Bab 2. Tinjaun Pustaka

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 20

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Poket Periodontal
Poket periodontal, didefinisikan sebagai proses bertambah dalamnya sulkus
gingiva, merupakan salah satu gambaran klinis penyakit periodontal. Seluruh tipe
periodontitis yang berbeda berbagai gambaran histopatologis, seperti perubahan
jaringan periodontal, mekanisme destruksi jaringan, dan mekanisme penyembuhan.
Namun demikian, periodontitis tersebut memiliki etiologi, riwayat alami, progresi,
dan respon terhadap terapi yang berbeda.
9
Presentase dari orang yang menderita poket pada tahun 1971197! diestimasi
sangat rendah pada usia dibawa 1" tahun. Sekitar 1#$ dari usia 1"!! tahun
memiliki poket yang lebih dalam, sedangkan hampir !%$ dari usia !#&! tahun dan
#%$ dari usia &# tahun memiliki poket.
4
'alaupun penyakit periodontal yang disertai dengan kerusakan tulang
biasanya dialami oleh orang tua, sebanyak 1%$ (9$ berusia diantara 19(# tahun
dilaporkan mengalami penyakit ini. Prevalensi dan keparahannya meningkat sesuai
dengan umur, dari data yang dikumpulkan dalam National )ealth *+amination Pada
usia 1" , (! tahun hanya 1%$ yang memiliki satu atau lebih yang memiliki poket
periodontal, tetapi pada usia 7#79 tahun jumlah poket periodontal men-apai #%$.
5
6
.enurut survey yang dilakukan /ye (%%#, perevalensi dari penyakit
periodontal dapat dilihat dari table berikut 0
1abel 22.2 1abel Perevalensi Penyakit Periodontal dari 3sia (% , &! 1ahun
3mur (%&! 19""199! 1999(%%!
4umlah dari gigi yang ada (! (#
edentulous &$ !$
Penyakit periodontal 5
satu tempat 6
7mm atta-hment loss
!mm kedalaman poket
1#$ 9$
Penyakit periodontal
pada orang tidak mampu
("$ 1!$
8unjungan kedokter gigi &&$ &$
Nilai rata , rata
kedalaman poket
1,!7mm 1,%(mm
Nilai rata , rata dari
atta-hment loss
1,%7mm %,7(mm
(mm resesi paling
sedikit pada satu tempat
7($ (1$
!mm kedalaman poket
pada satu tempat
(7$ 1%$
!mm atta-hment loss
pada satu tempat
(#$ 17$


7
1abel 22. 22 1abel Perevalensi Penyakit Periodontal dari 3sia &#
3mur &#
19""199! 1999(%%!
4umlah dari gigi yang
ada
1" 19
edentulous 7!$ (7$
Penyakit periodontal
5 satu tempat 6
7mm atta-hment loss
!mm kedalaman poket
19,#$ 1%,#$
Penyakit periodontal
pada orang tidak mampu
(&,7$ 1&,&$
8unjungan kedokter gigi #!$ ##$
Nilai rata , rata
kedalaman poket
1,!7mm 1,%7mm
Nilai rata , rata dari
atta-hment loss
(,%!mm 1,##mm
(mm resesi paling
sedikit pada satu tempat
77$ !"$
!mm kedalaman poket
pada satu tempat
(($ 1($
!mm atta-hment loss
pada satu tempat
#9$ #%$
Prevalensi dan keparahannya meningkat sesuai dengan umur, dari survey
yang dilakukan /ye (%%#, perevalensi dari penyakit periodontal Pada usia (% , &!
tahun sebanyak 9$ dari tahun 1999 , (%%!, sedangkan 3mur &# tahun sebanyak
1%,#$ yang memiliki satu.
9
8
2.2 Klasifikasi Poket
Poket periodontal merupakan sulkus yang mengalami sakit. 9rea sulkus dan
poket merupakan area perawatan tempat kalkulus berkumpul, dan instrumentasi
untuk terapi periodontal nonbedah diaplikasikan. /asar poket merupakan marjin
koronal jaringan periodontal yang melekat. Se-ara hisltologis, dasar sebuah sulkus
sehat adalah batas koronal perletakan jaringan konektif. Poket dibagi menjadi
gingival dan periodontal untuk menegaskan derajat keterlibatan anatomi.
