.
Di balik penulis Kitab tersebut terdapat pemikiran Gereja. Kitab tersebut mewakili pengalaman dan sejarah."
12. Ellen G. White, seorang "Nabi" gereja Advent Hari Ketujuh, dalam komentar Injilnya pada buku pertama halaman 14,
memuat pengakuan tentang kesalahan "Kitab Suci Injil", sbb : "Injil" yang kita baca saat ini adalah hasil pekerjaan banyak
penyalin yang dalam banyak hal mengerjakan pekerjaan mereka dengan ketelitian yang mengagumkan. Tetapi penyalin-
penyalin ini tidaklah sempurna, dan Tuhan tidak menjaga mereka semua dari kesalahan penulisan."

Mengenai Pornografi dalam Injil berikut komentarnya :


George Bernard Shaw, pemikir dan dramawan besar Inggris, sewaktu membaca Kitab Suci Injil dengan teliti mengatakan bahwa
kitab tersebut adalah "Kitab yang paling berbahaya di bumi. Jaga kitab tersebut dalam keadaan terkunci: larang anak-anak
Anda membacanya."
Dan majalah The Plain Truth, sebuah terbitan "World Church of Tomorrow," dalam salah satu artikelnya mengatakan, "Banyak
badan sensor akan memberi Injil rating X."

