Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ALASAN SAUDARA SEPERSUSUAN HARAM UNTUK DINIKAHI DALAM


PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN ILMU GENETIKA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

“SAINS DALAM AL-QUR’AN”

Dosen Pengampu :

Arbaul Fauziah, M. Si

Oleh kelompok 4 :

1. Muhamad Daud Idris (12208193022)


2. Khalimatus Sa’diyah (12208193044)
3. Riska Hanifah (12208193045)
4. Dian Ayu Setyaningrum (12208193046)
5. Karina Sabti Pangestu Tri (12208193047)

TADRIS BIOLOGI
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam Negeri Tulungagung
Tahun 2019/2020

1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pernikahan adalah salah satu syariat agama islam yang digunakan untuk
menyempurnakan separuh agama. Syariat syariat tersebut sudah diatur dalam al
quaran dan sunnah nabi, termasuk larangan menikah i mahram, utamnya saudara
sepersusuan.

Saudara sepersusuhan bisa terjadi jika seorang wanita menyusui anak yang bukan
anak kandungnya. Para pendahulu islam sepakat tentang syarat adanya saudara
sepersusuan yaitu jika anak tersebut menyusu sebanyak 5 kali atau lebih hingga
kenyang dan usia anak yang disusui tidak lebih dari dua tahun atau pasa massa
masih menyusui.

Sejak zaman nabi Muhammad saw, saudara sepersusuan sudah tidak asing lagi.
Nabi Muhammad pun juga memiliki ibu susuhan.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian saudra sepersusuhan dalam perspekstif islam!
2. Sebutkan ayat yang menjelaskan tentang larangan menikahi saudara
sepersusuhan!
3. Apakah hikmah dari larangan menikahi saudara sepersusuhan?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari saudara sepersusuhan
2. Mengetahui dalil dalil yang membahas tentang larangan menikahi saudara
sepersusuan
3. Mengetahui hikmah dari larangan menikahi saudara sepersusuhan

2
BAB 2

PEMBAHASAN

PengertianSaudaraSepersusuandalamPerspektif Islam

Pengertian saudara persusuan dalam islam persusuan dalam bahasa arab


adalah berasal dari fiil madhi yaitu dari kata, radha’a - yardha’u - radhaa’an yang
berarti menyusu. Menurut bahasa, Radhaah berarti penyusuan. Jika dikatakan
radha’a ats-tsad-nya berarti menghisap payudara. Adapun hubungan sepersusuan
adalah bila seorang anak menyusu pada seorang perempuan selain dari ibu
kandungnya, maka air susu itu menjadi darah daging dan pertumbuhan bagi si
anak sehingga perempuan yang menyusukan itu telah seperti ibunya sebaliknya
anak tersebut sudah seperti anak kandungnya. Oleh sebab itu, hubungan
sepersusuan sama halnya dengan hubungan senashob ( sedarah).

‫و‬66‫ و شرعا و صول لبن آ دمي مخصوص على وجه مخص‬, ‫ و هو لغة اسم لمص الثدي و شرب لبنه‬: ‫فصل‬
‫انت أو مزوجة‬66‫ة ك‬66‫ خلي‬,‫ا‬66‫انت أو ثيب‬66‫ و إ نما يثبت الرضاع بلبن امرأة حية بلغة تسع سنين قمرية بكرا ك‬,‫ص‬
.

Artinya : Rodho’ secara bahasa adalah nama untuk menghisap puting dan
meminum air susunya. Dan secara syara’ adalah masuknya air susu anak adam
tertentu ke dalam perut anak adam dengan cara yang trtentu juga. Rodo’ah
hanya bisa sah dengan air susu wanita yang masih hidup dan mencapai usia
sembilan tahun, baik perawan atau janda, tidak bersuami atau memiliki suami.

Pada dasarnya, saudara sepersusuan itu haram apabila seorang perempuan


menyusui seorang anak yang belum berumur dua tahun, maka anak yang menyusu
itu menurut hukum seperti anak dari perempuan itu, dan suami perempuan itu
menjadi ayah dari bayi tersebut. Ini berarti perempuan dan suaminya menjadi
mahram si anak yang menyusu sebagaimana ُ bermahram dengan kedua bapak ibu
yang melahirkannya.Begitu pula dengan saudara keduanya dan anak keduanya
mereka semua menjadi mahram si anak yang disusui.