Pertambahan dalam sulkus gingiva mungkin terjadi akibat pergerakan koronal
dari marjin gingiva, pergeseran apikal dari perlekatan gingiva atau sebuah kombinasi
kedua proses tersebut.
Poket dapat diklasifikasi sebagai berikut0
1. Poket Gini!a "pseudo#$oket%.
1ipe poket ini dibentuk oleh pembesaran gingiva tanpa disertai destruksi
jaringan periodontal sekitar. Sulkus mengalami pendalaman akibat peningkatan
pembesaran gingiva. 1ipe poket ini terjadi bersama dengan destruksi jaringan
periodontal pendukung. :ertambah dalamnya poket se-ara progresif
menyebabkan destruksi jaringan periodontal pendukung, dan gigi menjadi
goyang, dan tanggal.
2. Poket Periodontal
1ipe poket yang terbentuk sebagai akibat proses penyakit atau
degenerasi yang menyebabkan junctional epithelium bermigrasi ke apikal
sepanjang sementum. Struktur poket periodontal bartambah dalam 5tingkat
perlekatan6 terlibat berupa sementum, ligamen periodontal, dan tulang
9
alveolar. Poket periodontal dibagi berdasarkan posisi poket terhadap tulang
alveolar dengan dasar poket suprabony atau infrabony
a. S&$ra'on( "s&$rakrestal ata& s&$raal!eolar%
Suprabony bagian dasar poket ini berada di koronal pada tulang
alveolar.
;ambaran poket periodontal suprabony 0
/asar poket berada di koronal pada tulang alveolar
Pola destruksi tulang pendukung pada arah hori<ontal
Se-ara interproksimal, fiber transseptal yang direstorasi selama
penyakit periodontal progresif tersusun se-ara hori<ontal pada ruang
antara dasar poket dan tulang alveolar
Pada permukaan fasial dan lingual, fiber ligamen periodontal di
bawah poket mengikuti jalus hori<ontaloblik normal antara gigi dan
tulang
'. Intra'on( "infrabony) s&'krestal ata& intraal!eolar%
2ntrabony bagian dasar poket berada di apikal dari tinggi tulang
alveolar sekitar. Pada tipe poket kedua ini, dinding poket lateral terdapat
di antara permukaan gigi dan tulang alveolar.
Poket dapat melibatkan satu, dua atau lebih permukaan gigi, dan
dapat memiliki kedalaman berbeda, dan tipe pada permukaan berbeda
dari gigi yang sama, dan pada bagian aproksimal ruang interdental yang
10
sama. Poket juga dapat berbentuk spiral 5sebagai -ontoh berasal dari
satu permukaan gigi, dan berputar di sepanjang gigi dan melibatkan satu
atau lebih permukaan tambahan6. 1ipe poket tersebut paling umum pada
area furkasi.
*
;ambaran poket periodontal intrabony 0
/asar poket berada di bawah atau apikal dari -rest tulang
alveolar. 2ntra berarti terletak di dalam tulang.
Pola destruksi tulang pendukung pada arah vertikal 5angular6.
Se-ara interproksimal, fiber transseptal tersusun pada arah oblik
dari pada hori<ontal. =iber tersebut meluas dari sementum di
bawah dasar poket sepanjang tulang alveolar dan di atas crest
alveolar terhadap sementum gigi sekitar.
Pada permukaan fasial dan lingual, fiber ligamen periodontal
mengikuti pola angular tulang sekitar. >igamen periodontal
meluas dari sementum di bawah dasar poket sepanjang tulang
alveolar, dan di atas crest alveolar dan menyatu dengan
periosteum terluar.
+)9)1,
2.- .tioloi Poket Periodontal
.etode deteksi molekuler yang sangat sensitif dan spesifik memiliki
potensi untuk mengidentifikasi molekul saliva dengan nilai diagnostik.
:iomolekul saliva dapat membantu diagnosis sejumlah kanker, penggunaan
11
dan peresepan narkoba, gangguan herediter, gangguan hormonal,
ketergantungan nikotin, dan virus dan bakteri patogen.
