Mata kuliah ini merupakan mata kuliah dasar. Mata Kuliah ini ditujukan agar peserta memiliki pemahaman tentang Ilmu Bahan, Struktur Kristal dan Penguatan Logam serta memahami aplikasianna dalam kehidupan. Materi ang di!ahas meliputi: Klasi"ikasi dan si"at Material dan #asar$dasar teori atom: Ikatan Ion, Ikatan Ko%alen, Ikatan Logam, dan Ikatan Sekunder. ST&'KT'& K&IST(L: Bilangan Koordinasi, Memahami Sel Satuan, Ku!us Sederhana )Simple *u!i+,, Ku!us Pusat Badan )Bod *enter *u!i+,. Ku!us Pusat Muka )-a+e *enter *u!i+,. Inde. Miller dan menggunaan Inde. Miller. *(*(T K&IST(L: *a+at Titik: Kekosongan )/a+an+,, Penggantian )Su!stitusi,, Penisipan )Interstisi,, *a+at 0aris 1 #islokasi #islo+ation,, #islokasi Sisi )2dge #islo+ation,, #islokasi 'lir )Sre3 #islo+ation,. *a+at Bidang, Batas Butir )0rain,, 0aris Kem!ar )T3in,, *a+at &uang. P240'(T(4 L50(M: Penam!ahan 6umlah #islokasi, Penghalusan Butir, Perlakuan Panas, Pemaduan P(#'(4 L50(M )(LL57,: Paduan Biner, Sarat Kelarutan. #I(0&(M -(S( BI42&: 6enis #iagram -asa, dan Larut Sempurna #alam Keadaan *air dan Padat. Larut Sempurna #alam Keadaan *air dan Larut Se!agian #alam Keadaan Padat ang Memiliki &eaksi -asa 2tektik, Mimiliki &eaksi -asa Periteknik, Mimiliki Sena3a, dan Larut Sempurna #alam Keadaan *air dan Tidak Larut Samasekali #alam Keadaan Padat. Pelaksanaan perkuliahan ini di!ahas materi di atas dengan !uku panduan, komputer dan in"o+us. Metoda ang digunakan : *eramah, tana ja3a!, peme+ahan masalah. Tugas: Penelesaian soal$soal. 2/(L'(SI: Kehadiran, Tugas, 8ui9, dan 'jian (khir. #(-T(& B'K': *allister, :. # 6r., Material S+ien+e (nd 2ngineering, (n Introdu+tion, Salt Lake *it, 'tah, 1;<=. #ieter, 0. 2., Mechanical Metallurgy, McGraw-Hill Book Company, London, 1988. L !an !lack, "riati #$a%rie, &lmu dan 'eknologi Bahan, (rlangga, )akarta, 199*. Honeycom+e, ,. -. .., 'he /la0 tic #e%ormation o% Metal0, (dward rnold, London, 1911. "mallman, ,. (., Modern /hy0ical Metallurgy, Butterworth, London, 1912. "mith,. -. ., /rinciple0 o% Material "cience (nginering, 3 th (dition, ddi0on -e0ley, 1983. 'helning, .. (., "teel and i0t Heart 'reatment, Butterworth, London, 1913.
Material Teknik _____________________hal: > SILABUS STRUKTUR / ILMU BAHAN Materi dan Pembelajaran : Struktur / Ilmu Baan Standar Kompetensi : 1. Memahaman Ilmu Bahan dan Struktur Kristal >. Memahami Penguatan Logam serta memahami aplik asianna dalam kehidupan.
Kompetensi #asar Indikator Materi Pokok1 Kegiatan Pem!elajaran Penilaian (lokasi Sum!er Belajar Pem!elajaran :aktu ? . @A menit
Memahami Struktur1Ilmu Bahan Peserta PLP0 dapat memahami Struktur1ilmu !ahan dan memahami aplikasina dalam kehidupan $ Instruktur melakukan a. Keakti"an !. 8ui9 +. 'jian *allister, :. # 6r., Material B Ilmu Bahan apresiasi !erkaitan dengan Struktur1Ilmu Bahan Science And Engineering, An Introduction, Salt Lake City, Utah, 1985 dan Struktur Kristal $ Mengin"orkamsikan sasaran (khir diklat untuk pertemuan ang !ersangkutan, akni dengan memaparkan indikator kete+apaian tujuanumum #ieter, 0. 2., Me+hani+al B Penguatan Metallurgy, McGraw!ill "ook Co#$any, London, 1988 Logam serta memahami aplikasianna dalam kehidupan L( /an /la+k, Sriati #ja"rie, Ilmu $ Mengkondisikan kelas untuk dan %eknologi "ahan, Erlangga, &akarta, 199'( proses !elajar mengajar dengan mem!erikan ilustrasi ang rele%an. Selain itu, melontarkan pertanaan ang mengarah kepada sasaran diklat Cone+om!e, &. :. K., The )la*tic +e,or#ation o, Metal*, Edward Arnold, London, 19-- Smallman, &. 2., Modern Phsi+al Metallurgy, "utterworth, London, 19-. $ Meminta peserta PLP0 untuk mengemukana pendapat Smith,. :. ., Prin+iples o" Material $ Meme!erikan kesempatan Science Enginering, 5 th Edition, Addi*on /e*ley, 1985 peserta untuk mem!erikan komentar terhadap hasil pem!ahasan proses pem!elajaran Thelning, K. 2., Steel and ist Ceart %reat#ent, "utterworth, London, 19-5(
Material Teknik _____________________hal: D #(-T(& ISI
#(-T(& ISI #(4 C(L(M(4
6'#'L K(T( P240(4T(& i #2SK&IPSI M(T( K'LI(C ST&'KT'& 1 ILM' B(C(4 1 SIL(B'S ST&'KT'& 1 ILM' B(C(4 > #(-T(& ISI ? K20I(T(4 B2L(6(& E (. T'6'(4 P2MB2L(6(&(4 E B. P5K5K B(C(S(4 1 S'B P5K5K B(C(S(4 E *. M(T2&I (6(& E B(B I KL(SI-IK(SI #(4 SI-(T M(T2&I(L < 1.1 Klasi"ikasi Material < 1.> Si"at Material ; B(B II (T5M #(4 IK(T(4 (T5M P247'S'S'4 M(T2&I(L 11 >.1 Si"at (tom 11 >.> Ikatan (tom 1> >.>.1 Ikatan Kuat 1D >.>.1.1 Ikatan Ion 1D >.>.1.> Ikatan Ko%alen 1D >.>.1.D Ikatan Logam 1? >.>.> Ikatan Lemah )Ikatan Sekunder, 1= B(B III ST&'KT'& K&IST(L#(4 BI#(40 02S2& 1@ D.1 Struktur Kristal 1@ D.> Inde. Miller 1; D.D Bidang 0eser >1 B(B I/ *(*(T K&IST(L >=
Material Teknik _____________________hal: ? ?.1 *a+at Titik >= ?.1.1 Lo3ongan )/a+an+, >@ ?.1.> Penggantian )Su!titusi, >@ ?.1.D Penisipan )Intertisi, >E ?.> *a+at 0aris )#islokasi, >E ?.>.1 #islokasi sisi )edge dislo+ation, >E ?. >.> #islokasi ulir )s+re3 dislokation, >< ?.D *a+at Bidang DA ?.D.1 Batas !utir )0rain !oundar, DA ?.D.> 0aris kem!ar )T3in, D1 ?.? *a+at &uang D> B(B / P240'(T(4 L50(M DD =.1 Menaikan 6umlah #islokasi DD =.> Proses Perlakuan Panas DD =.D Penghalusan Butir D? =.? Pemaduan Logam D= =.?.1 Paduan Biner D= =.?.> Sarat Kelarutan DE =.?.>.1 (spek geomtri DE =.?.>.> (spek /alensi DE =.?.>.D Sta!ilitas larutan )keelektronegati"an, DE B(B /I #I(0&(M -(S( BI42& ?A @.1 6enis #iagram -asa ?A @.> *ontoh$+ontoh #iagram -asa ?A @.>.1 #iagram "asa ang menunjukka adana kelarutan ang sempurna dalam keadaan +air dan padat. ?A @.>.> #iagram "asa ang menunjukkan adana kelarutan ang sempurna dalam keadaan +air, dan lerut ter!atas dalam keadaan padat: ?1 @.>.>.1 #iagram "asa ang mengandung reaksi "asa eutektik ?1
Material Teknik _____________________hal: = @.>.>.> #iagram "asa ang mengandung "as a eritektik ?> @.>.>.D #iagram "asa ang mengandung sena3a#iagram "asa ang menunjukkan adana kelarutan ang sempurna dalam keadaan +air, dan ketidaklarutan dalam keadaan padat ?> @.>.? #iagram -asa -e F * ?D @.> Peru!ahan -asa pada #iagram -asa ?? @.D.1 #iagram "asa ang menunjukka adana kelarutan ang sempurna dalam keadaan +air dan padat. ?? @.D.> #iagram "asa ang menunjukkan adana kelarutan ang sempurna dalam keadaan +air, dan lerut ter!atas dalam keadaan padat: =1 @.D.>.1 #iagram "asa ang mengandung reaksi "asa eutektik =1 @.D.>.> #iagram "asa ang mengandung reaksi "asa Peritektik @D #. T'0(S #(4 L(TIC(4 S2&T( K'4*I 6(:(B(4 @; #(-T(& P'ST(K( EA B(4K S5(L #(4 K'4*I 6(:(B(4 E1
Material Teknik _____________________hal: @ KE!IATAN BELA"AR A# TU"UAN PEMBELA"ARAN
Pem!elajaran Mata Kuliah ini ditujukan agar peserta memiliki pemahaman tentang Ilmu Bahan, Struktur Kristal dan Penguatan Logam serta memahami aplikasianna dalam kehidupan.
