Anda di halaman 1dari 2

Uraian Pembuktian nilai (pi) dari Peritiwa Tawaf Pada Pelaksanaan Hajji.

Ketika kita memperhatikan pada buku matematika atau buku lainnya terdapat
penulisan = 3,142857143 atau kadang dipersingkat menjadi = 3,14 secara aturan desimal
atau aturan angka signifikan dapat dibenarkan. Namun kalau ditinjau dari dalil yang penulis
kaji dalam Al-Quran maka tidak dapat dibenarkan sebagai uraian yang penulis sampaikan
berikut ini.
Dalam Al-Quran pada Surat Al-hajj adalah surat ke 22, membahas tentang kegiatan
hajji termasuk melaksanakan tawaf yaitu pada ayat 26 :

artinya; Dan ingatlah ketika kami memberikan tempat kepada ibrahim di tempat Baitullah
(dengan mengatakan): "Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan aku dan
sucikanlah rumah-Ku ini bagi orang-orang yang tawaf, dan orang-orang yang beribadat dan
orang-orang yang ruku' dan sujud.
Adapun dalam pelaksanaan haji tawaf dilaksanakan sebanyak 7 kali putaran, ini
menunjukan dalam konsep matematika berarti 7 kali membentuk lingkaran. Kemudian ditinjau
dari konsep matematika tentang rumus lingkaran dalam menentukan nilai = 22/7. Kita
mengingat rumus atau rumus menentukan Keliling Lingkaran yaitu: Kakeliling lingkaran =
x garis tengah lingkaran. Jika kita simbulkan keliling lingkaran (K), dan diameter/garis lurus
tengah lingkaran yang membagi lingkaran adalah (d).
Hal garis yang membagi ini atau garis pemisah ini dalam surat 22 Al-Hajj pada sekian
banyak ayat-ayatnya menjelaskan pemisah antara perbedaan perbuatan yang di kehendaki
Allah dan perbuatan yang di murkai Allah. Ada beberapa surat yang kita bisa baca antara lain,
Seperti ayat 19:

yang artinya: Inilah dua golongan (golongan mu'min dan golongan kafir) yang bertengkar,
mereka saling bertengkar mengenai tuhan mereka. Maka orang kafir akan dibuatkan untuk
mereka pakaian-pakain dari neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih di atas kepala
mereka. Adapun Pada Ayat 8:

yang artinya: dan diantara manusia ada orang-orang yang membantah tentang Allah tanpa
ilmu pengetahua, tanpa petunjuk tanpa kitab(wahyu) yang bercahaya. (yang bercahaya*
adalah menjelaskan antara yang hak dan yang batil). Kemudian ayat 38:

yang artinya: Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai tiap-tiap orang berhianat lagi mengingkari ni'mat.
Ada pula penjelasan ayat satu dengan yang lainnya saling menjelaskan yang disukai Allah
dengan yang tidak disukai Allah antaranya, pada ayat 23:

yang artinya: Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang beriman dan mengerjakan amal
yang saleh ke dalam surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Di surga itu
mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan pakaian mereka
adalah sutra. Dengan ayat 25:

yang artinya: Sesungguhnya oran-orang yang kafir dan menghalangi manusia dari jalan Allah

dan masjidilharam yang telah kami jadikan untuk semua manusia, baik yang bermukim di situ
maupun di padang pasir dan siapa yang bermaksud di dalamnya melakukan kejahatan secara
zalim, niscaya akan Kami rasakan kepadanya siksa yang pedih. Disamping ayat itu ada ayat
yang lain yaitu ayat 50:

yang artinya: Maka orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, bagi
mereka ampunan dan rezeki yang mulia. Dengan ayat 51:

yang artinya: Dan orang-orang yang berusaha dengan maksud menentang ayat-ayat Kami
dengan melemahkan (kemauan untuk beriman); mereka itu adalah penghuni-penghuni
neraka. Begitu juga dengan ayat 56 dengan ayat 57. Pada ayat 56 :

yang artinya: Kekuasaan di hari itu ada pada Allah, Dia memberi keputusan diantara mereka.
Maka orang-orang beriman dan beramal saleh adalah di dalam surga yang penuh keni'matan.
Sedangkan ayat 57:

yang artinya: Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, maka bagi
mereka azab yang menghinakan. Berdasarkan ayat-ayat yang di atas inilah dapat kita
simbulkan garis lurus yang memisahkan perbuatan yang yang disukai Allah dengan yang
dimurkai Allah terungkap dalam banyak surat di surat Al-Hajj maka dapat kita simbulkan
dengan 22 x d.
Sekarang dapat kita melihat kembali dengan konsep tawaf : 7 lingkaran kali berputar
dikaitkan dengan surat Al-Hajj yaitu surat ke 22 dalam Al-Qur'an sebagai pemisah antara
perbuatan yang dikehendaki Allah dengan yang dimurkai Allah. Jadi dapat kita tulis dalam
aturan rumus matematika yaitu : 7 x K = 22 x d, atau dapat kita tuliskan sesuai aturan
matematika menjadi K = (22 x d)/7. Karena (22 x d)/7 adalah perkalian dan pembagian maka
dapat dituliskan menjadi (22/7) x d Dan dari uraian rumus matematika di atas yaitu Kakeliling
lingkaran = x garis tengah lingkaran ( K = x d ), maka dapat kita simpulkan bahwa =
22/7, sehingga penulis mengatakan tidak ada lagi penyangkalan terhadap nilai = 22/7.

Anda mungkin juga menyukai