11
2.-.1 Bakteri (an terak&/&lasi di $er/&kaan ii terdiri dari 0
1. 1ateri Al'a
.ateri alba adalah suatu deposit lunak, berwarna kuning atau putih
keabu , abuan yang melekat pada permukaan gigi, restorasi, kalkulus,
dan gingival. /eposit ini perlekatannya kurang erat jika dibandingkan
dengan plak gigi. /eposit dapat terlihat jelas tanpa menggunakan larutan
disclosing dan sering kali -enderung menumpuk pada sepertiga gingival
mahkota gigi dan pada gigi yang malposisi.
1
2. Plak
Plak adalah suatu massa bakteri yang tebal dan tidak mengalami
klasifikasi. Plak juga memiliki sifat yang dapat melekat erat pada
permukaan gigi. Sumber utama mikroba plak adalah mikroorganisme
mulut, komponen saliva, protein dan karbohidrat. Plak tetap melekat
meskipun ada pergerakan otot, aksi pembersih saliva ataupun berkumur.
:erdasarkan hubungannya dengan gingiva margin, plak dapat dibedakan
menjadi dua kategori, yaitu plak supragingiva dan plak subgingiva.
9pabila plak dibiarkan lebih lama maka akan berubah menjadi kalkulus.
*
-. Kalk&l&s
12
8alkulus merupakan plak yang mengalami kalsifikasi, yang
terbentuk pada permukaan gigi asli maupun gigi tiruan. 8alkulus
terbentuk dari plak bakteri yang mengalami mineralisasi.
*
:erdasarkan hubungannya terhadap gingival margin, kalkulus
dikelompokkan menjadi supragingival dan subgingival. 8alkulus
supragingival adalah kalkulus yang melekat pada permukaan mahkota
gigi mulai dari pun-ak gingival margin dan dapat dilihat. 8alkulus ini
berwarna putih kekuning , kuningan, warna kalkulus dapat dipengaruhi
oleh pigmen sisa makanan atau dari merokok. 8alkulus supragingival
dapat terjadi pada satu gigi, sekelompok gigi, atau pada seluruh gigi.
8alkulus subgingival adalah kalkulus yang berada dibawah batas
gingival margin, biasanya pada daerah saku gusi dan tidak dapat terlihat
pada waktu pemeriksaan. :entuk kalkulus subgingival dapat dibagi
menjadi deposit noduler dan spinning yang keras, berbentuk -in-in atau
ledge yang mengelilingi gigi, berbentuk seperti jari yang meluas sampai
ke dasar saku, bentuk bulat yang terlokalisasi, bentuk gabungan dan
bentuk , bentuk diatas.
1
2.-.2 2anita 3a/il
8ehamilan memiliki pengaruh sistemik di luar dari sistem reproduksi
yang melibatkan perubahan fisik dan psikologis kompleks, bahkan
berdampak pada wanita sehat. Pengaruh hormonal menyebabkan
perubahan hampir pada seluruh sistem organ. Selama kehamilan,
13
perubahan fisiologis gingiva sering tejradi, sehingga menyebabkan
inflamasi ringan., Perubahan hormonal dan vaskular yang berhubungan
dengan kehamilan dapat memperparah respon gingiva terhadap plak
bakteri. Penelitian telah menunjukkan 7%$ sampai dengan 1%%$ wanita
hamil mengalami inflamasi gingiva, peningkatan kadar hormon seks
wanita. Progesteron menyebabkan peningkatan eksudasi, dan
mempengaruhi integritas sel endotel kapiler. Progesteron juga
mempengaruhi biosintesis prostaglandin pada gingiva, dan juga telah
diperlihatkan dapat mengubah komposisi bakteri plak dengan
menyubtitusi Naphthaquinone, sebuah faktor pertumbuhan esensial bagi
bakteri yang akan meningkatkan pertumbuhan bakteri tersebut, sehingga
menyebabkan sebuah peningkatan persentase bakteri gram negatif.
12
2.-.- 2anita 1eno$a&se
'anita hampir menghabiskan sepertiga masa hidupnya pada masa
menopause. .onopause menyebabkan beberapa perubahan fisiologi dalam
tubuh berkaitan dengan defisiensi estrogen, termasuk pada jaringan di rongga
mulut. .asalah rongga mulut yang sering timbul pada wanita menopause
adalah adanya ketidaknyamanan oral, atropi gingiva, menopausal
gingivostomatitis dan penurunan saliva Selain itu, perubahan , perubahan yang
terjadi pada menopause meliputi lapisan mukosa rongga mulut, adanya rasa
terbakar pada mulut, resesi gingival, +erostomia, gangguan sensasi rasa, dan
respon tulang alveolar.