3
‫عنكم‬66‫تي أرض‬66‫حرُمت َعلَ ْي ُك ْم أمهتكم وبناتكم وأخوتكم وعمتكم وخلتكم وبنات األخ و بنات أألخت وأمهتكم ال‬
‫ل‬66‫وأخوتكم من الرضعة وأمهت نسائكم وربئبكم التى في حجركم من نسائكم التي دخلتم بهن فال جناح عليكم وحلئ‬
‫ أبنآئكم الذن من اصلبكم وان تجمعوا بين األختين إالما قد سلف ّ إن هللا كان غفورا رحيم‬.

Artinya : Diharamkan atas kamu mengawini ibu-ibumu, anak-anakmu yang


perempuan saudara-saudara yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang
perempuan, saudara-saudara ibumu yang perempuan,anak-anak perempuan dari
saudara-saudaramu yang laki-laki, anak-anak perempuan dari saudara-
saudaramu perempuan, ibu-ibumu yang menyusui kamu, saudara perempuan
sepersuson, ibu-ibu istrimu ( mertua), anak-anak istrimu yang dalam
pemeliharaanmu dari istri yyang dia sususi ang telah kamu campuri, tetapi jika
kamu belum campur dengan istrimu itu ( dan sudah kamu ceraikan) maka tidak
berdosa kamu mengawininya, ( dan diharamkan bagimu) istri-istri anak
kandungmu ( menantu) dalam perkawinan dua perempuan yang bersaudara,
kecuali yang telah terjadi pada masa lampau, Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.

Dari penjelasan ayat al-Quran diatas telah dijelaskan dengan jelas bahwa
menikahi saudara sepersusuan hukumnya haram. Tidak hanya dari Al-Quran dan
hadist saja yang melarang adanya pernikahan anatara saudara sepersuson tapi
secara medis telah memperhatikan masalah saudara sepersuson bahwa
dilarangnya saudara sepersuson ternyata secara medis adanya gen dalam ASI
orang yang menyusui, dimana ASI mengakibatkan terbentuknya organ-organ
pelindung pada orang yang menyusu anatara tiga sampai lima kali susuan akan
menurunkan sifat-sifat khusus sebagaimana ibu yang menyusuinya. Telah
ditemukan didalam ASI yang mengandung lebih dari satu sel yang sama. Dimana
sel itu merupakan inti dari kehidupaan manusia. Sel ini sering disebut dengan
nama sel DNA.

Ketika seorang wanita menyusui seorang anak dengan air susunya, anak tersebut
sudah menjadi mahram baginya, baik sang anak meminum air susu saat si wanita
atau ibu yang menyusuinya masih hidup atau sudah meninggal dunia dengan
syarat air susunya diambil saat si wanita yang menyusui masih hidup, maka status
anak yang dia susui menjadi anaknya dengan beberapa syarat.

4
Salah satu dari syarat tersebut yakni usia anak yang di susui kurang dari dua
tahun dengan hitungan tanggal kelahiran yang dihitung secara sempurna. Karena
jika yang di susui sudah mencapai di atas dua tahun maka menyusuinya tidak bisa
memberikan dampak ikatan mahram. Syarat yang kedua yakni kadar persusuan
yang bisa mengakibatkan terjalinnya ikatan saudara sesuson. Banyak sekali dalil-
dalil yang menjelaskan tentang kadar persusuan yang mengharamkan pernikahan,
para ulama juga berbeda-beda pendapat mengenai berapa banyak kadar persusuan
yang dapat mengharamkan pernikahan, diantaranya yaitu :

1. Hadis Riwayat Imam Muslim, yang diriwayatkan oleh Aisyah r.a ia


bercerita, Rasullullah SAW, bersabda :
‫معيل ح و‬66‫ا إس‬66‫د ثن‬66‫ير ح‬66‫حد ثني زهير بن حرب حدثن إسمعيل بن إبرهيم ح و حد ثنا محمد بن عبدهللا بن نم‬
‫ة عن عبدهللا بن‬66‫وب عن بن آبي مليك‬66‫ا عن آي‬66‫حد ثن سويد بن سويد بن سعيد حد ثنا معتمر بن سليمان كالهم‬
‫ال ال‬66‫الزبير عن عائسة قالت رسوالهلل صلى هللا عليه وسلم وقل سويد وزهير إن النبي صلى هللا عليه وسلم ق‬
‫ ا‬. ‫تحرم المصة والمصئان‬