Pendapat Tokoh-tokoh Nonmuslim Terhadap Al-Qur'an


1. Harry Gaylord Dorman dalam buku "Towards Understanding lslam", New York, 1948, p.3, berkata: "Kitab Qur'an ini
adalah benar-benar sabda Tuhan yang didiktekan oleh Jibril, sempurna setiap hurufnya, dan merupakan suatu mukjizat yang
tetap aktual hingga kini, untuk membuktikan kebenarannya dan kebenaran Muhammad."
2. Prof. H. A. R. Gibb dalam buku "Mohammadanism", London, 1953, p. 33, berkata sebagai berikut: "Nah, jika memang Qur'an
itu hasil karyanya sendiri, maka orang lain dapat menandinginya. Cobalah mereka mengarang sebuah ungkapan seperti itu. Kalau
sampai mereka tidak sanggup dan boleh dikatakan mereka pasti tidak mampu, maka sewajarnyalah mereka menerima Qur'an
sebagai bukti yang kuat tentang mukjizat."
3. Sir William Muir dalam buku "The Life of Mohamet", London, 1907; p. VII berkata sebagai berikut: "Qur'an adalah karya
dasar Agama Islam. Kekuasaannya mutlak dalam segala hal, etika dan ilmu pengetahuan…"
4. DR. John William Draper dalam buku "A His-tory of the intelectual Development in Europe", London, 1875, jilid 1, p. 343-
344, berkata: "Qur'an mengandung sugesti-sugesti dan proses moral yang cemerlang yang sangat berlimpah-limpah; susunannya
demikian fragmenter, sehingga kita tidak dapat membuka satu lembaran tanpa menemukan ungkapan-ungkapan yang harus
diterima oleh sekalian orang. Susunan fragmenter ini, mengemukakan teks-teks, moto dan peraturan-peraturan yang
sempurna sendirinya, sesuai bagi setiap orang untuk setiap peristiwa dalam hidup."
5. DR. J. Shiddily dalam buku "The Lord Jesus in the Qur'an", p. 111 ,berkata: "Qur'an adalah Bible kaum Muslimin dan lebih
dimuliakan dari kitab suci yang manapun, lebih dari kitab Perjanjian Lama dan kitab perjanjian Baru."
6. Laura Vaccia Vaglieri dalam buku "Apologie de I'Islamism, p. 57 berkata: "Dalam keseluruhannya kita dapati dalam kitab ini,
suatu koleksi tentang kebijaksanaan yang dapat diperoleh oleh orang-orang yang paling cerdas, filosof-filosof yang terbesar dan
ahli-ahli politik yang paling cakap... Tetapi ada bukti lain tentang sifat Ilahi dalam Qur'an, adalah suatu kenyataan bahwa
Qur'an itu tetap utuh melintasi masa-masa sejak turunnya wahyu itu hingga pada masa kini...Kitab ini dibaca berulang-ulang
oleh orang yang beriman dengan tiada jemu-jemunya. Keistimewaan-nya pula, Qur'an senantiasa dipelajari/dibaca oleh anak-
anak sejak sekolah tingkat dasar hingga tingkat Profesor. "Sebaliknya malah karena diulang-ulang ia makin dicintai sehari demi
sehari. Qur'an membangkitkan timbulnya perasaan penghormatan dan respek yang mendalam, pada diri orang yang membaca
dan mendengarkan- nya.... Oleh karena itu bukan dengan jalan paksaan atau dengan senjata, tidak pula dengan tekanan
mubaligh-mubaligh yang menyebabkan penyiaran Islam besar dan cepat, tetapi oleh kenyataan bahwa kitab ini, yang
diperkenalkan kaum Muslimin kepada orang-orang yang ditaklukkan dengan kebebasan untuk menerima atau menolaknya
adalah kitab Tuhan. Kata yang benar, mukjizat terbesar yang dapat diperlihatkan Muhammad kepada orang yang ragu dan
kepada orang yang tetap berkeras kepala."
7. Prof. A. J. Amberry, dalam buku "De Kracht van den Islam", hlm. 38, berkata: "Qur'an ditulis dengan gaya tak menentu dan
tidak teratur, yang menunjukkan bahwa penulisnya di atas segala hukum-hukum pengarang manusia."
8. G. Margoliouth dalam buku "Introduction to the Koran" (kata pendahuluan untuk buku J. M. H. Rodwell), London, 1918,