1-
14
Pada jaringan periodontal, berkurangnya kadar estrogen pada wanita
menopause dihubungkan dengan peningkatan resobsi tulang alveolar,
kehilangan perlekatan jaringan periodontal, peningkatan keparahan penyakit
periodontal dan kehilangan gigi. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa
penyakit periodontal wanita menopause lebih parah dibandingkan yang belum
menopause. Sebanyak &%$ wanita menopause mempunyai penyakit
periodontal yang bersifat irreversible. ?leh karena itu menopause menjadi
salah satu faktor risiko keparahan penyakit periodontal.
1-
8eparahan penyakit periodontal pada wanita menopause dipengaruhi
oleh faktor lokal kalkulus dan status kebersihan mulut serta usia dan lama
menopause sebagai faktor sistemik. 8alkulus merupakan faktor yang lebih
berperan dibandingkan dengan lama menopause, status kebersihan mulut dan
usia. 9kan tetapi belum dapat menjelaskan keparahan penyakit periodontal
pada wanita menopause.
1-
2.-.4 1erokok
/ibidang 8edokteran gigi dampak merokok yang paling signifikan
adalah kanker oral dan penyakit periodontal 5 4ohnson dan )ill, (%%! 6.
:eberapa laporan penelitian telah menunjukkan adanya hubungan antara
merokok dengan periodontitis, yang menimbulkan dugaan bahwa merokok
merupakan faktor resiko bagi penyakit periodontal. Perokok adalah 1,& , ! kali
5 tomar dan asma, (%%%@ /o dkk, (%%" 6 lebih berisiko menderita penyakit
periodontal dibandingkan bukan perokok.
14
15
8eparahan destruksi periodontal juga dipengaruhi oleh kebiasaan
merokok. Poket periodontal adalah signifikan lebih dalam pada orang dewasa
muda 5 usia rata , rata 19 tahun 6 perokok dibanding bukan perokok 5 .u-hu-a
dkk, (%%% 6 Pada kelompok dengan rentan usia yang lebih luas 5 (% , "&
tahun6 poket periodontal pada perokok adalah signifikan 5 p,%,%%1 6
lebih dalam dibandingkan dengan bekas perokok dan bukan peroko 5 )affajee
dan So-ransky, (%%1 6. Namun demikian, lebih dalamnya poket pada perokok
dibandingkan dengan bukanperokok hanya terdapat pada sisi bukalAlingual saja
5 ;omes dkk, (%%& 6.
14
Penggunaan tembakau dalam bentuk apapun merupakan sebuah faktor
risiko utama untuk keterlibatan periodontal. Perokok, se-ara khusus pengguna
rokok, mengalami peningkatan kehilangan tulang. Sebuah asosiasi antara
penyakit periodontal dan seluruh bentuk penggunaan tembakau telah
diperlihatkan. Penggunaan produk tembakau tanpa asap mengalami pengaruh
rongga mulut, termasuk predisposisi terhadap kanker rongga mulut. >esi
periodontal dengan resesi parah dan ekspos akar gigi terjadi ketika penggunaan
sugi.
1
2.-.5 Infeksi Sali!a
8euntungan utama uji saliva adalah kemudahan dengan sampel
diagnostik yang dapat dikumpulkan oleh profesional kesehatan, oleh individu
itu sendiri atau oleh orangtua untuk anak ke-il. Pengambilan saliva tidak
16
disertai rasa sakit, dan tidak menyebabkan masalah kesehatan atau
keselamatan.
11
Penanda biologis saliva untuk penyakit periodontal mungkin membantu
pemeriksaan keberadaan atau risiko destruktif penyakit periodontal.

3ji saliva
untuk bakteri periodontopati dipremiskan berdasarkan ide berupa saliva
keseluruhan dan lesi periodontal -enderung untuk memiliki patogen
periodontal yang sama se-ara relatif, sehingga jumlah patogen periodontal
saliva yang tinggi menunjukkan adanya risiko periodontitis, dan penurunan
patogen periodontal dalam saliva dapat digunakan untuk mengukur efektivitas
intervensi terapi. Pasien dengan penyakit periodontal parah menunjukkan
peningkatan kadar periodontopatogen dalam saliva, merepresentasikan jumlah
patogen yang lebih tinggi pada area poket periodontal.