Artinya : Bersumber dari Aisyah ia berkata : “ Rasulullah SAW, bersabda”


menurut Suwaid dan Zuhair memakai kalimat Nabi Saw” satu ataupun dua
isapan saja tidak bisa menimbulkan keharaman,(H.R. Muslim.

2. Hadis Riwayat Imam Muslim, no hadis 2634 Aisyah r.a yang menyebutkan
lima kali penyusuan .

‫ا‬66‫حد ثنا يحيى بن يحيى قال قرأت عل مالك عن عبدهللا بن أبي بكر عن عمرة عن عائسة أنها قالت كانت فيم‬
‫ه‬66‫لى هللا علي‬66‫أنزل من القران عشر رضعات معلمات يحرمن ثم نسحن بخمس معلومات فتوفي رسول هللا ص‬
‫وسلم وهن فيما يقرآ من القران‬

Artinya : Telah menceritakan pada kami Yahya bin Yahya, saya membaca
dihadapan Malik dari Abdullah bin Abu Bakar dari Amrah bersumber dari
Aisyah, sesungguhnya ia berkata” semula ayat Al-Quran yang diturunkan
menyatakan bahwa yang bisa mengharamkan ialah sepuluh kali susuan,
kemudian dibatalkan hanya menjadi lima kali susuan secara maklum, dan hal ini
kemudian terus berlaku setelah Rasullulah SAW wafat”. ( H.R. Muslim).

5
Penjelasan dari hadis diatas bahwa satu atau dua kali isapan yang dilakukan si
bayi kepada ibu yang menyusui tidak dapat menjadikan anak itu haram dinikahi
atau menjadi mahramnya yang berarti boleh menikahi wanita yang menyusuinya
ataupun keluarganya.Maka dari itu haramnya jumlah kadar susu itu lebih dari satu
ataupun dua sedotan. Pada hadis yang kedua menjelaskan bahwa di dalam AL-
Quran terdapat ayat-ayat menjelaskan kadar isapan yakni sepuluh kali susuan
anak bayi pada ibunya bisa menjadikan kehraman menikah anatara keduanya
ataupun keluarganya. Kemudian dinask dengan lima kali persusuan sudah bisa
menjadikan wanita yang menyusui dengan anak yang disusui haram untuk
menikah. Dengan lima kali penyusuan itu tetap dibaca sebagai ketetapan yang ada
didalam Al-Quran ketika Rasulullah telah wafat.

Susuan yang dapat menyebabkan keharaman adalah penyusuan secara mutlak dan
tidak terwujud kecuali adanya penyusuan secara sempurna, yakni anak yang
menyusu ke tetek dan menghisapnya dan tidak meninggalkannya kecuali atas
kemauannya sendiri ( setelah kenyang dan tidak memakan sesuatu apapun kecuali
susu ASI tersebut).Sehingga, seandainya anak yang disusui itu memutus hisapan
diantara masing-masing lima hisapan dengan berpaling dari puting satu ke puting
lainnya, maka hisapan-hisapan itu dihitung terpisah ( tidak jadi satu).

Dalam hadis riwayat ibnu Mas’ud, menjelaskan bahwa dengan meminum susu
seorang wanita dapat menjadikan mahram baginya, baik dilakukan dengan cara
menenguk atau memasukkan susu sedikit demi sedikit ke dalam mulut sang bayi,
atau sa’uth ( memeasukkan melalui hidung ),atau huqnah ( memasukkan susu
melalui alat yakni berupa suntikan )dimana susu tersebut bisa menghilangkan rasa
lapar pada bayi maka hubungan antara ibu yang menyusui dan anak yang disusui
menjadi mahram atau haram untuk dinikahi. Apabila air susu seorang wanita yang
menyusui tercampur dengan makanan selain susu ASI misalnya susu kambing
ataupun susu kambing dicampur dengan susu ASI selama kadar air susu ASI lebih
banyak daripada susu campurannya maka tetap diharamkan pernikahan antara
keduannya( yang disusui maupun yang menyusui), tetapi jika kadar susu yang
bukan ASI lebih banyak di minum si bayi maka tidak haram bagi keduannya
untuk menikah.