B# P$K$K BAHASAN / SUB P$K$K BAHASAN KL(SI-IK(SI M(T2&I(L #(4 SI-(T M(T2&I(L Klasiikasi Material Se+ara 0aris Besar, Sia"at -isik, si"at Mekanik, dan Si"at Teknologi dan Cu!ungan masing$masing si"at (T5M #(4 IK(T(4 (T5M P247'S'4 M(T2&I(L Ikatan Kuat )Ikatan Primer,, dan Ikatan Lemah )Ikatan Sekunder, ST&'KT'& K&IST(L I4#2G MILL2& #(4 BI#(40 02S2& Memahami Sel Satuan Ku!us Sederhana )Simple *u!i+, Ku!us Pusat Badan )Bod *enter *u!i+, Ku!us Pusat Muka )-a+e *enter *u!i+, *(*(T K&IST(L *a+at Titik *a+at 0aris *a+at Bidang P240'(T(4 L50(M #(4 (PLIK(SI47( #(L(M K2CI#'P(4 Penam!ahan 6umlah #islokasi Penghalusan Butir Perlakuan Panas Pemaduan #I(0&(M -(S( #iagram -asa Biner *ontoh$+ontoh #iagram -asa *ontoh$+ontoh Penggunaan #iagram -asa
%# MATERI A"AR
Material Teknik _____________________hal: E BAB I
KLASI&IKASI DAN SI&AT MATERIAL
'#' Kla(i)ika(i Material Berba*ai jeni( material di*unakan manu(ia untuk memenui ke+erluan idu+n,a# Namun (e-ara (e-ara *ari( be(ar ku(u(n,a +ada bidan* teknik. material teknik dikel/m+/kkan +ada ti*a kel/m+/k. ,akni: l/*am. n/n l/*am. dan k/m+/(it# Logam atau metal adalah material ang paling !anak digunakan pada !idang teknik. Se+ara garis !esar logam dikelompokkan pada dua kelompok, akni: logam "erro dan logam non "erro. Logam "erro meliputi: !esi )iron,, !aja )steel,, dan !esi +or )+ast iron,. Logam non "erro adalah logam selain logam !esi, seperti, aluminum, tem!aga, magnesium, dan paduan$paduanna. Material non logam atau material !ukan logam, akni: polimer, dan keramik. Polimer meliputi thermoset dan thermoplastis, ang di dalamna termasuk juga karet, dan plastik. Sedangkan keramik meliputi keramik kon%ensional dan keramik modern, dari mulai gera!ah, genting u!in, alat rumah tangga, sampai pada keramik modern dan +anggih seperti semikonduktor, komponen elektronik sampai pada komponen pesa3at luar angkasa ang tahan temperatur tinggi. Komposit diartikan se!agai ga!ungan !e!erapa !ahan, dimana !ahan$ !ahan ang diga!ung masih !isa terlihat dengan mata telanjang. Se!agai +ontoh: !eton, !an mo!il, dan "i!erglass. Beton merupakan komposit ga!ungan keramik dengan logam, ang !ila !eton dipotong masih termati atau terlihat logam !aja dan tem!ok se!agai !ahan keramikna. Ban mo!il merupakan !ahan komposit ga!ungan polimer dan logam, ang !ila potong, akan terlihat karet se!agai !ahan polimer dan ka3at !aja se!agai !ahan logamna. -i!erglass merupakan !ahan komposit ga!ungan polimer dengan keramik, dimana pada !ahan terse!ut terlihat
Material Teknik _____________________hal: < serat$serat se!ahan !ahan keramikna, dan plastik se!agai !ahan polimerna ang juga merupakan matrikna.
'#0 Si)at Material Material diman"aatkan oleh manusia karena material puna si"at$si"at )propertis, ang di!utuhkan manusia, seper ti logam diman"aatkan karena puna si"at: kuat, keras, pengantar panas, pengantar listrik, dan di"orina!le )mudah di!enruk,. Sedangkan si"at$si"at )pro"erties, itu sendiri se+ara garis !esar dikelompokkan pada tiga, akni: si"at "isik, si"at mekanik, dan si"at teknologi. *ontoh si"at$si"at terse!ut antara lain se!agai !erikut: 1. Si"at "isik : kapasitas panas, koe"isien muai, ketahanan korosi, dan koe"isien gesek >. Si"at mekanik : kuat, keras, ulet, dan tangguh. D. Si"at teknologi : mampu !entuk, mampu las, dan mampu mesin. Si"at "isik adalah si"at ang dihu!ungkan dengan keadaan "isik material terse!ut. Sedangkan si"at mekanik adalah si"at logam ang dikaitkan dengan kelakuan logam terse!ut jika di!e!ani dengan !e!an mekanik. Be!an mekanik dikelompokkan pada dua, akni: Be!an statik, dan !e!an dinamik. Be!an stastik adalah !e!an ang tidak !eru!ah terhadap 3aktu, dan !e!an dinamik adalah !e!an ang !eru!ah terhadap 3aktu, seperti !e!an angkot, atau !e!an pada kursi dimana ang dudukna ganti$ganti. Si"at teknologi adalah si"at ang dikaitkan dengan kemudahan material untuk diproses. *ontoh: mampu mesin )ma+hining a!ilit,, mampu las )3elding a!ilit,, dan mampu !entuk, )"orming a!ilit,. Si"at$si"at material di atas diperoleh dengan melakukan HpengujianI. #alam praktekna antara si"at$si"at terse!ut saling !erpengaruh satu dengan ang lainna dan memungkinkan pengetahuan !erkem!ang terus. Kalau si"at mekanik !agus, maka si"at teknologina tidak. Kalau si"at teknologina !agus, si"at ang lainna tidak. *ontoh: Baja ang kuat maka tidak tahan korosi, maka
Material Teknik _____________________hal: ; dilapisi Jn )seng,, sehingga ketahanan k orosi naik. Si"at keras, maka tak mudah di!entuk. Si"at "isik le!ih lanjut di!ahas pada struktur dan si"at "isik material, sedang ang !anak di!ahas disini Ksi"at mekanik dan si"at teknologi teknik pem!entukan, pelapisan dan seterusna. Si"at$si"at di atas diperoleh dengan +ara pengujian, dan pada pengujian harus ada: prosedur uji dan peralatan uji. Karena hasil pengujian harus !isa di!andingkan :artina prosedur uji harus mengikuti standar uji )!egitu juga peralatan ujina,. Standar uji ang harus diikuti tergantung permintaan konsumen. *ontoh #I4 )jerman,, 6IS )6epang,, (STM )'S(,, dan S4I )Indonesia,. Peralatan uji harus menghasilkan data ang sama setiap saat. 'ntuk itu harus dilakukan proses kali!rasi di la!. Met. industri. *ontoh tim!angan. 'mur kali!rasi !er!eda$!eda, ada ang @ !ulan, 1 tahun, tiap dipakai dan seterusna, tergantung jenis alatna. Pengujian ang harus dilakukan ter gantung si"at apa ang ingin diperoleh. 6ika si"at mekanik ang diinginkan, maka dpengujian mekanik ang dilakukan. 'ntuk mengetahui si"at mekanik, maka dilakukan uji mekanik )me+h testing,. (da dua jenis pengujian mekanik jika dikaitkan dengan !e!anna, akni: uji mekanik dengan !e!an I pem!e!anan statikI, dan uji mekanik dengan !e!an Ipen!e!anan dinamikI. *ontoh pengujianna, akni: B Be!an Statik : uji tarik )tensile test,, uji puntir )tortion test,, uji !entuk )inpa+t test,, uji keras )hardness test,, uji mulur )+reep test,. B Be!an dinamik : uji lelah )"atigue test, *atatan. Be!an statis itu tak murni statis sehingga dalam praktek di se!ut juga Luasi stati+. Si"at$si"at di atas perlu diketahui. Tujuanna supaa !isa menganalisis untuk proses pemilihan !ahan dan proses pem!uatan produ+t pada saat mendesign.
Material Teknik _____________________hal: 1A BAB II
AT$M DAN IKATAN AT$M PEN1USUSUN MATERIAL
0#' Si)at At/m Pada material padat, atom$atom saling terikat. Ikatan inilah ang mem!erikan kekuatan dan menentukan si"at$si"at dari material terse!ut. Se!agai +ontoh ikatan ang kuat akan mengaki!atkan titik +air ang tinggi, modulus elastis tinggi, dan koe"isien muai ang rendah. Karena !esar pengaruhn a terhadap si"at$ si"at material terse!ut, maka pada !a! ini di!ahas tentang atom dan ikatann a. Pada ilmu material, atom dianggap se!agai satuan dari struktur intern. #alam hal ini, !isa dijelaskan tentang atom se!agai !erikut: 1. (tom$atom terdiri dari B Inti B 2lektron ang !erputar mengelilingi inti, ang !erkaitan dengan i. Karakteristik magneti+ ii. Kuanti"ikasi dari le%el energi *atatan : )1, inti terdiri dari proton dan neutron )>, massa proton MMMM massa elektron )D, proton !ermuatan positi" )F,, elektron !ermuatan negati" ) N,, dan netron !ermuatan netral. >. Suatu atom pada hakekatna adalah netral B Massa atom didasarkan pada massa proton D. Si"at atom erat kaitanna dengan jumlah elektron ang terdapat pada kulit )kulit terluar, B (tas dasar hal ini )kulit terluar, maka disusun ta!le #(-T(& P2&&I5#IK ang di!uat oleh M24#2L272/
Material Teknik _____________________hal: 11 B (ki!atna : i. #apat dikenal atom$atom dengan kon"igurasi ST(BIL dan TI#(K ST(BIL dari susunan kon"igurasi elektron. ii. *ontoh : atom$atom ang terletak pada kolom ang paling kanan )gas mulia, termasuk kategori ST(BIL, sedangkan atom$atom dise!elah kiri TI#(K ST(BIL. (nalisisna s!! : 1. Ce memiliki > elektron pada lintasan luar >. Selain Ce )misalna: (rgon, Genon, 4eon, ds!, memiliki < elektron pada lintasan luarna, dari < elektron ini diturunkan teori tentang ST(BILIT(S (T5M ang dikenal dengan teori 5KT2T %atatan: 1. (tom$atom ang tidak sta!il akan mengarah sehingga perlu tam!ahan elektron )dari atom sejenis atau dari atom lain, >. (tas dasar terse!ut maka diturunkan konsep IK(T(4 (T5M )atomi+ !onding, dalam !e!erapa literatur dise!ut juga IK(T(4 KIMI( )+hemi+al !onding, #engan adana pengertian ikatan, maka dapat dianalisis si"at ikatanna:
0#0 Ikatan At/m Ikatan atom dikelom pokka pada dua, akni ikatan Ikatan kuat )ikatan primer,, dan ikatan lemah )ikatan sekunder,. Ikatan kuat meliputi: ikatan ion )ikatan elektro%alen,, ikatan ko%alen )ikatan homopolar,, dan ikatan logam )ikatan ko%alen sesaat,. Sedang ikatan lemah )ikatan sekunder,, akni ikatan %an der 3alls.