11
2.4 1ekanis/e Poket Periodontal
Pembentukan poket dimulai sebagai perubahan inflamasi pada dinding jaringan
penghubung pada sulkus gingiva. *ksudat inflamasi selular dan -airan menyebabkan
degenerasi jaringan penghubung sekitarnya, termasuk serat gingiva. )anya apikal
pada epitel jun-tional. Serat kolagen han-ur dan daerah ini ditempati oleh selsel
inflamasi dan edema.
11
Pembentukan fiber kolagen baru se-ara ekstensif seringkali merupakan reaksi
histologis dominan terhadap inflamasi, khususnya pada <ona batas. Proses ini
merupakan salah satu karakteristik respon fibroblast. Perubahan pada jaringan
17
konektif gingiva yang dapat diamati se-ara mikroskopis mungkin merefleksikan
variabilitas aktivitas sel inflamasi, proses paling penting yang dimediasi oleh sitokin
dan faktor pertumbuhan. =aktor tersebut dilepaskan oleh sel yang terlibat sebagai
akibat eksaserbasi inflamasi yang berubah seiring periode tanpa gejala.
1-
;ambaran yang paling membedakan periodontitis dari gingivitis adalah
kehilangan perlekatan jaringan konektif dan tulang yang disertai pembentukan
sebuah poket akibat migrasi apikal junctional epithelium. Sebagai akibat migrasi
apikal ini, junctional epithelium menjadi melekat pada sementum akar, dan dinding
eksternal poket tertutupi oleh sebuah epitel, sehingga disebut poket epitel.
Periodontitis tahap awal dapat terdeteksi dengan mudah se-ara mikroskopis, tetapi
sulit untuk terlihat se-ara klinis. 8ehilangan perlekatan dapat diukur dengan probe
periodontal, tetapi probing terlalu invasif dibandingkan pemeriksaan mikroskopis.
15
Pembentukan sebuah poket antara epitel dan permukaan akar menyebabkan
retensi lanjutan dari bakteri, dan potensi reduksioksidasi 5redoks6 rendah
menyebabkan peningkatan kolonisasi oleh patogen periodontal yang kebanyakan
berupa patogen anaerob. *pitel poket yang diinvasi oleh neutrofil dikarakteristikkan
oleh penebalan disertai proliferasi rete peg, dan epitel mengalami ulserasi mikro.
8ondisi ini memfasilitasi masuknya bakteri dan produknya ke dalam jaringan
konektif, sehingga mekanisme pertahanan lokal pejamum mengalami gangguan.
2nisitasi sebuah aktivitas destruktif dapat diamati se-ara jelas. Namun demikian,
bahkan tanpa adanya ulserasi, junctional epithelium tergolong permeabel. ?leh
karena itu, junctional epithelium itu sendiri dapat menawarkan sebuah rute stimulus
18
berbahaya, dan faktor penting berupa ulserasi sebagai sebuah prasyarat patogenesis
sebuah aktivitas penyakit dapat diperdebatkan.
15
2.5 Ga/'aran Klinis Poket Periodontal
1anda klinis yang menunjukkan adanya poket periodontal termasuk gingiva
marjinal berwarna merah kebiruan, dan mengalami penebalan, sebuah <ona vertikal
berwarna merah kebiruan dari marjin gingiva sampai dengan mukosa alveolar,
pembentukan diastema, dan gejala seperti rasa sakit terlokalisasi atau rasa sakit Bjauh
di dalam tulang.C Satusatunya metode terper-aya untuk menemukan poket
periodontal dan menentukan perluasannya adalah melakukan probing se-ara
perlahan pada marjin gingiva di sepanjang seluruh permukaan gigi. Namun
demikian, berdasarkan pemerikasan kedalaman itu saja, seringkali sulit untuk
membedakan sebuah sulkus normal yang dalam dan poket periodontal yang dangkal.
Pada kasus tersebut, perubahan patologis pada gingiva membedakan kedua kondisi
tersebut.
+
2.5.1 Korelasi Ga/'aran Klinis Poket Periodontal
1. /inding gingiva dari poket menunjukkan berbagai derajat
diskolorisasi berwarna merah kebiruan@ lunak@ permukaan mengkilap
dan halus, dan jaringan tidak kembali sewaktu ditekan.