berkata: "Diakui bahwa Qur'an itu mempunyai kedudukan yang penting diantara kitab-kitab Agama di dunia. Walau kitab
ini merupakan yang terakhir dari kitab-kitab yang termasuk dalam kesusasteraan ini, ia tidak kalah dari yang mana pun dalam
effeknya yang mengagumkan, yang telah ditimbulkannya terhadap sejumlah besar manusia yang telah menciptakan suatu phase
kemajuan manusia & satu tipe karakter yang segar."
9. George Sale dalam buku "Joseph Charles Mardrus-Premilinary Discourse", berkata: "Di seluruh dunia diakui bahwa Qur'an
tertulis dalam bahasa Arab dengan gaya yang paling tinggi, paling murni....diakui sebagai standard bahasa Arab... dan tak
dapat ditiru oleh pena manusia... Oleh karena itu diakui sebagai mukjizat yang besar, lebih besar daripada membangkitkan
orang mati, dan itu saja sudah cukup untuk meyakinkan dunia bahwa kitab itu berasal dari Tuhan."
10. E. Denisen Ross dari "Introduction to the Koran-George Sale", p. 5, berkata: "Qur'an memegang peranan yang lebih
besar terhadap kaum Muslimin daripada peranan Bible dalam agama Kristen. Ia bukan saja merupakan sebuah kitab suci dari
kepercayaan mereka, tetapi juga merupakan text book dari upacara agamanya dan prinsip-prinsip hukum kemasyarakatan .....
Sungguh sebuah kitab seperti ini patut dibaca secara meluas di Barat, terutama di masa2 ini, di mana ruang dan waktu hampir
telah dipunahkan oleh penemuan2 modern."
11. James A. Michener dalam "Islam the Misun-derstood Religion Readers Digest", Mei 1955, berkata sebagai berikut: "Berita
Qur'an inilah yang mengusir patung-patung dewa, dan memberikan ilham kepada manusia untuk merevolusikan hidup dan
bangsa mereka.... Kombinasi antara persembahan kepada Satu Tuhan ditambah dengan perintah prakteknya yang membuat
3
Qur'an menjadi khas. Bangsa yang beragama di Timur yakin bahwa negara mereka hanya akan diperintah dengan baik apabila
hukum-hukumnya sejalan dengan Qur'an.
12. W.E. Hocking dalam "Spirit of World Politics-New York 32", p. 461 , berkata: "...saya merasa benar dalam penegasan saya,
bahwa Qur'an berisi amat banyak prinsip-prinsip yang diperlukan untuk pertumbuhannya sendiri. Sesungguhnya dapat
dikatakan bahwa hingga pertengahan abad ke-13, Islamlah pembawa segala apa yang tumbuh yang dapat dibanggakan oleh
dunia Barat."
13. Napoleon Bonaparte :
a. Dari "Stanislas Cuyard-Ency des Sciences Religioses", Paris, 1880, jilid IX, p. 501 berkata sebagai berikut: "Selama abad-
abad pertengahan, sejarah Islam peradaban sepenuhnya. Berkat keuletan kaum Musliminlah maka ilmu pengetahuan dan
falsafah Yunani tertolong dari kebinasaan, dan kemudian datang membangunkan dunia Barat serta membangkitkan gerakan
intelektual sampai pada pembaruan Bacon. Dalam abad ke-7 dunia lama itu sedang dalam sakaratul maut. Muhammad
memberi kepada mereka sebuah Qur'an yang rnerupakan titik tolak ke arah dunia baru."
b. Dari buku "Bonaparte et I'Islarn oleh Cherlifs, Paris, p. 105, berkata sebagai berikut: "I hope the time is not far off when I
shall be able to unite all the wise and educated men of all the countries and establish a uniform regime based on the
prinsiples of the Qur'an wich alone can lead men to happiness.
Artinya: Saya meramalkan bahwa tidak lama lagi akan dapat dipersatukan semua manusia yang berakal dan berpendidikan
tinggi untuk memajukan satu kesatuan kekuasaan yang berdasarkan prinsip--prinsip ajaran Islam, karena hanyalah Qur'an
itu satu-satunya kebenaran yang mampu memimpin manusia kepada kebahagiaan.*
*) Sumber terutama dari M. Hashem, "Kekaguman Dunia terhadap Islam", cetakan pertama, Bandung,