Material Teknik _____________________hal: 1> 0#0#' Ikatan Kuat 0#0#'#' Ikatan I/n Ikatan ang diaki!atkan oleh gaa elektrostatis diantara atom$atom ang !erikatan, karena adana trans"er elektron ) agar tim!ul konigurasi o+tet atau dua, (ki!at dari perpindahan elektron ang menerima jadi negati" dan melepaskan jadi positi".
0am!ar 1. Ikatan Ion *ontoh : Ikatan 4a11 *h1E $M 4a*l Ikatanna sangat kuat Titik +air menjadi tinggi
0#0#'#0 Ikatan K/2alen Ikatan ko%alen ter!entuk karena penggunaan elektron se+ara !ersama$ sama Molekul Cidrogen
Material Teknik _____________________hal: 1D *ontoh : C *1> > : < : > )1, Intan)kar!on !erikatan dengan kar!on lainna,, tidak ada elektron ang !e!as, sehingga keras. )>, 0ra"it )salah satu lengan elektronna tidak digunakan oleh ikatan. 2lektron ang tidak digunakan meenjadi lemah, memiliki elektron !e!as. 0ra"it dise!ut juga ikatan ko% alen tidak tentu, !isa di!uat intan !uatan dengan +ara metalurgi. 0#0#'#0 Ikatan L/*am
!ambar 3# Ikatan L/*am 1. Logam terdapat ditengah pada susunan !erkala unsur, sehingga dise!ut TRANSISI4 ada +en,im+an*an dalam +en*i(ian /rbit /le elektr/n# >. #ise!ut juga ikatan ko%alen sesaatO ang !erperan dalam ikatan ang tidak hana elektron pada kulit terluar, tapi juga pada kulit dalam. Meli!atkan seluruh elektron dalam !erikatanna )mem!entuk aan elektron, D. si"at ikatanna relati" rendah di!anding ikatan ion dan ikatan ko%alen.
Material Teknik _____________________hal: 1? 0#0#0 Ikatan Lema 5Ikatan Sekunder6
0am!ar ?a. Ikatan /an #er :alls Cana karena e"ek polaritas, dikemukakan oleh /an #er :alls
0am!ar ?!. Ikatan /an #er :alls
0am!ar ?+. Ikatan /an #er :alls
Material Teknik _____________________hal: 1= BAB III
STRUKTUR KRISTALDAN BIDAN! !ESER
3#' Struktur Kri(tal Kristal adalah susunan atom$atom ang mengatur diri se+ara teratur dan !erulang pada pola tiga dimensi. Semua logam, se!agian !esar keramik, dan !e!erapa polimer akan mem!entuk kristal ketika !ahan terse!ut mem!eku. Pola ini kadang$kadang menentukan !entuk luar dari kristal, +ontoh !entuk enam !unga salju, !atu mulia, kristal k3arsa )Si5>, dan garam !iasa )4a*l,. Bagian terke+il dari struktur kristal ang !erulang dise!ut sel satuan.
0am!ar =. Susunan atom terke+il ang !erulang pada pola D dimensi
Kristal memiliki tujuh jenis sel satuan, diantarana ku!us, tetragonal, dan heksagonal. Se+ara umum logam memiliki sel satuan ku!us dan heksagonal, sedangkan se+ara khusus !esi atau !aja memilik i sel satuan ku!us. Sel satuan ku!us terdiri dari tiga jenis, akni: ku!us sederhana, ku!us pusat !adan, dan ku!us pusat muka. (dapun karakteristik masing$masing adalah se!agai !erikut:
Material Teknik _____________________hal: 1@ 1. K'B'S S2#2&C(4( 1 SIMPL2 *'BI* )S*,: a. 6umlah atom pada tiap sel satuan )4(1ss, P < !. 6umlah %olume atom pada tiap sel satuan )4/(1ss, P ) < . 11< , P 1 +. Bilangan Koordinasi )BK, P @, BK adalah atom tetangga, akni atom terdekat ang jarakna sama. d. a P > r, akni panjang sisi ku!us sama dengan dua kali jari$jari atom.
)a, )!, 0am!ar @. )a, Susunan atom pada Sel satuan S*. )!, Sel satuan S* ang dimiliki oleh satu sel satuan S*.
>. K'B'S P'S(T B(#(4 1 B5#7 *24T2&2# *'BI* )B**,: a. 6umlah atom pada tiap sel satuan )4(1ss, P )< F 1, P ; !. 6umlah %olume atom pada tiap sel satuan )4/(1ss, P ) < . 11< F 1 , P > +. Bilangan Koordinasi )BK, P < d. a P ?r 1 Q1RD
Material Teknik _____________________hal: 1E
)a, )!, 0am!ar E. )a, Susunan atom pada Sel satuan B**. )!, Sel satuan B** ang dimiliki oleh satu sel satuan B**.
D. K'B'S P'S(T M'K( 1 -(*2 *24T2&2# *'BI* )-**,:
)a, )!, 0am!ar <. )a, Susunan atom pada Sel satuan -**. )!, Sel satuan -** ang dimiliki oleh satu sel satuan -**. a. 6umlah atom pada tiap sel satuan )4(1ss, P )< F @, P 1? !. 6umlah %olume atom pada tiap sel satuan )4/(1ss, P )< . 11< F D, P ? +. Bilangan Koordinasi )BK, P 1> d. a P ?r 1 Q1R>
Material Teknik _____________________hal: 1< 3#0 Inde7 Miller Inde7 Miller di*unakan untuk men*identi)ika( i bidan*. ara8ara. dan +/(i(i at/m +ada (el (atuan# Memberikan inde7 bidan* +ada (atu (el a(tuan. dilakukan den*an taa+an (eba*aiberikut: B Tahap 1. tentukan sum!u$sum!u ang ada pada sel satuan tempat !idang ang akan ditentukan inde. millerna B Tahap >. tentukan nilai atau jarak dari pusat sum!u ke titik potong !idang pada tiap sum!u. B Tahap D. tentukan nilai ke!alikanna dari tiap titik potong pada setiap sum!u B Tahap ?. tuliskan tanda kurung !uka dan tutup dari tahap D se!agai inde. millerna. %/nt/ ' menentukan inde. miller dari !idang di !a3ah, adalah se!agai !erikut:
0am!ar ;a. Bidang dengan Inde. Miller )11A, Tahap 1. tentukan sum!u$sum!u G 7 J Tahap >. tentukan nilai titik potong !idang 1 1 < Tahap D. tentukan nilai ke!alikanna 111 111 11< Tahap ?. tuliskan tanda kurung se!agai inde. millerna. ) 1 1 A ,
Material Teknik _____________________hal: 1; %/nt/ 0 menentukan inde. miller dari !idang di !a3ah, adalah se!agai !erikut:
0am!ar ;!. Bidang dengan Inde. Miller )A1A, Tahap 1. tentukan sum!u$sum!u G 7 J Tahap >. tentukan nilai titik potong !idang < 1 < Tahap D. tentukan nilai ke!alikanna 11< 111 11< Tahap ?. tuliskan tanda kurung se!agai inde. millerna. ) A 1 A , Inde. miller untuk !idang ditandai dengan tanda kurung, +ontoh )11A,, sedangkan kelompok !idang ditandai dengan tanda kura3al, +ontoh S11AT, ang meliputi !idang )11A,, )1A1,, )$1A1,, dan seterusna. (rah !idang merupakan arah ang tegaklurus dengan !idang, dan ditandai dengan tanda U V, sedangkan kelompok arah !idang ditandai dengan tanda W M. Inde. miller !erman"aat juga untuk menghitung jarak antar !idang )d, a d P $$$$$$$$$$$$$$$$$$$ % )a> F !> F +>,
Pada .$ra di"raksi, digunakan untuk menghitung jarak antar !idang )d, pada Cukum Bragg: > d sin P n dimana adalah panjang gelom!ang
Material Teknik _____________________hal: >A 3#3 Bidan* !e(er Bidan* *e(er adala bidan* tem+at ber*e(ern,a at/m8at/m# Pada tia+ (el (atuan. bidan* *e(er terjadi +ada bidan* ,an* +alin* +adat /le at/m# Pada B%%. bidan* *e(ern,a terletak +ada bidan* dia*/naln,a. ,an* jumlan,a ada 9. (i(tem *e(ern,a '0#
)a, )!, 0am!ar 1A.)a, Bidang sisi S1AAT pada B**. )!, Bidang S111T pada B**.