(. /inding gingiva mungkin berwarna merah muda dan kaku tidak terlalu
sering diamati
19
7. Perdarahan terjadi dengan probing dinding jaringan lunak poket se-ara
perlahan.
!. 8etika diperiksa dengan probe, bagian terdalam poket se-ara umum
terasa sakit.
#. Pada kebanyakan kasus, pus mungkin diekspresikan dengan
mengaplikasikan tekanan jari.
+
2.5.2 3isto$atolois Poket Periodontal
1. /iskolorisasi disebabkan oleh stagnasi sirkulasi@ lunak@ diskolorisasi
juga disebabkan oleh destruksi fiber gingiva, dan jaringan sekitar@
permukaan mengkilap yang lunak, atrofi epitel dan edema, dan
jaringan tidak kembali sewakti ditekan akibat adanya edema dan
degenerasi.
(. Pada kasus tersebut, perubahan fibrotik lembih mendominasi daripada
eksudasi dan degenerasi, khususnya yang berhubungan dengan bagian
terluar dinding poket. Namun demikian, walaupun tampilan eksternal
nampak sehat, dinding terdalam poket meenunjukkan beberapa
degenerasi, dan kadang mengalami ulserasi.
7. .udah terjadi pendarahan yang disebabkan oleh peningkatan
vaskularitas, penipisan dan degenerasi epitel, dan pembesaran
pembuluh darah yang berada dekat dengan permukaan terdalam.
20
!. Dasa sakit sewaktu dilakukan stimulasi taktil akibat ulserasi bagian
terdalam dinding poket.
#. Pus terbentuk di dalam poket dengan inflamasi supuratif pada dinding
terdalam.
+
2.* Pen&k&ran Kedala/an Poket
Sebuah poket berukuran sempit, dan epitel penyusun poket berada ekat dengan
dan mengikuti kontur gigi. 8etika terdapat deposit kalkulus, dinding poket mengikuti
kontur kalkulus. 8ekakuan free gngiva sangat berpengaruh dalam penentu bantas dan
bentuk deposit kalkulus subgingiva. 9kses muara poket ke rongga mulut
memberikan sebuah kemungkinan bagi biofilm gigi terkumpul. Semakin dalam
poket, semakin sulit untuk dibersihkan oleh sikat gigi atau piranti kontrol biofilm
lain.
1,
8edalaman poket merupakan jarak antara dasar poket dan marjin gingiva.
4arak ini mungkin berubah seiring perjalanan waktu bahkan pada penyakit
periodontal yang tidak mendapatkan perawatan karena perubahan pada posisi marjin
gingiva, dan mungkin tidak berhubungan dengan perlekatan gigi yang ada.
1*
8edalaman poket, sebagai -ontoh jarak dari marjin gingiva sampai dasar poket
gingiva diukur berdasarkan probe. 8edalaman poket harus diperiksa pada tiap
permukaan untuk seluruh gigigeligi. Pada grafik periodontal, mungkin memadai
untuk hanya mengidentifikasi nilai terdalam yang di-atat untuk tiap permukaan gigi.
nilai kedalaman poket E ! mm harus diekslusikan dari grafik karena poket tersebut
dapat dikategroikan di bawah dari variasi normal.
-
21
)asil pengukuran kedalaman poket pada kondisi yang jarang 5ketika marjin
gingiva berkontak dengan cementoenamel junction6 memberikan informasi tepat
mengenai perluasan kehilangan perlekatan. Sebagai -ontoh, sebuah edema inflamasi
mungkin menyebabkan sebuah pembengkakan free gingiva yang menyebabkan
pergeseran koronal marjin gingiva tanpa sebuah migrasi epitel dentogingiva pada
sebuah tingkat yang berada apikal dari cementoenamel junction. Pada kondisi
tersebut, kedalaman poket melebihi 7! mm merepresentasikan yang dinamakan
pseudopoket. Pada kondisi lain, sebuah kehilangan perlekatan se-ara jelas mungkin
telah terjadi tanpa sebuah peningkatan kedalaman poket.