KESIMPULAN
Setelah kita mempelajari dengan teliti pendapat para ilmuwan nonmuslim terhadap Bibel dan Al-Qur'an tersebut di atas, maka
jelaslah bahwa dalam menerima kebenaran Islam untuk berbakti kepada Tuhan Allah Yang Maha Esa memang melalui proses
mempelajari serta meneliti dengan sepenuh akal budi dan kejujuran. Hanya dengan demikianlah akan sampai pada derajat
pengakuan atas kebenarannya. Kesimpulan itu akan diperoleh, tentunya setelah dianalisa dengan sesungguhnya serta
dibandingkan dengan kekurang-benaran atau ketidak-benaran yang lainnya. Sehingga akan lebih nampak mana yang hak dan mana
yang batil, mana yang benar dan mana yang salah, serta dapat dibedakan pula mana yang bercampur-baur antara kebenaran dan
kebatilan dan mana yang suci murni dari Ilahi. Kemudian baru atas taufik dan hidayah dari Allahlah manusia dapat dan mampu
mengakui didalam hati & pikiran,mengikrarkan didalam lisan,serta mengamalkan didalam kehidupan dengan segala kekuatan.

Hal itu sebagaimana dituliskan di dalam Al-Qur'an :


Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. (Al-Qur'an) itu bukanlah
cerita yang dibuat-buat, tetapi membenarkan kitab terdahulu (yg masih asli) dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk
dan rahmat bagi kaum yang beriman. (Qur'an 12:111)
Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik diantaranya. Mereka itulah orang-orang yang diberi petunjuk
oleh Allah dan mereka itulah orang-orang yang berakal. (Qur'an 39: 18)

Maka, di dunia ini banyak orang yang berakal cerdas kemudian berbondong-bondong masuk Islam dan sebaliknya orang-orang
yang kurang akal meninggalkan Islam.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.


Penyusun,
Drs. H. Wakhid Rosyid Lasiman (Drs. Wilibrordus Romanus Lasiman)

Bagaimanakah kita membuktikan Al-Quran itu adalah Kalam Allah ?