)+, 0am!ar 1A )+, Bidang diagonal ruang S11AT, se!agai !idang paling padat dan jadi !idang geser pada sel satuan B**.
Material Teknik _____________________hal: >1
0am!ar 1A)d, #ua Sestem geser atom pada !idang geser sel satuan B** #ari gam!ar$gam!ar B** di atas diperoleh: B Bidang geser P @ B Sistem geser P )@ . >, P 1>
Sedangkan pada sel satuan -**, !idang geser terjadi pada !idang )111, ang jumlahna ada <. (dapun sistem geserna ada >? ang diperoleh dari < !idang ang masing$masing !idang memiliki D sistem geser.
)a, )!, 0am!ar 11. )a, Bidang sisi S1AAT pada -**. )!, Bidang S11AT pada -**
Material Teknik _____________________hal: >>
0am!ar 1>. Bidang S111T, se!agai !idang paling padat dan jadi !idang geser pada sel satuan -**.
0am!ar 1D. Tiga Sestem geser atom pada !idang geser sel satuan -** Sehingga dari gam!ar$gam!ar di atas, pada -** diperolehK B Bidang geser P < B Sistem geser P )< . D, P >? Besi atau !aja memiliki sel satuan ku!us B** dan -**, karena !esi memiliki si"at poltroph , akni memiliki le!ih dari satu sel satuan, dan !ersiat alottroph, akni meru!ah sel asatuanna dari B** -** B**. B** terjadi pada -e dengan temperatur W ;1Ao*, lalu !eru!ah jadi -** jika temperatur !erada
Material Teknik _____________________hal: >D diantara ;1A N 1D=Ao*, kemudian !eru!ah kem!ali m enjadi B** jika temperatur naik dan !erada diantara 1D=A N 1=D=o*. Peru!ahan sel satuan pada !esi akan meru!ah si"atna, se+ara khusus si"at mekanikna ang diaki!atkan oleh !eru!ahna jumlah !idang dan sistem geser pada tiap sel satuan. Makin !anak !idang dan sistem geser maka atom makin mudah !ergeser ang !erarti !esi makin lunak dan makin mudah di!entuk. Bidang geser adalah !idang tempat !ergeserna atom$atom. Pada tiap sel satuan, !idang geser terjadi pada !idang ang paling padat oleh atom. Bidang geser pada sel satuan B** terjadi pada kelompok !idang S 11A T ang !erjumlah @ !idang geser dan tiap !idang geser memiliki > sistem geser atau total sistem geser se!anak 1>. Sedangkan Bidang geser pada sel satuan -** terjadi pada kelompok !idang S 111 T ang !erjumlah < !idang geser dan tiap !idang geser memiliki D sistem geser atau total sistem geser se!anak >?. Pada sel satuan -** !esi > kali le!ih mudah untuk di!entuk di!anding pada sel satuan B**, dan karena kondisi ini pula ang diman"aatkan agar !esi mudah di!entuk, maka !esi dipanasi sampai sel satuanna !eru!ah menjadi -**, se!elum di!engkokkan atau di!entuk, seperti ang dilakukan pada s aat pengerolan panas, pem!entukan golok, atau lainna. Setelah !esi atau !aja di!entuk menjadi !enda misalna golok, maka supaa memiliki kekerasan ang tinggi, maka golok terse!ut dipanaskan kem!ali sampai sel satuanna !eru!ah kem!ali menjadi -**, kemudian di Luen+h atau didinginkan mendadak pada air atau media pendingin lain. Setelah diLuen+h, struktur mikro !aja dalam hal ini !esar !utirna akan halus karena tidak sempat !erkem!ang, dan selsatuan !eru!ah menjadi B*T ang di dalamna ada unsur kar!on ang terje!ak ang mengaki!atkan medan tegangan pada atom$atom -e disekitarna sehingga -e susah !ergerak, dan aki!atna !aja menjadi keras.
Material Teknik _____________________hal: >? BAB I:
%A%AT KRISTAL
*a+at pada material selalu ada, se+ara khusus +a+at pada kristal. 6ika susunan atom dalam ruang terjadi dengan sempurna, maka logam dalam keadaan padat akan sangat kuat, dengan kekuatan ang dimiliki se!esar:
0 t P $$$$$ dimana, 0 P Modulus geser 0 +
namun dalam kenataanna, susunan atom tidak pernah sempurna. Cal ini diaki!atkan adana: 1. e"ek %i!rasi ang ada pada atom, sehingga atom mdah pindah >. inklusi atau adana atom asing D. gaa$gaa dari luar ang memungkinkan atom$atom !erpindah tempat, +ontoh: !e!an termal, dan !e!an mekanik aki!at adana ketidaksempurnaan susunan atom, maka kekuatan menjadi turun. (dapun jenis$jenis ketidaksempurnaan atau jenis$jenis +a+at terse!ut adalah se!agai !erikut: 1. *a+at titik )Point de"e+t, >. *a+at garis )Line de"e+t, D. *a+at !idang ?. *a+at ruang1%olume )miss:pororitas,
;#' %a-at Titik %a-at titik atau +/int de)e-t terdiri dari ti*a jeni( -a-at. ,akni l/</n*an 52a-an-,6. +en**antian at/m 5(ub(titu(i6. dan +en,i(i+an at/m 5inter(ti(i6#
Material Teknik _____________________hal: >= Su!stitusi atau interstisi, ditentukan oleh ukuran atau diameter atom asingna. Interstisi jika atom ang nisip le!ih ke+il dangan per!edaan diameter atom le!ih !esar dari 1=X. Sedangkan su!stitusi jika diameter atom hampir sama atau per!edaan diameter atom le!ih ke+il dari 1=X.
;#'#; L/</n*an 5:a-an-,6 *a+at titik lo3ongan, akni +a+at ang diaki!atkan satu atom hilang dan tempatna kosong tidak terisi.
0am!ar 1?. *a+at titik /a+an+ %a-atan : B Lo3ongan memudahkan atom untuk !erpindah tempat B Proses pemindahan atom dari suatu tempat ke tempat lain dise!ut #I-'SI
;#'#= Pen**antian 5Subtitu(i6 *a+at titik Su!stitusi, akni +a+at ang diaki!atkan satu atom diganti oleh atom lain ang diameterna hampir sama atau le!ih !esar
0am!ar 1=. *a+at titik Su!stitusi
Material Teknik _____________________hal: >@ ;#'#9 Pen,i(i+an 5Interti(i6 *a+at titik interstisi, akni +a+at ang diaki!atkan satu atom asing ang le!ih ke+il, nisip di rongga
0am!ar 1@. *a+at titik Lo3ongan (pa aki!atna terhadap karakteristik lati+eY m1. m> Ingat : - P $$$$$$$$ r>
(ki!atna akan terjadi distorsi
;#0 %a-at !ari( 5Line De)e-t6 *a+at garis dise!ut juga dislokasi atau dislo+ation. #islokasi ter!agi dua, akni dislokasi sisi )edge dislo+ation,, dan dislokas i ulir )s+re3 dislo+ation,.
;#0#' Di(l/ka(i (i(i 5ed*e di(l/-ati/n6 #islokasi sisi terjadi jika garis dislokasina tegak lurus dengan %e+tor B'&02&
Material Teknik _____________________hal: >E
)a, )!, 0am!ar 1E #islokasi sisi
;# 0#0 Di(l/ka(i ulir 5(-re< di(l/kati/n6
0am!ar 1< #islokasi 'lir %atatan : B 0aris dislokasina sejajar dengan %e+tor B'&02& B jika dislokasina diteruskan s ampai permukaan, maka akan terjadi #2-5&M(SI B #i!a3ah pengaruh tegangan )dimana tegangan M s material terse!ut,, maka dislokasi dapat !ergerak )hana ang terletak pada !idang geser,
Material Teknik _____________________hal: >< B #islokasi akan !ergerak terus jika tegangan le!ih !esar dari s , sehingga ke dua dislokasi akan !ertemu, maka %e+tor !ergeser tidak terletak pada !idang geser akan mene!a!kan terkun+ina dislokasi )*2SSIL2 #ISL5*(TI54,
0am!ar 1; *essil #islo+ation B Mudah tidakna dislokasi digerakkan erat kaitanna dengan kekuatan logam atau ketahanan terhadap #25&M(SI PL(STIS B 0erakan ang men+apai permukaan logam menandakan logam terse!ut telah mengalami de"ormasi. B (gar logam kuat maka !uatlah dis lokasina agar tidak1sukar !ergerak jika kedua dislokasi !ertemu maka dislokasina akan sempurna )dislokasi makin !anak, Pola M'LTIPLIK(SI #ISL5K(SI seperti gam!ar !erikut dise!ut pola Z-&(4K$ &22#K
)a, )!, 0am!ar >A Multiplikasi #islokasi
Material Teknik _____________________hal: >; Pola terse!ut terjadi saat pengerjaan logam mengalami pegerjaan dingin )*5L# :5&KI40,. Maka tinggi dislokasi, logam makin keras, dise!ut ST&(I4 C(I40 )jka !e!an Ms ,. 7ang mengham!at suatu dislokasi !iasana merupakan dislokasi lain atau !isa juga pene!a! ang lain )misalna :pelarut,
;#3 %a-at Bidan* *a+at !idang adalah +a+at pada atom, dimana satu !idang atom mengalami +a+at. *a+at !idang ter!agi jadi dua, akni: !atas !utir )0rain !oundar,, dan garis kem!ar )T3in,.