6
Keharaman menikah anatara ibu yang menyusui dengan anak yang disusui juga
akan terbentuk ketika si anak telah menerima air susu dari wanita yang
menyusuinya selama sehari semalam, di mana hanya air ASI yang menjadi
makanan pokok dan tidak diselangi dengan makanan lainnya.

2. Ayat Yang Menjelaskan Larangan Menikahi Saudara Sepersusuan

Allah SWT dalam kitab suci nya telah mencantumkan ayat-ayat yang
mengkaji tentang persusuan. Selain dijeskan didalam Al-Qur’an, dijelaskan juga
didalam hadis. Ada beberapa golongan wanita yang haram untuk dinikahi bagi
kaum laki-laki. Adapun sebab-sebab wanita haram untuk dinikahi tiga yaitu sebab
nasab, ada hubungan pernikahan dan karena sepersusuan. Adapun salah satu dari
sebab-sebab tersebut adalah saudara sepersusuan. Maksud dari saudara
sepersusuan itu adalah jika ada dua insan lawan jenis yang bukan merupakan
saudara kandung atau saudara satu darah yang meminum asi dari satu ibu yang
sama.

Untuk contoh permasalahan seperti ini sudah ditunjukkan dan dijelaskan


dengan dalil Al-Qur’an, sunnah dan ijma’. Salah satu penjelasanNya terdapat
dalam firman Allah SWT yang artinya :

“Para ibu hendaklah menyusukan anakanaknya selama dua tahun penuh, yaitu
bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah memberi makan
dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. Seorang tidak dibebani lebih dari
kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya dan jangan
pula seorang ayah menderita karena anaknya. Ahli waris pun berkewajiban seperti
itu pula. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan
persetujuan dan permusyawaratan antara keduanya, maka tidak ada dosa atas
keduanya. Dan jika kamu ingin menyusukan anakmu kepada orang lain, maka
tidak ada dosa bagimu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah
kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha melihat apa

yang kamu kerjakan.” (Q.S. al-Baqarah [2]: 233)

7
Selain didalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 233 juga dijelaskan didalam Al-
Qur’an surah An-Nisa ayat 22-23 sebagai berikut :

22. Dan janganlah kamu menikahi perempuan-perempuan yang telah dinikahi


oleh ayahmu, kecuali (kejadian) pada masa yang telah lampau Sesungguhnya
perbuatan itu sangat keji dan dibenci dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh).

23. Diharamkan atas kamu (menikahi) ibu-ibumu, anak-anakmu yang perempuan,


saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara ayahmu yang perempuan ,
saudara-saudara ibumu yang perempuan, anak-anak perempuan dari saudara-
saudaramu yang laki-laki, anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang
perempuan ,ibu-ibumu yang menyusui kamu saudara-saudara perempuanmu
sesusuan ibu-ibu istrimu (mertua), anak-anak perempuan dari istrimu (anak tiri)
yang dalam pemeliharaanmu dari istri yang telah kamu campuritetapi jika kamu
belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa
kamu menikahinya, (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu
(menantu) dan diharamkan mengumpulkan (dalam pernikahan) dua perempuan
yang bersaudarakecuali yang telah terjadi pada masa lampau Sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. An-Nisa'[4]: 22-23)

Pada ayat diatas juga telah disebutkan dan dijelaskan bahwa ada tujuh wanita
yang haram dinikahi karena hubungan nasab. Yaitu diantaranya ibu, anak, saudara
perempuan ayah, saudara perempuan ibu, anak dari saudara laki-laki, dan anak
dari saudara perempuan kita. Allah juga telah menjelaskan bahwasannya dalam
ayat ini juga telah dijelaskan bahwa diharamkannya menikahi ibu yang menyusui
dan saudara sepersusuan.

Selain sudah dijelaskan didalam Al-Qur’an larangan untuk menikahi


saudara sepersusuan juga dijelaskan dibeberapa hadis.