Sumber : Tanya jawab > www.pesantrenvirtual.com
Pertama, Al-Qur’an merupakan mu’jizat (tidak ada seorangpun yang bisa mendatangkan sepertinya, atau seperti surah diantara
surah-surahnya). Mu’jizat ini hanya diberikan oleh Allah, kepada seorang rasulNya, sebagai bukti yang membenarkan bahwa ia
benar-benar utusan Allah. Sebagai Mu'jizat Al-Qur'an tentu dari Allah. Dan memang sampai sekarang tidak ada seorangpun yang
bisa mengarang sepertinya, sampai seperti surah yang paling pendek pun masih belum ada yang bisa mendatangkannya. Pada
waktu Al-Qur'an diturunkan, orang-orang Arab berada di puncak kefasihan berbahasa.Tapi ternyata tidak seorang pun dari mereka
yang bisa membuat seperti Al-Qur'an. Berbagai usaha telah dilakukan oleh sebagian penyair mereka. Tapi usaha mereka gagal.
Bahkan mereka sendiri mengakui bahwa Al-Qur'an memang bukan karangan manusia. Imam Az Zarkasyi menyebutkan bahwa
mukjizat Al-Qur'an nampak dari segala sisi (lihat Al Burhan fi ulumil Qur'an, oleh Az Zarkasyi :Jilid:2, hal:237, Darul Ma'rifah,
Bairut1990) : dari rangkaian katanya yang indah " balaghah ", susunan ayat-ayat dan surah-surahnya, kebenaran isinya, kesesuaian
informasinya dengan penemuan final ilmu pengetahuan.
Kedua, memang ada tuduhan bahwa Al-Qur'an karangan Nabi Muhammad SAW, namun kemudian Imam Al-Baqillani dalam
bukunya Ijazul Qur'an, mencoba membandingkan antara hadits-hadits Nabi dan ayat-ayat Al-Qur'an, hasilnya sebuah kesimpulan
bahwa Al-Qur'an bukan karangan Nabi. Al-Qur'an kalam Allah. Sampai-sampai Al Baqillani menantang. Kalau masih belum
percaya silahkan kumpulkan hadits-hadits Nabi, ujar Al Baqillani, lalu susunlah sebagaimana susunan Al-Qur'an, anda akan
menemukan susunan yang tidak berkaitan antara satu hadits dengan lainnya. Bandingkan dengan Al-Qur'an, teliti susunan ayatnya,
susunan surah-surahnya, anda akan menemukan suatu keterpaduan, saling berkaitan dari awal sampai akhir. Padahal ia diturunkan
secara berangsur-angsur. Para Ulama sepanjang sejarah telah membuktikan hakikat kesatuan Al-Qur'an dengan susunannya yang
ada. Di tambah lagi bahwa di dalam Al-Qur'an banyak " khitab " yang ditujukan kepada Rasulullah.
Bahkan ada yang berupa teguran seperti yang terdapat dalam surat " Al Tahrim ", Rasulullah ditegur langsung karena
mengharamkan madu pada dirinya, untuk menjaga perasaan istrinya yang tidak suka bau madu yang diminumnya. Dipermulaan
surat " Abasa " juga teguran kepada Rasulullah kerena beliau bermuka masam kepada Ibn Ummi Maktum yang pada waktu itu minta
Rasulullah untuk mengajarkannya Al-Qur'an, sementara Rasulullah sedang sibuk dalam sebuah pertemuan dengan pemuka-pemuka
Quraisy. Masuk akalkah seorang menegur dirinya senidiri dalam buku yang dikarangnya ? Kalau memang benar Al-Qur'an karangan
Muhammad SAW.
4
Ketiga, Al-Qur'an sendiri menyuruh Rasulullah SAW untuk menantang siapa saja yang dari mahluk yang ada, jin dan manusia
untuk membuat sepertinya. Dalam (QS: Hud:13) perintah untuk Nabi agar menantang mereka supaya mendatangkan sepuluh surah.
Dalam (QS:Yunus:38) perintah agar menantang mereka untuk mendatangkan satu surah. Pada (QS:Al Baqarah:23) juga demikian.
Bahkan dalam (QS:Al Isra':88) Al-Qur'an menegaskan bahwa sekalipun jin dan manusia berkumpul untuk mengarang seperti Al-
Qur'an tidak akan bisa. Dan sampai sekarang Al-Qur'an masih terus menantang, tapi tidak ada seorangpun yang bisa menjawab.
Kalau memang karangan Nabi Muhammad SAW, mengapa pakai perintah ? Dan bentuk perintah kepada Nabi Muhammad SAW, di
dalam Al-Qur'an begitu banyak. Perhatikan saja tiga surah terkahir : Al Ikhalsh, Al Falaq dan An Nas. Semuanya dimulai dengan
perintah " qul " (katakan hai Muhammad). Ini semua menunjukkan bahwa Al-Qur'an kalam Allah. Dan kalau Al-Qur'an karangan
manusia, tentu tidak akan sampai sejauh ini berani menantang. Sementara Al-Qur'an akan terus menantang sampai hari Kiamat.
Suatu bukti bahwa ia kalam Allah yang mu'jiz.
Keempat, Silahkan anda bandingkan antara penemuan ilmu pengetahuan yang sudah final (bukan teori), tentang alam, atau
tentang tubuh manusia dan lain sebagianya, lalu bandingkan dengan penegasan Al-Qur'an, anda pasti akan mendapatkan hakikat
yang sama. Mengapa, karena alam ini ciptaan Allah, dan Al-Qur'an kalamNya. Sudah demikian banyak para ulama mengungkap hal
ini dalam pembahasan "al i'jazul ilmi lilqur'an". Adakah akal manusia sejak sekian abad silam, bisa menjangkau penemuan ilmu
yang baru saja didapatkan tanpa sebuah penelitian ?
Kelima, di dalam Al-Qur'an banyak informasi mengenai alam ghaib, seperti adanya surga dengan segala keindahannya, neraka
dengan segala kepedihannya, hari kiamat dan adanya alam Jin beserta penghuninya, dan seterusnya yang semuanya ini tidak
mungkin dijangkau oleh akal manusia. Suatu bukti bahwa yang mempunyai informasi seperti ini hanya Dia yang menciptakan alam,
dan yang menentukan akhir hidup manusia, yang mengatur kehidupan setelah matinya semua mahluk, dan yang membagi ada yang
ke surga dan yang ke neraka.