;#3#3 Bata( butir 5!rain b/undar,6 Batas !utir merupakan garis !atas ang terjadi dari pertemuaan orientasi !utir ang !er!eda. (3alna ketika terjadi pem!ekuan, pem!ekuan dimulai dari dari satu titik pengintian dengan orientasi !utir ang !er!eda dari tiap titik pengintian padat, se!agaimana terlihat pada gam!ar >1 a. Tiap !utir !erkem!ang terus mengikuti orientasi !utir masing$masing, sejalan dengan !erkurangna temperatur, se!agaimana terlihat pada gam!ar >1 !. Tiap !utir !erkem!ang terus mengikuti orientasina sampai !ertemu atau !erpotongan dengan orientasi !utir lain, se!agaimana terlihat pada gam!ar >1 +. 0aris tertemuan atau perpotongan tiap !utir dise!ut !atas !utir, se!agaimana terlihat pada gam!ar >1 d. Batas !utir inilah ang teramati pada mikroskop optik.
)a, )!, 0am!ar >1 Pem!antukan !atas !utir
Material Teknik _____________________hal: DA
)+, )d, 0am!ar >1 Pem!antukan !atas !utir
;#3#; !ari( kembar 5T<in6 0aris kem!ar )T3in, adalah dua garis sejajar ang terjadi aki!at slip, dan ini terjadi pada material ang memiliki !anak !idang slip atau !idang geser, akni material ang memiliki sel satuan -**.
)!, )!, 0am!ar >> 0aris kem!ar )T3in,
Material Teknik _____________________hal: D1
)a, )!, 0am!ar >> 0aris kem!ar )T3in,
0aris kem!ar terjadi karena !utir$!utir saling !erdesakan Butir halus logam kuat !atas !utir !anak aki!atna +a+at !idang !anak, karena terjadi !anak dislokasi
;#; %a-at Ruan* *a+at ruang adalah +a+at apa!ila satu ruangan atom hilang. *a+at ini !isa dikenali juga se!agai porositas. Pada logam !esi +or, porositas ini !isa terjadi aki!at udara ang terje!ak saat penge+oran.
Material Teknik _____________________hal: D> BAB :
PEN!UATAN L$!AM
L/*am den*an at/m8at/m ,an* (ama di(ebut l/*am murni# Pada ken,ataan,a. jaran* (ekali ditemukan l/*am murni. (elain itu (e+ertialn,a ema( murni kekuatann,a renda atau lunak. dan untuk mem+erkuatn,a l/*am di+adu# Selain di+adu. +en*uatan l/*am bi(a dilakukan den*an +en*alu(an butir. menaikan jumla di(l/ka(i. dan +r/(e( +erlakuan +ana(#
=#' Menaikan "umla Di(l/ka(i Menaiakan jumlah dislokasi dilakukan dengan pengerjaan dingin, akni dilakukan dengan +ar a mem!erikan gaa atau !e!an mekanik seperti gaa tarik, gaa tekan, gaa !engkok dan gaa lainna. Penam!ahan gaa akan mene!a!kan !ergerakna dislokasi. Pergerakan dislokasi ang mele3ati angker ang !erupa inklusi, atom asing, atau sessil dari dislokasi lain, maka dislokasi ang !ergerak sesuai si"atna, akan terjadi multiplikasi dislokasi atau pelipatgandaan jumlah dislokasi. Makin !anakna jumlah dislokasi akan mene!a!kan atom atau dislokasi lain susah !ergerak, terle!ih !ergerak sampai ke permukaan. Sedangkan de"ormasi atau peru!ahan !entuk itu sendiri diaki!atkan oleh pergerakan atom atau pergerakan dislokasi sampai ke permukaan. Sehingga untuk menggerakan atom atau dislokasi sampai ke permukaan diperluk an gaa atau energi ang le!ih !esar. Perluna energi ang le!ih !esar untuk meru!ah !entuk material maka ini !erarti material ini menjadi le!ih keras.
=#0 Pr/(e( Perlakuan Pana( Perlakuan +ana( +ada l/*am. ku(u(n,a +ada baja untuk menin*katkan kekuatan dilakukan den*an -ara menaikan tem+eratur baja (am+ai tem+eratur
Material Teknik _____________________hal: DD autenitisasi dan "asana !eru!ah menjadi "asa gamma ) , atau "asa austenit, kemudian di Luen+h atau didinginkan se+ara mendadak pada media pendingin. Pendinginan mendadak akan mene!a!kan pertum!uhan !utir tidak sempat !erkem!ang karena temperatur ke!uru dingin dengan +epat dan akhirna !utir menjadi halus. Makin halus !utir suatu material, maka kekuatan akan meningkat. Selain itu khususna pada !aja, dengan pendingan +epat, mene!a!kan !anakna atom kar!on ang nisip pada rongga$rongga -e tidak sempat keluar dan akhirna terje!ak. (tom kar!on ang nisip pada -e akan mene!a!kan medan tegangan di sekitar na, sehingga atom$atom -e le!ih susah untuk !ergerak. Makin !anakna atom kar!on ang nisip terje!ak pada ronggaN rongga -e, makin !anak medan tegangan ang !erarti atom makin susah !ergerak, dan material makin keras.
=#3 Pen*alu(an Butir Material dengan !utir ang le!ih halus akan le!ih kuat di!anding dengan ang memeiliki !utir kasar, karena de"ormasi atau peru!ahan !entuk le!ih susah terjadi pada !utir ang halus. #e"ormasi atau peru!ahan !entuk itu sendiri diaki!atkan oleh pergerakan atom atau pergerakan dislokasi sampai ke permukaan. Pergerakan atom atau dislokasi samapai ke permukaan pada pada material dengan !utir halus ak an le!ih susah terjadi karena le!ih !anak !atas !utir ang harus dile3ati untuk sampai k e permukaan. Banakna !atas !utir ang harus dile3ati memerlukan energi ang le!ih !anak untuk mele3atina, artina le!ih !anak tenaga ang diperlukan untuk meru!ah !entuk material !er!utir halus, dan ini !erarti pula material terse!ut le!ih keras. Penguatan logam dengan penghalusan !utir !isa dilakukan dengan dua +ara, akni dengan pengerjaan dingin )+old 3orking, dan perlakuan panas )hot 3orking,. Penghalus an !utir dengan pengerjaan dingin, dilakukan dengan +ara mem!erikan !e!an mekanik atau gaa pada material sehingga dislokasi akan !ertam!ah. Penam!ahan gaa akan terus menama!ahan jumlah dislokasi.
Material Teknik _____________________hal: D? Tumpukan dislokas i akan mem!entuk garis !utir !aru, sehingga !utir menjadi !anak, ang !erarti !utir menjadi halus. Penghalusan !utir dengan perlakuan panas dilakukan se!agaimana dijelaskan pada poin =.>, +ontoh pada !aja, akni dengan +ara menaikan temperatur sampai temperatur autenitisasi dan "asana !eru!ah menjadi "asa gamma ) , atau "asa austenit, kemudian di Luen+h atau didinginkan se+ara mendadak pada media pendingin. Pendinginan mendadak akan mene!a!kan pertum!uhan !utir ang tidak sempat !erkem!ang karena temperatur ke!uru dingin dengan +epat dan akhirna !utir menjadi halus. Makin halus !utir suatu material, maka kekuatan akan meningkat.
=#; Pemaduan L/*am Pemaduan logam ditujukan untuk memperoleh si"at ang le!ih !aik dari logam asal. Pemaduan dide"inisikan se!agai +ampuran dua unsur atau le!ih sehingga diperoleeh hasil ang le!ih !aik. Paduan !erdasarkan jumlah unsur ang dipadukan, dikelompokkan pada paduan !iner akni paduan dua unsur, paduan terner akni paduan tiga unsur, dan paduan kuarter akni paduan empat unsur. *ontohna: B (FB Paduan !iner, seperti: (r [*u, *u [ Jn )kuningan,, *u FSn )perunggu, B (FBF* Paduan terner , seperti: *u[(l[Jn B (FBF*F# Paduan kuarterner
=#;#' Paduan Biner Paduan !iner le!ih !anak dipelajari pada !agian ini. Paduan !iner dikelompokkan pada !e!erapa kelompok, !erdasarkan: jenis unsur ang dipadu, proses pem!uatanna, susunan atom pemadu, posisi atom pemadu, "asa padat paduanna.
Material Teknik _____________________hal: D= Paduan !erdasarkan jenis unsur ang dipadukanna dikelompokkan pada dua, akni: B 'nsur Logam F 'nsur Logam Lain Paduan logam )Si"atna seperti logam, *ontoh: *u F (l *u F 4i , ini pada uang logam, dimana nilai logamna le!ih ke+il dari nilai uangna B 'nsur Logam F 'nsur Bukan logam Paduan logam *ontoh: -e F * Baja )Steel,, dimana * sedikit -e F * Besi *or )*ast iron,, dimana * !anak Paduan !erdasarkan proses pem!uatanna, panduan logam dalam praktekna, ada dua +ara : B #ipadukan dalam keadaan +aia LiLuid treatment Banak digunakan dalam teknologi penge+oran B #ipadukan dalam keadaan padat Solid treatment Banak digunakan dalam metalurgi ser!uk )po3der metallurg, Casil pemanduan diman"aatkan dalam keadaan padat Paduan !erdasarkan pola atau susunan atom pemandu, dikelompokkan pada: B Teratur )order, B (+ak )random, dalam keadaan padat salah satu "asa !isa susunanna, teratur, a+ak atau kom!inasi dari keduana Paduan !erdasarkan "asa padat paduanna, dikelompokkan pada: B Larutan padat )Solid solution, B Sena3a )*ompound, B Kom!inasi larutan padat dan sena3a Larutan padat dan sena3a sama$sama ada distri!usi atom lain, sedang per!edaana dari aspek jumlah distri!usi atom lainna.