Berikut beberapa hadis yang menjaskan hukum menikahi saudara sepersusuan.

8
ِ ‫ضا َع ِة َما يَحْ ُر ُم ِمنَ النَّ َس‬
‫ب‬ َ ‫يَحْ ُر ُم ِمنَ ال َّر‬

“Hal-haldarihubunganpersusuandiharamkansebagaimanahal-
haltersebutdiharamkandarihubungannasab.”(HR. Bukhari : 2645)

Dengan demikian, seseorang tidak dapat menikah dengan saudara


sepersusuan dikarenakan terdapat hubungan nasab dengan orang yang telah
meyusuinya, sehingga saudara seprsusuan termasuk mahram yang haram untuk
dinikahi.

Serta berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

‫ضا َع ِإالَّ فِ ْي َحوْ لَ ْي ِن‬


َ ‫الَ َر‬

“Tidak ada persusuan (yang menjadikan mahram) kecuali pada umur dua tahun.”
(HR. Baihaqi: 1544).

Dengan demikian, sudah jelas bahwa menikah dengan saudara sepersusuhan, hal
ini dikarenakan anak yang telah disusui oleh seorang wanita yang bukan ibu
kandungnya sudah termasuk menjadi anaknya. Bisa dibilang posisi saudara
sepersusuan itu dibawah saudara sedarah sehingga termasuk mahram.

9
Hikmah larangan menikahi saudara persesusuan

Larangan menikahi saudara persesusuan salah satunya terdapat pada hadits


riwayat HR. Bukhari dan Muslim yaitu:

‫ ((يحرم من الرضاع ما يحرم من النسب )) متفق عليه‬:‫قال رسوهللا صلى هللا عليه وسل م‬

Rasulullah bersabda,” diharamkan dari saudara sesusuhan segala sesuatu yang


diharamkan dari nasab”.

Dalam penelitian yang dilakukan pada ASI ditemukan gen didalamnya yang dapat
mengakibatkan terbentuknya organ-organ pelindung pada orang yang disusui dan
dapat menyebabkan penurunan sifat-sifat khusus yang dimiliki oleh pemilik ASI
tersebut. Hal inilah yang menyebabkan sauadara persesusuan memiliki sifat yang
sama yang berasal dari ibu pemilik ASI.

Salah satu hikmah yang ada diatas adalah seorang saudara pesesusuahn dilarang
untuk menikahi saudara persesusuhannya dikarenakan disaat melakukan
penyusuan organ-organ, sifat bakan DNA pemilik ASI akan turun kepada
keduanya. Jika keduanya menikah hal tersebut dapat menyebabkan ketidak
sempurnaan perkembangan karena bercampurnya sel dan hal tersebut
membutuhsn waktu yang cukup lama yaitu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun
sejak kelahiran. Karena memiliki kosekuensi yang tinggi maka dilaranglah
pernikahan saudara persesusuan.

10
DATAR PUSTAKA

Ahmad, Syaikh Sulaiman.2017.” Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq.”Jakarta :


PUSTAKA AL-

KAUTSAR.

Syariffuddin, Amir. 2014.” Fikih Keluarga.” Jakarta : GRAFFINDAP PERSADA.

Thoat, T. 2017. “Persusuan (AR-RADHAA’) Menjadikan Kemahraman dalam


Perkawinan (Kajian

Tafsir Maudu’i Al-Quran Surat An-Nisa Ayat 23).”Jurnal Ilmiyah


Syariah 16(1). 21-28.

Eli, N. 2017. “ Larangan Pernikahan Persusuan.”Juurnal Berkala Ilmiyah 12(1).


5-10

Fatkhur, R. 2015.”Kadar Susuan yang Menjadikan Keharaman dalam Perkawinan


Menurut Islam dan

Tinjauan Medis.”Jurnal Pro- life 5(13). 16-20

http://agusupianto.blogspot.com/2014/2/ makalah- tentang-perkawinan-


sepersusuan. html diakses

hari minggu,23 februari 2020 pukul 09:41.

http://amrul.kompasiana.com/2010/4/ hikmah-di-haramkannya-menikahi-
saudara-sesusuan.html

diakses hari sabtu,22 februari 2020 pukul 01:30.

11

Anda mungkin juga menyukai