Tambahan :
Al Qur'an sampai sekarang masih asli karena Al Qur'an sudah dijamin keasliannya oleh Allah dan sampai sekarang masih
banyak orang yang mampu menghapal Al–Qur’an 30 Juz (dari dulu hingga sekarang, selalu ada hafidz (orang yang hafal Al
Qur'an) sehingga jika ada perubahan satu katapun, mereka akan segera mengkoreksinya).
Untuk masuk Al Azhar (Univ Mesir), anda harus hafal Al Qur'an, sementara untuk bisa lulus PTIQ (Perguruan Tinggi Ilmu Al
Qur'an) di Jakarta anda juga harus hafal Al Qur'an, belum lagi di seantero dunia. Lewat merekalah keaslian Al Qur'an akan terus
terjaga.

JESUS SEMINAR
http://www.jesusseminar.com/
' Jesus Seminar ' diselenggarakan atas sponsor Westar Institute di Amerika Serikat (1985) dengan maksud memperbaharui
penyelidikan Yesus Sejarah tepatnya 'ucapan-ucapan Yesus yang otentik.' Laporan lengkap penyelidikan ini dibukukan dalam
buku berjudul 'The Search for the Authentic Words of Jesus, The Five Gospels, What Did Jesus Really Say? ' (1993). Seminar ini
diketuai Robert W Funk, ahli Perjanjian Baru profesor pada Montana University, dan John Dominic Crossan, rahib Roma
Katolik Irlandia dan profesor pada De Paul University, Chicago Amerika Serikat.
Disebutkan dalam prakata buku itu bahwa buku itu disusun setelah 6 tahun kerja oleh ahli-ahli yang disebut dididik di universitas-
universitas terkemuka di Eropah dan Amerika Serikat. Pertemuan pertama pada tahun 1985 diikuti 30 peserta dan dikatakan
bahwa 200 orang lainnya kemudian ikut bergabung (Dalam buku: 'The Five Gospels' (1993) yang ditulis setelah 8 tahun berdirinya
Jesus Seminar, hanya disebutkan daftar 76 orang yang terlibat). Pertemuan diadakan dua kali setahun untuk mendiskusikan satu-
persatu ucapan-ucapan Yesus yang ada dalam Alkitab.
Buku itu selain berisi hasil seminar juga memuat terjemahan kitab Injil yang disebut sebagai 'The Five Gospels' dengan
memasukkan 'Injil Thomas' sebagai Injil ke lima. Dan karena para pengikut seminar mempercayai teori Injil Markus sebagai kitab
Injil tertua, maka Injil Markus diletakkan di depan kemudian disusul Injil-Injil Matius, Lukas dan Yohanes dan baru Injil
Thomas. Terjemahan ini disebut sebagai 'The Scholar Version' (SV) yang memberikan kesan akademik, dan yang dianggap
merupakan versi untuk bisa dengan mudah dimengerti oleh pembaca Amerika modern dengan versi yang dikatakan sebagai paling
dekat dengan apa yang bisa didengar oleh jemaat abad pertama. Aktivitas seminar adalah :
Pertama, mengumpulkan 'ucapan-ucapan yang dianggap dari Yesus' dari kurun waktu 300 tahun baik dari Alkitab maupun dari
sumber-sumber kuno yang mungkin dikumpulkan. Ucapan-ucapan yang berjumlah sekitar 1500 itu kemudian dibagi dalam 4
kategori, yaitu perumpamaan, aforisme, percakapan, dan cerita yang mengandung ucapan Yesus. Ucapan-ucapan lebih pendek
dianggap lebih asli karena orang lebih mudah mengingatnya daripada kalimat-kalimat panjang yang mungkin disusun kemudian dan
sudah berkembang dan dibumbui.
Kedua, kemudian dilakukan pemungutan suara oleh yang hadir untuk menentukan keaslian ucapan itu. Dalam penentuan keaslian
itu tersedia empat pilihan, yaitu yang:
1). Asli diberi warna merah, yaitu yang dianggap ucapan Yesus sendiri;
2). Mungkin Asli diberi warna merah muda, yaitu untuk menunjukkan ucapan Yesus yang masih diragukan atau telah mengalami
perubahan-perubahan selama proses salinan
3). Mungkin Tidak Asli diberi warna abu-abu, yaitu ucapan yang tidak diucapkan oleh Yesus tetapi mengandung gagasan Yesus;
4) Tidak Asli diberi warna hitam, yaitu ucapan yang dianggap bukan dari Yesus dan ditulis pengikutnya atau musuhnya.
Ucapan-ucapan itu disusun untuk merekonstruksikan sejarah kehidupan Yesus. Selain itu, Jesus Seminar mencoba untuk
memperjelas pemisahan antara 'Yesus Sejarah' dan 'Yesus Iman,' termasuk di dalamnya mengenai Inspirasi dan ketidak bersalahan
(Inerrancy) Alkitab dan pembedaan Yesus (ke-manusia-an) dari Kristus (ke-Tuhan-an), dan beberapa masalah dibahas seperti antara
lain sekitar sumber-sumber dan hubungan antar kitab Injil, dan juga tempat Injil Thomas sebagai Injil ke Lima, dan soal tradisi
ucapan Yesus.
Akhir dari Seminar itu dihasilkan kesimpulan bahwa :
“ 82 persen ucapan dalam kitab-kitab Injil bukan ucapan Yesus “ (warna merah)

Lima Puluh Ribu Kesalahan (?)


http://media.isnet.org/antar/Deedat/Salah.html
Sekte Kesaksian Yehovah (Amerika Serikat) dalam majalah Awake tanggal 8 September 1957, memuat judul yang mengejutkan
ini "50.000 Kesalahan di dalam Injil ?"
5
Dalam artikel : "50.000 Kesalahan di dalam Injil?", mereka berkata, "Mungkin ada 50.000 kesalahan ... kesalahan yang bergerak
pelan ke dalam teks Injil ... 50.000 kesalahan yang begitu serius (?) ... kebanyakan dari yang disebut kesalahan-kesalahan itu ...
secara keseluruhan Injil tidak akurat." (?)
Salah seorang penganut sekte Kesaksian Yehovah ketika ditanyakan ulang tentang hal tersebut berkomentar :
"Artikel tersebut mengatakan bahwa Kebanyakan kesalahan-kesalahan tersebut telah dihilangkan."
Pertanyaan bagi kita : "Jika sebagian besar kesalahan telah dihilangkan, bagaimana dengan sisa dari 50.000 tersebut? 5000? 500?
50? Bahkan walau masih tersisa 50, apakah kita dapat menyalahkan kesalahan2 tersebut kepada Tuhan ?"