Material Teknik _____________________hal: D@ Paduan !erdasarkan posisi atom pemandu pada atom ang dipadu, dikelompokkan pada: B Penggantian posisi )Su!stitusi, B Penisipan )Interstisi,
=#;#0 S,arat Kelarutan 'ntuk terjadi kelarutan dengan sempurna pada paduan, maka ada sarat: aspek geomtri, aspek /alensi, sta!ilitas larutan )keelektronegati"an,,
=#;#0#' A(+ek *e/mtri a# Diameter at/m b# Bentuk (el (atuan B 6ika per!edaan diameter atom kurang dari 1=X, maka akan terjadi larutan padat S'BTIT'SI B 6ika per!edaan diam eter atom le!ih !esar dari 1=X, maka akan terjadi larutan padat I4T2&TISI B 6ika sel satuanna sejenis, maka akan le!ih mudah tim!ul larutan *ontoh : *u F(l,4iF-e, (uF(g terjadi su!titusi -e F* terjadi Interstisi
=#;#0#0 A(+ek :alen(i Mengatur mudah tidakna kelarutan, dilihat dari elektron %alensi atau elektron terluar dari atom.
=#;#0#3 Stabilita( larutan 5keelektr/ne*ati)an6 Sta!ilitas laruta! sangat dipengarhi oleh si"at keelektronegatian unsur$unsur ang digunakan. Material 2lektro Positi" positi" dipadukan dengan material 2lektro 4egati", akan menghasilkan larutan ang sangat sta!il, namun ada juga kemungkinan ter!entukna sena3a )+oumpound,.
Material Teknik _____________________hal: DE 6ika sena3a diper!andingkan dengan Lar utan padat, maka akan diperolrh suatu distri!usi atom$atom ang teratur, Sehingga ter!entuk suatu S'P2&L(TI**2 *ontoh sena3a: B Pada paduan *u$(l *u(l> dise!ut sena3a L(/2S B Pada paduan -e$* -eD* dise!ut kar!ida !esi Sena3a unsur kar!on dengan 'nsur logam dise!ut kar!ida dan umumna si"atna sangat keras. Kar!ida %anadium /* Kar!ida 3olram :* Kesimpulan : 6ika memadukan logam )( dan B, maka akan diperoleh : )1,Larutan Padat !. Larutan padat su!titusi +. Larutan padat interstisi )>, Sena3a a. Intermetalik )logam$logam, !. Kar!ida )logam$kar!on, #engan memperhatikan sarat krlarutan dari C'M2 &5TC2&7, akan diperoleh D kelompok : )1,. ( F B * * si"atna !eda dengan ( #ise!ut ( da! B larut sempurna satu sama lain )>,. ( F B ( F B Tidak larut Tem!aga F timah hitam )D,. ( F B (\ (\ si"atna mirip dengan (
Material Teknik _____________________hal: D< Larut se!agian1larut ter!atas )?,. ( F B (. B Menghasilkan sena3a 'ntuk mempelajari hasil$hasil pemanduan dapat dilihat pada suatu diagram ang dise!ut #I(0&(M -(S(, karena diagram ini menghu!ungkan temperatur dan komposisi )jumlah da! !esarna komponen ang dipadukan,dan "asa )produk ang dihasilkan,.
Material Teknik _____________________hal: D; BAB :I DIA!RAM &ASA BINER
9#' "eni( Dia*ram &a(a #alam praktek jumlah diagram "asa relati%e !anak, namun apa!ila diamati dengan +ermat, ternata hana ada D kelompok diagram "asa, akni: 1. #iagram "asa ang menunjukka adana kelarutan ang sempurna dalam keadaan +air dan padat. >. #iagram "asa ang menunjukkan adana kelarutan ang sempurna dalam keadaan +air, dan lerut ter!atas dalam keadaan padat: a. #iagram "asa ang mengandung reaksi "asa eutektik !. #iagram "asa ang mengandung "asa eritektik +. #iagram "asa ang mengandung sena3a D. #iagram "asa ang menunjukkan adana kelarutan ang sempurna dalam keadaan +air, dan ketidaklarutan dalam keadaan padat
9#0 %/nt/8-/nt/ Dia*ram &a(a @.>.1 #iagram "asa ang menunjukka adana kelarutan ang sempurna dalam keadaan +air dan padat.
0am!ar >D.a. #iagram "asa larut sempurna dalam keadaan padat
Material Teknik _____________________hal: ?A
0am!ar >D.!.#iagram "asa larut sempurna dalam keadaan padat
9#0#0 Dia*ram )a(a ,an* menunjukkan adan,a kelarutan ,an* (em+urna dalam keadaan -air. dan lerut terbata( dalam keadaan +adat: 9#0#0#' Dia*ram )a(a ,an* men*andun* reak(i )a(a eutektik
0am!ar >? #iagram "asa larut se!agian dalam keadaan padat dan memiliki reaksi "asa eutektik 9#0#0#0 Dia*ram )a(a ,an* men*andun* )a(a Peritektik
Material Teknik _____________________hal: ?1
0am!ar >= #iagram "asa ang memiliki reaksi "asa peritektik
9#0#0#3 Dia*ram )a(a ,an* men*andun* (en,a<a
0am!ar >@ #iagram "asa larut se!agian dalam keadaan padat dan memiliki reaksi "asa sena3a
9#0#3 Dia*ram )a(a ,an* menunjukkan adan,a kelarutan ,an* (em+urna dalam keadaan -air. dan ketidaklarutan dalam keadaan +adat
Material Teknik _____________________hal: ?>
0am!ar >E #iagram "asa tidak larut sama sekali dalam keadaan padat 9#0#; Dia*ram &a(a &e > %
0am!ar >< #iagram -asa -e*
9#3 Perubaan &a(a +ada Dia*ram &a(a
Material Teknik _____________________hal: ?D 9#3#' Dia*ram )a(a ,an* menunjukka adan,a kelarutan ,an* (em+urna dalam keadaan -air dan +adat# #iagram dasar dari jenis ini +ontohna adalah air, dalam keadaan uap, +air, dan padat )es,
0am!ar >; #iagram -asa (ir 6ika dikem!angkan untuk diagram "asa logam$logam ang dipadukan, misalna logam ( dan logam . Maka dapat dikem!angkan diagram "asa se!agai !erikut :
0am!ar DA #iagram -asa Logam Murni 6ika dipadukan (PE=X, BP>=X maka diagram "asana :
0am!ar D1 #iagram -asa Logam tidak murni
Material Teknik _____________________hal: ?? #ari diagram$diagram terse!ut didapat "asa krlarutan sempurna se!agai !erikut :
0am!ar D> #iagram "asa larut sempurna dalam keadaan padat *atatan: #iagram -asa !erguna untuk: i. Proses dan mekanisme tran"ormasi "asa )tidak hana dari "asa +air ke padat, ii. #apat meramalkan kon"igurasi struktur mikro logam )paduan ,, !erarti dapat juga meramalkan si"at mekanik logam Perhatikan paduan (dan B dengan komposisi . X B. (nggap !ah3a terhadap komposisi terse!ut !erlangsung suatu proses pem!ekuan )solidi"ikasi, . 'ntuk mem!a+a proses solidiikasi anggap !ah3a laju pendinginan !erlangsung sangat lam!at, sehingga setiap peru!ahan !erada dalam kondisi setim!ang. Titik 1 sampai dengan titik = adalah temperatur$temperatur proses pendinginan
Material Teknik _____________________hal: ?=
0am!ar DD. Proses solidi"ikasi Titik '# 1AA X "a+a +air )L,
)1, )>, )D, )?, dan )=, 0am!ar D?. )1, 1AAX +air, )>, Pengintian padat, )D, Pertum!uhan "asa padat, )?, dan )=, 1AAX "asa padat. Titik 0 Terjadina pengintian "asa padat: a. (spek skala atom. Ter!entuk susunan ang teratur dari lingkungan ang teratur, ruang$ruang inti tidak seragam !. (spek komposisi "asa padat
Material Teknik _____________________hal: ?@ Pada saat inti "asa padat ter!entuk, komposisina adalah G\ X B)se+ara "isik, pada saat pengintian akan ter!entuk dari unsur$unsur ang titik +airna le!ih tinggi, dalam hal ini unsur (, Titik D. Terjadi pertum!uhan "asa padat )akan tum!uh pada orientasi inti$inti ang sudah ter!entuk,. #alam aspek komposisi, (tom$atom dari G\ (kan keluar, sedangkan dari +air akan masuk. Terjadi di"usi )proses di"usi # P " )t,, sehingga jika temperatur naik di"usi akan sempurna. Pada saat temperatur men+apai TD, persen "asa padat dapat dihitung dengan menggunakan aturan1kaidah lengan )L2/2& (&M L'&2,.
0am!ar D=. Prosentase komposisi "asa
+ $ . 6adi X "asa padat P $$$$$ . 1AA X atau + N !