9
2.+ Kand&nan Poket
Poket periodontal mengandung debris yang se-ara utama terdiri dari
mikroorganisme dan produk mikroorganisme 5en<im, endotoksin, dan produk
metabolik lain6, mu-in saliva, sel epitel deskuamasi, dan leukosit. Plak yang ditutupi
kalkulus biasanya berasal dari permukaan gigi. *ksudat puruluen, jika ada, terdiri
dari leukosit hidup, mengalami degenerasi dan nekrotik@ bakteri yang hidup dan
mati@ serum@ dan sejumlah fibrin. 8andungan poket periodontal yang difiltrasi bebas
dari organisme dan debris telah diperlihatkan menjadi toksik yang diinjeksikan
se-ara subkutan pada hewan eksperimental.
+
2.4 Pera5atan Poket Periodontal
2.4.1 Pera5atan Poket Se6ara Non Beda7
22
1. Skelin dan 8oot Planin
Skeling adalah proses pembersihan plak dan kalkulus dari permukaan
gigi., baik supragingiva maupun subgingiva. Doot planing adalah proses
pembuangan sisa , sisa kalkulus yang terpendam dan jaringan nekrotik
pada sementum untuk menghasilkan permukaan akar yang li-in dan
keras.
1
Skeling dan root planing merupakan langkah penting pada perawatan
periodontitis dan bertujuan untuk menghilangkan deposit bakteri dan
endotoksin yang terdapat pada akar yang mengalami penyakit. 1ujuan
sistematis telah memastikan sebuah reduksi kedalaman probing dan
peningkatan perlekatan klinis terjadi setelah skelng dan root planing,
sehingga mengembalikan kesehatan gingiva.
1+
1ujuan utama skeling dan root planing adalah untuk mengembalikan
kesehatan gusi dengan -ara membersihkan semua elemen yang
menyebabkan radang gusi 5 plak , kalkulus, endotoksin 6 dari permukaan
gigi.
1

:eberapa tipe ultrasonik telah didesain. :erbagai bentuk ukuran dan
angulasi memberikan tiap ujung tersebut dengan indikasi penggunaan
spesifik sebagai -ontoh skeling subgingiva, furkasi, dan interproksimal.
3jung dengan dimensi yang sama untuk probe periodontal, dan kuret
tipis juga telah dibuat untuk memfasilitasi pembersihan ultrasoni-, se-ara
23
khusus untuk mengakses poket dalam dan lesi furkasi dan telah
menunjukkan hasil klinis yang sama dengan instrument kuret. 2nstrument
ultrasoni- dapat digunakan untuk membersihkan plak, skeling, kurtase
dan membersihkan stain.
1+
2.4.2 Pera5atan Poket Se6ara Beda7
1erdapat dua tipe terapi poket periodontal, yaitu nonbedah dan
bedah. Prosedur pembedahan dapat dibagi menurut tujuan perawatan
seperti prosedur reduksi poket atau elliminasi poket, dan subkelompok
berikut dapat dibedakan menjadi prosedur resektif atau regenerative.
*liminasi poket harus di-apai dengan regenerasi atau perlekatan gingival
yang baru ketika memungkinkan. Degenerasi jaringan dan kurtase flap
dapat men-apai reduksi kedalaman poket yang memadai untuk
memfasilitasi pembersihan permukaan gigi, peningkatan perlekatan
memadai juga dapat di-apai, bahkan pada poket dalam dengan
kedalaman lebih " mm, oleh kerena itu, pembedahan regenerative dapat
men-apai reduksi kedalaman poket maksimal.
14
:eberapa teknik dapat digunakan untuk perawatanpoket periodontal.
=lap periodontal merupakan salah satu prosedur yang paling sering
digunakan, khususnya untuk poket moderat dan dalam pada bagian
posterior.
=lap digunakan untuk terapi poket yang bertujuan 0
24
a. .eningkatkan aksesibilitas pada deposit akar
b. .engeliminasi atau mengurangi kedalaman poket dengan reaksi
dinding poket
-. .embuka area untuk melakukan metode regenerative.
+
Pada poket awal yagn dalam, peningkatan perlekatan dan penurunan
kedalaman probing dapat di-apai dengan seluruh metode perawatan yang
tersedia. Namun demikian, pada poket dangkal yang tidak melebihi ambang
batas tertentu atau kedalaman probing yang penting, terdapat hubungan
resiprokal antara peningkatan perlekatan dan reduksi kedalaman probing.
Desiprositas ini membuat metode perawatan sulit ketika berhadapan dengan
stabilitas periodontal jangka panjang atau kualitas hidup pasien.
14
25

Anda mungkin juga menyukai