Pengakuan Yang Memberatkan


http://media.isnet.org/antar/Deedat/Berat.html
Kesaksian
Para penginjil yang paling riuh adalah Sekte Kesaksian Yehovah. Pada halaman 5 dari "Kata Pendahuluan" mereka yang telah
disinggung sebelumnya, mereka mengakui : "Dalam menyalin wahyu asli dengan tangan, elemen kelemahan manusia masuk di
dalamnya, sehingga tak satu pun dari seribu salinan dalam bahasa aslinya, yang masih ada saat ini adalah duplikat yang sempurna.
Ini berarti tidak ada dua salinan yang benar-benar sama."
Sekarang lihatlah, mengapa keseluruhan "kata pendahuluan" yang berjumlah 27 halaman dihilangkan dari Injil mereka. Allah telah
membuat mereka menggantung dirinya sendiri melalui orang-orang terpelajar dari kalangan mereka sendiri.
Seadanya
Dari dua puluh empat ribu (24.000) lebih naskah yang berbeda yang dibanggakan umat Kristen, para sesepuh gereja memilih empat
yang paling cocok dengan anggapan mereka dan pendapat yang terbentuk sebelumnya (Injil Matius, Markus, Lukas dan
Yohanes). Kita akan memperlakukan masing-masing kitab Injil tersebut sesuai dengan tempatnya. Marilah kita lihat kesimpulan
penelitian Sekte Kesaksian Yehovah seperti ditulis dalam kata pendahuluan yang sekarang dihilangkan: "Karenanya, ini
membuktikan bahwa teks asli naskah Yunani Kristen telah dirusak sama seperti teks LXX."
Kelompok ini telah lancang menerbitkan 9.000.000 (Sembilan Juta) salinan pada edisi pertamanya dari sebuah buku setebal 192
halaman yang berjudul "Is the Bible really the Word of God?" (Apakah Injil Benar Firman Tuhan?) Di sini kita berhadapan dengan
mental yang sakit, tidak ada sejumlah kerusakan, seperti yang dikatakan mereka, akan "cukup Besar Mempengaruhi Keaslian Injil"
(?). Inilah logika Kristen!
Sebuah Pemeriksaan
Dr Graham Scroggie pada halaman 29 dalam buku yang telah disebutkan tadi mengaku:
"Marilah kita benar-benar jujur sewaktu membahas permasalahan ini, (apakah Injil firman Tuhan?). Pikirkan bahwa kita hendak
mendengar apa yang dikatakan Injil tentang hal tersebut. Dalam sebuah hukum peradilan kita menganggap seorang saksi akan
berbicara kebenaran, dan harus menerima apa yang dikatakannya jika kita tidak mempunyai dasar yang kuat untuk menuduhnya,
atau dapat membuktikannya sebagai pendusta. Tentu saja Injil harus diberikan kesempatan yang sama untuk didengar, dan diterima
seperti sebuah pemeriksaan."
Permintaan tersebut wajar dan beralasan. Kita akan melakukan tepat seperti permintaannya dan membiarkan Injil berbicara untuk
dirinya sendiri.
Dalam lima kitab pertama Injil, Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan, terdapat lebih dari 700 pernyataan yang
membuktikan tidak hanya bahwa Tuhan bukanlah penulis kitab-kitab ini, tetapi bahkan tidak ada campur tangan Musa di dalamnya.
Bukalah kitab ini secara acak dan Anda akan melihat:
"Dan Tuhan berkata kepadanya, Pergilah, kesalkan hatimu ... "
"Dan Musa berkata kepada Tuhan, orang-orang tersebut tidak dapat datang ...."
"Dan Tuhan berkata kepada Musa, Pergilah sebelum orang-orang tersebut ..."
"Dan Tuhan berbicara kepada Musa, mengatakan ...."
"Dan Tuhan berkata kepada Musa, Turunlah, hargailah ..."
Terbukti dan jelas bahwa semua ini bukanlah Firman Tuhan atau Musa, tetapi menunjukkan suara orang ketiga yang ditulis dari
cerita orang.
Musa Menulis Sendiri Berita Kematiannya?
Mungkinkah Musa menyumbang berita kematiannya sendiri sebelum kematiannya? Apakah orang-orang Yahudi menulis sendiri
berita kematiannya? "Lalu Musa ... meninggal ... Dan dia (Tuhan Yang Maha Kuasa) menguburnya (Musa) ... Dia berumur 120
tahun ketika meninggal ... Dan tidak ada lagi nabi yang bangkit di antara orang Israel seperti Musa ...." (Ulangan 34: 5-10). Kita
akan menganalisa Perjanjian Lama lainnya yang dipresentasikan dari sudut yang berbeda.