Material Teknik _____________________hal: ?E . $ ! X "asa +air P $$$$$$$ . 1AAX + $ ! Titik ; 1AAX "asa padat, dan !atas !utir terse!ut ter!entuk dari orientasi atom Titik = Sama seperti pada titik ? Pada logam paduan tim!ul torsi, sehingga logam paduan menjadi keras, Butir le!ih halus di!anding pada titik ? Persamaan diameter !utir :
(1 ? ( i > kd 8'/0
'ntuk memperoleh !utir halus, maka laju pengintian dipariasikan dengan +ara: 1. !uat laju pengintian tinggi >. !uat laju pertum!uhan rendah Kedua +ara terse!ut dinamakan proses penge+oran )*(STI40,. #alam praktek pem!ekuan !erlangsung sangat +epat. 6ika proses pendinginan > ke D !erlangsung +epat, maka komposisina tidak sempurna, !ergeser ke kiri, sehingga komposisina menjadi !erkurang. 6ika pendinginanna +epat, maka proses )#- na, menjadi garis te!al, dengan demikian logam ang dipadukan akan mem!eku le!ih rendah dari semestina. -enomena ini dise!ut S20&20(SI )ketidak homogenan komposisi,
Material Teknik _____________________hal: ?<
0am!ar D@. Segregasi 6enis segresi 1. Mikro segresi Segresi ang ditim!ulkan oleh proses pendinginan >. Blok segresi Segresi ang ditim!ulkan oleh per!edaan massa jenis 'ntuk menghilangkan segresi adalah dengan +ara memanaskan paduan terse!ut pada titik di!a3ah titik +air paduan terse!ut )?\ ,. Cal ini untuk menghomogenkan paduan )homogensasi,, dengan demikian akan didapatkan paduan ang homogen. 6ika paduan sudah homogen, maka paduan terse!ut !oleh dipanaskan pada titik +air )?,. Proses homogenisasi memerlukan 3aktu ang lama )? s1d = hari,. Proses pem!ekuan dapat diamati pada saat melakukan proses penge+oran. Pada kondisi se!enarna, pem!ekuan dari T1 s1d T= !erlangsung relati" +epat, sehingga : a. Terjadi di"usi se!agian, mekanisme tran"ormasi "asa tidak dapat !erlangsung sempurna. !. Terjadi segregasi
Material Teknik _____________________hal: ?; +. Mempengaruhi !entuk1kon"igurasi !utir. )1,. #endrit )>,. *olummar )D,. 2Luia.ial
0am!ar DE. )a, Struktur penge+oran, )!, Struktur pengelasan Kon"igurasi terse!ut akan diperoleh pada saat logam +air di!ekukan dengan laju pendinginan ang relati" +epat, misalkan pada proses penge+oran atau proses pengelasan. Struktur ang diperoleh dari hasil pem!ekuan logam +air dengan laju pendinginan ang relati" +epat dise!ut dengan istilah ST&'KT'& *5& )+ast stru+ture,. Struktur +or )ang mengandung kon"igurasi !utir ang %ariati" dan segresi, kurang memiliki si"at malia!le ang !aik. 5leh karena itu produk +or se!elum digunakan harus mengalami : Proses homogenisasi aitu proses perlakuan panas ang ditujukan untuk menghilangkan e"ek segregasi dan memper!aiki kon"igurasi !entuk !utir, dengan +ara memanaskan untuk jangka 3aktu ang relati" lama.
Material Teknik _____________________hal: =A 9#3#0 Dia*ram )a(a ,an* menunjukkan adan,a kelarutan ,an* (em+urna dalam keadaan -air. dan lerut terbata( dalam keadaan +adat:
0am!ar D<. #iagram "asa ang mengandung reaksi "asa eutektik I. B larut ter!atas di ( pada garis a$!, dengan demikian (FB (\ P a II. ( larut ter!atas di B dengan !atas kelarutan +$d, dise!ut daerah ] III. #aerah antara dan L ) a FL, tanda positi" )F, !ukan !erarti penjumlahan alja!ar, tetapi menatakan !ah3a didaerah terse!ut ada +ampuran "asa 0aris S5L/'S adalah garis ang memisahkan "asa padat dari "asa padat lainna, sedangkan &eaksi "asa 2utektik adalah reaksi "asa ang terjadi dimana satu "asa +air !eru!ah menjadi > "asa ang !er!eda UL a F ] V *ontoh penggunaan diagram "asa ini adalah se!agai !erikut:
Material Teknik _____________________hal: =1
0am!ar D; . #iagram "asa ang mengandung reaksi "asa eutektik Keterangan: B (ngka 1A !atas kelarutan B di ( adalah 1AX B (ngka @A jka komposisi ( dan B memiliki @AX B B (ngka ;A ( larut di B dengan maksimal 1AX #iketahui : Paduan ( dan B dengan komposisi seperti ditunjukkan oleh garis 1 sampai dengan garis <. (nalisis proses solidi"ikasi dari !er!agai panduan terse!ut \ !ari( k/m+/(i(i ': Paduan ( dan B ang sangat ke+il, sehingga tidak memotong sol%us )untuk garis 1, mirip +ontoh pada #- jenis 1,
Material Teknik _____________________hal: => Titik ' 1AAX larutan
Titik 0 Pengitian "asa a
Titik 3 1AAX "asa )dise!ut struktur !erasa tunggal,
Material Teknik _____________________hal: =D !ari( K/m+/(i(i 0 0aris komposisi memotong garis sol%us
Titik ' 1AAX larutan
Titik 0 Pengitian "asa a
Material Teknik _____________________hal: =? Titik D 1AAX "asa padat a
Titik ; 0aris komposisi memotong sol%us Terjadi pengintian "asa ] )pengintian "asa padat oleh "asa padat lain hana terjadi pada !atas !utir, karena susunan atomna kurang teratur di!anding dengan tempat lain. 1juga energi di!atas !utir tinggi, sehingga dengan adana penam!ahan ] akan menurunkan energina,.
Titik = a. Pertum!uhan ] )pertum!uhan di!atas !utir ,, hana terjadi jika !utirna halus !. Pertum!uhan ] )pertu!uhan m enjorok kedalam,,hana terjadi jika !utirna kasar. Pertum!uhan seperti ini dinamakan :I#M(4 ST(TT24
Material Teknik _____________________hal: ==
Bentuk !utir a dan ! dinamak an #'(L PC(S2 ST&'*T'&2 )struktur !er"asa ganda,. 0una mengetahui prosentase "asa$"asa ang ada pada titik =, di akhir garis >, dapat dihitung dengan se!agai !erikut:
Pada garis >: @ 8 = X ] P $$$$$$$$ . 1AAX P >,> X ;= $ =
6umlah "asa ] dan a dinamakan komposisi "asa. EX adalah komposisi panduan )paduan ( dan B, dengan komposisi EX B,. #engan kata lain E X paduan B, menghasilkan prosentase "asa ] dan a ang terdiri dari >,>X ] dan ;E,< X a. #engan diketahui komposisi paduan, kita dapat memperkirakan kekerasan strukturna.
!ari( K/m+/(i(i 3 #iketahui paduan ( dan B dengan B P >A X paduan terse!ut memiliki perpotongan dengan garis eutektik
Material Teknik _____________________hal: =@
Titik ' 1AAX larutan
Titik > Pengintian "asa a Titik 0 Pengitian "asa a
Material Teknik _____________________hal: =E Titik 3 0aris komposisi memotong garis eutektik, sehingga terjadi > tahap trans"omasi "asa
Taa+ I proses pertum!uhan a 1, atau a ang pertama kali tum!uh, atau a ang tum!uh pada tahap I se!elum reaksi "asa eutektik.
Tahap ini merupakan kelanjutan dari titik 1 dan titik >, dengan kondisi ini dapat dihitung !erapa X "asa a1 ang ter!entuk
@A $ >A X a1 P $$$$$$$$$$ . 1AAX P <AX @A N 1A
Material Teknik _____________________hal: =< !erarti sisana >AX masih "asa +air komposisi "asa pada tahap 1 adalah <AX a 1 dan >AX +air.
Taa+ II Pada tahap II "asa +air )>AX, !eru!ah menjadi "asa padat mengikuti reaksi "asa eutektik, dan dihitung menggunakan gar is eutektik, akni :
L >AX a > F ] ;A$@A a > P $$$$$$$$$$ . >AX P E,=X dan ] P >A N E,= P 1>,=X ;A$1A
a > terse!ar di ]
Sehingga pada akhir tahap II, "asa ang ter!entuk adalah a dan ] , Total a P a 1 F a > P E,= X F <A X P <E,= X, dan P 1>,= X
!ari( K/m+/(i(i ; Pada garis ?, titik 1 dan titik > mirip dengan ang terjadi pada garis D. 7ang !eda, terjadi pada titik D, 3alau perhitunganna masih mirip, hana prosentase "asana saja ang !er!eda. Pada titik D, garis komposisi memotong garis hori9ontal eutektik, sehingga terjadi dua tahap reaksi "asa:
Material Teknik _____________________hal: =; Taa+ '
-asa ang ada adalah a1 dan LiLuid )L, @A$?A X a1 P $$$$$$$$ . 1AA X P ?A X @A$1A
"asa +air P @A X
Taa+ 0
L@A X a F ]
;A$@A X a> P $$$$$$$$ . @A X P >>,= X ;A$1A
X ] P DE,= X
Sehingga pada akhir tahap II, "asa ang ter!entuk adalah a dan ] , Total a P a 1 F a > P ?A X F >>,= X P @>,= X, dan P DE,= X
!ari( K/m+/(i(i = Perhatikan garis = ang memotong titik eutektik
Material Teknik _____________________hal: @A
Taa+ ' 1AA X L Taa+ 0 L1AAX a F ]
;A$@A X a P $$$$$$$$$ . 1AAX P DE,= X ;A$1A X ] P @>,= X
ini dise!ut "asa eutektik
!ari( K/m+/(i(i 9 #iketahui paduan ( dan B dengan B P EA X. Pada komposisi ini, titik 1
Tahap > P seperti komposisi lainna, akni 1AAX +air. Pada titik >, akni pada garis liLuidus, adalah pengintian padat. #alam hal ini adalah pengintian padat ]. Pada titik D, garis komposisi memotong garis hori9ontal eutektik, sehingga terjadi dua tahap trans"ormasi "asa. Prosentase "asana adalah se!agai !erikut: Taa+ I: -asa ang ada adalah ]1 dan LiLuid )L,
Material Teknik _____________________hal: @1
: EA$@A X ]1 P $$$$$$$ .1AAX P DD X ;A$@A X L P @E X
Taa+ 0 L@E X a F ] > ;A$@A Maka X a P $$$$$$$ . @EX P >=X ;A$1A X ]> P ?>X
Sehingga pada akhir tahap II, "asa ang ada adalah: a F ], dengan a P >= X, dan Total ] P ] 1F ] > P DD X F ?> X P E= X
Pada garis @ ang menjadi proeutektik adalah ] , sedangkan pada garis = adalah a
Material Teknik _____________________hal: @> Pada 0aris Komposisi E dan <, mirip seperti aris komposisi > dan 1, hana !edana pada garis komposisi > dan 1, terjadi pengintian dan pertum!uhan a , sedangkan pada garis komposisi E dan <, terjadi pengintian dan pertum!uhan ] .
0am!ar ?A. #iagram "asa larut se!agian dalam keadaan padat dan memiliki reaksi "asa peritektik
0aris komposisi 1 dan > diagram "asa jenis ini mirip dengan garis 1 dan > diagram "asa jenis se!elumna ang memiliki reaksi "asa eutektik
!ari( k/m+/(i(i 3 Diketaui k/m+/(i(i +aduan A dan B ? 3A B# Taa+an (/lidi)ika(in,a adala ( eba*ai berikut : Titik ' dan 0. adala 'AAB -air dan +en*intian +adat a #
Material Teknik _____________________hal: @D Titik 3 Pada saat garis D, garis komposisi memotong garis hori9ontal peritektik, sehingga, terjadi > tahapan tran"ormasi "asa.
Taa+ ' @A83A X a P $$$$$$$$ .1AA X P <A X EA$>A X L P >A X
Taa+ 0 -asa +air !eru!ah menjadi "asa padat mengikuti reaksi "asa peritektik, akni: -asa +air ditam!ah "asa pada, menghasilkan "asa padat ang !er!eda, atau "asa +air jika !eru!ah menjadi "asa padat, mem!utuhkan se!agaian "asa a
L 0AB > a C
Material Teknik _____________________hal: @?
Per!andingan a dan L tergantung garis dari peritektik diagram "asana. #alam hal ini per!andinganna: )EA$@A, : @A$>A, P 1 : ?. Sehingga dari L P >AX, "asa lain ang diperlukan adalah P ^ . >AX P =X. 6adi untuk mengu!ah L >AX menjadi "asa padat, memerlukan "asa a P =X sehingga didapatkan : L F a ] LP >AX, dan a P= X didapatkan ] P >=X Sehingga pada akhir tahap II diperoleh : a P <A X $ = X P E= X ] P L F a P >A X F = X P >= X
(lternati" perhitungan ang lain : (khir tahap II dapat juga dihitung melalui
@A$DA X a P $$$$$$$$ .1AA X P E= X, sisana @A$>A X ] P 1AA N E= P >= X
Material Teknik _____________________hal: @= !ari( K/m+/(i(i ; Paduan ( dan B P ?AX. Titik 1 dan >, adalah 1AAX +air dan pengintian padat a. Pada titik D, Tahapan pem!ekuanna adalah se!agai !erikut: Pada saat garis ? memotong garis hori9ontal peritektik, terjadi > tahapan trans"ormasi "asa.
Taa+ ' D X a P $$$ . 1AAX P @A X = X L P ?A X -asa +air !eru!ah menjadi "asa padat mengikuti reaksi "asa peritektik L F a ]
Material Teknik _____________________hal: @@ Per!andingan a dan L adalah 1 !anding ? Sehingga "asa ang diperlukan untuk mengu!ah "asa L )?AX, (dalah ^ . ?AX P1AX a. #ari L F a ], menghasilkan ] P =AX Sehingga pada akhir tahap II, diperoleh : a P )@AX, pada tahap 1 dikurangi 1AX pada tahap II, P =AX ] P =AX !ari( K/m+/(i(i = Paduan ( dan B dengan B P@AX. Pada titik 1 dan >, adalah 1AA X L dan pengintian a. Pada titik D, garis komposisi memotong garis hori9ontal peritektik, sehingga terjadi > tahap trans"ormasi "asa: Taa+ ' X aP>AX X LP<AX Tahap > Per!andingan a dan L adalah 1 !anding ?, dengan jumlah LP <AX, maka jumlah a P ^ . <AXP>AX. Sehingga pada akhir tahap > didapatkan ] se!esar 1AAX
!ari( K/m+/(i(i 9 Paduan ( dan B dengan B P @=X. Pada titik 1 dan >, adalah 1AA X L dan pengintian a. Pada titik D, pada saat garis komposisi @ memotong garis hori9ontal, maka terjadi > tahapan tran"ormasi "asa, se!agai !erikut :
Material Teknik _____________________hal: @E
Taa+ ' @=89= B a ? 8888888 'AAB ? 'AB EA$>A X L P ;AX -asa a P 1AX, dan per!andingan a dan L adalah 1 !anding ?. Sehingga "asa L ang mampu diu!ah menjadi "asa padat adalah )?11, . 1AX P ?AX Pada akhir tahap II, ] ang ter!entuk mengikuti : L)?AX, F a)1AX, ] se!esar =AX, sedang sisana L P ;AX $ ?AX P =AX.
%/nt/ dan +eritun*an Dia*ram &a(a jeni( lainn,a di jela(kan +ada "ilid berikutn,a#
Material Teknik _____________________hal: @< D# TU!AS DAN LATIHAN SERTA KUN%I "ADABAN S$AL: 1. 6elaskan si"at$si"at material dan !agaimana hu!ungan tiap si"at$si"at terse!ut >. Paduan unsur ( dan B memiliki diagram "asa !iner ang memiliki kelarutan sempurna dalam keadaan +air dan padat. Titik +air ( 1AAAo*, titik +air B 1>AAo*. Pada komposisi =AX B, pada temperatur 11AAo*, garis liLuidus tepat pada komposisi ?AX B, dan garis solidus tepat !erada pada komposisi ==XB. Citung !erapa prosentase "asa +air dan padat pada temperatur dan komposisi terse!ut \.
KUN%I "ADABAN: 1. Si"at material: Si"at "isik, si"at mekanik, dan si"at teknologi. Cu!ungan antar si"at$si"at, saling mempengaruhi, jika si"at "isik !agus, maka si"at mekanik dan si"at teknologi jelek, !egitu juga se!alikna. *ontoh: 6ika material keras, maka siat teknologina jelek jadi susah di!entuk.
> 0am!ar sperti #iagram "asa larut sempurna dalam keadaan +air dan larut sempurna dalam keadaan padat. Prosentase +air P @A X, dan Prosentase padat P ?A X.
Material Teknik _____________________hal: @;
DA&TAR PUSTAKA
*allister, :. # 6r., Material S+ien+e (nd 2ngineering, (n Introdu+tion, Salt Lake *it, 'tah, 1;<= #ieter, 0. 2., Me+hani+al Metallurg, M+0ra3$Cill Book *ompan, London, 1;<< L( /an /la+k, Sriati #ja"rie, Ilmu dan Teknologi Bahan, 2rlangga, 6akarta, 1;;>. Cone+om!e, &. :. K., The Plasti+ #e"ormation o" Metals, 2d3ard (rnold, London, 1;EE Smallman, &. 2., Modern Phsi+al Metallurg, Butter3orth, London, 1;E@ Smith,. :. ., Prin+iples o" Material S+ien+e 2nginering, = th 2dition, (ddison :esle, 1;<= Thelning, K. 2., Steel and ist Ceart Treatment, Butter3orth, London, 1;E=.
Material Teknik _____________________hal: EA BANK S$AL DAN KUN%I "ADABAN
A# BANK S$AL
1. Pada Material Teknik, Kristal diartikan se!agai: a. Pengaturan diri aom$atom ang !erulang pada pola tiga dimensi. !. Susunan atom$atom ang mengatur diri se+ara teratur dan !erulang pada pola tiga dimensi. +. (turan atom$atom ang !erulang pada pola tiga dimensi. d. Pengulangan atom$atom ang mengatur diri pada pola tiga dimensi. >. Bagian dari kristal ada ang dise!ut sel satuan, ang diartikan se!agai: a. Bagian terke+il dari atom$atom ang teratur dan !erulang pada pola tiga dimensi !. Susunan terke+il dari atom$atom ang teratur dan !erulang pada pola tiga dimensi +. Pengulangan atom$atom terke+il ang teratur dan !erulang pada pola tiga dimensi d. (tom$atom terke+il dan !agianna ang teratur dan !erulang pada pola dua dimensi D. Besi memiliki si"at poltroph , akni: a. Memiliki le!ih dari satu sel satuan !. #apat meru!ah sel satuan +. Cana memiliki sel astuan d. Tidak dapat meru!ah sel satuan ?. Besi memiliki si"at (lotroph , akni: a. Memiliki le!ih dari satu sel satuan !. #apat meru!ah sel satuan +. Cana memiliki sel astuan d. Tidak dapat meru!ah sel satuan =. 6umlah atom ang ada pada tiap tiap sel satuan B**, adalah se!anak: a. @. !. <. +. ; d. 1? @ 6umlah /olume atom ang ada pada tiap tiap sel satuan -**, adalah se!anak: a. >. !. D +. ? d. 1?
E. Sel satuan -** memiliki !idang geser se!anak: a. @. !. <. +. 1> d. 1? <. Sel satuan B** memiliki !idang geser se!anak: a. ?. !. @.
Material Teknik _____________________hal: E1 +. <. d. 1>
;. Sel satuan B** memiliki !ilangan koordinasi atau atom tetangga se!anak: a. @. !. <. +. 1> d. 1? 1A. Sel satuan -** memiliki sistim pergeseran atom se!anak: a. <. !. 1>. +. 1? e. >?
Kun+i 6a3a!an: 1. B >. B D. ( ?. B =. * @. * E. B <. B ;. B 1A. #