The Choice Islam and Christianity


Judul edisi Indonesia: Dialog Islam Kristen
Pengarang: Ahmeed Deedat
Penerbit: Pustaka Al-Kautsar, Jakarta
Cetakan I: Juni 1999, Cetakan II: September 1999 (Revisi)
-----------------------------------------------------------------------

Penyakit yang Timbul


Penyakit mental adalah salah satu yang ditanamkan. Penulis2 lain dan para pengikutnya masih dapat meneriakkan dari puncak atap
bahwa "Benar, Injil adalah Firman Tuhan yang sempurna." "Ya, Injil telah tercampur, tetapi murni", "Bersifat manusiawi, juga
Ketuhanan." Apakah dalam bahasa mereka kalimat tersebut mempunyai arti ? Ya, mereka memilikinya dalam hukum peradilan
tetapi tidak dalam teologi. Mereka membawa sebuah "kebebasan penyair" dalam ajarannya.

Firman Allah SWT :


Dalam Surat Al-Baqarah : 6- 7 dan 18 menyebutkan karena kebutaan dan ketulian merakalah sehingga meskipun kitab yang
dipegang tidak lagi bisa dikatakan asli, apalagi suci, mereka tidak juga akan beriman. Diberikan peringatan atau tidak sama saja.
Allah SWT telah mengunci hati dan telinga mereka.

"Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka
berdusta (terhadap diri mereka sendiri)" (Al-Qur'an: Al-Baqarah : 10).
6
Tulisan ini ditujukan bagi siapa saja yang memiliki jiwa yang tulus, yang benar-benar tertarik mencari Cahaya Tuhan, dan ingin
dibimbing oleh-Nya. Bagi yang lain, dengan jiwa yang berpenyakit, fakta-fakta yang diberikan ini hanya dapat menambah
penyakit di dalam hatinya. Semoga kita semua mendapatkan Hidayah dari Allah SWT, Amin……

Link terkait :
http://media.isnet.org
http://media.isnet.org/v01/antar/Deedat/toc.html
http://answering-islam.org/index.html
http://www.islamicbookstore.com/video-debates---speeches-of-ahmed-deedat.html
dan lain - lain.........

Kalau ada yang menganjal dihati tentang kebenaran Islam lebih baik ditanyakan di Websites dibawah ini dibagian Konsultasi agar
tidak menjadi penyakit dihati kita…………
Untuk Konsultasi & Tanya Jawab tentang Islam :
www.myquran.com www.islamuda.com www.alharamain.or.id
www.eramuslim.com www.klikdt.com http://alsofwah.or.id/
www.pesantrenvirtual.com www.keluargamuslim.com www.ukhuwah.or.id
www.manajemenqolbu.com www.assunnah.or.id http://kotasantri.com
http://www.hidayatullah.com/ www.perpustakaan-islam.com www.alhikmahonline.cjb.net
Dan lain-lain………

Untuk Info lebih lanjut & Saran :


dimitry19yesusbukantuhan@yahoo.com
yesusbukantuhan@yahoo.com
inforaihan@yahoo.com.sg

Sekian

Anda mungkin juga menyukai